(Statistika Deskriptif)
Data Kasus Biostatistika
oleh
Meutia Ratna Widyarani (215090101111002)
Biologi-C
Berdasarkan data 4.2 telah disajikan statistika deskriptif grafik. Sehingga , dapat
diketahui bahwa tahapan perkembangan tanaman kentang yang sangat dipengaruhi oleh
suhu tinggi ialah pembentukan dan perkembangan umbi, berakibat pada menurunnya
produksi umbi. Jumlah umbi per tanaman, berat umbi per tanaman, dan berat umbi rerata
secara umum menurun pada kondisi lapangan dengan suhu tinggi. Apabila dilihat dari
produksi umbi dan perubahan produksi umbi akibat suhu tinggi di lapangan, Atlantik M,
CIP 395197.7, N.1, dan Ping 06 termasuk klon yang toleran terhadap suhu tinggi. Keempat
klon tersebut memiliki produksi umbi per tanaman yang tinggi di lapangan pada kondisi
suhu tinggi, dan relatif stabil pada lokasi dengan suhu normal dan suhu tinggi ini didukung
dengan nilai indeks toleransi terhadap cekaman (STI) klon-klon tersebut yang relatif tinggi
daripada klon-klon lainnya.
4.3 Identifikasi sebaran data pada masing-masing variabel yang diamati
4.3.1 Menggunakan statistic ukur: median, modus, dan rata
N for
Variable Indikator Mean Median Mode Mode
Intensitas hijau 1 5.0000 5.0000 * 0
daun_lembang
2 5.0000 5.0000 * 0
3 5.0000 5.0000 * 0
4 5.0000 5.0000 * 0
5 5.0000 5.0000 * 0
6 7.0000 7.0000 * 0
7 7.0000 7.0000 * 0
8 5.0000 5.0000 * 0
9 3.0000 3.0000 * 0
10 5.0000 5.0000 * 0
11 5.0000 5.0000 * 0
12 7.0000 7.0000 * 0
13 5.0000 5.0000 * 0
14 5.0000 5.0000 * 0
15 5.0000 5.0000 * 0
16 7.0000 7.0000 * 0
17 5.0000 5.0000 * 0
18 5.0000 5.0000 * 0
19 3.0000 3.0000 * 0
20 5.0000 5.0000 * 0
Berdasarkan data yang telah disajikan sebaran data pada masing-masing variabel seperti
histogram dimana termasuk representasi grafis perubahan morfologi tanaman dan umbi
kentang akibat suhu tinggi yang berguna untuk mengatur dan menampilkan frekuensi data
sampel pada rentang data tertentu sehingga terlihat sangatlah representatif.
B) Boxplot
Boxplot of Jumlah umbi_SSI, Jumlah umbi_STI, Berat umbi_SSI, Berat umbi_STI
Berdasarkan data yang telah disajikan sebaran data pada masing-masing variabel seperti
boxplot dimana merupakan ringkasan distribusi perubahan morfologi tanaman dan umbi
kentang akibat suhu tinggi yang disajikan secara grafis untuk menggambarkan bentuk
distribusi data dan ukuran penyebaran data pengamatan. Selain itu, boxplot antara intensitas
hijau daun daerah Lembang dan Subang, intensitas batang, dan jumlah umbi serta berat
umbi masing-masing memiliki nilai yang berbeda. Pada intensitas hijau daun Lembang
tidak terdeteksi adanya Q1, Q3, median, IQrange, Whiskers, dan N dikarenakan data pada
hijau daun daerah Lembang memiliki nilai yang konstan atau tidak ada perubahan yang
signifikan atau stabil sedangkan pada intensitas hijau daun daerah Subang memiliki nilai
Q1 adalah 3, Q3 adalah 5, median 5, IQrange 2, whiskers 3,5, dan nilai N 20. Sedangkan
pada intensitas batang daerah Lembang memiliki nilai Q1 adalah 1, Q3 adalah 3, median 3,
IQrange 2, whiskers 1,5, dan nilai N 20 dan intensitas batang pada daerah Subang Q1 adalah
1, Q3 adalah 3, median 1, IQrange 2, whiskers 1,5, dan nilai N 20. Kemudian, perhitungan
pada jumlah umbi SSI Q1 adalah 0,62, Q3 adalah 1,27, median 0,89, IQrange 0,65, whiskers
antara 0,03 dan 1,62, dan nilai N 20, pada jumlah umbi STI Q1 adalah 0,255, Q3 adalah
0,55, median 0,355, IQrange 0,295, whiskers mulai 0,12 dan 0,87, dan nilai N 20. Serta,
berat umbi SSI Q1 adalah 0,745, Q3 adalah 1,205, median 1,055, IQrange 0,46, whiskers
mulai 0,36 dan 1,34, dan nilai N 20 dan pada berat umbi STI Q1 adalah 0,085, Q3 adalah
0,6025, median 0,28, IQrange 0,5175, whiskers mulai 0,03 dan 1,07 dan nilai N 20. Pada
boxplot yang memiliki keragaman paling banyak ialah data yang semakin tinggi sedangkan
data yang sedikit memiliki keragaman yang sedikit.
C) Diagram dahan-daun
Stem-and-leaf of Intensitas hijau daun_lembang N = 20
2 3 00
2 4
(14) 5 00000000000000
4 6
4 7 0000
Leaf Unit = 0.1
Berdasarkan data yang telah disajikan sebaran data pada masing-masing variabel seperti
diagram dahan-daun diatas diketahui bahwa diagram dahan daun merupakan diagram yang
penyebaran datanya diurutkan terlebih dahulu mulai dari yang terkecil hingga terbesar.
Sehingga, diagram tersebut sangat mempermudah dan terlihat sangatlah efisien dalam
pengelolaan data. Pada kolom petama merupakan frekuensi dari nilai tersebut sedangkan
kolom kedua adalah nilai puluhan sedangkan kolom ketiga merupakan nilai satuan.
WORKSHEET 1
Correlation: Jumlah umbi_SSI, Berat umbi_SSI
Gambar 15. Scatter Plot Jumlah Umbi SSI dan Berat Umbi SSI
Method
Correlation Pearson
type
Rows used 20
Correlations
Jumlah
umbi_SSI
Berat 0.651
umbi_SSI
WORKSHEET 1
Correlation: Jumlah umbi_STI, Berat umbi_STI
Gambar 16. Scatter Plot Jumlah Umbi STI dan Berat Umbi STI
Method
Correlation Pearson
type
Rows used 20
Correlations
Jumlah
umbi_STI
Berat 0.249
umbi_STI
Gambar 20. Scatter plot Berat Umbi STI dan Jumlah Umbi STI
4.5 Probability Plot