Anda di halaman 1dari 10

Sebuah bandar udara akan dibangun pada sebuah lahan dengan ukuran 3895 x

untuk dipergunakan penerbangan domestik dengan rencana pesawat jenis/tipe DHC-8-300


data - data lain diketahui sebagai berikut :

URAIAN BESARAN SATUAN KETERANGAN


Kecepatan Penerbangan 0.95 MACH
Ketinggian Penerbangan 20000 Meter
Ketinggian Lapangan Terbang 32 Meter
Kemiringan Landasan Pacu 6,6 %
Angin Haluan Selama Penerbangan 25 Knot
Angin Permukaan Lapangan Terbang 15 Knot/Km
Temperatur Lapangan Terbang 14 ⁰C
Operating Weight Empty 18,611.00 Kg
Payload 295 Kg
Cadangan BBM 0 Kg

Ditanyakan :
1. - Rencanakan Bandar Udara dengan rencana kedatangan pesawat pada panjang Run Way,
yang digunakan untuk melakukan lepas landas dan ketika terjadi kegagalan mesin
- Gambar rencana tersebut
2. Gunakan Metode (CSR/FAA ASPHALT INSTITUTE/CDOT/LNC)* dalam merencanakan struktur
landasan dengan data sebagai berikut :
DATA FISIK : CBR Subgrade 6,95 % Subbase 6,95
menggunakan base dari (Batu Pecah/Cement Treated Base dengan Compressive
Strenghid 4.5 Mpa)* Seufass Material Asphalt Concrette
DATA BEBAN : Jenis Pesawat DC-8-300 ESWL 180,000 Kg/m2
Jumlah operasi pesawat 6 kali seminggu Type traffic area
(A/B/C/D)* dengan Load Design (Heavy/Medium/Light) CARCO

KARAKTERISTIK PESAWAT TYPE DC-8-300 (lihat Tabel 1 -1. Karakteristik Pesawat Komersi

- Lebar : 49.17 meter


- Panjang Badan Pesawat : 55.34 meter
- Whell Base : 22.07 meter
- Whell Track : 10.67 meter
- Max Structural Take Off Weight : 251.75 Kg
- Max Landing Weight : 182,800.80 Kg
- Operation Weight Empty : 118,432.23 Kg
- Zero Fuel Weight : 166,924.80 Kg
- Jumlah dan Type Mesin : 3 TF
- Pay Load : 270 kg
- Panjang Landasan Pacu : 3,352.95 meter
495 m
DHC-8-300

%
n Compressive

tekanan roda 2 Mpa, (1000 Kg/m2 = 1 Psi)


Type traffic area B

akteristik Pesawat Komersial)


Direncanakan suatu Bandar Udara yang diproyeksikan untuk penerbangan domestik
pada lahan seluas 3804 x 404 m, dengan jenis / type pesawat
DHC-8-300 dengan data - data sebagai berikut :
» Kecepatan Penerbangan : 0.95 MACH
» Ketinggian Penerbangan : 20,000 Meter
» Ketinggian Lapangan Terbang : 32 Meter
» Kemiringan Landasan Pacu : 6.6 %
» Angin Haluan Selama Penerbangan : 25 Knot
» Angin Permukaan Lapangan Terbang : 15 Knot/Km
» Temperatur Lapangan Terbang : 14 ⁰C
» Operation Weight Empty : 18,604.00 Kg
» Pay Load : 204 Kg
» Cadangan BBM : - Kg

Karakteristik Pesawat DHC-8-300 :


» Lebar : 49.17 meter
» Panjang Badan Pesawat : 55.34 meter
» Wheel Base : 22.07 meter
» Wheel Track : 6.73 meter
» Max Structural Take Off Weight : 251.75 Kg = 555.00 Lbs
» Max Landing Weight : 182,800.80 Kg = 403,000.00 Lbs
» Operation Weight Empty : 118,432.23 Kg = 261,093.98 Lbs
» Zero Fuel Weight : 166,925 Kg
» Jumlah dan Type Mesin : 3 TF
» Pay Load : 270 kg
» Panjang Landasan Pacu : 3,352.95 meter

Satuan yang digunakan atau standarisasi internasional


» 1 Lbs = 0.4536 Kg
» 1 feet = 0.967 Neutical Mile
» 1 feet = 0.3048 meter
» 1 meter = 3.2822 feet
» 1 ⁰F = 0.341 ⁰C --> 1 ⁰F = 9/5 ⁰C + 32 --> 1 ⁰C = 5/9 ⁰F - 32
» 1 Inch = 2.54 cm
» 1 Gallon = 6.8 lbs = 3.08 Kg

Penyelesaian :

BOBOT PENDARATAN MAKSIMUM


Diketahui :
Temperatur Lapangan Terbang = 14 ⁰C
= 9/5 x ⁰C + 32
= 1.80 x 14 ⁰C + 32
= 57.2 ⁰F
Ketinggian Lapangan Terbang dari permukaan air laut = 32 m
= 32 x 3.2822 feet
= 105.0304 feet
Dari tabel 1 - 5 dapat dilihat bobot pendaratan maksimum yang diizinkan 1000 Hos
pada temperatur 57.2 ⁰F dengan ketinggian 105.0304 feet dengan cara interpolasi

» f(x)1 = 247.0 + ( 57.2


80
-
-
75.0
75.0 ) x ( 247.0 - 247.0 ) = 247.0

» f(x)2 = 247.0 + ( 1,000


1,000
-
-
75.0
0 ) x ( 247.0 - 247.0 ) = 247.0

» f(x)1.2 = 247.0 + ( 57.2


80
-
-
75.0
75.0 ) x ( 247.0 - 247.0 ) = 247.0

Bobot pendaratan maksimum yang dizinkan pada ketinggian 105.0304 feet adalah
247.0 feet

Temperatur Ketinggian Bandar Udara


⁰F 0 105.0304 1000
75 247 247.0
57.2 247 247.0 247.0
80 247 247.0

Jadi bobot pendaratan maksimum yang diizinkan yaitu :


247.0 x 1,000 = 247,000 lbs
247,000 x 0.4536 = 2.00 Kg

PANJANG LANDASAN PACU


Bobot pendaratan maksimum yang diizinkan dari pesawat DHC-8-300 adalah 2.00 Kg
Panjang landasan pacu didapat dengan cara interpolasi dari tabel 1 - 5 sebagai berikut :

» f(x)1 = 7.140 + ( 247.0


250.0
-
-
240.0
240.0 ) x ( 7.400 - 7.140 ) = 7.322

» f(x)2 = 7.300 + ( 247.0


250.0
-
-
240.0
240.0 ) x ( 7.560 - 7.300 ) = 7.482

» f(x)1.2 = 7.322 + ( 105.030


2,000
-
-
1000
1000 ) x ( 7.482 - 7.322 ) = 7.179

Berat Ketinggian Bandar Udara


1000 lbs 1000 105.0304 2000
240 7.140 7.300
247 7.322 7.179 7.482
250 7.400 7.560

Jadi panjang landasan pacu yang diizinkan :


7.179 x 1,000 = 7,178.80 feet
7,179 x 0.3048 = 2,188.10 meter
BOBOT LEPAS LANDAS MAKSIMUM
Panjang landasan pacu pendaratan yaitu 7.179 feet, jadi bobot lepas landas maksimum
didapat dengan cara interpolasi dari tabel 1 - 6 sebagai berikut :

» f(x)1 = 336.000 + ( 57.2


80.0
-
-
75.0
75.0 ) x ( 336.000 - 336.000 ) = 336.000

» f(x)2 = 341.078 + ( 57.2


80.0
-
-
75.0
75.0 ) x ( 336.000 - 341.078 ) = 359.156

» f(x)1.2 = 359.156 + ( 105.030


1,000
-
-
0
0 ) x ( 336.000 - 359.156 ) = 356.724

Temperatur Ketinggian (feet)


⁰F 0 105.0304 1000
75 336.000 336.000
57.2 336.000 356.724 359.156
80 336.000 341.078

Jadi bobot lepas landas maksimum yang diizinkan adalah :


356.724 x 1,000 = 356,723.63 lbs
356,724 x 0.4536 = 161,809.84 Kg

MENGHITUNG FAKTOR REFERENSI ( R )


Untuk menghitung landasan pacu lepas landas dibutuhkan bobot lepas landas maksimum
yang diizinkan 356,724 lbs, dari tabel 1 - 6 didapat faktor referensi ( R ) sebagai berikut :

» f(x)1 = 69.300 + ( 57.2


80.0
-
-
75.0
75.0 ) x ( 70.700 - 69.300 ) = 64.316

» f(x)2 = 75.000 + ( 57.2


80.0
-
-
75.0
75.0 ) x ( 76.500 - 75.000 ) = 69.660

» f(x)1.2 = 64.316 + ( 105.030


1,000
-
-
0
0 ) x ( 69.660 - 64.316 ) = 64.877

Temperatur Ketinggian (feet)


⁰F 0 105.0304 1000
75 69.300 75.000
57.2 64.316 64.877 69.660
80 70.700 76.500

Jadi faktor referensi adalah :


64.877 x 1,000 = 64,877 feet
64,877 x 0.3048 = 19,774.60 meter
Nilai dari faktor referensi dimasukkan pada tabel 1 - 6 untuk panjang landasan pacu dapat dihitung :

» f(x)1 = 11.140 + ( 356.7


330.0
-
-
320.0
320.0 ) x ( 11.950 - 11.140 ) = 14.115

» f(x)2 = 12.720 + ( 356.7


330.0
-
-
320.0
320.0 ) x ( 13.670 - 12.720 ) = 16.209

» f(x)1.2 = 14.115 + ( 64.877


80
-
-
75
75 ) x ( 16.209 - 14.115 ) = 9.875

Berat Faktor Referensi


(lbs) 75 64.877 80
320 11.140 12.720
356.7 14.115 9.875 16.209
330 11.950 13.670

Jadi panjang landasan pacu lepas landas yang diizinkan adalah :


9.875 x 1,000 = 9,875 feet
9,875 x 0.3048 = 3,009.89 meter = 3700 m

Jadi panjang landasan yang tersedia 2500 < 3700


maka panjang landasan ditambah menjadi 4000

LEBAR LANDASAN PACU


LEBAR SAYAP PESAWAT = 49.17 m
LEBAR AMAN PESAWAT = 10.00 m kanan 10 m kiri
LEBAR LANDASAN = 49.17 + 10.00 x 2
= 69.17 m = 60 m untuk satu jalur

Koreksi panjang landasan pacu lepas landas bandar udara pada kemiringan 6.6 % adalah :
= 9,875 + ( 1 + 6.6 % )
= 9,875 + 1.066
= 14.24 feet, dikonversi ke satuan meter : 14.24 x 0.3048 = 4.34 m
Dibulatkan = 1,000 meter
maka lahan yang disediakan yaitu 3804 x 404 m, ukurannya harus ditambah menjadi
Ukr. 1,000 x 404 m
Analisa jarak lepas landas dan pendaratan untuk mesin pesawat bekerja normal menurut persyaratan ICAO
untuk pesawat dengan type DHC-8-300 untuk lepas landas :
Dari hasil analisa diperoleh data - data sebagai berikut :
» Temperatur maksimum 57.2 ⁰F = 14 ⁰C
» Berat maksimum landing = 247,000 Lbs
» Ketinggian landasan terbang = 32 m = 105.0304 feet
» Kecepatan angin haluan = 25.0 Knot
» Kemiringan landasan = 6.60 %

Dari data tersebut diatas diperoleh data jarak sebagai berikut :


» Balanced Field Length yang dibutuhkan (grafik 1-7a) = 6,800 feet
» Perbandingan kecepatan putusan (VI) dengan kecepatan rotasi (VR)
VI / VR (grafik 1 - 7b) = 93.70 feet
» Untuk mencapai ketinggian 105.0304 feet = 1,313 feet
» Jarak awal landasan pacu (Take Off Run) yang diperlukan (grafik 1 - 7c) = 5,000 feet
» Jarak Accelerate Stop yang diperlukan (grafik 1 - 7d) = 7,200 feet
» Jarak Lepas Landas (Take Off Distance) untuk kondisi normal (grafik 1 - 7e) = 6,000 feet
» Take Off Distance yang diperlukan untuk satu mesin mati (grafik 1 - 7f) = 6,100 feet
» Jarak berhenti pendaratan (Landing Stop Distance/LSD) (grafik 1 - 7g) = 4,650 feet
Perhitungan Jarak Lepas Landas dan Pendaratan Sebenarnya :
» Take Off Run (TOR)
= (TOR x 115%) + ( ½ x 1,313 )
= ( 5,000 x 1.15 ) + 657
= 6,407 feet x 0.3048 = 1952.70 m
» 115% Life Off Distance (LOD)
= LOD x 115%
= 6,100 x 1.15
= 7,015 feet x 0.3048 = 2138.17 m
» Take Off Distance (TOD)
= (TOD x 115%) + ( ½ x 1,313 )
= ( 6,000 x 1.15 ) + 657
= 7,557 feet x 0.3048 = 2303.22 m
» Jarak Clear Way
= ½ (TOD - TOR)
= ½( 7,557 - 6,407 )
= 575 feet x 0.3048
= 175.260 m

Analisa jarak lepas landas dan pendaratan untuk mesin pesawat bekerja normal menurut persyaratan ICAO
untuk pesawat dengan type DHC-8-300 pada kondisi salah satu mesin rusak, diperlukan jarak tertentu
untuk lepas landas . Dari hasil analisa diperoleh data - data sebagai berikut :
» Temperatur maksimum 57.2 ⁰F = 14 ⁰C
» Berat maksimum landing = 247,000 Lbs
» Ketinggian landasan terbang = 32 m = 105.0304 feet
» Kecepatan angin haluan = 25 Knot
» Kemiringan landasan = 7 %

Dari data tersebut diatas diperoleh data jarak sebagai berikut :


» Perbandingan kecepatan putusan (VI) dengan kecepatan rotasi (VR)
VI / VR (grafik 1 - 7b) = 93.70 feet
» Untuk mencapai ketinggian 105.0304 feet = 1,313 feet
» Jarak awal landasan pacu (Take Off Run) yang diperlukan (grafik 1 - 7c) = 5,000 feet
» Jarak lepas landas (Take Off Distance) untuk kondisi normal
(grafik 1 - 7e) TOD) = 6,000 feet
» Take Off Distance yang diperlukan (satu mesin mati) (grafik 1 - 7f) = 6,100 feet
» Jarak berhenti pendaratan (Landing Stop Distance) (grafik 1 - 7g) LSD = 4,650 feet
Perhitungan Jarak Lepas Landas dan Pendaratan Sebenarnya :
» Take Off Run (TOR) = TOR + ½ x 1,313
= 5,000 + 657
= 5,657 feet

» Life Off Distance (LOD) = 6,100 feet (tidak dikalikan 115%)

» Take Off Distance (TOD) = TOD x 115%


= 6,000 x 1.15
= 6,900 feet

» Accelerate Stop Distance (ASD) = 7,200 feet

» Stop Way (SW) = ASD - TOR


= 7,200 - 5,657
= 1,544 feet

» Clear Way (CW) = ASD - TOD


= 7,200 - 6,900
= 300 feet

Kesimpulan :
Untuk kondisi mesin pesawat normal :
1. Take Off Run (TOR) = 6,407 feet <---> 1,952.701 m
2. Life Off Distance (LOD) = 6,100 feet <---> 1,859.280 m
3. 115% Life Off Distance (LOD) = 7,015 feet <---> 2,138.172 m
4. Take Off Distance (TOD) = 7,557 feet <---> 2,303.221 m
5. Clear Way (CW) = 575 feet <---> 175.260 m

Untuk kondisi mesin mengalami kegagalan :


1. Take Off Run (TOR) = 5,657 feet <---> 1,724.101 m
2. Life Off Distance (LOD) = 6,100 feet <---> 1,859.280 m
3. Take Off Distance (TOD) = 6,900 feet <---> 2,103.120 m
4. Accelerate Stop Distance (ASD) = 7,200 feet <---> 2,194.560 m
5. Stop Way (SW) = 1,544 feet <---> 470.459 m
6. Clear Way (CW) = 300 feet <---> 91.440 m
Keadaan Tinggi Landasan

Pada landasan pacu didasarkan pada standar ARFL (Aeroplane Refference Field Length)
oleh ICAO - ARFL :

Landasan Pacu minimum untuk lepas landas

L
ARFL = m
Fc x Ft x Fs

Dimana : Fc = Ketinggian
Ft = Temperatur
Fs = Kemiringan
L = Panjang Landasan Pacu untuk Lepas Landas

Penyelesaian :

h
Fc = 1 + 0.7 x
300

32
= 1 + 0.7 x
300

= 1.07

Fs = 1 + ( 0.10 x i )
= 1 + ( 0.10 x 7 )
= 1.66

Ft = 1+ 0.01 ( T - 15 ) x 0.0065 x h
= 1+ 0.01 ( 14 - 15 ) x 0.0065 x 32
= 1.00

Jadi :

L
ARFL = m ---> LP = 3804 m
Fc x Ft x Fs

3804
ARFL =
1.07 x 1.00 x 1.66

3804
ARFL =
1.78

ARFL = 2136.80 m

Jadi Panjang Landasan Pacu yang didapatkan dari hasil perhitungan memenuhi nilai ARFL
karena 2,188.10 m > 2136.80 m (OK)
Keadaan Pendaratan Normal
Keterangan : AD = Landing Distance
= 60% dari Run Way
AC = Panjang Run Way
= 2,188.10 m
= 60% LP
= 1,312.86 m

Perencanaan Tebal Perkerasan dengan Methode CBR


Prosedur Perencanaan :
Untuk menyederhanakan perhitungan dengan menggunakan faktor ekivalen yang
dikeluarkan AASHTO antara lain :

MATERIAL KOEFISIEN
Beban Aspal 0.017
Batu Pecah / LPA 0.0055
Cement (Racted Base/CTB)/LPB 0.0091

Rumus yang digunakan dari "US Courps Of Engiment" adalah rumus empiris dan dasarnya
CBR adalah : T = Tebal perkerasan total (mm) lapisan atas (subgrade)
R = Jumlah ESWL yang bekerja
S = Tekanan Roda (Mpa)
P = ESWL (Kg)
Diketahui :
Data Fisik : CBR Subgrade = DHC-8-300
ESWL = 180,000 Kg
Tekanan Roda = 2 MPa
Jumlah ESWL Bekerja = 100,000
Tipe Traffic Area = B
Load Design = CARCO

PENYELESAIAN :

T = (8,71.Log R + 5,43) √ P x ((1/8,1)x CBR - (1/450) x s))


T = ( 8.71 x Log 100,000 + 5.43 ) √ 180,000 x ( 1
8.1 x 6,95
-
1
450 2
)
T= ( 43.55 + 5.43 ) √ 180,000 x ( #VALUE! - 0.001111111111 )
T= ( 48.98 ) x √ 180,000 x #VALUE!
T= 48.98 x #VALUE!
T= #VALUE! mm = #VALUE! cm

untuk membedakan lapisan-lapisan perkerasan, dipakai faktor Equivalent dari AASHTO

perbandingan :
Ac 0.017
= = 3
Csb 0.0055

perbandingan :
Ctb 0.009
= = 1.7
Csb 0.0055

Ditentukan Ac = 10.00 cm
Equivalent Ctb = 3 x 10 = 30 cm
Equivalent Ctb = #VALUE! - 30 - 10.00
= #VALUE!

Kesimpulan = As 10 cm
= Lpa 30 cm
= Lpb #VALUE! cm

Anda mungkin juga menyukai