MODUL BISA Aksi Bergizi Dan Cuci Tangan 10 Mei
MODUL BISA Aksi Bergizi Dan Cuci Tangan 10 Mei
Modul Remaja
3
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
Modul Perubahan Perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) - Gizi untuk Remaja
Disiapkan oleh
PROJECT BISA
BETTER INVESTMENT FOR STUNTING ALLEVIATION
02
Editor
Emilia Ursula Tameno, Firda Yani, Ilma Ilmiawati, Popi Sundari, Rufina
Pardosi
Tim Pengarah
Prima Setiawan, Rosianto Hamid, Wahdini Hakim
Kontributor
Devi Taunu, Edit Manuama, Fajar Yulianta, Mukarramah, Noer Pangroso,
Octavia Mariance
Modul Remaja
03
PRAKATA
Malnutrisi akibat ketidaktahuan maupun perilaku yang kurang tepat
dalam pemberian asupan gizi masih banyak terjadi di Indonesia, sehingga
menghasilkan beberapa tantangan dalam masa tumbuh kembang anak,
seperti stunting (tumbuh di bawah rata-rata), wasting (berat dibawah
rata-rata), obesitas (berat di atas rata-rata) dan anemia. Pemutusan
rantai malnutrisi dan perilaku kurang tepat, seharusnya dilakukan sesuai
siklus kehidupan, di mana salah satunya adalah pada periode remaja.
Remaja putri merupakan calon ibu/orang tua yang akan melahirkan
dan mengasuh generasi berikutnya. Sehingga untuk memutus terjadinya
malnutrisi, salah satunya adalah melalui perubahan perilaku pada remaja.
Perubahan perilaku ini diharapkan meningkatkan perilaku remaja dalam
asupan gizi, sehingga dapat menjadi calon generasi yang lebih berkualitas,
baik dari segi fisik maupun pola pikir.
Modul ini merupakan pegangan bagi guru dan pengurus OSIS, serta
didesain untuk memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku terkait cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dan pencegahan anemia, serta membatasi
konsumsi gula, garam dan lemak (GGL). Modul ini mencakup materi
seperti Pubertas dan Konsep Diri, Gizi Seimbang, Anemia dan Zat Besi, Isi
Piringku, Gula Garam dan Lemak yang diadaptasi dari Modul Aksi Bergizi
Kemenkes-UNICEF sementara 3 materi terkait perubahan perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) seperti Yakin Bersih? Mana Buktinya?
Mengapa Harus 6 Langkah? Ayo Buktikan! Teruskan dan Sebarkan
merupakan materi adaptasi dari Proyek School of Five, Lifebuoy, Save the
Children. Materi terkait Penyusunan Rencana Aksi merupakan bentuk
kegiatan untuk mengadopsi tahapan perencanaan perubahan perilaku
menggunakan pendekatan EAST (easy/mudah, attractive/menarik, social/
jangkauan luas dan timely/tepat waktu).
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
04
Modul Remaja
05
DAFTAR ISI
Prakata 03
Daftar Isi 05
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
06
LAMPIRAN
Lampiran Sesi 1: Pubertas dan Konsep Diri 108
Modul Remaja
07
Modul ini terdiri dari 9 sesi dan dilakukan setiap minggu selama 9 kali pertemuan.
Jadwal Sesi
Minggu 1 Sesi 1
PUBERTAS DAN KONSEP DIRI
Minggu 2 Sesi 2
GIZI SEIMBANG
Minggu 3 Sesi 3
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
YAKIN BERSIH? MANA
BUKTINYA?
Minggu 4 Sesi 4
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
MENGAPA HARUS 6 LANGKAH?
AYO BUKTIKAN!
Minggu 5 Sesi 5
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
TERUSKAN DAN SEBARKAN
Minggu 6 Sesi 6
ANEMIA DAN ZAT BESI
Minggu 7 Sesi 7
ISI PIRINGKU
Minggu 8 Sesi 8
GULA, GARAM DAN LEMAK
(GGL)
Minggu 9 Sesi 9
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
GIZI DAN CTPS
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
08
JADWAL PELATIHAN
Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan
Hari Pertama
Registrasi
5 10.00-10.15 Snack
Narasumber/
7 10.30-11.00 Teknik Memfasilitasi
Fasilitator Pendamping
Sesi 1
8 11.00-11.30 Fasilitator Pendamping
Pubertas dan Konsep Diri (Role Play)
Sesi 2 Calon Fasilitator
12 14.30-15.15
Gizi Seimbang (Role Play)
Hari Kedua
Sesi 3
2 09.00-10.00 Calon Fasilitator
Yakin Bersih? Mana Buktinya? (Role Play)
Modul Remaja
09
Sesi 4
4 10.45-12.15 Mengapa Harus 6 Langkah? Ayo Calon Fasilitator
Buktikan! (Role Play)
Sesi 7
7 13.45-14.15 Calon Fasilitator
Isi Piringku (Role Play)
Sesi 6
9 15.00-16.00 Calon Fasilitator
Anemia dan Zat Besi (Role Play)
Hari Ketiga
Sesi 5
2 09.00-10.30 Calon Fasilitator
Teruskan dan Sebarkan (Role Play)
Sesi 8
4 11.15-12.00 Calon Fasilitator
Gula, Garam dan Lemak (Role Play)
6 12.30-13.30 Istirahat Makan Siang
Sesi 9
7 13.30-15.00 Calon Fasilitator
Penyusunan Rencana Aksi Gizi dan CTPS
Pendamping dan
9 15.30-15.45 Galeri Fasilitasi
Semua Kelompok
Pendamping dan
10 15.45-16.15 Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Calon Fasilitator
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
10
SESI 01
PUBERTAS DAN
KONSEP DIRI
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
12
Puber berasal dari kata latin Pubescere berarti dan sosial, yang dapat berbeda untuk setiap
mendapat pubes atau rambut kemaluan, individu.
yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang Awal periode pubertas dimulai pada usia 10-14
menunjukkan perkembangan seksual. Selain tahun pada perempuan dan 12-16 tahun pada
tanda seksual sekunder tersebut, pubertas juga laki-laki.
ditandai dengan kemampuan bereproduksi.
Salah satu tanda pubertas adalah terjadinya
Kemampuan bereproduksi menunjukkan perubahan fisik, psikologis dan sosial yang
terjadinya kematangan organ-organ seks ke dinamai dengan fase pubertas. Pada fase ini,
tahapan fungsional. Munculnya tanda-tanda perubahan yang dialami setiap orang berbeda-
ini dapat dilihat pada perubahan hormonal, beda waktunya.
perubahan fisik, maupun perubahan psikologis
Modul Remaja
13
Fisik
Otot dada dan bahu
melebar
Tumbuh jakun dan suara
menjadi berat
Tumbuh kumis, jambang, Pinggul melebar
janggut, dan bisa juga di
dada Payudara membesar
Psikologis/Kejiwaan
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
14
Pada masa ini, baik remaja laki-laki maupun belajar tentang perubahan tubuhnya selama
perempuan akan mengalami perubahan fisik masa pubertas, bahkan jika mereka memiliki
yang dapat memberikan perasaan tidak disabilitas.
menyenangkan dan tidak diharapkan. Hal ini
dapat menimbulkan rasa malu dan tertekan. Pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
Selain kesamaan ini, terkadang dampak pesat pada masa pubertas ini tentu saja harus
pubertas akan berbeda di antara remaja laki- diimbangi dengan asupan zat gizi yang adekuat
laki dan perempuan. mengingat pada masa ini kebutuhan zat gizi
meningkat cukup tajam, baik zat gizi makro
Pada remaja putri, masa puber dapat berarti (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun
dimulainya pembatasan gerak dan kebebasan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Pola
dengan diberikannya banyak larangan. makan yang baik perlu menjadi perhatian
para remaja agar kebutuhan zat gizi untuk
Sebaliknya, bagi remaja putra, kebebasannya bertumbuh dan berkembang secara optimal
justru semakin bertambah, pergaulannya dapat terpenuhi. Hal ini terutama penting bagi
semakin luas, dan mereka mulai diberikan remaja perempuan yang kehilangan zat gizi
kekuasaan dan kekuatan. mikro selama proses menstruasi. Selain pola
makan, kebersihan juga harus diperhatikan
Seringkali, remaja dengan disabilitas mengalami oleh remaja karena mempengaruhi penyerapan
pubertas yang sama dengan teman sebayanya, makanan seperti kebersihan tangan pada saat
tetapi hal tersebut tidak didiskusikan karena makan, menyiapkan makanan / alat makan
dianggap bukan sesuatu yang penting. dan juga mempengaruhi kerentanan terhadap
Padahal sangat penting bagi semua remaja berbagai penyakit. Oleh karena itu pola hidup
Modul Remaja
15
bersih seperti cuci tangan pada waktu penting dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri
seperti sebelum dan sesudah makan, setelah menjadi manusia sebagaimana yang kita
buang air dan sebelum menyiapkan makanan harapkan.
sangat penting. Selain itu perlu juga menjaga
kebersihan diri dengan mandi dua kali sehari Tiga Dimensi Konsep Diri
dan menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya. Ada tiga dimensi konsep diri, yaitu:
Pola makan yang benar dan pola hidup bersih
1. Pengetahuan tentang diri kita, berkaitan
dan sehat akan membuat remaja bertumbuh
dengan informasi yang kita miliki tentang
dengan baik dan percaya diri.
diri kita, misalnya jenis kelamin, penampilan,
Tahap Masa Pubertas kesukaan, dan sebagainya.
Masa pubertas terjadi secara bertahap, yaitu 2. Pengharapan bagi diri kita, berkaitan
masa pra-pubertas, pubertas dan paska- dengan gagasan kita tentang kemungkinan
pubertas yang dijelaskan sebagai berikut: menjadi apa kelak.
1. Pra-pubertas, yaitu periode sekitar 2 tahun 3. Penilaian terhadap diri kita, berkaitan
sebelum pubertas ketika anak pertama dengan pengukuran yang kita lakukan
kali mengalami perubahan fisik yang tentang keadaan kita.
menandakan kematangan seksual. Perbandingan antara ketiga dimensi konsep
2. Pubertas, merupakan titik pencapaian diri dan gambaran ideal diri yang kita inginkan
kematangan seksual, ditandai dengan disebut konsep diri. Misalnya, saya itu anak
keluarnya darah menstruasi pertama kali yang cukup cerdas, banyak teman-teman saya
pada remaja putri sedangkan pada remaja yang mengatakan demikian dan didukung oleh
putra indikasi seksualitasnya kurang jelas. nilai-nilai yang bagus. Kondisi ini sesuai dengan
apa yang saya inginkan dari diri saya, yaitu
3. Paska-pubertas, merupakan periode 1 menjadi anak yang cerdas. Hasil pengukuran
sampai 2 tahun setelah pubertas, ketika inilah yang disebut harga diri. Jika kita menilai
pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi bahwa kondisi kita sekarang sesuai dengan apa
reproduksinya terbentuk dengan cukup baik. yang kita inginkan, maka kita memiliki harga
diri yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Apa itu Konsep Diri?
Secara sederhana, konsep diri merupakan Orang-orang terdekat dan lingkungan
gambaran/ gagasan yang dimiliki seseorang sosial yang memberikan umpan balik atau
mengenai dirinya; gabungan dari pengetahuan, respon - respon yang positif (dukungan,
harapan dan penilaian seseorang tentang diri pujian, penerimaan, hadiah) akan menyokong
mereka sendiri baik tentang karakteristik fisik, perkembangan konsep diri yang positif.
psikologis, sosial dan emosional. Dengan kata Sebaliknya umpan balik atau respon-respon
lain, konsep diri adalah cara kita memandang/ yang negatif (penolakan, kecaman, hinaan,
melihat diri kita sendiri sebagai sebuah pribadi hukuman), akan menyokong perkembangan
yang unik dan berbeda dengan orang lain, konsep diri yang negatif.
bagaimana kita merasa tentang diri sendiri,
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
16
Cara membentuk konsep diri yang dilakukan adalah segera bangkit dan
positif memperbaiki kesalahan yang dilakukan, sikap
menyalahkan diri sendiri secara berlebihan
Bersikap objektif dalam mengenali diri akan membuat diri kita stress.
sendiri
Tetapkan batasan pribadi
Kita sebaiknya tidak mengabaikan prestasi dan
keberhasilan yang pernah dicapai walaupun Ini termasuk batasan fisik dan emosional. Jangan
menurut kita itu kecil. mentolerir perilaku orang lain jika itu membuat
mu merasa tidak nyaman. Pertahankan
Lihatlah bakat yang kamu miliki dan carilah kepercayaan dan nilai dirimu. Lakukan hal-hal
cara untuk mengembangkannya seperti dengan untuk menyenangkan diri sendiri, bukan hanya
mengikuti les atau ekstrakurikuler di sekolah untuk membuat orang lain bahagia.
sesuai minatmu.
Berpikir positif dan rasional
Hargailah diri sendiri
Pikiran positif saat menghadapi permasalahan
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai perlu dilakukan agar keputusan yang diambil
diri kita selain diri sendiri. Hal kecil yang dapat adalah keputusan yang terbaik.
dilakukan untuk menghargai diri kita adalah
dengan mengonsumsi gizi seimbang yang Pada sesi ini, siswa-siswi dibangun kesadarannya
tersedia di rumah dan hidup bersih dengan mengenai fase kehidupan yang sedang mereka
sering-sering cuci tangan pakai sabun dan alami, yakni masa remaja. Para siswa diajak
kebersihan lainnya. untuk melakukan refleksi mengenai berbagai
perubahan yang sedang mereka alami dan
Jangan memusuhi diri sendiri menyikapinya dengan informasi yang tepat
Adalah sesuatu yang wajar jika kita merasa dan akurat. Setelah mengikuti sesi ini, peserta
bersalah ketika melakukan suatu kesalahan, diharapkan memahami perubahan apa saja
tetapi tidak perlu berlebihan. Yang perlu yang terjadi selama pubertas.
Modul Remaja
17
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
18
MODUL 01
PUBERTAS DAN KONSEP DIRI
METODE Praktik
Diskusi
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
Modul Remaja
19
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Pengarahan
1. Sapa siswa dengan ramah.
2. Bila siswa kurang bersemangat, ajaklah mereka untuk melakukan energizer.
3. Setelah selesai, jelaskan bahwa siswa akan belajar tentang Pubertas dan Konsep Diri.Tanyakan
apakah ada yang tahu tentang Pubertas? Kapan terjadi?
4. Jelaskan tentang tujuan kegiatan.
5. Jelaskan instruksi untuk melaksanakan kegiatan.
6. Deskripsikan kegiatan yang akan dilakukan.
7. Jelaskan kepada peserta bahwa Anda akan membacakan beberapa perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi pada tubuh mereka selama masa pubertas.
Aktivitas 1
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Sampaikan ke siswa bahwa kita akan 1. Sampaikan ke siswa bahwa kita akan
melakukan sebuah permainan. Pada melakukan sebuah permainan.
satu sisi ruangan, sudah diletakkan/ Beri tahu peserta bahwa setelah
ditempelkan tanda/gambar remaja pernyataan itu dibaca, mereka harus
perempuan atau laki-laki. menuliskan jawabannya dalam chat
a. Fasilitator akan membacakan dengan menuliskan “laki-laki”, jika
pernyataan-pernyataan. pernyataan tersebut hanya
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
20
b. Siswa diminta untuk bergerak menuju berlaku untuk laki-laki ATAU “Perempuan”
ke sisi ruangan yang sudah diberi jika pernyataan tersebur hanya berlaku
tanda/gambar apabila pernyataan untuk perempuan ATAU “Keduanya” jika
yang dibacakan hanya berlaku untuk pernyataan tersebut berlaku untuk laki-
laki-laki atau perempuan saja. Atau laki maupun perempuan.
berdiri di tengah jika pernyataan 2. Fasilitator membaca beberapa
tersebut berlaku untuk remaja laki-laki pernyataan yang berkaitan dengan
maupun perempuan. pubertas (lihat daftar pernyataan
terlampir).
Jawaban
Pernyataan
(Bacakan di akhir)
Diskusi 1
1. Fasilitator menjelaskan bahwa pernyataan-pernyataan yang disebutkan tadi adalah ciri-ciri
dari pubertas. Beberapa terjadi pada remaja lelaki dan beberapa pada remaja perempuan,
tetapi mungkin mereka merasa terkejut mengetahui bahwa beberapa perubahan bisa dialami
oleh keduanya.
2. Fasilitator kemudian menjelaskan bahwa pubertas setiap orang terjadi pada waktu yang
berbeda, dan itu semua adalah hal yang alami. Selain itu, biasanya lelaki mengalami proses
pubertas lebih lambat dari perempuan.
Modul Remaja
21
Aktivitas 2
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
22
Diskusi 2
1. Fasilitator menjelaskan bahwa remaja perlu memiliki konsep diri yang positif. Hal ini dapat
dimulai dengan mengembangkan konsep diri dari sesi ini.
2. Fasilitator menekankan kembali pentingnya memperhatikan kebiasaan makan yang baik dan
pola hidup bersih untuk menjadi remaja yang sehat dan bahagia.
3. Bacakan pesan kunci tentang pubertas dan konsep diri:
a. Pubertas adalah hal yang alamiah dan setiap orang akan mengalaminya.
b. Perubahan tubuh (fisik) pada setiap remaja lelaki dan perempuan akan terjadi secara
bervariasi oleh sebab itu tidak perlu risau atau atau malu jika berbeda dengan teman.
c. Setiap orang ingin menjalani masa transisi dari anak-anak menuju dewasa secara
bahagia dan sehat. Untuk itu kamu perlu melaksanakan perilaku makan sehat, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan dan fokus pada kelebihanmu.
d. Kemudian para siswa yang berpartisipasi secara aktif di kelas akan mendapatkan cap
dari fasilitator.
Modul Remaja
23
REFERENSI
Rapor kesehatanku: Buku Informasi Kesehatan Siswa Tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK/MA http://
kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/BUKU%20INFORMASI%20KESEHATAN%20SMP.pdf
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
24
SESI 02
GIZI SEIMBANG
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
26
GIZI SEIMBANG
Modul Remaja
27
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
28
Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang Biasakan minum air putih yang cukup dan
mengandung protein tinggi aman
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
protein hewani dan pangan sumber protein banyak untuk hidup sehat, dan tubuh tidak
nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber dapat memproduksi air untuk memenuhi
protein hewani meliputi daging (daging sapi, kebutuhan ini. Sekitar dua-pertiga dari
daging kambing, daging rusa dll), daging berat tubuh kita adalah air. Pekerja yang
unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan berkeringat, olahragawan, ibu hamil dan ibu
termasuk seafood, telur. Kelompok Pangan menyusui memerlukan tambahan kebutuhan
lauk pauk sumber protein nabati meliputi air selain dua liter kebutuhan dasar air. Air
kacang kacangan dan hasil olahnya seperti yang dibutuhkan tubuh selain jumlahnya
kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan juga
tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang harus aman yang berarti bebas dari kuman
tolo dan lain-lain. penyakit dan bahan-bahan berbahaya.
Hindari minum minuman yang mengandung
Cuci tangan pakai sabun dengan air
alkohol. Bahaya alkohol bagi kesehatan
mengalir
sangat beragam. Mulai dari masalah
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan gangguan kejiwaan hingga berbagai
benar memakai sabun dengan air bersih kerusakan organ internal tubuh, seperti, hati,
mengalir adalah agar kebersihan terjaga jantung, pankreas, dan sistem pencernaan
secara keseluruhan serta mencegah kuman dapat terjadi.
dan bakteri berpindah dari tangan ke
makanan yang akan dikonsumsi dan juga Banyak makan buah dan sayur
agar tubuh tidak terkena kuman. Perilaku
Secara umum sayuran dan buah-buahan
hidup bersih harus dilakukan atas dasar
merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
kesadaran oleh setiap anggota keluarga
dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral
agar terhindar dari penyakit.
yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan dalam
Biasakan sarapan pagi
tubuh.
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum
yang dilakukan antara bangun pagi sampai Biasakan membaca label pada
jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan kemasan pangan
gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam Label adalah keterangan tentang isi, jenis,
rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan
produktif. Sarapan membekali tubuh dengan keterangan penting lain yang dicantumkan
zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, pada kemasan. Semua keterangan yang rinci
bekerja, dan melakukan aktivitas fisik pada label makanan yang dikemas sangat
secara optimal setelah bangun pagi. Bagi membantu konsumen untuk mengetahui
anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti bahan-bahan yang terkandung dalam
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan makanan tersebut
stamina.
Modul Remaja
29
Syukuri dan nikmati aneka ragam Cara makan yang baik adalah makan yang
makanan tidak tergesa-gesa. Dengan bersyukur dan
Setiap orang diharapkan selalu bersyukur dan menikmati makan aneka ragam makanan
menikmati makanan yang dikonsumsinya. akan mendukung terwujudnya cara makan
Bersyukur dapat diwujudkan berupa yang baik, tidak tergesa-gesa. Dengan
berdoa sebelum makan. Nikmatnya makan demikian makanan dapat dikunyah, dicerna
ditentukan oleh kesesuaian kombinasi dan diserap oleh tubuh lebih baik.
aneka ragam dan bumbu, cara pengolahan,
penyajian makanan dan suasana makan.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
30
MODUL 02
GIZI SEIMBANG
KETERAMPILAN Kesadaran diri untuk mengetahui praktik gizi seimbang yang perlu
HIDUP YANG AKAN dipertahankan dan ditingkatkan sehari-hari.
DIKEMBANGKAN
Membuat keputusan untuk mulai melakukannya sekarang.
METODE Penugasan
Diskusi
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
Modul Remaja
31
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Bagi siswa di kelas menjadi beberapa Guru mempersiapkan Powerpoint berisi video
kelompok (masing-masing terdiri dari kegiatan siswa.
9-10 orang).
2. Di tiap kelompok, siswa dibagi lagi
menjadi kelompok-kelompok yang lebih
kecil, yaitu terdiri dari 4 siswa, 3 siswa, 2
siswa, dan 1 siswa.
3. Bila memungkinkan, lakukan sebelum sesi
sehingga tidak mengurangi waktu untuk
aktifitas ini.
4. Siapkan sumpit dan bola sejumlah
kelompok yang ada. Tiap kelompok
minimal mendapatkan 4 sumpit dan 1
bola.
5. Persiapkan tempat di luar kelas untuk
melakukan permainan ini, 1 titik/garis
menjadi garis start, dan 1 garis/titik
menjadi garis finish.
Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa hari ini tiap kelompok akan bermain ‘Pilar
Sehatku’.
Bila tidak memungkinkan untuk bermain di luar ruang kelas, permainan tetap dapat
dilakukan di dalam kelas. Fasilitator membagi siswa dalam tiga kelompok A, B, dan C. Minta
kelompok A untuk memilih 4 siswa, kelompok B 3 siswa, dan kelompok C 2 siswa. Anggota
kelompok yang lain dapat memberikan semangat. Lanjutkan permainan dengan aturan
yang sama.
Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
32
Diskusi
1. Fasilitator kemudian menjelaskan bahwa 4 sumpit yang digunakan menggambarkan 4 pilar
gizi seimbang, sedangkan garis finish adalah tujuan kita untuk hidup sehat. Saat kita tidak
menjalankan salah satu pilar, (yang digambarkan dari sumpit yang jumlahnya berkurang
menjadi 3, atau 2, bahkan 1) maka kita akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan untuk
Modul Remaja
33
selalu sehat. Bisa menggunakan peragaan 1 orang jalan menggunakan 1 bilah, 2 bilah, 3 bilah,
4 bilah.
2. Fasilitator perlu menekankan bahwa kita mungkin masih bisa mencapai titik/garis finish, namun
saat sumpit berkurang jumlahnya maka risiko bola untuk jatuh serta waktu yang dibutuhkan
untuk sampai di titik/garis finish adalah lebih lama karena kita menjadi harus lebih berhati-
hati dan berjalan lebih pelan untuk mencapai garis finish tanpa menjatuhkan bola. Analoginya
adalah, bila kita tidak menjalankan keempat pilar gizi seimbang tersebut, maka risiko untuk
mengalami masalah gizi dan kesehatan akan lebih tinggi.
3. Fasilitator kemudian menjelaskan 10 pesan gizi seimbang, dan menggali pesan mana yang sudah
dilaksanakan siswa secara rutindan mendorong siswa untuk melaksanakan pesan yang belum
dapat dilaksanakan dengan rutin. Bila memungkinkan, siswa diminta menyebutkan hambatan
yang dialami untuk melakukan pesan tersebut secara rutin, kemudian mendiskusikannya.
Kelompok yang menang dalam perlombaan akan mendapatkan cap Aksi Bergizi. Fasilitator
dan siswa bersama-sama membaca pesan kunci.
REFERENSI
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang (http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-no.-41-ttg-pedoman-gizi-
seimbang).
- Gizi dan Kesehatan Remaja. ‘Buku Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru Sekolah
Menengah Pertama’. 2016. SEAMEO RECFON-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
34
SESI 03
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
YAKIN BERSIH?
MANA BUKTINYA?
Modul Remaja
35
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
36
LATAR BELAKANG
Tangan dapat menjadi perantara masuknya kuman ke tubuh kita saat kita
makan, melakukan kegiatan, dan lain-lain. Pada tangan manusia terdapat
3.200 bakteri dari 150 spesies1 yang dapat menularkan penyakit infeksi.
Penelitian yang dilakukan oleh University of New South Wales, disebutkan
bahwa rata-rata seseorang menyentuh area wajahnya sebanyak 23 kali
per jam. Oleh karena itu sangat penting untuk kita memastikan bahwa
tangan kita bersih dengan melakukan 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) pada 7 waktu penting.
Modul Remaja
37
Basahi tangan dengan Usap dan gosok kedua Gosok sela-sela jari
air dan sabun, usap dan punggung tangan tangan hingga bersih.
gosok kedua telapak secara bergantian.
tangan dengan arah
memutar.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
38
MODUL 03
CUCI TANGAN PAKAI SABUN :
YAKIN BERSIH? MANA BUKTINYA?
TUJUAN Peserta memahami bahwa tangan yang tampak bersih belum tentu
bebas kuman.
Peserta mampu mempraktikkan 6 Langkah CTPS.
Peserta dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS.
KETERAMPILAN Kesadaran mengenai konsep tangan yang tampak bersih belum tentu
HIDUP YANG bebas kuman.
AKAN
Keterampilan mempraktikkan 6 Langkah CTPS dengan benar.
DIKEMBANGKAN
Mampu menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS.
METODE Praktik
Diskusi
Modul Remaja
39
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
1. Siapkan alat & bahan, pastikan video dan proyektor berfungsi.
2. Bila pertemuan dilakukan secara tatap muka, pastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan di dekat
pintu masuk lokasi pertemuan serta pastikan peserta mencuci tangan pakai sabun sebelum
memasuki ruang pertemuan dan ukur suhu semua peserta dan fasilitator.
Pembukaan
1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda kepada peserta dan
pendamping kepada peserta dan jelaskan jelaskan bahwa pertemuan ini merupakan
bahwa pertemuan ini merupakan salah salah satu upaya untuk pencegahan
satu upaya untuk pencegahan COVID-19. COVID-19.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk 3. Minta peserta bergantian menyebutkan
lingkaran dengan tetap menjaga jarak nama dan makanan kesukaan masing-
dan menggunakan masker. masing.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
40
4. Minta peserta bergantian menyebutkan 4. Sampaikan: “Hari ini kita akan melakukan
nama dan makanan kesukaan masing- percobaan dengan bahan yang tersedia di
masing. sekitar kita. Bahan dan perlengkapannya
akan ditampilkan melalui slide. Anak-
anak dapat mengumpulkan bahannya
selama 5 menit.” (tayangkan Slide Bahan &
Perlengkapan Percobaan Nasi dan berikan
waktu untuk peserta mengumpulkannya).
Diskusi
1. Sampaikan: “Hari ini kita akan belajar bersama mengenai salah satu anggota tubuh yang
banyak berpengaruh pada kesehatan kita. Apakah ada yang dapat menebak apakah anggota
tubuh tersebut?” (minta jawaban dari 2-3 orang peserta) Berikan pujian bila ada yang memberi
jawaban “Tangan”.
2. Sampaikan: “Coba perhatikan tangan anak-anak sekalian. Bagaimana penampakannya?
Menurut siswa sekalian apakah tangan kalian saat ini dalam kondisi bersih?” (minta jawaban
dari 2-3 orang peserta).
3. Tayangkan video glowgerm yang menggambarkan bahwa tangan yang terlihat bersih belum
tentu bersih. Minta peserta menyimpulkan apa hasil dari percobaan glowgerm tersebut.
Modul Remaja
41
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
42
(tekstur, bau, gas dan warna) pada hari Minta peserta untuk menyimpan
ke-2, 3 dan ke 5. plastik berisi nasi tersebut selama 5
Bagikan percobaan nasi hari ke hari. Minta peserta untuk mengamati
2, 3 dan ke 5 kepada kelompok, dan mencatat perubahannya (tekstur,
minta mereka mengamati dan bau, gas dan warna) pada hari ke-2, 3
menyampaikan hasil pengamatan ke dan ke 5.
peserta lain.
Minta mereka bayangkan jika nasi
tersebut masuk ke dalam perut.
Tanyakan apa yang akan terjadi.
6 langkah CTPS:
- Basahi tangan dengan air dan sabun, usap dan gosok kedua telapak tangan dengan arah
memutar.
- Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
- Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
- Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
- Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
- Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok secara perlahan.
Modul Remaja
43
“Ada 7 Waktu Penting CTPS yang perlu kita perhatikan terutama di masa pandemi ini:
1. Sebelum memegang dan menyajikan makanan
2. Setelah dari toilet/jamban (BAB/BAK)
3. Setelah bermain
4. Setelah menyentuh benda-benda dan hewan peliharaan
5. Setelah bersin/batuk
6. Setelah beraktivitas dari luar rumah
7. Sebelum dan setelah memegang masker
7. Ingatkan bahwa kita harus melakukan CTPS dimanapun kita berada, baik di rumah maupun
di sekolah. Tunjukkan kepada peserta beberapa kartu gambar sarana CTPS yang sederhana
(tippy tap) yang dapat peserta buat di rumah. Sampaikan bahwa peserta dapat membuat tippy
tap tersebut dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Minta peserta untuk
membuat tippy tap di rumah.
8. Berikan semangat kepada peserta untuk melakukan perubahan perilaku CTPS ini bersama-
sama dan mencatatnya di form Pencatatan Praktik CTPS Siswa. Ajak peserta untuk membuat
komitmen bersama. Hal ini bisa dilakukan dengan menandatangi kesepakatan bersama (guru
dan murid per kelas) pada selembar kertas dan tempel di dinding kelas.
9. Sampaikan bahwa anggota OSIS/OSIM disekolah akan menjadi “SAHABAT CUCI TANGAN”
yang akan mengingatkan dan memberikan semangat kepada teman lainnya untuk membiasakan
diri melakukan CTPS. Ajak mereka untuk merancang pin/kartu tanda SAHABAT CUCI TANGAN
yang akan mereka kenakan setiap hari. Contohnya sebagai berikut:
TANGAN
CI GK
AH, 7 WA
CUCI
U
KT
BAT C
6 LA
TANGAN
U PENTIN
AN
HA
NG
SAHABAT
C U C I TA
SA G
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
44
Penutup
1. Sampaikan kepada peserta: “Mari kita mengulangi apa yang telah kita pelajari dari pertemuan
hari ini:”
Siapa yang dapat menyebutkan 6 Langkah CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
Siapa yang dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
Berikan pujian kepada peserta yang dapat menyebutkan dengan benar.
Minta seluruh peserta mengulangi bersama-sama menyebutkan 6 Langkah dan 7 Waktu
Penting CTPS.
2. Berikan form Pencatatan Praktik CTPS Siswa dan jelaskan cara pengisiannya.
3. Berikan tugas kepada peserta untuk mempraktikkan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu Penting
CTPS dalam satu minggu ke depan. Pencatatan Praktik CTPS dilakukan dengan mengisi form
Pencatatan Praktik CTPS Siswa.
4. Sepakati waktu pertemuan berikutnya dalam satu minggu ke depan dan sampaikan bahwa
dalam pertemuan berikutnya kita akan berbagi cerita mengenai pengamatan percobaan nasi
serta praktik CTPS yang dilakukan dalam minggu ini.
5. Sampaikan kepada peserta bahwa pertemuan berikutnya akan ada percobaan menggunakan
bubuk kopi dan minyak goreng baik yang bekas ataupun yang baru masing-masing 1 sendok
makan.
6. Sampaikan juga bahwa pada pertemuan berikutnya, peserta akan ada sesi berbagi cerita tentang
pengalaman membuat Tippy tap dan juga pemanfaatannya. Peserta dapat menggunakan media
video/foto/gambar/cerita.
7. Tutup pertemuan dengan mengucapkan:
“Ukuran kuman sangat kecil sehingga tidak dapat terlihat oleh mata. Itulah sebabnya tangan
yang terlihat bersih belum tentu bebas kuman. Kuman ini dapat menyebabkan penyakit.
Tetapi kuman dapat dihilangkan dengan mencuci tangan pakai sabun.”
Modul Remaja
45
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
46
SESI 04
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
MENGAPA HARUS 6
LANGKAH? AYO BUKTIKAN!
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
48
Modul Remaja
49
Kenapa kita harus cuci tangan untuk mengikat molekul air dan minyak secara
selama 20 detik? bersamaan. Selain itu sabun juga membutuhkan
waktu untuk mengangkat kuman-kuman pada
Diketahui para ahli telah lama
tangan untuk dibuang bersama aliran air.
merekomendasikan cuci tangan dengan air
Dan 20 detik adalah waktu yang pas untuk
mengalir dan sabun selama minimal 20 detik.
melakukan 6 langkah tersebut.
Hal tersebut dikarenakan sabun butuh waktu
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
50
MODUL 04
CUCI TANGAN PAKAI SABUN :
MENGAPA HARUS 6 LANGKAH?
AYO BUKTIKAN!
TUJUAN Peserta mengetahui bagaimana tangan berperan untuk menyebarkan
kuman penyakit.
Peserta memahami mengapa harus menerapkan 6 Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Peserta mampu mempraktikkan 6 Langkah CTPS.
METODE Praktik
Diskusi
Modul Remaja
51
Proyektor/Laptop
Diagram F/Perpindahan Kuman
Kartu gambar
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembukaan
1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator
pendamping kepada peserta dan jelaskan pendamping kepada peserta dan jelaskan
bahwa pertemuan ini merupakan salah bahwa pertemuan ini merupakan salah
satu upaya untuk pencegahan COVID-19. satu upaya untuk pencegahan COVID-19.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk 3. Minta peserta bergantian menyebutkan
lingkaran dengan tetap menjaga jarak nama dan hobi masing-masing.
dan menggunakan masker. 4. Sampaikan: “Hari ini kita akan melakukan
4. Minta peserta bergantian menyebutkan percobaan dengan bahan yang tersedia di
nama dan hobi masing-masing. sekitar kita yaitu kopi bubuk dan minyak
goreng masing-masing 1 sendok makan.
Minyak goreng dapat yang bekas ataupun
yang baru. Selain itu juga diperlukan
kertas bekas untuk alas. Anak-anak
dapat mengumpulkan bahannya selama
5 menit.” (berikan waktu untuk peserta
mengumpulkannya).
Diskusi
1. Ambil Diagram F/Perpindahan Kuman, tanyakan pendapat mereka tentang poster tersebut.
Bagaimana perpindahan kuman terjadi? Bagaimana cara menghentikan perpindahan kuman?
Apa yang terjadi jika kita tidak menghentikan perpindahan kuman? (Jawaban: 6 Langkah CTPS,
Minum Air Matang, Tempat Bermain Anak yang Bersih, dan Pengelolaan Feses).
2. Minta 2-3 orang Siswa untuk menceritakan hasil percobaan nasi yang dilakukan minggu lalu.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
52
Tanyakan kepada peserta lain apakah ada yang memiliki hasil yang berbeda?
3. Tampilkan hasil percobaan nasi hari ke-5 dan tanyakan, “Bayangkan bila nasi yang kotor ini
masuk ke dalam perut anak-anak sekalian. Bagaimana perasaan kalian? Kira-kira apa yang
akan terjadi?” (minta jawaban dari 2-3 orang siswa)
Modul Remaja
53
Lalu gosok sela-sela jari, ujung Lalu gosok sela-sela jari, ujung jari dengan
jari dengan posisi saling mengunci posisi saling mengunci secara bergantian,
secara bergantian, ibu jari tangan ibu jari tangan kiri dan kanan serta bawah
kiri dan kanan serta bawah kuku kuku dengan menggosok ujung jari di
dengan menggosok ujung jari di telapak tangan secara bergantian. (Sebagai
telapak tangan secara bergantian. referensi fasilitator dapat mengacu pada
(Sebagai referensi fasilitator dapat Video 6 Langkah CTPS KEMENKES).
mengacu pada Video 6 Langkah CTPS Minta peserta memperlihatkan tangan
KEMENKES). mereka masing-masing ke kamera dan
Minta peserta melihat tangan mereka tanyakan apakah masih ada yang tidak
masing-masing dan tanyakan apakah terlumuri kopi? Bila ada tanyakan apakah
masih ada yang tidak terlumuri ada langkah yang terlewat?
campuran kopi dan minyak? Bila ada,
tanyakan apakah ada langkah yang
terlewat?
“Dengan melakukan 6 Langkah CTPS selama minimal 20 detik dapat melindungi kita
dari berbagai penyakit.”
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
54
7. Putarkan Video Penularan COVID-19 sebanyak dua kali. Minta siswa untuk memperhatikan
dengan baik bagaimana pola penularan Virus Corona. Sampaikan kepada peserta:
“Dari tayangan tersebut kita melihat bahwa tangan dapat menjadi media menyebarluaskan
COVID-19. Itulah sebabnya di masa pandemi ini kita dianjurkan untuk lebih sering mencuci
tangan pakai sabun. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko
penularan COVID-19 hingga 36% karena formula sabun dapat menghancurkan bagian luar
membran Virus Corona sehingga virusnya menjadi tidak aktif.”
Penutup
1. Sampaikan kepada peserta: “Mari kita mengulangi apa yang telah kita pelajari dari pertemuan
hari ini:”
Mengapa kita perlu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir?
Siapa yang dapat mempraktikkan dan menjelaskan 6 Langkah CTPS? (minta jawaban 2-3
orang peserta)
Siapa yang dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
Berikan pujian kepada peserta yang dapat menyebutkan dengan benar.
2. Minta siswa melanjutkan tugas untuk mempraktikkan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu Penting
CTPS dalam dua minggu ke depan. Pencatatan dapat dilakukan dengan mengisi form Pencatatan
Praktik CPTS Siswa harian cuci tangan pakai sabun.
3. Sepakati waktu pertemuan berikutnya dalam dua minggu ke depan dan sampaikan bahwa
dalam pertemuan berikutnya kita akan berbagi cerita mengenai praktik CTPS yang dilakukan.
4. Tutup pertemuan dengan mengucapkan:
“Untuk memastikan kuman dan kotoran terbuang oleh sabun dan air mengalir, perlu
menerapkan 6 langkah CTPS dengan benar selama minimal 20 detik. Percobaan minyak
dan kopi dapat menunjukkan Langkah mana yang belum dilakukan dengan tepat.”
Modul Remaja
Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit
SUMBER MEDIA PENULARAN TARGET
TANGAN
TINJA
SAMPAH
LIMBAH CAIR
MULUT
PL TANAH DIARE
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
55
56
SESI 05
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
TERUSKAN DAN
SEBARKAN
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
58
Apa itu cuci tangan? Siapa saja yang harus cuci tangan?
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan Orang tua (ayah dan ibu), anak (kakak, adik),
sanitasi dengan membersihkan tangan dan guru, teman, kakek, nenek, om, tante.
jari jemari dengan menggunakan air ataupun
cairan lainnya dengan tujuan untuk menjadi Di mana saja kita mencuci tangan?
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, Pastikan agar tersedia sabun dan air bersih
ataupun tujun-tujuan lainnya. Mencuci tangan yang mengalir, sehingga dapat melakukan
baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan cuci tangan di mana saja, seperti :
tujuan menjadi sehat perilaku dan pelayanan
1. Di rumah
jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan
tajam angka kematian dari penyakit menular 2. Di sekolah
Pelayanan jjasa sanitasi mejadi penyebab 3. Di kantin
penurunan tajak angka kematian dari penyakit
4. Di kantor/ di tempat kerja (kebun, sawah,
menular yang terdapat pada negara-negara
pasar, toko, bengkel, dan lain-lain).
kaya (maju).
5. Di tempat umum (rumah sakit, pertokoan,
Perilaku ini diperkenalkan bersama dengan ini tempat hiburan).
isolasi dan pemberlakuan teknik membuang
kotoran yang aman dan penyediaan air bersih
dalam jumlah yang mencukupi.
Modul Remaja
59
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
60
MODUL 05
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
TERUSKAN DAN SEBARKAN
TUJUAN Peserta mengevaluasi praktik cuci tangan pakai sabun yang telah
dipelajari dalam dua sesi sebelumnya.
Peserta mendiskusi hal-hal yang memudahkan dan menyulitkan
mereka untuk mencuci tangan pakai sabun di 7 Waktu Penting.
Peserta mendiskusikan bagaimana melanjutkan kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun kepada anggota keluarga yang lain.
KETERAMPILAN Kesadaran diri untuk melakukan Praktik CTPS yang benar dan
HIDUP YANG dilakukan di waktu penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan
AKAN sehari-hari
DIKEMBANGKAN
Membuat keputusan untuk mulai melakukannya sekarang dan
mengajak anggota keluarga melakukan Praktik CTPS dengan 6
langkah yang benar dan di 7 waktu penting.
METODE Diskusi
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
Modul Remaja
61
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
1. Siapkan bahan dan perlengkapan tersedia dengan lengkap.
2. Siapkan alat bantu untuk kuis. Bila pertemuan dilakukan dengan tatap muka dapat dengan
menuliskan pertanyaan berikut pada flipchart. Bila dilakukan secara daring dapat memindahkan
pertanyaan berikut pada aplikasi Slido/Quiziz. Kuman dapat dilihat dengan mata. (Benar/Salah)
A. Berapa lama kita harus mencuci tangan pakai sabun agar efektif menghilangkan kuman?
20 detik
B. Langkah mencuci tangan pakai sabun yang benar berikut ini adalah:
a) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari , ujung jari, pergelangan tangan dan kibas
tangan
b) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ibu jari dan pergelangan tangan
c) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, ibu jari dan pergelangan tangan
d) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, ibu jari dan kuku jari.
C. Yang bukan merupakan Waktu Penting CTPS adalah:
a) Setelah bermain
b) Setelah dari toilet/jamban
c) Setelah bersin/batuk
d) Setelah memegang makanan
D. Mengapa cuci tangan pakai air saja tidak cukup? Formula sabun membantu menghilangkan
kuman.
E. Tuliskan 7 Waktu Penting CTPS!
a) Sebelum memegang dan menyajikan makanan
b) Setelah dari toilet/jamban (BAB/BAK)
c) Setelah bermain
d) Setelah menyentuh benda-benda dan hewan peliharaan
e) Setelah bersin/batuk
f) Setelah beraktivitas dari luar rumah
g) Sebelum dan setelah memegang masker
3. Bila pertemuan dilakukan secara tatap muka, pastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan di dekat
pintu masuk lokasi pertemuan serta pastikan peserta mencuci tangan pakai sabun sebelum
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
62
Pembukaan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan Fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda dan Fasilitator
Pendamping kepada peserta dan Pendamping kepada peserta dan
sampaikan terima kasih untuk peserta sampaikan terima kasih untuk peserta
yang telah mengikuti rangkaian yang telah mengikuti rangkaian
pertemuan ini dari Sesi-1 hingga hari ini. pertemuan ini dari Sesi-1 hingga hari ini.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk
lingkaran dengan tetap menjaga jarak
dan menggunakan masker.
Diskusi
1. Sampaikan kepada peserta, “Hari ini kita akan ada kuis untuk mengingat kembali apa yang
telah kita pelajari dalam dua pertemuan sebelumnya.”
2. Tampilkan pertanyaan kuis yang telah disiapkan sebelumnya dan berikan waktu yang cukup
untuk peserta menjawab setiap pertanyaan sebelum pindah ke pertanyaan berikutnya.
3. Setelah peserta menyelesaikan menjawab kuis, bahas jawabannya satu per satu bersama
peserta. Beri pujian bagi peserta yang dapat menjawab dengan benar. Koreksi bila peserta
memberi jawaban yang tidak tepat.
4. Minta anak-anak menunjukkan form Pencatatan Praktik CTPS Siswa selama dua minggu
terakhir. Untuk 5 anak yang memiliki tanda centang/smiley face terbanyak pada form Pencatatan
Praktik CTPS Siswa dan melakukan CTPS pada 7 Waktu Penting akan mendapatkan piagam
penghargaan.
5. Tanyakan kepada peserta:
Apa saja yang memudahkanmu untuk mencuci tangan pakai sabun di 7 Waktu Penting dalam
2 minggu terakhir? (Arahkan kepada ketersediaan air, sabun dan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun)
(minta jawaban 2-3 orang peserta).
Lalu apa saja yang menyulitkanmu untuk mencuci tangan pakai sabun lebih sering? (minta
jawaban 2-3 orang peserta).
Apa manfaat yang kamu rasakan dengan mempraktikkan 6 Langkah CTPS sepanjang dua
minggu kemarin? (Gali jawaban peserta dikaitkan dengan nilai agama, status sosial dan kesehatan)
(minta jawaban 2-3 orang peserta).
Modul Remaja
63
Penutup
1. Sampaikan kepada peserta:
“Tangan merupakan bagian tubuh yang penting bagi kehidupan kita. Kita menggunakan
tangan untuk belajar, bermain, membantu orang tua serta berdoa. Karena itu jangan
sampai tangan kita menjadi penular penyakit. Itulah sebabnya sangat perlu untuk kita
menjaga kebersihan tangan masing-masing dengan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu
Penting.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
64
SESI 06
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
66
Saat anemia, badan terasa lemah, lesu, dan asupan zat besi. Pada remaja putri, risiko
mudah capek, yang juga dikenal dengan anemia menjadi lebih tinggi karena hilangnya
istilah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), darah selama menstruasi.
disertai sakit kepala dan pusing (‘kepala terasa
berputar’), mata berkunang-kunang, mudah Di Indonesia, penyebab yang umum ditemui
mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi adalah kurang asupan zat besi, yang disebut
akibat kurangnya oksigen dalam jaringan anemia gizi besi. Sehingga, cara mencegah
otak dan otot. Pada remaja, menurunnya anemia adalah dengan memastikan kecukupan
kebugaran serta kemampuan konsentrasi dapat asupan zat besi harian melalui dua acara utama,
menyebabkan menurunnya capaian belajar di yaitu mengonsumsimakanan sumber zat besi
sekolah serta kemampuan mengikuti berbagai serta seperti hati ayam, kerang, telur, daging
aktivitas di sekolah dan di luar sekolah. Selainsapi, kacang kedelai, kacang hijau, kacang
itu, anemia menurunkan daya tahan tubuh merah, kacang tanah, kangkung, tempe, tahu,
sehingga penderita anemia mudah terkena daun singkong, daun marungga/kelor, bayam
penyakit infeksi. merah, dan lainnya. Zat besi dalam sumber
pangan hewani (besi heme) dapat diserap tubuh
Apakah remaja memiliki risiko mengalami antara 20-30%, lebih baik dari penyerapan zat
anemia? Iya, karena remaja memiliki kebutuhan besi dari pangan nabati yaitu 1-10%. Untuk
zat gizi yang meningkat untuk mengimbangi meningkatkan penyerapan zat besi, terutama
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat yang berasal dari sumber nabati, dianjurkan
pesat di masa pubertas ini, dan kebiasaan makan untuk mengonsumsi buah-buahan yang
remaja saat ini belum memenuhi kebutuhan mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu.
Modul Remaja
67
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
68
MODUL 06
ANEMIA DAN ZAT BESI
KETERAMPILAN Berpikir kritis untuk mengenali gejala anemia dan cara mencegahnya.
HIDUP YANG
AKAN
DIKEMBANGKAN
METODE Penugasan
Diskusi
BAHAN DAN Kertas, pulpen dan lirik lagu “Anemia” dan “Ane bukan”
PERLENGKAPAN
dan selotif
Gambar makanan kaya zat besi
Soal Benar atau Salah/ Mitos atau Fakta
Rekaman audio video lagu “Anemia Ane bukan”
Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
Modul Remaja
69
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Siapkan kertas yang berisi lirik lagu 1. Siapkan slide yang berisi lirik lagu
ANEMIA ANE BUKAN. ANEMIA ANE BUKAN.
2. Akan lebih baik bila fasilitator berlatih 2. Akan lebih baik bila fasilitator berlatih
lagunya dan menciptakan gerakan yang lagunya dan menciptakan gerakan yang
akan dilakukan saat bernyanyi bersama. akan dilakukan saat bernyanyi bersama.
Fasilitator bisa membuat rekaman video.
Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa hari ini kita akan bernyanyi ‘’ANEMIA ANE
BUKAN’’ dengan irama lagu yang sama dengan irama pada lagu SUKA HATI (Kalau kau suka
hati tepuk tangan... dan seterusnya).
Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Fasilitator menjelaskan bahwa ia akan 1. Sesi daring membuat audio video nyanyian.
menyanyikan lagu, dimana di setiap ujung Penyanyi bisa yang dikenal oleh remaja
tiap baris akan diakhiri dengan kata atau dilakukan oleh remaja sendiri dan
ANE… yang akan direspon oleh siswa fasilitator.
dengan: 2. Fasilitator dan Siswa bisa menyanyikan
a. menjawab MIA (sehingga kata utuhnya bersama sama lagi “ANEMIA ANE
adalah ANEMIA) bila pernyataan BUKAN”.
pada lirik lagu tersebut merupakan hal
yang dirasakan orang yang menderita
anemia.
b. menjawab BUKAN (sehingga kata
utuhnya adalah ANE BUKAN) bila
pernyataan pada lirik lagu tersebut
bukan merupakan hal yang dirasakan
orang yang menderita anemia
2. Setelah fasilitator menyelesaikan 1 bait
pertama, fasilitator meminta siswa untuk
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
70
5. Bila waktu memungkinkan, permainan dapat diulang hingga siswa bisa menyanyikan lagunya
dengan baik
Diskusi
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Modul Remaja
71
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
72
REFERENSI
Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.
2016. Kementerian Kesehatan.
Modul Remaja
73
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
74
Tulis
B jika
Benar
No Soal Kunci Jawaban untuk Guru
dan
S jika
Salah
7 TTD dapat diminum dengan teh, susu Salah. Zat yang ada dalam teh,
dan kopi. susu atau kopi dapat menghambat
penyerapan zat besi yang
terkandung dalam TTD. Disarankan
untuk minum TTD menggunakan air
jeruk dan air putih.
8 Semua orang pasti akan mengalami Salah. Mual setelah minum TTD
mual setelah minum TTD. tidak dialami oleh semua orang.
Untuk mengurangi kemungkinan
mual, TTD sebaiknya diminum
setelah makan.
9 Merasa mual, perut perih atau Salah. Mual setelah minum TTD
sembelit setelah minum TTD adalah tidak berbahaya. Rasa mual ini akan
hal yang berbahaya bagi kesehatan. berkurang dan menghilang sejalan
dengan waktu.
Modul Remaja
75
Tulis
B jika
Benar
No Soal Kunci Jawaban untuk Guru
dan
S jika
Salah
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
76
SESI 07
ISI PIRINGKU
Modul Remaja
77
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
78
ISI PIRINGKU
Sebagai bagian dari konsep Gizi Seimbang, mencuci tangan sebelum makan, atau tidak
terdapat panduan keragaman pangan serta mencuci tangan setelah membersihkan diri
porsi yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap ketika buang air besar.
kali makan. Konsep ini dikenal sebagai “Isi
Piringku” dan dituangkan dalam Peraturan Pada sesi ini, siswa diharapkan dapat mengerti
Menteri Kesehatan No 41 Tahun 2014. konsep Isi Piringku sebagai bagian dari konsep
gizi seimbang. Setelah mengikuti sesi ini,
Untuk satu kali makan, dalam 1 piring yang kita diharapkan siswa memiliki gambaran dan dapat
gunakan untuk makan, bagilah piring menjadi 2 menerapkan konsep gizi seimbang khususnya Isi
bagian sama besar. Lalu, isilah 2/3 bagian dari Piringku setiap kali kita makan.
setengah piring masing-masing untuk makanan
pokok dan untuk sayuran, dan 1/3 bagian dari Selain itu, kita perlu membatasi asupan gula,
setengah piring masing-masing untuk lauk-pauk garam dan lemak, dan rutin mengonsumsi air
dan untuk buah. Dalam satu hari, kita dianjurkan putih. Jangan lupa mencuci tangan dengan
untuk makan sumber karbohidrat 3-4 porsi, sabun sebelum dan sesudah makan. Secara rutin,
makan sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, makanan lakukanlah aktivitas fisik 30 menit setiap harinya
sumber protein hewani dan nabati 2-4 porsi.
Makanan pokok sumber karbohidrat dapat
Air putih diperlukan oleh tubuh kita untuk berupa nasi, singkong, ubi jalar, mie, bihun,
menghindari kekurangan cairan tubuh jagung, atau kentang. Sayuran bisa bervariasi
(dehidrasi), memperlancar proses pencernaan, dari sayuran hijau (bayam, kangkung, buncis,
dan memelihara fungsi ginjal agar tetap optimal. brokoli, dan sebagainya) tomat, wortel dan
Seperti telah disinggung dalam Sesi 2 (Gizi dan terong. Lauk pauk misalnya protein hewani
Daur Kehidupan), salah satu penyebab utama seperti ikan, daging sapi, ayam, telur, atau
masalah gizi adalah adanya infeksi berulang. protein nabati seperti tempe, tahu dan kacang-
Dan salah satu hal menyebabkan terjadinya kacangan lainnya. Buah- buahan misalnya
infeksi berulang adalah buruknya kebersihan jambu air, pepaya, pisang, mangga, rambutan
seseorang, misalnya rendahnya kebiasaan dan sebagainya.
Modul Remaja
79
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
80
MODUL 07
ISI PIRINGKU
TUJUAN Menekankan kembali konsep 4 pilar gizi seimbang yang tidak hanya
melibatkan komponen gizi.
Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep ‘Isi Piringku’ sebagai
panduan satu kali makan.
KETERAMPILAN Berpikir kritis mengenai jenis makanan yang dikonsumsi setiap kali
HIDUP YANG makan.
AKAN
Pengambilan keputusan mengenai pilihan asupan makanan bergizi
DIKEMBANGKAN
setiap kali makan.
METODE Praktik
Diskusi
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Siapkan puzzle isi piringku (sesuai ukuran 1. Siapkan puzzle Isi Piringku dalam bentuk
piring sebenarnya) potongan 4. powerrpoint.
Modul Remaja
81
Pengarahan
1. Sapa siswa dengan ramah.
2. Bila siswa kurang bersemangat, ajaklah mereka untuk melakukan yel Aksi Bergizi terlebih
dahulu sebagai energizer.
3. Setelah selesai, deskripsikan kegiatan yang akan dilakukan
Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
82
5. Refleksi: Bagaimana dengan isi piring 4. Refleksi: Bagaimana dengan isi piring
makan masing-masing dalam keseharian? makan masing-masing dalam keseharian?
Mengapa? Bagaimana memperbaiki dan Mengapa? Bagaimana memperbaiki dan
selanjutnya? selanjutnya?
Diskusi
1. Fasilitator kemudian menjelaskan manfaat keseimbangan gizi, dan konsep isi piringku.
Bacakan pesan kunci tentang Isi piringku:
1. Konsep Gizi Seimbang terdiri dari 4 pilar, dan tidak hanya mengenai asupan makanan.
2. Ingatlah pembagian proporsi makanan dalam piring makanku setiap kali makan: 2/3
bagian dari setengah piring masing-masing untuk makanan pokok dan untuk sayuran,
1/3 bagian dari setengah piring masing-masing untuk lauk-pauk dan untuk buah.
2. Kemudian para siswa yang berpartisipasi secara aktif di kelas akan mendapatkan cap dari
fasilitator.
Modul Remaja
83
REFERENSI
Pedoman Gizi Seimbang. KementerianKesehatan (2014) Diakses melalui
http://gizi.depkes.go.id/ download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf
Makanan Pokok Sumber Karbohidrat. Diakses melalui http://www.
kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/LEAFLET-
ISI-PIRINGKU-ilovepdf-compressed_1011.pdf
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
84
SESI 08
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
86
Pada sesi ini siswa akan diperkenalkan pada 63 tahun 2015 per orang per hari adalah: Gula
beberapa contoh makanan yang mengandung tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); Garam
gula, garam dan lemak yang tinggi. Sesi ini tidak melebihi 2000 mg natrium/sodium atau 5
dirancang untuk meningkatkan kesadaran gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr
mereka tentang kandungan gula, garam dan (5 sendok makan minyak).
lemak yang mereka makan, sehingga dapat
membuat keputusan yang lebih bijaksana Untuk memudahkan mengingat
tentang makanan yang mereka konsumsi rumusannya adalah
sehari-hari.
G4 G1 L5
Fungsi makanan bukan hanya untuk membuat
perut kita kenyang, tapi untuk memenuhi Gula merupakan salah satu sumber energi yang
kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan. dibutuhkan manusia. Namun, jika dikonsumsi
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat secara berlebihan, gula dapat menyebabkan
menentukan kondisi tubuh kita. peningkatan berat badan dan obesitas dan
memicu diabetes tipe 2 pada tahap lanjut
Seiring dengan berubahnya pola makan kita yang bahkan secara tidak langsung berkontribusi
semakin sering mengonsumsi produk makanan pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit
siap jadi dan instan, kita tidak menyadari unsur- jantung dan kanker. Di dalam buah-buahan
unsur apa saja yang kita masukkan ke dalam segar terdapat gula alami, sehingga sebenarnya
tubuh kita sendiri. Setiap kali kita makan pagi, tambahan gula tidak dibutuhkan lagi.
siang atau malam, sebaiknya mengandung
unsur karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral Demikian juga halnya dengan garam yang
seimbang (lihat sesi 5 “Isi Piringku”). Tidak ada terdiri dari natrium dan sodium. Garam dalam
satupun jenis makanan yang mengandung semua jumlah sedikit dibutuhkan untuk mengatur
jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, karena itu kandungan air dalam tubuh, tapi jika dikonsumsi
kita perlu mengonsumsi pangan yang beragam. secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi (hipertensi) hingga stroke.
Di sisi lain, kita juga perlu memperhatikan
kandungan beberapa unsur yang bisa Lemak yang terdapat didalam makanan,
berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi berguna untuk meningkatkan jumlah energi,
secara berlebihan. Tiga unsur yang perlu kita membantu penyerapan vitamin A, D, E
senantiasa waspadai adalah kandungan gula, dan K serta menambah lezatnya hidangan.
garam dan lemak. Batasan konsumsi gula, garam, Sebagian besar jumlah asupan lemak
dan lemak yang disarankan sesuai Permenkes yang disarankan berasal dari lemak
no. 30 tahun 2013 dan diperbaharui jadi Nomor tak jenuh, karena umumnya lebih sehat
Modul Remaja
87
daripada lemak jenuh. Lemak jenuh dapat dan kue kering. Jenis lemak lainnya, yaitu
ditemukan dalam berbagai makanan, lemak tak jenuh, terutama ditemukan
termasuk daging hewan dan daging dalam kacang-kacangan, ikan tertentu
olahan, minyak kelapa sawit, produk susu seperti salmon dan tuna, alpukat, dan
termasuk keju, mentega, dan susu, dan minyak nabati seperti minyak kanola dan
makanan ringan termasuk keripik, biskuit, minyak zaitun.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
88
MODUL 08
GULA, GARAM DAN LEMAK (GGL)
METODE Praktik
Diskusi
BAHAN DAN Gambar makanan yang mengandung GGL (tidak bermerk). Dari
PERLENGKAPAN makanan instan seperti produk mie instan, minuman instan, dan lain-
lain maupun makanan lokal seperti gorengan.
Amplop
Kartu label produk makanan
Studi kasus dan Daftar Kandungan Gizi Makanan yang telah difotokopi
atau ditulis di papan tulis
Komitmen peserta
Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
Modul Remaja
89
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi 1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi
kelompok yang terdiri dari 5 orang kelompok yang terdiri dari 5 orang
sebelum sesi dimulai. sebelum sesi dimulai.
2. Persiapkan kartu label produk makanan, 2. Buat breakout room dengan masing-masing
masukkan ke dalam amplop supaya tidak beranggotakan 5-6 orang. Tentukan ketua
ada yang membuka terlebih dahulu. Satu masing-masing kelompok.
amplop berisi satu set kartu. 3. Fasilitator menyiapkan kartu label produk
3. Siapkan tempat di dinding/lantai untuk makanan
menempelkan hasil kerja setiap kelompok. 4. Fasilitator menyiapkan power point
4. Siapkan selotip untuk menempelkan kartu kosong. dan meminta siswa untuk
di dinding/lantai. mengurutkan kartu berdasarkan
kandungan GGL tertinggi hingga
terendah. Fasilitator menuliskan
urutannya di power point.
Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Tanyakan peserta apakah masih ingat tentang 10 pesan dasar gizi seimbang? Tekankan tentang
pesan terkait gula garam dan lemak
3. Fasilitator menanyakan apa guna gula, garam dan lemak untuk tubuh. Jika jawaban sudah
benar, diulangi kembali oleh fasilitator/siswa
4. Tanyakan apa akibat kelebihan gula, garam dan lemak bagi tubuh. Jika jawaban sudah habis,
jawaban yang benar diulang kembali oleh fasilitator/siswa
5. Fasilitator meminta para peserta untuk memberitahu cara membaca label makanan dan
minuman (3 label makanan).
6. Beritahukan kepada siswa bahwa hari ini kita akan melakukan kompetisi. Bila mereka menyimak
sesi sebelumnya, sudah pasti tidak akan kesulitan untuk memenangkan sesi hari ini.
Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
90
(antara lain: kripik, biskuit, mie instan (antara lain: kripik, biskuit, mie instan, mie
dan lain-lain) dan menjelaskan aturan dalam kemasan, dll) dan menjelaskan
permainan. aturan permainan.
2. Setiap kelompok akan diberi amplop berisi 2. Fasilitator mengingatkan bahwa
kartu label makanan. Dengan mengingat seseorang harus mengonsumsi gula tidak
bahwa seseorang harus mengonsumsi lebih dari 50 gram (4 sendok makan);
gula tidak lebih dari 50 gram (4 sendok garam tidak lebih dari 2000 mg natrium,
makan); garam tidak lebih dari 2000 mg dan lemak tidak lebih dari 67 gram (5
natrium, dan lemak tidak lebih dari 67 sendok makan).
gram (5 sendok makan). 3. Fasilitator menunjukkan 8 kartu label
3. Kelompok yang sudah selesai harus makanan.
menempelkan hasilnya di depan. 4. Fasilitator menayangkan slide kosong dan
Kelompok yang mengerjakan tugas meminta siswa untuk mengurutkan kartu
serupa menempelkan hasil diskusinya berdasarkan kandungan GGL tertinggi
bersebelahan agar mudah dibandingkan. hingga terendah. Fasilitator menuliskan
4. Fasilitator membagikan studi kasus urutannya di slide.
GGL ke siswa dan memberikan waktu 5. Fasilitator membagikan studi kasus
5 menit untuk mengerjakannya (dibagi GGL ke siswa dan memberikan waktu
2-3 makanan per kelompok). 5 menit 5 menit untuk mengerjakannya.
digunakan untuk membahas jawaban Siswa memberikan jawaban dan guru
dengan meminta setiap kelompok menuliskan di slide. 2 menit digunakan
membacakan, guru menulis di papan tulis untuk membahas jawaban dengan
kemudian di bahas jawaban yang benar meminta salah seorang memberikan
dan akibat konsumsi yang berlebih dari jawaban Kemudian dibahas jawaban yang
jawaban. benar dan akibat konsumsi yang berlebih
dari jawaban.
6. Fasilitator mengajak siswa kembali ke
ruang utama. Sesi daring menggunakan
breakout room dalam pembagian
kelompok peserta mengerjakan tugas,
balik lagi ke room lalu presentasi. Bila
tidak menggunakan breakout room bisa
menggunakan Whatsapp Grup ( WAG)
saat diskusi dan Kembali lagi dengan
memotret hasilnya dan diupload dalam
sesi pleno.
Modul Remaja
91
Diskusi
1. Fasilitator memberitahukan urutan yang benar dan menerangkan cara penghitungannya
(terutama untuk penghitungan porsinya).
2. Fasilitator memberitahukan batas konsumsi gula, garam dan lemak yang disarankan Kementerian
Kesehatan dan apa akibatnya bila mengonsumsi berlebihan.
3. Kelompok yang paling cepat dan benar akan mendapatkan cap Akzi Bergizi.
4. Fasilitator menanyakan salah seorang siswa apa yang dilakukan setelah pelajaran GGL ini,
kemudian lanjutkan ke 2-3 siswa untuk mendapat komitmen mereka. Kemudian guru menanyakan
apakah semua mau membatasi konsumsi GGL? Jika iya, semua murid menandatangani komitmen.
5. Baca pesan kunci bersama-sama:
1. Perhatikan kandungan gula, garam dan lemak di makanan yang kita konsumsi.
2. Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan
per orang per hari adalah: gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); garam tidak
melebihi 2000 mg natrium/sodium dan 67 gr (5 sendok makan minyak) untuk lemak.
Untuk mempermudah bisa disingkat dengan G4, G1, L5.
3. Kurangi mengonsumsi jajanan yang mengandung gula, garam dan lemak berlebihan
seperti produk minuman yang terlalu manis, makanan ringan dalam kemasan dan
gorengan.
REFERENSI
Sehat Berawat Dari Piringmu (2017).Diakses dari http://www.depkes.go.id/article/view/17103100004/
healthy-starting-from-my-food-plate.html
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
92
8 Nasi Putih
Modul Remaja
93
Kunci Jawaban
4 sdm = 50 5 sdm = 67
STANDARD 1 sdt = 2.000 g
gr gr
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
94
Modul Remaja
95
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
96
Modul Remaja
97
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
98
SESI 09
PENYUSUNAN RENCANA
AKSI GIZI DAN CTPS
Modul Remaja
99
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
100
Modul Remaja
101
Rencana Aksi
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
102
MODUL 09
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
GIZI DAN CTPS
TUJUAN Siswa mampu mengenali hambatan/kendala dalam praktik
mengonsumsi TTD mingguan secara teratur, makan gizi seimbang
kaya zat besi, dan CTPS di waktu penting.
Guru dan perwakilan siswa mampu membantu siswa untuk menyusun
rencana aksi untuk mengatasi hambatan/kendala pada tujuan diatas.
PESERTA Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi 1. Persiapkan break out room yang masing-
kelompok yang terdiri dari 5 orang masing berisi 5 orang.
sebelum sesi dimulai. 2. Persiapkan powerpoint matriks perilaku.
2. Persiapkan matriks perilaku. 3. Persiapkan powerpoint matriks EAST.
3. Persiapkan matriks EAST. 4. Persiapkan powerpoint rencana detail
4. Persiapkan rencana detail 5W1H. 5W1H.
Modul Remaja
103
Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir. 1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Jelaskan keseluruhan proses yang akan 2. Jelaskan keseluruhan proses yang akan
dikerjakan secara umum. dikerjakan secara umum.
3. Bagi siswa 3 kelompok sesuai praktik 3. Siswa dibagi dalam 3 breakout room sesuai
yang ingin dicapai, masing-masing praktik yang ingin dicapai, masing-masing
kelompok akan membahas 1 (satu) kelompok akan membahas 1 (satu)
praktik sesuai topik. praktik sesuai topik.
4. Fasilitator memandu siswa berdiskusi 4. Fasilitator memandu siswa berdiskusi
tentang hambatan/permasalahan serta tentang hambatan/permasalahan serta
perilaku yang diharapkan. perilaku yang diharapkan dan mengisi di
5. Fasilitator memandu guru dan siswa matriks perilaku.
untuk mengisi matriks EAST. 5. Fasilitator memandu siswa untuk
6. Fasilitator memandu siswa untuk mengisi berdiskusi dan mengisi matriks EAST.
rencana detail (5W1H). 6. Fasilitator memandu siswa berdiskusi dan
7. Fasilitator memanduinta setiap kelompok mengisi tabel rencana detail (5W1H)
untuk presentasi. 7. Fasilitator dan Siswa kembali ke ruang
utama.
8. Fasilitator meminta setiap kelompok
untuk presentasi.
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
104
CONTOH MATRIKS PERILAKU
Modul Remaja
mingguan secara teratur zat besi
Pil TTD Mematuhi anjuran Makan nasi dengan Makan makanan CTPS hanya ingat CTPS di setiap
disembunyikan meminum TTD lauk kerupuk. pokok seperti nasi saat setelah makan waktu penting.
di bawah lidah meskipun rasanya dengan lauk hewani, dan setelah BAB.
kemudian dibuang tidak enak setiap
nabati dan sayur
karena rasanya tidak minggu.
enak. serta buah.
CONTOH MATRIKS EAST
Berikan score 1 sd 5 untuk EAST. Score 1 paling rendah sementara score tertinggi 5.
Membuat selebaran/
pamphlet tentang
jadwal minum TTD 2 2 2 3 9
disertai checklist untuk
monitoring
Dikarenakan skor antara 1 dan 2 sama maka skornya perlu didiskusikan lagi dengan beberapa pertimbangan sampai mendapatkan
mana yang lebih memungkinkan dilakukan dan menjawab permasalahan.
Setelah menyelesaikan matriks EAST, siswa membuat rencana detail (5W1H) dari solusi yang telah diprioritaskan dalam matriks EAST
untuk kegiatan OSIS/OSIM:
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
105
106
Modul Remaja
Penanggung Cara/Tahapan
No Kegiatan Waktu Tempat Mengapa
jawab pelaksanaan
1 Membuat pesan Setiap hari Kamis Wali kelas Whatsapp grup 1. Karena semua 1. Menyiapkan
singkat dan setiap minggu siswi masuk pesan-pesan
Mengirimkan lewat dalam whatsapp singkat yang
whatsapp grup grup menarik
untuk mengingat 2. Hari Jumat 2. Mengirimkan
rematri minum TTD adalah saatnya pesan singkat
minum TTD setiap minggu/
Bersama bagi hari kamis
siswi
Rencana detail dibuat dalam dua rangkap (1 rangkap fasilitator dan 1 rangkap buat peserta/siswa).
LAMPIRAN
108
LAMPIRAN SESI 1
Modul Remaja
109
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
110
LAMPIRAN SESI 3
Yakin bersih?
Modul Remaja
111
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
112
FORM PENCATATAN PRAKTIK CUCI TANGAN Nama Siswa/Kelas :
No handphone :
PAKAI SABUN UNTUK SISWA Sekolah :
Instruksi pengisian tabel:
Modul Remaja
1. Bubuhkan gambar senyum [ ] pada tabel di bawah ini setiap kali selesai mencuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan pakai sabun di 7 waktu penting sesuai dengan tanggal setelah kamu mengikuti
kegiatan pelatihan. Ikuti contoh yang sudah diberikan di bawah.
2. Setelah kamu selesai melakukan hal ini selama tiga minggu berturut-turut, serahkan tabel yang sudah terisi kepada guru yang melatihmu untuk nanti diserahkan Save the Children.
Sebelum makan/ Setelah dari toilet/ Setelah bermain Setelah menyentuh Setelah bersin/batuk Setelah beraktivitas Sebelum dan setelah
Memegang makanan jamban benda-benda dan dari luar rumah memegang masker
hewan peliharaan
MINGGU-1
Contoh: 21/04/2021
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5
Hari 6
Hari 7
MINGGU-2
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5
Hari 6
Hari 7
MINGGU-3
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5:
Hari 6:
Hari 7:
LAMPIRAN SESI 5 : Sertifikat Tantangan 21 Hari CTPS
Tambahkan
logo Penyelenggara/
Pihak terkait
SERTIFIKAT
SAHABAT CUCI TANGAN
Diberikan kepada
Kepala Sekolah
( )
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
113
114
LAMPIRAN SESI 6
Modul Remaja
115
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
116
Modul Remaja
117
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
118
Modul Remaja
119
Tablet tambah darah (TTD) hanya dikonsumsi bila kira mengalami gejala ane-
3
mia
Konsumsi TTD secara rutin oleh remaja putri (1 tablet setiap minggu) dapat
5
menimbulkan akumulasi zat besi dalam tubuh yang membahayakan kesehatan
Merasa mual, perut perih atau sembelit setelah minum TTD adalah hal yang
9
berbahaya bagi kesehatan
Feses yang berwarna kehitaman saat kita mengkonsumsi TTD tidak berbahaya
10
karena itu adalah cara tubuh kita mengeluarkan kelebihan zat besi
Jika sakit tetap boleh mengkonsumsi TTD seperti sakit flu, batuk, pilek atau
12 penyakit lain yang obatnya menurut dokter obatnya tidak berinteraksi dengan
zat TTD
13 Jika tidak dapat TTD di sekolah maka dapat diminta ke Puskesmas terdekat
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
120
LAMPIRAN SESI 7
Modul Remaja
121
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
122
LAMPIRAN SESI 8
GGL
ISI KOMITMEN
Kami berjanji untuk memperhatikan konsumsi gula, garam dan lemak sesuai anjuran yang ada yaitu:
Modul Remaja
123
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
124
Modul Remaja
125
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
126
Modul Remaja
127
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
128
Modul Remaja
129
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
130
Modul Remaja
131
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
132
Nama : ____________________________________________
Asal Instansi : ____________________________________________
Kecamatan/Kabupaten : ____________________________________________
SOAL
Lingkari atau silang jawaban yang benar!
1. Menurut Permenkes No.30 Tahun 2013 yang dibaharui jadi No. 63 Tahun 2015, Batas maksimum
konsumsi gula, garam dan lemak untuk per orang per hari adalah:
a. Gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000 mg
natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr (5
sendok makan minyak).
b. Gula tidak lebih dari 67 gr (5 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000 mg
natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 50 gr (67
sendok makan minyak).
c. Gula tidak lebih dari 5 gr (1 sendok makan); Garam tidak melebihi 5000 mg
natrium/sodium atau 12,5 gr (2,5 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr
(5 sendok makan minyak).
d. Semua salah
2. Konsumsi yang berlebihan dari makanan berikut ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi/
hipertensi hingga stroke?
a. Gula b. Garam c. Coklat d. Lemak
3. Memperhatikan label makanan untuk memperhitungkan kandungan gula, garam dan lemak
serta mengatur penggunaan gula, garam dan lemak dalam makanan sehari-hari penting untuk
mencegah penyakit degeneratif:
a. Benar
b. Salah
c. A dan b salah
d. A dan b benar
5. Tekanan darah rendah dan anemia adalah sama dan dapat diobati dengan minum tablet
tambah darah. Pernyataan diatas adalah:
a. Benar
b. Salah
6. Pencegahan anemia jangka pendek adalah dengan menggunakan tablet tambah darah secara
rutin seminggu sekali bagi remaja putri dan jangka Panjang adalah memperbaiki pola makan
dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.
a. Benar
b. Salah
13. Masa ketika anak pertama kali mengalami perubahan fisik yang menandakan kematangan
seksual disebut:
a. Pubertas
b. Pra-pubertas
c. Paska-pubertas
d. Post-pubertas
14. Contoh bentuk menghargai diri sendiri adalah menjaga kebersihan diri sendiri, mengkonsumsi
makanan gizi seimbang yang tersedia di rumah
a. Benar
b. Salah
Modul Remaja
135
17. Makanan bergizi tidak selalu mahal dan dapat bersumber dari makanan lokal di sekitar kita
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju
18. Makanan kemasan dan instan tidak merugikan dan baik juga untuk tubuh
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju
20. Walaupun tangan terlihat bersih kita tetap perlu cuci tangan sebelum makan
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja