Jurnal Penelitian Pengaruh Orientasi Pada Kenyamanan Termal Terhadap Hunian Cluster The Height Pondok Labu Residence
Jurnal Penelitian Pengaruh Orientasi Pada Kenyamanan Termal Terhadap Hunian Cluster The Height Pondok Labu Residence
ABSTRAK
Penelitian atas dua rumah di The Height Pondok Labu Residence yang bertipe sama
pada dua kavling yang berbeda orientasi, dilakukan untuk melihat besar perbedaan nilai yang
di maksud di atas. Penelitian diawali dengan mengukur temperatur dan kelembaban ruang
pada beberapa ruang yang sama di kedua bangunan. Hasil pengukuran dipakai untuk
menganalisis kondisi termal masing-masing ruang dalam satu bangunan, serta perbedaan
kondisi termal ruang-ruang pada bangunan yang satu terhadap bangunan yang lain.
Perbedaan kondisi termal yang terjadi, secara deskriptif dianalisis berdasarkan pengaruh
bukaan bangunan .
Kata kunci : Pengaruh orientasi, Kenyamanan Termal, dan Hunian Cluster, PMV
ABSTRACT
The study of two houses in The Height Pondok Labu Residence which were of the same type
on two plots of different orientation, was carried out to see the difference in values intended
above. The research begins by measuring the temperature and humidity of the space in the same
space in both buildings. The measurement results are used to analyze the thermal conditions of
each room in a building, as well as the differences in the thermal conditions of spaces in one building
against another. Differences in thermal conditions that occur, are descriptively analyzed based on
the effect of building openings.
Keywords: Effect of orientation, Thermal Comfort, and Cluster Occupancy, PMV
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu
Residence 1
2019
2. LANDASAN TEORI
Kecepatan Angin
Suhu Udara
Pengaruh kecepatan angin pada
Hoppe (1988), melakukan kenyamanan termal berbeda jika kita
pengukuran terhadap suhu kulit dari sempel bandingkan dengan fakto-faktor iklim lain.
laki-laki berusia 35 tahun yang dalam posisi Semakin besar nilai kecepatan angin (udara)
duduk dan melakukan kerja ringan, akan berpengaruh terhadap semakin
mengenakan pakaian lengkap (jas, baju, rendahnya suhu kulit rata-rata. Ketika
dan jaket). Memperlihatkan bahwa suhu kulit kecepatan udara meningkat, dari 0.00 m/s
manusia (yang dijadikan sempel percobaan) menjadi 0.002 m/s, nilai T akan turun sekitar
naik ketika suhu ruang (dimana manusia ini 2℃.
berada dinaikkan hingga sekitar 21 derajat Tabel 2.2 Klasifikasi kecepatan dan efek
Celcius. Kenaikan lebih lanjut pada suhu angin
ruang tidak menyebabkan suhu kulit naik
namun menyebabkan suhu kulit naik, namun Kecepatan E㜸ek
menyebabkan kulit berkeringat. Pada suhu Angin Pengaruh Atas Penyegara
Bergerak Kenyamanan n Pada
ruang sekitar 20o C suhu nyaman pada kulit
Suhu C
tercapai.
< 0.25 Tidak dapat dirasakan 0°C
Tabel 2.1 Batas Kenyamanan Suhu Udara m/detik
0.25 – 0.5 Paling nyaman 0.5 – 0.7°C
m/detik
0.5 – 1 Masih nyaman, tetapi 1.0 – 1.2°C
m/detik gerakan udara bisa
dirasakan
Sumber: Georg Lippsmeier 1 – 1.5 Kecepatan maksimal 1.7 – 2.2°C
m/detik
Suhu Radiasi 1.5 – 2 Kurang nyaman, 2.0 – 3.2°C
m/detik berangin
Menurut Karyono (2016), Suhu radiasi > 2 m/detik Kesehatan penghuni 3.3 – 4.2°C
rata-rata adalah ukuran untuk aliran panas dipengaruhi oleh
radiasi dari sekeliling permukaan seperti kecepatan angin yang
halnya langit-langit, dinding, pintu, jendela tinggi
dan lantai. Kenyamanan termal pada
kecepatan angin yang rendah tidak jauh Sumber : Skala Beufort. Stewart, (2008)
berbeda dengan efek yang diberikan suhu
udara terhadap kenyaman termal.
Fenomena ini akan muncul karena adanya Orientasi Bangunan
peningkatan koefisien permabatan panas
secara konveksi. Orientasi dari bangunan sangat
menentukan jumlah radiasi matahari yang
Kelembaban Udara jatuh pada permukan yang berbeda-beda
arah pada saat yang berbeda. Sudah diakui
Menurut Talarosha (2005) Upaya bahwa radiasi matahari bersama suhu
mencapai kenyamanan pada bangunan di udara menghasilkan panas pada suatu
Indonesia yang beriklim tropis lembap obyek atau permukaan Konya (1980).
dengan karakteristik curah hujan yang tinggi, Pada bukunya yang berjudul Design
kelembapan udara yang tinggi (dapat With Climate, Olgyay menyatakan bahwa
mencapai angka lebih dari 90%), suhu udara pendekatan orientasi melalui sol-air, yaitu
relatif tinggi (dapat mencapai hingga 38°C), tidak hanya radiasi matahari yang diterima
aliran udara sedikit, serta radiasi matahari saja yang dipertimbangkan tetapi juga
yang menyengat dan mengganggu, dapat dampak dari suhu panas. Pada iklim panas
diatasi melalui strategi pendinginan pada saat-saat suhu udara yang panas,
bangunan dengan cara mengatasi pengaruh perlu dilakukan pencegahan radiasi
negatif iklim dan memanfaatkan semaksimal matahari, hal ini perbedaan suhu udara
mungkin pengaruh yang menguntungkan. dalam bangunan dengan orientasi yang baik
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 2
2019
dan dengan orientasi yang buruk sampai 3 Bentuk dan Ukuran Bukaan
°C.
Tabel 2.3 Faktor Radiasi Matahari (SF, Menurut Chenvidyakarn (2007),
W/m2) Untuk Berbagai Orientasi ukuran dan bentuk bukaan merupakan
faktor penting yang menentukan aliran
udara dalam bangunan. Untuk bangunan
U TL T TG S BD B BL dengan bukaan dinding yang berlawanan,
Ori R kecepatan angin dalam ruangan dapat
ent meningkat jika arah angin membentuk
asi sudut ke inlet. Tingkat aliran udara yang
130 113 112 97 97 176 243 211 lebih besar juga bisa dicapai ketika
bukaan outlet lebih besar dari pada inlet.
Namun sebaliknya, kecepatan udara
Sumber: SNI 6389 Tahun 2011 yang lebih merata di seluruh ruang ketika
outlet lebih kecil dari pada inlet, hal ini
Perletakan dan Orientasi Bangunan karena energi kinetik angin diubah
menjadi tekanan statis di sekitar bagian
Perletakan dan oreientasi bukaan inlet
bawah bukaan (Busato, 2003). Bentuk
terletak pada zona bertekanan positif dan
dan konfigurasi bukaan juga memiliki efek
bukaan outlet terletak pada zona bertekanan
pada kecepatan angin internal. Bukaan
negatif dalam rangka untuk mengoptimalkan
horizontal atau bukaan inlet persegi lebih
pergerakan udara dalam sebuah bangunan.
baik dibanding berbentuk vertikal. Inlet
Perletekan dan orientasi bukaan Inlet tidak
berbentuk horizontal memberikan kinerja
hanya mempengaruhi kecepatan udara,
optimal jika sudut kedatangan angin
tetapi juga pola aliran udara dalam ruangan,
diarahkan pada posisi sekitar 45°.
sedangkan lokasi outlet hanya memiliki
pengaruh kecil dalam kecepatan dan pola
aliran udara.
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 3
2019
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 4
2019
suhu titik beku dan titik didih air. Pengumpulan Data Hipotesa
Perancangan selubung bangunan (rumah) Hipotesa merupakan sebuah
yang memerlukan perhatian utama adalah pernyataan tentatif yang dirumuskan
rata-rata suhu udara harian maximum dan sebagai jawaban atau dugaan atas
minimum, jatuhnya radiasi matahari, permasalahan penelitian. Hipotesa dalam
kelembaban udara dan angin pada bulan- penelitian ini terdiri dari hipotesa alternative
bulan tertentu setiap musim.. Pengamatan (H1) dan hipotesa nol (H0).Menurut Silalahi
kondisi cuaca dalam jangka panjang ini Ulber (2013:173) hipotesa alternative
akan dapat memberikan gambaran bagi pernyataan yang menekankan adanya
berbagai variasi strategi desain bangunan hubungan atau pengaruh pada sebuah
Moore, (1993) kelompok atau objek penelitian.
Setelah hipotesa alternatif dibuat
maka selanjutnya adalah membuat hipotesa
. METODOLOGI nol (H0). Hipotesa nol merupakan lawan dari
hipotesa alternatif, menurut Silalahi Ulber
(2013:174) hipotesa ini menyatakan
Metode pada penelitian menggunakan
hubungan atau pengaruh antara dua
metode pengumpulan data yang dilakukan
variabel dengan populasi adalah “nol” atau
ol e h Ka h a r u , dk k . m e ma k a i metode
“tidak ada”.
penelitian pengukuran therma l langsung
terhadap k a j i a n o b j e k n y a dan sat u
Sampling Penelitian
s a m p e l r u m a h ya ng me nja d i o b je k
penelitia n lalu membandingkan hasil dari objek
1. Kriteria Objek Penelitian
yang diteliti dan menarik kesimpulan manakah
yang lebih nyaman dan manakah yang tidak
Objek yang digunakan adalah 4
nyaman dalam segi kenyamanan termal.
Rumah Di The Height Pondok Labu
Sifat penelitian ini adalah penelitian Residence yang berbeda orientasi hadapnya.
kuantitatif, yaitu observasi lapangan secara Objek tersebut dipilih karena memenuhi
langsung, pengukuran thermal di salah kriteria peneliti untuk perbandingan antara
satu hunian yang berada di Pondok Labu kedua rumah tersebut yang arah hadapnya
Jakarta Selatan yang berbeda orientasi 2 Selatan dan 2 Timur
hadapnya dan melakukan wawancara
penghuni rumah. Pengukuran meliputi Hunian Selatan 1
suhu ruang, suhu permukaan material,
kelembaban, dan kecepatan angin dan
wawancara penghuni rumah untuk mendapatkan
data yang lebih valid.
Tahapan Penelitian
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 5
2019
Hunian Selatan 2
Hunian Timur 2
2. Wawancara
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 6
2019
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 7
2019
5. KESIMPULAN
7. DAFTAR PUSTAKA
Kondisi termal rumah pada hunian
cluster The Height Pondok Labu Residence
pada orientasi yang berbeda yakni arah SUSANTI, LUSI (2013). Evaluasi
selatan dan arah timur memiliki kinerja Kenyamanan Termal Ruang Sekolah
termal yang berbeda. Hasil pada software SMA Negeri Di Kota Padang, ISSN
CBE Thermal Comfort Tool menunjukan 2048 - 4822.
bahwa rumah yang orientasinya menghadap
kearah selatan memiliki kinerja termal yang JUNIWATI, ANIK (2006). Pengaruh
jauh lebih baik dari pada rumah pada Orientasi Bangunan Pada Kondisi
orientasi hadapnya ke arah timur. Hal ini Termal Rumah Tinggal DI Surabaya.
dipengaruhi dengan rotasi atau lintasan
matahari yang terbit disebelah timur dan KAHARU, ARLAN. Analisis Kenyamanan
tenggelam disebelah barat dimana pada Termal Pada Rumah Tropis Lembab.
kedua sisi ini mendapatkan cahaya yang
juga merupakan suhu panas lebih banyak ASHRAE. (1992). Thermal
dibandingkan arah orientasi lainnya. Environmental Condition for
Pendapat penghuni terhadap Human Occupancy (ASHRAE
kenyamanan termal antara dua orientasi Standard 55-56). ASHRAE:
berbeda yakni selatan dan timur berbeda. Atlanta US.
Penghuni rumah pada orientasi hadap
selatan mengatakan bahwa kenyamanan SUGINI (2004). Pemaknaan Istilah-
termal rumah tersebut terbilang nyaman, Istilah Kualitas Kenyamanan
sedangkan pendapat penghuni rumah yang Thermal Ruang Dalam Kaitan
orientasi hadapnya mengarah ke timur Dengan Variabel Iklim Ruang.
mengatakan agak sedikit panas. Hal ini Jurnal LOGIKA, Vol. 1, No. 2, Juli
cocok dengan hasil ukur menggunakan 2004, ISSN: 1410-2315.
software CBE Thermal Comfort Tool yang
juga menghasilkan hasil serupa. RILATUPA, JAMES (2008). Aspek
Kenyamanan Termal Pada
6. SARAN DAN REKOMENDASI Pengkondisian Ruang Dalam.
Jurnal Sains dan Teknologi EMAS,
1. Untuk penelitian yang berhubingan Vol 18. No. 3, Agustus 2008.
dengan termal sebaiknya dilakukan
pengukuran saat cuaca sedang cerah. ALFATA, MUHAMMAD NURFAJRI
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan (2011). Studi Kenyamanan Termal
dapat mengkaji kinerja termal dari Adaptif Rumah Tinggal DI Kota
material bangunan dan pengaruh Malang. JURNAL PEMUKIMAN,
Vol. 6 No. 1, April 2011.
Cornelia Arie Wibowo. Pengaruh Orientasi Terhadap Kenyamanan Termal Pada Hunian Di Cluster The Height Pondok Labu Residence 8