Laporan Kasus Kia
Laporan Kasus Kia
PUSKESMAS SIKUMANA
1508010037
FAKULTAS KEDOKTERAN
PUSKESMAS SIKUMANA
KUPANG
2020
LAPORAN KASUS
1508010037
1. PENDAHULUAN
cenderung meningkat dilihat dari tren angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
kelahiran hidup pada tahun 2012.(1) Antenatal care (ANC) merupakan suatu
dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orangtua (2).
masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara
adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal (1).
ibu hamil minimal empat kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester
ketiga yang dilakukan oleh bidan dan atau dokter dan atau dokter spesialis
kebidanan baik yang bekerja difasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta
kriteria 10 T, yaitu(3,4):
berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang
Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/ tahun) dimana LiLA
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan bayi berat
untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/menit atau DJJ
cepat lebih dari 160 kali/ menit menunjukan adanya gaat janin.
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining
disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini. Ibu hamil minimal
memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan terhadap
infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status T5 (TT Long Life) tidak perlu
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
Kesehatan ibu
dan calon donor darah. Hal ini penting apabila terjadi komplikasi
kesehatan.
menghadapi komplikasi
hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir
saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting
dan janinnya.
kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko
Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi
penularan HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh
KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
2. PRESENTASI KASUS
A. Identitas
Nama : Ny. DT
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Katolik
Alamat : Maulafa
Pendidikan Terkhir : S1
Pekerjaan : Polisi
B. Anamnesis
hamil anak pertama, tidak pernah keguguran dan selama ini periksa teratur di
C. Pemeriksaan Fisik
- Suku : 36,5 oC
- Berat Badan : 90 kg
- Paru :
Status Obstetrik
Pemeriksaan Luar
- Inspeksi : linea nigra (-), striae gravidarum (-), putting susu nampak normal
dan baik.
- Palpasi :
Leopold 3 : Kepala
D. Pemeriksaan Laboratorium
- Hb :-
- Silifis :-
- Protein :-
E. Diagnosis Kerja
G1P0A0 UK 29 minggu.
F. Penatalaksanaan
- SF 1 x 1 tablet
- Vitamin C 2 x 1 tablet
- Kalk 1 x 1 tablet
G. KIE
Hasil pemeriksaan
kali sehari dengan sabun, gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur.
Istirahat yang cukup (jika ingin berbaring minimal 1 jam di siang hari
Makan dan minum yang bergizi dan cukup untuk ibu dan janin
3. KESIMPULAN
Indonesia.