Anda di halaman 1dari 80

MUTU LAYANAN KEBIDANAN DAN

KEBIJAKAN KESEHATAN
Modul 6

“ Kebijakan Pemerintah dalam Pelayanan Kebidanan”

Penulis :
Cut Sriyanti, SST., M.Keb

Editor :
Drs. Waldopo, M.Pd

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN


Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

ISI Halaman
Daftar isi 1

Daftar Istilah 2

Pendahuluan 3

Kegiatan Belajar 1: Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan 5


Anak (PWS-KIA)
Kegiatan Belajar 2: Desa Siaga 43

Kegiatan Belajar 3: Millenium Development Goals 53


Penutup 65

Daftar Pustaka 66
Test Akhir Modul 68

1
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Istilah
Continuum care : Pelayanan yang diterima oleh ibu secara
berkesinambungan dimulai dari masa
sebelum kehamilan, hamil, bersalin, nifas,
keluarga berencana (KB) dan kesehatan
reproduksi.
Involusi uterus : Mengecilnya kembali rahim setelah
persalinan kembali ke bentuk asal

KEK : Keadaan dimana seseorang mengalami


kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun

MDGs : Millenium Development Goals atau Tujuan


Pembangunan Milenium merupakan hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan
dari 189 negara Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) dengan target adalah tercapai
kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada 2015.
MTBS : Manajemen terpadu balita sakit
Musrenbangcam : Musyawarah rencana pembangunan
kecamatan
Post partum blues : Perubahan emosi atau suasana hati drastis
yang dialami para ibu yang baru melahirkan
Umnet need : Pasangan usia subur yang ingin
menjarangkan kehamilan atau membatasi
jumlah anak, tetapi tidak menggunakan
kontrasepsi.

2
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Rekan mahasiswa, selamat, Anda dan asuhan pelayanan kebidanan


telah menyelesaikan modul kelima, khususnya.
yang Anda pelajari ini adalah modul
Modul ini dikemas dalam empat
keenam, yaitu modul terakhir Anda
kegiatan belajar dan seluruhnya diberi
selesaikan. Setelah mempelajari modul
alokasi waktu 180 menit. Tiga kegiatan
ini diharapkan Anda dapat menjelaskan
belajar tersebut disusun dengan urutan
tentang Kebijakan pemerintah dalam
sebagai berikut:
pelayanan kebidanan. Untuk bisa
mencapai tujuan tersebut Anda harus a. Kegiatan Belajar 1 : Pe m a n t a u a n
dapat menjelaskan berbagai hal yang w i l a y a h
berhubungan dengan: 1) Pemantauan Setempat
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Kesehatan
Anak (PWS-KIA), 2) Desa Siaga, dan (3) Ibu dan Anak
Millenium Development Goals (MDGs). (PWS-KIA)

Kompetensi-kompetensi b. Kegiatan Belajar 2 : Desa Siaga/


tersebut sangat diperlukan bagi Poskesdes
anda yang bekerja sebagai seorang
c. Kegiatan Belajar 3 : M i l l e n i u m
bidan. Mengapa, karena anda harus
Development
mengetahui kebijakan apa saja yang
Goals (MDGs)
sudah ditetapkan oleh pemerintah
untuk mengatasi masalah pelayanan
kebidanan, karena Anda adalah
perpanjangan tangan dari pemerintah Untuk mempejari modul ini,
dan merupakan ujung tombak Anda perlu melakukan langkah-
yang langsung berhadapan dengan langkah sebagai berikut:
masyarakat dalam memberikan asuhan 1) Mempelajari dengan seksama,
pelayanan kesehatan umumnya cermat, dan teliti setiap kegiatan

3
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

belajar, sehingga diperoleh 4) Keberhasilan proses pembelajaran


pengetahuan, pemahaman yang Anda sangat tergantung kepada
mendalam dan menyeluruh. kesungguhan Anda dalam
mengerjakan latihan. Untuk itu
2) Mulailah mempelajari materi yang
berlatihlah secara mandiri atau
terdapat pada kegiatan belajar
berkelompok dengan teman
(KB)1 setelah selesai, silahkan Anda
sejawat.
lanjutkan dengan KB 2, dan KB 3.
5) Bila Anda menemui kesulitan,
3) Dalam setiap KB setelah belajar
silakan hubungi instruktur atau
dan berlatih dengan baik, langkah
pembimbing yang mengajar mata
selanjutnya adalah mengerjakan tes
kuliah ini.
formatif. Hasil tes formatif sebaiknya
diteliti kembali dengan cermat. Jika Baiklah saudara, selamat
sudah yakin mengenai kebenaran belajar, semoga Anda sukses dalam
hasil tes, barulah masuk ke langkah mempelajari uraian materi yang
pencocokan dengan kunci jawaban. ada di modul ini, untuk bekal Anda
Kunci jawaban setiap tugas ada dalam meningkatkan mutu layanan
dibagian belakang, tetapi cobalah kebidanan.
menyelesaikan terlebih dahulu
baru mencocokkan dengan kunci
jawaban.

4
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Pemantauan Wilayah Setempat Keseha-
tan Ibu dan Anak (PWS-KIA)

TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar
1 Anda diharapkan bisa menjelaskan
Pembelajaran Umum tentang Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).

1. Menjelaskan Pengertian PWS-KIA


2. Menjelaskan Tujuan PWS KIA
3. Menjelaskan Prinsip Pengelolaan Program

TUJUAN
KIA
4. Menjelaskan Indikator Pemantauan
5. Menjelaskan Pengumpulan, Pencatatan dan
Pembelajaran Khusus Pengolahan Data KIA
6. Menjelaskan Analisis, Penelusuran Data Ko-
hort dan Rencana Tindak Lanjut
7. Menjelaskan Pelembagaan PWS KIA
8. Menjelaskan Sistem Pencatatan dan Pelapo-
ran
9. Menjelaskan Proses Penerapan PWS-KIA

1. Pengertian PWS-KIA
2. Tujuan PWS KIA
3. Prinsip Pengelolaan Program KIA

POKOK
Materi
4. Indikator Pemantauan
5. Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan
Data KIA
6. Analisis, Penelusuran Data Kohort dan Ren-
cana Tindak Lanjut
7. Pelembagaan PWS KIA
8. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
9. Proses Penerapan PWS-KIA

5
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Saya yakin Anda pasti pernah KIA dapat berjalan lancar, aspek
mendengar PWS KIA dan membuat peningkatan mutu pelayanan program
laporan setiap bulannya, sekarang KIA tetap diharapkan menjadi kegiatan
tuliskan apa yang Anda ketahui tentang prioritas ditingkat Kabupaten/Kota.
PWS KIA dalam kotak di bawah ini. Peningkatan mutu program KIA
juga dinilai dari besarnya cakupan
program di masing-masing wilayah
kerja. Untuk memantau cakupan
pelayanan KIA tersebut dikembangkan
sistem Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).

1. Pengertian PWS-KIA

Bagaimana? apakah Anda sudah Pemantauan Wilayah Setempat


selesai menulis jawabannya, jika sudah Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
sekarang cocokkan jawaban anda adalah suatu alat manajemen program
dengan uraian berikut ini. KIA untuk melakukan pemantauan
pelayanan KIA di suatu wilayah kerja
Pemantauan Wilayah secara terus menerus, agar dapat
Setempat (PWS) telah dilaksanakan dilakukan tindak lanjut yang cepat dan
di Indonesia sejak tahun 1985. Pada tepat. Program KIA yang dimaksud
saat itu pimpinan puskesmas maupun meliputi pelayanan ibu hamil, ibu
pemegang program di Dinas Kesehatan bersalin, ibu nifas, ibu dengan
Kabupaten/Kota belum mempunyai komplikasi kebidanan, keluarga
alat pantau yang dapat memberikan berencana, bayi baru lahir, bayi baru
data yang cepat sehingga pimpinan lahir dengan komplikasi, bayi, dan
dapat memberikan respon atau balita.
tindakan yang cepat dalam wilayah
kerjanya. PWS dimulai dengan program 2. Tujuan PWS-KIA
Imunisasi yang dalam perjalanannya, Tujuan umum :
berkembang menjadi PWS-PWS lain
seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak Terpantaunya cakupan dan mutu
(PWS KIA) dan PWS Gizi. pelayanan KIA secara terus-menerus di
setiap wilayah kerja.
Agar pelaksanaan program

6
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tujuan Khusus : efisien. Pemantapan pelayanan KIA


dewasa ini diutamakan pada kegiatan
a. Memantau pelayanan KIA secara
pokok sebagai berikut :
Individu melalui Kohort
a. Peningkatan pelayanan antenatal
b. Memantau kemajuan pelayanan KIA
sesuai standar bagi seluruh ibu
dan cakupan indikator KIA secara
hamil di semua fasilitas kesehatan.
teratur (bulanan) dan terus menerus.
b. Peningkatan pertolongan persalinan
c. Menilai kesenjangan pelayanan KIA
oleh tenaga kesehatan kompeten
terhadap standar pelayanan KIA.
diarahkan ke fasilitas kesehatan.
d. Menilai kesenjangan pencapaian
c. Peningkatan pelayanan bagi seluruh
cakupan indikator KIA terhadap
ibu nifas sesuai standar di semua
target yang ditetapkan.
fasilitas kesehatan.
e. Menentukan sasaran individu dan
d. Peningkatan pelayanan bagi seluruh
wilayah prioritas yang akan ditangani
neonatus sesuai standar di semua
secara intensif berdasarkan besarnya
fasilitas kesehatan.
kesenjangan.
e. Peningkatan deteksi dini faktor
f. Merencanakan tindak lanjut dengan
risiko dan komplikasi kebidanan dan
menggunakan sumber daya yang
neonatus oleh tenaga kesehatan
tersedia dan yang potensial untuk
maupun masyarakat.
digunakan.
f. Peningkatan penanganan
g. Meningkatkan peran aparat
komplikasi kebidanan dan neonatus
setempat dalam penggerakan
secara adekuat dan pengamatan
sasaran dan mobilisasi sumber daya.
secara terus-menerus oleh tenaga
h. Meningkatkan peran serta dan kesehatan.
kesadaran masyarakat untuk
g. Peningkatan pelayanan kesehatan
memanfaatkan pelayanan KIA.
bagi seluruh bayi sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.

3. Prinsip Pengelolaan Program KIA h. Peningkatan pelayanan kesehatan


bagi seluruh anak balita sesuai
Pengelolaanprogram KIA standar di semua fasilitas kesehatan.
bertujuan memantapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu i. Peningkatan pelayanan KB sesuai
pelayanan KIA secara efektif dan standar.

7
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Pelayanan Antenatal 9) Tatalaksana kasus

Pelayanan antenatal adalah 10) Temu wicara (konseling), termasuk


pelayanan kesehatan yang diberikan Perencanaan Persalinan dan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
masa kehamilannya, dilaksanakan KB pasca persalinan.
sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Dengan demikian maka secara
Pelayanan antenatal sesuai standar operasional, pelayanan antenatal
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik disebut lengkap apabila dilakukan oleh
(umum dan kebidanan), pemeriksaan tenaga kesehatan serta memenuhi
laboratorium rutin dan khusus, standar tersebut. Ditetapkan pula
serta intervensi umum dan khusus bahwa frekuensi pelayanan antenatal
(sesuai risiko yang ditemukan dalam adalah minimal 4 kali selama kehamilan,
pemeriksaan). dengan ketentuan waktu pemberian
pelayanan yang dianjurkan sebagai
Dalam penerapannya terdiri atas:
berikut :
1) Timbang berat badan dan ukur
- Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
tinggi badan.
- Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
2) Ukur tekanan darah.
- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
3) Nilai Status Gizi (ukur lingkar
lengan atas). Standar waktu pelayanan
antenatal tersebut dianjurkan untuk
4) Ukur tinggi fundus uteri.
menjamin perlindungan kepada ibu
5) Tentukan presentasi janin dan hamil, berupa deteksi dini faktor
denyut jantung janin (DJJ). risiko, pencegahan dan penanganan
komplikasi.
6) Skrining status imunisasi Tetanus
dan berikan imunisasi Tetanus b. Pertolongan Persalinan
Toksoid (TT) bila diperlukan.
Pertolongan persalinan oleh
7) Pemberian Tablet zat besi minimal tenaga kesehatan adalah pelayanan
90 tablet selama kehamilan. persalinan yang aman yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
8) Test laboratorium (rutin dan
Pada kenyataan di lapangan, masih
khusus).
terdapat penolong persalinan yang

8
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

bukan tenaga kesehatan dan dilakukan KB Pasca Persalinan dengan melakukan


di luar fasilitas pelayanan kesehatan. kunjungan nifas minimal sebanyak 3
Oleh karena itu secara bertahap seluruh kali dengan ketentuan waktu :
persalinan akan ditolong oleh tenaga
- Kunjungan nifas pertama pada masa
kesehatan kompeten dan diarahkan ke
6 jam sampai dengan 3 hari setelah
fasilitas pelayanan kesehatan.
persalinan.
Pada prinsipnya, penolong
- Kunjungan nifas ke dua dalam waktu
persalinan harus memperhatikan hal-
hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
hal sebagai berikut :
setelah persalinan.
1) Pencegahan infeksi
- Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu
2) Metode pertolongan persalinan hari ke-29 sampai dengan hari ke-
yang sesuai standar. 42 setelah persalinan.

3) Merujuk kasus yang tidak dapat Pelayanan yang diberikan adalah :


ditangani ke tingkat pelayanan
1) Pemeriksaan tekanan darah, nadi,
yang lebih tinggi.
respirasi dan suhu.
4) Melaksanakan Inisiasi Menyusu
2) Pemeriksaan tinggi fundus uteri
Dini (IMD).
(involusi uterus).
5) Memberikan Injeksi Vit K 1 dan
3) Pemeriksaan lokhia dan
salep mata pada bayi baru lahir.
pengeluaran per vaginam lainnya.
Tenaga kesehatan yang
4) Pemeriksaan payudara dan anjuran
berkompeten memberikan pelayanan
ASI eksklusif 6 bulan.
pertolongan persalinan adalah : dokter
spesialis kebidanan, dokter dan bidan. 5) Pemberian kapsul Vitamin A
200.000 IU sebanyak dua kali ,
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
pertama segera setelah melahirkan,
Pelayanan kesehatan ibu kedua diberikan setelah 24 jam
nifas adalah pelayanan kesehatan pemberian kapsul Vitamin A
sesuai standar pada ibu mulai 6 jam pertama
sampai 42 hari pasca bersalin oleh
6) Pelayanan KB pasca salin adalah
tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini
pelayanan yang diberikan kepada
komplikasi pada ibu nifas diperlukan
Ibu yang mulai menggunakan alat
pemantauan pemeriksaan terhadap
kontrasepsi langsung sesudah
ibu nifas dan meningkatkan cakupan
melahirkan (sampai dengan 42

9
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

hari sesudah melahirkan). terdapat kelainan/masalah kesehatan


pada neonatus. Risiko terbesar
Tenaga kesehatan yang dapat
kematian neonatus terjadi pada 24 jam
memberikan pelayanan kesehatan
pertama kehidupan, minggu pertama
ibu nifas adalah : dokter spesialis
dan bulan pertama kehidupannya.
kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Sehingga jika bayi lahir di fasilitas
d. Pelayanan Kesehatan Neonatus kesehatan sangat dianjurkan untuk
tetap tinggal di fasilitas kesehatan
Pelayanan kesehatan neonatus selama 24 jam pertama.
adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga Pelayanan Kesehatan Neonatal
kesehatan yang kompeten kepada dasar dilakukan secara komprehensif
neonatus sedikitnya 3 kali, selama dengan melakukan pemeriksaan
periode 0 sampai dengan 28 hari dan perawatan Bayi baru Lahir
setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan dan pemeriksaan menggunakan
maupun melalui kunjungan rumah. pendekatan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) untuk memastikan bayi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam keadaan sehat.
neonatus :
Tenaga kesehatan yang dapat
1) Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) memberikan pelayanan kesehatan
dilakukan pada kurun waktu 6 48 neonatus adalah : dokter spesialis
Jam setelah lahir. anak, dokter, bidan dan perawat.
2) Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) e. Deteksi dini faktor risiko dan
dilakukan pada kurun waktu hari ke komplikasi kebidanan dan
3 sampai dengan hari ke 7 setelah neonatus oleh tenaga kesehatan
lahir. maupun masyarakat.
3) Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) Deteksi dini kehamilan dengan
dilakukan pada kurun waktu hari faktor risiko adalah kegiatan yang
ke 8 sampai dengan hari ke 28 dilakukan untuk menemukan ibu
setelah lahir. hamil yang mempunyai faktor risiko
dan komplikasi kebidanan. Kehamilan
merupakan proses reproduksi yang
Kunjungan neonatal bertujuan normal , tetapi tetap mempunyai risiko
untuk meningkatkan akses neonatus untuk terjadinya komplikasi.
terhadap pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila

10
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Faktor risiko pada ibu hamil adalah : komplikasi : persalinan dengan


seksio sesarea, ekstraksivakum/
1) Primigravida kurang dari 20 tahun
forseps.
atau lebih dari 35 tahun.
11) Riwayat nifas dengan komplikasi
2) Anak lebih dari 4.
: perdarahan paska persalinan,
3) Jarak persalinan terakhir dan Infeksi masa nifas, psikosis post
kehamilan sekarang kurang dari 2 partum (post partum blues).
tahun.
12) Riwayat keluarga menderita
4) Kurang Energi Kronis (KEK) dengan penyakit kencing manis, hipertensi
lingkar lengan atas kurang dari 23,5 dan riwayat cacat kongenital.
cm, atau penambahan berat badan
13) Kelainan jumlah janin : kehamilan
< 9 kg selama masa kehamilan.
ganda, janin dampit, monster.
5) Anemia dengan dari Hemoglobin
14) Kelainan besar janin : pertumbuhan
< 11 g/dl.
janin terhambat, Janin besar.
6) Tinggi badan kurang dari 145
15) Kelainan letak dan posisi janin:
cm, atau dengan kelainan bentuk
lintang/oblique, sungsang pada
panggul dan tulang belakang
usia kehamilan lebih dari 32
7) Riwayat hipertensi pada kehamilan minggu.
sebelumnya atau sebelum
Catatan : penambahan berat badan
kehamilan ini.
ibu hamil yang normal adalah 9-12 kg
8) Sedang/pernah menderita selama masa kehamilan
penyakit kronis, antara lain :
f. Penanganan Komplikasi Kebidanan
tuberkulosis, kelainan jantung-
ginjal-hati, psikosis, kelainan Penanganan komplikasi
endokrin (Diabetes Mellitus, kebidanan adalah pelayanan kepada
Sistemik Lupus Eritematosus, dll), ibu dengan komplikasi kebidanan
tumor dan keganasan untuk mendapat penanganan definitif
sesuai standar oleh tenaga kesehatan
9) Riwayat kehamilan buruk:
kompeten pada tingkat pelayanan
keguguran berulang, kehamilan
dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar
ektopik terganggu, mola
15-20 % ibu hamil akan mengalami
hidatidosa, ketuban pecah dini,
komplikasi kebidanan. Komplikasi
bayi dengan cacat kongenital
dalam kehamilan dan persalinan tidak
10) Riwayat persalinan dengan selalu dapat diduga sebelumnya, oleh

11
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

karenanya semua persalinan harus terjadi kematian.


ditolong oleh tenaga kesehatan agar
Kebijakan Departemen
komplikasi kebidanan dapat segera
Kesehatan dalam peningkatan
dideteksi dan ditangani.
akses dan kualitas penanganan
Untuk meningkatkan cakupan komplikasi neonatus tersebut
dan kualitas penanganan komplikasi antara lain penyediaan puskesmas
kebidanan maka diperlukan adanya mampu PONED dengan target setiap
fasilitas pelayanan kesehatan yang kabupaten/kota harus mempunyai
mampu memberikan pelayanan minimal 4 (empat) puskesmas mampu
obstetri dan neonatal emergensi PONED. Puskesmas PONED adalah
secara berjenjang mulai dari polindes/ puskesmas rawat inap yang memiliki
poskesdes, puskesmas mampu PONED kemampuan serta fasilitas PONED siap
sampai rumah sakit PONEK 24 jam. 24 jam untuk memberikan pelayanan
terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas
g. Pelayanan neonatus dengan
serta kegawatdaruratan bayi baru
komplikasi
lahir dengan komplikasi baik yang
Pelayanan Neonatus dengan datang sendiri atau atas rujukan kader/
komplikasi adalah penanganan masyarakat, bidan di desa, Puskesmas
neonatus dengan penyakit dan kelainan dan melakukan rujukan ke RS/RS
yang dapat menyebabkan kesakitan, PONEK pada kasus yang tidak mampu
kecacatan dan kematian oleh dokter/ ditangani.
bidan/perawat terlatih di polindes,
Untuk mendukung puskesmas
puskesmas, puskesmas PONED, rumah
mampu PONED ini, diharapkan RSU
bersalin dan rumah sakit pemerintah/
Kabupaten/Kota mampu melaksanakan
swasta.
pelayanan obstetri dan neonatal
Diperkirakan sekitar 15% dari emergensi komprehensif (PONEK) yang
bayi lahir hidup akan mengalami siap selama 24 jam. Dalam PONEK, RSU
komplikasi neonatal. Hari Pertama harus mampu melakukan pelayanan
kelahiran bayi sangat penting, oleh emergensi dasar dan pelayanan
karena banyak perubahan yang terjadi operasi seksio sesaria, perawatan
pada bayi dalam menyesuaikan diri neonatus level II serta transfusi darah.
dari kehidupan di dalam rahim kepada Dengan adanya puskesmas mampu
kehidupan di luar rahim. Bayi baru PONED dan RS mampu PONEK maka
lahir yang mengalami gejala sakit kasus kasus komplikasi kebidanan
dapat cepat memburuk, sehingga bila dan neonatal dapat ditangani secara
tidak ditangani dengan adekuat dapat optimal sehingga dapat mengurangi

12
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kematian ibu dan neonatus. i. Pelayanan kesehatan anak balita

h. Pelayanan Kesehatan Bayi Lima tahun pertama kehidupan,


pertumbuhan mental dan intelektual
Pelayanan kesehatan bayi
berkembang pesat. Masa ini
adalah pelayanan kesehatan sesuai
merupakan masa keemasan atau
standar yang diberikan oleh tenaga
golden period dimana terbentuk
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4
dasar-dasar kemampuan keindraan,
kali, selama periode 29 hari sampai
berfikir, berbicara serta pertumbuhan
dengan 11 bulan setelah lahir.
mental intelektual yang intensif dan
Pelaksanaan pelayanan awal pertumbuhan moral. Pada masa
kesehatan bayi : ini stimulasi sangat penting untuk
mengoptimalkan fungsi-fungsi organ
a. Kunjungan bayi satu kali pada tubuh dan rangsangan pengembangan
umur 29 hari 2 bulan. otak. Upaya deteksi dini gangguan
b. Kunjungan bayi satu kali pada pertumbuhan dan perkembangan pada
umur 3-5 bulan. anak usia dini menjadi sangat penting
agar dapat dikoreksi sedini mungkin
c. Kunjungan bayi satu kali pada dan atau mencegah gangguan ke arah
umur 6-8 bulan. yang lebih berat .

d. Kunjungan bayi satu kali pada Pelayanan kesehatan anak


umur 9 11 bulan. balita meliputi pelayanan pada anak
balita sakit dan sehat. Pelayanan yang
Kunjungan bayi bertujuan untuk
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai
meningkatkan akses bayi terhadap
standar yang meliputi :
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui
sedini mungkin bila terdapat kelainan 1) Pelayanan pemantauan
pada bayi sehingga cepat mendapat pertumbuhan minimal 8 kali
pertolongan, pemeliharaan kesehatan setahun yang tercatat dalam
dan pencegahan penyakit melalui Buku KIA/KMS. Pemantauan
pemantauan pertumbuhan, imunisasi, pertumbuhan adalah pengukuran
serta peningkatan kualitas hidup berat badan anak balita setiap
bayi dengan stimulasi tumbuh bulan yang tercatat pada Buku
kembang. Dengan demikian hak anak KIA/KMS. Bila berat badan tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan naik dalam 2 bulan berturut-turut
terpenuhi. atau berat badan anak balita di
bawah garis merah harus dirujuk
ke sarana pelayanan kesehatan.

13
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2) Stimulasi Deteksi dan Intervensi sering dan banyak). Tenaga kesehatan


Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang dapat memberikan pelayanan
minimal 2 kali dalam setahun. KB kepada masyarakat adalah : dokter
Pelayanan SDIDTK meliputi spesialis kebidanan, dokter, bidan dan
pemantauan perkembangan perawat
motorik kasar, motorik halus,
4. Indikator Pemantauan
bahasa, sosialisasi dan kemandirian
minimal 2 kali pertahun (setiap Indikator pemantauan
6 bulan). Pelayanan SDIDTK program KIA yang dipakai untuk PWS
diberikan di dalam gedung (sarana KIA meliputi indikator yang dapat
pelayanan kesehatan) maupun di menggambarkan keadaan kegiatan
luar gedung. pokok dalam program KIA, seperti yang
diuraikan dalam prinsip pengelolaan
3) Pemberian Vitamin A dosis tinggi
program KIA.
(200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
Sasaran yang digunakan dalam
4) Kepemilikan dan pemanfaatan
PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1
buku KIA oleh setiap anak balita
tahun dengan prinsip konsep wilayah
5) Pelayanan anak balita sakit sesuai (misalnya: Untuk provinsi memakai
standar dengan menggunakan sasaran provinsi, untuk kabupaten
pendekatan MTBS. memakai sasaran kabupaten).

j. Pelayanan KB Berkualitas a. Akses Pelayanan Antenatal


(cakupan K1)
Pelayanan KB berkualitas adalah
pelayanan KB sesuai standar dengan Adalah cakupan ibu hamil yang
menghormati hak individu dalam pertama kali mendapat pelayanan
merencanakan kehamilan sehingga antenatal oleh tenaga kesehatan di
diharapkan dapat berkontribusi suatu wilayah kerja pada kurun waktu
dalam menurunkan angka kematian tertentu. Indikator akses ini digunakan
Ibu dan menurunkan tingkat fertilitas untuk mengetahui jangkauan
(kesuburan) bagi pasangan yang telah pelayanan antenatal serta kemampuan
cukup memiliki anak (2 anak lebih program dalam menggerakkan
baik) serta meningkatkan fertilitas bagi masyarakat.
pasangan yang ingin mempunyai anak.
Rumus yang dipakai untuk
Pengelola program KB perlu perhitungannya adalah :
memfokuskan sasaran pada kategori
PUS dengan 4 terlalu (terlalu muda, tua,

14
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

(Pusat Data Kesehatan Depkes RI,


tahun 2007).
Jumlah ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal oleh Contoh : untuk menghitung
tenaga kesehatan disuatu wilayah perkiraan jumlah ibu hamil di desa/
kerja dan kurun waktu tertentu kelurahan X di kabupaten Y yang
mempunyai penduduk sebanyak 2
_____________________________X 100%
.000 jiwa dan angka CBR terakhir
kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk,
maka :
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu
wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x


2.000 = 59,4.

Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1


tahun dapat diperoleh melalui proyeksi,
Jadi sasaran ibu hamil di desa/
dihitung berdasarkan perkiraan jumlah
kelurahan X adalah 59 orang.
ibu hamil dengan menggunakan rumus
:

b. Cakupan pelayanan ibu hamil


1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X (cakupan K4)
jumlah penduduk
Adalah cakupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal
sesuai dengan standar, paling sedikit
empat kali dengan distribusi waktu 1
Angka kelahiran kasar (CBR)
kali pada trimester ke-1, 1 kali pada
yang digunakan adalah angka terakhir
trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester
CBR kabupaten/kota yang diperoleh
ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun
dari kantor perwakilan Badan Pusat
waktu tertentu.
Statistik (BPS) di kabupaten/kota.
Bila angka CBR kabupaten/kota tidak Dengan indikator ini dapat
ada maka dapat digunakan angka diketahui cakupan pelayanan antenatal
terakhir CBR propinsi. CBR propinsi secara lengkap (memenuhi standar
dapat diperoleh juga dari buku pelayanan dan menepati waktu yang
Data Penduduk Sasaran Program ditetapkan), yang menggambarkan
Pembangunan Kesehatan 2007-2011 tingkat perlindungan ibu hamil di suatu

15
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

wilayah, di samping menggambarkan berikut :


kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA.
Jumlah persalinan yang ditolong oleh
Rumus yang dipergunakan tenaga kesehatan kompeten disuatu
adalah : wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan ______________________________ X 100%


pelayanan antenatal minimal 4
kali sesuai standar oleh tenaga
kesehatan disuatu wilayah kerja Jumlah sasaran ibu bersalin disuatu
pada kurun waktu tertentu wilayah kerja dalam 1 tahun

_____________________________X 100%

Jumlah sasaran ibu bersalin


Jumlah sasaran ibu hamil disuatu
dalam 1 tahun dihitung dengan
wilayah kerja dalam 1 tahun
menggunakan rumus :

1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X


c. Cakupan Persalinan oleh tenaga jumlah penduduk
kesehatan (Pn)

Adalah cakupan ibu bersalin


yang mendapat pertolongan
Contoh : untuk menghitung
persalinan oleh tenaga kesehatan yang
perkiraan jumlah ibu bersalin di desa/
memiliki kompetensi kebidanan, di
kelurahan X di kabupaten Y yang
suatu wilayah kerja dalam kurun waktu
mempunyai penduduk sebanyak 2.000
tertentu.
penduduk dan angka CBR terakhir
Dengan indikator ini dapat kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk
diperkirakan proporsi persalinan yang maka :
ditangani oleh tenaga kesehatan dan
Jumlah ibu bersalin = 1,05 X 0,027 x
ini menggambarkan kemampuan
2.000 = 56,7.
manajemen program KIA dalam
pertolongan persalinan sesuai standar.

Rumus yang digunakan sebagai

16
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Jadi sasaran ibu bersalin di desa/


kelurahan X adalah 56 orang.
Jumlah ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas
sesuai standar oleh tenaga kesehatan
d. Cakupan pelayanan nifas oleh
disuatu wilayah kerja pada kurun
tenaga kesehatan (KF3)
waktu tertentu
Adalah cakupan pelayanan
______________________________X 100%
kepada ibu pada masa 6 jam sampai
dengan 42 hari pasca bersalin sesuai Jumlah sasaran ibu nifas di suatu
standar paling sedikit 3 kali dengan wilayah kerja dalam 1 tahun
distribusi waktu 6 jam s/d hari ke-3
(KF1), hari ke-4 s/d hari ke-28 (KF2) dan
hari ke-29 s/d hari ke-42 (KF3) setelah
bersalin di suatu wilayah kerja pada Jumlah sasaran ibu nifas sama
kurun waktu tertentu. dengan jumlah sasaran ibu bersalin.

Dengan indikator ini dapat


diketahui cakupan pelayanan
e. Cakupan Pelayanan Neonatus
nifassecara lengkap (memenuhi
Pertama (KN 1)
standar pelayanan dan menepati
waktu yang ditetapkan serta untuk Adalah cakupan neonatus
menjaring KB Pasca Persalinan), yang yang mendapatkan pelayanan sesuai
menggambarkan jangkauan dan standar pada 6 - 48 jam setelah lahir di
kualitas pelayanan kesehatan ibu suatu wilayah kerja pada kurun waktu
nifas, Keluarga Berencana di samping tertentu.
menggambarkan kemampuan
Dengan indikator ini dapat
manajemen ataupun kelangsungan
diketahui akses/jangkauan pelayanan
program KIA.
kesehatan neonatal.
Rumus yang digunakan adalah
Rumus yang dipergunakan
sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :

17
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

f. Cakupan Pelayanan Kesehatan


Neonatus 0 28 hari (KN Lengkap).
Jumlah neonatus yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar pada 6-48 Adalah cakupan neonatus
jam setelah lahir di suatu wilayah yang mendapatkan pelayanan sesuai
kerja pada kurun waktu tertentu standar paling sedikit tiga kali dengan
distribusi waktu 1 kali pada 6 48 jam,
______________________________X 100%
1 kali pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1
Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu kali pada hari ke 8 hari ke 28 setelah
wilayah kerja dalam 1 tahun lahir disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat


diketahui efektifitas dan kualitas
Jumlah sasaran bayi bisa
pelayanan kesehatan neonatal.
didapatkan dari perhitungan
berdasarkan jumlah perkiraan (angka Rumus yang dipergunakan
proyeksi) bayi dalam satu wilayah adalah sebagai berikut :
tertentu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Jumlah neonatus yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan
Jumlah sasaran bayi = Crude Birth kunjungan
Rate x jumlah penduduk
neonatal sesuai standar di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Contoh : untuk menghitung ______________________________________
jumlah perkiraan bayi di suatu desa Z _____________________ X 100%
di Kota Y Propinsi X yang mempunyai
penduduk sebanyak 1.500 jiwa dan
angka CBR terakhir Kota Y 24,8/1.000
Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu
penduduk, maka :
wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah bayi = 0,0248 x 1500 = 37,2.

Jadi sasaran bayi di desa Z adalah 37


bayi. g. Deteksi faktor risiko dan komplikasi
oleh Masyarakat

18
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Adalah cakupan ibu hamil tindakan terakhir untuk menyelesaikan


dengan faktor risiko atau komplikasi permasalahan setiap kasus komplikasi
yang ditemukan oleh kader atau dukun kebidanan.
bayi atau masyarakat serta dirujuk ke
Indikator ini mengukur
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
kemampuan manajemen program KIA
pada kurun waktu tertentu. Masyarakat
dalam menyelenggarakan pelayanan
disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil,
kesehatan secara professional kepada
bersalin, nifas itu sendiri.
ibu hamil bersalin dan nifas dengan
Indikator ini menggambarkan komplikasi.
peran serta dan keterlibatanmasyarakat
Rumus yang dipergunakan :
dalam mendukung upaya peningkatan
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.

Rumus yang dipergunakan : Jumlah komplikasi kebidanan yang


mendapatkan penanganan definitif
di suatu wilayah kerja pada kurun
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang waktu tertentu
ditemukan kader atau dukun bayi
_____________________________ X 100%
atau masyarakat di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu 20% x jumlah sasaran ibu hamil di
suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
______________________________ X 100%

20% x jumlah sasaran ibu hamil di


suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
i. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus

Adalah cakupan neonatus


h. Cakupan Penanganan Komplikasi
dengan komplikasi yang ditangani
Obstetri (PK)
secara definitif oleh tenaga kesehatan
Adalah cakupan Ibu dengan kompeten pada tingkat pelayanan dasar
komplikasi kebidanan di suatu wilayah dan rujukan di suatu wilayah kerja pada
kerja pada kurun waktu tertentu kurun waktu tertentu. Penanganan
yang ditangani secara definitif sesuai definitif adalah pemberian tindakan
dengan standar oleh tenaga kesehatan akhir pada setiap kasus komplikasi
kompeten pada tingkat pelayanan neonatus yang pelaporannya dihitung
dasar dan rujukan. Penanganan definitif 1 kali pada masa neonatal. Kasus
adalah penanganan/pemberian komplikasi yang ditangani adalah

19
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

seluruh kasus yang ditangani tanpa Dengan indikator ini dapat


melihat hasilnya hidup atau mati. diketahui efektifitas, continuum of care
dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.
Indikator ini menunjukkan
kemampuan sarana pelayanan Rumus yang dipergunakan
kesehatan dalam menangani kasus adalah sebagai berikut :
kasus kegawatdaruratan neonatal,
yang kemudian ditindaklanjuti sesuai
dengan kewenangannya, atau dapat Jumlah bayi yang telah memperoleh
dirujuk ke tingkat pelayanan yang 4 kali pelayanan kesehatan sesuai
lebih tinggi. standar di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Rumus yang dipergunakan
adalah sebagai berikut : _____________________________X 100%

Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu


wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah neonatus dengan komplikasi
yang mendapat penanganan definitif
di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
k. Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-
______________________________ X 100% 59 bulan).

15 % x jumlah sasaran bayi di suatu Adalah cakupan anak balita (12-


wilayah kerja dalam 1 tahun 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8x setahun,
pemantauan perkembangan minimal
j. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 2 x setahun, pemberian vitamin A 2 x
29 hari 12 bulan (Kunjungan Bayi) setahun

Adalah cakupan bayi yang Rumus yang digunakan adalah


mendapatkan pelayanan paripurna :
minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur
29 hari 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5
bulan, dan satu kali pada umur 6-8
bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan
sesuai standar di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.

20
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Jumlah anak balita sakit diperoleh dari


kunjungan balita sakit yang datang
Jumlah anak balita yg memperoleh
ke puskesmas (register rawat jalan di
pelayanan sesuai standar disuatu
Puskesmas). Jumlah anak balita sakit
wilayah kerja pada kurun waktu
yang mendapat pelayanan standar
tertentu
diperoleh dari format pencatatan dan
_____________________________ X 100% pelaporan MTBS.

Jumlah seluruh anak balita disuatu m. Cakupan Peserta KB aktif


wilayah kerja dalam 1 tahun (Contraceptive Prevalence Rate)

Adalah cakupan dari peserta


l. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak KB yang baru dan lama yang masih
Balita Sakit yang dilayani dengan aktif menggunakan alat dan obat
MTBS kontrasepsi (alokon) dibandingkan
dengan jumlah pasangan usia subur di
Adalah cakupan anak balita
suatu wilayah kerja pada kurun waktu
(umur 12 59 bulan) yang berobat
tertentu.
ke Puskesmas dan mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar Indikator
ini menunjukkan
(MTBS) di suatu wilayah kerja pada jumlah peserta KB baru dan lama
kurun waktu tertentu. yang masih aktif memakai alokon
terus-menerus hingga saat ini untuk
Rumus yang digunakan adalah
menunda, menjarangkan kehamilan
:
atau yang mengakhiri kesuburan.

Rumus yang dipergunakan:


Jumlah anak balita sakit yg
memperoleh pelayanan sesuai
tatalaksana MTBS di Puskesmas Jumlah peserta KB aktif di suatu
di suatu wilayah kerja pada kurun wilayah kerja pada kurun waktu
waktu tertentu tertentu

_____________________________ X 100% _____________________________ X 100%

Jumlah seluruh anak balita sakit yang Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah
berkunjung ke Puskesmas disuatu kerja dalam 1 tahun
wilayah kerja dalam 1 tahun

Keterangan :

21
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

PUS : Pasangan yang istrinya berusia neonatus yang mendapatkan


15-49 tahun atau lebih dari 49 tahun pelayanan kesehatan pada umur
masih menstruasi. 6-48 jam, jumlah neonatus
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan lengkap (KN lengkap),
5. Pengumpulan, Pencatatan dan jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas
Pengolahan Data KIA dengan faktor risiko/komplikasi
yang dideteksi oleh masyarakat,
a. Pengumpulan Data jumlah kasus komplikasi
Pengumpulan dan pengelolaan obstetri yang ditangani, jumlah
data merupakan kegiatan pokok neonatus dengan komplikasi
dari PWS KIA. Data yang dicatat yang ditangani, Jumlah bayi 29
per desa/kelurahan dan kemudian hari 12 bulan yang mendapatkan
dikumpulkan di tingkat puskesmas pelayanan kesehatan sedikitnya
akan dilaporkan sesuai jenjang 4 kali, jumlah anak balita (12-
administrasi. Data yang diperlukan 59 bulan) yang mendapatkan
dalam PWS KIA adalah Data pelayanan kesehatan sedikitnya
Sasaran dan Data Pelayanan. Proses 8 kali, jumlah anak balita sakit
pengumpulan data sasaran sebagai yang mendapatkan pelayanan
berikut: kesehatan sesuai standar, dan
jumlah peserta KB aktif
1) Jenis data
2) Sumber data
Data yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan PWS KIA Data sasaran berasal dari perkiraan
adalah: jumlah sasaran (proyeksi) yang
dihitung berdasarkan rumus
- Data sasaran : jumlah seluruh yang diuraikan dalam indikator
ibu hamil, jumlah seluruh ibu pemantauan. Berdasarkan data
bersalin, jumlah ibu nifas, jumlah tersebut, Bidan di Desa bersama
seluruh bayi, jumlah seluruh anak dukun bersalin/bayi dan kader
balita, dan jumlah seluruh PUS. melakukan pendataan dan
pencatatan sasaran di wilayah
- Data pelayanan : jumlah K1,
kerjanya.
jumlah K4, jumlah persalinan
yang ditolong oleh tenaga Data pelayanan pada umumnya
kesehatan, Jumlah ibu nifas berasal dari : register kohort ibu,
yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh register kohort bayi, register kohort
tenaga kesehatan, jumlah

22
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

anak balita, dan register kohort KB fasilitas pelayanan lain yang ada di
wilayah kerjanya.
b. Pencatatan Data
c. Pengolahan Data
1) Data Sasaran
Setiap bulan Bidan di desa
Data sasaran diperoleh sejak
mengolah data yang tercantum
saat Bidan memulai pekerjaan di desa/
dalam buku kohort dan dijadikan
kelurahan. Seorang Bidan di desa/
sebagai bahan laporan bulanan KIA.
kelurahan dibantu para kader dan
Bidan Koordinator di Puskesmas
dukun bersalin/bayi, membuat peta
menerima laporan bulanan tersebut
wilayah kerjanya yang mencakup
dari semua Bidan dan mengolahnya
denah jalan, rumah serta setiap waktu
menjadi laporan dan informasi
memperbaiki peta tersebut dengan
kemajuan pelayanan KIA bulanan yang
data baru tentang adanya ibu yang
disebut PWS KIA. Informasi per desa/
hamil, neonatus dan anak balita
kelurahan dan per kecamatan tersebut
2) Data Pelayanan disajikan dalam bentuk grafik PWS
KIA yang harus dibuat oleh tiap Bidan
Bidan di desa/kelurahan Koordinator.
mencatat semua detail pelayanan
KIA di dalam kartu ibu, kohort Ibu, Langkah pengolahan data
kartu bayi, kohort bayi, kohort anak adalah : Pembersihan data, Validasi
balita, kohort KB, dan buku KIA. dan Pengelompokan.
Pencatatan harus dilakukan segera
1) Pembersihan data : melihat
setelah bidan melakukan pelayanan.
kelengkapan dan kebenaran
Pencatatan tersebut diperlukan untuk
pengisian formulir yang
memantau secara intensif dan terus
tersedia.
menerus kondisi dan permasalahan
yang ditemukan pada para ibu, bayi 2) Validasi : melihat kebenaran dan
dan anak di desa/kelurahan tersebut, ketepatan data.
antara lain nama dan alamat ibu
3) Pengelompokan : sesuai dengan
yang tidak datang memeriksakan
kebutuhan data yang harus
dirinya pada jadwal yang seharusnya,
dilaporkan.
imunisasi yang belum diterima para
ibu, penimbangan anak dan lain lain. Contoh :

Selain hal tersebut bidan di desa - Pembersihan data : Melakukan


juga mengumpulkan data pelayanan koreksi terhadap laporan yang
yang berasal dari lintas program dan masuk dari Bidan di desa/kelurahan

23
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

mengenai duplikasi nama, duplikasi menggambarkan kejadian


alamat, catatan ibu langsung di K4 berdasarkan gambaran
tanpa melewati K1. geografis.

- Validasi : Mecocokkan apabila Puskesmas yang sudah


ternyata K4 & K1 lebih besar menggunakan komputer untuk
daripada jumlah ibu hamil, jumlah mengolahdata KIA maka data dari
ibu bersalin lebih besar daripada ibu kartu-kartu pelayanan bidan di desa/
hamil. kelurahan, dimasukkan ke dalam
komputer sehingga proses pengolahan
- Pengelompokan : Mengelompokkan
data oleh bidan di desa/kelurahan dan
ibu hamil anemi berdasarkan
bidan koordinator Puskesmas akan
desa/kelurahan untuk persiapan
terbantu dan lebih cepat.
intervensi, ibu hamil dengan KEK
untuk persiapan intervensi. 4. Pembuatan Grafik PWS KIA

Hasil pengolahan data dapat PWS KIA disajikan dalam


disajikan dalam bentuk : Narasi, bentuk grafik dari tiap indikator yang
Tabulasi, Grafik dan Peta. dipakai, yang juga menggambarkan
pencapaian tiap desa/kelurahan dalam
a) Narasi : dipergunakan untuk
tiap bulan.
menyusun laporan atau profil
suatu wilayah kerja, misalnya Dengan demikian tiap bulannya dibuat
dalam Laporan PWS KIA yang 13 grafik, yaitu :
diserahkan kepada instansi
a. Grafik cakupan kunjungan antenatal
terkait.
ke-1 (K1).
b) Tabulasi : dipergunakan untuk
b. Grafik cakupan kunjungan antenatal
menjelaskan narasi dalam
ke-4 (K4).
bentuk lampiran.
c. Grafik cakupan persalinan oleh
c) Grafik : dipergunakan
tenaga kesehatan (Pn).
untuk presentasi dalam
membandingkan keadaan d. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF).
antar waktu, antar tempat dan
e. Grafik deteksi faktor risiko/
pelayanan. Sebagian besar hasil
komplikasi oleh masyarakat.
PWS disajikan dalam bentuk
grafik. f. Grafik penanganan komplikasi
obsetrik (PK).
d) Peta: dipergunakan untuk

24
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

g. Grafik cakupan kunjungan neonatal analisa PWS lebih lanjut.


pertama (KN1).
Langkah-langkah pokok dalam
h. Grafik cakupan kunjungan neonatal pembuatan grafik PWS KIA :
lengkap (KNL).
a. Penyiapan Data
i. Grafik penanganan komplikasi
Data yang diperlukan untuk
neonatal (NK).
membuat grafik dari tiap indikator
j. Grafik cakupan kunjungan bayi diperoleh dari catatan kartu ibu, buku
(KBy). KIA, register kohort ibu, kartu bayi,
kohort bayi serta kohort anak balita
k. Grafik cakupan pelayanan anak
per desa/kelurahan, catatan posyandu,
balita (KBal).
laporan dari perawat/bidan/dokter
l. Grafik cakupan pelayanan anak praktik swasta, rumah sakit bersalin
balita sakit (BS). dan sebagainya.

m. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR). - Untuk grafik antar wilayah, data yang
diperlukan adalah data cakupan
Semuanya itu dipakai untuk alat per desa/kelurahan dalam kurun
pemantauan program KIA, sedangkan waktu yang sama Misalnya : untuk
grafik cakupan K4, PN, KF/KN, PK, NK, membuat grafik cakupan K4 bulan
KBy, KBal dan grafik cakupan pelayanan Juni di wilayah kerja Puskesmas X,
KB (CPR) seperti telah diuraikan maka diperlukan data cakupan K4
dalam indikator pemantauan, dapat desa/kelurahan A, desa/kelurahan
dimanfaatkan juga untuk alat advokasi B, desa/kelurahan C, dst pada bulan
dan komunikasi lintas sektor. Juni.
Di bawah ini dijabarkan cara - Untuk grafik antar waktu, data yang
membuat grafik PWS KIA untuk tingkat perlu disiapkan adalah data cakupan
puskesmas, yang dilakukan tiap bulan, per bulan
untuk semua desa/kelurahan. Bagi
bidan di desa akan sangat penting - Untuk grafik antar variabel
apabila dapat membuat grafik diperlukan data variabel yang
cakupan dari PWS KIA diatas di tingkat mempunyai korelasi misalnya : K1,
Poskesdes/Polindes yang diupdate K4 dan Pn
setiap bulannya. Sedangkan untuk
b. Penggambaran Grafik.
puskesmas, penyajian ke 13 cakupan
dalam bentuk grafik maupun angka Langkah langkah yang dilakukan
akan sangat berguna untuk keperluan dalam menggambarkan grafik PWS

25
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

KIA (dengan menggunakan contoh lajur desa/kelurahan (sumbu


indikator cakupan K1) adalah sebagai X), sesuai dengan cakupan
berikut : kumulatif masingmasing desa/
kelurahan yang dituliskan pada
1) Menentukan target rata rata per
butir b diatas.
bulan untuk menggambarkan
skala pada garis vertikal (sumbu 4) Hasil perhitungan pencapaian
Y). pada bulan ini (Juni) dan bulan
lalu (Mei) untuk tiap desa/
Misalnya : target cakupan ibu
kelurahan dimasukkan ke dalam
hamil baru (cakupan K1) dalam
lajur masing-masing.
1 tahun ditentukan 90 % (garis
a), maka sasaran rata rata setiap 5) Gambar anak panah
bulan adalah dipergunakan untuk mengisi
lajur tren. Bila pencapaian
90%
cakupan bulan ini lebih besar
_____ X 100 dari bulan lalu, maka digambar
anak panah yang menunjuk
12 bulan ke atas. Sebaliknya, untuk
Dengan demikian, maka sasaran cakupan bulan ini yang lebih
pencapaian kumulatif sampai rendah dari cakupan bulan
dengan bulan Juni adalah (6 x lalu, digambarkan anak panah
7,5 %) = 45,0% (garis b). yang menunjukkan kebawah,
sedangkan untuk cakupan
2) Hasil perhitungan pencapaian yang tetap / sama gambarkan
kumulatif cakupan K1 per desa/ dengan tanda (-).
kelurahan sampai dengan bulan
Juni dimasukkan ke dalam jalur Berikut ini adalah contoh grafik
% kumulatif secara berurutan PWS KIA hasil perhitungan tersebut
sesuai peringkat. Pencapaian diatas.
tertinggi di sebelah kiri dan
terendah di sebelah kanan,
sedangkan pencapaian untuk
puskesmas dimasukkan ke
dalam kolom terakhir (lihat
contoh grafik).

3) Nama desa/kelurahan
bersangkutan dituliskan pada

26
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Contoh Grafik PWS

Cara perhitungan untuk keduabelas dan anak balita serta cakupan.


indikator yang lainnya sama dengan
Analisis terbagi dua, yaitu analisis
perhitungan seperti contoh diatas.
sederhana dan analisis lanjut (tabulasi
silang).

6. Analisis, Penelusuran Data Analisis sederhana


Kohort, dan Rencana Tindak membandingkan cakupan hasil
Lanjut kegiatan antar wilayah terhadap
target dan kecenderungan dari
a. Analisis
waktu ke waktu. Analisis sederhana
Analisis adalah suatu ini bermanfaat untuk mengetahui
pemeriksaan dan evaluasi dari suatu desa/kelurahan mana yang paling
informasi yang sesuai dan relevant memerlukan perhatian dan tindak
dalam menyeleksi suatu tindakan yang lanjut yang harus dilakukan.
terbaik dari berbagai macam alternatif
Ada 4 macam status cakupan
variasi. Analisis yang dapat dilakukan
desa/keluaran, yaitu::
mulai dari yang sederhana hingga
analisis lanjut sesuai dengan tingkatan 1) Status baik
penggunaannya. Data yang di analisis
Adalah desa/kelurahan dengan
adalah data register kohort ibu, bayi
cakupan diatas target yang

27
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ditetapkan untuk bulan Juni 2008, kelurahan dalam kategori ini


dan mempunyai kecenderungan adalah desa/kelurahan D, yang
cakupan bulanan yang meningkat perlu didorong agar cakupan
atau tetap jika dibandingkan dengan bulanan selanjutnya tidak lebih
cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan- daripada cakupan bulanan minimal
desa/kelurahan ini adalah desa/ 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat
kelurahan A dan desa/kelurahan terlaksana , maka desa/kelurahan ini
B. Jika keadaan tersebut berlanjut, kemungkinan besar akan mencapai
maka desa/kelurahan-desa/ target tahunan yang ditentukan.
kelurahan tersebut akan mencapai
4) Status jelek
atau melebihitarget tahunan yang
ditentukan. Adalah desa/kelurahan
dengan cakupan dibawah target
2) Status kurang
bulan Juni 2008, dan mempunyai
Adalah desa/kelurahan dengan kecenderungan cakupan bulanan
cakupan diatas target bulan yang menurun dibandingkan dengan
Juni 2008, namun mempunyai bulan lalu. Desa/kelurahan dalam
kecenderungan cakupan bulanan kategori ini adalah desa/kelurahan
yang menurun jika dibandingkan E, yang perlu diprioritaskan untuk
dengan cakupan bulan lalu. Desa/ pembinaan agar cakupan bulanan
kelurahan dalam kategori ini adalah selanjutnya dapat ditingkatkan
desa/kelurahan C, yang perlu diatas cakupan bulanan minimal
mendapatkan perhatian karena agar dapat mengejar kekurangan
cakupan bulan lalu ini hanya 5% target sampai bulan Juni, sehingga
(lebih kecil dari cakupan bulan dapat pula mencapai target tahunan
minimal 7,5%). Jika cakupan terus yang ditentukan.
menurun, maka desa/kelurahan
Analisis lanjut dilakukan dengan
tersebut tidak akan mencapai target
cara membandingkan variabel
tahunan yang ditentukan.
terkait lainnya untuk mengetahui
3) Status cukup huungan sebab akibat antar
variabel yang dimaksud. Contohnya
Adalah desa/kelurahan dengan
K1 dibandingkan dengan K4, K1
cakupan dibawah target bulan
dibandingkan dengan Pn, dll
Juni 2008, namun mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan b. Penelusuran Data Kohort
yang meningkat jika dibandingkan
Penelusuranadalah proses
dengan cakupan bulan lalu. Desa/
pengamatan seseorang atau obyek

28
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

yang bergerak dalam kurun waktu dari tindak lanjut berdasarkan masalah
lokasi tertentu. Penelusuran dilakukan yang ada. Tabel di bawah adalah
dalam rangka : contoh intervensi yang dilakukan
Puskesmas yang didiskusikan pada
1) Mengidentifikasi kasus/masalah
saat pertemuan bulanan dengan
secara individu selama masa hamil,
bidan di desa dengan melihat
bersalin, masa nifas, neonatus, bayi
jumlah cakupan di desa.
dan balita.
Rencana operasional tersebut perlu
2) Membangun perencanaan
dibicarakan dengan semua pihak yang
berdasarkan masalah yang spesifik
terkait :
c. Rencana Tindak Lanjut
1) Bagi desa/kelurahan yang
Bagi kepentingan program, berstatus baik atau cukup, pola
analisis PWS KIA ditujukan untuk penyelenggaraan pelayanan
menghasilkan suatu keputusan tindak KIA perlu dilanjutkan, dengan
lanjut teknis dan non-teknis bagi beberapa penyesuaian tertentu
puskesmas. Keputusan tersebut harus sesuai kebutuhan antara lain
dijabarkan dalam bentuk rencana perbaikan mutu pelayanan.
operasional jangka pendek untuk dapat
2) Bagi desa/kelurahan berstatus
menyelesaikan masalah yang dihadapi
kurang dan terutama yang berstatus
sesuai dengan spesifikasi daerah.
jelek, perlu prioritas intervensi
1). Rencana tindak lanjut tingkat bidan sesuai dengan permasalahan.
di desa
3) Intervensi yang bersifat teknis
Setelah menganalisa data yang (termasuk segi penyediaan
didapatkan di wilayah kerjanya, logistik) harus dibicarakan
setiap bulan bidan di desa membuat dalam pertemuan minilokakarya
perencanaan berdasarkan hasil puskesmas dan/atau rapat dinas
analisanya masing-masing yang kesehatan kabupaten/kota
akan didiskusikan pada acara (untuk mendapat bantuan dari
minilokakarya tiap bulan. Rencana kabupaten/kota).
tersebut termasuk juga rencana
4) Intervensi yang bersifat non-teknis
logistic.
(untuk motivasi, penggerakan
2) Kepala Puskesmas dan bidan sasaran, dan mobilisasi sumber
koordinator harus mampu melihat daya di masyarakat) harus
masalah dan membuat perencanaan dibicarakan pada rapat koordinasi
kecamatan dan/atau rapat dinas

29
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

kesehatan kabupaten/kota kemudian dikirimkan ke dinas


(untuk mendapat bantuan dari kesehatan kabupaten/kota.
kabupaten/kota).
- Di puskesmas disusun PWS KIA
tingkat puskesmas (per desa/
kelurahan) dan di dinas kesehatan
7. Pelembagaan PWS KIA
kabupaten/kota disusun PWS
Pelembagaan PWS KIA adalah KIA tingkat kabupaten/kota (per
pemanfaatan PWS KIA secara teratur puskesmas).
dan terus menerus pada semua
2) Pemanfaatan pertemuan lintas
siklus pengambilan keputusan untuk
program
memantau penyelenggaraan program
KIA, di semua tingkatan administrasi Penyajian PWS KIA pada
pemerintah, baik yang bersifat teknis pertemuan teknis bulanan ditingkat
program maupun yang bersifat puskesmas (mini lokakarya) dan
koordinatif nonteknis dan lintas kabupaten/kota (pertemuan bulanan
sektoral. dinas kesehatan kabupaten/kota),
untuk menginformasikan hasil yang
Sesuai PP No. 34 th 2004
telah dicapai, identifikasi masalah,
tentang Otonomi Daerah diharapkan
merencanakan perbaikan serta
pelembagaan PWS KIA dilakukan
menyusun rencana operasional
mulai tingkat desa, kabupaten/kota
periode berikutnya. Pada pertemuan
sehingga PWS KIA dapat dijadikan
tersebut wilayah yang berhasil diminta
bahan masukan musrenbang desa dan
untuk mempresentasikan upayanya.
kabupaten/kota.
3) Pemantauan PWS KIA untuk
a. Langkah langkah dalam
meyakinkan lintas sektoral
pelembagaan PWS KIA
PWS disajikan serta didiskusikan
Dalam upaya pelembagaan
pada pertemuan lintas sektoral
PWS KIA dilakukan langkah-langkah
ditingkat kecamatan dan kabupaten /
sebagai berikut :
kota, untuk mendapatkan dukungan
1) Penunjukkan petugas pengolahan dalam pemecahan masalah dan agar
data di tiap tingkatan, untuk masalah operasional yang dihadapi
menjaga kelancaran pengumpulan dapat dipahami bersama, terutama
data. yang berkaitan dengan motivasi dan
penggerakan masyarakat sasaran.
- Data hasil kegiatan dikumpulkan
oleh puskesmas ditabulasikan 4) Pemanfaatan PWS KIA sebagai

30
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

bahan Musrenbang desa dan sebagai alat advokasi, informasi dan


kabupaten/kota komunikasi dalam menyampaikan
kemajuan maupun permasalahan
Musrenbang adalah suatu
operasional program KIA, sehingga
proses perencanaan di tingkat desa dan
para aparat dapat memahami program
kabupaten/kota. Bidan di desa dapat
KIA dan memberikan bantuan sesuai
memberikan masukan berdasarkan
kebutuhan.
hasil PWS KIA kepada tim musrenbang.
Indikator pemantauan ini
dapat dipergunakan dalam berbagai
2. Pemanfaatan Indikator Pemantauan pertemuan lintas sektor di semua
tingkat administrasi pemerintah secara
Dalam upaya melibatkan berkala dan disajikan setiap bulan,
lintas sektor terkait, khususnya para untuk melihat kemajuan suatu wilayah.
aparat setempat, dipergunakan Bagi wilayah yang cakupannya masih
indikator indikator yang terpilih untuk rendah diharapkan lintas sektor dapat
menggambarkan wilayahnya yaitu : menindak lanjuti sesuai kebutuhan
a. Cakupan K4, yang menggambarkan dengan menggerakkan masyarakat
kualitas pelayanan KIA dan menggali sumber daya setempat
yang diperlukan.
b. Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan (PN), yang 3. Pembinaan melalui supervisi
menggambarkan tingkat keamanan Supervisi yang terarah
persalinan. dan berkelanjutan merupakan
c. Cakupan penanganan komplikasi sistem pembinaan yang efektif
kebidanan. bagi pelembagaan PWS. Dalam
pelaksanaannya supervisi dilaksanakan
d. Cakupan kunjungan nifas/neonatus. dengan pengisian checklist yang akan
digunakan dalam supervisi ditingkat
e. Cakupan penanganan komplikasi
puskesmas dan kabupaten, untuk
neonatus.
kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti.
f. Cakupan kunjungan bayi.

g. Cakupan kunjungan balita.


8. Pelaksanaan dan Pelaporan PWS
h. Cakupan pelayanan KB aktif. KIA

Penyajian indikator indikator Proses yang perlu dilakukan


tersebut kepada lintas sektor ditujukan dalam penerapan PWS KIA dimulai

31
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dengan langkah-langkah sosialisasi, menangani Pengendalian


fasilitasi dan evaluasi yang diikuti Penyakit dari Dinas Kesehatan
dengan tindak lanjut sesuai kebutuhan. Propinsi dan Kabupaten/Kota.

a. Pelaksanaan PWS KIA Selain itu, pertemuan juga dapat


melibatkan RSU. Hal ini penting
1) Pelaksanaan PWS KIA di Tingkat
karena PWS KIA mempunyai
Propinsi
pendekatan wilayah. Dengan
Langkah-langkah atau urutan yang demikian semua pelayanan KIA dari
dilaksanakan meliputi : fasilitas pelayanan di luar puskesmas
pun perlu dilibatkan agar dapat
a) Pertemuan orientasi : diketahui cakupan pelayanan KIA
Pertemuan ini merupakan pertemuan oleh tenaga kesehatan.
dengan tujuan : b) Pertemuan Sosialisasi :
- Menyamakan persepsi mengenai Fokus pertemuan ini adalah
PWS KIA untuk lintas sektor di tingkat Propinsi,
- Menentukan kebijaksanaan dengan tujuan untuk sosialisasi
propinsi dalam pelaksanaan tentang PWS KIA, menyepakati
PWS KIA peran lintas sektor dalam PWS
KIA dan menyusun mekanisme
- Merencanakan Fasilitasi tingkat pemantauan kegiatan.
kabupaten/kota dan puskesmas
Pihak yang terlibat meliputi :
- Menyusun mekanisme
pemantauan kegiatan, dll - Dinas Kesehatan

Pihak yang terlibat meliputi : - BAPPEDA

- Subdinas/Bidang yang - Badan Pembangunan


menangani KIA dari Dinas Masyarakat Desa
Kesehatan Propinsi dan - Badan PP dan KB
Kabupaten/Kota.

- Subdinas/Bidang yang
menangani Puskesmas dan RS c) Fasilitasi :
dari Dinas Kesehatan Propinsi
Kegiatan ini bertujuan untuk
dan Kabupaten/Kota.
memberikan bantuan teknis berupa
- Subdinas/Bidang yang kunjungan ke lapangan atau

32
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pertemuan di kabupaten/kota dan pertemuan dengan tujuan :


puskesmas. Petugas provinsi dibekali
- Menyamakan persepsi
untuk dapat memfasilitasi petugas
mengenai PWS KIA
kabupaten/kota dan puskesmas.
Peserta terdiri dari unsurunsur lain - Menentukan kebijaksanaan
dari dinas kesehatan kabupaten/ propinsi dalam pelaksanaan
kota seperti : Gizi, Imunisasi, Yankes, PWS KIA
Yanfar, P2PL, dll.
- Merencanakan Fasilitasi tingkat
Setiap kali fasilitasi, sebaiknya kabupaten/kota dan puskesmas
peserta sekitar 30 orang.
- Menyusun mekanisme
Materi fasilitasi : pemantauan kegiatan, dll

- Pedoman PWS KIA Pihak yang terlibat meliputi :

- Kebijaksanaan Program KIA - Subdinas/Bidang yang


menangani KIA dari Dinas
- Pedoman Pelayanan Kebidanan
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dasar
- Subdinas/Bidang yang
- Perencanaan, pelaksanaan dan
menangani Puskesmas dan
pemantauan kegiatan
RS dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
d) Evaluasi /Tindak lanjut :
- Subdinas/Bidang yang
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai menangani Pengendalian
kemajuan cakupan program KIA Penyakit dari Dinas Kesehatan
dan merencanakan kegiatan tindak Kabupaten/Kota.
lanjut.
- Kepala Puskesmas dan Bidan
Koordinator
2) Pelaksanaan PWS KIA Di Tingkat Selain itu, pertemuan juga
Kabupaten dapat melibatkan RSU dan Unit
Langkah langkah atau urutan yang Pelayanan Kesehatan Swasta.
dilaksanakan meliputi : Hal ini penting karena PWS KIA
mempunyai pendekatan wilayah.
a) Pertemuan orientasi : Dengan demikian semua pelayanan
KIA dari fasilitas pelayanan di luar
Pertemuan ini merupakan
puskesmas pun perlu dilibatkan agar

33
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dapat diketahui cakupan pelayanan pemantauan kegiatan


KIA oleh tenaga kesehatan.
d) Evaluasi /Tindak lanjut :
b) Pertemuan Sosialisasi :
Kegiatan ini bertujuan untuk
Fokus pertemuan ini adalah menilai kemajuan cakupan program
untuk lintas sektor tingkat KIA dan merencanakan kegiatan
kabupaten/kota, dengan tujuan tindak lanjut.
untuk sosialisasi tentang PWS KIA,
menyepakati peran lintas sektor
dalam PWS KIA dan menyusun 3) Pelaksanaan PWS KIA di Tingkat
mekanisme pemantauan kegiatan. Puskesmas

Pihak yang terlibat meliputi : Langkah langkah atau urutan yang


dilaksanakan meliputi :
- Dinas Kesehatan
a) Pertemuan reorientasi
- BAPPEDA
Pertemuan ini merupakan
- Biro Pembangunan Masyarakat
pertemuan dengan tujuan :
Desa
- Menyamakan persepsi mengenai
- Biro PP dan KB
PWS KIA
c) Fasilitasi :
- Sosialisasi kebijaksanaan
Kegiatan ini bertujuan untuk Kabupaten/Kota dalam
memberikan bantuan teknis pelaksanaan PWS KIA
berupa kunjungan ke lapangan
- Merencanakan Fasilitasi ke Desa
atau pertemuan di puskesmas.
Petugas kabupaten/kota dibekali - Menyusun mekanisme
untuk dapat memfasilitasi petugas pemantauan kegiatan, dll
puskesmas.
Pihak yang terlibat meliputi :
Materi fasilitasi :
- Bidan di Desa
- Pedoman PWS KIA
- Bidan Koordinator
- Kebijaksanaan Program KIA
- Pengelola Program KIA
- Pedoman Pelayanan Kebidanan
- Kepala Puskesmas
Dasar
- Petugas Gizi
- Perencanaan, pelaksanaan dan

34
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

- P2PL - Pedoman PWS KIA

- Data Operator - Pedoman Pelayanan Kebidanan


Dasar
- Farmasi
- Kebijaksanaan Program KIA
b) Pertemuan Sosialisasi
- Perencanaan pelaksanaan dan
Fokus pertemuan ini adalah
pemantauan kegiatan
untuk lintas sektor tingkat
kecamatan dan desa, dengan tujuan d) Implementasi PWS KIA
untuk sosialisasi tentang PWS KIA Puskesmas.
menyepakati peran lintas sektor
Puskesmas melaksanakan
dalam PWS KIA dan menyusun
kegiatan PWS KIA melalui
mekanisme pemantauan kegiatan.
pengumpulan, pengolahan, analisis,
Pihak yang terlibat meliputi : penelusuran dan pemanfaatan
data PWS KIA sesuai dengan yang
- Puskesmas
diterangkan pada pembahasan
- Camat sebelumnya. Termasuk dalam
implementasi PWS KIA di Puskesmas
- Kepala Desa adalah pemanfaatan PWS KIA dalam
- Dewan Kelurahan Lokakarya Mini, Pertemuan Bulanan
Kecamatan dan Musrenbangcam.
- LKMD
e) Tindak lanjut :
- PKK
Kegiatan ini bertujuan untuk
- Koramil menindaklanjuti hasil hasil
pembahasan implementasi PWS KIA
- Polsek
di tingkat puskesmas .
c) Memfasilitasi Bidan di Desa :

Kegiatan ini bertujuan untuk


4) Pelaksanaan PWS KIA di Tingkat
memberikan bantuan teknis
Desa
berupa kunjungan ke lapangan
atau pertemuan di Desa. Petugas Langkah langkah urutan pelaksanaan
Puskesmas memfasilitasi Bidan di meliputi :
Desa dan lintas sector terkait.
a) Implementasi PWS KIA oleh
Materi fasilitasi : Bidan di Desa

35
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Bidan Di Desa melaksanakan 1) Di tingkat Desa untuk dilaporkan ke


kegiatan PWS KIA melalui Puskesmas setiap bulan :
pengumpulan, pengolahan, analisis,
- Register KIA
penelusuran dan pemanfaatan
data PWS KIA sesuai dengan yang - Rekapitulasi Kohort KB
diterangkan pada pembahasan
2) Di tingkat puskesmas untuk
sebelumnya. Termasuk dalam
dilaporkan ke Dinas Kesehatan
implementasi PWS KIA di Tingkat
kabupaten/kota setiap bulan :
Desa adalah pemanfaatan PWS KIA
untuk dibahas dalam Lokakarya - LB 3 KIA
Mini Puskesmas, Pertemuan Bulanan
Desa dan Musrenbangdes. - LB 3 Gizi

b) Tindak lanjut : - LB 3 Imunisasi

Kegiatan ini bertujuan untuk - Rekapitulasi Kohort KB


menindaklanjuti hasil hasil 3) Di tingkat kabupaten/propinsi untuk
pembahasan implementasi PWS KIA dilaporkan ke Dinas Kesehatan
di tingkat puskesmas dan desa.
Propinsi/Departemen Kesehatan
setiap 3 bulan :
b. Pemantauan dan Pelaporan - Lampiran 1 berisi laporan
Pemantauan kegiatan PWS pelayanan antenatal care
KIA dapat dilakukan melalui laporan - Lampiran 2 berisi laporan
kegiatan PWS KIA bulanan dengan pelayanan persalinan dan nifas
melihat kelengkapan data PWS KIA
berikut dengan : - Lampiran 3 berisi laporan sarana
pelayanan kesehatan dasar
1) Hasil Analisis indikator PWS KIA,
antara lain : grafik hasil cakupan, - Lampiran 4 berisi laporan
hasil penelusuran dll kematian ibu dan neonatal

2) Rencana tindak lanjut berupa jadwal - Lampiran 5 berisi laporan sarana


rencana kegiatan. pelayanan kesehatan rujukan

- Lampiran 6 berisi laporan


pelayanan Antenatal yang
Data PWS KIA yang dilaporkan terintegrasi dengan program
dimasing-masing tingkatan adalah : lain seperti PMTCT pada Ibu

36
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

penderita HIV/AIDS dan malaria lapangan yang dilakukan oleh bidan


dalam kehamilan di desa dan diserahkan kepada data
operator di tingkat puskesmas.
- Lampiran 7 berisi laporan
Keluarga Berencana Setelah data masuk di tingkat
Puskesmas dan di olah secara
- Lampiran 8 berisi laporan
komputerisasi, Bidan di desa, Bidan
diagnosa dan tindakan pasien
koordinator dan kepala Puskesmas
terhadap perempuan dan anak
dapat dengan mudah dan langsung
yang mengalami kekerasan.
melihat data secara cepat setiap bulan
dan menggunakan data tersebut untuk
meningkatkan kualitas program KIA.
Untuk mempermudah
mendapatkan laporan dari tingkat Laporan yang keluar dari tingkat
bidan di desa, Puskesmas, kabupaten, puskesmas akan diproses sedemikian
maupun propinsi, kini proses rupa pula untuk dapat menjadi
pencatatan, pengolahan dan pelaporan konsumsi di tingkat kabupaten, propinsi
dapat dilakukan secara komputerisasi dan pusat. Secara lengkap proses
yang prosesnya dimulai dari tingkat operasional sistim komputerisasi dari
bidan di desa. Proses komputerisasi PWS KIA ini dapat dilihat pada modul
ini merupakan proses pengisian kartu operasional komputerisasi PWS KIA
ibu dan kartu bayi secara langsung dari yang ada di dalam Software PWS KIA.

37
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan ibu nifas, ibu dengan komplikasi
KB 1 tentang pemantauan wilayah kebidanan, keluarga berencana, bayi
setempat kesehatan ibu dan anak baru lahir, bayi baru lahir dengan
(PWS-KIA). Dengan demikian Anda komplikasi, bayi, dan balita. Kegiatan
yang bertugas sebagai bidan telah PWS KIA terdiri dari pengumpulan,
mengetahui dan dapat melaksanakan pengolahan, analisis dan interpretasi
PWS-KIA ditempat Anda bertugas. Hal- data serta penyebarluasan informasi
hal penting yang telah Anda pelajari ke penyelenggara program dan pihak/
dalam PWS-KIA adalah sebagai berikut: instansi terkait untuk tindak lanjut.
Dengan PWS KIA diharapkan cakupan
Pemantauan Wilayah Setempat
pelayanan dapat ditingkatkan dengan
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
menjangkau seluruh sasaran di suatu
KIA) adalah alat manajemen untuk
wilayah kerja. Dengan terjangkaunya
melakukan pemantauan program
seluruh sasaran maka diharapkan
KIA di suatu wilayah kerja secara
seluruh kasus dengan faktor risiko atau
terus menerus, agar dapat dilakukan
komplikasi dapat ditemukan sedini
tindak lanjut yang cepat dan tepat.
mungkin agar dapat memperoleh
Program KIA yang dimaksud meliputi
penanganan yang memadai.
pelayanan ibu hamil, ibu bersalin,

38
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Apakah Anda sudah bisa memahami materi uraian diatas? Jika sudah sekarang
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu pilihan
jawaban yang paling Anda anggap benar.

1. Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di


setiap wilayah kerja adalah tujuan .......PWS KIA

A. Akhir

B. Umum

C. Antara

D. Khusus

E. Proses

2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur
(bulanan) dan terus menerus adalah tujuan .........PWS KIA

A. Akhir

B. Umum

C. Antara

D. Khusus

E. Proses

3. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten


diarahkan ke fasilitas kesehatan adalah.....PWS KIA

A. Tujuan

B. Definisi

39
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Pelembagaan

D. Prinsip pengelolaan

E. Indikator pemantauan

4. Kunjungan pemeriksaan selama masa kehamilan dianjurkan ...

A. 2 kali

B. 3 kali

C. 4 kali

D. 5 kali

E. 6 kali

5. Untuk menilai status gizi pada ibu hamil dilakukan dengan.......

A. Mengukur lingkar dada

B. Mengukur lingkar perut

C. Mengukur lingkar kepala

D. Mengukur lingkar panggul

E. Mengukur lingkar lengan atas

6. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir, merupakan
pelayanan......

A. Ibu nifas

B. Antenatal

C. Neonatus

D. Keluarga berencana

E. Pertolongan persalinan

40
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

7. Jumlah kunjungan baru ibu hamil dibagi dengan jumlah sasaran ibu hamil
disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikalikan 100%, merupakan ......

A. Cakupan nifas

B. Cakupan akses

C. Cakupan neonatal

D. Cakupan ibu hamil

E. Cakupan persalinan

8. Perhitungan yang menggunakan rumus : 1,05 x angka kelahiran kasar x


jumlah penduduk adalah ..........

A. Sasaran balita

B. Sasaran ibu nifas

C. Sasaran ibu hamil

D. Sasaran neonatus

E. Sasaran ibu bersalin

9. Analisis grafik PWS-KIA Desa A menunjukkan kecenderungan cakupan


bulanan meningkat dibandingkan cakuoan bulan lalu, maka status Desa A
dikategorikan dalam....

A. Baik

B. Jelek

C. Cukup

D. Kurang

E. Sangat baik

41
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10. Fokus pertemuan ini adalah untuk lintas sektor di tingkat Propinsi, dengan
tujuan untuk sosialisasi tentang PWS KIA, menyepakati peran lintas sektor
dalam PWS KIA dan menyusun mekanisme pemantauan kegiatan, merupakan
sosialisasi tingkat....

A. Desa

B. Propinsi

C. Kabupaten

D. Kecamatan

E. Puskesmas

Tugas Mandiri
Coba Anda hitung cakupan K1 bulan lalu pada Desa tempat Anda atau teman
Anda bertugas, lalu hitung cakupan kumulatif, bagaimana trend cakupan K1 pada
bulan lalu desa tersebut, bagaimana status PWS-KIA pada Desa tersebut dalam
kategori, lalu buatlah dalam bentuk laporan tertulis.

42
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Desa Siaga

TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 Anda
dapat menjelaskan tentang desa siaga/
Pembelajaran Umum poskesdes.

1. Menjelaskan Definisi Desa Siaga

TUJUAN
2. Menjelaskan Tujuan Desa Siaga
3. Menjelaskan Sasaran Pengembangan Desa
Siaga
Pembelajaran Khusus 4. Menjelaskan Kriteria Desa Siaga
5. Menjelaskan Tahapan Desa Siaga

1. Definisi Desa Siaga

POKOK
2.Tujuan Desa Siaga
3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga
4. Kriteria Desa Siaga
Materi 5. Tahapan Desa Siaga

43
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Tahukah Anda tentang desa siaga? b. Tujuan Khusus
Sekarang tuliskan jawaban anda pada
1) Meningkatkan pengetahuan
kotak berikut:
akan kesadaran masyarakat desa
akan pentingnya kesehatan.

2) Meningkatkan kewaspadaan
dan kesiap siagaan masyarakat
desa terhadap resiko dan bahaya
yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan (bencana,
wabah, kegawat daruratan).
Bagaimana? apakah Anda sudah 3) Meningkatkan keluarga yang
selesai menulis jawabannya, jika sudah sehat yang sadar gizi dan
sekarang cocokkan jawaban anda melaksanakan perilaku hidup
dengan uraian berikut ini. bersih dan sehat.

4) Meningkatkan kesehatan
1. Definisi Desa Siaga lingkungan didesa.

Desa Siaga adalah desa yang 5) Meningkatkan kemampuan


penduduknya memiliki kesiapan dan kemauan masyarakat desa
sumber daya dan kemampuan untuk menolong dirinya sendiri
serta kemauan untuk mencegah dibidang kesehatan.
dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawat-
daruratan kesehatan secara mandiri. 3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga

Untuk mempermudah strategi


intervensi, sasaran pengembangan
2. Tujuan Desa Siaga Desa Siaga dibedakan menjadi tiga
a. Tujuan Umum jenis, yaitu :

Terwujudnya masyarakat desa a. Individu dan keluarga di desa,


yang sehat, serta peduli dan yang diharapkan mampu
tanggap terhadap permasalahan di melaksanakan hidup sehat, serta
wilayahnya. peduli dan tanggap terhadap

44
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

permasalahan kesehatan di b. Mempunyai forum masyarakat


wilayah desanya. desa.

b. Pihak-pihak yang mempunyai c. Forum masyarakat desa adalah


pengaruh besar terhadap suatu perkumpulan yang terdiri
perubahan perilaku individu atas perwakilan masyarakat
dan keluarga atau dapat yang bertujuan untuk
menciptakan iklim dan meningkatkan kesejahteraan
kondusif bagi perubahan warga/perbaikan desanya.
perilaku tersebut, seperti tokoh Forum ini bisa berupa rembug
masyarakat, termasuk tokoh desa, perkumpulan yasinan,
agama, tokoh perempuan dan majelis taklim, kelompok
pemuda, kader serta petugas doa, yang pada intinya sudah
kesehatan. berfungsi sebagai wadah
kegiatan dan menampung
c. Pihak-pihak yang diharapkan
kebutuhan masyarakat.
memberikan dukungan
Perkumpulan ini secara
kebijakan, peraturan
berkala membahas berbagai
perundang-undangan, dana,
permasalahan kesehatan dan
tenaga, sarana, dan lain-lain,
cara mengatasinya dengan
seperti kepala desa, camat,
upaya mandiri masyarakat di
para pejabat terkait, swasta,
desa.
para donatur, dan pemangku
kepentingan lainnya. d. Mempunyai sedikitnya
dua jenis Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat
4. Kriteria Desa Siaga (UKBM) sesuai kebutuhan
masyarakat setempat (misalnya
Sebuah desa telah menjadi desa posyandu dan polindes). Jenis
siaga apabila desa tersebut telah UKBM dan sratanya (pratama,
memenuhi kriteria minimal berikut madya, purnama, dan mandiri)
ini: di tiap desa tidak harus sama,
a. Memiliki pelayanan kesehatan karena UKBM dipilih oleh
dasar. Bagi desa yang tidak masyarakat.
memiliki akses ke puskesmas/ e. Ada pembinaan dari puskesmas
puskesmas pembantu, dapat yang mampu memberikan
dikembangkan Pos Kesehatan pelayanan kegawatdaruratan
Dasar (Poskesdes). bagi ibu hamil, bersalin, nifas

45
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

serta bayi baru lahir. Pembinaan kerusakan, hilangnya nyawa


desa siaga dilakukan oleh manusia, serta penurunan
puskesmas dan Pelayanan tingkat kesehatan dan
Obstetri Neonatal Emergensi pelayanan kesehatan yang
Dasar (PONED). Hal tersebut menimpa suatu wilayahnya.
penting dlam jaringan rujukan. Masyarakat yang siaga bencana
Dalam membina desa siaga adalah masyarakat yang
ini diharapkan masyarakat paham dan bersedia bertindak
paham dan mengetahui cara terhadap adanya ancaman
mendeteksi ibu hamil dengan atau kejadianyang dapat
risiko tinggi, persalinan, nifas, membahayakan harta maupun
bayi baru lahir sampai usia jiwa masyarakat.
1 bulan, serta mengetahui
h. Ada pembiayaan kesehatan
kemana dan bagaimana
berbasis masyarakat.
merujuknya ke Puskesmas atau
Mengingat desa siaga
RS, bila diperlukan.
dibentuk atas kehendak dan
f. Ada pengamatan kesehatan bertujuan untuk kepentingan
terus-menerus yang berbasis masyarakat, maka pembiayaan
masyarakat. Masyarakat paham yang terkait dengan kegiatan
serta bersedia mengamati desa siaga juga ditanggung
hal-hal penting yang dapat bersama oleh msyarakat.
mengancam kesehatan Dengan kata lain pembiayan
masyarakat dan melaporkannya ini dinamakan pembiayaan
kepada petugas kesehatan. berbasis masyarakat. Guna
Pengamatan ini bertujuan untuk meningkatkan, menjaga,
meminimalisasi terjadinya serta memulihkan kesehatan
korban. Masalah kesehatan diperlukan peran serta
yang diamati meliputi penyakit masyarakat dalam pengadaan
menular dan penyakit tidak dana meskipun ada bantuan
menular. dari pemerintah.

g. Ada sistem siaga terhadap i. Mempunyai lingkungan yang


bencana oleh masyarakat. sehat. Masyarakat dapat
Masyarakat harus memahami hidup di lingkungan sehat,
segala sesuatu mengenai selain itu paham dan bersedia
bencana. Bencana adalah semua mengupayakan lingkungan
kejadian yang menyebabkan yang sehat serta menjaganya

46
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

agar tetap dan bertambah lembaga masyarakat desa yang


sehat. Pengertian sehat telah berfungsi dalam bentuk
ditandai dengan sifat bersih, apa saja, misalnya kelompok
nyaman, tidak membahayakan rembug desa, kelompok yasinan
serta membuat manusia atau persekutuan doa, dsb. 
menjadi sehat. Lingkungan Demikian juga Posyandu dan
sehat mencakup kebutuhan Polindesnya mungkin masih
dasar seperti tanah, air, udara pada tahap pratama.  Pembinaan
mancakup sarana prasarana intensif dari petugas kesehatan
sekitar kehidupan sehari-hari dan petugas sektor lainnya
seperti perumahan. sangat diperlukan, misalnya
dalam bentuk pendampingan
j. Masyarakat yang berprilaku
saat ada pertemuan forum desa
hidup bersih dan sehat.
untuk meningkatkan kinerja
Masyarakat memahami dan
forum dengan pendekatan
mau mempraktikkan berbagai
PKMD.
perilaku yang mendorong
atau mendukung tercapainya c. Tahap pertumbuhan
keadaan yang bersih dan sehat
d. Pada tahap ini  forum
dalam kehidupan sehari-hari.
masyarakat desa telah aktif
untuk mengembangkan UKBM
sesuai kebutuhan masyarakat
5. Tahapan Desa Siaga
selain posyandu. Demikian
Proses awal untuk menjadikan juga Polindes dan Posyandu
suatu desa manjadi desa siaga sedikitnya sudah pada tahap
adalah dengan memiliki forum desa madya.
atau lembaga kemasyarakatan yang
e. Pendampingan dari tim
aktif serta memiliki sarana atau
Kecamatan atau petugas
akses pelayanan kesehatan dasar.
dari sektor/LSM masih
Ada empat tahapan yang harus
sangat diperlukan untuk
dilalui dalam mengembangkan
pengembangan  kualitas
desa siagaga yaitu sebagai berikut:
Posyandu atau pengembangan
a. Tahap pembinaan UKBM lainnya. Hal  penting
lain yang diperhatikan adalah
b. Pada tahap ini forum masyarakat pembinaan dari Puskesmas
desa mungkin belum aktif, PONED sehingga semua
namun telah ada forum / hamil, bersalin, nifas serta bayi

47
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

baru lahir yang risiko tinggi  sederhana dan jelas dibutuhkan


dan mengalami komplikasi oleh masyarakat, misalnya
dapat ditangani dengan baik. tabulin. Pembinaan masih
Disamping itu sistem surveilans diperlukan meskipun tidak
berbasis masyarakat juga sudah terlalu intensif.
sudah dapat berjalan, artinya
h. Tahap paripurna
masyarakat mampu mengamati
penyakit ( menular dan tidak i. Pada tahap ini semua indikator
menular ) serta faktor risiko dalam kriteria Desa Siaga sudah
di lingkungannya secara terus terpenuhi.  Masyarakat sudah
menerus dan melaporkan serta hidup dalam lingkungan sehat
memberikan informasi pada serta berperilaku hidup bersih
petugas kesehatan / yang dan sehat.  Masyarakatnya sudah
terkait. mandiri dan siaga tidak hanya
terhadap masalah kesehatan
f. Tahap pengembangan
yang mengancam, namun
g. Pada tahap ini forum kesehatan juga terhadap kemungkinan
masyarakat telah berperan musibah / bencana non
secara aktif dan mampu kesehatan. Pendampingan dari
mengembangkan UKBM- Tim Kecamatan sudah tidak
UKBM sesuai kebutuhan diperlukan lagi.
masyarakat dengan biaya
berbasis masyarakat. Sistem
Kewaspadaan Dini masyarakat
menghadapi bencana dan
kejadian luar biasa telah
dilaksanakan dengan baik,
demikian juga dengan sistem
pembiayaan kesehatan berbasis
masyarakat. Jika selama ini
pembiayaan kesehatan oleh
masyarakat sempat terhenti
karena kurangnya pemahaman
terhadap sistem jaminan,
masyarakat didorong lagi
untuk mengembangkan sistem
serupa dimulai dari sistem yang

48
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan yaitu individu dan keluarga di desa,
KB 2 tentang desa siaga. Dengan pihak-pihak yang mempunyai
demikian Anda yang bertugas sebagai pengaruh besar terhadap perubahan
bidan telah mengetahui dan dapat perilaku, dan pihak-pihak yang
memahami tentang desa siaga. Hal- diharapkan memberikan dukungan
hal penting yang telah Anda pelajari kebijakan.
dalam kegiatan belajar desa siaga ini
Sebuah desa telah menjadi
adalah sebagai berikut:
desa siaga apabila desa tersebut
Desa Siaga adalah desa yang telah memiliki sekurang-kurangnya
penduduknya memiliki kesiapan sebuah Pos Kesehatan Dasar
sumber daya dan kemampuan (Poskesdes).Tahapan Desa Siaga yaitu
serta kemauan untuk mencegah tahap pembinaan, pertumbuhan,
dan mengatasi masalah-masalah pengembangan dan paripurna.
kesehatan, bencana dan kegawat-
daruratan kesehatan secara mandiri.
Sasaran Pengembangan Desa Siaga,

49
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Apakah Anda sudah bisa memahami materi uraian diatas? Jika sudah sekarang
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu pilihan
jawaban yang paling Anda anggap benar.

1. Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan


serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri adalah.....

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

2. Meningkatkan pengetahuan akan kesadaran masyarakat desa akan pentingnya


kesehatan, adalah .........

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

3. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku,


merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

50
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

4. Ada pembinaan dari puskesmas yang mampu memberikan pelayanan


kegawatdaruratan bagi ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir, hal
tersebut merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

5. Masyarakat memahami dan mau mempraktikkan berbagai perilaku yang


mendorong atau mendukung tercapainya keadaan yang bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

6. Pada tahap ini  forum masyarakat desa telah aktif untuk mengembangkan
UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu, adalah tahap....

A. Purnama

B. Paripurna

51
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Pembinaan

D. Pertumbuhan

E. Pengembangan

7. Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif
dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat
dengan biaya berbasis masyarakat, adalah tahap .......

A. Purnama

B. Paripurna

C. Pembinaan

D. Pertumbuhan

E. P9. ngembangan

8 Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada
forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi, adalah tahap....

A. Purnama

B. Paripurna

C. Pembinaan

D. Pertumbuhan

E. Pengembangan

9. Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi.
Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup
bersih dan sehat, adalah tahap.....

A. Purnama

B. Paripurna

52
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Pembinaan

D. Pertumbuhan

E. Pengembangan

10. Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurangnya sebuah MTBM adalah

A. Polindes

B. Posyandu

C. Poskesdes

D. Poskestren

E. Puskesmas

Tugas Mandiri
Coba amati tempat kerja Anda atau tempat kerja teman sejawat Anda tentang
desa siaga tempat Anda bertugas atau teman Anda, lalu buatlah dalam bentuk
laporan tertulis sudah termasuk kriteria yang manakah desa siaga tersebut.

53
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar III


Millenium Development Goals (MDGs)

TUJUAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 Anda
diharapkan dapat menjelaskan millenium
Pembelajaran Umum development Goals (MDGs).

TUJUAN
1. Menjelaskan tentang Latar Belakang MDGs
2. Menjelaskan Target MDGs
3. Menjelaskan Tujuan MDGs
Pembelajaran Khusus 4. Menjelaskan Upaya Kesehatan Ibu dan anak

POKOK
1. Latar Belakang MDGs
2. Target MDGs
3. Tujuan MDGs
Materi 4. Upaya Kesehatan Ibu dan anak

54
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
Tahukah Anda millenium development Target ini merupakan tantangan utama
goals (MDGs)? Sekarang tuliskan dalam pembangunan di seluruh dunia
jawaban Anda pada kotak berikut: yang terurai dalam Deklarasi Milenium,
dan diadopsi oleh 189 negara serta
ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada
saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan
September 2000 tersebut.  

Penandatanganan deklarasi ini


merupakan komitmen dari pemimpin-
Bagaimana? Apakah jawabannya sudah pemimpin dunia untuk mengurangi
Anda tuliskan, jika sudah sekarang lebih dari separuh orang-orang yang
cocokkan jawaban Anda dengan uraian menderita akibat kelaparan, menjamin
berikut ini. semua anak untuk menyelesaikan
pendidikan dasarnya, mengentaskan
1. Latar Belakang MDGs
kesenjangan jender pada semua
MDGs adalah singkatan dari tingkat pendidikan, mengurangi
Millenium Developmet Goals, dalam kematian anak balita hingga 2/3 , dan
bahasa Indonesia bearti Tujuan mengurangi hingga separuh jumlah
Pembangunan Millenium. MDGs orang yang tidak memiliki akses air
adalah Deklarasi Milenium hasil bersih pada tahun 2015.
kesepakatan kepala negara dan
3. Tujuan MDGs
perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai Deklarasi Millennium PBB yang
dijalankan pada September 2000, ditandatangani pada September
berupa delapan butir tujuan untuk 2000 menyetujui agar semua negara:
dicapai pada tahun 2015.
a. Pengentasan kemiskinan dan
2. Target MDGs kelaparan yang ekstrim

Targetnya adalah tercapai Target untuk 2015: Mengurangi


kesejahteraan rakyat dan setengah dari penduduk dunia
pembangunan masyarakat pada 2015. yang berpenghasilan kurang dari

55
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

1 dolar AS sehari dan mengalami g. Menjamin daya dukung


kelaparan. lingkungan hidup

b. Pemerataan pendidikan dasar Target:

Target untuk 2015: Memastikan - Mengintegrasikan prinsip-


bahwa setiap anak, baik laki-laki prinsip pembangunan yang
dan perempuan mendapatkan berkelanjutan dalam kebijakan
dan menyelesaikan tahap setiap negara dan program
pendidikan dasar. serta mengurangi hilangnya
sumber daya lingkungan
c. Mendukung adanya persaman
jender dan pemberdayaan - Pada tahun 2015 mendatang
perempuan diharapkan mengurangi
setengah dari jumlah orang
Target 2005 dan 2015: Mengurangi
yang tidak memiliki akses air
perbedaan dan diskriminasi
minum yang sehat
gender dalam pendidikan dasar
dan menengah terutama untuk - Pada tahun 2020 mendatang
tahun 2005 dan untuk semua diharapkan dapat mencapai
tingkatan pada tahun 2015. pengembangan yang
signifikan dalam kehidupan
d. Mengurangi tingkat kematian
untuk sedikitnya 100 juta
anak
orang yang tinggal di daerah
Target untuk 2015: Mengurangi kumuh
dua per tiga tingkat kematian
h. Mengembangkan kemitraan
anak-anak usia di bawah 5 tahun
global untuk pembangunan
e. Meningkatkan kesehatan ibu
Target:
Target untuk 2015: Mengurangi
- Mengembangkan lebih
dua per tiga rasio kematian ibu
jauh lagi perdagangan
dalam proses melahirkan
terbuka dan sistem
f. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, keuangan yang berdasarkan
malaria, dan penyakit lainnya aturan, dapat diterka dan
tidak ada diskriminasi.
Target untuk 2015: Menghentikan Termasuk komitmen
dan memulai pencegahan terhadap pemerintahan
penyebaran HIV/AIDS, malaria yang baik, pembangungan
dan penyakit berat lainnya.

56
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dan pengurangan tingkat - Dalam kerja sama dengan


kemiskinan secara nasional pihak “pharmaceutical”,
dan internasional. menyediakan akses obat
penting yang terjangkau
- Membantu kebutuhan-
dalam negara berkembang
kebutuhan khusus negara-
negara kurang berkembang, - Dalam kerjasama dengan pihak
dan kebutuhan khusus dari swasta, membangun adanya
negara-negara terpencil dan penyerapan keuntungan
kepulauan-kepulauan kecil. dari teknologi-teknologi
Ini termasuk pembebasan- baru, terutama teknologi
tarif dan -kuota untuk ekspor informasi dan komunikasi.
mereka; meningkatkan
pembebasan hutang untuk
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
negara miskin yang berhutang
besar; pembatalan hutang Banyak upaya yang dilakukan
bilateral resmi; dan menambah oleh Pemerintah dalam meningkatkan
bantuan pembangunan kesehatan ibu dan anak. Baik dalam hal
resmi untuk negara yang peningkatan ketrampilan pada tenaga
berkomitmen untuk kesehatan, pemberdayaan pada kader
mengurangi kemiskinan. atau masyarakat, maupun penyusunan
Peraturan Pemerintah dalam pelayanan
- Secara komprehensif
kesehatan. Hanya saja masih dihadapi
mengusahakan persetujuan
banyak kesulitan dalam meningkatkan
mengenai masalah utang
kesehatan ibu dan anak, sehingga
negara-negara berkembang.
angka kematian ibu masih tinggi dan
- Menghadapi secara masih ditemukan kematian bayi dan
komprehensif dengan negara balita. Tujuan MDGs yang ke 4 yaitu
berkembang dengan masalah menurunkan angka kematian anak dan
hutang melalui pertimbangan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan
nasional dan internasional ibu merupakan salah satu kebijakan
untuk membuat hutang lebih pemerintah dalam menurunkan angak
dapat ditanggung dalam kematian ibu dan bayi.
jangka panjang.
Tantangan menurunkan angka
- Mengembangkan usaha kematian ibu dalam pencapaian target
produktif yang layak dijalankan MDGs antara lain :
untuk kaum muda
a. Terbatasnya akses masyarakat

57
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

terhadap pelayanan kesehatan yang kesehatan,


berkualitas
h. Meningkatkan pendidikan
b. Terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan masyarakat
kesehatan
i. Memperbaiki status gizi ibu hamil
c. Masih rendahnya pengetahuan
j. Menciptakan lingkungan kondusif
dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga kesehatan dan k. Memperkuat sistem informasi,
keselamatan ibu
l. Memperkuat koordinasi dengan
d. Masih rendahnya status gizi dan memperjelas peran dan tanggung
kesehatan ibu hamil jawab fungsi pusat dan daerah

e. Masih rendahnya angka pemakaian m. Meningkatkan upaya pencapaian


kontrasepsi dan tingginya unmet indikator-indikator ‘Standar
need Pelayanan Minimum’ (SPM) bidang
kesehatan
f. Pengukuran AKI masih belum tepat,
karena sistem pencatatan penyebab
kematian ibu masih belum adekuat.
Tantangan menurunkan angka
kematian ibu dalam pencapaian target
MDGs antara lain :
Kebijakan yang dilaksanakan
untuk menurunkan angka kematian a. Masih rendahnya cakupan
ibu di Indonesia, antara lain: imunisasi.

a. Meningkatkan pelayanan outreach b. Belum optimalnya deteksi dini dan


berbasis fasilitas perawatan segera bagi balita sakit
atau Manajemen Terpadu Balita
b. Meningkatkan akses layanan
Sakit (MTBS).
keluarga berencana
c. Masih terbatasnya upaya perbaikan
c. Memperkuat fungsi bidan desa
gizi pada anak.
d. Memperkuat sistem rujukan
d. Masih rendahnya keterlibatan
e. Memperkuat dukungan fi nansial keluarga dalam kesehatan anak.

f. Meningkatkan pelayanan continuum e. Masih rendahnya upaya


of care pengendalian faktor risiko
lingkungan.
g. Meningkatkan ketersediaan tenaga

58
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

f. Masih terbatasnya akses terhadap perilaku,


layanan kesehatan.
f. Meningkatkan pelayanan kesehatan
neonatal dan ibu,

Kebijakan kesehatan anak di g. Memperkuat dan meningkatkan


Indonesia difokuskan pada intervensi- kualitas layanan kesehatan,
intervensi layanan kesehatan meliputi:
h. Meningkatkan mobilisasi partisipasi
a. Meningkatkan cakupan imunisasi masyarakat melalui kegiatan
campak, posyandu

b. Meningkatkan pelaksanaan strategi i. Meningkatkan advokasi kebijakan


MTBS, bagi daerah dengan tingkat
pencapaian target kesehatan anak
c. Menangani permasalahan gizi pada
yang masih rendah,
anak.
j. Memadukan strategi lintas sektor
d. Menerapkan strategi kesehatan
untuk mempercepat pencapaian
anak pada tingkat keluarga,
target penurunan angka kematian
e. Meningkatkan upaya perubahan balita, bayi maupun neonatal.

59
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Selamat, Anda telah dasar, mendukung adanya persamaan
menyelesaikan KB 3 tentang MDGs. jender dan pemberdayaan perempuan,
Dengan demikian Anda yang bertugas mengurangi tingkat kematian
sebagai bidan telah mengetahui anak, meningkatkan kesehatan
tentang MDGs. Hal-hal penting yang ibu, perlawanan terhadap HIV/
telah Anda pelajari dalam kegiatan AIDS, malaria, dan penyakit lainnya.
belajar MDGs adalah sebagai berikut: menjamin daya dukung lingkungan
hidup, mengembangkan kemitraan
MDGs adalah singkatan dari
global untuk pembangunan
Millenium Developmet Goals, dalam
bahasa Indonesia berarti Tujuan Tujuan MDGs yang ke 4 yaitu
Pembangunan Millenium. Targetnya menurunkan angka kematian anak dan
adalah tercapai kesejahteraan rakyat ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan
dan pembangunan masyarakat pada ibu merupakan salah satu kebijakan
2015. Tujuannya yaitu pengentasan pemerintah dalam menurunkan angak
kemiskinan dan kelaparan yang kematian ibu dan bayi.
ekstrim, pemerataan pendidikan

60
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Apakah Anda sudah bisa memahami materi uraian diatas? Jika sudah
sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu
pilihan jawaban yang paling Anda anggap benar.

1. MDGs dalam bahasa Indonesia adalah ....

A. Visi pembangunan millenium

B. Misi pembangunan millenium

C. Target pembangunan millenium

D. Tujuan pembangunan millenium

E. Sasaran Pembangunan millenium

2. MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan


perwakilan dari berbagai negara yang menghasilkan .......butir tujuan.

A. 2

B. 4

C. 6

D. 8

E. 10

3. Dari kesepakatan tersebut tujuan untuk dicapai pada tahun .......

A. 2015

B. 2016

C. 2017

D. 2018

61
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

E. 2019

4. Tujuan MDGs yang pertama adalah...........

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

5. Tujuan MDGs yang ketiga adalah...........

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

6. Meningkatkan kesehatan ibu, merupakan tujuan MDGs yang ke....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

7. Mengurangi tingkat kematian anak, merupakan tujuan MDGs yang ke....

62
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

8. Meningkatkan akses pelayanan KB, merupakan kebijakan untuk .......

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

9. Masih terbatasnya upaya perbaikan gizi pada anak, merupakan tantangan


dalam.......

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

10. Menangani permasalahan gizi pada anak, merupakan kebijakan untuk.....

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

63
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

F. Pada remaja perempuan membesarnya payudara, merupakan ciri-ciri


perubahan fisik.....

A. Seks primer

B. Seks remaja

C. Seks sekunder

D. Perubahan mental

E. Perubahan psikologis

Tugas Mandiri
Untuk memperkaya pemahaman Anda tentang MDGs, bacalah artikel-artikel yang
berkaitan dengan MDGs baik dari koran, majalah maupun pencarian diinternet.

64
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Penutup
Selamat Anda telah berhasil Kesehatan Dasar (Poskesdes).Tahapan
mempelajari Modul ini. Dari modul Desa Siaga yaitu tahap pembinaan,
ini Anda telah mempelajari tentang pertumbuhan, pengembangan dan
kebijakan pemerintah dalam pelayanan paripurna.
kebidanan diantaranya, yaitu PWS-KIA,
Millenium Developmet
Desa Siaga dan MDGs. Pemantauan
Goals (MDGs), yang berarti Tujuan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Pembangunan Millenium. Targetnya
Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen
adalah tercapai kesejahteraan rakyat
untuk melakukan pemantauan program
dan pembangunan masyarakat pada
KIA di suatu wilayah kerja secara terus
2015. Tujuan MDGs yang ke 4 yaitu
menerus, agar dapat dilakukan tindak
menurunkan angka kematian anak dan
lanjut yang cepat dan tepat. Program
ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan
KIA yang dimaksud meliputi pelayanan
ibu merupakan salah satu kebijakan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
pemerintah dalam menurunkan angak
ibu dengan komplikasi kebidanan,
kematian ibu dan bayi.
keluarga berencana, bayi baru lahir,
bayi baru lahir dengan komplikasi, Sekarang bertanyalah kepada
bayi, dan balita. diri Anda sendiri apakah Anda telah
menguasai seluruh materi yang dibahas
Desa Siaga adalah desa yang
dalam modul ini. Jika belum pelajari
penduduknya memiliki kesiapan
sekali lagi, terutama pada bagian-
sumber daya dan kemampuan
bagian yang belum Anda kuasai. Jika
serta kemauan untuk mencegah
sudah bersegeralah menghubungi
dan mengatasi masalah-masalah
dosen yang mengampu mata kuliah ini
kesehatan, bencana dan kegawat-
untuk meminta tes akhir modul.
daruratan kesehatan secara mandiri.
Sebuah desa telah menjadi desa siaga
apabila desa tersebut telah memiliki Selamat dan sukses selalu
sekurang-kurangnya sebuah Pos

65
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka
Bappenas, 2010. Laporan pencapaian tujuan pembangunan milenium di
Indonesia 2010. Jakarta

Depkes, 2008. Pedoman pelaksanaan pengembangan desa siaga. Depkes RI,


Jakarta.

Kemkes. 2010. Pedoman pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS-KIA). Kemkes RI. Jakarta.

Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta

Yulifah, R dan Yuswanto, TJA. 2012. Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba


Medika. Jakarta

66
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci JawabanTest Formatif


KB 1 KB 2 KB 3

1. B 1. B 1. D

2. D 2. A 2. D

3. D 3. D 3. A

4. C 4. C 4. D

5. E 5. C 5. E

6. E 6. D 6. E

7. D 7. E 7. D

8. E 8. C 8. A

9. A 9. B 9. C

10. B 10. C 10. C

67
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Akhir Modul


Waktu: 30 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu alternatif


jawaban yang paling anda anggap benar.

1. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA adalah


tujuan .........PWS KIA

A. Akhir

B. Umum

C. Antara

D. Khusus

E. Proses

2. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan adalah.....PWS KIA

A. Tujuan

B. Definisi

C. Pelembagaan

D. Prinsip pengelolaan

E. Indikator pemantauan

3. Kunjungan pemeriksaan selama masa kehamilan pada trimester tiga


dianjurkan...

A. 1 kali

68
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

B. 2 kali

C. 3 kali

D. 4 kali

E. 5 kali

4. Pemberian Tablet zat besi minimal ........ tablet selama kehamilan.

A. 60

B. 70

C. 80

D. 90

E. 100

5. Pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari
pasca bersalin oleh tenaga kesehatan, merupakan pelayanan...

A. Ibu nifas

B. Antenatal

C. Neonatus

D. Keluarga berencana

E. Pertolongan persalinan

6. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan, sehingga cepat mendapat


pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup
dengan stimulasi tumbuh kembang, merupakan pelayanan kesehatan.......

A. Bayi

B. Janin

69
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. Balita

D. Neonatus

E. Pra sekolah

7. Jumlah ibu hamil yang ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat
serta dirujuk ke tenaga kesehatan, merupakan ......

A. Cakupan akses

B. Cakupan ibu hamil

C. Cakupan ibu hamil berisiko

D. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan

E. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

8. Perhitungan yang menggunakan rumus : 1,10 x angka kelahiran kasar x


jumlah penduduk adalah unuk menghitung ..........

A. Sasaran balita

B. Sasaran ibu nifas

C. Sasaran ibu hamil

D. Sasaran neonatus

E. Sasaran ibu bersalin

9. Analisis grafik PWS-KIA Desa C menunjukkan kecenderungan cakupan


bulanan meningkat atau tetap jika dibandingkan cakupan bulan lalu, maka
status Desa C dikategorikan dalam....

A. Baik

B. Jelek

C. Cukup

70
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

D. Kurang

E. Sangat baik

10. Rencana tindak lajut bagi desa yang berstatus kurang, adalah......

A. Analisis lebih dalam

B. Melanjutan pola penyelenggaraan KIA

C. Mencari penyebab rendahnya cakupan

D. Penyelenggaraan KIA disesuaikan kebutuhan

E. Prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan

11. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah....

A. Ketertiban

B. Keamanan

C. Kesehatan

D. Kemacetan

E. Bencana banjir

12. Meningkatkan keluarga yang sehat yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat., adalah .........

A. Tujuan akhir desa siaga

B. Tujuan umum desa siaga

C. Tujuan antara desa Siaga

D. Tujuan proses desa Siaga

71
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

E. Tujuan khusus desa Siaga

13. Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan di wilayahnya, adalah .....

A. Tujuan akhir desa siaga

B. Tujuan umum desa siaga

C. Tujuan antara desa Siaga

D. Tujuan proses desa Siaga

E. Tujuan khusus desa Siaga

14. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

15. Individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup
sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah
desanya, merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

72
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

16. Memiliki pelayanan kesehatan dasar, bagi desa yang tidak memiliki akses ke
puskesmas/puskesmas pembantu, dapat dikembangkan Pos Kesehatan Dasar,
hal tersebut merupakan......

A. Tujuan Desa Siaga

B. Definisi desa siaga

C. Kriteria Desa Siaga

D. Sasaran desa Siaga

E. Tahapan desa Siaga

17. Kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku
kepentingan lainnya., hal tersebut merupakan......

A. Pihak keamanan

B. Pihak kebersihan Tujuan Desa Siaga

C. Pihak yang memberikan dukungan kebijakan

D. Pihak yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku

E. Individu dan keluarga didesa yang mampu melaksanakan hidup sehat

18. UKBM adalah .......

A. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

B. Usaha kesehatan bersumberdaya masyarakat

C. Upaya kesehatan berdasarkan kemampuan masyarakat

D. Upaya kesehatan berdasarkan sumberdaya masyarakat

E. Usaha kesehatan berdasarkan sumberdaya masyarakat

73
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

19. Pembinaan desa siaga dilakukan oleh...........

A. Poned

B. Ponek

C. Puskesmas

D. Puskesmas dan Poned

E. Puskesmas, poned dam ponek

20. Pembiayaan kegiatan desa siaga ditanggung oleh........

A. Individu

B. Kepala RT

C. Masyarakat

D. Sumbangan

E. Kepala desa

21. MDGs adalah singkatan dari.....

A. Millenium Direction Goals

B. Millenium Declaration Goals

C. Millenium Development Goals

D. Millenium Declaration Generals

E. Millenium Development Generals

22. MDGs merupakan hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari
berbagai negara....

A. PBB

B. FAO

74
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

C. WHO

D. APEC

E. OPEC

23. Hasil dari kesepakatan tersebut diperoleh delapam butur tujuan yang mulai
dijalankan pada....

A. Januari 2000

B. Februari 2000

C. Agustus 2000

D. September 2000

E. Desember 2000

24. Tujuan MDGs yang Kelima adalah...........

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

25. Tujuan MDGs yang keempat adalah...........

A. Meningkatkan kesehatan ibu

B. Pemerataan pendidikan dasar

C. Mengurangi tingkat kematian anak

D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

75
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

26. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, merupakan


tujuan MDGs yang ke....

A. 4

B. 5

C. 6

D. 7

E. 8

27. Menjamin daya dukung lingkungan hidup, merupakan tujuan MDGs yang
ke....

A. 4

B. 5

C. 6

D. 7

E. 8

28. Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari
1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan, merupakan target MDGs yang
ke.....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

76
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

29. Masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi dan tingginya unmet need,
merupakan tantangan dalam.......

A. Meningkatkan kesehatan ibu


B. Pemerataan pendidikan dasar
C. Mengurangi tingkat kematian anak
D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

30. Meningkatkan pelaksanaan strategi MTBS, merupakan kebijakan untuk.....

A. Meningkatkan kesehatan ibu


B. Pemerataan pendidikan dasar
C. Mengurangi tingkat kematian anak
D. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

E. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan

77
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kunci JawabanTest Akhir Modul

1. D 11. C 21. C

2. D 12. E 22. A

3. B 13. B 23. D

4. D 14. D 24. A

5. A 15. D 25. C

6. A 16. C 26. C

7. E 17. C 27. D

8. C 18. A 28. A

9. C 19. D 29. A

10. E 20. C 30. C

78
Kembali ke: Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Test Akhir Modul

Anda mungkin juga menyukai