Anda di halaman 1dari 34

Explore!

Edu-Wisata Glintung Go Green(3G)


Modul Pembelajaran dan Proposal Rencana Tindak
Korektif

AFFAN SAFANA ZULFA LAILI W.N DELINDA ELYAN J


21040117130100 21040117130104 21040117120012
Contents PENDAHULUAN
Kenapa Edu Wisata

01 Glintung?
Kronologi
Best Practice
Eduwisata Eksisting
What Can We Learn
from Best Practice

KAJIAN LITERATUR
Pembangunan Hijau

02
EduWisata
Indikator
Pembangunan Hijau
dan Pariwisata

ANALISIS

03
Analisis Timeline
Analisis Stakeholder
Analisis GAP

Rencana Penanganan Masalah &


Pengembangan Pariwisata
Rencana Target Pengunjung &
Fasilitas Wisata
Rencana Paket Wisata Glintung
RENCANA TINDAK

04
Onsite & Virtual
Rencana Pengembangan KOREKTIF
Outbond dan Edukasi Inovatif
Rencana Pengadaan Event Hari
Besar Lingkungan
Timelince Rencana Penanganan
Masalah dan Pengembangan
Pariwisata
Peluang Kerjasama dalam
Perwujudan Rencana
MENGENAL

EDUWISATA
GLINTUNG GO GREEN (3G)
FOREWORD Kenapa
Eduwisata Glintung?
Glintung Go Green (3G) merupakan Lambat laun, jumlah kunjungan pada
istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi Kampung Glintung semakin meningkat
di telinga kita. Slogan yang digunakan oleh hingga pada suatu titik, Bambang Irianto
Kampung Glintung di Kota Malang ini selaku pelopor Glintung Go Green melihat
memang akan selalu mengingatkan kita peluang untuk menjadikan Kampung
pada prestasi-prestasi yang telah dicapai Glintung ini sebagai destinasi Eduwisata.
oleh kampung ini dalam gerakan Hal inilah yang kemudian menyebabkan
pelestarian lingkungan. Namun siapa kami, penulis sekaligus mahasiswa PWK
sangka, kampung yang bahkan telah UNDIP untuk menjadikan Kampung Glintung
dikenal dalam skala internasional ini sebagai role model yang bisa kami gunakan
dulunya merupakan daerah rawan untuk belajar terkait kegiatan pelestarian
terdampak bencana banjir. Berangkat dari lingkungan, khususnya berbasis partisipasi
permasalahan yang ada, Glintung telah masyarakat lokal.
berhasil mengatasi banjir tersebut dengan Selain itu, topik eduwisata ini dipilih
melakukan inovasi yang mengintegrasikan karena penulis tertarik untuk mengkaji
antara teknologi dengan pelestarian kondisi wisata di Glintung yang cenderung
lingkungan. Gerakan Penghijauan dan masih baru dengan kondisi ideal menurut
Gerakan Menabung Air merupakan dua indikator pariwisata berkelanjutan yang
program utama yang berkontribusi dalam telah di tetapkan oleh berbagai ahli di
keberhasilan penanganan masalah banjir bidang pariwisata dan lingkungan.
berbasis partisipasi masyarakat setempat. Harapannya dengan hasil kajian tersebut,
Mendengar keberhasilan dan capaian jika memang ditemukan aspek yang
yang telah didapatkan oleh Glitung, tidak mungkin belum sesuai dengan kondisi
sedikit pihak yang kemudian datang ke idealnya dapat memberi gambaran terkait
Glintung untuk belajar dari keberhasilan apa saja yang perlu diperbaiki agar kegiatan
tersebut. wisata yang ada di Glintung semakin
berkembang.
KRONOLOGI
Terjadinya Eduwisata
Glintung

1
Penyelesaian masalah banjir dan
kampung kumuh melalui
penghijauan dan konservasi air

2
Karena melihat keberhasilan
Glintung, banyak bantuan
datang sehingga kondisi
Kampung Glintung semakin
berkembang

3
Kampung Glintung mulai dikenal
publik karena penghargaan yang
didapat

4
Banyak orang melirik dan
tertarik belajar mengenai
penghijauan dan konservasi air
di Kampung Glintung

Muncul kegiatan edu wisata di

5
Kampung Glintung karena pihak
Glintung melihat kedatangan
banyak orang sebagai peluang
untuk mengadakan kegiatan
wisata
Eduwisata Glintung
Eksisting

Edukasi Water-Banking
Biopori
Sumur Injeksi
Rain-harvesting

Edukasi Penghijauan
Hidroponik
Aquaponik
Fertigasi
Kapiler

Edukasi Daur
Ulang Sampah
Pemilahan
Komposting

Eduwisata eksisting hanya terdapat perbedaan kedalaman materi edukasi


berdasarkan usia dan tujuan wisatawan
BEST
PRACTICE

Untuk memberi inspirasi rencana tindak korektif kegiatan eduwisata


di Kampung Glintung Go Green
Green Village Bali
Bali

Green Village adalah komunitas yang


terhubung secara global dan peduli
terhadap alam. Dikembangkan oleh tim
arsitektur IBUKU. Kompleks ini memiliki 12
rumah dan vila bambu. Selain menawarkan
terhadap kecantikan alam dan pesona villa
dengan bahan utama bambu, green village
menawarkan untuk melihat bagaimana
proses bambu dibentuk dan dirangkai.
Paket pariwisata yang ditawarkan di
website Green village terdapat 2 dengan
tiket yang berbeda untuk anak-anak dan
dewasa.

2 Destination Tours : Green Village dan Individual Tours : Tur ini hanya untuk 1
Pabrik bambu, tur ini dibagi menjadi 2 destinasi wisata. Untuk waktu tur green
waktu yaitu pagi hari dari pukul 10.45- village dimulai pada pukul 10.45 atau 12.30
13.30 dan waktu siang hari dari pukul dan waktu tur untuk pabrik bambu dimulai
12.30-14.45. 10.45

Sumber : greenvillagebali.com
Green School Bali
Bali

Green School Bali telah mendidik lebih dari 500


siswa penuh waktu dari seluruh dunia, dengan
menawarkan kurikulum berbasis penelitian yang
progresif untuk Pra-TK hingga Kelas 12.
Green School Bali ini dibangun untuk
menciptakan paradigma baru dalam
pembelajaran. Harapan nya anak-anak
mengembangkan kepekaan fisik yang
memungkinkan mereka mampu beradaptasi di
dunia.

What we learn in Green School Bali

Green School Skills Green School Values Academics


Mempersiapkan siswa untuk Mempelajari nilai-nilai untuk Program pembelajaran Green
perjalanan mereka sebagai mengenal diri sendiri, tumbuh School dirancang secara unik
pelajar selama sisa hidup dan berkembang. Nilai yang yang dirancang untuk
mereka. Siswa mempelajari ditanamkan adalah memberikan landasan bagi
keterampilan ini melalui "Pembelajaran memiliki peserta didik untuk
setiap bagian dari program, dampak positif untuk mengembangkan pengetahuan
termasuk proyek, aktivitas, komunitas dan bentuk dan keterampilan mereka
dan pelajaran. kepedulian terhadap melalui pengalaman yang
lingkungan" menantang dan terintegrasi
yang sejalan dengan prinsip
pembelajaran NYATA.
Program
ly Years ary Year

s
mirP
raE

Ini adalah waktu untuk


Udara dipenuhi dengan tawa dan
bersenang-senang, tertawa,
pekikan ceria dari Geckos (usia 3-
eksplorasi, dan bertanya, sambil
4), Starlings (usia 4-5) dan
membangun hubungan,
Kindergartens (usia 5-6) dari
mengekspresikan kreativitas, dan
seluruh dunia.
menjadi kotor.

le Schoo cho
h S ol
ddiM

giH

Perkembangan sosial-emosional
adalah komponen kunci dari Mengajar siswa untuk "belajar
program ini di mana siswa belajar bagaimana belajar" dengan
membangun hubungan dengan memberi mereka keterampilan
teman sebaya, pembimbing, dan untuk melakukannya.
lingkungan alam.
Bamboo U
Bali
Bamboo U adalah ide yang digagas oleh John Hardy untuk membantu
mengajarkan masyarakat tentang potensi bambu sebagai bahan
bangunan hijau. Program ini didirikan pada tahun 2015 bekerja sama
dengan IBUKU. Tujuannya adalah untuk berbagi pengetahuan desain dan
konstruksi yang unik dan untuk mencari cara alternatif dalam
membangun.

11 Days Immersive Course


Hal yang didapat :
Mengunjungi Green School
Bertemu Arsitektur IBUKU
Tur Pabrik Bambu
Mengunjungi Kul-Kul Farm
Memanen Bambu
Perawatan dan Preservasi Bambu
Cara Tradisional Bali Mengolah
Bambu
Dasar Teknik Bambu
Desain Biofilik
Membuat model
Penginapan bersama di Pondok
Bambu
Harga : $ 2,500.00 -> Rp. 35.368.375

5 Days Designing Bamboo Building


Hal yang didapat :
Prinsip desain bangunan bambu
Proses desain bambu dari desain hingga penyelesaian dan pemeliharaan
Pembuatan pondasi bangunan bambu
Perawatan bambu
Metode pertukangan dan bengkel tukang kayu
Pembuatan model untuk berbagai tahap pengembangan proyek
Membuat templat berskala dari sistem struktural yang berbeda
Penginapan bersama di Pondok Bambu
Harga : $ 1,000.00 -> Rp. 14.147.350
5 Days Design and Carpentry Workshop
Hal yang didapat :
Desain bambu
Perawatan, pengawetan dan finishing
Praktek pertukangan & bengkel tukang
kayu tradisional Bali
Teori sifat bambu
Pembuatan model sebagai inspirasi desain
Menggunakan template untuk membuat
bentuk organik.
Penginapan bersama di Pondok Bambu
Harga : $ 1,000.00 -> Rp. 14.147.350

3 Days Introduction to Bamboo


Hal yang didapat :
Memahami Bambu
Dasar pertukangan bambu
Pembuatan model arsitektur bambu
Makan Siang, Camilan, Kopi dan Teh
Harga : $ 300.00 -> Rp. 4.244.205

1 Day Tour
Hal yang didapat :
Mempelajari Bambu
Tur pabrik bambu
Workshop sistem struktur bambu
Makan Siang, Camilan, Kopi dan Teh
Harga : $ 40.00 -> Rp. 565.894

Sumber : bamboou.com
WHAT CAN WE LEARN
from
Best Practice
Berdasarkan best practice yang telah
?
didapat yaitu dari Green Vilage, BambooU, dan
Green School Bali dapat diambil beberapa
pembelajaran yang bisa digunakan sebagai
salah satu dasar melakukan inovasi
pengembangan di Kampung Glintung Go Green

Pembentukan Paket Wisata


1 membantu terciptanya wisata yang
lebih sesuai dengan preferensi dan
kebutuhan wisatawan

Sekolah Hijau Seluruh Umur


2 merupakan upaya regenerasi
komunitas sehingga wisata dan aksi
hijau yang dilakukan dapat
berkelanjutan

Kegiatan Pelepas Penat


3 Kegiatan seperti live music dan festival
kebudayaan menjadi pelengkap
kegiatan edu-wisata sehingga
wisatawan tidak jenuh

Sistem Wisata Offsite (Virtual


4 Tourism dan Live Webinar)
dibentuk sebagai respon inovatif
karena adanya pandemi COVID-19 yang
berdampak pada terbatasnya
pergerakan pengunjung dan kegiatan
wisata secara langsung
LEARNING FROM

EXPERT
SEBUAH KAJIAN LITERATUR
"pembangunan hijau
Istilah Green Development pertama
kali muncul pada buku berjudul
"STEADY-STATE saat ini telah menjadi perhatian berbagai pihak. Hingga tahun

ECONOMY" 2020 Banyak negara berkembang yang telah berhasil


mengimplementasikan green development
Karangan Boulding pada tahun 1960
- Daly, 1977 -
- Weng el al., 2020 -
"
“ Pembangunan Hijau
dapat mengurangi
pencemaran lingkungan
dan kerusakan ekologi
“ Pembangunan Hijau
dapat membuka peluang
ekonomi baru dengan
mempercepat masuknya

” ”
investasi dan inovasi
(Jin et al., 2019)
(Kasztelan, 2017)

Pembangunan Hijau dapat Tujuan pembangunan


dikatakan sebagai konsep hijau adalah untuk
Pembangunan Berkelanjutan What is menghasilkan

Generasi Kedua yang yang pembangunan yang


PEMBANGUNAN
lebih berfokus pada sistem, terkoordinasi antara
HIJAU? ecofriendliness,
koordinasi, dan integritas
diantara aspek ekonomi, SEBUAH
social inclusion dan
PENGERTIAN
endogenous growth
sosial, dan lingkungan
(Zou and fan, 2016) (Guo et al., 2020)

“ “
Pembangunan Hijau
dapat meningkatkan Pembangunan Hijau
kesejahteraan dapat meningkatkan
masyarakat dan efisiensi dan


keadilan sosial efektivitas penggunaan


(Zhang et al., 2020) sumber daya
(Weng et al., 2020)

PADA PRAKTIKNYA, GREEN


DEVELOPMENT SERING "ISU-ISU PROTEKSI
DINILAI EFEKTIF DALAM MERESPON

KALI DIKAITKAN DENGAN LINGKUNGAN


GREEN GROWTH DAN
GREEN ECONOMY
- Weng et al., 2020 -
Akibat dari perkembangan aktivitas manusia dan
penggunaan teknologi yang semakin kompleks
- Li el al., 2020 - "
Arti sesungguhnya
dari
Eduwisata
Wisata edukasi adalah program kegiatan wisata
pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok
dengan tujuan utama mendapatkan pengalaman
belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang
dikunjungi (Rodger, 1998).

Wisata edukasi adalah suatu perjalanan wisata


yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran,
studi perbandingan ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata
jenis ini juga sebagai study tour atau perjalanan
kunjungan-kunjungan pengetahuan (Suwantoro,
1997).

Wisata edukasi terdiri dari beberapa sub-jenis,


termasuk diantaranya adalah ekowisata, wisata
warisan budaya, wisata pedesaan / pertanian, dan
pertukaran pelajar antar institusi pendidikan
(Gibson, 1998; Holdnak & Holland, 1996; Kalinowski
& Weiler, 1992).
INDIKATOR
PEMBANGUNAN HIJAU PARIWISATA
SDGs SUSTAINABLE TOURISM
Bappenas, 2017 WTO, 1996
1.Tanpa Kemiskinan 1.Site Protection
2.Tanpa Kelaparan 2.Stress
3.Kehidupan Sehat dan Sejahtera 3.Use Intensity
4.Pendidikan Berkualitas 4.Social Impact
5.Kesetaraan Gender 5.Development Control
6.Air Bersih dan Sanitasi Layak 6.Waste Management
7.Energi Bersih dan Terjangkau 7.Planning Process

X
8.Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan 8.Critical Ecosystem
Ekonomi 9.Consumer Satisfaction
9.Industri, Inovasi, dan Infrastruktur 10.Local Satisfaction
10.Berkurangnya Kesenjangan 11.Tourism Contribution to Local Economy
11.Kota dan Permukiman Berkelanjutan
12.Konsumsi dan Produksi yang
Bertanggung Jawab GREEN GROWTH
13.Penanganan Perubahan Iklim
1.Climate Adaptation & Mitigation
14.Ekosistem Lautan
2.Low Carbon Growth
15.Ekosistem Daratan
3.Equitable Growth’
16.Perdamaian, Keadilan, dan
4.Strong Communities and Habitats
Kelembagaan yang Tangguh
5.Value Natural Capital
17.Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

SUSTAINABILITY MODEL "INDIKATOR"


Pembangunan Hijau X Pariwisata
Montoya, 2020
Kemudahan aksesibilitas
Sustainability:
Pengelolaan Sampah Wisata
Economic
Keberadaan Lembaga Pariwisata Hijau
Social
Regenerasi Komunitas
Environment
Peningkatan Pendapatan Glintung
Built Environment
Adaptasi Perubahan Iklim
Implementasi Teknologi Informasi
Keberadaan Fasilitas Pendukung
Pariwisata
ANALISIS
TIMELINE
Melihat perkembangan
Eduwisata Glintung
Mengenali permasalahan di Kampung Glintung, yaitu
Identifikasi
banjir, persampahan, dan kualitas SDM yang rendah

2012
Pak Bambang Irianto mengajak masyarakat untuk
Perubahan berbenah melalui gerakan secara internal dan eksternal
Mindset
2013
Gerakan secara internal yang dilakuan dengan cara
penumbahan motivasi dan penyatuan visi. Diwujudkan
Rekonstruksi dalam kebijakan asal tanam serta insentif & disinsentif.
Pada akhirnya melahirkan Gerakan Penghijauan.

Gerakan secara eksternal yang dilakukan melalui


Konsultasi pembinaan dan pendampingan dengan BPTP Jatim, UB,
dll yang pada akhirnya melahirkan Gerakan Menabung Air
2014
Dari gerakan penghijauan, gerakan menabung air
Branding Glintung mulai memenangkan berbagai lomba tentang
lingkungan dan mulai dikenal oleh masyarakat luas

Melihat kedatangan masyarakat yang semakin banyak,


Peningkatan maka muncul urgensi untuk meningkatkan kapasitas
Kapasitas masyarakat agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik terhadap pengunjung yang datang ke Glintung.
2017
Melihat pengunjung yang semakin bertambah lagi dan
Eduwisata merasa bahwa masyarakat telah memiliki ilmu dan
kompetensi yang cukup, Glintung memutuskan untuk
merintis desa wisata berbasis edukasi.

Melihat peluang eduwisata yang semakin berkembang,


Komersialisasi maka lembaga pengelola wisata dirasa perlu untuk
mengatur kegiatan wisata secara efektif dan efisien

Glintung mulai publikasi secara multiplatform di berbagai


Publikasi meda sosial secara masif, baik menggunakan website,
twitter, instagram, dan facebook.

Melihat kesuksesan Glintung, maka banyak pihak yang


Replikasi berdatangan dengan tujuan untuk belajar dari
keberhasilan glintung, baik terkait desa wisata maupun
terkait penghijauan dan konservasi air itu sendiri
Kerangka Keterkaitan Proses Perkembangan Glintung
Curah Hujan Topologi lebih rendah Lahan terbangun Belum memiliki sistem Kriminalitas Tingkat Pendidikan
Tinggi dibandingkan sekitarnya mendominasi persampahan yang baik Tinggi Rendah

TIMBULAN SAMPAH
BANJIR DI SEMBARANG KUALITAS SDM
TEMPAT RENDAH

Belajar dari GLINTUNG PERLU Penumbuhan Motivasi


Ahli BERBENAH dan Penyatuan Visi

Konsultasi dan Pemberian Insentif


Asal Tanam
Pendampingan & Disinsentif

GERAKAN MENABUNG AIR GERAKAN PENGHIJAUAN

GLINTUNG MULAI DIKENAL

Banyak yang datang Perlu lembaga Banyak yang datang


untuk meniru Pengelolaan untuk belajar

REPLIKASI Peningkatan Kualitas SDM untuk


GLINTUNG menjamin Keberlangsungan

Meningkatkan
Kuantitas dan Teknik Konservasi
Persampahan UMKM
kualitas publikasi Budidaya Air

Membuka
Mendatangkan lebih Lapangan
banyak pengunjung Pekerjaan EDUWISATA
dan wisatawan

Peningkatan Kesejahteraan

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Edu Wisata, 2020


Analisis
STAKEHOLDER
STAKEHOLDER
Kampung Glintung Go Green
dapat terwujud dan setiap
kegiatannya dapat terlaksana
karena terdapat pihak-pihak di
belakangnya yang berperan
besar. Peran-peran pihak dalam
mewujudkan Kampung Glintung PELAKSANA
Go Green ini dapat diidentifikasi Masyarakat RW 23
dari peran sebagai pembuat Kel. Purwantoro
keputusan, pelaksana, hingga
pendukung kegiatan Glintung Go
Green. Pihak yang terlibat tidak
hanya dari internal Glintung,
namun juga terdapat pelibatan
dari pihak-pihak eksternal
Glintung.
PENDUKUNG
(Transfer Ilmu, Mitra, Investor)
Institut Teknologi Nasional Malang
Universitas Brawijaya Malang
Universitas Islam Malang
Universitas Widyagama Malang
BUMN
INISIATOR dan
TNI AD, AL, AU
PEMBUAT KEPUTUSAN
Kepolisian Kota Malang
Ketua RW 23 Kel.
Pemerintah Kota Malang
Purwantoro
Pemerintah Provinsi Bali
Ir. Bambang Irianto
Pemerintah Kota Magelang
GAP
Melihat before & after
Eduwisata Glintung
BEFORE INDIKATOR AFTER

Sulit diakses karena jalan yang Lebih mudah diakses karena jalan
rusak, berlubang, dan sering sudah diperbaiki dan dihiasi
tergenang air ketika banjir dengan tanaman di kiri kanannya

KEMUDAHAN
AKSESIBILITAS
Belum ada tempat pembuangan Sudah tersedia sarana dan sistem
dan sistem pengangkutan sampah persampahan yang sekaligus
sebagai atraksi eduwisata
yang baik sehingga seringkali
Peningkatan jumlah wisatawan di
ditemukan ada tumpukan sampah
masa depan berpotensi untuk
di sembarang tempat
menambah jumlah sampah wisata
PENGELOLAAN
SAMPAH WISATA
Sudah memiliki Lembaga pengelola,
namun belum berjalan secara
Belum memiliki Lembaga maksimal yang terlihat dengan:
pariwisata hijau karena belum Belum memiliki orang kedua yang
ada kegiatan wisata dan masih bisa mengisi peran Pak Bambang
berfokus pada penanganan ketika sedang berhalangan
masalah banjir Pengelolaan dasar organisasi
yang masih tumpang tindih
KEBERADAAN
LEMBAGA
PARIWISATA HIJAU
Upaya regenerasi komunitas dengan
pengadaan :
Kader Lingkungan Kecil (fokus
Belum ada upaya kepada anak-anak kecil, belum
regenerasi komunitas secara keseluruhan kepada
pemuda glintung)
Peningkatan kompetensi warga
melalui pelatihan
REGENERASI
KOMUNITAS

Kas RW tahun 2020


Kas RW 23 tanggal 9
meningkat hingga 
November tahun 2012 Rp 0 
Rp 796.750.000

PENINGKATAN
PENDAPATAN
BEFORE INDIKATOR AFTER

RW 23 tidak mengalami banjir lagi


RW 23 yang memiliki curah dan mengalami penurunan suhu
hujan yang tinggi merupakan udara melalui:
kawasan rawan banjir Gerakan Penghijauan
Gerakan Menabung Air
ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM

Belum ada penggunaan Kampung Glintung menggunakan


teknologi informasi untuk website, facebook, dan youtube
Kampung Glintung sebagai media promosi

IMPLEMENTASI
TEKNOLOGI
INFORMASI Setelah ramai wisatawan kemudian
membuka homestay, rumah makan,
ojek keliling kampung. Namun masih
terdapat fasilitas pendukung lain
Hanya memiliki warung makan seperti tempat parkir untuk bus yang
belum memadai serta belum adanya
loket tiket, rest area, maupun toko
merchandise
KEBERADAAN
FASILITAS PENDUKUNG
PARIWISATA

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Edu Wisata, 2020

CASCADING EDUWISATA GLINTUNG

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Edu Wisata, 2020


USULAN

RENCANA TINDAK KOREKTIF


GLINTUNG GO GREEN (3G)
RENCANA Penanganan Masalah & Pengembangan Pariwisata
Eduwisata Glintung
RENCANA PENANGANAN MASALAH

Rencana Penanganan Masalah lebih berfokus pada penanganan masalah yang ada di Kampung
Glintung berdasarkan GAP pada masing-masing indikator yang belum memenuhi kondisi ideal.
Disamping rencana pengembangan pariwisata, rencana ini dinilai perlu mengingat semua indikator
sangat berkontribusi pada keberlangsungan pariwisata. Harapannya, Rencana Penanganan Masalah
yang telah dibuat dapat mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan kegiatan pariwisata di
Kampung Glintung.

RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA

Rencana Pengembangan Pariwisata lebih berfokus pada inovasi-inovasi yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan kualitas wisata eksisting ada di Kampung Glintung. Inovasi-inovasi yang
diusulkan mengambil acuan atau best practice dari keberhasilan desa wisata lain seperti Green
Village, Green School, dan juga Bamboou di Bali. Hasil dari inovasi ini diantaranya adalah
pembuatan paket wisata, pembuatan wisata virtual, pengadaan outbond dan inovasi pemberian
materi edukasi, serta pengadaan event untuk memeriahkan hari besar lingkungan
RENCANA Target Pengunjung dan Fasilitas Wisata
Eduwisata Glintung
TARGET PENGUNJUNG
Rencana pengembangan pariwisata
UMUM PENELITI
perlu disusun secara jelas dan mendetail
serta mempertimbangkan tujuan yang ingin Terdiri dari orang Peneliti sebagai
dewasa dan anak-anak pengunjung yang ingin
dicapai. Hal yang perlu dipertimbangkan yang berumur hingga 12 belajar jauh lebih dalam
dalam menyusun rencana pengembangan tahun menggenai Glintung
wisata salah satunya adalah target
pengunjung. Penentuan target pengunjung STUDI BANDING AKADEMISI
akan memudahkan dalam mengembangkan
Rombongan dari Terdiri dari anak TK,
wisata karena target pengunjung ini dapat kampung lain ataupun siswa SD, SMP, SMA,
lembaga-lembaga dari hingga mahasiswa yang
menjadi pedoman untuk mengembangkan luar Glintung yang ingin
belajar seperti Glintung ingin memperluas
wisata yang dapat disukai seluruh pengetahuan
pengunjung.

FASILITAS WISATA
Pertimbangan dalam membuat sebuah rencana pengembangan tentu tidak berhenti
pada penentuan target pengunjung saja. Perlu diperhatikan dan dipikirkan secara matang apa saja
fasilitas atau kegiatan wisata yang akan diberikan kepada target-target pengunjung yang telah
disusun. Melihat bahwa Kampung Glintung ini unggul akan wisata edukasinya tentu kegiatan
edukasi wisata adalah yang paling menonjol. Namun, perlu ada beberapa inovasi kegiatan yang
perlu dilakukan sehingga fasilitas atau kegiatan wisata yang diberikan tidak monoton. Berikut
merupakan beberapa kegiatan dan fasilitas wisata yang penulis usulkan untuk dapat diberikan di
wisata Glintung:

Tour Glintung Edukasi

Penghijauan Water-Banking Daur Ulang Sampah

Outbond Replikasi kampung Homestay


RENCANA
Paket Wisata Glintung Onsite
Eduwisata Glintung
UMUM. Waktu pelaksanaan : 8.00-10.00, 13.00-15.00, 16.00-18.00

Dewasa Anak-anak
Tur Kampung Glintung
Tur Kampung Glintung Pengenalan perbedaan jenis sampah
Mempelajari tentang teknik urban farming Kuis tentang jenis sampah
Mempelajari tentang teknik water banking Pengenalan penting nya menghemat air 
Mempelajari tentang teknik pemilahan dan Pengenalan jenis- jenis tanaman (sayur, buah,
pengolahan sampah bunga dan tanaman hias)
Workshop pengolahan sampah : Ecobrick Tebak gambar kegiatan dan jenis tanaman 
Hasil pengolahan sampah dapat dibawa  Menghias botol bekas yang dijadikan pot, hasil
pulang dibawa pulang

AKADEMISI. Durasi : 2-3 jam


Paket Glintung Onsite

"
Paket Wisata Glintung Onsite ini
TK & SD
menawarkan wisata secara langsung di
Tur Kampung Glintung
Pengenalan perbedaan jenis sampah
Kampung Glintung. Wisatawan tidak
Kuis tentang jenis sampah hanya diberikan materi edukasi namun
Pengenalan penting nya menghemat air juga bisa mempraktekkan langsung apa
Tebak gambar kegiatan menghemat air
yang telah diajarkan. Paket wisata
Pengenalan jenis- jenis tanaman (sayur, buah,
bunga dan tanaman hias)
Glintung Onsite ini dibagi berdasarkan
Menggambar dan mewarnai jenis tanaman target pengunjung dimana kegiatan di
Menyusun Puzzle  setiap paket disesuaikan dengan
Menghias botol bekas yang 
kebutuhan dan preferensi pengunjung.
dijadikan pot, hasil dibawa pulang

SMP & SMA Mahasiswa


Tur Kampung Glintung Tur Kampung Glintung
Pengenalan urban farming Sejarah Kampung Glintung
Mempelajari teknik urban -farming Pengenalan urban farming
Kuis tentang urban farming Mempelajari teknik urban farming
Pengenalan Water Banking Pengenalan water banking
Mempelajari teknik water banking Mempelajari teknik water banking
Kuis tentang water banking Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan
Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan sampah
sampah Workshop urban farming
Workshop pengolahan sampah : Ecobrick Workshop pengolahan sampah : Ecobrick
Hasil pengolahan sampah  dapat dibawa pulang Hasil pengolahan sampah dapat dibawa pulang
Studi Banding. Durasi 4-5 jam Peneliti. Durasi 4-5 jam
Tur Kampung Glintung Tur Kampung Glintung
Sejarah Kampung Glintung Sejarah Kampung Glintung
Bagaimana merubah mindset masyarakat Bagaimana merubah mindset masyarakat
Bagaimana memulai penghijauan Bagaimana memulai penghijauan
Pengenalan urban farming Sistem pengelolaan eduwisata
Mempelajari teknik urban farming Pengenalan urban farming
Pengenalan water banking Mempelajari teknik urban farming
Mempelajari teknik water banking Pengenalan water banking
Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan Mempelajari teknik water banking
sampah Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan
Workshop urban farming sampah
Workshop pengolahan sampah : Ecobrick Workshop urban farming
Pelatihan membangun komunitas hijau Workshop pengolahan sampah : Ecobrick
Pelatihan pengelolaan eduwisata Hasil pengolahan sampah dapat dibawa pulang
Hasil pengolahan sampah dapat dibawa pulang

RENCANA Paket Wisata Glintung Virtual


Eduwisata Glintung
UMUM. 8.00-10.00
Dewasa Anak-anak
Tur Kampung Glintung Online
Tur Kampung Glintung online
Pengenalan perbedaan jenis sampah
Penjelasan teknik urban farming
Kuis tentang jenis sampah
Penjelasan teknik water banking
Pengenalan penting nya menghemat air
Penjelasan teknik pemilahan dan pengolahan
Pengenalan jenis- jenis tanaman (sayur, buah,
sampah
bunga dan tanaman hias)
Pelatihan Ecobrick
Tebak gambar kegiatan dan jenis tanaman

AKADEMISI. Durasi : 2-3 jam


Paket Glintung Virtual

"
Paket wisata Glintung Virtul ini
merupakan sebuah inovasi wisata dalam
TK & SD merespon kondisi pandemi COVID-19
Tur Kampung Glintung Online yang saat ini melanda. Paket wisata ini
Pengenalan perbedaan jenis sampah
menjadi alternatif bagi pengunjung atau
Kuis tentang jenis sampah
Pengenalan penting nya menghemat air masyarakat yang geraknya terbatas
Tebak gambar kegiatan menghemat air tetap dapat mengikuti wisata Glintung
Pengenalan jenis- jenis tanaman (sayur, buah, secara online menggunakan aplikasi
bunga dan tanaman hias)
video conference seperti Zoom
SMP & SMA Mahasiswa
Tur Kampung Glintung Online Tur Kampung Glintung
Pengenalan urban farming Sejarah Kampung Glintung
Mempelajari teknik urban farming Pengenalan urban farming
Kuis tentang urban farming Mempelajari teknik urban farming
Pengenalan Water Banking Pengenalan water banking
Mempelajari teknik water banking Mempelajari teknik water banking
Kuis tentang water banking Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan
Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan sampah
sampah Kuis keyword
Pelatihan Ecobrick Pelatihan Ecobrick

Studi Banding. Durasi : 3 – 5 jam Peneliti. Durasi : 3 – 5 jam


Tur Kampung Glintung Tur Kampung Glintung
Sejarah Kampung Glintung Sejarah Kampung Glintung
Bagaimana merubah mindset masyarakat Bagaimana merubah mindset masyarakat
Bagaimana memulai penghijauan Bagaimana memulai penghijauan
Pengenalan urban farming Sistem pengelolaan eduwisata
Mempelajari teknik urban farming Pengenalan urban farming
Pengenalan water banking Mempelajari teknik urban farming
Mempelajari teknik water banking Pengenalan water banking
Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan Mempelajari teknik water banking
sampah Mempelajari teknik pemilahan dan pengolahan
Pelatihan membangun komunitas hijau sampah
Pelatihan pengelolaan eduwisata Pelatihan Ecobrick
Pelatihan Ecobrick
RENCANA Pengembangan Outbond & Edukasi Inovatif
Eduwisata Glintung
Secara bergantian peserta berlari membawa sampah yang telah
disediakan memasukan ke dalam tempat sampah yang POS 1 :
bertuliskan organik dan non-organik. Hal ini dilakukan agar
Pemilahan
wisatawan mampu membedakan sampah organik dan non-
Sampah
organik. Pemenang adalah peserta yang memasukan sampah
dengan benar terbanyak

POS 2 : Peserta akan diberikan pertanyan seputar komponen,


Cerdas proses, dan cara kerja lubang biopori maupun sumur injeksi.
Cermat Peserta dengan jawaban benar terbanyak akan menjadi
pemenang.
Gemar

Peserta dibagi kedalam kelompok-kelompok dan diminta untuk POS 3 :


menaikkan bola pingpong yang berada dalam pipa dalam posisi Pipa
berdiri yang memiliki lubang-lubang. Caranya dengan
Bocor
memasukkan air sebanyak-banyaknya ke dalam pipa hingga bola
pingpong keluar dari pipa. Permainan ini secara tidak langsung
dapat memberi pengetahuan bahwa saluran air memerlukan
lubang-lubang agar tidak sampe penuh atau luber

Peserta Outbond dibagi kedalam dua kelompok, dimana


POS 4 : masing-masing peserta akan diberi topi dengan tulisan nama
tanaman di atasnya. Peserta tim A akan menanyai peserta
Eat
tim B untuk mendapatkan clue terkait nama tanaman yang
Bulaga ada di atasnya. Peserta di tim B hanya akan menjawab “Ya”.
“Tidak” dan “Bisa Jadi”. Setelah orang pertama berhasil
menjawab akan langsung diganti orang kedua dibelakangnya

Peserta Outbond akan mencari beberapa barcode yang tertempel


pada pot tanaman-tanaman yang tersebar di sekitar Kampung
POS 5 :
Glintung secara acak. Peserta akan diberi clue tentang ciri-ciri Mencari
tanaman dimana barcode tersebut berada untuk membantu Jejak
menemukan barcode sekaligus melatih pengetahuan tentang
jenis dan karakteristik tanaman
RENCANA Pengadaan Event dan Festival Hari Besar Lingkungan
Eduwisata Glintung
Festival GLINTUNG
Festival hari besar lingkungan yang penulis usulkan yaitu Bentuk Kegiatan
"Festival Glintung". Festival ini merupakan festival yang diadakan
sebagai bentuk perayaan Hari Lingkungan Hidup Dunia. Festival ini Kegiatan
rencananya akan diadakan setiap setahun sekali yaitu pada
tanggal 5 Juni. Selain sebagai peringatan dan perayaan Hari
Lingkungan Hidup Dunia, pengadaan festival ini juga bertujuan
CAMPAIGN
untuk mengenalkan dan memperluas publikasi Kampung Glintung
kepada masyarakat melalui perlombaan. Pelestarian

Lingkungan

Talkshow peran edu- Bazar Menginisiasi hashtag


ekowisata pada peles- tanaman dan hasil bumi #PeduliLingkungan
tarian lingkungan melalui jalinan dengan dukungan
kerjasama desain
dengan UMKM dan visual secara
komunitas hijau lain multiplatform di Media
Sosial

Lomba-Lomba Jenis Lomba:


Guna memeriahkan acara juga akan diadakan lomba-lomba 1. Kuliner
yang dapat diikuti seluruh kalangan masyarakat dari semua a. Lomba makan sayur
kalangan usia. Lomba-lomba yang diadakan merupakan lomba- untuk ibu-ibu
lomba yang bertemakan Glintung dan lingkungan sehingga selain b. Lomba masak
dapat menjadi ajang bersenang-senang juga tetap memperhatikan untuk bapak-bapak
lingkungan dan dapat menjadi sebuah event yang dapat mengasah 2. Fotografi bertema
kemampuan dan kreativitas serta bakat masyarakat Glintung Lingkungan
a. Lomba selfie
b. Lomba film pendek
3. Kreasi Daur Ulang
a. Lomba menghias
botol bekas
b. Lomba inovasi
pengolahan sampah
TIMELINE
Rencana Penanganan Masalah dan Pengembangan Pariwisata
Eduwisata Glintung
TIMELINE RENCANA PENANGANAN MASALAH

Timeline Rencana Penanganan Masalah yang penulis usulkan memiliki jangka waktu 12
Bulan, yang dimulai dengan rencana penyediaan tempat sampah pilah siap daur ulang pada
bulan pertama dan penyediaan fasilitas pendukung wisata pada beberapa bulan terakhir.
Adapun rencana terkait upaya regenerasi diusulkan untuk dilakukan secara rutin setiap dua
bulan agar dapat menjadi sarana penjagaan dengan harapan masyarakat selalu ingat
tentang pentingnya regenerasi dalam pengelolaan Kampung Glintung

TIMELINE RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA

Timeline Rencana Pengembangan pariwisata juga memiliki jangka waktu 12 bulan, yang
dimulai dengan pelatihan masyarakat tentang cara mengkonsep, melaksanakan, dan
menyediakan fasilitas outbond inovatif dan diakhiri dengan pelatihan masyarakat tentang
cara penggunaan teknologi informasi untuk kepentingan reservasi, publikasi paket wisata,
dan pelaksananan wisata virtual. Pelatihan penggunaan teknologi informasi ini juga
dilaksanakan secara intensif dan berkala, mengingat pelatihan ini dinilai sangat penting bagi
pengembangan pariwisata di Kampung Glintung kedepannya.
KERJASAMA
Peluang Jalinan Kerjasama dengan Investor dan Donatur
Eduwisata Glintung

PELUANG KERJASAMA PERWUJUDAN RENCANA

Dalam mewujudkan rencana penanganan masalah dan rencana inovasi pengembangan


wisata, tentunya membutuhkan dana ataupun tenaga bantuan. Oleh karena itu, diperlukan
penjalinan kerjasama dengan pihak luar sehingga dana pengeluaran pribadi Glintung
dapat ditekan dan diminimalisir. Penjalinan kerjasama ini juga dapat memperluas cakupan
mitra Glintung. Adanya kegiatan menerima tentu ada kegiatan memberi kembali.
Penjalinan kerjasama melalui pemberian jasa, barang ataupun dana ini memberikan
sebuah kontraprestasi atau manfaat bagi pihak yang menjadi donatur. Berikut
merupakan jenis kontraprestasi yang akan didapatkan donatur apabila menjalin
kerjasama dengan Glintung dalam bentuk pemberian asa, barang, atau dana:
DAFTAR PUSTAKA
-. BambooU. dalam www.bamboou.com diakses pada 3 desember 2020.

-. Green School Bali. dalam www.greenschool.org/bali diakses pada 9 desember


2020.

-. Green Village Bali. dalam https://greenvillagebali.com/ diakses pada 3


desember 2020.

Daly, H., 1977. “The Steady-State Economy” from towards a Steady-State Economy
(San Francisco).

Gibson, H. (1998) The educational tourist. Journal of Phvsical Education.


Recreation and Dance, 69 (4),32-34.

Guo, Y., Tong, L., & Mei, L. (2020). The effect of industrial agglomeration on green
development efficiency in Northeast China since the revitalization. Journal of
Cleaner Production.

Holdnak, A., & Holland, s. (1996) Edutourism: vacationing to learn: Parks and
Recreation, 72-75.

Jin, P., Peng, C., & Song, M. (2019). Macroeconomic uncertainty, high-level
innovation,and urban green development performance in China. China Economic
Review, 1-18.
Kalinowski, K., & Weiler, B. (1992) Review. Educational travel. In B. Weiler and C.
Hall (Eds. ), Special Interest Tourism. London: Bellhaven.

Kasztelan, A. (2017). GREEN GROWTH, GREEN ECONOMY AND SUSTAINABLE


DEVELOPMENT: TERMINOLOGICAL AND RELATIONAL DISCOURSE. Prague
Economic Papers, 487-499.

Li, Y., Chen, Y., & Li, Q. (2020). Assessment analysis of green development level
based on S-type cloud model of Beijing-Tianjin-Hebei, China. Renewable and
Sustainable Energy Reviews.

Rodger, 1998. Leisure, Learning and Travel, Journal of Physical Education, 69 (4):
hal 28.

Suwantoro Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta. Yoeti


Oka. 1998. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa Bandung.

Weng, Q., Qin, Q., & Li, L. (2020). A comprehensive evaluation paradigm for regional
green development based on “Five-Circle Model”: A case study from Beijing-Tianjin-
Hebei. Journal of Cleaner Production.

Zhang, J., Zhang, K., & Zhao, F. (2020). Research on the regional spatial effects of
green development and environmental governance in China based on a spatial
autocorrelation model. Structural Change and Economic Dynamics, 1-11.

Anda mungkin juga menyukai