Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

MEMBUAT SPO
(MEMPOSISIKAN PASIEN : POSISIS FOWLER, SEMIFOWLER, SIM,
LITHOTOMI, DORSAL RECUMBENT, TRENDELENBURG DAN SUPINASI)
MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR
DOSEN MATA KULIAH : Ns. MARICE B. OLLA M.Kep., Sp.Kep.J

DI BUAT OLEH : KELOMPOK V


1. SUNIA BOENG
2. WISSYE HAYOTO
3. NURCIMIN TEHUAYO
4. ROSALINA KEMBALEM
5. FRISCHILYA PALAPESSY
6. INDRAWATI LULANG
7. JUBAIDA RIRING
8. ROSMIYATI
9. JULI RAHMAWATI
10. LINTAR HUSEIN RUMASORENG
11. SYAKILA P. PAWAE
12. SAIT DEDI WAN
13. ZHAMSIDAE NUSSY
14. WA ODE KARNI MAINAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A. 2021/2022
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN FOWLER
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana
bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini
dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien. (posisi 45 – 90 )
o o

TUJUAN 1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.


2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga
meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat
posisi yang menetap 
PETUGAS Perawat  
INDIKASI 1. Pada pasien dengan gangguan pernapasan
2. Pada pasien immobilisasi
PERALATAN 1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Handscoon (bila diperlukan)
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
CARA 2. Mencuci tangan
PELAKSANAAN 3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Dudukkan pasien
2. Beri sandaran atau bantal
3. Atur tempat tidur untuk posisi fowler
4. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN SEMIFOWLER
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi Semi Fowler adalah memposisikan pasien dengan posisi
setengah duduk dengan menopang bagian kepala dan bahu
menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan ditopang dengan
bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada
posisinya.
TUJUAN 1. Mengarungi sesak napas
2. Memberikan rasa nyaman
3. Membantu memperlancar keluarnya cairan
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
PETUGAS Perawat  
INDIKASI 1. Pasien sesak napas
2. Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik,
atau bila pasien sudah benar-benar sadar
1. Sandaran punggung atau kursi
PERALATAN 2. Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur (bila perlu)
3. Tempat tidur khusus (fuctional bed) jika perlu
4. Sarung tangan dan masker bila perlu
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di
letakkan di bawah atau di Kasur di bagian kepala, di
atur sampai setengah duduk dan di baringkan kembali
dan pada ujung kakinya di pasang penahan
2. Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan
tempat tidurnya langsung di atur setengah duduk, di
bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua
CARA lengan di topang dengan bantal.
PELAKSANAAN 3. Rapikan tempat tidur
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
MEMPOSISIKAN PASIEN SIM  Tgl. Ditetapkan :
(MIRING KIRI-MIRING KANAN)
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi sim adalah berbaring pada pertengahan antara posisi
lateral dan semi prone (posisi miring ke kanan atau ke kiri)
dengan menarik lutut dan paha keatas. Posisi ini dilakukan
untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui
anus (supositoria).
1. Mengurangi penekanan pada tulang sacrum dan
trochanter mayor otot pinggang
2. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah
aspirasi
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah decubitus
TUJUAN 5. Membantu menghilangkan tekanan pada sacrum dan
trokanter mayor pada klien yang mengalami paralisis
6. Memudahkan pemeriksaan dan perawatan perinetal
7. Untuk tindakan pemberian huknah
PETUGAS Perawat  
1. Pasien tidak sadar
INDIKASI 2. Pasienparalisis
3. Pasien yang akan dilakukan tindakan huknah

1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
PERALATAN 3. Bantal biasa
4. Handuk gulung
5. Sarung tangan / handscoon (bila perlu)
CARA A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan
kiri dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki
kiri lurus dengan lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke
dada.
2. Tangan kiri di atas kepala atau di belakang punggung
dan tangan kanan diatas tempat tidur
3. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan
setengah telungkup dan kaki kanan lurus, lutut dan
paha kiri ditekuk diarahkan ke dada.
4. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung
dan tangan kiri di atas tempat tidur.
5. Letakkan bantal dibawah kepala pasien
6. Atur posisi bahu atas sehinggga bahu dan siku fleksi
7. Letakkan bantal disela antara dada dan abdomen dan
pada lengan atas ltakkan diatas bantal tersebut
8. Letakkan bantal pada area paha atas dan tempat tidur
9. Letakkan handuk gulung dibawah telapak kaki
D. Tahap Terminasi
6. Mengevaluasi hasil tindakan
7. Berpamitan dengan pasien
8. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
9. Mencuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :


MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN DORSAL RECUMBENT
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi dorsal recumbent yaitu posisi terlentang dan kedua lutut
fleksi (direnggangkan) di atas tempat tidur (seperti ibu bersalin).
TUJUAN Untuk meningkatkan kenyamanan pasien terutama dengan
ketegangan punggung belakang
PETUGAS Perawat  
INDIKASI 1. Pasien yang akan melakukan pemeriksaan genitalia
2. Persalinan
1. Bantal
PERALATAN 2. Tempat tidur khusus (fuctional bed) jika perlu
3. Sarung tangan, bila perlu
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien dalam keadaan berbaring atau terlentang
2. Letakkan bantal diantara kepala dan ujung tempat tidur
pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
CARA 3. Telapak kaki pasien teteap menapak di Kasur
PELAKSANAAN 4. Kedua tangan di letakkan ke arah kepala
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan tempat tidur
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN LITHOTOMI
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi lithotomi adalah posisi pasien berbaring terlentang
dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut.
TUJUAN
1. Pemeriksaan genitalia (wanita)
2. Memasang alat kontrasepsi
3. Pertolongan persalinan
PETUGAS Perawat  
1. Pada pemeriksaan genekologis
2. Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan
INDIKASI pengobatan terhadap penyakit pada uretra, rektum,
vagina dan kandung kemih.
3. Untuk persalinan
1. Tempat tidur khusus (fuctional bed)
PERALATAN 2. Bantal kecil
3. Selimut / kain penutup
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien dalam keadaan terlentang
2. Mengangkat kedua paha dan Tarik ke atas perut
3. Tungkai bawah pasien membentuk sudut 90o terhadap
paha
4. Meletakkan bagian lutut/kaki pada penyangga di tempat
CARA tidur khusus
PELAKSANAAN 5. Memasang selimut untuk menjaga privasi pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN TRENDELENBURG
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi Trendelenburg adalah posisi pasien dnegan sikap
kepala lebih rendah dari pada kaki
TUJUAN 1. Sebagai acuan agar tinfakan dapat dilakukan dengan
benar
2. Melancarkan peredaran darah ke otak
PETUGAS Perawat  
PERALATAN 1. Bantal
2. Tempat tidur khusus (fuctional bed) jika perlu
3. Sarung tangan (bila diperlukan)
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien dalam keadaan terlentang tanpa bantal di
kepala
2. Pindahkan bantal ke atas kepala di antara kepala dan
ujung tempat tidur
3. Beri bantal dibawah lipatan lutut, atur ketinggian sesuai
kebutuhan
4. Bila menggunakan tempat tidur khusus, latur posisi
tempat kepala lebih rendag dari pada kaki
CARA 5. Bila tidak menggunakan tempat tidur khusus, letakkan
PELAKSANAAN penopang kaki tempat tidur di bawah kaki pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
POLTEKKES KEMENKES DOKUMEN LEVEL : KODE :
MALUKU PROSEDUR OPERASIONAL NO.
JURUSAN KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN
MASOHI
 Tgl. Ditetapkan :
MEMPOSISIKAN PASIEN SUPINASI
AREA :   No. Revisi :  
PENGERTIAN Posisi supinasi adalah posisi pasien dengan sikap terlentang
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman
2. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan,
pengobatan, dan perawatan
PETUGAS Perawat  
1. Bantal
2. Gulungan handuk kecil
PERALATAN 3. Bantal guling
4. Papan kaki
5. Trochanter rolls dan sandbags
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat ke dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja 
1. Pasien berbaring dengan posisi tempat tidur dalam
keadaan rata
2. Letakkan gulungan handuk kecil dibawah area belakang
lumbal
3. Letakkan bantal dibawah bahu atas, leher, dan kepala
4. Letakkan trochanter rolls atau sandbags sejajar dengan
permukaan lateral paha.
5. Letakkan gulungan handuk kecil di bawah tumit untuk
mengelevasikan tumit
6. Letakkan papan kaki dibawah telapak kaki
7. Letakkan bantal dibawah lengan bawah yang pronasi,
mempertahankan lengan atas sejajar dengan tubuh
CARA klien.
PELAKSANAAN 8. Letakkan gulungan didalam tangan
D. Tahap Terminasi
6. Mengevaluasi hasil tindakan
7. Berpamitan dengan pasien
8. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
9. Mencuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai