Pokja Ke 2022
Pokja Ke 2022
Gambaran Umum
Perawatan pasien di rumah sakit merupakan pelayanan yang kompleks dan melibatkan
berbagai tenaga kesehatan serta pasien dan keluarga. Keadaan tersebut memerlukan
komunikasi yang efektif, baik antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA) maupun antara
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan pasien dan keluarga. Setiap pasien memiliki
keunikan dalam hal kebutuhan, nilai dan keyakinan. Rumah sakit harus membangun
kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien. Komunikasi dan edukasi yang
efektif akan membantu pasien untuk memahami dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengobatan yang dijalaninya.
Keberhasilan pengobatan dapat ditingkatkan jika pasien dan keluarga diberi informasi
yang dibutuhkan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan serta proses yang
sesuai dengan harapan mereka.
Rumah sakit menyediakan program edukasi yang didasarkan pada misi rumah sakit,
layanan yang diberikan rumah sakit, serta populasi pasien. Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) berkolaborasi untuk memberikan edukasi tersebut.
Edukasi akan efektif apabila dilakukan sesuai dengan pilihan pembelajaran yang tepat,
mempertimbangkan keyakinan, nilai budaya, kemampuan membaca, serta
bahasa.
Edukasi yang efektif diawali dengan pengkajian kebutuhan edukasi pasien dan
keluarganya. Pengkajian ini akan menentukan jenis dan proses edukasi yang
dibutuhkan agar edukasi dapat menjadi efektif. Edukasi akan berdampak positif bila
diberikan sepanjang proses asuhan. Edukasi yang diberikan meliputi pengetahuan dan
informasi yang diperlukan selama proses asuhan maupun setelah pasien dipulangkan.
Dengan demikian, edukasi juga mencakup informasi sumber-sumber di komunitas
untuk tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan
gawat darurat bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif menggunakan berbagai format
yang sesuai sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pasien dan keluarga, misalnya
informasi diberikan secara tertulis atau audiovisual, serta memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
W • Staf admisi/bagian
Informasi
• Unit/Tim PKRS
• Pasien/keluarga
2. Rumah sakit menyampaikan D Bukti tentang penyampaian 10 TL
informasi kepada pasien dan informasi kepada pasien dan 5 TS
keluarga terkait alternatif keluarga terkait alternatif 0 TT
asuhan dan pelayanan di asuhan dan pelayanan di
tempat lain, apabila rumah tempat lain, apabila rumah
sakit tidak dapat sakit tidak dapat memberikan
memberikan asuhan dan asuhan dan pelayanan yang
dibutuhkan pasien.
W • Staf klinis
• Pasien/keluarga
2. Hambatan dari pasien dan D Bukti dalam rekam medis 10 TL
keluarga dalam menerima tentang pengkajian terhadap 5 TS
edukasi dinilai sebelum hambatan dari pasien dan 0 TT
pemberian edukasi dan keluarga dalam menerima
dicatat di rekam medis. edukasi.
W • Staf klinis
• Pasien/keluarga
3. Hasil pengkajian digunakan D Bukti dalam rekam medis 10 TL
oleh PPA untuk membuat tentang hasil pengkajian 5 TS
perencanaan kebutuhan digunakan untuk membuat 0 TT
edukasi. perencanaan kebutuhan
edukasi.
W Staf klinis
Standar KE 4
Edukasi tentang proses asuhan disampaikan kepada pasien dan keluarga disesuaikan
dengan tingkat pemahaman dan bahasa yang dimengerti oleh pasien dan keluarga.
Maksud dan Tujuan KE 4
Informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan
bahasa yang dipahaminya sesuai hasil pengkajian. Mereka ikut terlibat dalam
pembuatan keputusan dan berpartisipasi dalam asuhannya, serta dapat melanjutkan
asuhan di rumah. Pasien/keluarga diberitahu tentang hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan dan hasil pengobatan, termasuk hasil pengobatan yang tidak
diharapkan. Pasien dan keluarga diedukasi terkait cara cuci tangan yang aman,
(Lihat juga KE 5 EP 4)
2. Terdapat bukti bahwa D Bukti pemberian penjelasan 10 TL
pasien/keluarga telah oleh DPJP dan PPJA tentang : 5 TS
dijelaskan mengenai hasil • hasil pengkajian, 0 TT
pengkajian, diagnosis, • diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil • rencana asuhan, dan
pengobatan, termasuk hasil • hasil pengobatan,
pengobatan yang tidak • termasuk hasil pengobatan
diharapkan. yang tidak diharapkan
W • PPA
• Pasien/ keluarga
(Lihat juga KE 5 EP 4)
Standar KE 5
Metode edukasi dipilih dengan mempertimbangkan nilai yang dianut dan preferensi
pasien dan keluarganya serta memungkinkan terjadinya interaksi yang memadai
antara pasien, keluarga pasien dan staf.
Maksud dan Tujuan KE 5
Proses edukasi akan berlangsung dengan baik bila mengunakan metode yang tepat.
Pemahaman tentang kebutuhan edukasi pasien serta keluarganya akan membantu
rumah sakit untuk memilih edukator dan metode edukasi yang sesuai dengan nilai dan
preferensi dari pasien dan keluarganya, serta mengidentifikasi peran pasien/keluarga.
Dalam proses edukasi pasien dan keluarga didorong untuk bertanya/berdiskusi agar
dapat berpartisipasi dalam proses asuhan. Materi edukasi yang diberikan harus selalu
diperbaharui dan dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga diberi
kesempatan untuk berinteraksi aktif sehingga mereka dapat memberikan umpan balik
untuk memastikan bahwa informasi dimengerti dan bermanfaat untuk diterapkan.
Edukasi lisan dapat diperkuat dengan materi tertulis agar pemahaman pasien
meningkat dan sebagai referensi untuk bahan edukasi selanjutnya.
Rumah sakit harus menyediakan penerjemah sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga. Bila di rumah sakit tidak ada petugas penerjemah maka dapat dilakukan
kerja sama dengan pihak ketiga diluar rumah sakit.
Elemen Penilaian KE 5 Instrumen Survei KARS Skor
1. Rumah sakit memiliki proses D Bukti pelaksanaan verifikasi 10 TL
untuk memastikan bahwa untuk memastikan bahwa 5 TS
pasien dan keluarganya pasien dan keluarganya 0 TT
memahami edukasi yang memahami edukasi yang
diberikan. diberikan.
W • PPA
• Staf Klinis
• Pasien/keluarga
2. Proses pemberian edukasi di D Bukti pemberian materi edukasi 10 TL
dokumentasikan dalam yang tertulis 5 TS
(Lihat juga KE 4 EP 1)
5. Rumah sakit menyediakan D 1) Bukti daftar penterjemah 10 TL
penerjemah (bahasa dan sesuai kebutuhan pasien 5 TS
bahasa isyarat) sesuai 2) Bukti tentang MoU dengan 0 TT
dengan kebutuhan pasien pihak terkait
dan keluarga.
W Pasien/keluarga
Standar KE 6
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi
kesehatan harus dilakukan berkelanjutan.
Maksud dan Tujuan KE 6
Setelah mendapatkan pelayanan di rumah sakit, pasien terkadang membutuhkan
pelayanan kesehatan berkelanjutan. Untuk itu rumah sakit perlu mengidentifikasi
sumber-sumber yang dapat memberikan edukasi dan pelatihan yang tersedia di
komunitas, khususnya organisasi dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
dukungan promosi kesehatan serta pencegahan penyakit. Fasilitas pelayanan
Kesehatan tersebut mencakup Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal ini
dilakukan agar tercapai hasil asuhan yang optimal setelah meninggalkan rumah sakit.
W PPA
2. PPA telah memberikan D Bukti tentang materi edukasi 10 TL
edukasi yang efektif kepada kolaboratif yang disampaikan 5 TS
pasien dan keluarga secara kepada pasien. 0 TT
kolaboratif.
W PPA terkait