EFEKTIF DALAM
STANDAR AKREDITASI
Dr.dr.Sutoto,M.Kes, FISQua
PENDAHULUAN
• komunikasi efektif di RS memiliki tingkat
kompleksitas yang cukup tinggi karena komunikasi
di RS melibatkan banyak orang, banyak informasi,
serta menyangkut dengan emosi yg tinggi dari
pasien/keluarga dan staf RS
• Sebagian besar kejadian sentinel disebabkan
karena tidak efektifan dalam berkomunikasi, baik
antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA), maupun
antara PPA dengan Pasien.
• Komunikasi dengan
KOMUNIKASI masyarakat/komunitas (TKRS 3.1
Ep2,3)
EFEKTIF • Komunikasi dengan pasien dan
DALAM keluarga (KE 2,7)
• Komunikasi antar PPA (Profesional
STARKES Pemberi Pelayanan) di dalam
/diluar RS → SKP 2
2022
• Standar TKRS 3.1
Pimpinan RS memastikan
komunikasi yg efektif telah
dilaksanakan secara menyeluruh
di RS
Standar TKRS 3.1
Pimpinan RS memastikan komunikasi yg efektif telah dilaksanakan secara menyeluruh di RS
W • Staf RS
• Akses mendapatkan
informasi kesehatan
diberikan secara tepat
waktu, dan status sosial
ekonomi perawatan pasien
tidak menghalangi pasien
dan keluarga untuk
mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
Elemen Penilaian KE 2 Instrumen Survei KARS Skor
1. Tersedia informasi untuk pasien dan D Bukti materi informasi tentang: 10 TL
keluarga mengenai asuhan dan a) Asuhan dan pelayanan yang disediakan oleh rumah 5 TS
pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit 0 TT
sakit serta akses untuk mendapatkan b) Akses untuk mendapatkan layanan dalam bentuk
layanan tersebut. Informasi dapat brosur/leaflet/banner, buletin, Web site, call
disampaikan secara langsung dan/atau center/SMS center, seminar awam, pameran, slide
tidak langsung show di TV internal / LCD dll.
W PPA
1. PPA telah memberikan edukasi yang D Bukti tentang materi edukasi kolaboratif 10 TL
efektif kepada pasien dan keluarga yang disampaikan kepada pasien. 5 TS
secara kolaboratif. 0 TT
PPA terkait
W
Komunikasi efektif
• adalah pertukaran informasi, ide, perasaan
yang menghasilkan perubahan sikap
sehingga terjalin sebuah hubungan baik
antara pemberi pesan dan penerima pesan.
• Pengukuran efektifitas dari suatu proses
komunikasi dapat dilihat dari tercapainya
tujuan si pengirim pesan.[1]
KARS
Elemen Penilaian SKP 2 Instrumen Penilaian KARS Skor
1) Rumah sakit telah menerapkan komunikasi saat D Bukti dokumen the read-back 10 TL
menerima instruksi melalui telepon: 5 TS
process 0 TT
menulis/menginput ke komputer - membacakan
- konfirmasi kembali” (writedown, read back, • Bukti pesan melalui lewat telpon
confirmation dan SBAR saat melaporkan kondisi ditulis lengkap, dibaca ulang
pasien kepada DPJP serta di dokumentasikan oleh penerima pesan, dan
dalam rekam medik.
dikonfirmasi oleh pemberi
W
pesan(tulbakon).
• Bukti dokumentasi pelaksanaan
pelaporan dengan metode SBAR
S
• DPJP
• PPJA/Staf Perawat
• Staf klinis lainnya
W • DPJP
• PPJA/Staf Perawat
• Staf klinis lainnya
KOMUNIKASI DIANGGAP
EFEKTIF BILA:
• TEPAT WAKTU,
• AKURAT,
• LENGKAP,
• JELAS, DAN
• DIPAHAMI OLEH
RESIPIEN/PENERIMA PESAN
Dr DPJP
Dr Jaga/Perawat
SUTOTO KARS
44
(TULBAKON)
▪ ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap ▪ NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
2. Baca Ulang- Eja untuk ▪ NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
NORUM/LASA PENERIMA PERINTAH
▪ TANGGAL DAN JAM
3. Konfirmasi→lisan dan tanda
tangan
Sutoto.KARS
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI
TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
• Identitas PasIen
Sutoto.KARS 45
CONTOH KEBIJAKAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
• Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan RS untuk
pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil
tes pada keadaan gawat darurat.
• Pada pasien rawat inap pelaporan hasil kritis dapat dilaporkan
melalui perawat yang akan meneruskan laporan kepada DPJP
yang meminta pemeriksaan.
• Rentang waktu pelaporan hasil kritis ditentukan kurang dari 30
menit sejak hasil di verifikasi oleh PPA yang berwenang di unit
pemeriksaan penunjang diagnostik.
Sutoto.KARS 46
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS LAB YANG WAJIB DILAPORKAN SEGERA
SERAH TERIMA ASUHAN PASIEN
(HAND OVER)
• a) antara PPA (misalnya, antar dokter, dari
dokter ke perawat, antar perawat, dan
seterusnya);
• b) antara unit perawatan yang berbeda di
dalam rumah sakit (misalnya saat pasien
dipindahkan dari ruang perawatan intensif
ke ruang perawatan atau dari instalasi
gawat darurat ke ruang operasi; dan
• c) dari ruang perawatan pasien ke unit
layanan diagnostik seperti radiologi atau
fisioterapi.
TERIMA KASIH