Anda di halaman 1dari 137

2

Modul Remaja
3

Modul Perubahan Perilaku


Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) - Gizi untuk Remaja
Disiapkan oleh
PROJECT BISA
BETTER INVESTMENT FOR STUNTING ALLEVIATION

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
Modul Perubahan Perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) - Gizi untuk Remaja

Disiapkan oleh
PROJECT BISA
BETTER INVESTMENT FOR STUNTING ALLEVIATION
02

TIM ADAPTASI MODUL

Editor
Emilia Ursula Tameno, Firda Yani, Ilma Ilmiawati, Popi Sundari, Rufina
Pardosi

Tim Pengarah
Prima Setiawan, Rosianto Hamid, Wahdini Hakim

Kontributor
Devi Taunu, Edit Manuama, Fajar Yulianta, Mukarramah, Noer Pangroso,
Octavia Mariance

Fasilitator Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT: Betty Josten, Jacobus,


Josefa Rosela, Landa Nahak, Legan, Marina Pratiwi, Marthen, Prima,
Yohanes Nahak Yan

Cover dan Tata Letak


Sumarno

Modul Remaja
03

PRAKATA
Malnutrisi akibat ketidaktahuan maupun perilaku yang kurang tepat
dalam pemberian asupan gizi masih banyak terjadi di Indonesia, sehingga
menghasilkan beberapa tantangan dalam masa tumbuh kembang anak,
seperti stunting (tumbuh di bawah rata-rata), wasting (berat dibawah
rata-rata), obesitas (berat di atas rata-rata) dan anemia. Pemutusan
rantai malnutrisi dan perilaku kurang tepat, seharusnya dilakukan sesuai
siklus kehidupan, di mana salah satunya adalah pada periode remaja.
Remaja putri merupakan calon ibu/orang tua yang akan melahirkan
dan mengasuh generasi berikutnya. Sehingga untuk memutus terjadinya
malnutrisi, salah satunya adalah melalui perubahan perilaku pada remaja.
Perubahan perilaku ini diharapkan meningkatkan perilaku remaja dalam
asupan gizi, sehingga dapat menjadi calon generasi yang lebih berkualitas,
baik dari segi fisik maupun pola pikir.

Modul ini merupakan pegangan bagi guru dan pengurus OSIS, serta
didesain untuk memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku terkait cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dan pencegahan anemia, serta membatasi
konsumsi gula, garam dan lemak (GGL). Modul ini mencakup materi
seperti Pubertas dan Konsep Diri, Gizi Seimbang, Anemia dan Zat Besi, Isi
Piringku, Gula Garam dan Lemak yang diadaptasi dari Modul Aksi Bergizi
Kemenkes-UNICEF sementara 3 materi terkait perubahan perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) seperti Yakin Bersih? Mana Buktinya?
Mengapa Harus 6 Langkah? Ayo Buktikan! Teruskan dan Sebarkan
merupakan materi adaptasi dari Proyek School of Five, Lifebuoy, Save the
Children. Materi terkait Penyusunan Rencana Aksi merupakan bentuk
kegiatan untuk mengadopsi tahapan perencanaan perubahan perilaku
menggunakan pendekatan EAST (easy/mudah, attractive/menarik, social/
jangkauan luas dan timely/tepat waktu).

Semoga modul ini dapat bermanfaat sebagai alat dukung dalam


memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku pada remaja!

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
04

Modul Remaja
05

DAFTAR ISI
Prakata 03

Daftar Isi 05

Jadwal Pelatihan TOT Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan 08

SESI 01 PUBERTAS DAN KONSEP DIRI 10


Tahap Masa Pubertas, Apakah itu Konsep Diri? Tiga Dimensi
Konsep Diri. Cara Membentuk Konsep Diri yang Positif 15

MODUL 01: PUBERTAS DAN KONSEP DIRI 18

SESI 02 GIZI SEIMBANG 24


4 Pilar Gizi Seimbang 26
10 Pesan Gizi Seimbang 27

MODUL 02: GIZI SEIMBANG 30

SESI 03 CUCI TANGAN PAKAI SABUN:


YAKIN BERSIH? MANA BUKTINYA? 34
MODUL 03: CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
YAKIN BERSIH? MANA BUKTINYA? 38

SESI 04 CUCI TANGAN PAKAI SABUN:


MENGAPA HARUS 6 LANGKAH? AYO BUKTIKAN! 46
Kenapa Kita Harus Cuci Tangan Selama 20 detik? 48

MODUL 04: CUCI TANGAN PAKAI SABUN:


MENGAPA HARUS 6 LANGKAH? AYO BUKTIKAN! 50

SESI 05 CUCI TANGAN PAKAI SABUN:


TERUSKAN DAN SEBARKAN 56
Apa itu Cuci Tangan? Siapa saja yang Harus Cuci Tangan?
Di mana saja kita mencuci tangan? 58

MODUL 05: CUCI TANGAN PAKAI SABUN:


TERUSKAN DAN SEBARKAN 60

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
06

SESI 06 ANEMIA DAN ZAT BESI 64


MODUL 06: ANEMIA DAN ZAT BESI 68
Seputar TTD dan Anemia Benar atau Salah 73

SESI 07 ISI PIRINGKU 76


MODUL 07: ISI PIRINGKU 80

SESI 08 GULA, GARAM DAN LEMAK (GGL) 84


MODUL 08: GULA, GARAM DAN LEMAK (GGL) 88
Studi Kasus GGL 93
Daftar Kandungan Gizi Makanan 94

SESI 09 PENYUSUNAN RENCANA AKSI GIZI DAN CTPS 98


CONTOH MATRIKS PERILAKU 104

LAMPIRAN
Lampiran Sesi 1: Pubertas dan Konsep Diri 108

Lampiran Sesi 3: — Gambar tippy tap 110


— Komitmen Praktik dan Mencatat Praktik CTPS 111
— Form Pencatatan Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Siswa 112

Lampiran Sesi 5: Sertifikat Tantangan 21 Hari CTPS 113

Lampiran Sesi 6: — Bahan Lokal dengan Kandungan Zat Besinya 114


— Kacang-kacangan, Sumber Hewani dan lainnya Sumber Zat Besi 117

Lampiran Sesi 7: Puzzle Isi Piringku 120

Lampiran Sesi 8: — GGL 122


— Kartu Replika Makanan Kemasan 125
— Soal Pre dan Post Test untuk Peserta 132

Modul Remaja
07

Modul ini terdiri dari 9 sesi dan dilakukan setiap minggu selama 9 kali pertemuan.

Dengan urutan sebagai berikut:

Jadwal Sesi
Minggu 1 Sesi 1
PUBERTAS DAN KONSEP DIRI
Minggu 2 Sesi 2
GIZI SEIMBANG
Minggu 3 Sesi 3
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
YAKIN BERSIH? MANA
BUKTINYA?
Minggu 4 Sesi 4
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
MENGAPA HARUS 6 LANGKAH?
AYO BUKTIKAN!
Minggu 5 Sesi 5
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
TERUSKAN DAN SEBARKAN
Minggu 6 Sesi 6
ANEMIA DAN ZAT BESI
Minggu 7 Sesi 7
ISI PIRINGKU
Minggu 8 Sesi 8
GULA, GARAM DAN LEMAK
(GGL)
Minggu 9 Sesi 9
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
GIZI DAN CTPS

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
08

JADWAL PELATIHAN
Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan

No  Jam  Agenda  PIC 

  Hari Pertama 

Registrasi  

1  08.00-08.45   Pemutaran:  Panitia  


- Video CSG 
- Video New Normal 

2  08.45-09.00   Pembukaan   Dinas Pendidikan 

3  09.00-09.30  Pengantar Perubahan Perilaku Sosial Panitia  

4  09.30-10.00   Perkenalan dan Kesepakatan kelas  Panitia 

5  10.00-10.15  Snack   

6  10.15-10.30  Pre test  Panitia 

Narasumber/
7 10.30-11.00 Teknik Memfasilitasi
Fasilitator Pendamping

Sesi 1
8  11.00-11.30  Fasilitator Pendamping 
Pubertas dan Konsep Diri (Role Play)

9 11.30-12.15 Review Role Play Sesi 1 Fasilitator Pendamping

10  12.15-13.00  Makan Siang   

Persiapan Calon Fasilitator untuk membawakan


11  13.00-14.30  Fasilitator Pendamping 
Modul 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9

Sesi 2 Calon Fasilitator
12  14.30-15.15 
Gizi Seimbang (Role Play) 

13  15.15-16.00  Review Role Play Sesi 2  Fasilitator Pendamping 

  Hari Kedua 

1  08.30-09.00  Review Hari Ke-1 Fasilitator Pendamping 

Sesi 3
2  09.00-10.00  Calon Fasilitator 
Yakin Bersih? Mana Buktinya? (Role Play) 

3  10.00-10.45  Review Role Play Sesi 3  Fasilitator Pendamping 

Modul Remaja
09

No  Jam  Agenda  PIC 

Sesi 4
4  10.45-12.15  Mengapa Harus 6 Langkah? Ayo Calon Fasilitator 
Buktikan!  (Role Play)

5  12.15-13.00  Review Role Play Sesi 4  Pendamping Fasilitator 

6  13.00-13.45  Istirahat makan siang  BISA 

Sesi 7
7 13.45-14.15 Calon Fasilitator 
Isi Piringku  (Role Play)

8 14.15-15.00 Review Role Play Sesi 7  Fasilitator Pendamping  

Sesi 6
9  15.00-16.00  Calon Fasilitator 
Anemia dan Zat Besi (Role Play)

10  16.00-16.45  Review Role Play Sesi 6  Fasilitator Pendamping 

  Hari Ketiga 

1  08.30-09.00  Review Hari ke-2  Calon Fasilitator  

Sesi 5
2  09.00-10.30  Calon Fasilitator 
Teruskan dan Sebarkan (Role Play)

3  10.30-11.15  Review Role Play Sesi 5  Fasilitator Pendamping 

Sesi 8
4  11.15-12.00  Calon Fasilitator 
Gula, Garam dan Lemak (Role Play)  

5  12.00-12.30  Review Role Play Sesi 8  Fasilitator Pendamping 

6  12.30-13.30  Istirahat Makan Siang   

Sesi 9 
7  13.30-15.00  Calon Fasilitator 
Penyusunan Rencana Aksi Gizi dan CTPS 

8  15.00-15.30  Review Role Play Sesi 9  Fasilitator Pendamping 

Pendamping dan
9  15.30-15.45  Galeri Fasilitasi
Semua Kelompok

Pendamping dan
10  15.45-16.15  Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Calon Fasilitator 

11  16.15-16.30  Post test dan penyelesaian administrasi  Panitia 

12    Penutup  Dinas Pendidikan

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
10

SESI 01

PUBERTAS DAN
KONSEP DIRI

— Tahap Masa Pubertas


— Apa itu Konsep Diri?
— Tiga Dimensi Konsep Diri
— Cara Membentuk Konsep Diri yang Positif
Modul Remaja
11

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
12

PUBERTAS DAN KONSEP DIRI

Puber berasal dari kata latin Pubescere berarti dan sosial, yang dapat berbeda untuk setiap
mendapat pubes atau rambut kemaluan, individu.
yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang Awal periode pubertas dimulai pada usia 10-14
menunjukkan perkembangan seksual. Selain tahun pada perempuan dan 12-16 tahun pada
tanda seksual sekunder tersebut, pubertas juga laki-laki.
ditandai dengan kemampuan bereproduksi.
Salah satu tanda pubertas adalah terjadinya
Kemampuan bereproduksi menunjukkan perubahan fisik, psikologis dan sosial yang
terjadinya kematangan organ-organ seks ke dinamai dengan fase pubertas. Pada fase ini,
tahapan fungsional. Munculnya tanda-tanda perubahan yang dialami setiap orang berbeda-
ini dapat dilihat pada perubahan hormonal, beda waktunya.
perubahan fisik, maupun perubahan psikologis

Modul Remaja
13

Berikut perubahan yang umum dialami:

Fisik
— Otot dada dan bahu
melebar
— Tumbuh jakun dan suara
menjadi berat
— Tumbuh kumis, jambang, — Pinggul melebar
janggut, dan bisa juga di
dada — Payudara membesar

— Suara lebih berat atau — Keluarnya sel telur dari


pecah indung telur/ovarium

— Penis membesar dan — Menstruasi


memanjang, buah zakar
dan testis bertambah
besar.
— Mimpi basah

— Badan bertambah tinggi dan besar dengan pesat


— Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin
— Peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat yang
menimbulkan jerawat bila tidak dibersihkan secara teratur

Psikologis/Kejiwaan

— Emosi mudah berubah dan turun naik


— Senang mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal baru
— Cenderung lebih senang bersama dengan teman
dibanding keluarga
— Ingin diakui kelompok sebaya
— Mulai menyukai atau jatuh cinta dengan lawan jenis?

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
14

Pada masa ini, baik remaja laki-laki maupun belajar tentang perubahan tubuhnya selama
perempuan akan mengalami perubahan fisik masa pubertas, bahkan jika mereka memiliki
yang dapat memberikan perasaan tidak disabilitas.
menyenangkan dan tidak diharapkan. Hal ini
dapat menimbulkan rasa malu dan tertekan. Pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
Selain kesamaan ini, terkadang dampak pesat pada masa pubertas ini tentu saja harus
pubertas akan berbeda di antara remaja laki- diimbangi dengan asupan zat gizi yang adekuat
laki dan perempuan. mengingat pada masa ini kebutuhan zat gizi
meningkat cukup tajam, baik zat gizi makro
Pada remaja putri, masa puber dapat berarti (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun
dimulainya pembatasan gerak dan kebebasan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Pola
dengan diberikannya banyak larangan. makan yang baik perlu menjadi perhatian
para remaja agar kebutuhan zat gizi untuk
Sebaliknya, bagi remaja putra, kebebasannya bertumbuh dan berkembang secara optimal
justru semakin bertambah, pergaulannya dapat terpenuhi. Hal ini terutama penting bagi
semakin luas, dan mereka mulai diberikan remaja perempuan yang kehilangan zat gizi
kekuasaan dan kekuatan. mikro selama proses menstruasi. Selain pola
makan, kebersihan juga harus diperhatikan
Seringkali, remaja dengan disabilitas mengalami oleh remaja karena mempengaruhi penyerapan
pubertas yang sama dengan teman sebayanya, makanan seperti kebersihan tangan pada saat
tetapi hal tersebut tidak didiskusikan karena makan, menyiapkan makanan / alat makan
dianggap bukan sesuatu yang penting. dan juga mempengaruhi kerentanan terhadap
Padahal sangat penting bagi semua remaja berbagai penyakit. Oleh karena itu pola hidup

Modul Remaja
15

bersih seperti cuci tangan pada waktu penting dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri
seperti sebelum dan sesudah makan, setelah menjadi manusia sebagaimana yang kita
buang air dan sebelum menyiapkan makanan harapkan.
sangat penting. Selain itu perlu juga menjaga
kebersihan diri dengan mandi dua kali sehari Tiga Dimensi Konsep Diri
dan menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya. Ada tiga dimensi konsep diri, yaitu:
Pola makan yang benar dan pola hidup bersih
1. Pengetahuan tentang diri kita, berkaitan
dan sehat akan membuat remaja bertumbuh
dengan informasi yang kita miliki tentang
dengan baik dan percaya diri.
diri kita, misalnya jenis kelamin, penampilan,
Tahap Masa Pubertas kesukaan, dan sebagainya.

Masa pubertas terjadi secara bertahap, yaitu 2. Pengharapan bagi diri kita, berkaitan
masa pra-pubertas, pubertas dan paska- dengan gagasan kita tentang kemungkinan
pubertas yang dijelaskan sebagai berikut: menjadi apa kelak.

1. Pra-pubertas, yaitu periode sekitar 2 tahun 3. Penilaian terhadap diri kita, berkaitan
sebelum pubertas ketika anak pertama dengan pengukuran yang kita lakukan
kali mengalami perubahan fisik yang tentang keadaan kita.
menandakan kematangan seksual. Perbandingan antara ketiga dimensi konsep
2. Pubertas, merupakan titik pencapaian diri dan gambaran ideal diri yang kita inginkan
kematangan seksual, ditandai dengan disebut konsep diri. Misalnya, saya itu anak
keluarnya darah menstruasi pertama kali yang cukup cerdas, banyak teman-teman saya
pada remaja putri sedangkan pada remaja yang mengatakan demikian dan didukung oleh
putra indikasi seksualitasnya kurang jelas. nilai-nilai yang bagus. Kondisi ini sesuai dengan
apa yang saya inginkan dari diri saya, yaitu
3. Paska-pubertas, merupakan periode 1 menjadi anak yang cerdas. Hasil pengukuran
sampai 2 tahun setelah pubertas, ketika inilah yang disebut harga diri. Jika kita menilai
pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi bahwa kondisi kita sekarang sesuai dengan apa
reproduksinya terbentuk dengan cukup baik. yang kita inginkan, maka kita memiliki harga
diri yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Apa itu Konsep Diri?
Secara sederhana, konsep diri merupakan Orang-orang terdekat dan lingkungan
gambaran/ gagasan yang dimiliki seseorang sosial yang memberikan umpan balik atau
mengenai dirinya; gabungan dari pengetahuan, respon - respon yang positif (dukungan,
harapan dan penilaian seseorang tentang diri pujian, penerimaan, hadiah) akan menyokong
mereka sendiri baik tentang karakteristik fisik, perkembangan konsep diri yang positif.
psikologis, sosial dan emosional. Dengan kata Sebaliknya umpan balik atau respon-respon
lain, konsep diri adalah cara kita memandang/ yang negatif (penolakan, kecaman, hinaan,
melihat diri kita sendiri sebagai sebuah pribadi hukuman), akan menyokong perkembangan
yang unik dan berbeda dengan orang lain, konsep diri yang negatif.
bagaimana kita merasa tentang diri sendiri,

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
16

Cara membentuk konsep diri yang dilakukan adalah segera bangkit dan
positif memperbaiki kesalahan yang dilakukan, sikap
menyalahkan diri sendiri secara berlebihan
Bersikap objektif dalam mengenali diri akan membuat diri kita stress.
sendiri
Tetapkan batasan pribadi
Kita sebaiknya tidak mengabaikan prestasi dan
keberhasilan yang pernah dicapai walaupun Ini termasuk batasan fisik dan emosional. Jangan
menurut kita itu kecil. mentolerir perilaku orang lain jika itu membuat
mu merasa tidak nyaman. Pertahankan
Lihatlah bakat yang kamu miliki dan carilah kepercayaan dan nilai dirimu. Lakukan hal-hal
cara untuk mengembangkannya seperti dengan untuk menyenangkan diri sendiri, bukan hanya
mengikuti les atau ekstrakurikuler di sekolah untuk membuat orang lain bahagia.
sesuai minatmu.
Berpikir positif dan rasional
Hargailah diri sendiri
Pikiran positif saat menghadapi permasalahan
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai perlu dilakukan agar keputusan yang diambil
diri kita selain diri sendiri. Hal kecil yang dapat adalah keputusan yang terbaik.
dilakukan untuk menghargai diri kita adalah
dengan mengonsumsi gizi seimbang yang Pada sesi ini, siswa-siswi dibangun kesadarannya
tersedia di rumah dan hidup bersih dengan mengenai fase kehidupan yang sedang mereka
sering-sering cuci tangan pakai sabun dan alami, yakni masa remaja. Para siswa diajak
kebersihan lainnya. untuk melakukan refleksi mengenai berbagai
perubahan yang sedang mereka alami dan
Jangan memusuhi diri sendiri menyikapinya dengan informasi yang tepat
Adalah sesuatu yang wajar jika kita merasa dan akurat. Setelah mengikuti sesi ini, peserta
bersalah ketika melakukan suatu kesalahan, diharapkan memahami perubahan apa saja
tetapi tidak perlu berlebihan. Yang perlu yang terjadi selama pubertas.

Modul Remaja
17

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
18

MODUL 01
PUBERTAS DAN KONSEP DIRI

TUJUAN — Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai perubahan yang muncul


baik fisik, mental dan sosial ketika memasuki pubertas.
— Mendorong siswa untuk bisa menjelaskan profil seorang remaja yang
sehat.
— Mendorong siswa untuk mengidentifikasi tiga kekuatan yang mereka
miliki untuk bisa menjadi sehat dan bahagia.

KETERAMPILAN — Kesadaran mengenai perubahan yang dialami selama pubertas.


HIDUP YANG
— Mengelola dan mengenali emosi yang terjadi selama pubertas.
AKAN
DIKEMBANGKAN — Empati terhadap lawan jenis yang sama-sama mengalami masa
pubertas namun dengan kondisi yang berbeda.

METODE — Praktik
— Diskusi

BAHAN DAN — Daftar pertanyaan terkait materi.


PERLENGKAPAN
— Kertas HVS sebanyak peserta.
— Materi energizer.
— Tanda/gambar remaja perempuan dan laki-laki.
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online.
— Fitur Zoom tutorial.
— Fitur white board di platform Zoom atau Jamboard dari Google.

WAKTU — 30 menit (luring)


— 50 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

Modul Remaja
19

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Siapkan daftar pertanyaan sebagai 1. Siapkan daftar pertanyaan sebagai


panduan untuk fasilitator. panduan untuk fasilitator.
2. Siapkan energizer untuk membangun 2. Siapkan energizer untuk membangun
suasana. suasana.
3. Buat tanda/gambar remaja laki-laki dan 3. Buat kolom pada slide presentasi 2
perempuan lalu letakkan di dua tempat buah kolom untuk remaja laki-laki dan
yang berseberangan. perempuan dan posisikan di dua tempat.
4. Siapkan kertas HVS sebanyak jumlah 4. Peserta bersiap menuliskan dalam kolom
peserta. chat box.

Pengarahan
1. Sapa siswa dengan ramah.
2. Bila siswa kurang bersemangat, ajaklah mereka untuk melakukan energizer.
3. Setelah selesai, jelaskan bahwa siswa akan belajar tentang Pubertas dan Konsep Diri.Tanyakan
apakah ada yang tahu tentang Pubertas? Kapan terjadi?
4. Jelaskan tentang tujuan kegiatan.
5. Jelaskan instruksi untuk melaksanakan kegiatan.
6. Deskripsikan kegiatan yang akan dilakukan.
7. Jelaskan kepada peserta bahwa Anda akan membacakan beberapa perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi pada tubuh mereka selama masa pubertas.

Aktivitas 1
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Sampaikan ke siswa bahwa kita akan 1. Sampaikan ke siswa bahwa kita akan
melakukan sebuah permainan. Pada melakukan sebuah permainan.
satu sisi ruangan, sudah diletakkan/ Beri tahu peserta bahwa setelah
ditempelkan tanda/gambar remaja pernyataan itu dibaca, mereka harus
perempuan atau laki-laki. menuliskan jawabannya dalam chat
a. Fasilitator akan membacakan dengan menuliskan “laki-laki”, jika
pernyataan-pernyataan. pernyataan tersebut hanya

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
20

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

b. Siswa diminta untuk bergerak menuju berlaku untuk laki-laki ATAU “Perempuan”
ke sisi ruangan yang sudah diberi jika pernyataan tersebur hanya berlaku
tanda/gambar apabila pernyataan untuk perempuan ATAU “Keduanya” jika
yang dibacakan hanya berlaku untuk pernyataan tersebut berlaku untuk laki-
laki-laki atau perempuan saja. Atau laki maupun perempuan.
berdiri di tengah jika pernyataan 2. Fasilitator membaca beberapa
tersebut berlaku untuk remaja laki-laki pernyataan yang berkaitan dengan
maupun perempuan. pubertas (lihat daftar pernyataan
terlampir).

1. Fasilitator membacakan pernyataan berikut:

Jawaban
Pernyataan
(Bacakan di akhir)

Tumbuh rambut di bagian ketiak dan sekitar kelamin. Keduanya

Mengalami perubahan emosi dan mood yang berlebihan. Keduanya

Suara menjadi lebih berat. Laki-laki

Memilih untuk berkumpul bersama sebaya dibanding keluarga. Keduanya

Wajah menjadi lebih berminyak dan mudah berjerawat. Keduanya

Dimulainya menstruasi. Perempuan

Peningkatan ketertarikan terhadap lawan jenis dan keinginan


Keduanya
membangun hubungan.

Mulai mengalami mimpi basah. Laki-laki

Payudara menjadi lebih besar. Perempuan

Diskusi 1
1. Fasilitator menjelaskan bahwa pernyataan-pernyataan yang disebutkan tadi adalah ciri-ciri
dari pubertas. Beberapa terjadi pada remaja lelaki dan beberapa pada remaja perempuan,
tetapi mungkin mereka merasa terkejut mengetahui bahwa beberapa perubahan bisa dialami
oleh keduanya.
2. Fasilitator kemudian menjelaskan bahwa pubertas setiap orang terjadi pada waktu yang
berbeda, dan itu semua adalah hal yang alami. Selain itu, biasanya lelaki mengalami proses
pubertas lebih lambat dari perempuan.

Modul Remaja
21

Aktivitas 2
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator membagikan kertas HVS 1. Fasilitator meminta peserta mengambil


kepada peserta lalu meminta setiap selembar kertas dan meminta setiap
peserta untuk membuat simbol dari alam peserta untuk membuat simbol dari alam
(bisa lebih dari satu simbol) contohnya (bisa lebih dari satu simbol) contohnya
matahari, bunga, langit yang cerah matahari, bunga, langit yang cerah
dan sebagainya yang menggambarkan dan sebagainya yang menggambarkan
makna menjadi remaja sehat dan bahagia makna menjadi remaja sehat dan bahagia
menurut mereka. menurut mereka. Bisa juga fasilitator
2. Tuliskan satu pernyataan yang menggunakan platform kolaborasi yang
mempertegas makna simbol tersebut biasa digunakan seperti fasilitas whiteboard
dengan mengikuti kalimat berikut: pada platform zoom atau fasilitas jamboard
“Saya ….. (nama panggilan), akan dari Google.
menjadi remaja yang sehat dan bahagia 2. Tuliskan satu pernyataan yang
yaitu……. (isikan makna menjadi remaja mempertegas makna simbol tersebut
sehat dan bahagia menurut peserta). Saya dengan mengikuti kalimat berikut: “Saya
punya 3 kekuatan diri untuk mewujudkan ….. (nama panggilan), akan menjadi
cita-cita ini, yaitu….. (tuliskan 3 kekuatan remaja yang sehat dan bahagia yaitu…….
diri). (isikan makna menjadi remaja sehat dan
3. Fasilitator meminta peserta berpasangan bahagia menurut peserta). Saya punya 3
dengan teman di sebelahnya dan saling kekuatan diri untuk mewujudkan cita-cita
menceritakan makna dan 3 kekuatan ini, yaitu….. (tuliskan 3 kekuatan diri).
masing-masing anak sebagai remaja 3. Fasilitator meminta peserta 1 atau 2
kuat, sehat dan bahagia menurut orang menyampaikan secara verbal
mereka. Ingatkan kepada peserta untuk sebaiknya mewakili perempuan dan laki-
melakukan proses ini secara singkat dan laki untuk menceritakan tentang gambar,
bergantian. makna kebahagiaan dan 3 kekuatan
diri. Peserta bisa menyampaikan secara
langsung dengan membuka mikropon
untuk bicara.
4. Fasilitator meminta peserta membuka
video dan menampilkan gambar, makna
dan 3 kekuatan masing-masing anak
sebagai remaja yang kuat, sehat dan
bahagia. Fasilitator bisa mengambil
gambar mereka.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
22

Diskusi 2
1. Fasilitator menjelaskan bahwa remaja perlu memiliki konsep diri yang positif. Hal ini dapat
dimulai dengan mengembangkan konsep diri dari sesi ini.
2. Fasilitator menekankan kembali pentingnya memperhatikan kebiasaan makan yang baik dan
pola hidup bersih untuk menjadi remaja yang sehat dan bahagia.
3. Bacakan pesan kunci tentang pubertas dan konsep diri:

a. Pubertas adalah hal yang alamiah dan setiap orang akan mengalaminya.
b. Perubahan tubuh (fisik) pada setiap remaja lelaki dan perempuan akan terjadi secara
bervariasi oleh sebab itu tidak perlu risau atau atau malu jika berbeda dengan teman.
c. Setiap orang ingin menjalani masa transisi dari anak-anak menuju dewasa secara
bahagia dan sehat. Untuk itu kamu perlu melaksanakan perilaku makan sehat, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan dan fokus pada kelebihanmu.
d. Kemudian para siswa yang berpartisipasi secara aktif di kelas akan mendapatkan cap
dari fasilitator.

Modul Remaja
23

REFERENSI
Rapor kesehatanku: Buku Informasi Kesehatan Siswa Tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK/MA http://
kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/BUKU%20INFORMASI%20KESEHATAN%20SMP.pdf

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
24

SESI 02

GIZI SEIMBANG

— 4 Pilar Gizi Seimbang


— 10 Pesan Gizi Seimbang
Modul Remaja
25

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
26

GIZI SEIMBANG

LATAR BELAKANG Pilar 2 : Membiasakan perilaku hidup


bersih
Asupan gizi yang optimal, baik dalam hal
kuantitas maupun kualitas, sangat penting Hidup bersih mengurangi risiko terkena penyakit
untuk pertumbuhan serta perkembangan yang infeksi, yang nantinya dapat mempengaruhi
optimal. Untuk itu, pola makan masyarakat status gizi kita. Saat kita sakit, zat gizi di dalam
termasuk remaja perlu ditingkatkan ke arah tubuh dipergunakan terutama untuk melawan
konsumsi gizi seimbang. Gizi seimbang adalah penyakit tersebut, sehingga pertumbuhan dan
susunan pangan sehari-hari yang mengandung perkembangan tubuh kita tidak optimal.
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai Kebiasaan hidup bersih misalnya cuci tangan
dengan kebutuhan tubuh. Ada beberapa hal pakai sabun, menjaga kuku tetap pendek dan
yang perlu diketahui untuk mengenal apa itu bersih, memakai alas kaki, menutup makanan
gizi seimbang, diantaranya adalah 4 pilar gizi dengan baik dan tidak merokok. Kandungan
seimbang serta 10 pesan gizi seimbang. rokok terdiri dari ribuan zat yang bisa
membahayakan tubuh. Hal ini dapat berbahaya
4 PILAR GIZI SEIMBANG bagi kesehatan dan menyebabkan penyakit
seperti jantung koroner, kanker paru, penyakit
Empat Pilar ini merupakan prinsip dasar gizi
paru obstruktif dan stroke.
seimbang, yang terdiri dari:

Pilar 1 : Mengonsumsi aneka ragam


pangan
Konsumsi aneka ragam pangan sangat penting
karena tidak ada satupun jenis bahan pangan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, kecuali Air
Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua zat gizi
yang dibutuhkan tubuh, tapi hanya untuk bayi
baru lahir sampai berusia 6 bulan.

Selain itu, di dalam tubuh terjadi interaksi antar


zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan
zat gizi yang lainnya untuk dapat ditranspor
atau dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein memerlukan
vitamin B yang dapat ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.

Modul Remaja
27

Pilar 3 : Melakukan aktivitas fisik Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang


Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga — Biasakan mengonsumsi aneka ragam
kebugaran dan meningkatkan fungsi jantung, makanan pokok
paru dan otot, serta menurunkan risiko obesitas.
Makanan pokok adalah pangan mengandung
Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga,
karbohidrat yang sering dikonsumsi atau
segala macam aktivitas seperti bermain juga
telah menjadi bagian dari budaya makan
termasuk dalam melakukan aktivitas fisik.
berbagai etnik di Indonesia sejak lama.
Contoh pangan karbohidrat adalah beras,
Pilar 4 : Memantau berat badan secara
jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum,
teratur
sagu dan produk olahannya. Indonesia kaya
Salah satu tanda keseimbangan zat gizi di akan beragam pangan sumber karbohidrat
dalam tubuh adalah tercapainya berat badan tersebut
normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk
tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks — Batasi konsumsi panganan manis, asin,
Masa Tubuh (IMT). Pada anak usia sekolah dan dan berlemak
remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT
Informasi kandungan gula, garam dan lemak
harus disesuaikan dengan usianya. Dengan
serta pesan kesehatan yang tercantum pada
rutin memantau berat badan (dan tinggi
label pangan dan makanan siap saji harus
badan), maka kita dapat mengetahui status gizi
diketahui dan mudah dibaca dengan jelas
kita, dan mencegah atau melakukan tindakan
oleh konsumen. Konsumsi gula lebih dari 50
penanganan bila berat badan menyimpang dari
g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2.000
yang seharusnya.
mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total
lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang
10 Pesan Gizi Seimbang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi,
Selain empat prinsip diatas, terdapat juga 10 stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Pesan Gizi Seimbang yang berlaku secara
— Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
umum untuk berbagai lapisan masyarakat
pertahankan berat badan ideal
dalam kondisi sehat dan bertujuan untuk
mempertahankan hidup sehat. Berikut adalah Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh
kesepuluh pesan gizi seimbang. yang meningkatkan pengeluaran tenaga/
energi dan pembakaran energi. Aktivitas
Sesi ini akan diawali dengan menggali fisik dikategorikan cukup apabila seseorang
pemahaman siswa tentang gizi seimbang, melakukan latihan fisik atau olah raga
termasuk 4 prinsip dan 10 pesannya. Untuk selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5
membuat prinsip dan pesan ini menjadi lebih hari dalam seminggu. Beberapa latihan fisik
dekat dengan keseharian siswa, siswa diminta yang dapat dilakukan seperti berlari, joging,
untuk mengenali pesan gizi seimbang yang bermain bola, berenang, senam, bersepeda
sudah dan yang belum dilaksanakan secara dan lain-lain.
rutin. Di akhir sesi, siswa didorong untuk
mempertahankan dan meningkatkan praktik
keseharian mereka terkait gizi seimbang.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
28

— Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang — Biasakan minum air putih yang cukup dan
mengandung protein tinggi aman
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang
protein hewani dan pangan sumber protein banyak untuk hidup sehat, dan tubuh tidak
nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber dapat memproduksi air untuk memenuhi
protein hewani meliputi daging (daging sapi, kebutuhan ini. Sekitar dua-pertiga dari
daging kambing, daging rusa dll), daging berat tubuh kita adalah air. Pekerja yang
unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan berkeringat, olahragawan, ibu hamil dan ibu
termasuk seafood, telur. Kelompok Pangan menyusui memerlukan tambahan kebutuhan
lauk pauk sumber protein nabati meliputi air selain dua liter kebutuhan dasar air. Air
kacang kacangan dan hasil olahnya seperti yang dibutuhkan tubuh selain jumlahnya
kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan juga
tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang harus aman yang berarti bebas dari kuman
tolo dan lain-lain. penyakit dan bahan-bahan berbahaya.
Hindari minum minuman yang mengandung
— Cuci tangan pakai sabun dengan air
alkohol. Bahaya alkohol bagi kesehatan
mengalir
sangat beragam. Mulai dari masalah
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan gangguan kejiwaan hingga berbagai
benar memakai sabun dengan air bersih kerusakan organ internal tubuh, seperti, hati,
mengalir adalah agar kebersihan terjaga jantung, pankreas, dan sistem pencernaan
secara keseluruhan serta mencegah kuman dapat terjadi.
dan bakteri berpindah dari tangan ke
makanan yang akan dikonsumsi dan juga — Banyak makan buah dan sayur
agar tubuh tidak terkena kuman. Perilaku
Secara umum sayuran dan buah-buahan
hidup bersih harus dilakukan atas dasar
merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
kesadaran oleh setiap anggota keluarga
dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral
agar terhindar dari penyakit.
yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan dalam
— Biasakan sarapan pagi
tubuh.
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum
yang dilakukan antara bangun pagi sampai — Biasakan membaca label pada
jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan kemasan pangan
gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam Label adalah keterangan tentang isi, jenis,
rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan
produktif. Sarapan membekali tubuh dengan keterangan penting lain yang dicantumkan
zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, pada kemasan. Semua keterangan yang rinci
bekerja, dan melakukan aktivitas fisik pada label makanan yang dikemas sangat
secara optimal setelah bangun pagi. Bagi membantu konsumen untuk mengetahui
anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti bahan-bahan yang terkandung dalam
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan makanan tersebut
stamina.

Modul Remaja
29

— Syukuri dan nikmati aneka ragam Cara makan yang baik adalah makan yang
makanan tidak tergesa-gesa. Dengan bersyukur dan
Setiap orang diharapkan selalu bersyukur dan menikmati makan aneka ragam makanan
menikmati makanan yang dikonsumsinya. akan mendukung terwujudnya cara makan
Bersyukur dapat diwujudkan berupa yang baik, tidak tergesa-gesa. Dengan
berdoa sebelum makan. Nikmatnya makan demikian makanan dapat dikunyah, dicerna
ditentukan oleh kesesuaian kombinasi dan diserap oleh tubuh lebih baik.
aneka ragam dan bumbu, cara pengolahan,
penyajian makanan dan suasana makan.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
30

MODUL 02
GIZI SEIMBANG

TUJUAN — Meningkatkan pemahaman siswa tentang 4 pilar dan 10 pesan gizi


seimbang.
— Menumbuhkan kemampuan siswa untuk mengenali pesan gizi seimbang
yang sudah dan yang belum dilakukan secara rutin.
— Mendorong siswa untuk mampu memiliki sikap untuk mempertahankan
dan meningkatkan praktik pada pesan gizi seimbang selama ini.

KETERAMPILAN — Kesadaran diri untuk mengetahui praktik gizi seimbang yang perlu
HIDUP YANG AKAN dipertahankan dan ditingkatkan sehari-hari.
DIKEMBANGKAN
— Membuat keputusan untuk mulai melakukannya sekarang.

METODE — Penugasan
— Diskusi

BAHAN DAN — Sumpit


PERLENGKAPAN
— Bola
— Tanda Start dan Finish
— Undian pembagian kelompok
— Flipchart untuk menulis 4 pilar gizi seimbang dan 10 pesan gizi seimbang
— Video permainan menggunakan sumpit dan bola
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online

WAKTU — 45 menit (luring)


— 60 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

Modul Remaja
31

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Bagi siswa di kelas menjadi beberapa Guru mempersiapkan Powerpoint berisi video
kelompok (masing-masing terdiri dari kegiatan siswa.
9-10 orang).
2. Di tiap kelompok, siswa dibagi lagi
menjadi kelompok-kelompok yang lebih
kecil, yaitu terdiri dari 4 siswa, 3 siswa, 2
siswa, dan 1 siswa.
3. Bila memungkinkan, lakukan sebelum sesi
sehingga tidak mengurangi waktu untuk
aktifitas ini.
4. Siapkan sumpit dan bola sejumlah
kelompok yang ada. Tiap kelompok
minimal mendapatkan 4 sumpit dan 1
bola.
5. Persiapkan tempat di luar kelas untuk
melakukan permainan ini, 1 titik/garis
menjadi garis start, dan 1 garis/titik
menjadi garis finish.

Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa hari ini tiap kelompok akan bermain ‘Pilar
Sehatku’.

Bila tidak memungkinkan untuk bermain di luar ruang kelas, permainan tetap dapat
dilakukan di dalam kelas. Fasilitator membagi siswa dalam tiga kelompok A, B, dan C. Minta
kelompok A untuk memilih 4 siswa, kelompok B 3 siswa, dan kelompok C 2 siswa. Anggota
kelompok yang lain dapat memberikan semangat. Lanjutkan permainan dengan aturan
yang sama.

Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator menjelaskan bahwa kegiatan Fasilitator menggunakan video peragaan


ini adalah lomba antar kelompok. Cara yaitu Bisa menggunakan peragaan 1 orang

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
32

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

bermain adalah sebagai berikut: jalan menggunakan 1 bilah 2 bilah 3 bilah 4


Permainan babak pertama dimulai bilah.
dengan kelompok kecil yang terdiri dari 4
siswa:
a. Tiap anggota kelompok membawa 1
sumpit, dengan 1 tangan.
b. Tiap kelompok akan bekerjasama
membawa 1 bola menggunakan sumpit,
dimulai dari titik yang sama menuju ke
titik yang ditentukan.
c. Kalau bola yang dibawa tersebut jatuh
sebelum sampai di titik/garis finish,
kelompok tersebut harus mengulang
dan mulai kembali dari titik/garis start.
d. Bila kelompok sudah berhasil sampai
ke titik/garis finish, anggota kelompok
kembali ke kelompoknya dan
memberikan 3 sumpit ke kelompok
kecil yang terdiri dari 3 siswa.
2. Permainan babak kedua dilanjutkan oleh
kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang.
Cara bermain sama dengan di atas,
bedanya, 1 kelompok hanya terdiri dari 3
orang.
3. Permainan babak ketiga dilanjutkan
dengan kelompok kecil dengan anggota 2
orang, dan terakhir oleh 1 orang.
4. Setelah babak ketiga, pastikan ada yang
mencatat kelompok mana yang dapat
mencapai garis finish tercepat.

Diskusi
1. Fasilitator kemudian menjelaskan bahwa 4 sumpit yang digunakan menggambarkan 4 pilar
gizi seimbang, sedangkan garis finish adalah tujuan kita untuk hidup sehat. Saat kita tidak
menjalankan salah satu pilar, (yang digambarkan dari sumpit yang jumlahnya berkurang
menjadi 3, atau 2, bahkan 1) maka kita akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan untuk

Modul Remaja
33

selalu sehat. Bisa menggunakan peragaan 1 orang jalan menggunakan 1 bilah, 2 bilah, 3 bilah,
4 bilah.
2. Fasilitator perlu menekankan bahwa kita mungkin masih bisa mencapai titik/garis finish, namun
saat sumpit berkurang jumlahnya maka risiko bola untuk jatuh serta waktu yang dibutuhkan
untuk sampai di titik/garis finish adalah lebih lama karena kita menjadi harus lebih berhati-
hati dan berjalan lebih pelan untuk mencapai garis finish tanpa menjatuhkan bola. Analoginya
adalah, bila kita tidak menjalankan keempat pilar gizi seimbang tersebut, maka risiko untuk
mengalami masalah gizi dan kesehatan akan lebih tinggi.
3. Fasilitator kemudian menjelaskan 10 pesan gizi seimbang, dan menggali pesan mana yang sudah
dilaksanakan siswa secara rutindan mendorong siswa untuk melaksanakan pesan yang belum
dapat dilaksanakan dengan rutin. Bila memungkinkan, siswa diminta menyebutkan hambatan
yang dialami untuk melakukan pesan tersebut secara rutin, kemudian mendiskusikannya.
Kelompok yang menang dalam perlombaan akan mendapatkan cap Aksi Bergizi. Fasilitator
dan siswa bersama-sama membaca pesan kunci.

1. Gizi seimbang menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.


2. 4 Pilar gizi seimbang harus dilaksanakan secara utuh untuk menjaga kesehatan.
3. 10 pesan gizi seimbang harus diupayakan untuk dilaksanakan setiap hari, sehingga
menjadi suatu kebiasaan.

REFERENSI
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang (http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-no.-41-ttg-pedoman-gizi-
seimbang).
- Gizi dan Kesehatan Remaja. ‘Buku Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru Sekolah
Menengah Pertama’. 2016. SEAMEO RECFON-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
34

SESI 03

CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
YAKIN BERSIH?
MANA BUKTINYA?

Modul Remaja
35

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
36

CUCI TANGAN PAKAI SABUN :


YAKIN BERSIH? MANA BUKTINYA?

LATAR BELAKANG
Tangan dapat menjadi perantara masuknya kuman ke tubuh kita saat kita
makan, melakukan kegiatan, dan lain-lain. Pada tangan manusia terdapat
3.200 bakteri dari 150 spesies1 yang dapat menularkan penyakit infeksi.
Penelitian yang dilakukan oleh University of New South Wales, disebutkan
bahwa rata-rata seseorang menyentuh area wajahnya sebanyak 23 kali
per jam. Oleh karena itu sangat penting untuk kita memastikan bahwa
tangan kita bersih dengan melakukan 6 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) pada 7 waktu penting.

1 Infodatin CTPS, Kemenkes

Modul Remaja
37

“Mencuci tangan selama 20 detik


efektif membunuh kuman dan virus”
Sebelum memegang dan menyajikan makanan; Setelah dari toilet/jamban (BAB/BAK),
Setelah bermain; Setelah menyentuh benda-benda dan hewan peliharaan; Setelah bersin/
batuk; Setelah beraktivitas dari luar rumah; Sebelum dan setelah memegang masker.

Basahi tangan dengan Usap dan gosok kedua Gosok sela-sela jari
air dan sabun, usap dan punggung tangan tangan hingga bersih.
gosok kedua telapak secara bergantian.
tangan dengan arah
memutar.

Bersihkan ujung jari Letakkan ujung jari


Gosok dan putar ibu
secara bergantian ke telapak tangan
jari secara bergantian.
dengan posisi saling kemudian gosok secara
mengunci. perlahan.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
38

MODUL 03
CUCI TANGAN PAKAI SABUN :
YAKIN BERSIH? MANA BUKTINYA?
TUJUAN — Peserta memahami bahwa tangan yang tampak bersih belum tentu
bebas kuman.
— Peserta mampu mempraktikkan 6 Langkah CTPS.
— Peserta dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS.

KETERAMPILAN — Kesadaran mengenai konsep tangan yang tampak bersih belum tentu
HIDUP YANG bebas kuman.
AKAN
— Keterampilan mempraktikkan 6 Langkah CTPS dengan benar.
DIKEMBANGKAN
— Mampu menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS.

METODE — Praktik
— Diskusi

BAHAN DAN — 1 buah sendok makan


PERLENGKAPAN
— Nasi Putih 3 sendok makan untuk masing-masing peserta
— Plastik transparan/plastik klip ukuran 1⁄4 kg 3 buah untuk masing-
masing peserta
— Selotip
— Gunting
— Spidol
— Potongan kertas/selotip kertas dengan tulisan: TIDAK CUCI
TANGAN, CUCI TANGAN PAKAI AIR, dan CUCI TANGAN PAKAI
SABUN
— Pulpen
— Fasilitas cuci tangan (pastikan ketersediaan air)
— Sabun
— Tissue/lap tangan
— Tempat sampah
— Slide Bahan & Perlengkapan Percobaan Nasi
— Video Glowgerm

Modul Remaja
39

— Video 6 Langkah CTPS KEMENKES https://www.youtube.com/watch?v


=sSFXYS09TuA atau video/lagu/jingle lainnya
— Proyektor/Laptop
— Pin/Kartu
— Gambar jenis sarana CTPS (tippy tap, ember berkeran, bambu dan
lain-lain)
— Poster 6 Langkah CTPS, 7 Waktu Penting
— Form Pencatatan Praktik CTPS untuk Siswa
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lainl) untuk online

WAKTU — 75 menit (luring)


— 90 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
1. Siapkan alat & bahan, pastikan video dan proyektor berfungsi.
2. Bila pertemuan dilakukan secara tatap muka, pastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan di dekat
pintu masuk lokasi pertemuan serta pastikan peserta mencuci tangan pakai sabun sebelum
memasuki ruang pertemuan dan ukur suhu semua peserta dan fasilitator.

Pembukaan

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda kepada peserta dan
pendamping kepada peserta dan jelaskan jelaskan bahwa pertemuan ini merupakan
bahwa pertemuan ini merupakan salah salah satu upaya untuk pencegahan
satu upaya untuk pencegahan COVID-19. COVID-19.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk 3. Minta peserta bergantian menyebutkan
lingkaran dengan tetap menjaga jarak nama dan makanan kesukaan masing-
dan menggunakan masker. masing.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
40

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

4. Minta peserta bergantian menyebutkan 4. Sampaikan: “Hari ini kita akan melakukan
nama dan makanan kesukaan masing- percobaan dengan bahan yang tersedia di
masing. sekitar kita. Bahan dan perlengkapannya
akan ditampilkan melalui slide. Anak-
anak dapat mengumpulkan bahannya
selama 5 menit.” (tayangkan Slide Bahan &
Perlengkapan Percobaan Nasi dan berikan
waktu untuk peserta mengumpulkannya).

Diskusi
1. Sampaikan: “Hari ini kita akan belajar bersama mengenai salah satu anggota tubuh yang
banyak berpengaruh pada kesehatan kita. Apakah ada yang dapat menebak apakah anggota
tubuh tersebut?” (minta jawaban dari 2-3 orang peserta) Berikan pujian bila ada yang memberi
jawaban “Tangan”.
2. Sampaikan: “Coba perhatikan tangan anak-anak sekalian. Bagaimana penampakannya?
Menurut siswa sekalian apakah tangan kalian saat ini dalam kondisi bersih?” (minta jawaban
dari 2-3 orang peserta).
3. Tayangkan video glowgerm yang menggambarkan bahwa tangan yang terlihat bersih belum
tentu bersih. Minta peserta menyimpulkan apa hasil dari percobaan glowgerm tersebut.

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

4. Sampaikan: “Kita akan membuktikan 3. Sampaikan: “Kita akan membuktikan


apakah tangan kita saat ini dalam kondisi apakah tangan kita saat ini dalam kondisi
bersih melalui suatu percobaan dengan bersih melalui suatu percobaan dengan
menggunakan nasi.” menggunakan nasi.”
— Bagikan 3 potongan kertas pada — Minta peserta menunjukkan bahan dan
masing-masing peserta. Minta peserta perlengkapan yang telah dikumpulkan
untuk menuliskan pada masing-masing sebelumnya. Periksa kembali
kertas TIDAK CUCI TANGAN, CUCI kelengkapannya.
TANGAN PAKAI AIR dan CUCI — Minta peserta menyiapkan 3 potongan
TANGAN PAKAI SABUN. kertas dan menuliskan pada masing-
— Bagikan satu sendok nasi putih kepada masing kertas TIDAK CUCI TANGAN,
masing-masing peserta. Minta peserta CUCI TANGAN PAKAI AIR dan CUCI
untuk langsung mengepal nasi tersebut TANGAN PAKAI SABUN.

Modul Remaja
41

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

berkali-kali tanpa mencuci tangan — Minta peserta mengambil 1 sendok


terlebih dahulu. Setelah itu masukkan nasi putih pertama kemudian minta
nasi ke dalam plastik transparan, tutup peserta untuk langsung mengepal nasi
rapat dengan selotip dan tempelkan tersebut berkali-kali tanpa mencuci
kertas TIDAK CUCI TANGAN. tangan terlebih dahulu. Setelah itu
— Minta peserta untuk mencuci tangan masukkan nasi ke dalam plastik
dengan air saja terlebih dahulu. Setelah transparan, tutup rapat dengan selotip
itu pastikan peserta mengeringkan dan tempelkan kertas TIDAK CUCI
tangan dengan tissue/lap tangan. TANGAN.
Kemudian bagikan satu sendok nasi — Minta peserta untuk mencuci tangan
putih kepada masing-masing peserta. dengan air saja terlebih dahulu. Setelah
Minta peserta untuk mengepal itu pastikan peserta mengeringkan
nasi tersebut berkali-kali kemudian tangan dengan tissue/lap tangan.
masukkan ke dalam plastik transparan, Kemudian minta peserta mengambil
tutup rapat dengan selotip dan 1 sendok nasi putih kedua kemudian
tempelkan kertas CUCI TANGAN mengepal nasi tersebut berkali-kali
DENGAN AIR. kemudian masukkan ke dalam plastik
— Tampilkan poster/video 6 Langkah transparan, tutup rapat dengan selotip
CTPS KEMENKES dan minta peserta dan tempelkan kertas CUCI TANGAN
untuk mengikuti peragaan 6 langkah DENGAN AIR.
CTPS tersebut. Setelah selesai, ajak — Tampilkan poster/video 6 Langkah
peserta untuk menuju ke sarana CTPS KEMENKES dan minta peserta
CTPS dan melakukan 6 langkah untuk mengikuti peragaan 6 langkah
CTPS dengan sabun dan air. Setelah CTPS tersebut. Setelah selesai, ajak
itu pastikan peserta mengeringkan peserta untuk menuju ke sarana
tangan dengan tissue/lap tangan. CTPS dan melakukan 6 langkah CTPS
Kemudian bagikan satu sendok nasi dengan sabun dan air. Setelah itu
putih. Minta setiap peserta untuk pastikan peserta mengeringkan tangan
mengepal nasi tersebut berkali-kali dengan tissue/lap tangan. Kemudian
kemudian masukkan ke dalam plastik minta peserta mengambil satu sendok
transparan, tutup rapat dengan selotip nasi putih terakhir kemudian mengepal
dan tempelkan kertas CUCI TANGAN nasi tersebut berkali-kali. Masukkan ke
DENGAN SABUN. dalam plastik transparan, tutup rapat
— Minta peserta untuk menyimpan dengan selotip dan tempelkan kertas
plastik berisi nasi tersebut selama 5 CUCI TANGAN DENGAN SABUN.
hari. Minta peserta untuk mengamati
dan mencatat perubahannya

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
42

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

(tekstur, bau, gas dan warna) pada hari — Minta peserta untuk menyimpan
ke-2, 3 dan ke 5. plastik berisi nasi tersebut selama 5
— Bagikan percobaan nasi hari ke hari. Minta peserta untuk mengamati
2, 3 dan ke 5 kepada kelompok, dan mencatat perubahannya (tekstur,
minta mereka mengamati dan bau, gas dan warna) pada hari ke-2, 3
menyampaikan hasil pengamatan ke dan ke 5.
peserta lain.
— Minta mereka bayangkan jika nasi
tersebut masuk ke dalam perut.
Tanyakan apa yang akan terjadi.

4. Sampaikan kepada peserta

— 6 langkah CTPS:
- Basahi tangan dengan air dan sabun, usap dan gosok kedua telapak tangan dengan arah
memutar.
- Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
- Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
- Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
- Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
- Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok secara perlahan.

5. Tanyakan kepada peserta:


— Biasanya bagaimana caramu mencuci tangan pakai sabun? Apakah sudah menerapkan 6
Langkah CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Kapan saja biasanya kamu mencuci tangan pakai sabun? (minta jawaban 2-3 orang
peserta)
— Ada berapa Waktu Penting CTPS yang kamu ketahui? Kapan saja? (minta jawaban 2-3
orang peserta)

Modul Remaja
43

6. Sampaikan kepada peserta:

“Ada 7 Waktu Penting CTPS yang perlu kita perhatikan terutama di masa pandemi ini:
1. Sebelum memegang dan menyajikan makanan
2. Setelah dari toilet/jamban (BAB/BAK)
3. Setelah bermain
4. Setelah menyentuh benda-benda dan hewan peliharaan
5. Setelah bersin/batuk
6. Setelah beraktivitas dari luar rumah
7. Sebelum dan setelah memegang masker

7. Ingatkan bahwa kita harus melakukan CTPS dimanapun kita berada, baik di rumah maupun
di sekolah. Tunjukkan kepada peserta beberapa kartu gambar sarana CTPS yang sederhana
(tippy tap) yang dapat peserta buat di rumah. Sampaikan bahwa peserta dapat membuat tippy
tap tersebut dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Minta peserta untuk
membuat tippy tap di rumah.
8. Berikan semangat kepada peserta untuk melakukan perubahan perilaku CTPS ini bersama-
sama dan mencatatnya di form Pencatatan Praktik CTPS Siswa. Ajak peserta untuk membuat
komitmen bersama. Hal ini bisa dilakukan dengan menandatangi kesepakatan bersama (guru
dan murid per kelas) pada selembar kertas dan tempel di dinding kelas.
9. Sampaikan bahwa anggota OSIS/OSIM disekolah akan menjadi “SAHABAT CUCI TANGAN”
yang akan mengingatkan dan memberikan semangat kepada teman lainnya untuk membiasakan
diri melakukan CTPS. Ajak mereka untuk merancang pin/kartu tanda SAHABAT CUCI TANGAN
yang akan mereka kenakan setiap hari. Contohnya sebagai berikut:

TANGAN
CI GK
AH, 7 WA
CUCI
U

KT
BAT C

6 LA

TANGAN
U PENTIN
AN

HA
NG

SAHABAT
C U C I TA
SA G

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
44

Penutup
1. Sampaikan kepada peserta: “Mari kita mengulangi apa yang telah kita pelajari dari pertemuan
hari ini:”
— Siapa yang dapat menyebutkan 6 Langkah CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Siapa yang dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Berikan pujian kepada peserta yang dapat menyebutkan dengan benar.
— Minta seluruh peserta mengulangi bersama-sama menyebutkan 6 Langkah dan 7 Waktu
Penting CTPS.
2. Berikan form Pencatatan Praktik CTPS Siswa dan jelaskan cara pengisiannya.
3. Berikan tugas kepada peserta untuk mempraktikkan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu Penting
CTPS dalam satu minggu ke depan. Pencatatan Praktik CTPS dilakukan dengan mengisi form
Pencatatan Praktik CTPS Siswa.
4. Sepakati waktu pertemuan berikutnya dalam satu minggu ke depan dan sampaikan bahwa
dalam pertemuan berikutnya kita akan berbagi cerita mengenai pengamatan percobaan nasi
serta praktik CTPS yang dilakukan dalam minggu ini.
5. Sampaikan kepada peserta bahwa pertemuan berikutnya akan ada percobaan menggunakan
bubuk kopi dan minyak goreng baik yang bekas ataupun yang baru masing-masing 1 sendok
makan.
6. Sampaikan juga bahwa pada pertemuan berikutnya, peserta akan ada sesi berbagi cerita tentang
pengalaman membuat Tippy tap dan juga pemanfaatannya. Peserta dapat menggunakan media
video/foto/gambar/cerita.
7. Tutup pertemuan dengan mengucapkan:

“Ukuran kuman sangat kecil sehingga tidak dapat terlihat oleh mata. Itulah sebabnya tangan
yang terlihat bersih belum tentu bebas kuman. Kuman ini dapat menyebabkan penyakit.
Tetapi kuman dapat dihilangkan dengan mencuci tangan pakai sabun.”

Modul Remaja
45

ADA ILLUSTRASI DARI LIFEBOUY


(nunggu materi)

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
46

SESI 04

CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
MENGAPA HARUS 6
LANGKAH? AYO BUKTIKAN!

— Kenapa Kita Harus Cuci Tangan Selama 20 Detik?


Modul Remaja
47

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
48

CUCI TANGAN PAKAI SABUN :


MENGAPA HARUS 6 LANGKAH?
AYO BUKTIKAN!
Sebanyak 80 % dari seluruh kasus penyakit 3. Pencegahan Wabah
menular ditularkan melalui sentuhan tangan. Dengan mencuci tangan, anda bisa ikut
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir membantu program pemerintah dalam
memang terlihat sebagai kegiatan sederhana. mencegah wabah penyakit seperti ebola
Namun perilaku CTPS dapat mencegah maupun kolera.
berbagai penyakit berbahaya.
Keduanya merupakan penyakit yang menjadi
Mencuci tangan tak hanya demi kebersihan fokus pemerintah agar bisa segera tereliminasi.
diri, juga turut mencegah terjadinya penyakit-
penyakit berikut ini: 4. Infeksi Nosokomial
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan
1. Diare
air mengalir perlu diterapkan oleh para
Bakteri salmonela, E. coli, virus hepatitis A, atau tenaga medis. Hal ini bisa mencegah infeksi
telur cacing yang menjadi penyebab tersering nosokomial (berkaitan dengan rumah sakit)
diare bisa ikut masuk ke dalam tubuh bersama yang merupakan penyebab resistensi antibiotic
makanan, khususnya jika anda tidak menjaga dan membuat pasien rawat inap membutuhkan
kebersihan tangan dengan baik. waktu lebih lama untuk sembuh.
Karenanya, bagi Anda yang tidak ingin
mengalami diare, mencuci tangan dengan sabun 5. Infeksi Parasit
dan air mengalir wajib dilakukan di waktu- Selain dapat mengurangi risiko timbulnya
waktu penting, seperti sebelum makan, setelah penyakit kulit dan mata, mencuci tangan
dari toilet atau seusai beraktivitas. dengansabun dan air mengalir juga diandalkan
untuk mencegah infeksi cacing pada saluran
2. Pneumonia pencernaan.
Infeksi saluran napas akut dan pneumonia dapat Selain kelima penyakit yang telah disebutkan,
memicu kematian pada anak dibawah 5 tahun. cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Kabar baiknya, rajin mencuci tangan dengan juga bisa disebut bisa mencegah penyakit infeksi
sabun dan air mengalir dapat mengurangi virus corona alias coronavirus.
angka kejadian infeksi saluran pernapasan
hingga 25 persen.
Tak hanya pneumonia, commoncold atau pilek
juga bisa ditangkal dengan rajin mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir.

Modul Remaja
49

Kenapa kita harus cuci tangan untuk mengikat molekul air dan minyak secara
selama 20 detik? bersamaan. Selain itu sabun juga membutuhkan
waktu untuk mengangkat kuman-kuman pada
Diketahui para ahli telah lama
tangan untuk dibuang bersama aliran air.
merekomendasikan cuci tangan dengan air
Dan 20 detik adalah waktu yang pas untuk
mengalir dan sabun selama minimal 20 detik.
melakukan 6 langkah tersebut.
Hal tersebut dikarenakan sabun butuh waktu

Mencuci tangan dengan benar tidak hanya demi kebersihan


diri, juga turut mencegah tertular dari penyakit.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
50

MODUL 04
CUCI TANGAN PAKAI SABUN :
MENGAPA HARUS 6 LANGKAH?
AYO BUKTIKAN!
TUJUAN — Peserta mengetahui bagaimana tangan berperan untuk menyebarkan
kuman penyakit.
— Peserta memahami mengapa harus menerapkan 6 Langkah Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS).
— Peserta mampu mempraktikkan 6 Langkah CTPS.

KETERAMPILAN — Kesadaran mengenai konsep tangan sebagai sumber penyebaran


HIDUP YANG kuman.
AKAN
— Kesadaran mempraktikkan 6 langkah CTPS dengan benar.
DIKEMBANGKAN
— Mampu mempraktikkan 6 Langkah CTPS.

METODE — Praktik
— Diskusi

BAHAN DAN — Foto & Video Hasil Percobaan Nasi


PERLENGKAPAN
— Kopi bubuk dan minyak goreng masing-masing 1 sendok makan
yang dicampurkan
— Sendok makan
— Koran/kertas bekas untuk alas
— Fasilitas cuci tangan (pastikan ketersediaan air)
— Sabun
— Tissue/lap tangan
— Poster 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (untuk tingkat
kecamatan/sekolah khususnya NTT)
— Video 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun KEMENKES https://www.
youtube.com/watch?v=sSFXYS09TuA
— Video Penularan COVID-19 KEMENKES https://www.youtube.com/
watch?v=hxmCG_knv2M

Modul Remaja
51

— Proyektor/Laptop
— Diagram F/Perpindahan Kuman
— Kartu gambar

WAKTU — 90 menit (luring)


— 110 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembukaan

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda dan fasilitator
pendamping kepada peserta dan jelaskan pendamping kepada peserta dan jelaskan
bahwa pertemuan ini merupakan salah bahwa pertemuan ini merupakan salah
satu upaya untuk pencegahan COVID-19. satu upaya untuk pencegahan COVID-19.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk 3. Minta peserta bergantian menyebutkan
lingkaran dengan tetap menjaga jarak nama dan hobi masing-masing.
dan menggunakan masker. 4. Sampaikan: “Hari ini kita akan melakukan
4. Minta peserta bergantian menyebutkan percobaan dengan bahan yang tersedia di
nama dan hobi masing-masing. sekitar kita yaitu kopi bubuk dan minyak
goreng masing-masing 1 sendok makan.
Minyak goreng dapat yang bekas ataupun
yang baru. Selain itu juga diperlukan
kertas bekas untuk alas. Anak-anak
dapat mengumpulkan bahannya selama
5 menit.” (berikan waktu untuk peserta
mengumpulkannya).

Diskusi
1. Ambil Diagram F/Perpindahan Kuman, tanyakan pendapat mereka tentang poster tersebut.
Bagaimana perpindahan kuman terjadi? Bagaimana cara menghentikan perpindahan kuman?
Apa yang terjadi jika kita tidak menghentikan perpindahan kuman? (Jawaban: 6 Langkah CTPS,
Minum Air Matang, Tempat Bermain Anak yang Bersih, dan Pengelolaan Feses).
2. Minta 2-3 orang Siswa untuk menceritakan hasil percobaan nasi yang dilakukan minggu lalu.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
52

Tanyakan kepada peserta lain apakah ada yang memiliki hasil yang berbeda?
3. Tampilkan hasil percobaan nasi hari ke-5 dan tanyakan, “Bayangkan bila nasi yang kotor ini
masuk ke dalam perut anak-anak sekalian. Bagaimana perasaan kalian? Kira-kira apa yang
akan terjadi?” (minta jawaban dari 2-3 orang siswa)

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

4. Sampaikan: “Kita akan membuktikan 4. Sampaikan: “Kita akan membuktikan


mengapa praktik 6 Langkah CTPS dapat mengapa praktik 6 Langkah CTPS dapat
melindungi kita dari terkena berbagai melindungi kita dari terkena berbagai
jenis penyakit.” jenis penyakit.”
— Fasilitator pendamping menyiapkan — Jelaskan bahwa kita akan melakukan
campuran bubuk kopi dan minyak eksperimen dengan campuran kopi dan
goreng (yang dianggap sebagai sabun) minyak goreng.
dengan perbandingan 1:1. Gunakan — Cek kelengkapan masing-masing 1 sendok
sendok makan sebagai alat penakar. makan kopi bubuk dan minyak goreng
Siapkan sejumlah siswa. Aduk agar kopi (dapat diganti dengan baby oil atau minyak
bubuk dan minyak tercampur dengan kelapa) serta kertas bekas untuk alas agar
merata. Jika terlalu pekat dapat kopi tidak berceceran di lantai. Fasilitator
menambahkan minyak lagi secukupnya. dapat menunjukkan juga bahan-bahan
— Jelaskan bahwa kita akan melakukan yang sudah disiapkan.
eksperimen dengan campuran kopi dan — Minta peserta meletakkan kertas bekas di
minyak goreng. bawah area tangan mereka.
— Minta peserta meletakkan kertas — Pandu peserta mencampurkan kopi dan
bekas di bawah area tangan mereka. minyak dalam wadah (atau piring kecil).
— Sampaikan agar masing-masing Jika terlalu pekat dapat menambahkan
peserta mengambil 1 sendok makan minyak lagi secukupnya.
campuran kopi dan minyak goreng dari — Aduk dengan menggunakan sendok atau
wadah yang akan diedarkan. Edarkan dapat dibantu dengan jari telunjuk untuk
wadah ke seluruh peserta. Pastikan memastikan minyak dan kopi tercampur
peserta meletakkan campuran kopi dengan merata.
tersebut di telapak tangan kiri.
— Pandu peserta untuk meletakkan semua
— Minta peserta menggosok kedua campuran kopi tersebut di telapak tangan
telapak tangan mereka dengan posisi kiri.
memutar. Kemudian dilanjutkan dengan
punggung tangan kiri dan kanan — Minta peserta menggosok kedua telapak
secara bergantian. tangan mereka dengan posisi memutar.
Kemudian dilanjutkan dengan punggung
tangan kiri dan kanan secara bergantian.

Modul Remaja
53

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

— Lalu gosok sela-sela jari, ujung — Lalu gosok sela-sela jari, ujung jari dengan
jari dengan posisi saling mengunci posisi saling mengunci secara bergantian,
secara bergantian, ibu jari tangan ibu jari tangan kiri dan kanan serta bawah
kiri dan kanan serta bawah kuku kuku dengan menggosok ujung jari di
dengan menggosok ujung jari di telapak tangan secara bergantian. (Sebagai
telapak tangan secara bergantian. referensi fasilitator dapat mengacu pada
(Sebagai referensi fasilitator dapat Video 6 Langkah CTPS KEMENKES).
mengacu pada Video 6 Langkah CTPS — Minta peserta memperlihatkan tangan
KEMENKES). mereka masing-masing ke kamera dan
— Minta peserta melihat tangan mereka tanyakan apakah masih ada yang tidak
masing-masing dan tanyakan apakah terlumuri kopi? Bila ada tanyakan apakah
masih ada yang tidak terlumuri ada langkah yang terlewat?
campuran kopi dan minyak? Bila ada,
tanyakan apakah ada langkah yang
terlewat?

5. Sampaikan kepada peserta:

“Dengan melakukan 6 Langkah CTPS selama minimal 20 detik dapat melindungi kita
dari berbagai penyakit.”

Lanjutkan dengan menampilkan Video 6 Langkah CTPS KEMENKES. Minta peserta


memperhatikan dengan seksama kemudian minta peserta untuk mencuci tangan mengikuti
Video 6 Langkah CTPS di tempatnya masing-masing.

6. Tanyakan kepada peserta:


— Apakah dalam satu minggu terakhir ini kamu sudah menerapkan 6 Langkah CTPS dan
pada 7 waktu penting CTPS? (minta anak-anak untuk menunjukkan form Pencatatan
Praktik CTPS siswa yang telah diisi selama 1 minggu ini. Berikan apresiasi kepada anak-
anak yang patuh dalam melakukan 6 langkah CTPS dan pada 7 waktu penting. (jawaban
2-3 orang peserta)
— Langkah CTPS mana yang selalu kamu lakukan? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Langkah CTPS mana yang sering terlewat? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Menurut siswa sekalian bagaimana caranya agar selalu ingat dan menerapkan 6 Langkah
CTPS. (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Ada berapa Waktu Penting CTPS yang kamu ketahui? Kapan saja? Mana yang sering kamu
lakukan dan yang sering terlewatkan. (minta jawaban 2-3 orang peserta)

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
54

7. Putarkan Video Penularan COVID-19 sebanyak dua kali. Minta siswa untuk memperhatikan
dengan baik bagaimana pola penularan Virus Corona. Sampaikan kepada peserta:

“Dari tayangan tersebut kita melihat bahwa tangan dapat menjadi media menyebarluaskan
COVID-19. Itulah sebabnya di masa pandemi ini kita dianjurkan untuk lebih sering mencuci
tangan pakai sabun. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko
penularan COVID-19 hingga 36% karena formula sabun dapat menghancurkan bagian luar
membran Virus Corona sehingga virusnya menjadi tidak aktif.”

Penutup
1. Sampaikan kepada peserta: “Mari kita mengulangi apa yang telah kita pelajari dari pertemuan
hari ini:”
— Mengapa kita perlu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir?
— Siapa yang dapat mempraktikkan dan menjelaskan 6 Langkah CTPS? (minta jawaban 2-3
orang peserta)
— Siapa yang dapat menyebutkan 7 Waktu Penting CTPS? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Berikan pujian kepada peserta yang dapat menyebutkan dengan benar.
2. Minta siswa melanjutkan tugas untuk mempraktikkan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu Penting
CTPS dalam dua minggu ke depan. Pencatatan dapat dilakukan dengan mengisi form Pencatatan
Praktik CPTS Siswa harian cuci tangan pakai sabun.
3. Sepakati waktu pertemuan berikutnya dalam dua minggu ke depan dan sampaikan bahwa
dalam pertemuan berikutnya kita akan berbagi cerita mengenai praktik CTPS yang dilakukan.
4. Tutup pertemuan dengan mengucapkan:

“Untuk memastikan kuman dan kotoran terbuang oleh sabun dan air mengalir, perlu
menerapkan 6 langkah CTPS dengan benar selama minimal 20 detik. Percobaan minyak
dan kopi dapat menunjukkan Langkah mana yang belum dilakukan dengan tepat.”

Modul Remaja
Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit
SUMBER MEDIA PENULARAN TARGET
TANGAN

TINJA

SBS CAIRAN CTPS

SAMPAH

PS LALAT/SERANGGA PAMM MUNTAH

LIMBAH CAIR
MULUT

PL TANAH DIARE

SBS : Stop Buang Air Besar Sembarangan


CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun
PAMM : Pengelolaan Air Minum dan Makanan
PS : Pengamanan Sampah
PL : Pengaman Limbah Cai r

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
55
56

SESI 05

CUCI TANGAN
PAKAI SABUN :
TERUSKAN DAN
SEBARKAN

— Apa itu Cuci Tangan?


— Siapa Saja yang Harus Cuci Tangan?
— Di mana Saja Kita Mencuci Tangan?
Modul Remaja
57

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
58

CUCI TANGAN PAKAI SABUN :


TERUSKAN DAN SEBARKAN

Apa itu cuci tangan? Siapa saja yang harus cuci tangan?
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan Orang tua (ayah dan ibu), anak (kakak, adik),
sanitasi dengan membersihkan tangan dan guru, teman, kakek, nenek, om, tante.
jari jemari dengan menggunakan air ataupun
cairan lainnya dengan tujuan untuk menjadi Di mana saja kita mencuci tangan?
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, Pastikan  agar  tersedia  sabun  dan air bersih
ataupun tujun-tujuan lainnya. Mencuci tangan yang mengalir, sehingga dapat melakukan
baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan cuci tangan di mana saja, seperti : 
tujuan menjadi sehat perilaku dan pelayanan
1. Di rumah 
jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan
tajam angka kematian dari penyakit menular 2. Di sekolah 
Pelayanan jjasa sanitasi mejadi penyebab 3. Di kantin
penurunan tajak angka kematian dari penyakit
4. Di  kantor/ di  tempat  kerja  (kebun,  sawah,
menular yang terdapat pada negara-negara
pasar, toko, bengkel, dan lain-lain).
kaya (maju).
5. Di tempat umum (rumah sakit, pertokoan,
Perilaku ini diperkenalkan bersama dengan ini tempat hiburan).
isolasi dan pemberlakuan teknik membuang
kotoran yang aman dan penyediaan air bersih
dalam jumlah yang mencukupi.

Modul Remaja
59

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
60

MODUL 05
CUCI TANGAN PAKAI SABUN:
TERUSKAN DAN SEBARKAN
TUJUAN — Peserta mengevaluasi praktik cuci tangan pakai sabun yang telah
dipelajari dalam dua sesi sebelumnya.
— Peserta mendiskusi hal-hal yang memudahkan dan menyulitkan
mereka untuk mencuci tangan pakai sabun di 7 Waktu Penting.
— Peserta mendiskusikan bagaimana melanjutkan kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun kepada anggota keluarga yang lain.

KETERAMPILAN — Kesadaran diri untuk melakukan Praktik CTPS yang benar dan
HIDUP YANG dilakukan di waktu penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan
AKAN sehari-hari
DIKEMBANGKAN
— Membuat keputusan untuk mulai melakukannya sekarang dan
mengajak anggota keluarga melakukan Praktik CTPS dengan 6
langkah yang benar dan di 7 waktu penting.

METODE — Diskusi

BAHAN DAN — Form Pencatatan Praktik CTPS Siswa


PERLENGKAPAN
— Pertanyaan kuiz
— Flipchart untuk Kuis bila dilakukan secara tatap muka
— Spidol dan selotip kertas bila dilakukan secara tatap muka
— Pulpen dan kertas sejumlah peserta bila dilakukan secara tatap muka
— Sertifikat
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online

WAKTU — 60 menit (luring)


— 75 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

Modul Remaja
61

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
1. Siapkan bahan dan perlengkapan tersedia dengan lengkap.
2. Siapkan alat bantu untuk kuis. Bila pertemuan dilakukan dengan tatap muka dapat dengan
menuliskan pertanyaan berikut pada flipchart. Bila dilakukan secara daring dapat memindahkan
pertanyaan berikut pada aplikasi Slido/Quiziz. Kuman dapat dilihat dengan mata. (Benar/Salah)
A. Berapa lama kita harus mencuci tangan pakai sabun agar efektif menghilangkan kuman?
20 detik
B. Langkah mencuci tangan pakai sabun yang benar berikut ini adalah:
a) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari , ujung jari, pergelangan tangan dan kibas
tangan
b) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ibu jari dan pergelangan tangan
c) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, ibu jari dan pergelangan tangan
d) Telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ujung jari, ibu jari dan kuku jari.
C. Yang bukan merupakan Waktu Penting CTPS adalah:
a) Setelah bermain
b) Setelah dari toilet/jamban
c) Setelah bersin/batuk
d) Setelah memegang makanan
D. Mengapa cuci tangan pakai air saja tidak cukup? Formula sabun membantu menghilangkan
kuman.
E. Tuliskan 7 Waktu Penting CTPS!
a) Sebelum memegang dan menyajikan makanan
b) Setelah dari toilet/jamban (BAB/BAK)
c) Setelah bermain
d) Setelah menyentuh benda-benda dan hewan peliharaan
e) Setelah bersin/batuk
f) Setelah beraktivitas dari luar rumah
g) Sebelum dan setelah memegang masker
3. Bila pertemuan dilakukan secara tatap muka, pastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan di dekat
pintu masuk lokasi pertemuan serta pastikan peserta mencuci tangan pakai sabun sebelum

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
62

memasuki ruang pertemuan.

Pembukaan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan. 1. Ucapkan salam untuk memulai kegiatan.
2. Perkenalkan diri Anda dan Fasilitator 2. Perkenalkan diri Anda dan Fasilitator
Pendamping kepada peserta dan Pendamping kepada peserta dan
sampaikan terima kasih untuk peserta sampaikan terima kasih untuk peserta
yang telah mengikuti rangkaian yang telah mengikuti rangkaian
pertemuan ini dari Sesi-1 hingga hari ini. pertemuan ini dari Sesi-1 hingga hari ini.
3. Minta peserta untuk duduk membentuk
lingkaran dengan tetap menjaga jarak
dan menggunakan masker.

Diskusi
1. Sampaikan kepada peserta, “Hari ini kita akan ada kuis untuk mengingat kembali apa yang
telah kita pelajari dalam dua pertemuan sebelumnya.”
2. Tampilkan pertanyaan kuis yang telah disiapkan sebelumnya dan berikan waktu yang cukup
untuk peserta menjawab setiap pertanyaan sebelum pindah ke pertanyaan berikutnya.
3. Setelah peserta menyelesaikan menjawab kuis, bahas jawabannya satu per satu bersama
peserta. Beri pujian bagi peserta yang dapat menjawab dengan benar. Koreksi bila peserta
memberi jawaban yang tidak tepat.
4. Minta anak-anak menunjukkan form Pencatatan Praktik CTPS Siswa selama dua minggu
terakhir. Untuk 5 anak yang memiliki tanda centang/smiley face terbanyak pada form Pencatatan
Praktik CTPS Siswa dan melakukan CTPS pada 7 Waktu Penting akan mendapatkan piagam
penghargaan.
5. Tanyakan kepada peserta:
— Apa saja yang memudahkanmu untuk mencuci tangan pakai sabun di 7 Waktu Penting dalam
2 minggu terakhir? (Arahkan kepada ketersediaan air, sabun dan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun)
(minta jawaban 2-3 orang peserta).
— Lalu apa saja yang menyulitkanmu untuk mencuci tangan pakai sabun lebih sering? (minta
jawaban 2-3 orang peserta).
— Apa manfaat yang kamu rasakan dengan mempraktikkan 6 Langkah CTPS sepanjang dua
minggu kemarin? (Gali jawaban peserta dikaitkan dengan nilai agama, status sosial dan kesehatan)
(minta jawaban 2-3 orang peserta).

Modul Remaja
63

Penutup
1. Sampaikan kepada peserta:

“Tangan merupakan bagian tubuh yang penting bagi kehidupan kita. Kita menggunakan
tangan untuk belajar, bermain, membantu orang tua serta berdoa. Karena itu jangan
sampai tangan kita menjadi penular penyakit. Itulah sebabnya sangat perlu untuk kita
menjaga kebersihan tangan masing-masing dengan 6 Langkah CTPS pada 7 Waktu
Penting.

2. Tanyakan kepada peserta:


— Setelah merasakan manfaat dan mengatasi tantangan CTPS, kira-kira bagaimana agar kebiasaan
baik ini dapat berlanjut? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
— Lalu bagaimana caranya agar anggota keluarga yang lain juga dapat meniru praktik CTPS yang
sudah Anak-anak lakukan? (minta jawaban 2-3 orang peserta)
3. Ingatkan peserta:
“Dengan melanjutkan praktik CTPS menggunakan 6 langkah di 7 waktu penting kita
turut menjaga diri sendiri dan orang lain dari penularan kuman. Hal tersebut sesuai
dengan Kesehatan, norma sosial dan ajaran agama. Menyebarkan pesan pembelajaran
tentang CTPS termasuk 6 langkah CTPS di 7 waktu penting CTPS sangat bermanfaat bagi
kebaikan kita semua.”

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
64

SESI 06

ANEMIA DAN ZAT BESI

— Seputar TTD dan Anemia


Benar atau Salah
Modul Remaja
65

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
66

ANEMIA DAN ZAT BESI

Salah satu masalah gizi yang paling sering


dijumpai pada remaja adalah anemia. Anemia
Pada remaja, kadar hemoglobin normal adalah
≥12.0 g/dL (untuk anak usia 12-14 tahun, dan
untuk perempuan tidak hamil usia ≥15 tahun),
dan ≥13.0 g/dL (untuk laki-laki usia ≥15 tahun),
yang diketahui melalui pemeriksaan darah.
Hemoglobin, yang terbentuk dari zat besi dan
protein, adalah salah satu komponen dalam sel
darah merah yang berfungsi untuk mengikat
oksigen dan menghantarkannya ke seluruh
sel di dalam tubuh agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.

Saat anemia, badan terasa lemah, lesu, dan asupan zat besi. Pada remaja putri, risiko
mudah capek, yang juga dikenal dengan anemia menjadi lebih tinggi karena hilangnya
istilah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), darah selama menstruasi.
disertai sakit kepala dan pusing (‘kepala terasa
berputar’), mata berkunang-kunang, mudah Di Indonesia, penyebab yang umum ditemui
mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi adalah kurang asupan zat besi, yang disebut
akibat kurangnya oksigen dalam jaringan anemia gizi besi. Sehingga, cara mencegah
otak dan otot. Pada remaja, menurunnya anemia adalah dengan memastikan kecukupan
kebugaran serta kemampuan konsentrasi dapat asupan zat besi harian melalui dua acara utama,
menyebabkan menurunnya capaian belajar di yaitu mengonsumsimakanan sumber zat besi
sekolah serta kemampuan mengikuti berbagai serta seperti hati ayam, kerang, telur, daging
aktivitas di sekolah dan di luar sekolah. Selainsapi, kacang kedelai, kacang hijau, kacang
itu, anemia menurunkan daya tahan tubuh merah, kacang tanah, kangkung, tempe, tahu,
sehingga penderita anemia mudah terkena daun singkong, daun marungga/kelor, bayam
penyakit infeksi. merah, dan lainnya. Zat besi dalam sumber
pangan hewani (besi heme) dapat diserap tubuh
Apakah remaja memiliki risiko mengalami antara 20-30%, lebih baik dari penyerapan zat
anemia? Iya, karena remaja memiliki kebutuhan besi dari pangan nabati yaitu 1-10%. Untuk
zat gizi yang meningkat untuk mengimbangi meningkatkan penyerapan zat besi, terutama
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat yang berasal dari sumber nabati, dianjurkan
pesat di masa pubertas ini, dan kebiasaan makan untuk mengonsumsi buah-buahan yang
remaja saat ini belum memenuhi kebutuhan mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu.

Modul Remaja
67

putri diharuskan minum TTD untuk mencegah


anemia dan meningkatkan cadangan zat besi
dalam tubuh tanpa dilakukan pemeriksaan
awal. Tubuh mempunyai cara pengaturan zat
besi. Bila tubuh kekurangan zat besi, maka
penyerapan zat besi yang dikonsumsi akan
banyak, sebaliknya bila tubuh memiliki cukup
zat besi maka penyerapan besi hanya sedikit.
Sehingga, TTD aman untuk dikonsumsi.

Penelitian menunjukkan bahwa remaja Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek


perempuan lebih cenderung kekurangan zat besi samping seperti nyeri/perih di ulu hati, mual
dibandingkan remaja laki-laki. Ada berbagai serta tinja berwarna kehitaman (yaitu sisa zat
alasan untuk ini, antara lain: kehilangan zat besi
besi yang dikeluarkan oleh tubuh melalui feses).
dari tubuh selama menstruasi, atau mungkin Semua efek samping tersebut tidak berbahaya,
kebutuhan pengasuhan anak perempuan tidak dan lama kelamaan akan berkurang dan hilang
diprioritaskan dalam keluarga, terutama ketika karena tubuh akan menyesuaikan. Dan perlu
makanan kaya zat besi seperti protein hewani diingat bahwa gejala ini tidak dialami oleh
terasa mahal. semua orang. Untuk mengurangi gejala di atas
sangat dianjurkan minum TTD setelah makan
Risiko anemia yang lebih besar pada remaja
(perut tidak kosong) atau malam sebelum tidur
putri membuat mereka memerlukan tablet
tambah darah (TTD) untuk menambah
Selain disebabkan kurangnya asupan zat besi,
asupan. Pemberian TTD secara rutin bertujuan
anemia juga dapat disebabkan oleh kecacingan.
untuk meningkatkan kadar hemoglobin
Sehingga, untuk pencegahan anemia yang
secara cepat, dan perlu dilanjutkan untuk
menyeluruh, remaja disarankan untuk minum
meningkatkan simpanan zat besi di dalam
obat cacing setahun sekali.
tubuh. TTD mengandung 60 mg elemental besi
dan 400 µg asam folat. Sesuai rekomendasi
Kementerian Kesehatan (2016), TTD diminum
1 tablet seminggu sekali dihari yang sama di
sekolah, dengan air putih. Untuk mendapat
hasil yang optimal, TTD sebaiknya tidak
diminum bersamaan dengan teh, kopi, atau
susu karena zat yang ada di ketiga jenis
minuman ini mengurangi jumlah zat besi yang
bisa diserap tubuh. Selain itu dianjurkan untuk
tidak mengonsumsi TTD bersamaan dengan
obat sakit maag yang juga dapat menghambat
penyerapan zat besi. Sumber: Materi KIE untuk program Suplementasi
Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri, yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan dan
Nutrition International, edisi tahun 2018
Pemberian TTD untuk remaja putri diberikan
secara blanket approach, artinya seluruh remaja

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
68

MODUL 06
ANEMIA DAN ZAT BESI

TUJUAN — Meningkatkan pemahaman siswa mengenai memahami risiko remaja


mengalami anemia dan dampaknya.
— Meningkatkan pemahaman siswa mengenai memahami ciri dan
penyebab anemia.
— Meningkatkan pemahaman siswa mengenai mampu menjelaskan cara
mencegah anemia.

KETERAMPILAN — Berpikir kritis untuk mengenali gejala anemia dan cara mencegahnya.
HIDUP YANG
AKAN
DIKEMBANGKAN

METODE — Penugasan
— Diskusi

BAHAN DAN — Kertas, pulpen dan lirik lagu “Anemia” dan “Ane bukan”
PERLENGKAPAN
— dan selotif
— Gambar makanan kaya zat besi
— Soal Benar atau Salah/ Mitos atau Fakta
— Rekaman audio video lagu “Anemia Ane bukan”
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online 

WAKTU — 72 menit (luring)


— 90 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang. 

Modul Remaja
69

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Siapkan kertas yang berisi lirik lagu 1. Siapkan slide yang berisi lirik lagu
ANEMIA ANE BUKAN. ANEMIA ANE BUKAN.
2. Akan lebih baik bila fasilitator berlatih 2. Akan lebih baik bila fasilitator berlatih
lagunya dan menciptakan gerakan yang lagunya dan menciptakan gerakan yang
akan dilakukan saat bernyanyi bersama. akan dilakukan saat bernyanyi bersama.
Fasilitator bisa membuat rekaman video.

Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Fasilitator memulai sesi dengan menjelaskan bahwa hari ini kita akan bernyanyi ‘’ANEMIA ANE
BUKAN’’ dengan irama lagu yang sama dengan irama pada lagu SUKA HATI (Kalau kau suka
hati tepuk tangan... dan seterusnya).

Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator menjelaskan bahwa ia akan 1. Sesi daring membuat audio video nyanyian.
menyanyikan lagu, dimana di setiap ujung Penyanyi bisa yang dikenal oleh remaja
tiap baris akan diakhiri dengan kata atau dilakukan oleh remaja sendiri dan
ANE… yang akan direspon oleh siswa fasilitator.
dengan: 2. Fasilitator dan Siswa bisa menyanyikan
a. menjawab MIA (sehingga kata utuhnya bersama sama lagi “ANEMIA ANE
adalah ANEMIA) bila pernyataan BUKAN”.
pada lirik lagu tersebut merupakan hal
yang dirasakan orang yang menderita
anemia.
b. menjawab BUKAN (sehingga kata
utuhnya adalah ANE BUKAN) bila
pernyataan pada lirik lagu tersebut
bukan merupakan hal yang dirasakan
orang yang menderita anemia
2. Setelah fasilitator menyelesaikan 1 bait
pertama, fasilitator meminta siswa untuk

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
70

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

bernyanyi bersama untuk setiap baris ke 3 3. Setiap selesai baris ke 4, fasilitator


dan ke 4 dari tiap bait. Fasilitator bisa juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan 2x,
menuliskan baris ke 3 dan 4 itu di papan atau gerakan serentak lainnya.
tulis.
3. Setiap selesai baris ke 4, fasilitator
mengajak siswa untuk bertepuk tangan 2x,
atau gerakan serentak lainnya.

4. Berikut adalah lirik lagunya

ANEMIA ANE BUKAN


Kalau kau sering lemas, ane… (mia) Kalau kau gampang lelah, ane… (mia)
Biar nggak anemia, minumlah suplemennya Biar nggak anemia, jangan lupa!

Kalau kau jarang mandi, ane… (bukan)


Kalau kau suka bully, ane… (bukan)
Biar nggak anemia, minumlah suplemennya Biar nggak anemia, jangan lupa!
Kalau kau gampang lupa, ane… (mia)
Kalau kau mikir lama, ane… (mia)
Biar nggak anemia, minumlah suplemennya Ingatlah TTD pencegahnya!

5. Bila waktu memungkinkan, permainan dapat diulang hingga siswa bisa menyanyikan lagunya
dengan baik

Diskusi
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator meminta siswa menyebutkan 1. Fasilitator bisa menggunakan zoom


apa itu anemia, gejala anemia yang ada di whiteboard atau menti meter untuk
dalam lagu tadi. Fasilitator menambahkan menampilkan gejala anemia yang
gejala anemia lainnya yang tidak ada di disebutkan oleh siswa, selain menuliskan
dalam lagu. dalam chatbox.
2. Fasilitator berdiskusi dengan siswa 2. Fasilitator berdiskusi dengan siswa
apa yang harus dilakukan untuk apa yang harus dilakukan untuk
mencegah anemia, termasuk berdiskusi mencegah anemia, termasuk berdiskusi
tentang pangan sumber zat besi, dan tentang pangan sumber zat besi, dan
mengapa remaja putri dianjurkan untuk mengapa remaja putri dianjurkan untuk
mengonsumsi TTD. mengonsumsi TTD.

Modul Remaja
71

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

3. Fasilitator menanyakan makanan apa saja 3. Fasilitator bisa menggunakan zoom


yang dikonsumsi oleh siswa kemarin dan whiteboard atau menti meter untuk
menuliskan di papan tulis. menampilkan makanan yang dikonsumsi
4. Fasilitator meminta siswa menyebutkan oleh siswa, selain menuliskan dalam chatbox.
makanan lokal yang kaya zat besi (jika 4. Fasilitator meminta siswa menyebutkan
tidak dapat dijawab fasilitator dapat makanan lokal yang kaya zat besi (jika
menunjukkan gambar makanan kaya tidak dapat dijawab fasilitator dapat
zat besi satu per satu) dan menuliskan menunjukkan gambar makanan kaya
disamping hasil curah pendapat. zat besi satu per satu) dan menuliskan
5. Fasilitator mengajak murid-murid disamping hasil curah pendapat.
berdiskusi tentang pola konsumsi 5. Fasilitator mengajak murid-murid berdiskusi
berdasarkan curah pendapat dan tentang pola konsumsi berdasarkan curah
potensi makanan kaya zat besi yang ada, pendapat dan potensi makanan kaya zat
kemudian menanyakan bagaimana supaya besi yang ada, kemudian menanyakan
siswa dapat mengonsumsi sumber zat besi bagaimana supaya siswa dapat
dalam hidup sehari-hari. mengonsumsi sumber zat besi dalam hidup
6. Fasilitator mengajak siswa untuk sehari-hari.
mengerjakan soal benar atau salah 6. Fasilitator bisa menggunakan powerpoint,
tentang hal yang sering ditanyakan, mitos Zoom whiteboard atau Menti Meter untuk
dan fakta seputar TTD dan Anemia. menampilkan pertanyaan terkait mitos dan
7. Fasilitator kemudian menjelaskan cara fakta seputar TTD dan anemia, jawaban
minum TTD yang benar agar memberikan bisa langsung secara interaktif dengan
hasil yang optimal. menggunakan platform selain menuliskan
dalam chatbox.
8. Fasilitator memilih siswa yang berhak
mendapatkan cap Aksi Bergizi. 7. Fasilitator kemudian menjelaskan cara
minum TTD yang benar agar memberikan
9. Fasilitator dan siswa membaca pesan
hasil yang optimal.
kunci bersama.
8. Fasilitator memilih siswa yang berhak
mendapatkan cap Aksi Bergizi.
9. Fasilitator dan siswa membaca pesan kunci
bersama.

1. Anemia menyebabkan menurunnya kebugaran serta kemampuan konsentrasi sehingga


mengganggu kegiatan sehari-hari. Karenanya, anemia harus dicegah.
2. Ada 2 cara utama untuk mencegah anemia, yaitu mengonsumsi makanan sumber zat besi
dan minum tablet tambah darah khusus pada remaja putri.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
72

REFERENSI
Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.
2016. Kementerian Kesehatan.

Modul Remaja
73

Seputar TTD dan Anemia


Benar atau Salah
Tulis
B jika
Benar
No Soal Kunci Jawaban untuk Guru
dan
S jika
Salah

1 Anemia disebabkan terutama karena Salah.Yang benar adalah anemia


terlalu banyak aktifitas. disebabkan karena kurangnya
asupan zat besi.

2 Anemia di tahap awal seringkali Benar


tidak menimbulkan gejala.

3 TTD hanya dikonsumsi bila kita Salah. Konsumsi TTD bertujuan


mengalami gejala anemia. untuk mencegah anemia. Selain itu
kekurangan zat besi di dalam darah
tidak selalu menunjukkan gejala
yang bisa kita rasakan. Jadi jangan
menunggu hingga timbul gejala
anemia.

4 Mengonsumsi TTD dapat Salah. Tekanan darah berhubungan


menyebabkan tekanan darah tinggi. dengan kerja jantung memompa
darah ke seluruh tubuh. Sedangkan
TTD berfungsi untuk menambah
zat besi dalam sel darah merah
yang berperan penting dalam
mengikat oksigen dalam darah untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.

5 Konsumsi TTD secara rutin oleh Salah. Tubuh memiliki mekanisme


remaja putri (1 tablet setiap pengaturan penyerapan zar besi. Zat
minggu) dapat menimbulkan besi yang berlebih akan dikeluarkan
akumulasi zat besi dalam tubuh yang tubuh melalui feses.
membahayakan kesehatan.

6 Untuk meningkatkan penyerapan Benar


zat besi, kita sebaiknya mengonsumsi
buah kaya vitamin C.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
74

Tulis
B jika
Benar
No Soal Kunci Jawaban untuk Guru
dan
S jika
Salah

7 TTD dapat diminum dengan teh, susu Salah. Zat yang ada dalam teh,
dan kopi. susu atau kopi dapat menghambat
penyerapan zat besi yang
terkandung dalam TTD. Disarankan
untuk minum TTD menggunakan air
jeruk dan air putih.

8 Semua orang pasti akan mengalami Salah. Mual setelah minum TTD
mual setelah minum TTD. tidak dialami oleh semua orang.
Untuk mengurangi kemungkinan
mual, TTD sebaiknya diminum
setelah makan.

9 Merasa mual, perut perih atau Salah. Mual setelah minum TTD
sembelit setelah minum TTD adalah tidak berbahaya. Rasa mual ini akan
hal yang berbahaya bagi kesehatan. berkurang dan menghilang sejalan
dengan waktu.

10 Feses yang berwarna kehitaman Benar


saat kita mengonsumsi TTD tidak
berbahaya karena itu adalah cara
tubuh kita mengeluarkan kelebihan
zat besi.

11 Mengonsumsi TTD secara teratur Benar. Zat besi membantu distribusi


akan membantu fungsi jaringan oksigen ke jaringan tubuh termasuk
termasuk kulit. kulit. Oksigen yang cukup akan
membuat kulit kenyal dan lembab.

12 Jika sakit tetap boleh mengonsumsi Benar


TTD seperti sakit flu, batuk, pilek
atau penyakit lain yang obatnya
menurut dokter obatnya tidak
berinteraksi dengan zat TTD.

Modul Remaja
75

Tulis
B jika
Benar
No Soal Kunci Jawaban untuk Guru
dan
S jika
Salah

13 Jika tidak dapat TTD di sekolah Benar


maka dapat diminta ke Puskesmas
terdekat

14 Beberapa kondisi yang Benar


mengakibatkan tekanan darah
rendah adalah kehilangan cairan
atau darah misalnya akibat muntah-
muntah hebat, diare, perdarahan,
infeksi berat atau gangguan
pada jantung sementara anemia
disebabkan kurangnya asupan yang
mengandung zat besi.

15 Kebanyakan anemia tahap awal Benar


tidak menunjukkan gejala namun
lama-kelamaan akan mengganggu
produktifitas, membuat badan
lemah dan mengganggu konsentrasi
belajar sehingga remaja putri perlu
mengonsumsi TTD setiap minggu.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
76

SESI 07

ISI PIRINGKU

Modul Remaja
77

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
78

ISI PIRINGKU

Sebagai bagian dari konsep Gizi Seimbang, mencuci tangan sebelum makan, atau tidak
terdapat panduan keragaman pangan serta mencuci tangan setelah membersihkan diri
porsi yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap ketika buang air besar.
kali makan. Konsep ini dikenal sebagai “Isi
Piringku” dan dituangkan dalam Peraturan Pada sesi ini, siswa diharapkan dapat mengerti
Menteri Kesehatan No 41 Tahun 2014. konsep Isi Piringku sebagai bagian dari konsep
gizi seimbang. Setelah mengikuti sesi ini,
Untuk satu kali makan, dalam 1 piring yang kita diharapkan siswa memiliki gambaran dan dapat
gunakan untuk makan, bagilah piring menjadi 2 menerapkan konsep gizi seimbang khususnya Isi
bagian sama besar. Lalu, isilah 2/3 bagian dari Piringku setiap kali kita makan.
setengah piring masing-masing untuk makanan
pokok dan untuk sayuran, dan 1/3 bagian dari Selain itu, kita perlu membatasi asupan gula,
setengah piring masing-masing untuk lauk-pauk garam dan lemak, dan rutin mengonsumsi air
dan untuk buah. Dalam satu hari, kita dianjurkan putih. Jangan lupa mencuci tangan dengan
untuk makan sumber karbohidrat 3-4 porsi, sabun sebelum dan sesudah makan. Secara rutin,
makan sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, makanan lakukanlah aktivitas fisik 30 menit setiap harinya
sumber protein hewani dan nabati 2-4 porsi.
Makanan pokok sumber karbohidrat dapat
Air putih diperlukan oleh tubuh kita untuk berupa nasi, singkong, ubi jalar, mie, bihun,
menghindari kekurangan cairan tubuh jagung, atau kentang. Sayuran bisa bervariasi
(dehidrasi), memperlancar proses pencernaan, dari sayuran hijau (bayam, kangkung, buncis,
dan memelihara fungsi ginjal agar tetap optimal. brokoli, dan sebagainya) tomat, wortel dan
Seperti telah disinggung dalam Sesi 2 (Gizi dan terong. Lauk pauk misalnya protein hewani
Daur Kehidupan), salah satu penyebab utama seperti ikan, daging sapi, ayam, telur, atau
masalah gizi adalah adanya infeksi berulang. protein nabati seperti tempe, tahu dan kacang-
Dan salah satu hal menyebabkan terjadinya kacangan lainnya. Buah- buahan misalnya
infeksi berulang adalah buruknya kebersihan jambu air, pepaya, pisang, mangga, rambutan
seseorang, misalnya rendahnya kebiasaan dan sebagainya.

Modul Remaja
79

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
80

MODUL 07
ISI PIRINGKU

TUJUAN — Menekankan kembali konsep 4 pilar gizi seimbang yang tidak hanya
melibatkan komponen gizi.
— Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep ‘Isi Piringku’ sebagai
panduan satu kali makan.

KETERAMPILAN — Berpikir kritis mengenai jenis makanan yang dikonsumsi setiap kali
HIDUP YANG makan.
AKAN
— Pengambilan keputusan mengenai pilihan asupan makanan bergizi
DIKEMBANGKAN
setiap kali makan.

METODE — Praktik
— Diskusi

BAHAN DAN — Puzzle Isi Piringku.


PERLENGKAPAN
— Yel-yel Aksi Bergizi
— Powerpoint tentang Puzzle Isi Piringku untuk sesi online
— Flipchart, pidol, lem/selotif
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online 

WAKTU 30 menit (luring)


50 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Siapkan puzzle isi piringku (sesuai ukuran 1. Siapkan puzzle Isi Piringku dalam bentuk
piring sebenarnya)  potongan 4. powerrpoint.

Modul Remaja
81

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

2. Persiapkan tempat di luar kelas untuk


melakukan permainan ini.

Pengarahan
1. Sapa siswa dengan ramah.
2. Bila siswa kurang bersemangat, ajaklah mereka untuk melakukan yel Aksi Bergizi terlebih
dahulu sebagai energizer.
3. Setelah selesai, deskripsikan kegiatan yang akan dilakukan

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

4. Jelaskan instruksi untuk melaksanakan 4. Jelaskan instruksi untuk melaksanakan


kegiatan: kegiatan:
— Fasilitator mempersilahkan siswa untuk — Fasilitator memainkan potongan puzzle
ke luar kelas karena permainan akan menggunakan slide ppt dan meminta
dilaksanakan di luar ruangan. Pastikan siswa menuliskan dalam chat box
seluruh siswa siap ikut berpartisipasi kepingan puzzle atau bisa langsung
— Fasilitator mempersilahkan siswa untuk beriteraksi dengan siswa untuk
mengambil satu potongan puzzle dari menyusun puzzle.
fasilitator. — Setelah puzzle tersusun, perwakilan
— Setiap siswa mencari 4 potongan siswa diminta menjelaskan lingkaran Isi
puzzle dari siswa lain sehingga dapat Piringku yang sudah berhasil mereka
membentuk puzzle Isi Piringku yang satukan.
utuh dan benar. Semua harus dilakukan 5. Fasilitator memberikan kesempatan siswa
tanpa berbicara. untuk bertanya sampai seluruh siswa
— Setelah puzzle tersusun, para paham instruksi kegiatan.
perwakilan kelompok diminta
menjelaskan lingkaran Isi Piringku yang
sudah mereka buat.
5. Fasilitator memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya sampai seluruh siswa
paham instruksi kegiatan.

Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator memberikan waktu tiga menit 1. Fasilitator akan menggunakan waktu


bagi siswa untuk bergantian mengambil selama 3 menit untuk memainkan

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
82

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

potongan puzzle mereka. potongan puzzle menggunakan slide power


2. Fasilitator boleh mengklarifikasi bila ada point dan meminta siswa menuliskan
siswa yang tidak paham dengan instruksi dalam chat box kepingan puzzle atau bisa
atau cara bermain, namun tidak boleh langsung beriteraksi dengan siswa untuk
membantu atau memberikan jawaban menyusun puzzle.
bagi siswa. 2. Setelah puzzle tersusun, perwakilan siswa
3. Setelah itu, berikan waktu 5 menit untuk diminta menjelaskan lingkaran Isi Piringku
siswa mencari pasangan puzzle mereka yang sudah berhasil mereka satukan.

4. Minta satu kelompok untuk menunjukkan 3. Fasilitator memberikan kesempatan siswa


dan menerangkan puzzle kelompok untuk bertanya sampai seluruh siswa
mereka. paham instruksi kegiatan.

5. Refleksi: Bagaimana dengan isi piring 4. Refleksi: Bagaimana dengan isi piring
makan masing-masing dalam keseharian? makan masing-masing dalam keseharian?
Mengapa? Bagaimana memperbaiki dan Mengapa? Bagaimana memperbaiki dan
selanjutnya? selanjutnya?

Diskusi
1. Fasilitator kemudian menjelaskan manfaat keseimbangan gizi, dan konsep isi piringku.
Bacakan pesan kunci tentang Isi piringku:

1. Konsep Gizi Seimbang terdiri dari 4 pilar, dan tidak hanya mengenai asupan makanan.
2. Ingatlah pembagian proporsi makanan dalam piring makanku setiap kali makan: 2/3
bagian dari setengah piring masing-masing untuk makanan pokok dan untuk sayuran,
1/3 bagian dari setengah piring masing-masing untuk lauk-pauk dan untuk buah.

2. Kemudian para siswa yang berpartisipasi secara aktif di kelas akan mendapatkan cap dari
fasilitator.

Modul Remaja
83

REFERENSI
Pedoman Gizi Seimbang. KementerianKesehatan (2014) Diakses melalui
http://gizi.depkes.go.id/ download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf
Makanan Pokok Sumber Karbohidrat. Diakses melalui http://www.
kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/LEAFLET-
ISI-PIRINGKU-ilovepdf-compressed_1011.pdf

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
84

SESI 08

GULA, GARAM DAN LEMAK


(GGL)

— Apa itu cuci tangan?


Siapa saja cara
Bagaimana
— yang Cuci
harusTangan
cuci tangan?
Di mana
Pakai
— Sabun saja kitabenar?
yang mencuci tangan?
— Bagaimana cara Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar?
Modul Remaja
85

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
86

GULA, GARAM DAN LEMAK (GGL)

Pada sesi ini siswa akan diperkenalkan pada 63 tahun 2015 per orang per hari adalah: Gula
beberapa contoh makanan yang mengandung tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); Garam
gula, garam dan lemak yang tinggi. Sesi ini tidak melebihi 2000 mg natrium/sodium atau 5
dirancang untuk meningkatkan kesadaran gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr
mereka tentang kandungan gula, garam dan (5 sendok makan minyak).
lemak yang mereka makan, sehingga dapat
membuat keputusan yang lebih bijaksana Untuk memudahkan mengingat
tentang makanan yang mereka konsumsi rumusannya adalah
sehari-hari.
G4 G1 L5
Fungsi makanan bukan hanya untuk membuat
perut kita kenyang, tapi untuk memenuhi Gula merupakan salah satu sumber energi yang
kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan. dibutuhkan manusia. Namun, jika dikonsumsi
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat secara berlebihan, gula dapat menyebabkan
menentukan kondisi tubuh kita. peningkatan berat badan dan obesitas dan
memicu diabetes tipe 2 pada tahap lanjut
Seiring dengan berubahnya pola makan kita yang bahkan secara tidak langsung berkontribusi
semakin sering mengonsumsi produk makanan pada penyakit seperti osteoporosis, penyakit
siap jadi dan instan, kita tidak menyadari unsur- jantung dan kanker. Di dalam buah-buahan
unsur apa saja yang kita masukkan ke dalam segar terdapat gula alami, sehingga sebenarnya
tubuh kita sendiri. Setiap kali kita makan pagi, tambahan gula tidak dibutuhkan lagi.
siang atau malam, sebaiknya mengandung
unsur karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral Demikian juga halnya dengan garam yang
seimbang (lihat sesi 5 “Isi Piringku”). Tidak ada terdiri dari natrium dan sodium. Garam dalam
satupun jenis makanan yang mengandung semua jumlah sedikit dibutuhkan untuk mengatur
jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, karena itu kandungan air dalam tubuh, tapi jika dikonsumsi
kita perlu mengonsumsi pangan yang beragam. secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi (hipertensi) hingga stroke.
Di sisi lain, kita juga perlu memperhatikan
kandungan beberapa unsur yang bisa Lemak yang terdapat didalam makanan,
berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi berguna untuk meningkatkan jumlah energi,
secara berlebihan. Tiga unsur yang perlu kita membantu penyerapan vitamin A, D, E
senantiasa waspadai adalah kandungan gula, dan K serta menambah lezatnya hidangan.
garam dan lemak. Batasan konsumsi gula, garam, Sebagian besar jumlah asupan lemak
dan lemak yang disarankan sesuai Permenkes yang disarankan berasal dari lemak
no. 30 tahun 2013 dan diperbaharui jadi Nomor tak jenuh, karena umumnya lebih sehat

Modul Remaja
87

daripada lemak jenuh. Lemak jenuh dapat dan kue kering. Jenis lemak lainnya, yaitu
ditemukan dalam berbagai makanan, lemak tak jenuh, terutama ditemukan
termasuk daging hewan dan daging dalam kacang-kacangan, ikan tertentu
olahan, minyak kelapa sawit, produk susu seperti salmon dan tuna, alpukat, dan
termasuk keju, mentega, dan susu, dan minyak nabati seperti minyak kanola dan
makanan ringan termasuk keripik, biskuit, minyak zaitun.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
88

MODUL 08
GULA, GARAM DAN LEMAK (GGL)

TUJUAN — Siswa mampu mengenali makanan dan produk yang memiliki


kandungan gula, garam dan lemak yang tinggi.
— Siswa memahami batasan konsumsi gula, garam dan lemak yang
disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KETERAMPILAN — Berpikir kritis mengenai makanan yang mereka konsumsi.


HIDUP YANG — Pengambilan keputusan yang bijak tentang apa yang siswa makan.
AKAN
DIKEMBANGKAN

METODE — Praktik
— Diskusi

BAHAN DAN — Gambar makanan yang mengandung GGL (tidak bermerk). Dari
PERLENGKAPAN makanan instan seperti produk mie instan, minuman instan, dan lain-
lain maupun makanan lokal seperti gorengan.
— Amplop
— Kartu label produk makanan
— Studi kasus dan Daftar Kandungan Gizi Makanan yang telah difotokopi
atau ditulis di papan tulis
— Komitmen peserta
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online

WAKTU — 65 menit (luring)


— 80 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

Modul Remaja
89

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi 1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi
kelompok yang terdiri dari 5 orang kelompok yang terdiri dari 5 orang
sebelum sesi dimulai. sebelum sesi dimulai.
2. Persiapkan kartu label produk makanan, 2. Buat breakout room dengan masing-masing
masukkan ke dalam amplop supaya tidak beranggotakan 5-6 orang. Tentukan ketua
ada yang membuka terlebih dahulu. Satu masing-masing kelompok.
amplop berisi satu set kartu. 3. Fasilitator menyiapkan kartu label produk
3. Siapkan tempat di dinding/lantai untuk makanan
menempelkan hasil kerja setiap kelompok. 4. Fasilitator menyiapkan power point
4. Siapkan selotip untuk menempelkan kartu kosong. dan meminta siswa untuk
di dinding/lantai. mengurutkan kartu berdasarkan
kandungan GGL tertinggi hingga
terendah. Fasilitator menuliskan
urutannya di power point.

Pengarahan
1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Tanyakan peserta apakah masih ingat tentang 10 pesan dasar gizi seimbang? Tekankan tentang
pesan terkait gula garam dan lemak
3. Fasilitator menanyakan apa guna gula, garam dan lemak untuk tubuh. Jika jawaban sudah
benar, diulangi kembali oleh fasilitator/siswa
4. Tanyakan apa akibat kelebihan gula, garam dan lemak bagi tubuh. Jika jawaban sudah habis,
jawaban yang benar diulang kembali oleh fasilitator/siswa
5. Fasilitator meminta para peserta untuk memberitahu cara membaca label makanan dan
minuman (3 label makanan).
6. Beritahukan kepada siswa bahwa hari ini kita akan melakukan kompetisi. Bila mereka menyimak
sesi sebelumnya, sudah pasti tidak akan kesulitan untuk memenangkan sesi hari ini.

Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Fasilitator menunjukkan kartu yang 1. Fasilitator menunjukkan kartu yang


bergambar jenis makanan, termasuk bergambar label jenis makanan, termasuk
produk makanan dalam kemasan produk makanan dalam kemasan

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
90

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

(antara lain: kripik, biskuit, mie instan (antara lain: kripik, biskuit, mie instan, mie
dan lain-lain) dan menjelaskan aturan dalam kemasan, dll) dan menjelaskan
permainan. aturan permainan.
2. Setiap kelompok akan diberi amplop berisi 2. Fasilitator mengingatkan bahwa
kartu label makanan. Dengan mengingat seseorang harus mengonsumsi gula tidak
bahwa seseorang harus mengonsumsi lebih dari 50 gram (4 sendok makan);
gula tidak lebih dari 50 gram (4 sendok garam tidak lebih dari 2000 mg natrium,
makan); garam tidak lebih dari 2000 mg dan lemak tidak lebih dari 67 gram (5
natrium, dan lemak tidak lebih dari 67 sendok makan).
gram (5 sendok makan). 3. Fasilitator menunjukkan 8 kartu label
3. Kelompok yang sudah selesai harus makanan.
menempelkan hasilnya di depan. 4. Fasilitator menayangkan slide kosong dan
Kelompok yang mengerjakan tugas meminta siswa untuk mengurutkan kartu
serupa menempelkan hasil diskusinya berdasarkan kandungan GGL tertinggi
bersebelahan agar mudah dibandingkan. hingga terendah. Fasilitator menuliskan
4. Fasilitator membagikan studi kasus urutannya di slide.
GGL ke siswa dan memberikan waktu 5. Fasilitator membagikan studi kasus
5 menit untuk mengerjakannya (dibagi GGL ke siswa dan memberikan waktu
2-3 makanan per kelompok). 5 menit 5 menit untuk mengerjakannya.
digunakan untuk membahas jawaban Siswa memberikan jawaban dan guru
dengan meminta setiap kelompok menuliskan di slide. 2 menit digunakan
membacakan, guru menulis di papan tulis untuk membahas jawaban dengan
kemudian di bahas jawaban yang benar meminta salah seorang memberikan
dan akibat konsumsi yang berlebih dari jawaban Kemudian dibahas jawaban yang
jawaban. benar dan akibat konsumsi yang berlebih
dari jawaban.
6. Fasilitator mengajak siswa kembali ke
ruang utama. Sesi daring menggunakan
breakout room dalam pembagian
kelompok peserta mengerjakan tugas,
balik lagi ke room lalu presentasi. Bila
tidak menggunakan breakout room bisa
menggunakan Whatsapp Grup ( WAG)
saat diskusi dan Kembali lagi dengan
memotret hasilnya dan diupload dalam
sesi pleno.

Modul Remaja
91

Diskusi
1. Fasilitator memberitahukan urutan yang benar dan menerangkan cara penghitungannya
(terutama untuk penghitungan porsinya).
2. Fasilitator memberitahukan batas konsumsi gula, garam dan lemak yang disarankan Kementerian
Kesehatan dan apa akibatnya bila mengonsumsi berlebihan.
3. Kelompok yang paling cepat dan benar akan mendapatkan cap Akzi Bergizi.
4. Fasilitator menanyakan salah seorang siswa apa yang dilakukan setelah pelajaran GGL ini,
kemudian lanjutkan ke 2-3 siswa untuk mendapat komitmen mereka. Kemudian guru menanyakan
apakah semua mau membatasi konsumsi GGL? Jika iya, semua murid menandatangani komitmen.
5. Baca pesan kunci bersama-sama:

1. Perhatikan kandungan gula, garam dan lemak di makanan yang kita konsumsi.
2. Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan
per orang per hari adalah: gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); garam tidak
melebihi 2000 mg natrium/sodium dan 67 gr (5 sendok makan minyak) untuk lemak.
Untuk mempermudah bisa disingkat dengan G4, G1, L5.
3. Kurangi mengonsumsi jajanan yang mengandung gula, garam dan lemak berlebihan
seperti produk minuman yang terlalu manis, makanan ringan dalam kemasan dan
gorengan.

REFERENSI
Sehat Berawat Dari Piringmu (2017).Diakses dari http://www.depkes.go.id/article/view/17103100004/
healthy-starting-from-my-food-plate.html

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
92

Studi Kasus GGL


1. Adelia adalah siswi kelas 8 SMPN 2 Kupang. Tiap pagi dia tidak sarapan sebelum
berangkat ke sekolah karena buru-buru. Pada saat jam istirahat dia jajan dua buah
pisang goreng, mie sedap goreng mentah yang dimakan dengan bumbunya dan teh
gelas 180 ml di kantin sekolah. Sepulang sekolah dia makan nasi dengan sepotong
ikan tongkol goreng. Sorenya dia jajan lagi dekat rumahnya sebagai berikut
minuman kemasan pop ice 1 gelas dan 5 buah kerupuk putih. Untuk makan malam
Adelia makan nasi dengan telor ceplok. Hitunglah jumlah total gula, garam dan
lemak dari makanan Adelia dalam sehari. Apakah gula, garam dan lemaknya lebih
atau kurang untuk kebutuhan sehari? Jelaskan akibatnya.

No Nama Makanan #Gula #Garam #Lemak

1 Pisang goreng 2 buah

2 Mie sedap goreng mentah

3 Teh gelas 180 ml

4 Ikan tongkol goreng 1 potong

5 Minuman kemasan pop ice 1 gelas

6 Kerupuk putih 5 buah

7 Telur ceplok 1 butir

8 Nasi Putih

Modul Remaja
93

Kunci Jawaban

No Nama Makanan #Gula #Garam #Lemak

1 Pisang goreng 2 buah 9.16 gr 2 mg 7,16 gr

2 Mie sedap goreng mentah 7 gr 0 16.00 gr

3 Teh gelas 180 ml 14 gr 10 mg 0

4 Ikan tongkol goreng 1 potong 0,20 gr 244 mg 11,41 gr

5 Minuman kemasan pop ice 1 gelas 0 0 2.50 gr

6 Kerupuk putih 5 buah 0 0 59.60 gr

7 Telur ceplok 1 butir 0,38 gr 94 mg 7.04 gr

8 Nasi Putih 0,10 gr 730 mg 0.56 gr

TOTAL 30,84 gr 1,080 mg 104.27 gr

4 sdm = 50 5 sdm = 67
STANDARD 1 sdt = 2.000 g
gr gr

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
94

DAFTAR KANDUNGAN GIZI MAKANAN:

Modul Remaja
95

Terdapat 92 kalori dalam Telur Ceplok (1 besar)

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
96

Modul Remaja
97

Terdapat 476 kalori dalam 100 g


(setara dengan 6 kerupuk putih)

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
98

SESI 09

PENYUSUNAN RENCANA
AKSI GIZI DAN CTPS

Modul Remaja
99

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
100

PENYUSUNAN RENCANA AKSI


GIZI DAN CTPS

Orientasi Modul Remaja untuk Gizi dan CTPS dua yaitu:


diberikan kepada guru di sekolah baik untuk 1. Dilaksanakan oleh guru bidang studi/
guru kelas, guru PJOK, guru mata pelajaran, dan guru kelas kepada siswa ajar yang bersifat
juga kepada perwakilan OSIS/OSIM. Rencana penugasan
Aksi merupakan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan oleh guru dan perwakilan OSIS/ 2. Dilaksanakan oleh guru OSIS/OSIM atau
OSIM dalam bentuk kegiatan intrakurikuler, pengurus OSIS/OSIM kepada kelompok siswa
kokurikuler dan ekstrakurikuler. menggunakan tahapan dalam penyusunan
rencana aksi (sesi ini).
Untuk sesi penyusunan rencana aksi terbagi

Modul Remaja
101

Rencana Aksi

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
102

MODUL 09
PENYUSUNAN RENCANA AKSI
GIZI DAN CTPS
TUJUAN — Siswa mampu mengenali hambatan/kendala dalam praktik
mengonsumsi TTD mingguan secara teratur, makan gizi seimbang
kaya zat besi, dan CTPS di waktu penting.
— Guru dan perwakilan siswa mampu membantu siswa untuk menyusun
rencana aksi untuk mengatasi hambatan/kendala pada tujuan diatas.

KETERAMPILAN — Berpikir kritis mengenai perilaku yang akan diubah.


HIDUP YANG
— Pengambilan keputusan yang bijak tentang perilaku yang akan diubah.
AKAN
DIKEMBANGKAN

BAHAN DAN — Flipchart matriks perilaku


PERLENGKAPAN
— Flipchart matriks Easy, Attractive, Social and Timely (EAST)
— Flipchart matriks rencana detail 5W1H
— Spidol, selotip kertas
— Online platform (Zoom, Googlemeet, dan lain-lain) untuk online

WAKTU — 90 menit (luring)


— 90 menit (daring)

PESERTA — Bila dilakukan secara tatap muka jumlah peserta tidak lebih dari 10
orang.
— Bila dilakukan secara daring jumlah peserta tidak lebih dari 15 orang.

LANGKAH PEMBELAJARAN
Persiapan
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Bagi seluruh siswa di kelas menjadi 1. Persiapkan break out room yang masing-
kelompok yang terdiri dari 5 orang masing berisi 5 orang.
sebelum sesi dimulai. 2. Persiapkan powerpoint matriks perilaku.
2. Persiapkan matriks perilaku. 3. Persiapkan powerpoint matriks EAST.
3. Persiapkan matriks EAST. 4. Persiapkan powerpoint rencana detail
4. Persiapkan rencana detail 5W1H. 5W1H.
Modul Remaja
103

Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

5. Siapkan tempat di dinding untuk


menempelkan hasil kerja setiap kelompok.
6. Siapkan selotip untuk menempelkan kartu
di dinding.

Aktivitas
Bila Dilakukan Secara Tatap Muka: Bila Dilakukan Secara Daring:

1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir. 1. Salam dan sapa peserta yang telah hadir.
2. Jelaskan keseluruhan proses yang akan 2. Jelaskan keseluruhan proses yang akan
dikerjakan secara umum. dikerjakan secara umum.
3. Bagi siswa 3 kelompok sesuai praktik 3. Siswa dibagi dalam 3 breakout room sesuai
yang ingin dicapai, masing-masing praktik yang ingin dicapai, masing-masing
kelompok akan membahas 1 (satu) kelompok akan membahas 1 (satu)
praktik sesuai topik. praktik sesuai topik.
4. Fasilitator memandu siswa berdiskusi 4. Fasilitator memandu siswa berdiskusi
tentang hambatan/permasalahan serta tentang hambatan/permasalahan serta
perilaku yang diharapkan. perilaku yang diharapkan dan mengisi di
5. Fasilitator memandu guru dan siswa matriks perilaku.
untuk mengisi matriks EAST. 5. Fasilitator memandu siswa untuk
6. Fasilitator memandu siswa untuk mengisi berdiskusi dan mengisi matriks EAST.
rencana detail (5W1H). 6. Fasilitator memandu siswa berdiskusi dan
7. Fasilitator memanduinta setiap kelompok mengisi tabel rencana detail (5W1H)
untuk presentasi. 7. Fasilitator dan Siswa kembali ke ruang
utama.
8. Fasilitator meminta setiap kelompok
untuk presentasi.

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
104
CONTOH MATRIKS PERILAKU

Praktik mengonsumsi TTD Praktik makan gizi seimbang kaya


Praktik CTPS di waktu penting

Modul Remaja
mingguan secara teratur zat besi

Perilaku yang Perilaku yang Perilaku yang


Permasalahan Permasalahan Permasalahan
diharapkan diharapkan diharapkan

Pil TTD Mematuhi anjuran Makan nasi dengan Makan makanan CTPS hanya ingat CTPS di setiap
disembunyikan meminum TTD lauk kerupuk. pokok seperti nasi saat setelah makan waktu penting.
di bawah lidah meskipun rasanya dengan lauk hewani, dan setelah BAB.
kemudian dibuang tidak enak setiap
nabati dan sayur
karena rasanya tidak minggu.
enak. serta buah.
CONTOH MATRIKS EAST
Berikan score 1 sd 5 untuk EAST. Score 1 paling rendah sementara score tertinggi 5.

Mudah/Easy Menarik/Attractive Jangkauan luas/ Waktu tepat /


Social Timely
5: sangat mudah 5: sangat menarik 5: jangkauan sangat luas 5: sangat tepat waktu
Solusi 4: mudah 4: menarik 4: jangkauan luas 4: tepat waktu Jumlah
3: biasa 3: biasa 3: biasa 3: biasa
2: sulit 2: tidak menarik 2: jangkauan terbatas 2: tidak tepat waktu
1: sangat 1: sangat tidak menarik 1: jangkauan sangat 1: sangat tidak tepat waktu
sulit terbatas

Buat jingle minum TTD


untuk disiarkan seminggu 2 4 4 3 13
sekali di sekolah

Mengirimkan pesan WAG


untuk mengingat rematri 4 3 3 3 13
minum TTD

Membuat selebaran/
pamphlet tentang
jadwal minum TTD 2 2 2 3 9
disertai checklist untuk
monitoring

Dikarenakan skor antara 1 dan 2 sama maka skornya perlu didiskusikan lagi dengan beberapa pertimbangan sampai mendapatkan
mana yang lebih memungkinkan dilakukan dan menjawab permasalahan.

Setelah menyelesaikan matriks EAST, siswa membuat rencana detail (5W1H) dari solusi yang telah diprioritaskan dalam matriks EAST
untuk kegiatan OSIS/OSIM:

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
105
106

Modul Remaja
Penanggung Cara/Tahapan
No Kegiatan Waktu Tempat Mengapa
jawab pelaksanaan

1 Membuat pesan Setiap hari Kamis Wali kelas Whatsapp grup 1. Karena semua 1. Menyiapkan
singkat dan setiap minggu siswi masuk pesan-pesan
Mengirimkan lewat dalam whatsapp singkat yang
whatsapp grup grup menarik
untuk mengingat 2. Hari Jumat 2. Mengirimkan
rematri minum TTD adalah saatnya pesan singkat
minum TTD setiap minggu/
Bersama bagi hari kamis
siswi

Rencana detail dibuat dalam dua rangkap (1 rangkap fasilitator dan 1 rangkap buat peserta/siswa).
LAMPIRAN
108

LAMPIRAN SESI 1

Modul Remaja
109

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
110

LAMPIRAN SESI 3

Yakin bersih?

Contoh gambar tippy tap

Modul Remaja
111

KOMITMEN PRAKTIK DAN


MENCATAT PRAKTIK CTPS

Kami siswa kelas _____ berjanji akan:

1. Melakukan Praktik 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 7 Waktu


Penting.
2. Mengisi Form Pencatatan Praktik CTPS Siswa.

Nama dan Tanda tangan Siswa:

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
112
FORM PENCATATAN PRAKTIK CUCI TANGAN Nama Siswa/Kelas :
No handphone :
PAKAI SABUN UNTUK SISWA Sekolah :
Instruksi pengisian tabel:

Modul Remaja
1. Bubuhkan gambar senyum [ ] pada tabel di bawah ini setiap kali selesai mencuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan pakai sabun di 7 waktu penting sesuai dengan tanggal setelah kamu mengikuti
kegiatan pelatihan. Ikuti contoh yang sudah diberikan di bawah.
2. Setelah kamu selesai melakukan hal ini selama tiga minggu berturut-turut, serahkan tabel yang sudah terisi kepada guru yang melatihmu untuk nanti diserahkan Save the Children.

Sebelum makan/ Setelah dari toilet/ Setelah bermain Setelah menyentuh Setelah bersin/batuk Setelah beraktivitas Sebelum dan setelah
Memegang makanan jamban benda-benda dan dari luar rumah memegang masker
hewan peliharaan

MINGGU-1
Contoh: 21/04/2021
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5
Hari 6
Hari 7
MINGGU-2
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5
Hari 6
Hari 7
MINGGU-3
Hari 1: Tanggal
Hari 2:
Hari 3:
Hari 4:
Hari 5:
Hari 6:
Hari 7:
LAMPIRAN SESI 5 : Sertifikat Tantangan 21 Hari CTPS

Tambahkan
logo Penyelenggara/
Pihak terkait

SERTIFIKAT
SAHABAT CUCI TANGAN
Diberikan kepada

sebagai PENGHARGAAN telah berhasil menuntaskan program


Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
dengan 6 Langkah pada 7 Waktu Penting selama 21 hari
yang diselenggarakan oleh
di pada bulan 2021

Kepala Sekolah

( )

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
113
114

LAMPIRAN SESI 6

Bahan Lokal dengan Kandungan Zat Besinya

Daun kelor 7mg/1 sdm Kacang Panjang 4,5 mg/1 sdm

Pucuk labu siam 4 mg/sdm Daun kemangi 3,2 mg/sdm

Modul Remaja
115

Bayam 2,71 mg/sdm Daun bawang (bawang merah) 2,1 mg/sdm

Daun singkong/ubi 2,6 mg/sdm Kangkung 1,7 mg/sdm

Lombok merah 1 mg/sdm Nangka muda 1 mg/sdm

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
116

Buncis 1 mg/sdm Pare 0,58 mg/sdm

Selada air 0,9 mg/sdm Bunga kol 0,4 mg/sdm

Labu jepang 0,3 mg Terong hijau 0,3 mg/sdm

Modul Remaja
117

KACANG-KACANGAN, SUMBER HEWANI,


DAN LAINNYA SUMBER ZAT BESI

Kacang merah 8,9 mg/sdm Kacang turis 5,2 mg/sdm

Kacang hijau 6,7 mg/sdm Kacang tanah 4,6 mg/sdm

Hati sapi 17,9 mg/sdm Daging kambing 3,7 mg/sdm

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
118

Daging sapi 3,2 mg/sdm Ayam 1,13 mg/sdm

Daging babi 0,8 mg/sdm Ubi kayu 1,1 mg/sdm

Talas 0,6 mg/mg

Modul Remaja
119

Seputar TTD dan Anemia


Benar atau Salah
Nama Siswa:_______________ SMP:________________
Tulis B jika
No Soal Benar dan S
jika Salah

1 Anemia disebabkan terutama karena terlalu banyak aktifitas

2 Anemia di tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala

Tablet tambah darah (TTD) hanya dikonsumsi bila kira mengalami gejala ane-
3
mia

4 Mengkonsumsi TTD dapat menyebabkan tekanan darah tinggi

Konsumsi TTD secara rutin oleh remaja putri (1 tablet setiap minggu) dapat
5
menimbulkan akumulasi zat besi dalam tubuh yang membahayakan kesehatan

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, kita sebaiknya mengkonsumsi buah


6
kaya vitamin C

7 TTD dapat diminum dengan teh, susu dan kopi

8 Semua orang pasti akan mengalami mual setelah minum TTD

Merasa mual, perut perih atau sembelit setelah minum TTD adalah hal yang
9
berbahaya bagi kesehatan

Feses yang berwarna kehitaman saat kita mengkonsumsi TTD tidak berbahaya
10
karena itu adalah cara tubuh kita mengeluarkan kelebihan zat besi

Mengkonsumsi TTD secara teratur akan membantu fungsi jaringan termasuk


11
kulit

Jika sakit tetap boleh mengkonsumsi TTD seperti sakit flu, batuk, pilek atau
12 penyakit lain yang obatnya menurut dokter obatnya tidak berinteraksi dengan
zat TTD

13 Jika tidak dapat TTD di sekolah maka dapat diminta ke Puskesmas terdekat

Beberapa kondisi yang mengakibatkan tekanan darah rendah adalah kehilan-


gan cairan atau darah misalnya akibat muntah-muntah hebat, diare, perdara-
14
han, infeksi berat atau gangguan pada jantung sementara anemia disebabkan
kurangnya asupan yang mengandung zat besi

Kebanyakan anemia tahap awal tidak menunjukkan gejala namun lama-kela-


maan akan mengganggu produktifitas, membuat badan lemah dan menggang-
15 gu konsentrasi belajar sehingga remaja putri perlu mengkonsumsi TTD setiap
minggu

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
120

LAMPIRAN SESI 7

Puzzle Isi Piringku

Modul Remaja
121

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
122

LAMPIRAN SESI 8

GGL

ISI KOMITMEN
Kami berjanji untuk memperhatikan konsumsi gula, garam dan lemak sesuai anjuran yang ada yaitu:

1. Gula tidak boleh lebih dari 50 gr (4 sdm)

2. Garam tidak boleh lebih dari 2.000 mg (1 sdt)

3. Lemak tidak boleh lebih dari 67 gr (5 sdm)

Tanda tangan dan nama para siswa

Modul Remaja
123

Gula:Tidak boleh lebih dari 50gr (4 Sendok Makan)

Garam:Tidak boleh lebih dari 2.000 Mg (1 Sendok Teh)

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
124

Lemak:Tidak boleh lebih dari 67gr (5 Sendok Makan)

Modul Remaja
125

Kartu Replika Makanan Kemasan

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
126

Modul Remaja
127

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
128

Modul Remaja
129

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
130

Modul Remaja
131

INFORMASI NILAI GIZI


Takaran saji: 190 ml
Jumlah sajian per kemasan: 1
JUMLAH PER SAJIAN
Energi Total 60 kkal Energi dari lemak 0 kkal
% AKG*
Lemak Total 0 g 0 %
Protein 0 g 0 %
Karbohidrat Total 16 g 5 %
Gula 15 g . %
Natrium 0 mg 0 %
* Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.
Kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
132

Soal Pre dan Post Test untuk Peserta

Nama : ____________________________________________
Asal Instansi : ____________________________________________
Kecamatan/Kabupaten : ____________________________________________

SOAL
Lingkari atau silang jawaban yang benar!

1. Menurut Permenkes No.30 Tahun 2013 yang dibaharui jadi No. 63 Tahun 2015, Batas maksimum
konsumsi gula, garam dan lemak untuk per orang per hari adalah:
a. Gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000 mg
natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr (5
sendok makan minyak).
b. Gula tidak lebih dari 67 gr (5 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000 mg
natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 50 gr (67
sendok makan minyak).
c. Gula tidak lebih dari 5 gr (1 sendok makan); Garam tidak melebihi 5000 mg
natrium/sodium atau 12,5 gr (2,5 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr
(5 sendok makan minyak).
d. Semua salah

2. Konsumsi yang berlebihan dari makanan berikut ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi/
hipertensi hingga stroke?
a. Gula b. Garam c. Coklat d. Lemak

3. Memperhatikan label makanan untuk memperhitungkan kandungan gula, garam dan lemak
serta mengatur penggunaan gula, garam dan lemak dalam makanan sehari-hari penting untuk
mencegah penyakit degeneratif:
a. Benar
b. Salah

4. Anemia dapat menimbulkan gejala:


a. Lesu, Letih, Lemah, Lelah dan Lalai
b. Kepala pusing serasa berputar dan mata berkunang-kunang, mudah
mengantuk dan susah konsentrasi
Modul Remaja
133

c. A dan b salah
d. A dan b benar

5. Tekanan darah rendah dan anemia adalah sama dan dapat diobati dengan minum tablet
tambah darah. Pernyataan diatas adalah:
a. Benar
b. Salah

6. Pencegahan anemia jangka pendek adalah dengan menggunakan tablet tambah darah secara
rutin seminggu sekali bagi remaja putri dan jangka Panjang adalah memperbaiki pola makan
dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.
a. Benar
b. Salah

7. Yang termasuk dalam waktu penting CTPS? 


a. Sebelum memegang dan menyajikan makanan; Setelah dari toilet/
jamban (BAB/BAK: Setelah bermain; Setelah menyentuh benda-
benda dan hewan peliharaan
b. Setelah bersin/
batuk: Setelah beraktivitas dari luar rumah: Sebelum dan setelah memegang masker
c. A dan B salah
d. A dan B benar

8. Berapa lama waktu minimal yang disarankan untuk melakukan CTPS?


a. Minimal 5 detik
b. Minimal 10 detik
c. Minimal 20 detik
d. Minimal 30 detik

9. Hal berikut ini penting diperhatikan dalam CTPS, kecuali:


a. 6 langkah CTPS bisa dilakukan secara benar
b. Memastikan busa sabunnya banyak supaya kotoran lepas
c. Durasi minimal 20 detik
d. Waktu penting untuk lakukan CTPS

10. Pernyataan di bawah ini termasuk 6 langkah CTPS, kecuali: 


a. Gosokkan sabun ke kedua telapak tangan
b. Gosokkan punggung jari bergantian ke telapak tangan
c. Gosokkan ibu jari bergantian ke telapak tangan:
d. Mengeringkan tangan dengan kain lap
Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja
134

11. CTPS dapat berkontribusi mencegah penyakit 


a. Mencegah risiko tertular flu, demam, sakit mata dan penyakit menular lainnya
sampai 50%
b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis, dan lain-lain
c. Menurunkan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59 %
d. Jawaban A, B, dan C benar

12. Manakah dari pernyataan berikut yang benar


a. Awal periode pubertas pada perempuan adalah 12-16 tahun dan pada laki-laki adalah
10-14 tahun
b. Awal periode pubertas pada perempuan adalah 10-14 tahun dan pada laki-laki adalah
12-16 tahun
c. Tanda pubertas adalah terjadinya perubahan fisik saja pada remaja
d. Fase pubertas terjadi pada saat yang sama pada semua remaja

13. Masa ketika anak pertama kali mengalami perubahan fisik yang menandakan kematangan
seksual disebut:
a. Pubertas
b. Pra-pubertas
c. Paska-pubertas
d. Post-pubertas

14. Contoh bentuk menghargai diri sendiri adalah menjaga kebersihan diri sendiri, mengkonsumsi
makanan gizi seimbang yang tersedia di rumah
a. Benar
b. Salah

15. Yang bukan merupakan empat pilar gizi seimbang adalah:


a. Mengkonsumsi aneka ragam pangan
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Memantau cara memasak makanan keluarga

16. Yang merupakan bagian dari 10 pesan gizi seimbang adalah:


a. Mensyukuri dan menikmati aneka ragam makanan; membiasakan sarapan pagi; membia-
sakan minum air putih yang cukup dan aman dan CTPS
b. Melakukan aktivitas yang cukup dan mempertahankan berat badan normal; membatasi
konsumsi penganan manis, asin dan berlemak; membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi
c. A dan B benar
d. A dan B salah

Modul Remaja
135

17. Makanan bergizi tidak selalu mahal dan dapat bersumber dari makanan lokal di sekitar kita
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju

18. Makanan kemasan dan instan tidak merugikan dan baik juga untuk tubuh
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju

19. Yang benar dari isi piringku berikut adalah:


a. 1/3 piring untuk makanan pokok, 1/3 piring untuk sayuran, 1/3 untuk lauk pauk dan buah
b. 2/3 piring untuk makanan pokok dan lauk pauk, 1/3 piring untuk sayuran dan buah
c. ¼ piring untuk sayur, ¼ piring buah, 1/3 piring karbohidrat dan sisanya untuk lauk-pauk
d. Semua pernyataan diatas salah

20. Walaupun tangan terlihat bersih kita tetap perlu cuci tangan sebelum makan
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Netral
d. Setuju
e. Sangat setuju

21. Kegunaan air putih dalam tubuh adalah:


a. Menghidrasi tubuh dan memperlancar pencernaan
b. Memperlancar pencernaan dan memelihara agar fungsi ginjal tetap optimal
c. A dan B benar
d. A dan B salah

Modul Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Gizi untuk Remaja

Anda mungkin juga menyukai