Anda di halaman 1dari 301

PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-492-
tn

Sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk mewujudkan Indonesia Berdaulat,


Maju, Adil dan Makmur, maka dan pembangunan Ibu Kota
Nusantara akan dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam jangka
panjang. Tahapan pembangunan Ibu Kota Nusantara pada dokumen ini dimulai
pada tahun 2022 dan tahap kelima berakhir pada tahun 2045. Pembangunan
Ibu Kota Nusantara dibagi menjadi lima tahap pembangunan yang meliputi:
(l) Tahap t (2022-2024), (2) Tahap 2 (2025-2029), (3) Tahap A (2OSo-2o341,
(a)Tahap 4 (2o3s-2039), dan (5) Tahap 5 (2o4o-2o451.

Penahapan Ibu Kota Nusantara disusun untuk memastikan


kelancaran dan keberhasilan mencapai tqiuan yang telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan proses komunikasi dan konsultasi publik; kesiapan lokasi;
perencanaan tata ruang, kawasan dan lingkungan; penataan kelembagaan dan
regulasi; perumusan insentif fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan dan kepabeanan; penyediaan
infrastruktur perkantoran, perumahan, transportasi dan infrastruktur
pendukung lainnya; penyiapan dan pemindahan aparatur pemerintahan;
pengembangan kapasitas Pemerintah Daerah yang menjadi mitra Ibu Kota
lysantara; serta penyediaan sumber daya, pembiiy""rr- dan investasi yang
diperlukan. Penahapan pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara juga
disusun agar persiapan dan pembangunan dapat berjalan secara
berkesinambungan dan terpadu.

Dalam upaya membangun Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Dunia untuk
Semua, pelaksanaan pembangunan pada Tahap 1-5 didasarkan atas perkiraan
atau proyeksi penduduk yang akan menghuni serta kebutuhan lahan dan
kawasan yang akan dikembangkan. Pembangunan infrastruktur harus dimulai
setidaknya dua sampai tiga tahun sebelum pertama kali dihuni.
penduduk dimulai dengan perpindahan sektor pertahanan dan keamanan yang
didukung dengan pembangunan infrastruktur sementara pada tal:un 2022
dalam rangka pengamanan proses konstruksi. I nfrastruktur utama seperti
perkantoran, perumahan, prasarana dan sarana air bersih, sanitasi, dan
transportasi massal Ibu Kota Nusantara akan melayani kawasan Ibu Kota
Nusantara pada tahun 2024, derrgan dimulainya perpindahan ASN, TNI,
dan Polri.

SK No l4l010A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-493-

Penahapan pembangunan Ibu Kota Nusantara di setiap tahapan pembangunan


dijabarkan melalui berbagai indikasi program yang dapat menjadi acuan dalam
pembangunan. Penyusunan indikasi program mengacu pada KPI Ibu Kota
Nusantara 2045 yang telah dijabarkan pada Bab 2 perincian Rencana Induk
Ibu Kota Nusantara. Mengingat bahwa setiap program dan kegiatan
pembangunan yang dilakukan dalam seluruh tahapan pembangunan Ibu Kota
Nusantara dapat memberikan manfaat secara luas dalam proses
Ibu Kota Nusantara, maka dapat diartikan bahwa indikasi progrzrm yang
dijabarkan dalam Perincian Rencana Induk ini dapat mendukung lebih dari satu
pencapaian KPI yang telah ditetapkan sebelumnya.

6.1 TAHAP 1 : PEMBANGUNAII IBU KOTA ITUSAIITARA TAIIIIII 2!n2-20r,t4


Tahap 1 pembangunan Ibu Kota Nusantara pada tahun 2022-2024 merupakan
tahap awal pembangunan dan pemindahan ibu kota negara. pada tahap pertama
tersebut, akan dimulai perpindahan ASN serta TNI dan polri di wilayah Ibu Kota
Nusantara. Pemindahan representasi lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif
serta ASN dan TNI/Polri akan dilaksanakan pada tat,r:u,, 2o24. pada Tahap 1
tersebut, perkantoran pemerintah dan perumahan ASN serta TNI dan polri akan
dibangun beserta seluruh sarana prasarana lingkungan, fasilitas umum dan
fasilitas sosial. Fasilitas dan sarana prasarana akomodasi, makanan dan
minuman juga disiapkan bagi pekerja konstruksi serta unsur pertahanan dan
keamanan untuk pengamanan lokasi.

Pembangunan di Ibu Kota Nusantara pada Tahap 1 difokuskan pada KIpp


dengan infrastruktur utama dan jalur transportasi yang masih dalam proses
pembangunan serta ditargetkan dapat mulai dimanfaatkan pada tahun 2024
ketika ASN mulai berpindah ke Ibu Kota Nusantara. Selama Tahap 1, kebutuhan
infrastruktur dan transportasi bersifat sementara dan menjadi bagian dari
perencanaan manajemen konstruksi untuk kepentingan pembangunan
kawasan.

Penduduk yang akan berpindah ke Ibu Kota Nusantara pada Tahap 1


tahu,, 2024 mencakup ASN kementerian/lembaga, pegawai Lembaga Negara
Independen/Badan Publik, TNI, Polri, serta unsur pertahanan dan keamanan
lainnya beserta anggota keluarganya, serta tenaga kerja di berbagai sektor
layanan pendukung lainnya (misalnya konstruksi, akomodasi, makanan,
minuman, dan retail). Diproyeksikan total populasi Ibu Kota Nusantara beserta

SK No l4l0ll A
N,EPUBUK INDONESIA

-494-
penduduk eksisting pada tahun 2024 adalah sekitar 488.409 jiwa. Adapun
rincian proyeksi jumlah populasi Ibu Kota Nusantara pada Tahap 1 dapat dilihat
padaTabel 6-1.
Tabel 6-1 Proyeksi Jumlah Populasi Ibu Kota Nusantara pada Tahap 1 (Tahun 20.22-20241

Populaai 2023 2024


Jumlah Tenaga Keg'a
l.l Aparatur Sipil Negara (ASN)
t.2 Kemhan/TNI, Polri, BIN, BSSN, dan
0
Bakamla
Pegawai kmbaga Negara
Independen/ Badan Publik o o

Tenaga Kerja Sektor Ekonomi dari


industri di dalam Ibu Kota Nusantara o o

Tenaga Kerja di Sektor Layanan


Pendukung yang diinduksi dari industri 0 0 o
dalam Ibu Kota Nusantara
f61aga Kerja Konstruksi pada masa
pembangunan Ibu Kota Nusantara 15.713 16.313 16.913

Populasi Tanggungan/ Dependen 16.354 16.979 257.675


2.1 Anggota Keluarga ASN o

2.2 Anggota Keluarga Kemhan/TNI, Polri, 240.000


BIN, BSSN, dan Bakamla 0

2.3 Anggota Keluarga Pegawai Lembaga


Negara Independen/ Badan Publik 0

2.4 Mahasiswa o o
Keluarga Tenaga Kerja Sektor Ekonomi
dari industri di dalam Ibu Kota Nusantara o o 0

Keluarga Tenaga Kerja di Sektor Layanan


Pendukung yang diinduksi dari industri o 0 0
dalam Ibu Kota Nusantara
2.7 Keluarga Tenaga Kerja Konstruksi pada
masa Pembangunan Ibu Kota Nusantara 16.354 16.979 17.603

SK No 141012A
REPUBLIK INDONESIA

-495-
No Populaci 2022 2023 2024
3 Jumlah Penduduk Eksisting yang berada
dalam delineasi Ibu Kota Nusantara
t50.612 151.968 153.336

TOTALPOPULTSI 182.679 185.260 488.rtog

Catatan :
a. proyeksi angka ASN serta TNI/Polri yang dipindahkan merupakan perkiraan angka
maksimal
b. proyeksi tenaga kerja konstruksi merupakan angka sementara berdasarkan data
historis di luar perhitungan investasi sektor konstruksi
c. proyeksi Pegawai Iembaga Negara Independen/Badan Publik beserta keluarga
baru mencakup data pegawai Bank Indonesia.

Pada Tahap 1, fokus pembangunan KIPP secara bertahap pada kawasan Sub Wp
LAl, lA2, dan dilanjutkan dengan Sub WP 18 dan sub Wp lC. pembangunan
KIKN dan KPIKN dimulai dengan pembangunan jalan penghubung KIpp ke
pusat-pusat pelabuhan dan bandara penting pendukung konstruksi
Kawasan yang akan dibangun adalah kawasan mixed.-use yang
meliputi (1) kawasan perkantoran pemerintahan pusat (eksekutif, legislatif,
yudikatif) dengan penerapan konsep smart gouemment; (21 kawasan
permukiman ASN dan TNI/Polri; serta (3) kawasan bisnis dan ekonomi
pendukung pembangunan awal KIPP. Pengembangan zona m*ed.-use tersebut
didukung dengan pembangunan ruang terbuka hijau, infrastruktur
transportasi, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum dasar.

6.1.1 Persiapan

Penyiapan kelembagaan dan Otorita Ibu Kota Nusantara akan ditargetkan


selesai pada tahun 2022. Pembangunan Ibu Kota Nusantara akan mengacu
kepada Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN), Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) Ibu Kota Nusantara.

Penyediaan tanah pada Tahap t hingga tahun 2024 dilaksanakan sesuai dengan
RTR KSN Ibu Kota Nusantara dan RDTR Ibu Kota Nusantara. pada Tahap 1,
pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagian besar dilakukan pada kawasan
hutan produksi yang dapat dikonversi dan digunakan untuk pembangunan.
Dalam jangka pendek, instansi yang melakukan pembangunan atau Otorita Ibu
Kota Nusantara mengusulkan permohonan penggunaan kawasan hutan kepada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan

SK No 141013 A
REPUBLIK INDONES!A

-496-
pelepasan kawasan hutan akan dilakukan oleh otorita Ibu Kota Nusantara.
Sementara itu, di wilayah yang telah ada pemilikan dan penguasaan
masyarakat, dilaksanakan pengadaan tanah bagi pembangunan- untuk
kepentingan umum. Instansi yang melakukan pembangu.ran ati, otorita Ibu
Kota Nusantara bertindak sebagai instansi yang membu[uhkan tanah, sehingga
perlu menyusun Dokumen perencanaan Fengadaan tanafr pinl aan
menganggarkan biaya pembebasan lahan.
Untuk mendukung persiapan pem bangunan pada Tahap I , akan dibangun jalur
atau akses logistik pembangunan Ibu Kota Nusantara. B eberapa infrastruktur
yang akan dibangun sebagai akses logistik meliputi pembangunan jalan dan
pelabuhan di kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara yang mendukung akses
menuju KIPP. Selain itu, untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara
pada Tahap 1, tenaga kerja konstruksi baik yang berasal dari luar wilayah Ibu
Kota Nusantara maupun tenaga lokal akan didukung dengan penyediaan rumah
tenaga kerja konstruksi di fokus kawasan pembangunan di KIPP.
Sosialisasi dan komunikasi secara lebih luas al<an dilakukan ke berbagai
pemangku kepentingan. Sosialisasi terkait dengan pemindahan ditqiukan
kepada ASN, TNI dan Polri serta lembaga negara lainnya yang al<an
pada Tahap 1. Sosialisasi terkait dengan rencana di kawasan Ibu
Kota Nusantara juga dilakukan kepada masyarakat lokal dan calon penduduk
pendatang, daerah se kitar Ibu Kota Nusantara, serta PNA dan OI. Sementara itu
untukmendukung Ibu Kota Nusantara di berbagai bidang, maka
sosialisasi terkait dengan potensi inves tasi juga ditqlukan kepada lnves tor
potensial yang akan turut berkon tribusi dalam pembangunan dan
pengembangan Ibu Kota Nusantara.

6.1.2 Pembangunan
6.L.2.L Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia
Pada Tahap 1, pembangunan sosial dan sumber daya manusia akan
dilaksanakan pada beberapa hal, yaitu:
a Pelibatan tokoh dan masyarakat adat dan lokal dalam berbagai forum
kolaborasi yang merepresertasikan kepentingan bersama serta m-endorong
peningkatan peran dalam berbagai aspek pembangunan, seperti dalam hal
pengelolaan, konservasi dan restorasi hutan dan-lahr.r, ketahanan
pangan. ""rtr

SK No 141014A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA

-497 -

b konsep, rancangan serta pembangunan fasilitas umum dan


fasilitas sosial seperti balai adat, pusat kebudayaan, aset yang bernilai
sosial dan budaya, rumah ibadah serta sarana ruang terbuka yang didesain
secara inklusif dan responsif gender serta sesuai dengan kondisi sosial
masyarakat untuk mendorong integrasi masyarakat sekaligus tetap
meqlaga kearifan lokal.
c Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan penyediaan
fasilitas pendidikan di seluruh tingkatan pendidikan serta penyediaan
fasilitas kesehatan secara merata di seluruh wilayah Ibu Kota Nusantara,
termasuk dim ulainya pembangunan Rumah Sakit Berstandar
Internasional.
d. Pengembangan kapasitas masyarakat lokal, penciptaan peluang ekonomi
bagi kelompok rentan melalui masyarakat, peningkatan
kapasitas lembaga pendidikan yang ada untuk mempersiapkan tenaga
ke{a lokal yang terampil, serta penyerapan tenaga dengan keahlian sesuai
minat investor di klaster-klaster ekonomi.

Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk aspek sosial yang mendukung dapat
dilihat pada Tabel 6-2 di bawah ini.

. SK No l4l0l5A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-494-

Tabel 6-2 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Sosial dan Sumber Daya Manusia di Tahap 1 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2024

u.rtul Attftdtar LoLa.t Targct


iiTl?!.Tlrt?vI|Ill Guaakhu
1 >75Y" dai Konservasi dan Pelibatan tokoh Identifikasi kondisi Wilayah Ibu Studi hasil identifikasi APBN setiap tahun
256.142 trel<ltare Restorasi hutan dan masyarakat sosial budaya, Kota kondisi sosial budaya dan
area untuk dan lahan dalarn pengelolaan termasuk penguasaan Nusantara pengusaan lahan
ruang hijau (65% hutan/wanatani lahan oleh masyarakat
area dilindungi berkelanjutan
dan LO\;o area Pelibatan masyarakat Wilayah Ibu Terlaksananya program APBN setiap tahun
produksi pangan) pada upaya Kota konservasi dan restorasi
pelindungan, Nusantara hutan dan lahan yang diikuti
rehabilitasi, dan oleh masyarakat lokal
pengelolaan hutan
2 l00%o integrasi Ruang Publik, Aset bernilai sosial Identifikasi dan Wilayah Ibu Teridentifikasinya aset Cagar APBN 2023
seluruh Fasilitas dan budaya registrasi aset Cagar Kota Budaya dan Objek Pemajuan
penduduk Nasional, dan penting Budaya dan Objek Nusantara Kebudayaan
Integrasi Sosial Pemajuan
Kebudayaan dengan
melibatkan lembaga
pemerintah vans

SK Nc074001 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_499_

iitn Ibu Kota Lotast Target hI?FN Tahun


Iluserter* 2O4S urtut Atrtvttas
bertanggung jawab
atas urusan
kebudayaan, serta
perguruan tinggi
Melakukan KIPP Dokumen desain atau APBN Setiap tahun
perancangan dan pembangunan fasiUtas
pembangunan fasilitas keagamaan dan fasilitas
sosial dan budaya sosial di tingkat nasional
skala nasional yang yaitu Rumah Ibadah,
mendukung persatuan Museum Nasional, Galeri,
bangsa serta Perpustakaan Nasiona-l
3 1OO7o warga Fasilitas Umum Aset bernilai sosial Melakukan WiLayah Ibu Dokumen desain atau APBN/ 2024
dapat dan Fasilitas dan budaya perancangan dan Kota pembangunan fasilitas KPBU IKN/
menjangkau Sosial penting pembangunan fasilitas Nusantara keagamaan, fasilitas sosial, Swasta Murrd
layanan sosial dan budaya di komersial, serta sarana
sosial/ masyarak berbagai skala ruang terbuka di berbagai
pelayanan skala pelayanan

SK No 074J02 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-500-
rrti
Ibu Kot Aftffitel/ Thrget

at dalam waktu Fasilitas Penyediaan Posyandu Wilayah Ibu Tersedia Minima-l 1 per skala APBN/APBD 2023 dart
1O menit Kesehatan Kota layanan wilayah setara RW 2024
Nusantara
Penyediaan Wilayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/APBD 2O23 dart
Puskesmas Kota puskesmas per skala 2024
Nusantara pelayanan setara kecamatan
dan dapat bertambah dengan
memperhatikan tingkat
kepadatan penduduk
Penyediaan Rumah KIPP Tersedia minirrral I RS APBN/ 2023 dan
Sakit Berstandar Berstandar Internasional KPBU IKN 2024
Internasional
Penyediaan Rumah Wilayah Ibu Tersedia minimal I RS APBN/APBD/ 2023 dan
Sakit Kota KPBU IKN/ 2024
Nusantara Swasta Murni

SK No 074003 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-50r-
[.?! Ibu Kota Jenlr/ Iralitart Program
untul A.Ltlwltar Trrget
Xu.artar. 2(!45 Gula Laha!
Penyediaan Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/ 2O23 dan
Laboratorium Kota Laboratorium terstandar KPBU IKN 2024
Kesehatan Nusantara minirnal tingkat keamanan
hayati (Bio Safety LeuellBSLI
3 dan dapat ditingkatkan
sarnpai dengan minimal BSL
4
Peningkatan kapasitas Wilayah Ibu Fasilitas pelayanan APBN/APBD/ 2023 dan
fasilitas pelayanan Kota kesehatan yang sudah ada KPBU IKN/ 2024
kesehatan Nusantara Swasta murni
Fasilitas Pembangunan unit Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/ 2024
Pendidikan sekolah baru tingkat Kota TK/RA/BA/PAUD di setiap Swasta Murni
TK/RA/BAlPAUD Nusantara wilayah setingkat
desa/ kelurahan atau tersedia
minimal 1 TK/ RA/ BA/PAUD
untuk 270 anak usia 3-6
tahun

SK No 074004 C
PRESIDEN
REPIJELIK INDONESIA
_502_

firfTi?ffl
fi?rilfr7Illrfi;IFtl Lt.t Tahua
![E altata 2ork5 Guaa latan
Pembangunan unit Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/ 2024
sekolah baru tingkat Kota SD/ MI/ SDLB/ Sederajat Swasta Murni
sD/Mr/SDLB/ Nusantara untuk 672 anak usia 7-12
Sederajat tahun
Pembangunan unit Wilayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/ 2024
sekolah baru tingkat Kota SMP/ MTs/ SMPLB/ Sederajat Swasta Murni
SMP/ MTs/SMPLB/ Nusantara untuk 1.056 anak usia 13-15
Sederajat tahun
Pembangunan unit Wilayah Ibu Tersedia rninimal I APBN/ 2024
sekolah baru tingkat Kota SMA/ SMK/ MA/ SMLB/ Seder Swasta Murni
sMA/SMK/MA/ Nusantara ajat untuk 1.296 anak usia
SMLB / Sederajat 16- 18 tahun
Pengembangan sarana Wilayah Ibu Minimal PTN eksisting dapat APBN Setiap tahun
dan prasarana Kota mendukung kebutuhan Prodi
perguruan tinggi Nusantara yang diperlukan untuk
negeri eksisting dan/atau kebutuhan klaster industri
Daerah Mitra

SK No 074005 C
PRESIOEN
REPIJBLIK INDONESIA
-503-
idlEfl iEfiI?i!5l
[lt Ibu Kota AlCirzltas/
uatut Alttvtter Lotart
r,-?!EFf'l?7lifi!:l
Ibu Kota
Nusantara
Pembangunan unit Wilayah lbu Tersedia minimal f TPA/ DC APBN/ 2024
Tempat Penitipan Kota di setiap wilayah setingkat Swasta Murni/
Anak/Dag Care Nusantara desa/ kelurahan atau Pembiayaan
tersedia minimal I TPA/ DC Kreatif
untuk 270 anak usia 0 - 12 (creatiue
tahun (sama dengan funncingl
TK/RA/BA/PAUD)
4 1OO9/o ruang Ruang Publik Balai adat/ Pusat Survei komprehensif Wilayah Ibu Dokumen hasil APBN 2023
publik dirancang kebudayaan di wilayah Ibu Kota Kota kajian/ survey komprehensif
menggunakan Nusantara untuk Nusantara Iokasi balai adat
prinsip akses mengkonfrrmasi lokasi
universal, yang sesuai untuk
kearifan lokal, Balai/ Rumah
serta desain yang Adat/ Pusat
Kebudayaan

SK No 074006 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-504-

ill:! Ibu Kota Jenls/ Attftdtas/ uatut AttMtar LoLart TarEct SLena
Guaa Lahaa
responsif gender Mengembangkan Wilayah Ibu Kesepakatan kemitraan APBN 2023
dan inklusif kemitraan potensial Kota dengan lembaga pemerintah
dalam pengembangan Nusantara yang bertanggung jawab atas
dan pengoperasian urusan kebudayaan
balai adat, bekeq'a
sanna dengan lernboga
pemerintah yang
bertanggung jawab
atas urusan
kebudayaan
Pelibatan pemangku Wilayah Ibu Forum kolaborasi dengan APBN 2023
kepentingan, terutama Kota pemangku kepentingan,
masyarakat lokal, Nusantara terutama masyarakat lokal,
termasuk perempuan termasuk perempuan dan
dan anak dalam forum anak di Wilayah Ibu Kota
kolaborasi yang Nusantara
merepresentasikan
kepentingan bersama

SK No 07-1017 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_505_

Targct
Iluraatara 2O45
Menyiapkan konsep Wilayah Ibu Konsep balai adat/pusat APBN/ 2023
balai adat/ Pusat Kota kebudayaan KPBU IKN/
Kebudayaan yang Nusantara Swasta Murni
tepat guna secara
kolaboratif
5 lO menit ke Kohesi dan Ruang publik Pembuatan konsep KIKN Dokumen konsep desain APBN 2024
fasilitas penting Inklusi Sosial yang aksesibel desain ruang publik aspek sosial yang
dan simpul dan penuh yang aksesibel dan mendukung terjadinya
transportasi interaksi mendukung terjadinya interaksi sosial di
publik interaksi sosial di masyarakat

6 > lOTo dari lahan Ketahanan Petbatan Sosialisasi dan KIKN Modul sosialisasi dan APBN 2023
256.742 hel<tare Pangan masyarakat pelatihan untuk pelatihan urban farming tng1
tersedia untuk perkotaan dalam pengembangan masyarakat di kawasan
kebutuhan aspek ketahanan kapasitas bagi perkotaan
produksi pangan pangan masyarakat dalam
kegiatan pertanian
perkotaan (urban
farmilqj)

SK No 074008 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-506-
[!rtr?itTi
Ibu Eota Lota.t
Pelibatan Sosialisasi dan Wilayah Ibu Modul sosialisasi dan APBN 2023
masyarakat adat pelatihan untuk Kota pelatihan bagi desa dan/atau
dan lokal dalam pengembangan Nusantara masyarakat yang hidup
aspek ketahanan kapasitas bagi dalam kawasan hutan
pangan masyarakat dalam dan/atau kawasan hljau
kegiatan pertanian
berkelanjutan
607o daur ulang Ekonomi Sirkular PengeloLaan Pengenalan ekonomi KIKN Modul sosialisasi ekonomi APBN/ 2024
timbulan limbah sumber daya sirkular bagi sirkular bagi masyarakat di Swasta murni/
padat di tahun secara cermat masyarakat KIKN Pembiayaan
2o45 untuk mendorong Kreatif
penumnan (creatiue
produksi limbah financingl
dan pemulihan
nilai
8 Permukiman Infrastruktur Infrastruktur Studi kelayakan sosial KIKN Dokumen studi kelayakan APBN/ 2023
yang ada dan Permukiman Permukiman terkait pengembangan sosial pembangunan KPBU IKN/
terencana di dan peningkatan infrastrulrtur pada area Swasta murni
kawasan infrastruktur permukiman KIKN

SK No 074009 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-507-

rltt Altl\rlta3/ Lotarl Stena


l,T'!1--!I}A?YI'III ififtil''tl.?rfi;IrF
256.742 hel<tare Pembuatan konsep KIKN Dokumen desain smart APBN/KPBU 2023
memiliki akses desain smart uillages/ communities IKN/ Swasta
terhadap ui$ages/ communities murni
infrastruktur
penting pada
2045
9 O7o kemiskinan Pengentasan Pemberdayaan Pendataan 10O persen Wilayah Ibu l. Dokumen pendataan darr APBN 2023
pada populasi kemiskinan Masyaralat penduduk yang telah Kota modul program sosial bagi
Ibu Kota diperingkat menurut Nusantara masyarakat lokal dan
Nusantara pada kesej ahteraan di pendatang
tahun 2O35 deliniasi wilayah Ibu
Kota Nusantara 2. Basis data Registrasi
Sosial Ekonomi
mencakup seluruh
penduduk Ibu Kota
Nusantara

SK No 074010 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-508-
iErIEETI
\-l:! IbE trota
Ilualtan 2045 Guae lahaa uatll A'hlvtta.
Pemberdayaan sosial WiLayah Ibu Dokumen studi program APBN 2023
dan ekonomi untuk Kota pemberdayaan yang dapat
meningkatkan Nusantara diintegrasikan dengan
pendapatan pengembangan ekonomi lokal
masyarakat miskin
dan rentan-
Rujukan dan Penguatan kapasitas Wilayah lbu Uji coba Digitalisasi APBN Setiap tahun
Layanan Sosial Pemda, Desa, Kota Monografr Desa/ Kelurahan
Kelurahan, dan Nusantara (DMD/K) yang terintegrasi
Masyarakat untuk dengan Puskesos.
mengelola dan
memberikan rujukan
terhadap masalah dan
Layanan sosial yang
dihadapi/ diperlukan
penduduk rentan
10 Rasio Gini Pengurangan Pengembangan Pelatihan vokasi Wilayah Ibu Pelatihan vokasi di bidang APBN/Swasta 2023
regional terendah ketimpangan kapasitas berbasis kompetensi Kota yang sesuai dengan murni/
masyarakat lokal untuk bekerja dan Nusantara kebutuhan klaster ekonomi Pembiayaan

SK No 074011 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-509-

mt Ibu Bota A&tiYftss/


uatut AlttYttes rtd=rtr Ta4ct TaLu.u

di Indonesia berwirausaha bagi di BLK dan lembaga Kreatif


pada 2045 masyarakat wilayah pelatihan lainnya yang lcreatiue
Ibu Kota Nusantara ditunjuk bagi masyarakat financingl
wilayah Ibu Kota Nusantara

SK No 074012 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

_510_

6.1.2.2 Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan


Pada tahun 2O22, lr.lah dimulai proses pelibatan, negosiasi, dan pembebasan
lahan bersama berbagai pemangku kepentingan yang akan dilakukan secara
berkesinambungan hingga tahun 2024 dan seterusnya. Kegiatan pembangunan
infrastruktur secara umum terpusat pada konsolidasi lahan, penyediaan
infrastruktur energi dan telekomunikasi, air baku, air minum, air limbah,
persampahan, drainase perkotaan dan pengendalian banjir.
Pada akhir Tahap 1, infrastruktur kawasan yang direncanakan telah beroperasi
meliputi:
a. Pembangunan sebagran jalan tol akses Ibu Kota Nusantara, jalan akses
menuju KIPP, dan sebagian jalan dalam KIpp;
b' Penyediaan layanan dan fasilitas angkutan umum berbasis bus di KIpp;
c. Penyediaan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda di KIpp;
d. Pembangunan utilitas terintegrasi, seperti:
l. Pembangunan sistem penyediaan air minum (spAM) dimurai dari
sumber air baku (Intake Sungai Sepaku dan Bendungan Sepaku
semoi) serta unit produksi, transmisi, dan distribusi air minum untuk
WP-1;
2. Pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan, Sistem pengelolaan
Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), pengelolaan tm6ah El3,
limbah 83 medis, serta di sebagian KIpp Tahap t 1Wn_f 1;
3' sistem drainase makro utama perkoraan, kolam retensi dan embung
serta infrastruktur pengendali banjir dan sedimen;
4. Pembangunaninfrastruktur ketenagalistrikan dan gas: pembangunan
pembangki t, jaringan interkoneksi, dan sistem penyaluran tenaga
listrik cadangan dan penyimpanan energi, serta jaringan gas kota;
5 Pembangunan infrastruktur TIK: jaringan utama telekomunikasi dan
BTS.
e Sarana peribadatan, pendidikan, kesehatan dan kebugaran, perdagangan,
dan akomodasi, makanan dan minuman untuk mend-ukung perkintJran
dan perumahan;

SK No l4l0l6 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

- 511 -

f. Penyediaan perumahan sesuai dengan jumlah kebutuhan rumah tangga,


yang terdiri dari:
1. rumah pekerja konstruksi;
2. rumah negara/rumah dinas ASN, TNI, dan polri;
3. revitalisasi perumahan dan permukiman masyarakat sekitar Ibu Kota
Nusantara.
Sementara itu, di akhir Tahap 1, pembangunan lingkungan meliputi:
a. Pembangunan sistem pintar pemantauan kualitas lingkungan hidup
(6 matra PPLH);
b. Pembangunan sistem pintar peringatan dini multi ancarnan bencana
(Gempa, Tsunami, Cuaca Ekstrem, dan Kebakaran Lahan dan Hutan);
c. Program konservasi dan restorasi hutan:
l. Rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
2. Pembangunan sarana dan prasarana pengamanan hutan;
3. Pembangunan sarana dan prasarana pengendarian kebakaran hutan;
4. Pembangunan koridor satwa (iembatan dan terowongan satwa serta
infrastruktur koridor lainnya) ;
5. Penciptaan ruang terbuka hijau di area KIpp dan KIKN (hutan kota,
taman kota, jalur hijau, dan ruang hijau lainnya);
6. Pembangunan persemaian skara besar untuk penyediaan bibit dan
sistem penyediaan airnya;
7, Pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuan dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani;
8. Pembangunan Pusat Konservasi Satwa.

Untuk mencapai target KPI yang telah ditentukan, rincian penahapan untuk
aspek infrastruktur dan lingkungan di rahap I dapat dilihat paaa tatit di bawah
ini.

SK No l410l7A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-512-

Tabel 6-3 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Infrastruktur dan Lingkungan di Tahap I Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2024

Rcacana ProyeL/ Iraltta.I


t\-tt Ibr lIota urtul A"LttYIter Targct 'lEi?n Tahul
llusentara 204.5
I Instalasi Infrastruhur Gardu Distribusi, Pemanfaatan Sekitar 2 Unit BUMN/ 2023
kapasita.s energi Ketenagalistrikan Gardu Induk gardu distribusi Wilayah Ibu Badan Usaha
terbarukan akan Mobile, dan eksisting terdekat Kota Otorita
memenuhi lOO%o Infrastruktur dan gardu induk Nusantara
kebutuhan energi Kelistrikan mobile beserta
Ibu Kota Pendukung infrastruktur
Nusanta.ra kelistrikan
pendukung untuk
menyediakan
pasokan dan
meningkatkan
kehandalan fistrik
pada masa
konstruksi

SK No 074013 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-513-

Atttvtta./ Fl?fi?II7Jilft'I'I1
iEJ=rn Iarget Tahua
nusaatara 2045
Panel surya atap Jaringan cerdas KIPP Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2024
untuk potensi atap gedung untuk Usaha Otorita/
memungkinkan dibangun panel surya atap Swasta
energi matahari Murni/KPBU
dari lmnel surya IKN
atap dialirkan ke
jaringan kota
Solar Fartn Pembangunan KIKN 3.632,7 hektare BUMN/Badan 2024
PLTS Tahap 1 (Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
dibangun solar farml Swasta Murni/
KPBU IKN
Cadangan dan Pembangkit listrik ICKN lsV" - 2Oo/" dari total BUMN/Badan 2024
Penyimpanan cadangan dan (tergabung di kapasitas pasokan listrik Usaha Otorita/
Energi baterai sebagai wilayah solar Swasta Murni/
penyimpanan fannl KPBU IKN
untuk menjaga
stabilitas iarinean

SK No 074014 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-514-
[.fl Iadllarl Progran
m'! Targct
Iluraatrra 2045 uatuk Alrtlvltas

dan meningkatkan
keandalan
Gardu induk Pembangunan KIPP I Unit BUMN/ 2024
terisolasi gas (Gas Gardu Induk Badan Usaha
Instlated Otorita/
Szrbstafion/ GIS) Swasta Murni/
150kv KPBU IKN
Gardu Induk Pembangunan KPIKN 2 Unit BUMN/ 2024
15okv Gardu Induk Badan Usaha
untuk interkoneksi Otorita/
Sistem Swasta Murni/
Ketenagalistrikan KPBU IKN
Kalimantan

SK No 074015 C
PRESIOEN
REPIJELIK INDONESIA
-515-

Jcltrl LoL.rt Trrget s?5'!:l1


Itur.ltara 2045
Gardu Distribusi Pembangunan KIPP dan 360 Unit BUMN/ 2024
20kv Gardu Distribusi Wilayah Ibu Badan Usaha
Kota Otorita/
Nusant€.ra Swasta Murni/
KPBU IKN
Jaringan Pemasangan KIPP Menyesuaikan dengan BUMN/ 2024
Transmisi dan jaringan transmisi jumlah permukiman dan Badan Usaha
Distribusi Bawah dan distribusi di perkantoran yang dibangun Otorita/
Tanah dalam jaringan Swasta Murni/
(Underground utilitas terpadu KPBU IKN
Cable/UGCI
Jaringan Pemasangan Wilayah Ibu Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2o24
Transmisi dan jaringan transmisi Kota jumlah permukiman dan Usaha
Distribusi dan distribusi di Nusantara perkantoran yang dibangun Otorita/ Swasta
atas tarah dari Murni/KPBU
Sistem IKN
Ketenagalistrikan
Kalirnantan

SK N:074016 C
PRES IOEN
REPUELIK INOONESIA
-516-
rPI
Ltn Ibr Kotr arrrz.rtrxrr:l LoLast
Ilusaatara 2045
Smart meteing Pemasangan smarf KIPP dan Menyesuaikan dengan APBN/ 2024
meteing ya,]g Wilayah Ibu jumlah permukiman dan Masyarakat
dapat Kota. perkantoran yang dibangun Pelanggan
berkomunikasi Nusantara
dua arah dengan
database perryedia
listrik
Infrastruktur Gas Jaringan Gas Kota Pemasangan KIPP Menye suaikan dengan BUMN/Badan 2024
jaringan gas kota jumlah permukiman yang Usaha Otorita/
dibangun Swasta Murni/
KPBU IKN
2 6O%o daur ulang Infrastrukh-rr Fasilitas Pengola.Lan TPST untuk Minimal 1,5 hektare atau APBN/ 2024
semua timbulan sistem Pengomposan sarnpah organik wilayah menyesuaikan kebutuhan KPBU IKN/
lirnbah padat di pengelolaan layanan KIPP hasil perencanaan. Pembiayaan
tahun 2045 'persampahan - (Wastetub- Kreatif (creatiue
Daur Ulang neksus) funncin$

SK No 074017 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-517-
Rencena Proyel/
urtul AltHta: Lotart
Ill:aatera 2045
Sampah Rumah Fasilitas daur Terdiri dari TPST untuk Minima-l 1,5 hektare atau APBN/ 2o24
Tangga dan ulang lfflagai fasilitas wilayah menyesuaikan kebutuhan KPBU IKN/
Sampah Sejenis untuk mendaur layanan KIPP hasil perencanaan. Pembiayaan
Rumah Tangga ulang berbagai (Wastelub- Kreat:f (creative
macam material neksus) fuanchq)
sa'npah
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan TPST untuk Minimal 1,5 helrtare atau APBN/ 2024
sistem pengolahan sampah rumah *ilayah menyesuaikan kebutuhan KPBU IKN/
pengeloLaan sampah melalui tangga dan Iayanan KIPP hasil perencanaan. Swasta Murni
persampahan - proses terma.l sampah sejenis (Wastelub-
PengoLahan (Waste to Energgil rumah tangga yang neksus)
Sampah Rumah dan/ atau tidak bisa didaur
Tangga dan pengolahan ulang
Sampah Sejenis sampah menjadi
Rumah Tangga baralrg (Waste ta
Produdl

SK No074018C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
_518_

i.f-5
[t] ultul Altlvltat Llart Target SLena
Guaa Iahaa
Lahan Urug Tempat Di luar KIPP +10 hektare atau APBN/ 2024
Saniter (Sanitary pemrosesan akhir menyesuaikan hasil KPBU IKN/
landflq untuk residu perencanaan Swasta Murni
pengolahan
sampah rumatl
tangga dan sejenis
rumah tangga yang
tidak dapat didaur
ulang
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan limbah Infrastruktur Tergantung da.ri tipe limbah APBN/ 2024
sistem Pengolahan berbahaya untuk Pusat (pusat berbahaya dan KPBU IKN/
pengelolaan Limbah merninimalkan pengelolaan perawatannya Swasta Murni
lirnbah bahan Berbahaya (B3) pencemaran limbah)
berbahaya dan lingkungan atau
beracun kerusa-kan saat
dibuang dan diolah
bersama dalam
fasilitas

SK No 07-1C19 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-519-
trTETT
Ibu Xota Target
Ifurantara 2045 Guaa Iahaa
uatul Altivitar
pengoLahan dari
industri-
l,ahan Urug 83 Tempat Infrastruktur Dengan asumsi kedalaman APBN/ 2024
(Seare Landfilll pembuangan akhir Pusat (pusat l0 m, membutuhkan luasan KPBU IKN/
untuk limbah pengelolaan 1,25 hektare Swasta Murni
berbahaya untuk limbah)
mencegah
pencemaran
lingkungan
Fasilitas Tempat Infrastruktur Sekitar 0,3 helrtare APBN/ 2024
Pengolahan pengolahan Pusat (pusat KPBU IKN/
Limbah E}3 Medis (pembaJ<aran) pengelolaan Swasta Murni
limbah El3 medis limbah)

SK No074020 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-520-

iTti IbE trota hdttart Prognm


li'Ff '!r,lEl'.T.ftf El Guaa Iahaa
urtul Altlvitr.
Infrastrulftur Jaringan Jaringan I(laster Menyesuaikan dari besaran APBN/ 2024
sistem pengangkutan pengumpul bangunan wilayah pelayanan PWCS KPBU IKN/
pengelolaan sampah melalui sampah dari vertika-l Swasta Murni/
persampahan pneumatic bangunan vertikal Pembiayaan
(Pneumatic Waste ke stasiun Kreatsf (creatiue
Colledion Sgstem pengumpulan financing)
atau PWCS) PWCS
Stasiun Tempat I(laster Menyesuaikan dari besaran APBN/ 2024
Pengumpulan pengumpulan bangunan wilayah pelayanan PWCS KPBU IKN/
PWCS sampah dari vertikal Swasta Murni/
jaringan PWCS Pembiayaan
Kreattf (creatiue
funncin{)

Sii Nc 074021 C
PRE S IO EN
REPUBLIK INDONESIA
-521 -

Jettcl Reacua Proyel/


LoLrst Targct
l[usaatara 2045
Sarana Sarana Wilayah area APBN/ 2o24
Pengumpulan dan pengumpulan pelayanan KPBU IKN/
Pengangkutan sampah dari Swasta Murni/
Sampah sumber dan Pembiayaan
pengangkutan Krearif (creatiue
ke TPST fumnrcind
3 1O0% air limbah Infrastrul<tur Pembangunan Pengelolaan Air Di dalam KIPP Sesuai dengan kebutuhan APBN/KPBU 2024
akan diolah sistem SPALD-T skala Limbah dengan kawasan IKN/Swasta
melalui sistem pengeloLaan air kawasan tertentu Sistem Terpusat Murni
pengolahan pada lirnbah domestik untuk meLayani (off-sitel yarg
tahun 2O35 area kawasan berada di area
prioritas kawasan
Pembangunan Pengelolaan Air Di wilayah Menyesuaikan kebutuhan APBN/KPBU 2024
SPALD-T (IPALD & Limbah dengan layanan IPAL lahan dari hasil perencanaan IKN/Swasta
Jaringan Sistem Terpusat KIPP Murni
perpipa.an skala (o/rsfte) skala kota
perkotaan dilengkapi dengan
fasilitas

SK No 074022 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-522-

tit:! fil]rffFt]r Targct


Itu:aatera 2ot$lt
pengolahan
lumpur
Jaringan Sarana Sepanjang Menyesuaikan hasil APBN/ 2024
perpipaan air pengumpulan air area perencanaan dan kajian KPBU IKN/
limbah domestik limbah domestik pelayanan dan lebih lanjut Swasta Murni
ke instalasi mengikuti
pengolahan air riparian
lirnbah domestik
4 Permukiman Infrastruktur Intake Sungai Kapasitas total KIKN Pengambilan bebas- Tidak APBN 2024
yang ada dan sumber daya air Sepaku terpasang 3,0 terdapat genangan
terencana di -sumber air -aTdetik
kawasan 256.142 Bendungan Kapastitas total Wilayah Ibu volume tampungan 38 APBN 2024
hektare memiliki Sepa.ku Semoi - terpasang 2 Kota juta m3
akses terhadap Sistem Pompa 6:/detik Nusantara
infrastruktur Optimalisasi Optimalisasi KPIKN Peningkatan pengeloLaan APBN 2024
penting pada pengelolaan pengelolaan Bendungan Samboja
2045 Bendungan Bendungan
Samboja Samboja untuk

SK No 074023 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-523-
Rencena Proyet/
Ibu Kota
untut Ahlwitu Ltart tEFt?t't
IlU:eatgre 2045
penyediaan air
baku, irigasi, dan
pemasangan solar
PV
Infrastruktur Air IPA (Instalasi Fasfitas Di luar KIPP a9 hektare atau disesuaikan APBN/ 2024
Minum untuk Pengolahan Air pengolahan untuk (Dekat dengan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN
KIPP Minum) 2x3OO lpd peningkatan target Inlake Sungai lanjutan
kualitas air minum Sepaku)
Jaringan Jaringan transmisi Di luar dan di 112,5 km di luar KIPP dan APBN 2024
perpipaan air minum dari IPA dalam KIPP +3,5 h di dalam KIPP atau
transmisi air menuju reservoir disesuaikan dengan
rninum kebutuhan dan studi
lanjutan
Reservoir induk Penyimpanan air Di dala.'' KIPP Total 2 unit, APBN 2024
yang akan t2,5 hektare atau
melayani setiap disesuaikan dengan
daerah kebutuhan dan studi
pengembangan lanjutan

SK No 074024 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-524-

ml Ibu Xota AttHtar/ untul Alrtlvltar


il5?lTl Tehua
Ilunatare 2045 Crule lrfrl
Jaringan distribusi Pengalil2l ai. Di dalam KIPP t 4.000 meter di luar MUT APBN/ 2024
minum yang dan t 5O.l7O meter di dalam KPBU IKN
memenuhi air MUT
minum aman dan
3K (kuantitas,
kualitas, dan
kontinuitas)
Infrastrukur Pembangunan l. Check dam, KIPP (SubDAS 29 check dan dart APBN 2o24
sumber daya air - infrastruktur pengendali dasar Sanggai) 14 pengendali dasar sungai
Banjir dan drainase, sungai
Drainase pengendali banjir 2. Sistem
Perkotaan dan pengendali peringatan dini
sedimen banjir
5 Pemukiman Infrastrukhrr Peremajaan Peningkatan KIPP Perumahan dan permukirnan APBN/ 2024
layak, aman, dan Perumahan dan perumahan dan kualitas layak untuk masyarakat Pembiayaan
terl'angkau yang Permukiman permukiman perumahan; lokal Kreattf (creative
memenuhi rasio penyediaan .firnncinql
infrastruktur dasar

SK No 074025 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_525_

Irdlhd Progr.m trFI",t5t


\-?:! Ibs Kotr Lotecl s?''iH

hunian permukiman;
berimbang konsolidasi lahan
Penyediaan Pengalokasian KIPP Kawasan percontohan Swasta Murni 2024
perumahan baru ruang dan lahan; perumahan masyarakat
untuk masyarakat Penyediaan umum yErng terintegrasi
umum peraturan spasial; dengan layanan
Perencanaan infrastruktur dasar
Kawasan;
Konstruksi
Percontohan;
Fasilitas
pembiayaan

SK No 071326 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-526-

[t] Irliltta:t Prognr LLr!t t--I?t7n Tghua


Ifu:aatara 2045 Gura labaa
urtul Ahlvltas
6. IOOYo Fixed. Broadband Serat Optik Penghubung KIPP 2-a F.ns (1OO,4OO GbE) Swasta Murni/ 2024
koneldivitas jaringan BUMN/Badan
digital dan telekomunikasi Usaha Otorita
teknologi Infrastruhur
informasi dan
BTS Penghubung Jaringan 30- 100 unit Swasta Murni/ 2024
Telekomunikasi - jaringan bergerak BUMN/Badan
komunikasi (TIK) Mobile Broadband telekomunikasi seluler
untuk semua Usaha Otorita
(Jarbersel)
penduduk dan KIPP
bisnis
7 80% pedalanan Transportasi Bus Penyediaan KIPP Operasional angkutan umum APBN/ 2024
dengan umum layanan angkutan bus dan fasilitas pendukung Swasta Murni/
transportasi umum bus dan BUMN/Badan
umum atau fasilitas Usaha Otorita
mobilitas aktif pendukung
(halte I slrclterl
Fasilitas pejalan Fasilitas pejalan Pembangunan KIPP Operasional sebagian APBN/ 2024
kaki dan kaki dan pesepeda sebagian fasilitas fasilitas pejalan kaki dan Swasta Murni/
pesepeda pesepeda

SK No 074027 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-527-

utt! AfUvftar/ Fnfill''rfiffittrl Tatget Tehrn


Ifussrrtara 2045
pejalan kaki BUMN/Badan
pesepeda Usaha Otorita
a 10 menit ke Infrastruktur $slagian Jalan di Pembangunan KIPP Operasional sebagian jalan APBN/ 2024
fasilitas penting Jalan KIPP jalan kolehor akses utama (sumbu KPBU IIO{/
dan simpul sekunder secara kebangsaan sisi barat) Swasta Murni
transportasi bertahap
publik Sebagian jalan Pembangunan KIPP Operasional sebagian jalan APBN/ 2024
lokal sekunder di jalan lokal lokal sekunder KPBU IKN/
KIPP sekunder secara Swasta Murni/
bertahap Pembiayaan
Kreal:f (creatiue
.funncinql
9 <5O menit Transportasi Bus Penyediaan Balikpapan, Operasional angkutan umum APBN/ 2024
koneksi transit umum layanan angkutan KIPP bus koridor Bandara Swasta Murni/
ekspres dari ICPP umum bus koridor Balikpapan - KIPP BUMN/Badan
ke bandara Bandara Usaha Otorita
Balikpapan - KIPP

SK No 074328 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-524-

f(b Ibu Kota


Jerb/ Aftlvtta3/ Irtest Target Tslur
Guaa Lstra untul Altivttu
strategis pada Infrastruktur Jalan Bebas Pembangunan Balikpapan, Sebagian jalan bebas APBN/ 2024
tahun 2O3O Jalan Hambatan sebagian jalan KIPP hambatan koridor KPBU IKN/
bebas hambatan Balikpapan - KIPP BUMN/Badan
koridor Balikpapan Usaha Otorita
_ KIPP
Sebagian Jalan Peningkatan jalan KIPP, KIKN, Operasional sebagian jalan APBN/ 2024
Akses menuju eksisting akses KPIKN dan di akses menuju KIPP KPBU IKN/
KIPP menuju KIPP luar KPIKN BUMN/Badan
secara bertahap Usaha Otorita
lo >75Yo dari Konservasi dan Pengurangan Moratorium Wilayah Ibu Seluruh izin tambang APBN/BUMN/ Setiap
256.142 }relnare Restorasi Hutan deforestasi dan/ atau Kota batubara dan kebun sawit Badan Usaha tahun
area untuk ruang pencabutan izin Nusantara dalam kawasan hutan Otorita/ Swasta
hljau (65%o area tarnbang dan sa\rit Murni/
dilindungi dan dalam kawasan Pembiayaan
LOYo area hutan dan lindung Kreatif (creatiue
produksi pangan) fvnncin@

SK No 074029 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-529-

ILU Kote LoLart


Ilusarrtera 2045 untul Ahlvites
Penyelesaian Wilayah Ibu 3O.00O hektare APBN/BUMN/ Setiap
penguasaan Kota Badan Usaha tahun
dan/atau tenurial Nusantara Ot.onta./
kawasan hutan Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
firnncirq)
Perlindungan Pemenuhan sarana Wilayah Ibu 7 paket unit pengamanan APBN/BUMN/ Setiap
hutan dan prasarana Kota hutan Badan Usaha tahun
pengamanan Nusantara Otorita/
hutan Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
ftutlcingl
Pemenuhan sarana Wilayah Ibu 7 paket unit pengendalian APBN/BUMN/ Setiap
dan prasarana Kota kebakaran hutan Badan Usaha tahun
pengendalian Nusantara Otorita/
kebakaran hutan Swasta Murni/

SK No 074030 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-530-
Erl?ln it,Tll?lTl
ltt?l Ibu Kota
ultul Ahtvttrs LoLrl
Guaa Iahel
Pembiayaan
Kreatif lcreatiue
financingll
Patroli dan Wilayah Ibu Tergantung ancaman dan APBN/BUMN/ Setiap
penegakan hukum Kota kejadian Badan Usaha tahun
pidana kehutanan Nusantara Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatrt @reatiue
firnncbq)
Patroli dan Wilayah Ibu Tergantung kerawanan APBN/BUMN/ Setiap
pemadaman Kota kebakaran Badan Usaha tahun
kebakaran hutan Nusantara Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreattf (creatiue
financingll

SK No 074031 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-531 -

Jcdr/ itrilI?ITi
ILrr Eote
untut Altlvltar Lotalt
[uraatara 2(,r$5 Guae Lahea
Konservasi Perlindungan WiLayah Ibu Koridor Samboja APBN/ Setiap
keanekaragaman koridor satwa Kota Koridor KIKN BUMN/Badan tahun
hayati alami Nusantara Usaha Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financin4)
Perlindungan Wilayah Ibu Di lokasi pembangunan APBN/ 2024
koridor satwa Kota infrastruktur BUMN/Badan
buatan (iembatan Nusantara Usaha Otorita/
atau terowongan) Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatsf (creatiue
.frrnncindl
Konservasi eksitu Wilayah Ibu BOSF Samboja, Yayasan APBN/ Setiap
keanekaragaman Kota Jejak Pulang, PSO Arsari BUMN/Badan tahun
hayati Nusantara Usaha Otorita/
Swasta Murni/

SK No 074032 C
PRE S IDE N
REPTJELIK INOONESIA
-532-

iRt Ibrr trota Altfvfter/ urtll Altivites rT'?Efl Target Tehun


Itlurentera 2045 Guu labaa
Pembiayaan
Kreattf (creatiue
fimncbqt
Pembangunan Wilayah Ibu 1 unit Pusat Penyelamatan APBN/ 2024
Pusat Kota Satwa Terpadu BUMN/Badan
Penyelamatan Nusantara Usaha Otorita/
Satwa terpadu Swasta Murni/
Pembiayaan
Krealif (creatiue
financingll
Inventarisasi dan Wilayah Ibu Kawasan dengan Nilai APBN/ Setiap
monitoring Kota Keanekaragaman Hayati BUMN/Badan tahun
tana.rnan dan Nusantara TinCC, Usaha Otorita/
satwa liar Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
fvnncingl

SK No 074033 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-533-
XPI ITrIErrI
ft:! Ibr Xotr Attfidta./ untul Attivites s?ti1
r\=rFr.ilt|zlaIll
Pembangunan Wilayah Ibu 3 unit satuan luas APBN/ 2024
taman tematik Kota S\^,asta Murni/
(kebun raya, rimba Nusalrtara BUMN/Badan
kota., mangroue Usaha Otorita/
eco-parlg dan: Pembiayaan
arboretum) Kreattf (creatiue
funncinal
Konservasi spesies Wilayah Ibu Kawasan dengan Nil^i APBN/ Setiap
perairan, padang Kota Keanekaragaman Hayati Swasta Murni/ tahun
Lamun, dan Nusantara TirrCgr BUMN/Badan
terumbu karang Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatrt (creatiue
firmncing)
Pengelolaan Pembangunan Wilayah Ibu 1 kompleks bangunan dan APBN/ 2024
hutan/wanatani Pusat Kendali Kota perangkat teknologi BUMN/Badan
berkelanjutan Pengelolaan Kota Nusantara Usaha Otorita/
Hutan Swasta Murni/

SK No 074034 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-534-
Rencene Proyell
titn Itu Kota Atttvtt$/ urtul Ahivitar Lotart TUAGt Shema
Iluraatara 2045
Pembiayaan
Kreat-rf (creatiue
funncingl
Restorasi hutan Pembangunan Wilayah Ibu Satu persemaian di Mentawir APBN/ 2024
persemaian skala Kota BUMN/Badan
besar Nusantara Usaha Otorita
/ Swasta
Murni/
Pembiayaan
Kreatif lcreatiue
financinol
Penyediaan air Satu embung 160.000 m3 untuk APBN/ 2024
baku untuk di persemaian menyediakan 40 L/detik BUMN/Badan
persemaian Mentawir Usaha Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
fuancbwl

SK No 074035 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-535-

&l Ibu trota


Ft.rfimlfifttlrrl TarECt Tehun
ltusertrra 2(,45
Rehabilitasi Wilayah Ibu 15.00O helrtare APBN/ Setiap
dan/atau Kota BUMN/Badan tahun
penanaman pohon Nusantara Usaha Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatjf (creatiue
fuuzncinol
Reklamasi Wilayah Ibu l.0OO hektare/ tahun APBN/ Setiap
dan/atau Kota BUMN/Badan tahun
pemanfaatan lahan Nusantara Usaha Otorita/
bekas tambang Swasta Murni/
dan kebun sawit Pembiayaan
Kreatif (creatiue

Integrasi Penetapan Wilayah Ibu 1 59 . I 8O hektare APBN 2024


konservasi hutan kawasan Kota
dalam tata ruang dilindungi Nusantara
berdasarkan nilai
keanekaragaman

SK No 074036 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-536-

LT6
ilrrilFTJTftflEn Tahu!
fusaaters 2O.[.5

hayati dan karbon


stok
Infrastrukur Pembangunan Kolam-koLam KIPP 19 embung dan 5 kolam APBN 2024
sumber daya air - kolam retensi dan tampungan air retensi
Konservasi air embung multiguna yang memiliki
penerapan multifungsi untuk
prinsip kota penyediaan air,
spons pengendalian
banjir, konservasi
air, vista kota,
serta mengurangi
urban heat

SK No 074037 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-537-
l!fir"lTl
iTIi Ibu Xota Targct
Ilusarrtera 2045 uatul Alrttrrltas
Produksi Area pertanian 1. Intensifrkasi Wilayah Ibu + 35.000 hektare (memenuhi APBN/ Setiap
makanan sehat regeneratif pangan pertanian Kota > 1O%,lahan untuk BUMN/Badan tahun
dan organik sirkular Nusantara pemenuhan lmngan sebesar Usaha Otorita/
2. Peningkatan
t 25.0OO hektare Swasta Murni
kapasitas bagi
petani lokal
ll 100 % Konservasi air Penerapan Zero Dipasang terutama KIPP Perat].]xalj Zero Delta Q untuk APBN/ 2024
penggantian peneraPan Delfa Q (fasilitas di bangunan- gedung dan bangunan sudah KPBU IKN/
ruang htau prinsip kota PeIIlanenan bangunan ditetapkan dan mulai Swasta Murni
untuk setiap spons maupun p€resapzrn institusional ditegakkan
bangunan air hujan) pemerintahan
bertingkat termasuk rumah
institusional, negara untuk ASN
komersial, dan dan TNI Polri
hunian dalam konteks
bangunan hil'au

SK No 074038 C
PRE S IOE N
REPIJBLIK INDONESIA
-538-

Ibu Nota Terget


tru.artara 2()45 Guaa Lahan
uatul Altlvltar
t2 Net zero emission Penggunaan Perkebunan kelapa Rehabilitasi Wilayah Ibu r2.472 lrel<l.are (berdasarkan APBN/ Setiap
untuk Ibu Kota Lahan Pertanian sawit dengan perkebunan kelapa Kota KLHS IKN, 2O2O) BUMN/Badan tahun
Nusantara di dengan teknologi lanskap sawit dengan Nusantara Usaha Otorita/
2O45 di kawasan pertanian agroforestri lanskap Swasta Murni
256.142 hektare konservasi, agroforestri
rendah karbon,
dan permakultur
Umum Penat€.an Ruang Peneta.pan Wilayah Ibu 256.142 hektare APBN 2023
dan Penataan Rencana Tata Kota
Bangunan dan Ruang dan Nusantara
Lingkungan Rencana Tata
Bangunan dan
Lingkungan
Transportasi Bus Penerapan moda KIPP 6O7o Bus berbasis listrik (ET) APBN/ 2024
umum transportasi umum Swasta. Murni/
berbasis listrik BUMN/Badan
(ET) serta fasilitas Usaha Otorita

SK No 074039 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
_539_

FJ
titt ultut Ahlvltas LoLr.t ?arget sEt! Tahsl
Ir=TEFTEI?EI|II] Guoa Iataa
pendukung

13 l0o7o ruang KIKN Penataan Ruang 1. Penetapan Penataan 56.92O hektare APBN Setiap
publik dirancang KIKN Rencana Tata Ruang - tahun
menggunakan Ruang Wilayah Ibu
prinsip akses 2. Penetapan Kota
universal, Rencana Tata Nusantara
kearifan lokal, Bangunan dan Rencana Tata
serta desain yang Lingkungan Bangunan dan
responsif gender Lingkungan -
dan inklusif KIPP
t4 Ranking 10 besar Lingkungan Pembangunan Pembangunan KIKN dan Pusat kendali, sistem APBN/ 2024
kota paling layak Hidup sistem pintar awal sistem, pusat KPIKN terpadu, jaringan Pembiayaan
huni di dunia pemantauan kendali, dan telekomunikasi/internet, alat Kreatif (creatiue
pada tahun 2045 kualitas infrastrulrtur, serta pemantauan, fasilitas fnancirqll
lingkungan hidup pemasangan pendukung lainnya
peralatan
pendukung untuk

SK No 074040 C
PRE S IDE N
REPUELIK INDONESIA
-540-

Ibu Kota ALttYit*/ ultul Altlvltrs Lta.i Torget


IlU:aatara 2045 Gcaa Leban
pemantauan
kualitas
lingkungan hidup
Penanganan Pembangunan Pembangunan KIKN dan Pusat kendali, sistem APBN/ 2024
Bencana sistem pintar awa-l pusat KPIKN terpadu, jaringan Pembiayaan
peringatan dini kendali, sistem telekomunikasi/ internet, alat Kreatif (creatiue
multi ancaman dan infrastruktur, pemantauan, fasilitas funncin{j)
bencana serta pemasangan pendukung lainnya
peralatan
pendukung untuk
sistem peringatan
dini multi
ancanttan bencana

SK No 074041 C
PRESIDEN
REPUBL]K INDONESIA

-541 -

6.L.2.3 Pembangunan Industri dan Pusat Ekonomi


Kegiatan pembangunan ekonomi berpusat pada upaya untuk menarik minat
pelaku industri pelop or (anctar tenant) serta sumber daya manusia/talenta yang
berkualitas agar bersedia tinggal, hidup dan bekerja di Ibu Kota Nusantara dan
Daerah Mitra. Pada tal:lun 2022-2023 akan dilakukan sosialisasi kepada pelaku
industri pelopor yang potensial dan pengembangan hubungan kemitraan di
setiap sektor target dan pengembangan penunjang administratif untuk menarik
minat investor misalnya dalam bentuk layanan satu pintu, rancangan
kebijakan, kerangka insentif mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan, peraturan, dan lain sebagainya. Pada tahun 2023 dan 2024, para
pelaku industri mulai perancangan kawasan dan fasilitas, serta
mengoperasikan bisnisnya.

SK No 141018 A
PRESIOEN
REPLIBLIK INDONESIA
-542-
Tabel 6-4 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Industri dan Pusat Ekonomi di Tahap 1 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahur 2022-2024

m| Ibu Xotr Targct Tlhul


A,Lttvttar
Grrna Irlen
1 Pendapatan Kawasan Industri Perencanaan 1. Penyusunan grand KIKN, KI Paket dokumen per APBN/APBD/ 2023
domestik regional dan pusat ekonomi desgn Kawasan dan Buluminung indikasi program per BUMN/Badan
bruto (PDRB) per Ekosistem Ekonomi (PPU), lokasi Usaha Otorita/
kapita negara Superhub Ibu Kota KI Kariangau Swasta Murni
(setara ekonomi) Nusantara (Brlikpapan),
berpendapatan 2. Penyusunan Samarinda,
tinCCi Masterplan Kawasan Maloy/ KEK
dan/atau site plan MBTK (Kutai
Penyusunan Timur), dan di
Feasibilitu Stttdu wilayah

SK No 074042 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-543-

i?llTITrF[.n
r.=?t! Ibu Xota Iadilrsi Prograu EatEL Lola3t
AetIYItes/ Attlrttar
Gula latal
Perizinan 1. Penyusunan Kalimantan Paket dokumen per Swasta Murni/ 2024
Dokumen Izin Timur lainnya indikasi program per BUMN/Badan
Lingkungan lokasi Usaha Otorita
2. Proses pengajuan
perizinan lahan
3. Proses pengajuan Izin
Usaha
Tata Ruang dan l. Revisi RTRW Paket dokumen per APBN/ 2024
Wilayah 2. Peneta.pan dan/atau indikasi program per APBD
revisi RDTR lokasi

SK No 074013 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-544-

Ibu trota
Jcfisl Indttast Prognm urtul
llurartara 2(XS Attlvltas

Infrastruktur l. Pengadaan t ahan KI 1. Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2o24


Dalam Kawasan Kawasan Industri dan Buluminung lokasi KPBU IKN/
Penetapan Lokasi (PPU}, 2. Paket pembangunan BUMN/Badan
2. Pematangan t ahan KI Kariangau infrastrulrtur per Usaha Otorita/
Kanvasan (Balikpapan), indikasi program per APBD/APBN
3. Penyiapan dan lokasi sesuai
infrastruktur dasar Maloy/ KEK kebutuhan
dalam kawasan (air MBTK (Kutai
baku, jalan, sistem Timur)
drainase dan air
limbah, energi,
ketenagalistrikan,
telekomunikasi, dan
lainnya)

SK No 07402t4 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-545-

\-l:! IbE trota Iaift.rl Program urrtul Llast s?l'!'.tr


Atttvlta.
Guna laharr
Konektivitas Luar Pembangunan dan/ KI Paket pembangunan APBN/ 2024
Kawasan atau peningkatan jalan Bulum.inung infrastruktur per APBD/
mendukung akses (PPU), indikasi program per KPBU IKN/
menuju kawasan KI Karianga.u lokasi sesuai kebutuhan BUMN/
industri @afikpapan), Badan Usaha
Samarinda, Otorita/
Maloy/KEK Swasta Murni
MBTK (Kutai

SK No 074045 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-546-

\-1t Ibn Kota ProycL/


Ilurartara 2045 Afttuftas/ Atttvlta.

InfrastrulftLrr 1. Pengadaan Lahan Timur), serta l' Paket kegiatan per APBN/ 2024
Penunjang Luar untuk pengembangan di wilayah lokasi APBD/
Kawasan infrastruhur Kalimantan KPBU IKN/
penunjang luar 2. Paket pembangunan
Timur lainnya BUMN/Badan
kawasan infrastruktur per
Usaha Otorita/
indikasi program per
2. Penyiapan Swasta Murni
lokasi sesuai
pembangunan kebutuhan
infrastruktur
penunjang lainnya
(termasuk
pengembangan
Bandara API Pranoto)

SK No 074046 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INOONESIA
-547-

Irrdtlad Progrem urrt[L iErEln irrlrfl


\-?l! Ibu Kota
Atttvttr.
Guu LsLan.
Peningkatan 1- Fasilitasi Investasi KIKN, Paket kegiatan per APBN/ 2024
Investasi 2. Pameran/ Road.slwtu KI indikasi program per APBD/
Investasi Buluminung lokasi sesuai kebutuhan KPBU IKN/
3. Penyusunan Profil (PPU), BUMN/Badan
Investasi KI Kariangau Usaha Otorita/
4. Pendampingan (Balikpapan), Swasta Murni
Investasi Samarinda,
5- Investasi Maloy/ KEK
Pembangunan MBTK (Kutai
Fasilitas Produksi Timur), dan di
wilayaI:

SK Nc 074047 C
PRE S IDE N
REPIJBLIK INDONESIA
-548-
Rclcana
Iailttast Prognn Eatul ili?.i rrtFfl
iiTtl Ibu Kota LoLari
!tus* ara 2Or+.5 Afttuftas/ Attivttas

Promosi Ekspor l. Penyelesaian Kalimantan Paket kegiatan per APBN 2024


Hambatan Timur lainnya indikasi program per
Perdagangan dengan lokasi sesuai kebutuhan
Negara Mitra
2. Simplilikasi Regulasi
Ekspor
3, Perumusan Insentif
Fiskal mengikuti
ketentuan peraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan

SK No 074048 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INDONESIA
-549-

&l Ibu fota Tergct Tahul


ltusrntara 2045
Kemitraan Usaha l. Pengembangan Rantai Paket kegiatan per APBN/ Setiap tahun
Pasok UMKM indikasi program per APBD/
2- Fasilitasi Produksi lokasi sesuai kebutuhan Swasta Murni/
UMKM BUMN/Badan
3. Lgistik UMKM Usaha Otorita
4. Kemitraan Usaha
Milco dan Kecil
dengan Usaha Miho
dan Besar

Si( No 074049 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-550-
Penyediaan SDM 1. Pelatihan SDM Paket kegiatan per APBN/ 2024
2. Riset permintaaan indikasi program per APBD/
pasar (market lokasi sesuai kebutuhan BUMN/Badan
demand" analysisl Usaha Otorita/
dan analisis Swasta Murni
kebutuhan
pelatihan (training
needs analgsisl
3. Perencanaan
kebutuhan tenaga
keqa (martpotuer
planningll
4. Pembangunan
layanan informasi
pasar kerl'a
5. Pengembangan
konsep afirmasi
pelibatan tenaga
kerja lokal
6. Pembangunan
konsep afirmasi

SK No 07-1206 C
PRESIOEN
REPIJBLIK INDONESIA
-551 -

ProyeL/
rJ?fi;Trn Lotari Targct Tehur
lhrsaatana 2045

pelibatan tenaga
kerja pasangan ASN
yang non-ASN
Harmonisasi 1. Kebljakan Rantai Paket kebliakan per APBN/ 2024
Regulasi Pasok Hulu Hilir indikasi program per APBD
2. Penyusunan Insentif klaster ekonomi sesuai
Fiskal mengikuti kebutuhan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan dan
Non Fiskal

Catatan: Paket kegiatan pembangunan infrastrulrtur dan penyiap6l SDM terbuka untuk dilaksanakan melalui investasi sv/asta/BuMN/Badan Usaha Otorita atau
dukungan pemerintah, atau keq'a sama antara swasta, BUMN/Badan Usaha Otorita dan pemerintah.

SK No 074051 C
FRESIDEN
BLIK INDONESIA
_552_

6.L.2.4 Pembangunan Pertahanan dan Keamanan


Pada Tahap 1, pembangunan dimulai dengan pemenuhan 15 persen hingga 2O
persen pembangunan simbol dan pembangunan sistem di KIpp dan sebagian
KIKN atau wilayah Ibu Kota Nusantara secara keseluruhan sesuai yang
tercantum di dalam Tabel 6-5.

Tabel 6-5 Penahapan Pembangunan Simbol dan Sistem pertahanan dan Keamanan
di Tahap 1 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahu n 2022-2024

Simbol Gedung Kementerian Kantor Pusat Polri Kantor Satelit BIN


Pertahanan;
SuMen Panglima TNI;
Subden Kepala Staf TNI
AD;
Subden Kepala Staf TNI
AL;
Subden Kepala Staf TNI
AU.
Sistem Paspampres; Polrestabes KIPP; a) Peralatan teknologi
Kodim IKN; Polsek KIPP; kantor satelit BIN;

) Koramil IKN; Comman-d. Cente4


bl Data Centeti
)
Mabes TNI; Gedung Pusat cl Network Operating
Pelayanan Kepolisian Center (NOC);
Skadud 17, 45 dan
Kompi Paskhas, Wing, Terpadu KIPP. dl Seatrifu Operating
Paskhas, di Sepinggan Center (SOC).
(Sementara)
Selain pembangunan
infrastruldur keamanan
cerdas yang sebagian
besar akan dimulai pada
tatutn 2O23,
pembangunan
infrastruktur dasar
lainnya juga didukung
oleh pengamanan yang
dilakukan oleh Polda
Kalimantan Timur beserta
Polres jajarannya.

SK No l4l0l9A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-s53-
6.1.3 Pemindahan ASN, Pegawai Lembaga Negara Independen/Badan Publik,
Pelayanan Publik Bagi PNA dan OI, serta Pemindahan TNI dan Polri'

6.1.3.1 Pemindahan ASN dan Pegawai kmbaga Negara Independen/Badan


Publik.

ASN yang akan berpindah pada Tahap 1 terbagi dalam dua alternatif sebagai
berikut:
a. Alternatif Pertama
Altematif kesatu berupaya memfokuskan pemindahan ASN serta pegawai
Lembaga Negara Independen/Badan Publik di tahap pertama pada
kementerian/ lembaga klaster I dan kementerian / lembaga klaster II dengan
komposisi pemindahan dari 47 lcmenterlan/lembagn dengan masing-masing
kementerian/lembaga memindahkan pegawainya secara
1lfl) perrcaf, sebagai berikut:
Gambar 6- 1 Rincian Kementerian/Iembaga yang Dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara
pada Tahap 1 (Alternatif Pertama)

t. DPN, OFD, MA, MK Iff, BHq


zg Eon, tbmnfoFdrlqn, lOmenbPIK ltmodoltlrvea)
fsmdr, lknrrhm), r€b.oi P.H(r{la Tt.Ea rprbta Pi.lUfi &n
riErFj t gE*a'rb.s.mrr (fu.18q,{f (3} Utr)
(tcmmeetrg, SaUh Kn ftffitpn6)
4. llrr
5. ll-F gglb{trrr (lkmllPFil€.ppma, f€monaclr.
8. n iI ]f rrrtn (Kmirilqr*fr . lonstruP&

t. m (M!b.a INl, I ldD, I|{-AL, IUaU, M&.8


PoH, kpmgc, EN,8SSN.
L hE (8I q,K tPS, BPJS xahnrt, BFJS Kstsr.g*d|,|)

t. r$ b 16 ffmr 0bl?taha, l(L}lK l('ls€{rflN}


z ,rrr-, tr lt|tEl (Klrpd€.-
FOTT, lhr;pad

b. Alternatif Kedua
Altematif kedua berupaya memfokuskan pemindahan ASN serta pegawai
Lembaga Negara Independen/Badan Publik di tahap pertama pada
kementerian/ lembaga klaster I, II, III dan IV dengan komposisi pemindahan dari
74 kemeaterlen/lenbaga, dengan masing-masing kementerian/lembaga
memindahkan pegawainya secara sebaglan (tSO persenf, sebagai berikut:

SK No 141246A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-554-
Gambar 6- 2 Rincian Kementerian/Lmbaga yang Dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara
pada Tahap 1 (Alternatif Kedua)

t. (MPN, OFR. OPD, MA MK W, BPIq


z Bon, facrdo Mrlqtl, fgrld(D Pi*q &lrr{o l rrE)
a If r ocn .drgrt lorstu, KbrE,lfli), !6.0d f.grllaful,l *.bb Pillldao dm lthlC
PrEbnbrhdrE,l i:r$=1-.Ei (hd8 q,d(aux,
rt rI lce ltbnlitlp|!!)
I III ,ttt lttnc{att€ttPPN/tswt8, l(srl.nhr
G b lh 1{rrr[ (fh!r{ql*tb, &mrrPUPR, lornsvim@ }
f- E-! hhrD(if*€Tif, f ! D,I *L,I}{{IJ, Mde toit
P.*.nFl., B[{, B$[{, lffilltilt! ror0
E t!:-fB OI( LPS, BPJS ltldlrttG BFJS lcLll{d€ridl)
ETIE]
t. t! (lcn fib. XU&
z r,far5 lhn€rltr3,
lorngr!6, &ng|PPiA lomnp6!)
ti-:ft
t. dor -rfrd(lcr d.$ lCrlr.rp.r'rc lcilJ(opUlfl. L,rsr&r,
lc,rur,l.lclrr€8oir,
xF'i".r
t. ffiilttlffii05rq@.81fl, fAA B(I(EI BM{,B{PB, B!{Pf, g!r{t'c,6(}, Bd,!nl!, L5rlldrE,
tlGP. BPOiD

Dalam upaya pemindahan sejumlah ASN serta pegawai Lembaga Negara


Independen/Badan Publik tersebut, diperlukan rangkaian persiapan dan
dukungan teknis infrastruktur p€rkantoran pemerintahan dan hunian yang
perlu disediakan, sebagaimana terlampir dalam Tabel 6-6.

SK No 141245A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-555-
Tabel 6-6 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang terkait Pemindahan ASN serta Pegawai kmbaga Negara Independen/Badan Publik di Tahap 1
Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2024
firg.t rl'!fir-{Fr.?till

Pemindahan ASN Bangunan Perkantoran Pembangunan Istana Kawasan Inti Terbangunnya: APBN 2024
serta. pegawai Negara, Pemerintahan Presiden, Istana Wakil Pusat
Iembaga Negara bangunan Presiden, Kompleks Pemerintahan Istana Presiden; Istana
Independen/ Badan gpdung dan Kepresidenan, Kantor (KIPP) - WP IA
Wakil Presiden; sebogr
Publik ke Ibu Kota infrastruktur Kementerian Selaetariat Kompleks Kepresidenan;
Nusantara dasar Negara, dan Kantor Bangunan pendukung
bangunan Selaeta.riat Kabinet secara
rumah bertahap
Pembangunan perkantoran Kawasan Inti Terbangunnya APBN 2024
Lrn6"ga Tinggt Negara secara Pusat perkantoran secara
bertahap (sementara dalam Pemerintahan bertahap (dalam bentuk
bent.tk slnred-oficel (KrPP) - wP rA shared-olfice)
(MPR-DPR-DPD RI), BPK RI, (MPR RI-DPR RI.DPD
MA RI, MK RI, dan KY RI); RI), BPK RI, MA RI, MK
RI, dan KY RI)

SK No 074052 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-556-
JcrL/ TBrgct
[r?rilE!
Guaa Irtea
Pembangunan perkantoran Kawasan Inti Gedung perkantoran BI Pendanaan 2024
kmbaga negara yang Pusat secara mandiri
diamanatkan peraturan Pemerintahan
berkantor di Ibu Kota Negara (KIPP) dan/
(BI, OJK, LPS, BPJS) atau KIKN
Pembangunan perkantoran Kawasan Inti Terbangunnya gedung APBN/KPBU 2024
pemerintahan sesuai dengan Pusat perkantoran dalam IKN/Swasta
K/L yang dipindahkan dalam Pemerintahan bentuk kantor bersama murni
bentuk kantor bersama (KIPP) - WP IA untuk K/L yang
(slnred. olficel dipindahkan
Rumah Pembangunan hunian sesuai Kawasan Inti Terbangunnya rumah APBN/ 2024
Negara/ Rumah dengan spesifrkasi yang telah Pusat negara/ rumah dinas KPBU IKN/
Dinas ditetapkan: Pemerintahan sesuai dengan BUMN/Badan
(KrPP)-WP 1, spesifikasi yang telah Usaha Otorita/
Ruraah Tapak:
wP 2, WP 4, ditetapkan Pembiayaan
a. Menteri/ Kepala Lembaga dan WP 5 Kreatif (creatiue
(580m') financing)/
BI densan

SK No 074053 C
PRE S IDE N
REPI]BLIK INDONESIA
-557-
Jcnb/ Iadtlarl Prognn laht iE aTtl il'!tIr-TtFI??,rI
rJ1Ti'IEII Tehua
Aftlrltes/
b.Pejabat Negara (49O m") pendanaan
c. Pejabat Pimpinan Tingrsi mandiri/
Madya (390 m') Swasta rnurni

Ru,nah Susua:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama (29O m"l
b. Pejabat Administrator/
Koordinator (f9O m2)
c. Pejabat Fungsional
(98 m')

SK No 074054 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

_s58_

Salah satu komponen pembiayaan dalam tahapan pemindahan ASN adalah


pemberian fasilitas (beneftfl pemindahan ASN, yang meliputi:
a. Biaya pindah ASN dengan mengacu pada ketentuan yang mengatur terkait
Standar Biaya Masukan. Komponen biaya pindah dapat berupa:
l. Uang harian;
2. Biaya barang pindahan;
3. Biaya transportasi;
4. Biaya tunggu.
Pemberian biaya pindah ASN ini diberikan kepada ASN beserta anggota
keluarga ASN (meliputi I orang pasangan, 2 orang anak, dan 1 orang
Asisten Rumah Tangga (ART) dari tiap ASN yang dipindahkan ke Ibu Kota
Nusantara).
b. ASN yang dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara juga berhak memperoleh
tunjangan kemahalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6.1.3.2 Pemindahan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Bagi pNA dan OI


Proses pemindahan penyelenggaraan pelayanan publik bagi pNA dan OI di
setiap penahapannya akan mempertimbangkan kebutuhan fasilitasi yang
muncul atas perkembangan keberadaan dan kesanggupan pNA dan OI untu[
berpindah ke Ibu Kota Nusantara.

Pada Tahap 1, yaitu periode 2022 hingga 2O24, akan dilaksanakan persiapan
transisi pelayanan publik bagi PNA dan OI. Kegiatan yang akan dilakukan
adalah kajian persiapan transisi meliputi operasional teknis, evaluasi dan
proses bisnis dan mekanisme kerja pelayanan kepada pNA dan
OI, penguatan sistem digitalisasi serta mitigasi potensi risiko transisi pelayanan
publik di Ibu Kota Nusantara. Di tahapan ini upaya pendekatan bilateral,
promosi, dan sosialisasi pembangunan Ibu Kota Nusantara mulai secara aktif
dilakukan kepada PNA dan oI di dalam negeri dan negara pengirim/kantor
pusat OI melalui Perwakilan Republik Indonesia.

SK No 141022A
REPUBUK INDONESIA

-559-
1.3.3 Pemindahan TNI dan Polri
6.
Jumlah personil bidang Pertahanan dan Keamanan yang akan dipindahkan
pada Tahap 1 berjumlah 5.716 orang dengan perincian pada Tabel 6-7.

Tabel 6-7 Jumlah Pemindahan Personil Bidang Pertahanan dan Keamanan Tahap 1
Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2O22-2024
[7F:r.In
Kementerian Pertahanan 734
TNI 749
TNI AD 57A
TNI AL 793
TNI AU 500
Paspampres 800
Polri 7.667
BIN 395
BSSN 100
BAKAMLA
Total 5.716

6.2 TAHAP 2 : PEMBAIGUIIAI| IBU KOTA I|USANTARA TAIIUil 20ft5.-202g


Pada Tahap 2, infrastruktur utama ditargetkan sudah terhubung ke kawasan
baru yang dikembangkan. Sementara itu, untuk mencapai KPI kota 10 menit,
fasilitas transportasi umum baik pnmer maupun sekunder direncanakan sudah
dapat digunakan pada kawasan yang dihuni oleh penduduk Ibu Kota
Nusantara. Pada pengembangan di tahun terakhir pada Tahap 2 ini, jumlah
penduduk di dalam wilayah Ibu Kota Nusantara di perkirakan meningkat seiring
dengan tahap awal pembangunan universitas unggulan yang
berkembangnya kegiatan ekonomi berbasis riset dan teknologi pada periode
tahun 2035 menuju 2O45.
Pada Tahap 2, jumlah populasi Ibu Kota Nusantara pada tahun 2O29
diperkirakan sekitar 1.283.589 jiwa. pemindahan penduduk-ke Ibu Kota Negara
pa!3 Tahap 2 mencakup_ ASN dan aparatur pertahanan dan keamanan yang
meliputi Kemhan/TNI, POLRI, BIN, BSSN, dan Bakamla, serta perkiraan calon
penduduk baru lainnya yang meliputi mahasiswa, akademisi dan peneliti serta

SK No 141023 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA

-560-
tambahan tenaga kerja di sektor layanan pendukung lainnya (antara lain sektor
konstruksi, akomodasi, makanan, minuman dan ritel) beserta tambahan
populasi tanggungan. Proses ASN diperkirakan telah dapat
diselesaikan pada periode ini. Adapun rincian proyeksi jumlah populasi Ibu Kota
Nusantara pada Tahap 2 dapat dilihat pada Tabel 6-8.
Tabel 6-8 Proyeksi Jumlah Populasi Ibu Kota Nusantara
pada Tahap 2 (Tahun 2025-20.291

No Populaei 2025 2026 20,27 7X.94 2029


I Jumlah Tenaga Kerja Fftk.f;F)
1.1 Aparatur Sipil Negara (ASN) 68.000 76.000 84.000 92.OO0 100.023

1.2 Kemhan/TNI, POLRI, BIN,


BSSN, dan Bakamla 43.065

1.3 Pegawai Lembaga Negara


Independen/ Badan Publik 485

1.4 Tenaga Keg'a Sektor Ekonomi 5r.256 52.690 54.724 55.560 56.994
dari industri di dalam Ibu
Kota Nusantara

1.5 Tenaga Kerja di Sektor 130.706 134.270 137.434 141.398 744.962


Layanan Pendukung yang
diinduksi dari industri dalam
Ibu Kota Nusantara
1.6 Tenaga Keg'a Konstruksi pada
masa pembangunan Ibu Kota 17.500 18.O90 18.680 19.270 19.860
Nusantara*
2 Populasi
Tanggungan/ Dependen 75a.851

2.t Anggota Keluarga ASN 272.OOO 304.000 336.OO0 368.000 400.o92


2.2 Anggota Keluarga t20.sa2
Kemhan/TNI, POLRI, BIN,
BSSN, dan Bakamla

2.3 Anggota Keluarga Pegawai 72


kmb"ga Negara
Independen/ Badan Publik

2.4 Mahasiswa 7.t2a 7. r35 7 .149 7 .t7A 7.235

SK No 141024A
PRESTDEN
REPI.'BLIK INDONES!A

-561 -

No Populasi 2025 2026 2027 2029


2.5 Keluarga Tenaga Kerja Sektor 53.348 54.841 56.333 57.a28 59.320
Ekonomi dari industri di
dalam Ibu Kota Nusantara

2.6 Keluarga Tenaga Kerja di 136.04 r 139.750 L43.460 747 .t69 150.879
Sektor Layanan Pendukung
yang diinduksi dari industri
dalam Ibu Kota Nusantara

2.7 Keluarga Tenaga Keg'a ta.2t4 18.828 19.442 20.o57 20.67 |


Konstruksi pada masa
Pembangunan Ibu Kota
Nusantara

3. Jumlah Penduduk Eksisting 154.7 t7 r55.862 157.016 158.178 ililFfit


yang berada dalam delineasi
Ibu Kota Nusantara

TOTALPOPUU\SI trlFFtrl
Catatan :
a. Pemindahan ASN diproyeksikan selesai pada tahap ini.
b. Proyeksi tenaga kerja konstruksi merupakan angka sementara berdasarkan data
historis di luar perhitungan investasi sektor konstruksi.
c. Proyeksi Pegawai I€mb"grr Negara Independen/Badan Publik beserta keluarga baru
mencakup data pegawai Bank Indonesia. Tidak ada tambahan pegawai beserta
keluarganya yang dipindahkan pada Tahap 2.

Pembangunan pada Ta}:,ap 2 adalah lanjutan pembangunan (1) KIpp sub Wp


lA, 18, lC; (21 Kawasan Ibu Kota Nusantara Barat; (3) Kawasan Ibu Kota
Nusantara Timur dengan zn.rJa mixed-use dengan sejumlah
tipologi yang meliputi (a) perluasan kawasan perkantoran pemerintahan pusat
(lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif) dengan penerapan konsep smart
gouernment; (b) perluasan kawasan ASN dan TNI/Polri;
serta (c) perluasan kawasan bisnis dan ekonomi pendukung termasuk
pengembanga.n hotel bisnis dan MICE; (d) pengembangErn kluster industri
(termasuk Industri 4.O enter of ex@llen@l (e) pengembangan riset dan
talenta serta universitas unggulan; (f) pembangunan rumah
sakit berstandar intemasional. Pengembangan zorua mixed-use tersebut
dilaksanakan dengan tetap menj aga ruang terbuka hliau, serta pengembangan
infrastruktur transportasi, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum.

SK No 141025 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA

-562-
6.2.1 Persiapan

Penyediaan tanah pada Tahap 2 dilakukan melalui pelepasan kawasan hutan


maupun pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum atau
pengadaan tanah langsung. Sementara itu, pada wilayah yang telah ada
pemilikan dan penguasaan masyarakat, apabila dilakukan melalui pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, Otorita Ibu Kota
Nusantara menJrusun DPPT dan menganggarkan biaya pembebasan lahan.

Pembangunan jalur atau akses logistik pembangunan lbu Kota Nusantara terus
dilakukan untuk pengembangan kawasan yang lebih luas meliputi
pembangunan jalan akses kerja di kawasan sekitar Ibu Kota Nusan tara yang
mendukung akses menuju KIPP serta KIKN. Selain itu, dukungan penyediaan
rumah tenaga kerja juga terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan perluasan
Ibu Kota Nusantara pada Tahap 2 untuk mencakup tambahan
tenaga kerja konstruksi baik yang berasal dari luar wilayah Ibu Kota Nusantara
maupun tenaga lokal.
Sosialisasi dan komunikasi secara lebih luas akan terus dilanjutkan ke berbagai
pemangku kepentingan. Sosialisasi terkait dengan pemindahan ditujukan
kepada ASN, TNI dan Polri serta lembaga negara lainnya yang akan dipindahkan
pada Tahap 2. Sosialisasi terkait dengan rencana pem bangunan di kawasan Ibu
Kota Nusantara juga dilakukan kepada masyarakat lokal dan calon penduduk
pendatang, daerah sekitar Ibu Kota Nusantara, serta pNA dan OI seiring dengan
pemindahan awal Ibu Kota Nusantara. Sosialisasi terkait dengan potensi
investasi juga ditqiukan kepada investor potensial yang ikan turut
berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara.

6.2.2 Pembangunan

6.2.2.1 Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia


Pada Tahap 2, pembangunan sosial dan sumber daya manusia akan
dilaksanakan pada beberapa hal, yaitu:
a. Penguatan pelibatan tokoh dan masyarakat adat dan lokal dalam berbagai
forum kolaborasi yang merepresentasikan kepentingan bersama serta
mendorong penguatan peran dalam berbagai aspek pembangunan, seperti
dalam hal pengelolaan, konservasi dan restorasi hutan dan lahan, serta
ketahanan pangan.

SK No l4l026A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-563-
b Pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti balai adat, pusat
kebudayaan, aset yang bernilai sosial dan budaya, rumah ibadah serta
sarana ruang terbuka yang didesain secara inklusif dan responsif gender
serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat untuk mendorong integrasi
masyarakat sekaligus tetaf menjaga kearifan lokal.
c Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mendorong
penyediaan fasilitas pendidikan di seluruh tingkatan pendidikan serta
penyediaan fasilitas kesehatan secara merata di seluruh wilayah Ibu Kota
Nusantara, termasuk Rumah Sakit Berstandar
Internasional.
d. Pengembangan kapasitas masyarakat lokal dan penciptaan peluang
ekonomi bagi kelompok rentan melalui pemberdayaan masyarakat serta
kapasitas lembaga yang ada untuk
tenaga kerja lokal yang terampil sesuai minat investor di
klaster-klaster ekonomi.

Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk aspek sosial dan sumber daya
manusia yang mendukung dapat dilihat pada Tabel 6-9 di bawah ini.

SK No l4l027A
PRESIDEN
REPUELIK INDONES

_645_

6.3.2.2 Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan


Pada Tahap 3, selain lanjutan KIPP, akan dilakukan
pembangunan lanjutan WP II Kawasan Ibu Kota Nusantara Barat dan
dimulainya pembangunan WP IV Kawasan Ibu Kota Nusantara Timur, maka
kawasan yang dipersiapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Pembangunan jalan di wilayah KIKN secara bertahap;
b. Pengembangan KA akses Bandara Balikpapan-KlPP;
c. Pembangunan dan pengembangan utilitas terintegrasi, seperti:
1. SPALD-T yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan
kapasitas sekitar 50 persen;
2. SPAM yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas
sekitar 5O persen;
3. Pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan;
4. Pembangunan/ peningkatan sistem penyediaan air baku untuk
memenuhi l0O persen kebutuhan pengembangan Ibu Kota Nusantara
Tahap 3 serta melanjutkan identifikasi potensi sumber air baku;
5. Penambahan kapasitas penyediaan tenaga listrik dan gas melalui
pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan gas: pembangunan
pembangkit, sistem penyaluran tenaga listrik, cadangan dan
penyimpanan energi, serta jaringan gas kota;
6. Pembangunan infrastruktur TIK: pengembangan pusat data tepi dan
jaringan utama telekomunikasi, dan BTS.
d. Melanjutkan pembangunan infrastruktur (hljau dan abu-abu) untuk
penerapan prinsip kota spons dan pengembangan/pemutakhiran sma#
earlg uarning s4stem;
e. Pengembangan sarana pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, olahraga);
f. Program kota hutan konservasi dan restorasi hutan:
1 Rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
2 Penambahan penanaman di area pengembangan
3 Penambahan penanaman pohon dan vegetasi di area KIpp dan KIKN;
4 Pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuan dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani.

SK No l4l04l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-646-
g. Penyediaan perumahan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga yang
mem beberapa alternatif pendanaan, salah satunya KPBU
IKN untuk:
l. pengembangan rumah umum (lanjutan);
2. rumah negara ASN, TNI dan polri (lanjutan);
3. rumah masyarakat/ tenaga pendukung Ibu Kota Nusantara (komersiar
maupun swadaya).

Ri.ncian penahapan untuk aspek infrastruktur dan lingkungan di Tahap


3 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

SK No 141042A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-647-

Tabel 6-16 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Infrastruktur dan Lingkungan di Tahap 3 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahu n 2O3O-2O34

t.al Iadtlart hogran


rtrtat AttMt ,s ffiElt IEn]Ti
Gure Latan'
I Instalasi Infrastruktur Panel surya atap Pemasangan panel KIPP dan seluruh Menyesuaikan dengan BUMN/Badan Setiap tahun
kapasitas energi Ketenagalistrikan surya atap perkotaan potensi atap gedung Usaha
terbarukan (Penambahan dari Wilayah Ibu Kota untuk dibangun panel Otorita/
akan memenuhi panel surya atap pada Nusantara surya atap Swasta Murni/
lOOo/o tahap sebelumnya) KPBU IKN
kebutuhan
energi Ibu Kota Solar Fanm Pemasangan Solar PV KIKN 3.632,7 hehare BUMN/Badan 2034
Nusantara (Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solar faml Otorita/
Farm pada tahap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

SK No 074123 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
_648_

Ibu Nota J.8L/


rratlt Attlylter LoLad Target
zEE]
Solar Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 2.484,7 hektare BUMN/Badan 2034
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solor farml Otorita/
Fann pada tal]iap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN
fulrl Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 392,6 hektare BUMN/Badan 2034
(Penambahan dari (Potensi Lahan untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solar farml Otonra/
Fann pada ta}rap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

Solar Fann Pemasangan Solar PV KPIKN 3.675,3 hektare BUMN/Badan 2034


(Potensi lahan untuk Usaha
dibangun solar farml Otorita/
Swasta Murni/
KPBU IKN

SK No 074124 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-649-

atclnrl
fusaatcra ultulAlrtMter TarEct Tahua
2Ut5
Solnr Fanm Pemasangan Solar PV KPIKN 3 10,7 helrtare BUMN/Badan 2034
(Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
dibangun solar farml Swasta Murni/
KPBU IKN
Cadangan dan Pembangkit listrik KIKN dan KPIKN 15%o-2oo/o dari total BUMN/Badan 2034
Penyimpanan cadangan dan baterai (Tergabung di kapasitas pasokan listrik Usaha Otorita/
Energi sebagai penyimpanan wilayah solar Swasta Murni/
untuk menjaga fann) KPBU IKN
stabilitas jaringan
dan meningkatkan
keandalan
Gardu induk Pembangunan Gardu KIPP I Unit BUMN/Badan 2034
terisolasi gas Induk Usaha Otorita/
(Gas Insulated Swasta Murni /
Strbstafibn/ GIS) KPBU IKN
l50kv

SK No 074125 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-650-

m! Ibu Kota
uatul Altlvltar Targct LT?tirn
Guna la'Laa'
Gardu Induk Pembangunan Gardu KPIKN Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2034
15okv Induk penambahan Usaha Otorita/
permintaan pasokan Swasta Murni/
listrik KPBU IKN
Gardu Distribusi Pembangunan Gardu Wilayah Ibu Kota Menye suaikan dengan BUMN/Badan 2034
20kv Distribusi Nusantara penambahan Usaha Otorita/
permintaan pasokan Swasta Murni/
listrik KPBU IKN
Jaringan Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Kota Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2034
Transmisi dan transmisi dan Nusantara jumlah permukiman dan Usaha Otorita/
Distribusi distribusi bawah perkantoran yang Swasta Murni/
tanah (bila sudah dibangun KPBU IKN
tersedia jaringan
utilitas terpadu di
lokasi setempat)

SK No 071126 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-651 -

iiT:'! !tr.?l'?rril
Ilurartara

Smart meterirq Pemasangan sma,,t Tersebar di Menyesuaikan dengan APBN/ Setiap tahun
meteing yang dapat Wilayah Ibu Kota jumlah permukiman dan Masyarakat
berkomunikasi dua Nusantara perkantoran yang Pelanggan
arah dengan dibangun
database penyedia
listrik
Infrastrulrtur Gas Jaringan Gas Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Kota Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2030
Kota gas kota Nusantara jumlah permukiman Usaha Otorita/
yang dibangun Swasta Murni/
KPBU IKN
2 6O7o daur ulang Infrastruktur Fasilitas Pengolahan limbah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ KPBU 2034
;rnbulan sistem Pengomposan organik dengan kebutuhan dan studi IKN/
limbah padat di pengeloLaan kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
tahun 2O45 persampahan - studi lanjutan Kreatif (creatiue
Daur Ulans funncinol

SK No 074127 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
_652_

ti?tl .(Et'!'!15
Ilrraratara ALtHta./ uatut Attlvlter
Sampah Rumah Fasilitas daur Terdiri dari berbagai Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2o34
Tangga dan ulang fasilitas untuk dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Sampah Sejenis mendaur ulang kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
Rumah Tangga berbagai macam studi lanjutan Kreatif
material (creatiue
funncbul
Pengola.Lan Fasilitas Pengolahan sampah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
gampsh Rumah pengolahan rumah tangga dan dengan kebutuhan dan studi KPBU
Tangga dan sampah melalui sa.rrpah sejenis kebutuhan dan lanjutan IKN/ Swasta
Sampah Sejenis proses termal rumah tangga yang studi lanjutan Murni
Rumah Tangga (Waste to Enerryl tidak bisa didaur
dan/ atau ulang
pengolahan
sampah menjadi
baraIrg (Waste to
Prodttct)

SK No 074128 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
_653_
E! Reacana
Ibu l(ote Jcnt!/
ErtEL Ahlvlta. fhrget hl?iin
E[IE] Ghraa Lchan
Lahan Urug Tempat pemrosesan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
Saniter (Sanitary akhir untuk residu dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Landfiltl pengolahan sampah kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
rumah tangga dan studi lanjutan
sejenis rumah tangga
yang tidak dapat
didaur
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan Iimbah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
sistem Pengolahan berbahaya untuk dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
pengelolaan Limbah meminimalkan kebutuhan dan Ianjutan Swasta Murni
limbah bahan Berbahaya (B3) pencemaran studi lanjutan
berbahaya dan lingkungan atau
beracun kerusakan saat
dibuang dan diolah
bersama dalam
fasilitas pengolahan
dari industri

SK No 074119 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-654-
Rcnceaa
Ibrr trota
ffi, |E.J?TTI TarSct
ltrtul Altftdte!
Gura Lahaa
Fasilitas Pengolahan limbah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
Pengolahan 83 medis untuk dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Limbah E}3 medis meminimalkan kebutuhan dan lanjutan Surasta Murrri
pencemaran studi lanjutan
lingkungan
Lahan Urug B3 Tempat pembuangan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
(Seare Ia ndfiltS aktrir untuk limbah dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
berbahaya untuk kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
mencegah studi lanjutan
pencemaran
lingkungan
Infrastruktur Jaringan Jaringan pengumpul Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2o34
Persampahan- pengangkutan sampah dari dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Pengumpulan sampah melalui bangunan vertikal ke kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
Sampah pneumatic stasiun pengumpulan studi lanjutan Kreatif
(Pneumatic Waste PWCS (creatiue
Collection Sgstem financingll
atau PWCS)

SK No074130C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-655-
XPI Renceaa
i,tl Ibu Ibtr
urtul Attftdtes Tlhun
Gula Lahaa
Stasiun Tempat pengumpulan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
Pengumpulan sampah dari jaringan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
PWCS PWCS kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
studi lanjutan Kreatif
lcreatiue
Sarana Sarana pengumpulan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/
Pengumpulan sampah dari sumber dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
dan dan pengangkutan kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni/
Pengangkutan sampah ke TPST studi lanjutan Pembiayaan
Sampah Kreatif
(creatiue
futoncinal
3 1OO% air limbah Infrastruktur SPALD-T (IPAL-D Pengelolaan Air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2034
akan diolah sistem dan jaringan Limbah dengan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
melalui sistem pengelolaan air perpipaan air Sistem Terpusat (o.;f kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
penqolahan limbah limbah domestik) site) dilenekapi studi laniutan

SK No 074131 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-656-

il?t! Ibrr fote Jents/


Ilureatrra uatul AttMta! LoLast T.rgct Tahua
2046
pada tahun dengan fasilitas
2035 pengolahan lumpur
4 Permukiman Infrastruktur Mempertahankan Operasi dan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN 2034
yang ada dan SDA-Sumber Air layanan pemeliharaan sumber Nusantara dengan kebutuhan dan
terencana di infrastruktur air baku: Bendungan studi lanjutan
kawasan terbangun Sepaku Semoi dan
256.742 }rel<tare Intake Suneai SeDaku
memiliki akses Dimulainya Pemenuhan target Wilayah Ibu Kota Potensi reservoir dan APBN/ 2034
terhadap pembangunan kapasitas terpasang Nusantara intake sungai Mahal<am KPBU IKN
infrastruktur sumber air baku untuk kebutuhan
penting pa.da Lainnya tahap 4 dan/atau
20,45 sekaligus untuk
kebutuhan tahap 4
dan 5
PengeloLaan Operasi dan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN/ 2034
infrastruktur Pemeliharaan Sumber Nusantara dengan kebutuhan dan KPBU IKN
penyediaan air dan Intake Air Baku studi lanjutan
baku

SK No 074132 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-657-
XPI
r.-tt Ibu fota
Ahtvttrt/ Tar3ct
EtrTs
Infrastrulrtur Pembangunan Lanjutan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN/
SDA -Banjir dan infrastruktur pembangunan Nusantara dengan kebutuhan dan KPBU IKN
Drainase drainase, infrastrulrtur studi lanjutan
Perkotaan pengendali banjir drainase, pengendali
dan pengendali banjir dan
sedimen pengendali sedimen

Operasi dan
pemeliharaan
infrastrulrtur
drainase, pengendali
banjir dan
pensendali sedimen
Infrastruktur Air Reservoir Penyimpanan air yang Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2034
Minum untuk Pembagi akan meLayani setiap dengan kebutuhan dan studi IKN/
KIPP daerah kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
pengembangan studi lanjutan

SK No 074133 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-658-
Reacaaa
Ibu Kote Jcrls/ E-E
t.-t:,!
ultul ALtMtsr TrtEct La'r.Eirl
Cruaa LaLaa
Jaringan Optimlisasi KIPP Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2034
distribusi penyerapan idle kebutuhan dan studi IKN/
capaciv IPA ya'Ig Lanjutan serta Swasta Murni
terbangun pada ketersediaan MUT
1
5 rooyo Pusat Data Tepi Pusat Data Sebagai Pusat Data Wilayah Ibu Kota Total 2 unit Swasta Murni/ 2034
konektivitas (Edge DaIa Tepi guna menunjang Nusantara BUMN/Badan
digital dan Center) Sistem Data dan Usaha Otorita
teknologi Teloologi Informasi
informasi dan
komunikasi
(TIK) untuk Fixed Brcadbarul Serat Optik Penghubung jaringan KIPP 2-4 Ring (100, 4OO GbE) Swasta Murni/ 2030
semua telekomunikasi BUMN/Badan
penduduk dan Usaha Otorita
bisnis Mobile Broadbond BTS Penghubung jaringan Jarbersel KIPP 10O-2OO unit Swasta Murni/ 2030
telekomunikasi BUMN/Badan
Usaha Otorita

SK No 01il34 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-659-
XPI
Ibr Kote iirri!f,Jt
ii.llr
Attivitrc/ untut Attlvltar LoLasl Trrgct
20,45
6 80%o peq'alanan Transportasi Bus Pengembangan KIKN Operasional angkutan APBN/Swasta 2034
dengan umum layanan angkutan umum bus dan fasilitas Murni/
transportasi umum bus dan pendukung BUMN/Badan
publik atau fasilitas pendukung Usaha Otorita
mobilitas aktif (halte I sleltei
Fasilitas transit Sistem transit KIKN Operasional sistem APBN/ Swasta 2034
atau perpindahan dan/atau TOD transit dan/atau TOD Murni
antar-moda

Kereta Api Pembangunan jalur KIKN, Balikpapan Operasional jalur KA BUMN/Badan 2034
KA akses Bandara akses Bandara Usaha
Balikpapan - KIPP Balikpapan - KIPP Otorita/
Swasta Murni
7 1O menit ke Infrastruktur Jalan di KIKN Operasional jaringan KIKN, 1O0% jaringan jalan di APBN/Swasta 2030
fasilitas penting Jalan Jalan di Kawasan Ibu Balikpapan, KIPP dan fasilitas Murni
dan sirnpul Kota Nusantara dan Samarinda pendukung
sekitarnya

SK No074211C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-660-

nl' Jealr/ hd Ia t Progtarr Lot rt Targct Stema


urantara A.LtMter/ urtrl A.hlvltas
2045
transportasi Infrastruktur Penataan Penataan perumahan KIKN 1 O0%o prasarana/ sarana APBN/KPBU 2034
publik Perumahan dan lingkungan dan permukiman dasar perumahan dan IKN/Swasta
Permukiman terintegrasi simpul transportasi Murni/
umum dapat ditempuh masyarakat
< 1Omenit
8 >75Yo dari Konservasi dan Pengurangan Moratorium dan/atau Wilayah Ibu Kota Seluruh izin tambang APBN/ Swasta Setiap tahun
256.142 hek+are Restorasi Hutan deforestasi pencabutan izin Nusantara batubara dan kebun Murni/
area untuk Perlindungan tarnbang dan sawit sawit dalam kawasan BUMN/Badan
ruang hiiau hutan dalam kawasan hutan hutan Usaha
(657o area dan lindung Otorita/
dilindungi dan Pembiayaan
7OY" area Kreatif
produksi (creatiue
pangan) financirwl
Penyelesaian Wilayah Ibu Kota 30.OOO hektare APBN/Swasta Setiap tahun
penguasaan kawasan Nusantara Murni/
hutan BUMN/Badan

SK No 074212 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-66r-
XPI Rcacara niTFrn:R
IbIl Kota Jcais/ i}:TEt'R Target Tahul
AJrtivitas/ untut Alrtlvltas
2o,!t5 Gula Lahan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
financirwl
Penghentian Wilayah Ibu Kota Seluruh izin tambang APBN/ Swasta Setiap tahun
dan/atau pencabutan Nusantara batubara dan kebun Murni/
izin tambang dan sawit dalam kawasan BUMN/Badan
sawit dalam kawasan hutan Usatra
hutan dan lindung Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
financinal
Penyelesaian Wilayah Ibu Kota 30.OO0 hektare APBN/ Swasta Setiap tahun
penguasaan dan/ atau Nusantara Murni/
BUMN/Badan

SK No 07-12i-3 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-662-

Jcrtr/
uatut AlrtlYltas
,Irf,l Guna Iahal
tenurial kawasan Usaha
hutan Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
financinol
Patroli dan Wilayah Ibu Kota Tergantung ancaman APBN/ Su,asta Setiap tahun
penegakan hukum Nusanta.ra dan kejadian Murni/
pidana kehutanan BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
fiiuzncinal
Patroli dan Wilayah Ibu Kota Tergantung kerawanan APBN/ Swasta Setiap tahun
pemadaman Nusantara kebakaran Murni/
kebakaran hutan BUMN/Badan

SK No 074138 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INOONESIA
-663-
XPI
Ibl Eote Jcdr/ i?!t?lln rn
AlEttvttas/ u.atEl Ahlvlta! Target sirE
Gula htan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
financinsl
Konservasi Perlindungan koridor Wilayah Ibu Kota Koridor Sarnboja APBN/ Setiap tahun
keanekaragaman satwa alarrri Nusantara Koridor KIKN Swasta Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
fuuzncinol
Perlindungan koridor Wilayah Ibu Kota Di lokasi pembangunan APBN/ Setiap tahun
satwa buatan Nusantara infrastruktur Swasta Murni/
BUMN/Badan

SK No 074139 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-664-
ilirn
Ibu Kota
iitl uatul Attlvltes LLa3t
?Fvs Guar I:tan'
oembatan atau Usaha
terowongan) Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncnnl
Konservasi eks-situ Wilayah Ibu Kota BOSF Samboja, Yayasan APBN/ Setiap tahun
keanekaragaman Nusantara Jejak Pulang, PSO Arsari Swasta Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
firwrwinql
Pembangunan Pusat Wilayah Ibu Kota 1 unit Pusat APBN/ 2034
Penyelamatan Satwa Nusantara Penyelamatan Satwa Swasta Murni/
terpadu Terpadu BUMN/Badan

SK No 074140 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-665-

Jcdr/
Gune hhaa
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncinal
Inventarisasi dan Wilayah Ibu Kota Kawasan dengan Nilai APBN/ Setiap tahun
monitoring tanaman Nusantara Keanekaragarnan Hayati Swasta Murni/
dan satwa liar TinCCi BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
firnnrcinal
Pengelolaan Pegembangan bisnis Wilayah Ibu Kota 3 bisnis kehutanan APBN/ Setiap tahun
hutan/wanatani kehutanan dari jasa Nusantara (karbon, wisata alam, Swasta Murni/
berkelanjutan ekosistem dan HHBK HHBK) BUMN/Badan

SK No07-14i C
PRES IDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-666-

IbE trotr Jcntr/


i.,?:! TarEGt SLc-a
uEr6 Guaa Iahaa
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
fimncinol
Restorasi hutan Pembangunan Wilayah Ibu Kota Satu persemaian di APBN/ Setiap tahun
persemaian skala Nusantara Mentawir Swasta Murni/
besar BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
fuuncinal
Rehabilitasi dan/atau Wilayah Ibu Kota 15.00O hektare APBN/ Setiap tahun
penanaman pohon Nusantara Swasta Murni/
BUMN/Badan

SK No 074142 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-667-

ILrr Xote Jentr/ i?'lrr[?!fl


urtul Attfidta. Lotagt
zrrB
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Krcatif
(creatiue
firnncingl
Reklamasi dan/atau Wilayah Ibu Kota 1.0OO hektare/ tahun APBN/ Setiap tahun
pemanfaatan lahan Nusantara Swasta Murni/
bekas tambang dan BUMN/Badan
kebun sawit Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncingl

SK lio 074143 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-668-

Ibu Kota
urtul ALtlYIt&! TarEet
Gura Laha!
Integrasi Penetapan kawasan Wilayah Ibu Kota 159.18O hektare APBN
konservasi hutan dilindungi Nusantara
dalam tata ruang berdasarkan nilai
keanekaragaman
hayati dan karbon
stok
Infrastruktur Pengelolaan Lanjutan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN/KPBU 2034
SDA-Konservasi kolam retensi dan pembangunan kolam- Nusantara dengan kebutuhan dan IKN
air penerapan embung kolam tampungan air studi lanjutan
prinsip kota Inultiguna yang memiliki
spons multilungsi untuk
penyediaan air,
pengendalian banjir,
konservasi air, vista
kota., serta
mengurangi zrban
lleat

SK No 074144 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-669-

LoLr.t Taryct
,Til13 Gnna Lchan
Produksi Area pertanian 1. Intensifikasi KPIKN t35.OO0 hektare APBN/ Setiap tahun
makanan sehat regeneratif pertanian (memenuhi > lOTo lahan BUMN/Badan
dan organik pangan 2. Peningkatan untuk pemenuhan Usaha
kapasitas b.ei pangan sebesar 125.000 Otorita/
petani lokal hektare) Swasta. Murni
Kawasan Sentra Pengembangan KSPP KPIKN Seluruh luasan lahan APBN/ Setiap tahun
Produksi Pangan dengan teknologi BUMN/Badan
(KSPP) dengan pertanian konservasi Usaha
teknologi dan permakultur Otorita/
pertanian Swasta Murni
konservasi dan
permakultur
9 10O persen Infrastruktur Penerapan Z.ero Fasilitas pemanenan Wilayah Ibu Kota 75% ketaatan pemilik APBN/ 2034
penggantian SDA - Konservasi Delta Q maupun peresapan Nusantara gedung dan bangunan KPBU/Swasta
ruang htau air penerapan air hujan yang dalam penerapan zero Murni
untuk setiap prinsip kota diterapkan di gedung- delta Q
bangunan spons gedung dan
bertinskat bangunan-bansunan

SK No 074145 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_670-

t,-t:1
Jealr/ i!!fir+JI
uatul Attlrltrr rl.rr=rn
rr{El
institusional,
komersial, dan
hunian
10 1O0%o ruang Infrastruktur Pengembangan Pembangunan KIKN KIKN 56.920 hektare APBN/ 2034
publik Kawasan kawasan secara bertahap KPBU IKN/
dirancang Permukirnan permukiman termasuk penyediaan BUMN/Badan
menggunakan yang sudah ada fasum fasos Usaha
prinsip akses Pembangunan Otorita/
universal, KIKN Swasta Murni
kearifan lokal,
serta. desain
yang responsif
gender dan
inklusif

SK No 07114ti C
PRESIDEN
BLIK INDONES
-671-
6.3.2.3 Pembangunan Induski dan Pusat Ekonomi
Pada tahun 2O3O-2O34 pengembangan industri dan pusat pertumbuhan
ekonomi, telah diiabarkan pada tahap sebelumnya, akan
dilanju tl<an dengan rencana sebagai berikut:
a. Peningkatan investasi untuk klaster industri berbasis pertanian
berkelanjutan, dan kapasitas produksinya di Daerah Mitra;
b. Peningkatan investasi untuk klaster industri masa depan yang berbasis
energi terbarukan di Daerah Mitra dalam rangka merespon permintaan
dalam negeri dan peluang pasar ekspor;
c. Peningkatan kapasitas produksi pada klaster farmasi terintegrasi di Daerah
Mitra untuk meraup pasar ekspor, serta memperluas ke bidang
pengemasan primer dan sekunder;
d. Diversifikasi klaster ekowisata dan wisata kebugaran yang inklusif yang
didukung perluasan investasi dan kerja sama dengan daya tarik wisata
yang dikelola masyarakat;
e. Diversifikasi klaster industri kimia maju dan turunannya di Daerah Mitra
yang akan mendukung daya saing ekspor;
f. Peningkatan kapasitas dan inovasi pada klaster energi rendah karbon di
Daerah Mitra untuk memperluas pemanfataan teknologi enchanced oil
ne@uery @OR) untuk peningkatan produksi dari ladang minyat tua,
revitalisasi kilang minyak di Balikpapan, mengembangkan pabrik gasilikasi
batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada impor tiqtified
petroleum gas (LPG), memperluas aktivitas ke hilir dengan
pusat original equipment (OEM), serta meningkatkan
rehabilitasi pertambangan dan memperluas penerapan teknologi untuk
mengurangi dampak lingkungan;
g. Penguatan kota cerdas dan pusat digital untuk meningkatkan efisiensi
klaster-klaster ekonomi; serta
h. Penguatan pendidikan abad ke-21 pada sekolah menengah, sekolah
kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan talenta pada aktivitas
ekonomi yang semakin berkembang di Ibu Kota Nusantara.

SK No l4l729A
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
_672_

Tabel 6-17 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Industri dan Pusat Ekonomi di Tahap 3 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2030-2034

.reatr/ ir,tFl,tf
trraantara Aktisftac/ i1l:Tl.TT;firafr't'!
zIt4trj Gura lahan
1 Pendapatan Infrastruktur Perencanaan 1. Pemutakhiran KIKN, KI Paket dokumen per APBN/APBD/ 2030
domestik Kawasan Industri Masterplan Kawasan Buluminung indikasi program per BUMN/Badan
regional bruto dan pusat dan/atau site plan (PPU), KI lokasi Usaha
(PDRB) per ekonomi 2. Penyusunan Kariangau Otorita/
kapita negara Fea.sibilitg Studg (Balikpapan), Swasta Murni
(setara ekonomi) Samarinda,
berpendapatan Perizinan 1. Penyusunan Maloy/KEK Paket dokurrren per Swasta Murni/ 2030
tinggi dan/atau MBTK (Kutai indikasi program per BUMN/Badan
pemutakhiran Timur), dan di lokasi Usaha Otorita
dokumen Izin wilayah
Lingkungan Kalimantan
2. Proses pengajuan Timur lainnya
baru dan/atau
perpanjangan
lahan

SK Nc 074148 C
PRES IOEN
REPIJBLIK INDONESIA
_673_

Jeats/ ProyeL/
Iailtlart
iI.'t7ER Target
Nusaatara AhMtas/ untut Attivitas
2()45
3. Proses pengajuan
baru dan/atau
perpanj angan Izin
Usaha
Tata Ruang dan 1. Revisi RTRW Paket dokumen per APBN/ 2030
Wilayah 2. Penetapan dan/atau indikasi program per APBD
revisi RDTR lokasi
Infrastruktur l. Pengadaan Lahan KI Buluminung 1. Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2032
Dalam Kawasan Kawasan Industri (PPU), KI lokasi KPBU IKN/
dan Penetapan Kariangau 2. Paket pembangunan BUMN/Badan
Iokasi (Balikpapan), infrastruktur per Usaha
2- Pematangan Lal:an Maloy/ KEK indikasi program per Otorita/
Kawasan MBTK (Kutai lokasi sesuai APBD/
3. Pengembangan Timur), kebutuhan APBN
infrastruktur dasar
dalam kawasan (air
baku, jalan, sistem
drainase dan air
limbah. enersi.

SK No 074214 C
PRE S IOE N
REPIJBLIK INDONESIA
-674-

IbE Rota Jcntr/


R?tr
Iftra$tara urtul Attlvtts Terget t5rril
Guaa Lohrn
ketenagalistrikan,
telekomunikasi, dan
lainnya
Infrastrul<tur 1. Pembangunan pusat Wilayah Ibu Kota Paket pembangunan APBN/ 2032
pemampu dan infrastruldur Nusantara infrastruktur per APBD/KPBU
(enabler) digital dan/atau Daerah indikasi prog:arn sesuai IKN/
2. Pengembangan pusat Mitra Ibu Kota kebutuhan BUMN/Badan
pendidikan dan Nusantara Usaha
pelatihan vokasi, dan Otorita/
perguruan tinggi Swasta. Murni
3. Peny'usunan
kebljakan dan
peneralmn konsep
kota cerdas dan
industri 4.O

SK No 074-i58 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INDONESIA
_675_

Jerbl Iadltad Progan


TrrgEt Tatul
mrEl Gura Lahea
Konektivitas Luar 1. Pembangunan KI Buluminung Paket pembangunan APBN/APBD/ 2032
Kawasan dan/atau (PPU), KI infrastruktur per KPBU IKN/
peningkatan Jalan Kariangau indikasi program per BUMN/Badan
mendukung akses @afikpapan), lokasi sesuai Usaha
menuju kawasan Samarinda, kebutuhan Otorita/
industri Maloy/KEK Swasta Murni
2. Pengembangan MBTK (Kutai
Pelabuhan Timur), dan di
mendukung Kawasan wilayah
Industri Kalimantan
Infrastruktur 1. Pengadaan Lahan Timur lainnya 1. Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2032
Penunjang Luar untuk pengembangan lokasi KPBU IKN/
Kawasan infrastruktur 2. Paket pembangunan BUMN/Badan
penunjang luar infrastruktur per Usaha
kawasan indikasi prograrn per Otorita/
lokasi sesuai Swasta Murni
kebutuhan

SK No 074459 C
PRESIOEN
REPUELIK INOONESIA
-676-
M
Iadttart Prognn EI?I'I'E Tahul
Ahtuttas/
I
2. Pengembangan
infrastruktur
penunjang lainnya
3. infrastruktur

Peningkatan l. Fasilitasi Investasi KIKN, KI Paket kegiatan per APBN 2030


Investasi 2. Pameran/ Roadshow Buluminung indikasi program per
Investasi (PPU), KI lokasi sesuai
3. Penyusunan dan/atau Kariangau kebutuhan
pemutakhiran profil (Balikpapan),
Investasi Samarinda,
4- Pendampingan Maloy/KEK
Investasi MBTK (Kutai
5. Investasi Timur), dan di
Pembangunan wilayah
Fasilitas Produksi Kalimantan
Promosi Ekspor 1. Penyelesaian Timur lainnya Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2030
Hambatan indikasi program per Swasta Murni/

SK l.lo 074460 C
PRESIOEN
REPIJBLIK INDONESIA
-677-

titt! Jerbl ProyeL/


?arget
EEtUL Alttvtta.
T'IEl
Perdagangan dengan lokasi sesuai BUMN/Badan
Negara Mitra kebutuhan Usaha Otorita
2. Simplifftasi Regulasi
Ekspor
3. Perumusan Insentif
Fiskal mengikuti
ketentuan peraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan
Kemitraan Usaha 1. Pengembangan Rantai Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2030
Pasok UMKM indikasi program per BUMN/Badan
2- Fasilitasi Produksi lokasi sesuai Usaha
UMKM kebutuhan Otorita/
3. Logistik UMKM Swasta Murni
4- Kemitraan Usaha
Mikro dan Kecil
dengan Usaha Mikro
dan Besar

SK No 074461 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-674-
Penyediaan SDM 1. Pelatihan SDM Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2030
2. Riset permintaaan indikasi program per BUMN/Badan
pasar (market demand lokasi sesuai Usaha Otorita
analysisl dan analisis kebutuhan
kebutuhan pelatihan
(training need,s
analysisl
3. Perencanaan
kebutuhan tenaga
ke4a (manpouer
planningl
4. Pembangunan
layanan informasi
pasar kerja
5. Pengembangan
konsep afirmasi
pelibatan tenaga
kerja lokal
6. Pembangunan
konsep afrrmasi
pelibatan tenaga
kerja pasangan ASN
vans non-ASN

SK l,Jc 07-{215 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INDONESIA
-679-

Ibu Kota EE.T


\=1',11
urt[L Altit'Itrs LoLart SLema
4B
Harrnonisasi 1. Kebljakan Rantai Paket kebijakan per APBN/APBD 2030
Regulasi Pasok Hulu Hilir indikasi prograrn per
2. PenJrusunan Insentif klaster ekonomi sesuai
Fiskal mengikuti kebutuhan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan, dan
Non Fiskal

Catatan:
a. Rencana indikasi program Infrastruktur pemampu (enabler) dljabarkan dalam penahapan Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia serta
Pembangunan Infrastruhur dan Lingkungan-
b. Paket kegiatan pembangunan infrastrulrtur dan penyiapan SDM terbuka untuk dilaksanakan melalui investasi swasta/BUMN/Badan Usaha Otorita atau
dukungan pemerintah, atau kerja sama antara swasta, BUMN/Badan Usaha Otorita dan pemerintah.

SK No 074463 C
PRESIDEN
BUK INDONES

-680-
6.3.2.4 Pembangunan Pertahanan dan Keamanan
Pada tahap selanjutnya yaitu periode 2O3O - 2034, pembangunan akan berfokus
pada pembangunan sistem pertahanan dan keamanan yang terdiri atas:
a. Simbol sistem dan strategi pertahanan: Gedung Kementerian Pertahanan
(lanjutan);
b. Sistem dan strategi pertahanan:
1. Paspampres (lanjutan);
2. Mabes TNI (lanjutan);
3. Makodam & Balakdam IKN;
4. Yonarhanud C'
5. Yonhub;
6. Flite Penerbad;
7. Yonif;
8. Pasmar dan Kodamar Samboja (lanjutan);
9. Lanud (KPIKN), Wing Udara, Skadron 17 45 9, Skadron Jet Tanker,
Skatek. (lanjutan);
lO. Kosek IKN, Satrudal Jauh-Sedang, Sat Anti Drone Taktis-Strategis.
(lanjutan);
11. Resimen Arhanud (lanjutan);
12. Yonko 467 (lanjutan).
c. Sistem dan strategi keamanan cerdas:
1. Mako Korbrimob;
2. Mako Korpolairud;
3. Polsek KP-IKN;
4. Pemenuhanperalatan;
5. Pemenuhan rumah dinas.

SK No 1410,14 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-681 -
6.3.3 Pemindahan Pelayanan Publik Bagi PNA dan OI, serta Pemindahan TNI
dan Polri
6.3.3.1 Pemindahan Penyelenggaraan Pelayanan Publik bagi PNA dan OI

Pada Tahap 3, yaitu periode 2O3O-2O34, upaya pelayanan publik bagi PNA dan
OI telah dapat beroperasi dengan baik. Upaya pendekatan bilateral, promosi dan
sosialisasi kepada PNA dan OI di dalam negeri dan negara pengirim/kantor
pusat OI melalui Perwalilan Republik Indonesia, terus dilakukan guna terus
mendorong PNA dan OI lainnya untuk memberikan indikasi ketertarikan dan
komitmen untuk membangun kantor perwakilan di Ibu Kota Nusantara.

6.3.3.2 Pemindahan TNI dan Polri


Jumlah personil bidang Pertahanan dan Keamanan y€Lng akan dipindahkan
pada Tahap 3 berjumlah 23.a4I orang, seperti yang dicantumkan di dalam
Tabel 6-18:
Tabel 6-18 Jumlah pemindahan personil bidang
p€rtahanan dan keamanan pada Tahap 3

( rr.rrr.rlel
Kementerian Pertahanan
TNI
TNI AD 5.977
TNI AL 4.731
TNI AU 1.981
Paspampres
Polri 1o.527
BIN 625
BSSN
BAKAMLA
Total 23.447

SK No 141045 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-682-
6.4 KOTA IIUSAI|TARA TAIITM 2035.2039
Pada Tahap 4 diperkirakan jumlah penduduk Ibu Kota Nusantara mencapal
sekitar 1,6 juta jiwa, dengan pemindahan lanjutan tambahan TNI/Polri. Selain
l,anjutan TNI / Polri yang masih terus dilakukan, fokus
kawasan semakin progresif pada pengembangan kawasan-
kawasan di luar KIPP yang meliputi kawasan industri dan sektor-sektor lainnya
dalam klaster ekonomi superhub.
Tahap 4 ditandai dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan,
dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di Ibu
Kota Nusantara. Perluasan kawasan perkotaan pada tahap ini telah mencapai
Ibu Kota Nusantara Utara, terutama pada kawasan yang terhubung langsung
dengan Ibu Kota Nusantara Timur.

Penahapan penduduk ke lbu Kota Negara pada Tahap 4 tahun


2035-2039 berkembang ke sebagian besar tenaga kerja sektor ekonomi dan
industri baru beserta keluarganya dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 6-20 Proyeksi Jumlah Populasi Ibu Kota Nusantara
Sampai Dengan Tahap 4 (Tahun 2035-2039)

l{o Fopulaai 2035 PIF-Id 20.37 EIiFA 2039

I Jumlah Tenaga Kerja


1.1 Aparatur Sipil Negara (ASN) 100.o23 100.023 100.023 100.o23 loo.023
1.2 Kemhan/TNI, POLRI, BIN, BSSN, 89.691
dan Bakamla
1.3 Pegawai kmbaga Negara 856
Independen/Badan Publik
1.4 Tenaga Kerja Sektor Ekonomi 69.442 72.859 76.236 79.613 82.403
dari industri di dalam Ibu Kota
Nuaantara

1.5 Tenaga Kerja di Selrtor L^ayanan 172.947 t77 .576 182.165 18a.771
Pendukung yang diinduksi dari 168.398
industri dalam Ibu Kota
Nusantara
1.6 Tenaga Kerja Konstruksi pada 24.73s 26.454 28.180 29.902 31.624
masa pembangunan lbu Kota
Nusantsra

SK No 141728A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-683-

No Populaoi 2035 2036 2037 2038 2039

2 Populasi Tanggungan/ Dependen 1.oo4.779


2.1 Anggota Keluarga ASN 400.o92 400.o92 400.o92 400.o92 400.o92
2.2 Anggota Keluarga Kemhan/TNI, 251.135
POLRI, BIN, BSSN, dan Bakamla

2.3 Anggota Keluarga Pegawai 3.425


Lembaga Negara
Independen/ Badan Publik

2.4 Mahasiswa 14.802 18.133 22.394 27.AAt 34.990


2.5 Keluarga Tenaga Ke{'a Sektor 7231A 75.833 7934a 82.863 85.766
Ekonomi dari industri di dalam
Ibu Kota Nusantara
2.6 Keluarga Tenaga Kerja di Sektor 175.27 | 180.O4a 784.a24 189.600 196.476
Layanan Pendukung yang
diinduksi dari industri dalam
Ibu Kota Nusantana
2.7 Keluarga Tenaga Kerja 25.745 27 .538 29.330 31.122 32.915
Konstruksi pada masa
Pembangunan Ibu Kota
Nusantara
3 Jumlah Penduduk Eksisting 165.160 165.854 166.551 167 .251 167.954
yang berada dalam delineasi Ibu
Kota Nusantara

TO?AL POPUI.ASI 1.666.1rr


Catatan :
a. Pemindahan ASN diproyeksikan selesai pada tahap kedua.
b. proyeksi tenaga kerja konstruksi merupakan angka sementara berdasarkan data historis
di luar perhitungan investasi sektor konstruksi.
c. proyeksi Pegawai I,embqge Negara Independen/Badan Publik beserta keluarga baru
mencakup data pegawai Bank Indonesia. pada Tahap 4 diproyeksikan tidak ada t;bahan
pegawai beserta keluarganya yang dipindahkan.

SK No l4l047A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-684-
Pada Tahap 4, pengembangan kawasan akan difokuskan pada KIPP tahap 2A,
dan sebagian tahap 2E} sub-BWP II; Kawasan Ibu Kota Nusantara Barat;
Kawasan Ibu Kota Nusantara Timur; serta Kawasan Ibu Kota Nusantara Utara.
Pembangunan pada Tahap 3 akan difokuskan kepada zona mixed-use dengan
sejumlah tipologi, meliputi (1) Perluasan Kawasan Perkantoran Pemerintahan
Pusat (Lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) dengan penerapan smart
gouernment, (2) Perluasan kawasan ASN dan TNI/Polri; serta
(3) Perluasan Kawasan bisnis dan ekonomi termasuk
pengembangan hotel bisnis, Een resort dan MICE; (a) Perluasan Kluster Industri
(termasuk Industri 4.0 @nter of execllenel; (5) Perluasan riset dan
pengembangan talenta serta Universitas unggulan; (6) Perluasan rumah sakit
internasional; (7) Perluasan Kawasan Industri di Daerah Mitra. Pengembangan
kawasan znna mixed-use tersebut didukung dengan menjaga ruang terbuka
hijau, serta pengembangan infrastruktur transportasi, serta fasilitas sosial dan
fasilitas umum.
Dalam rangka mendukung pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara pada
tahap keempat, maka diperlukan langkah persiapan, pembangunan dan
pemindahan dengan rincian penjelasan sebagai berikut.

6.4.1 Persiapan

Penyediaan tanah pada Tahap 3 dapat dilakukan melalui pelepasan kawasan


hutan maupun pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
atau pengadaan tanah langsung. Sementara itu, pada wilayah yang telah ada
pemilikan dan penguasaan masyarakat, apabila dilakukan melalui pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, Otorita Ibu Kota
Nusantara menJrusun DPPT dan menganggarkan biaya pembebasan lahan.
Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan pada Tahap 4, maka
akan terus dilanjutkan sosialisasi secara lebih luas ke berbagai pemangku
kepentingan terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Sosialisasi ini
tidak hanya mencakup masyarakat lokal dan calon penduduk pendatang di Ibu
Kota Nusantara serta PNA dan OI, namun juga terhadap berbagai investor
potensial yang al<an berperan dalam pembangunan dan pengembangan Ibu
Kota Nusantara.

SK No 141048 A
PRES!DEN
REPUBUK INDONESIA

-685-
6.4.2 Pembangunan

6.4.2.L Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia


Pada Tahap 4, kegiatan pembangunan sosial difokuskan pada dua hal, yaitu
sebagai berikut:
a. Penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat, pengembangan Ibu Kota
Nusantara yang sesuai rencana tata ruang, pengembangan kebijakan
ekonomi hijau dan berkelanjutan bagi sektor-sektor baru.
b. Peningkatan kapasitas dan daya saing lembaga pendidikan dan riset kelas
dunia.

Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk mendukung kegiatan tersebut


adalah sebagai berikut:

SK No 141049A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-686-
Tabel 6-19 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Sosial dan Sumber Daya Manusia di Tahap 4 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2O3S'2O39

Ibu Xota i]'!f,Ii"rfl


I,oLe.t
Ef'I'[]
1 >75Y"dari Konservasi dan Pelibatan tokoh Evaluasi peran KIKN Dokumen evaluasi APBN Setiap tahun
256.742 hel<tare Restorasi hutan dan masyarakat lembaga yang terhadap pemukirnan
area untuk dan Lahan dalam melibatkan masyarakat dan lahan garapan
ruang hiiau konservasi dan lokal untuk mengatur masyarakat dalam
(65%;" area restorasi hutan masa-lah terkait lahan kawasan hutan
dilindungi dan dan lahan dan konservasi hutan dan/atau lahan negara
lOo/o area dan perumusan
produksi kegiatan ke depan
pangan)
Penghi'.1auan kembali KIKN Pemukiman masyarakat APBN/ Setiap tahun
area yang terdampak dan kawasan hutan Pembiayaan
pembangunan frsik Kreatif
dan area pemukiman (creatiue
penduduk firnncinql

SK No 074464 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-647-

filllfidtl Jcak/ PrcyeL/ &fiI1tfl


uatul Altlvltas Ltart
?TUFI
2 1O0%o integrasi Ruang Publik, Diskusi forum Penguatan Wilayah Ibu Kota Forum dengan lembaga APBN/ 2035
seluruh Fasilitas sosial dan pelaksanaan forum Nusantara dan masyarakat adat Pembiayaan
penduduk Nasional, serta keagamaan diskusi dengan dan lokal yang diperkuat Kreatif
Integrasi Sosial pemangku kepentingan (creatiue
dari komunitas _firnncinql
lokal/ adat
Pergelaran Festival Wilayah Ibu Kota Pergelaran Festival yang APBN/ 2038
Nusantara untuk Nusantara dihadiri oleh penduduk Pembiayaan
menghamornisasikan lokal dan pendatang Kreatif
hubungan antar (creatiue
seluruh penduduk di faancingl
Wilayah Ibu Kota
Nusantara
Aset bernilai I^anjutan pengkajian Wilayah Ibu Kota Cagar Budaya dan Objek APBN 2039
budaya penting dan pemanfaatan Nusantara Pemajuan Kebudayaan
Cagar Budaya dan di wilayah Ibu Kota
Objek Pemajuan Negara

SK No 074465 C
PRESIDEN
REPUALIK INDONESIA
-688-

r,-I!
Ibu Eota Iadtlr:t Prognm LLast Tsrgct Tehun
I[uaantara troEpo[e! Aldlvttar/ urtul Atrlvlta.
2045
Kebudayaan dengan
melibatkan lembaga
pemerintah yang
bertanggung jawab atas
urusan kebudayaan,
serta perguruan tinggi
Aset bernilai Pemeliharaan cagar KIPP Fasilitas keagamaan dan APBN 2035
sosial dan budaya dan dan aset fasilitas sosial pada
budaya penting penting nasional tingkat nasional yaitu
dengan melibatkan Rumah Ibadah, Museum
peran masyarakat adat Nasional, Galeri, serta
dan lokal dan Perpustakaan Nasional
pemeliharaanya
3 1O07o warga Infrastruktur Aset bernilai Pembangunan fasilitas Wilayah Ibu Kota Fasilitas keagamaan darr APBN/ 2036
dapat Perkotaan, sosial dan sosial dan budaya di Nusantara fasilitas sosial di KPBU IKN/
menjangkau Fasilitas Umum budaya penting luar pembangunan berbagai skala Swasta Murni
layanan sosial/ tahap 3 pelayanan, seperti

SK No 074216 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-689-
XPI
(1i! Ibu Kota
Attiviterl untut Ahtvlta. Lotast Trrgct Tahun
EIaZ-i El Cruna Lahaa
masyarakat dan Fasilitas Rumah Ibadah,
dalam waldu lO Sosial Perpustakaan, Taman
menit Rekreasi, dan ruang
terbuka
Fasilitas Penyediaan Posyandu Wilayah Ibu Kota Minimal I per skala APBN/APBD 2035-2039
Kesehatan NusaIltara layanan wilayah setara
RW
Penyediaan Puskesmas Wilayah Ibu Kota Minimal I puskesmas APBN/APBD 2035-2039
Nusantara per skala pelayanan
setara kecamatan dapat
bertambah dengan
memperhatikan pada
tingkat kepadatan
penduduk

SK No074217C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-690-
Renca,ra
M] rrtrt Attlvita.s Lota.t Target $E',in Aahun
iIETEIIIE
Guna la.han
Penyediaan Rumah KIPP Minimal 1 RS APBN/KPBU 2035-2039
Salit Berstandar Berstandar Internasional IKN
Internasional
Penyediaan Rumah Wilayah Ibu Kota ninimal 1 RS APBN/APBD/ 2035-2039
Sakit Nusantara KPBU
IKN/Swasta
Murni
Penyediaan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/APBD/ 2035-2039
Laboratorium Nusantara Laboratorium terstandar KPBU
Kesehatan minimal tingkat IKN/Swasta
keamanan hayati (Bio murni
Safefu Leuel/BSL) 3 dan
dapat ditingkatkan
sampai dengan minima-l
BSL 4

SK No 0742i8 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-69t-
n

r,-?:!
Ibu Kota Je s/ LoLast Fitt:il Tahul
usatltafa uatut AttlYites
2tn5 Gutra l:,hal
Peningkatan kapasitas Wilayah Ibu Kota Fasilitas pelayanan APBN/APBD/ 2035-2039
fasilitas pelayanan Nusantara kesehatan yang sudah KPBU IKN
kesehatan ada
Fasilitas Pembangunan lanjutan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2039
Pendidikan unit sekolah baru dan Nusantara TKl RA/BA/PAUD di Swasta Murni
pengembangan tingkat setiap wilayah setingkat
TK/RA/BA/PAUD desa/ kelurahan atau
tersedia minimal 1
TK/RA/BA/ PAUD untuk
27O anak usia 3-6 tahun
Pembangunan lanjutan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2039
unitsekoLah baru dan Nusantara SD/MI/SDLB/ Sederajat Swasta Murni
pengembangan tingkat untuk 672 anak usia
SD/MI/SDLB/ 7-12 tahlurr
Sederajat

SK No 074219 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-692-
irrfi
uatut Ahlvltac Lotasl SLcma
ryB Crsna lahan
Pembangunan lanjutan Wilayah Ibu Kota Tersedia minima-l 1 APBN/ 2039
unit sekolah baru dan Nusantara SMP/ MTs/SMPLB/ Swasta Murni
pengembangan tingkat Sederqjat untuk 1.O56
SMP/ MTs/SMPLB/ anak usia 13- 15 tahun
Sederaiat
Pembangunan lanjutan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 203q
unit sekolah baru dan Nusantara SMA/SMK/MA/SMALB/ Swasta Murni
pengembangan tingkat Sederajat untuk 1.296
sMA/SMK/MA/ anak usia 16-18 tahun
SMALB / Sederajat
Penguatan pergunran Wilayah Ibu Kota Tercukupinya sarana APBN/ Setiap tahun
tingqi unggulan Nusantara dan prasarana PI KPBU IKN/
dan/atau Daerah unggulan untuk Svrasta Murni
Mitra Ibu Kota mendapatkan akreditasi
Nusantara internasional

SK No 074220 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-693-
Reacana
Ibu Xota Jcdr/ illfi F::tT
\-I! Lolasl SLeua
uatut Ahtvitas
?[YB Gune Iahaa
Pembangunan lanjutan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2039
unit Tempat Penitipan Nusantara TPA/DC di setiap S\r,asta
Anak/ Dag Care wilayah setingkat desa/ Murni/
kelurahan atau tersedia Pembiayaan
minimal 1 TPA/DC Ifteatif
untuk 270 anak usia 0 -
12 tahun (sama dengan
lcreatiue
TK/RA/BA/PAUD) ftnncirryl
4 l0o7o ruang Fasilitas umum Balai Adat/ Pengembangan Wilayah Ibu Kota Balai adat/pusat APBN/ 2035
publik Pusat pembangunan balai Nusantara kebudayaan pada skala Pembiayaan
dirancang kebudayaan adat/ pusat pelayanan setara Kreatif
menggunakan kebudayaan kecarnatan (creatiue
prinsip akses firnncin{jl
universal, Monitoing Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN/ 2039
kearifan lokal, pembangunan balai Nusantara pembangunan balai adat Pembiayaan
serta desain adat asar tetap seialan Kreatif

SK No 074221 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-694-
Rcacaan
Ibu Ifota i?irFE-fi
Lir,l
Attlrrlta3/ uatul AlrtMtat Ltast Tstgct Tehun
Z'IEI
yang responsif dengan prinsip yang (creatiue
gender dan telah ditetapkan financin4)
inklusif Pembangunan Diskusi forum Pelibatan secara a-Ltif Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN/ 2035
universal sosial kelompok kelompok Nusantara pembangunan fisik dan Pembiayaan
rentan seperti sosial dari kelompok Kreatif
Organisasi Penyandang kelompok rentan (creatiue
Disabilitas, financingll
Perempuan, Anak, dan
Lansia untuk sama
sama mengevaluasi
pembangunan fisik dan
sosial yang telah dan
akan be{alan

SK No 074222 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INDONESIA
-695-

[l?:l
Ibu Kota Jents/ Proyet/ LoLrst Tehun
Ifuta[tara AJ*fvfter/ uatulr Attlvltar
2(J+5
5 10 menit ke Kohesi dan Ruang Publik Melengkapi ruang Area Luar KIKN Partisipasi tenant loka) APBN 2036
fasilitas penting Inklusi Sosial yang aksesibel ruang publik (seperti di berbagai fasilitas
dan simpul dan penuh terminal, stasiun, publik untuk
transportasi interaksi bandara) dengan mendukung interaksi
publik berbagai tenant lokal sosial
yang terstandarisasi
6 >10% dari lahan Ketahanan Pelibatan Penguatan kelompok Wilayah Ibu Kota Modul pelatihan b"gt APBN 2035
256.t42 Pangan masyarakat kelompok tani lokal Nusantara desa dan/ atau
helrtare tersedia adat dan lokal dengan pelatihan masyarakat yang hidup
untuk dalam pertanian modern dan dalam kawasan hutan
kebutuhan mendorong bantuan subsidi dan dan/atau kawasan
produksi aspek lahan pertanian
pzrngzrn ketahanan
pangan

SK No 07.1223 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
_696_

m! Jents/
llulartara uatu} Aklvitas TIi:JETR Targct Talrun
2o4S Gula lahan
Pelatihan peningkatan Wilayah Ibu Kota Modul pelatihan bagi APBN 2035
nilai tarnbah produk Nusantara desa dan/atau
pertanian dan masyarakat yang hidup
mengintegrasikannya dalam kawasan hutan
ke platform digital dan/atau kawasan
pertanian
7 6O7o daur ulang Ekonomi Sirkular Pemanfaatan Pengintegrasian produk Wilayah Ibu Kota Produk daur ulang APBN/ 2035
timbulan Sisa Pangan daur ulang untuk Nusantara menjadi budaya Swasta
limbah padat di dan Daur Ulang pemenuhan kebutuhan masyarakat Murni/
tahun 2O45 Sampah loka] mela-lui Pembiayaan
pembudayaan
Kreatif
penggunaan produk
(creatiue
produk daur ulang
firnncingll
Pemanfaatan Lanjutan pembuatan Wilayah Ibu Kota Adanya Bank Sampah APBN/ 2035
Sisa Pangan Bank Sampah dengan Nusantara di berbagai daerah pada Swasta
dan Daur Ulang memberdayakan level pelayanan setingkat Murni/
Sampah kelompok masyarakat desa

SK No 074224 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-697 -

lral
Ibu Kota Iadttast Prograr Lotgst
uatuJ: Ahlvltar SLema
ZfrIrs Giuua lahan
lokal atas inisiasi Pembiayaan
perangkat desa Kreatif
(creatiue
financingll
8 Permukiman Infrastruldur Infrastruktur Pelibatan lanjutan Wilayah Ibu Kota Operasionalisasi APBN 2035
yang ada dan Permukiman Permukiman tenaga kerja lokal NusaIltara Infrastruktur
terencana di dalam pembangunan Permukiman di area
kawasan dan perbaikan permukiman masyarakat
256.142 hektare Infrastruktur
memiliki akses Permukiman di area
terhadap permukiman
infrastrulrtur masyarakat
penting pada Evaluasi keterlibatan Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN 2035
2045 tenaga kerja lokal pada Nusantara ketenagakerjaan
pembangunan Ibu Kota penduduk lokal usia
Nusantara ke4'a

SK No 074125 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-698-
hdilast
Ibu Kotr LoLarl
[El lltttvtts!l uatul Altlvltas
EIifE
Pembangunan atau KIKN Lanjutan Pengembangan APBN/ 2039
pengembangan smarl pilot project smart KPBU IKN/
uillages/ ammurtities commtnnities Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
finarrcinSl
I O7o kemiskinan Pengentasan Pendataan Evaluasi 5 tahun Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN 2035
pada populasi Kemiskinan pendataan teringrasi Nusantara Pendataan bagi
Ibu Kota basis data terpadu di masyarakat lokal dan
Nusantara pada Wilayah Ibu Kota pendatang
tahun 2O35 Nusantara
Rujukan dan Penguatan kapasitas Wilayah Ibu Kota DMD/ K yang terintegrasi APBN 2035
Layanan Sosial Pemda, Desa, Nusantara dengan Puskesos di
Kelurahan, dan seluruh Ibu Kota
Masyarakat untuk Nusantara terlaksana
mengelola dan dengan kapasitas
memberikan ruiukan spe sialistik untuk

SK No 074226 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_699_

t.tt!
Ibu Kota Jenlr/ hdtlast Prograr!
llusaltara Aktivit ./ urtul Ahtvttss r-llJ=FR Target i:)tl'l?ll
2045 Ghrna Iahaa
terhadap masalah dan layanan penduduk
layanan sosial yang berkebutuhan khusus
dihadapi/ diperlukan (lansia, penyandang
penduduk rentan disabilitas, dan
seterusnya)
Kemandirian Membangun Wilayah Ibu Kota Bertambahnya jumlah APBN/ 2036
Ekonomi kemandirian ekonomi Nusantara masyarakat yang dapat Swasta
dengan membuka mengakses layanan Murni/
akses terhadap perbankan dan layanan BUMN/Badan
permodalan mandiri teknologi (internet) Usaha
(perbankan) dan
Otorita/
permodalan bantuan
(pemerintah), serta Pembiayaan
internet (teknologi) Kreatif
(creatiue
ftuncing)
r0 Rasio Gini Pengurangan Pemberdayaan Evaluasi kurikulum Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi b"g:r APBN/ 2035
resional ketimpangan Masyarakat pelatihan kelnampuan Nusantara BLK yane sudah ada dan

SK No 074227 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-700-
rPI
lbu f,ota ProyeL/ hdft'.1
\-tt Lohsf Tsrget SLemg
Koupoaeu Ahivitar/ urtlt Ahivitas
zgFl
terendah di UMKM dan tenaga yang baru di wilayah Ibu Swasta
Indonesia pada kerja lokal yang ada di Kota Nusantara Murni/
2045 BLK BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncingl
Penyaluran tenaga Wilayah Ibu Kota Tersalurnya tenaga keda APBN/ 2035
kerja terlatih pada Nusantara terlatih ke berb^ge'i Swasta
berbagai industri dan industri di Wilayah Ibu Murni/
kegiatan di wilayah Ibu Kota Negara BUMN/Badan
Kota Nusantara bekerja Usaha
sama dengan Otorita/
pemerintah daerah dan Pembiayaan
badan swasta Kreatif

SK No 074228 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-701 -
XPI
(b Ibu Eota
ALttvltar/ uatut AJrtiviter I,oLast I.itli?E
2m
lcreatiue
fiinncinql
Pemanfaatan potensi Wilayah Ibu Kota Peningkatan ekonomi APBN/ 2036
loka] baik itu Nusantara baru bagi Masyarakat Swasta
pariwisata, produk lokal dan masyarakat Murni/
unggulan, produk adat di Wilayah Ibu Kota BUMN/Badan
ekonomi kreatif, Nusantara Usaha
maupun seni budaya Otorita/
untuk membuka Pembiayaan
peluang ekonorni baru Kreatif
masyarakat lokal (creatiue
financinol

SK No 071229 C
BLIK INDONES
-702-
6.4,2.2 Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan
Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 adalah sebagai berikut:
1. Lanjutan pembangunan jalan di KIKN serta sebagian jalan di KPIKN;
2. Pembangunan utilitas terintegrasi, seper[i:
a. ekspansi SPALD-T yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat
dengan kapasitas sekitar lOO persen;
b. pembangunan sistem penyediaan air baku untuk memenuhi IOO
persen kebutuhan pengembangan Ibu Kota Nusantara Tahap 4;
c. melanjutkan pembangunan infrastruktur (hdau dan abu-abu) untuk
penerapan prinsip kota spons dan pengembangan/pemutakhiran
smart earlg waming system;
d. penambahan kapasitas penyediaan tenaga listrik dan gas melalui
pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan gas: pembangunan
pembangkit, sistem penyaluran tenaga listrik, cadangan dan
penyimpanan energi, serta jaringan gas kota;
e. mel,anjutkan identifikasi potensi dan rancangan detail bendungan
multiguna dan sumber air baku lainnya, termasuk peluang kerja sama
pemerintah dan swasta;
f. penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi
kota cerdas di KIKN;
g. pembangunan infrastrukhrr TIK: pengembangan pusat data tepi dan
jaringan utama telekomunikasi, dan BTS.
3. Program konservasi dan restorasi hutan:
a. rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
b. penambahan penanaman di area pengembangan;
c. penambahan penanamzrn pohon dan vegetasi di area KIpp dan KIKN;
d. pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuan dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani.
4, Pengembangan sarana pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, olahraga);

SK No l4l727A
SIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-703-
5 Penyediaan perumahan sesuai dengan jumlah kebutuhan rumah tangga
yang mempertimbangkan beberapa alternatif pendanaan, salah satunya
IKN untuk:
a. pengemb€rngEul rumah umum (lanjutan);
b. rumah negara/rumah dinas ASN, TNI dan Polri (lanjutan);
c. rumah masyarakat/tenaga pendukung Ibu Kota Nusantara (komersial
maupun swadaya).

Rincian penahapan untuk aspek infrastruktur dan lingkungan di Tahap 4 dapat


dilihat pada tabel di bawah ini:

SK No 141726A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-564-
Tabel 6-9 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Sosia] dan Sumber Daya Manusia di Tahap 2 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2Q25-2O29

Bt{I
Ii6 AltMt ./ uatul ALtIvItar r-rt=rfl T.IEGt Tahul
Gura Iahaa
1 >75Yo dari Konservasi dan Pelibatan tokoh Mempertemukan KIKN Terselesaikannya kasus APBN Setiap tahun
256.142 hektare restorasi hutan dan masyarakat pihak-pihak yang sengketa
area untuk dan lahan dalarn bersengketa, baik itu
ruang hiiau penyelesaian pemerintalr, swasta,
(65Yo area sengketa lahan maupun masyarakat
dilindungi dan dan pemberian lokal terkait
lOo/o airea kompensasi penguasaan
produksi kawasan hutan
pangarr)
Pemberian KIKN Jumlah kompensasi APBN Setiap tahun
kompensasi untuk pelepasan lahan
terhadap pelepasan minimal
Lahan masyarakat
kepada masyarakat
adat dan lokal (lika
masih diperlukan)

SK No 074055 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-565-

rPI hdtlast Progrsn


![o Ibu Kota
urtu't AttlYltat LoL.rt SLcms Tahua
Gura Lahal
2 1O07o integrasi Ruang Publik, Aset bernilai Pengkajian dan KIKN Dokumen kajian Cagar APBN 2025
seluruh Fasilitas sosial dan pemanfaatan Cagar Budaya dan Objek
penduduk Nasional, serta budaya penting Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan di
integrasi sosial Pemajuan wilayah Ibu Kota Negara
Kebudayaan dengan
melibatkan lembaga
pemerintah yang
bertanggung jawab
atas urusan
kebudayaan, serta
perguruan tinegi
Pembangunan KIPP Fasilitas keagamaan dan APBN 2025
lanjutan fasilitas fasilitas sosial pada
sosial dan budaya tingkat nasional yaitu
nasional yang Rumah Ibadah, Museum
mendukung Nasional, Galeri, serta
persatuan bangsa Perpustakaan Nasional

SK No 074056 C
PRESIOEN
REPIJBLIK INDONESIA
-566-

(6 Jc cl ProycL/
LolrsI liltT,-,1
Iluraatera 2045 uatulAkMtes
3 lOO%o warga Fasilitas Aset bernilai Pembangunan KIKN Fasilitas keagamaan dan APBN/KPBU 2026
dapat Perkotaan, sosia-I dan lanjutan fasilitas fasilitas sosial di berbagai IKN/Swasta
menjangkau Fasilitas Umum budaya penting sosial dan budaya di skala pelayanan, seperti Murni
layanan sosia.l/ dan Fasilitas berbagai skala Rumah Ibadah, "
masyarakat Sosial layanan di luar Perpustakaan, Taman
dalam waktu 1O pembangunan Rekreasi, dan ruang
menit Tahap I terbuka
Fasilitas Penyediaan Wilayah Ibu Minimd 1 per skala APBN/APBD 2025-2029
Kesehatan Posyandu Kota Nusantara layanan wilayah setara
RW
Penyediaan Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/APBD 2025-2029
Puskesmas Kota Nusantara puskesmas per skala
pelayanan setara
kecamatan dan dapat
bertambah dengan
memperhatikan tingkat
kepadatan penduduk

SK No 074057 C
PRESIOEN
REPI.JBLIK INDONESIA
-567 -

rPI Indltg.l PrograE iltli!,lTt


Ibr Kot ultrt A,lrtlvlta!
l[usrat ra 2045 Gula Ishaa
Penyediaan Rumah KIPP Tersedia minimal 1 RS APBN/KPBU 2025-2029
Sakit Berstandar Berstandar Internasional IKN
Internasional
Penyediaan Rumah Wilayah Ibu minimal 1 RS APBN/APBD/ 2025-2029
Sakit Kota Nusantara KPBU
IKN/Swasta
Murni
Penyediaan Wilayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/APBD/ 2025-2029
la.boratorium Kota Nusantara Laboratorium terstandar KPBU
Kesehatan minimal tingkat IKN/Swasta
keamanan hayati (Bio murni
Safetg IEUeI/BSL) 3 dan
dapat ditingkatkan
sampai dengan minimal
BSL 4

SK No 074058 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-568-

Iadltart Prognu ElEfl


Ibr Nota untul' AJrtMtar LoLa.t TarEGt
Guna Lahaa
Peningkatan Wilayah Ibu Fasilitas pelayanan APBN/APBD/ 2025-2029
kapasitas fasilitas Kota Nusantara kesehatan yang sudah KPBU IKN
pelayanan ada
kesehatan
Fasilitas Pembangunan Wilayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/ 2029
Pendidikan lanjutan unit Kota Nusantara TK/RA/BA/ Swasta Murni
sekolah baru tingkat PAUD di setiap wil,ayah
TK/RA/BA/PAUD setingkat desa/ tersedia
kelurahan atau minimal I
TK/RA/BA/PAUD untuk
27O anak usia 3-6 tahun
Pembangunan Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/ 2029
lanjutan unit Kota Nusantara SD/MI/SDLB/ Swasta Murrri
sekolah baru tingkat Sederajat untuk 672 anak
SD/MI/SDLB/ usia 7- 12 tahun
Sederajat

SK l.lo 07.1059 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-569-

Irdttlrt Progran F,!r.FETI


i-{6 lbE Kot
satslALtMtas LLa.t SLcna
Itlraltana 2O4S
Gura Letana
Pembangunan Wilayah Ibu Tersedia minimal I APBN/ 2029
lanjutan unit Kota Nusantara SMP/MTs/ SMPLB/ Swasta Murni
sekolah baru tingkat Sederajat untuk 1.O56
SMP/MTs/ SMPLB/ anak usia 13- 15 tahun
Sedera-iat
Pembangunan Wilayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/ 2029
lanjutan unit Kota Nusantara SMA/SMK/MA/SMALB/ Swasta Murni
sekolah baru tingkat Sederajat untuk 1.296
sMA/sMK/MA/ anak usia 16-18 tahun
SMALB/ Sederajat
Pengembangan Wilayah Ibu Minimal 1 fakultas di APBN/ Setiap tahun
perguruan tinggi Kota Nusantara bidang Saintek, I pusat KPBU IKN/
unggulan dan/atau riset dan inovasi, dan Swasta Murni
Daerah Mitra sarana penunjang lainnya
Ibu Kota
Nusantara

SK No 074060 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-570-

hdll..t ProgfaE B! TI?'!TI


lbE Xotr urtul Altlvlta.
Ilusertera 2045
Guns lahalr
Pembangunan WiLayah Ibu Tersedia minimal 1 APBN/ 2029
lanjutan unit Kota Nusantara TPA/DC di setiap wilayah Swasta Murni/
Tempat Penitipan setingkat desa/ kelurahan Pembiayaan
Anak/ Dag Care atau tersedia minfural 1 Kreatif (creatiue
TPA/ DC untuk 270 anak fmarcingll
usia O - 12 tahun (sama
dengan TK/RA/BA/ PAUD)
4 1o0o/o ruang Ruang Publik Balai Adat/ Pusat Desain dan Wilayah Ibu Desain dan konstruksi APBN/ Setiap tahun
publik dirancang kebudayaan konstruksi awal Kota Nusantara awal balai adat /pusat Pembiayaan
menggunakan pembangunan balai kebudayaan pada skala Kreatrf (creatiue
prinsip akses adat/ pusat pelayanan setara fuwtcingl
universal, kebudayaan kecarnatan
kearifan lokal,
serta desain
yang responsif
gender dan
inklusif

SK No 074061 C
PRES IDEN
REPLIBLIK INOONESIA
-571-
Rcncam
n6 iti:llt Jcrlr/ LoLaBt
lluraatara 2045 uatul Altlvltar

Mengembangkan KIKN Kemitraan dengan APBN 2025


kemitraan potensia.L lembaga bidang
(lanjutan) dengan kebudayaan lainnya
lembaga pemerintah
yang bertanggung
jawab atas urusan
kebudayaan
Monitoring dan KIPP Dokumen monitoring dan APBN/ 2029
evaluasi evaluasi pembangunan Pembiayaan
pembangunan balai balai adat Tahap 2 Kreatlf (creatiue
adat (akhir tahap 2) financing)
agar tetap sejalan
dengan prinsip yang
telah ditetapkan di
awal perencanaan

SK l.lo 074062 C
PRE S IDE N
REPUBLIK INDONESIA
_572_

hdlta.l Progren hdila.t


Ibu Xote Targct Tahua
Itugalt ra. 2O4Ei
Ahirltrr/ urtukAktMtes
5 1O menit ke Kohesi dan Ruang Publik Sosialisasi KIKN Tersosialisasikannya APBN 2027
fasilitas penting Inklusi Sosial yang aksesibel pengarusutamaan budaya berjalan kaki dan
dan simpul dan penuh budaya berjalan penggunaan transportasi
transportasi interaksi kaki dan publik
publik penggunaan
transportasi publik
6 > 10% dari lahan Keta.l.anan Pelibatan Sosialisasi dan KIKN Modul sosialisasi dan APBN/ 2025
256.t42 Pangan masyaralat pelatihan pelatihan bagi masyarakat Pembiayaan
hektare tersedia perkotaan dalam pemanfaatan lahan di kawasan perkotaan Kreatif (c:reatiue
untuk mendorong aspek perkarangan untuk fvnncinjl
kebutuhan ketahanan pemenuhan pangan
produksi pangan pangan rumah tangga
secara mandiri

SK No 074063 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_573_

IbE trot
Altivitr/ untuL ALtlYlter

Pelibatan Sosialisasi dan Wilayah Ibu Modul sosialisasi dan APBN/ 2025
masyarakat adat pelatihan (lanjutan) Kota Nusantara pelatihan bagi Desa Pembiayaan
dan lokal dalam untuk dan/atau masyarakat Kreattf (creatiue
mendorong aspek pengembangan yang hidup dalam funtning)
ketahanan kapasitas bagi kawasan hutan dan/atau
pangan masyarakat dalam kawasan hljau
kegiatan pertanian
berkelanjutan
7 6O7o daur ulang Ekononi Sirkular Pengelolaan Pelatihan teknis KIKN Modul pelatihan daur APBN/ 2024
timbulan limbah sumber daya daur ulang sampah ulang bagi masyarakat Swasta Murni/
padat di tahun secara cermat dan pemanfaatan KIKN Pembiayaan
2045 untuk mendorong sisa makanan Kreatrf (creatiue
penurunan rumahan untuk firnncing)
produksi limbah barang yang lebih
dan pemulihan bernilai
nilai

SK lJo 074064 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-574-

rlti Proyet/
u.atu.kALtMtr! IttT=FR Targct
Nusartara 2()45
8 Permukiman Infrastruktur Infrastruldur Pelibatan tenaga KIKN Operasionalisasi APBN 2o25
yang ada dan Permukiman Permukiman kerja lokal dalam Infrastruktur
terencana di pembangunan dan Perrnukiman di area
kawasan perbaikan permukiman masyarakat
256.142 }rektare Infrastruktur
memiliki akses Permukiman di area
terhadap permukiman
infrastruhur masyarakat
penting pada Pembangunan atau KIKN Pengembangan pilot APBN/ 2025
20,45 pengembangan project smart commtnities KPBU IKN/
smart Pembiayaan
uillage-s/ ammunities Kreati,f (creatiue
financing)
9 07o kemiskinan Pengentasan Pendataan Pendata.an Wilayah Ibu 1. Dokumen pendataan APBN Setiap tahun
pada populasi Kemiskinan terintegrasi Kota Nusantara dan modul program
Ibu Kota masyarakat di sosial bagi masyarakat
wilayah Ibu Kota lokal dan pendatang
Nusantara untuk

SK No 074065 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-575-

JcDl.l il?r,Tllrl
Ibr trot
Itusaatara 2045 uatukALtHtas
eruaa lahea
Nusantara pada evaluasi dan 2. Basisdata Registrasi
tahun 2O35 penargetan program Sosial Ekonomi
sosial mencakup seluruh
penduduk Ibu Kota
Nusantara
Rujukan dan Penguatan kapasitas Wilayah Ibu Uji coba Digitalisasi APBN Setiap tahun
Layanan Sosial Pemda, Desa, Kota. Nusantara Monografl
Kelurahan, dan Desa/ Kelurahan (DMD/ K)
Masyaralat untuk yang terintegrasi dengan
mengeloLa dan Puskesos
memberikan
rujukan terhadap
masalah dan
Iayanan sosial yang
dihadapi/ diperlukan
penduduk rentan

SK i.lo 074066 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-576-

tilt! Jelt / LoLrst Tatgct FI?FTN Tahun


Ilurantsa 2045
Pemberdayaan Pemberdayaan sosial Wilayah Ibu Pengembangan pilot APBN 2025
Masyarakat dan ekonomi untuk Kota Nusantara project integrasi program
meningkatkan pemberdayaan ekomomi
pendapatan terintegrasi dengan
masl/arakat niskin pengembangan ekonomi
dan rentan melalui lokal
pemberian
pengelolaan lahan
dan kemudahan
akses
10 Rasio Gini Pengurangan Pengembangan PeLatihan vokasi Wilayah Ibu Pelatihan vokasi di bidang APBN/ 2025
regional ketimpangan kapasitas berbasis kompetensi Kota Nusantara yang sesuai dengan Swasta Murni/
terendah di masya.rakat lokal untuk bekerja dan kebutuhan klaster BUMN/Badan
Indonesia pada benrirau saha bagi ekonorni di BLK dan Usaha Otorita/
2045 masyarakat \ riLayah lembaga pelatihan lainnya Pembiayaan
Ibu Kota Nusantara yang ditunjuk bagi Kreatif (creatiue
masyaral<at wilayah Ibu firnncindl
Kota Nusantara

SK No 074067 C
PRESIDEN
BLIK INDONES

-577 -

6.2.2.2 Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan


Tahap pembangunan kawasan inti pada tahun 2025- 2O29 akar: berfokus pada
penyelesaian KIPP serta pengembangan kawasan perekonomian kota dan pusat
lnovasl Pada Tahap 2, infrastruktur kawasan yang perlu disiapkan meliputi:
a. Lanjutan pembangunan jalan bebas hambatan koridor Balikpapan-Klpp,
pembangunan sebagian jalan akses menuju KIpp (arteri primer dan
sekunder), serta pembangunan jalan di dalam KIpp;
b. Lanjutan penyediaan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda di KIpp;
c. Pengembangan sistem transit dan angkutan umum berbasis bus di KIKN;
d. Pembangunan dan pengembangan utilitas terintegrasi, seperti:
1. Dimulainya investigasi dan penilaian kelayakan potensi sumber air
baku untuk pemenuhan layanan tahap selanjutnya;
2. Perencanaan untuk infrastruktur dasar di KIpp dan kawasan lainnya
yang akan dikembangkan serta pembangunan fasilitas persampahan
dan SPALD-T;
3 Operasional dan pemeliharaan infrastruktur dasar yang sudah
terbangun;
4 Pembangunan infrastruktur yang mendukung prinsip kota spons
(lanjutan), termasuk infrastruktur pengendalian banjir dan sedimen
serta pengembangan smart early uaming s4stem;
5. Pembangunan infrastruktur TIK: pengembangan pusat data terpadu
untuk mendukung pemerintahan dan publik serta jaringan utama
telekomunikasi dan BTS;
6. Penambahan kapasitas penyediaan tenaga listrik dan gas melalui
pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan gas: pembangunan
pembangkit, sistem penyaluran tenaga listrik, cadangan dan
penyimpanan energi, serta jaringan gas kota.
e' Penambahan amenitas perkotaan (layanan sekunder dan tersier) untuk
mendukung aktivitas umum, bekerja, berusaha, dan wisata kota;
f. Pengembangan sarana pelayanan dasar antara lain pendidikan, kesehatan,
dan olahraga;

SK No l4l028A
PRESIDEN
BLIK INDONESIA

-578-
s Penyediaan perumahan sesuai dengan jumlah kebutuhan rumah tangga
yang mempertimbangkan beberapa alternatif pendanaan, salah satunya
KPBU IKN untuk:
1. rumah negara/ rumah dinas ASN, TNI dan Polri (lanjutan);
2. rumah masyarakat/ tenaga pendukung Ibu Kota Nusantara (komersial
maupun swadaya).

Sedangkan pembangunan dan pengembangan lingkungan Ibu Kota Nusantara


pada Tahap 2 meliputi:
a. Pembangunan sistem pintar pemantauan kualitas lingkungan hidup
(6 matra PPLH);
b. Pembangunan sistem pintar peringatan dini multi ancaman bencana
(Gempa, Tsunami, Cuaca Ekstrem, dan Kebakaran Lahan dan Hutan);
c. Pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuErn dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani;
d. Program kota hutan:
1 Rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
2 Penambahan penanaman di area pengembangan;
3 Penambahan penanaman pohon dan vegetasi di area KIPP dan KIKN;
4 Pembangunan sarana dan prasarana pengamanan hutan;
5 sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan;
6 koridor satwa fiembatan dan terowongan satwa serta
infrastruktur koridor lainnya) ;
7. Penciptaan ruang terbuka hijau di area KIPP dan KIKN (hutan kota,
taman kota, jalur hljau, dan ruang h{jau lainnya);
8. Pembangunan persemaian skala besar untuk penyediaan bibit dan
sistem penyediaan airnya;
9. Pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuan dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani.
10. Pembangunan Pusat Konservasi Satwa.
Rincian penahapan untuk aspek infrastruktur dan lingkungan di Tahap 2 dapat
dilihat pada Tabel 6-10 di bawah ini.

SK No l4l029A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-579-
Tabel 6-lO Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Infrastruktur dan Lingkungan di Tahap 2 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2O2S-2O21

EI Jenlrl
iftl Ibu Kote
AJitlvttar/ FE',!,|t:!
i\Ti?Ef .iliEIrIE] uatul Altftrltg.s
Guna Lahen
1 Instalasi Infrastruktur Panel surya atap Pemasangan panel KIPP dan Menyesuaikan dengan APBN/ Setiap tahun
kapasitas enerBi Ketenagalistrikan surya atap seluruh potensi atap gedung BUMN/Badan
terbarukan akan (penambahan dari perkotaan untuk dibangun panel Usaha Otorita/
memenuhi 10O%o panel surya atap Wilayah Ibu Kota surya atap Swasta Murni/
kebutuhan energi pada tahap Nusantara KPBU IKN
Ibu Kota sebelumnya)
Nusantara PV Terapung Pemasangan panel Bendungan maksimal 5 persen BUMN/Badan 2029
terapung di atas Sepaku Semoi genangan Usaha Otorita/
permukaan dan potensi Swasta Murni/
bendungan bendungan KPBU IKN
(pemanfaatan ruang lainnya
dan mengurangi
potensi
evapotranspirasi)

SK No 074147 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-580-

Ibu Kota Jcalr/


uatul ALttYItas TrrEGt Tshan
Itulaitata 2045
Gura Lahaa
Fann
SoLar Pemasangan Solar KII(N 3.632,7 hektare BUMN/Badan 2029
PV (penambahan Usaha Otorita/
(Potensi lahan untuk
dari pembangunan Swasta
$lar Fanm pad.a dibangun solar farml
Murni/KPBU
tahap sebelumnya) IKN
Solor Fann Pemasangan Solar KPIKN 2.484,7 helc.are BUMN/Badan 2029
PV Usaha Otorita/
(Potensi lahan untuk
Swasta
dibangun solar farml
Murni/KPBU
IKN
Solar Farm Pemasangan Solar KPIKN 392,6 heldare BUMN/Badan 2029
PV Usaha Otorita/
(Potensi lahan untuk
Swasta
dibangun solar farml
Murni/KPBU
IKN

SK No 014069 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-581 -

.Ieatr/
ratul A,ttlvltar Targct
IiTEFIIiITTFI;IFI
Guaa lahaa
Cadangan dan Pembangkit listrik KIKN dan KPIKN LSY"-2OY" dari total BUMN/Badan 2029
Penyimpanan cadangan dan (Tergabung di kapasitas pasokan listrik Usaha Otorita/
Energr baterai sebagai wilayah solar Swasta
penyimpanan untuk farml Murni/KPBU
menjaga stabilitas IKN
jaringan dan
meningkatkan
keandalan
Gardu Induk Pembangunan KPIKN 6 Unit BUMN/Badan 2029
15okv Gardu Induk Usaha Otorita/
Swasta
Murni/KPBU
IKN
Gardu Distribusi Pembangunan KIPP dan 842 Unit BUMN/Badan 2029
2okv Gardu Distribusi Wilayah Ibu Kota Usaha Otorita/
Nusantara Swasta
Murni/KPBU
IKN

SK No 074070 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-582-

Ibu trotr
.Ieals/
tru:aatara 2045 uilut Atttvttas
Guae lahal
Jaringan Pemasangan Wilayah Ibu Kota Menye suaikan dengan BUMN/Badan 2029
Transmisi dan jaringan transmisi Nusantara jumlah permukiman dan Usaha Otorita/
Distribusi dan distribusi perkantoran yang Swasta
bawah tanah (bila dibangun Murni/KPBU
sudah tersedia IKN
jaringan utilitas
terpadu di lokasi
setempat)
Smart fiEteing Pemasangan smart Tersebar di Menyesuaikan dengan APBN/ Setiap tahun
meteing yang dapat Wilayah Ibu Kota jumlah permukiman dan Masyarakat
berkomunikasi dua Nusantara perkantoran yang Pelanggan
arah dengan dibangun
database penyedia
listrik
Infrastruktur Gas Jaringan Gas Pemasangan KIPP dan Menyesuaikan dengan BUMN/Radan 2025
Kota jaringan gas kota Wilayah Ibu Kota jumlah permukiman Usaha Otorita /
Nusantara yang dibangun Swasta Murni/
KPBU IKN

SK No 074071 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-583-

(1:! Jcnial
uatut AttMtec Lotart .rjl?ti..!I
Ilussntara 2O45
2 daur ulang
600lo Infrastrulrtur Fasilita.s Pengolahan sampah TPST sesuai Disesuaikan dengan APBN/ 2029
timbulan limbah sistem Pengomposan organik wilayah layanan kebutuhan darr studi KPBU IIO{/
padat di tahun pengelolaan atau disesuaikan lanjutan Pembiayaan
20,45 persampahan - dengan Kreatrt (creatiue
Daur Ulang kebutuhan dan financing|
Sampah Rumah studi lanjutan
Tangga dan Fasilitas daur Terdiri dari berbagai TPST sesuai Disesuaikan dengan APBN/ 2029
Sampah Sejenis ulang fasilitas untuk wilayah layanan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Rumah Tangga mendaur ulang atau disesuaikan lanjutan Pembiayaan
berbagai maca:n dengan Kreatif (creatiue
material sampah kebutuhan dan funncingl
studi lanjutan
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan sampah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2029
sistem pengolahan rumah tangga dan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
pengelolaan sampah melalui sampa.h sejenis kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
persampahan - proses termal rumah tangga yang studi lanjutan
Pengolahan (Waste to Energgl tidak bisa didaur
Sampah Rumah dan/atau ulang

SK No074072 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-584-

Jcatu/
Ibu Xota itt=.lTl Target $?!?n
Gura Lslan
Tangga dan pengolahan
Sampah Sejenis sampah menjadi
Rumah Tangga tJarallg (Waste to
Prodttctl
Lahan Urug Tempat pemrosesan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
Saniter (Sanitary akhir untuk residu dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
Iandflq pengolahan sampah kebutuhan dan lanjutan Murni
rumah tangga dan studi Ianjutan
sejenis rumah
tangga yang tidak
dapat didaur ulang
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan limbah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
sistem Pengolahan 83 medis untuk dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
pengelolaan Limbah El3 medis meminimalkan kebutuhan dan lanjutan Murni
limbah bal.an pencemarzrn studi lanjutan
lingkungan

SK No 074073 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-585-
ilir.ll?tTl
Ibu trota Targct siEt!!!t
Ilu.rantera 2048 uatutAtfftas
Crura Lctra
berbahaya dan Fasilitas Pengolahan limbah Infrastrul<tur Tergantung dari tipe APBN/KPBU 2029
beracun Pengolahan berbahaya untuk Pusat (pusat Iimbah berbahaya dan IKN/Swasta
Limbah meminimalkan pengelolaan perawatannya Murni
Berbahaya (B3) pencemaran limbah)
lingkungan atau
kerusakan saat
dibuang dan diolah
bersama dalam
fasilitas pengolahan
dari industri
Lahan Urug B3 Tempat Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
(&atre Inndfilll pembuangan akhir dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
untuk limbah kebutuhan dan lanjutan Murni
berbahaya untuk studi lanjutan
mencegah
pencemaran
lingkungan

SK No 074074 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-586-

Ibu Bota
Jedr/ ET?-1',ltl
urtul Aftlvlta.
(iuas t -hrn
Infrastruktur Jaringan Jaringan pengumpul Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2029
sistem pengangkutan sampah dari dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
pengeloLaan sampah melalui bangunan vertikal kebutuhan dan lanjutan Swasta Murri/
persampahan pneumatic ke stasiun studi lanjutan Pembiayaan
(heumntic Waste pengumpulan PWCS Kreatif (creatiue
Colledion Sgstem funncingl
atau
Stasiun Tempat Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2029
Pengumpulan pengumpulan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
PWCS sampah dari kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni/
jaringan PWCS studi lanjutan Pembiayaan
Kreati,f (creatiue
financirwl
Sarana Sarana Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
Pengumpulan pengumpu-Ian dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
dan sampah dari sumber kebutuhan dan lanjutan Murni/
Pengangkutan dan pengangkutan studi lanjutan Pembiayaan
Sampah sampah ke TPST Kreatif (creatiue
fiiwnciral

SK No 074075 C
PRESIDEN
REPUgLIK INDONESIA
-587-

ProyeL/ ilt]i",tTt
|EJ?TH TarEGt
Ilusaltara z()4s A,Ltftder/
3 1OO% air limbah Infrastruhur SPALD.T (IPAL-D Pengelolaan Air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
akan diolah sistem dan jaringan Limbah dengan dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
melalui sistem pengelolaan air perpipaan air Sistem Terpusat (ojf- kebutuhan dan lanjutan Murni
pengolahan pada lirnbah domestik limbah domestik) srte) dilengkapi studi lanjutan
tal".un 2O35 dengan fasilitas
pengolahan lumpur
4 Permukiman Infrastruktur Pengelolaan Operasi dan Wilayah Ibu Kota Disesuaikan dengan APBN/KPBU Setiap tahun
yang ada dan sumber daya air infrastrulrtur pemeliharaan Intake Nusantara kebutuhan dan studi IKN
terencana di - sumber air penyediaan air Sepaku dan lanjutan
kawasan 256.142 baku melalui Bendungan Sepaku
hektare memiliki Operasi dan Semoi
akses terhadap Pemeliharaan
infrastruktur Infrastruktur Pengelolaan Ianjutan Wilayah Ibu Kota Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2029
penting pa.da sumber daya air infrastruktur pembangunan Nusantara kebutuhan dan studi IKN
2045 - Banjir dan drainase, infrastruktur lanjutan
Drainase pengendali banjir drainase, pengendali
Perkotaan dan pengendali banjir dan
sedimen

SK No 074076 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-588-

r.-1r! Ibu Xota Jcrtr/ Tahua


Ilulaltara 2045 uatul Alttvtt r
pengendali sedimen
Operasi dan
pemeliharaan
infrastruktur
drainase, pengendali
banjir dan
pengendali sedimen
Infrastruktur air Jaringan Optimalisasi KIPP Disesuaikan dengan APBN/ 2029
minum untuk Distribusi penyerapan idle kebutuhan dan studi KPBU IKN
KIPP capacitg IPA yang lanjutan serta
terbangun pada ketersediaan MUT
tahap I
Infrastruktur Peremajaan Peningkatan KIPP Perumahan dan APBN 2o24
Perumahan dan perumahan dan kualitas permukiman layak untuk
Permukiman permukirnan perumahan; masyarakat lokal
penyediaan
infrastruktur dasar

SK No 074077 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-589-

.Icatc/
Ibu Xot.
uatut A,ltlvltas l-IiEll ::I?i!!:l
trurentera 2()4E
Guae Lahao
permukiman;
konsolidasi la.Lan
Penyediaan Pengalokasian KIPP Hunian pekerja APBN 2022
perumahan ruang dan lahan; konstruksi
untuk pekerja Perencanaan
konstruksi Kawasan;
Penyediaan Pengalokasian KIPP Kawasan percontohan Swasta Murni 2024
perumahan baru ruang dan Lahan; perumahan masyarakat
untuk Penyediaan umum yang terintegrasi
masyarakat peraturan spasial; dengan layanan
umum Perencanaan infrastrulrtur dasar
Kawasan; Fasilitas
pembiayaan
5 700v" Pusat Data Pusat Data Sebagai Pusat Data KIPP Total 1 unit APBN/ 2024
koneldivitas Pemerintah guna melayani BUMN/Badan
digital dan Sistem Data dan Usaha Otorita/
teknologi Telmologi Informasi Swasta Murni
informasi dan Pemerintah

SK No 074078 C
PRESIDEN
REPUALIK INDONESIA
-590-

Ibu Kota
Jczir.l
irrirT''7firafril't TarEGt
lfu.altara 2045 Gurr Lahra
komunikasi (TIK) Pusat Data Tepi Pusat Data Sebag i Pusat Data KIPP dan Total 2 unit Swasta. Murni/ 2029
untuk semua lEdge Data Tepi guna Wilayah Ibu Kota BUMN/Badan
penduduk dan Centefl menunjang Sistem Nusantara Usaha Otorita
bisnis Data dan Teknologi
Informasi
Fixed Broadbond Serat Optik Penghubung KIPP 2-4 Ring (1OO,400 GbE) Surasta Murni/ 2025
jaringan BUMN/Badan
telekomunikasi Usaha Otorita
Mobile EJroadband BTS Penghubung Jaringan 10O-2OO unit Swasta Murni/ 2025
jaringan bergerak seluler BUMN/Badan
telekomunikasi (Jarbersel) KIPP Usaha Otorita
6 8O% pefalanan Transportasi Bus Pengembangan KIPP, KIKN Operasional angkutan APBN/ 2029
dengan umum layanan angkutan umum bus dan fasilitas Sq/asta Murni/
transportasi umum bus dan pendukung BUMN/Badan
publik atau fasilitas pendukung Usaha Otorita
mobilitas aktif lhalte/stelter)

SK No C74079 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 591 -

TftI!
Ia.lit'.i Prograrrr
LoLast lri?J?n Tahun
lluse.ntera 2O45
Attlrrltar/ uatul Ahlvttrs
Fasilitas transit Pengembangan KIPP, KIKN Operasional sistem APBN/KPBU 2029
atau perpindahan sistem transit transit dan/atau TOD IKN/ Swasta
antar-moda dan/atau TOD Murni
Fasilitas pejalan Fasfitas pejalan Pembangunan KIPP, KIKN Operasional sebagian APBN/Swasta 2029
kaki dan kaki dan fasilitas pejalan kaki fasilitas pejalan kaki dan Murni/
pesepeda pesepeda dan pesepeda di pesepeda BUMN/Badan
KIPP dan sebagian Usaha Otorita
di KIKN
7 l0 menit ke Infrastruktur Penyelesaian Pembangunan jalan KIPP, KIKN Operasional jalan akses APBN/KPBU 2029
fasilitas penting Jalan Ja]an di KIPP dan kolektor sekunder utama KIPP dan sebagian IKN / Swasta
dan simpul sebagian Jalan di secara bertahap jalan di KIKN Murni
transportasi KIKN
publik Penyelesaian Pembangunan jalan KIPP, KIKN Operasional sebagian APBN/KPBU 2029
jalan lokal lokal sekunder jalan lokal sekunder IKN/Swasta
sekunder di KIPP secara bertahap Murni
dan sebagian
jalan lokal di
KIKN

SK No 074207 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-592-

Jcldr.l
urtul.Atttvtte! T.rgct Tahua
Gung Laharr
8 <5O menit Transportasi Bus Pengembangan Balikpapan, Operasional angkutan APBN/Swasta 2025
Koneksi transit umum Layanan angkutan KIKN umum bus koridor Murni/
ekspres dari I(PP umum bus koridor Balikpapan KIPP BUMN/Badan
ke bandara Bandara Balikpapan Usaha Otorita
strategis pada - KIPP
tahun 203O Kereta Api Tahap Balikpapan, Penyiapan jalur KA Akses APBN/ 2029
pengembangan jalur KIKN Bandara Balikpapan- KPBU IKN/
KA akses Bandara KIPP BUMN/Badan
Balikpapan - KIPP Usaha Otorita
Infrastruktur Penyelesaian Lanjutan Balikpapan, Operasional jalan bebas APBN/KPBU 2029
JaIan Jalan Bebas pembangunan jalan KIKN hambatan koridor IKN/BUMN/
Hambatan akses bebas hambatan Balikpapan - KIPP Badan Usatra
ke KIPP koridor Balikpapan Otorita
- KIPP
Penyelesaian Peningkatan jalan KIPP, KIKN, Operasional jalan akses APBN/KPBU 2029
Jalan Akses eksisting akses KPIKN dan di menuju KIPP IKN/BUMN/
menuju KIPP menuju KIPP secara luar KPIKN Badan Usaha
bertahap Otorita

SK No 17405i C
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-593-

iTtt! Ibu I(ota hr?t!?E Tgbun


lusantara 2045 uatul Alrtlwlteg
Guaa Lahan
9 >75o/o dari Konservasi dan Pengurangan Moratorium Wilayah Ibu Kota Seluruh izin tarnbang APBN/Swasta Setiap tahun
256.142 t:ektarc Restorasi Hutan deforestasi dan/atau Nusantara batubara dan kebun Murni/
area untuk ruang pencabutan izin sawit dalam kawasan BUMN/Badan
hiiau (65% area tambang dan sawit hutan Usaha Otorita/
dilindungi dan dalam kawasan Pembiayaan
7OY" area hutan dan lindung Kreatif (creatiue
produksi pangan) firnncing)
Penyelesaian Wilayah Ibu Kota 30.0000 hektare APBN/ Swasta setiap tahun
penguasaan Nusanta.ra Murni/
dan/atau tenurial BUMN/Badan
kawasan hutan Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financindl
Perlindungan Pemenuhan sarana Wilayah Ibu Kota 7 paket unit APBN/Swasta setiap tahun
hutan dan prasarana Nusantara pengamanan hutan Murni/
pengamanan hutan BUMN/Badan
Usaha Otorita

SK No 074208 C
PRE S ID EN
REPUBLIK INDONESIA
-594-
BPI FT.TIE.I,TI
rilt Ibu lfote i?rEEt Targct
lluseltara 2045 AI*ivitas/ altut Altlvltrr
GUla !rh.n
Pembiayaan
Kreatlf (creatiue
fa&twingl
Pemenuhan sarana Wilayah Ibu Kota 7 paket unit APBN/Swasta setiap tahun
dan prasarana Nusantara pengendalian kebakaran Murni/
pengendalian hutan BUMN/Badan
kebakaran hutan Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatrt (creatiue
fuwwing)
Patroli dan Wilayah Ibu Kota Tergantung ancaman APBN/Swasta setiap tahun
penegakan hukum Nusantara dan kejadian Murni/
pidana kehutanan BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatit (creatiue
fvancingl

SK No 074083 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-595-

Ibu fota Iadilrci Progran Ltell g?i!15


Iluraatrre 2045 Attlvltar/
Patroli dan Wilayah Ibu Kota Tergantung kerawanan APBN/Swasta setiap tahun
pemadaman Nusantara kebakaran Murni/
kebakaran hutan BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatrt (creatiue
firnncinSl
Konservasi Perlindungan Wilayah Ibu Kota Koridor Samboja APBN/Swasta setiap tahun
keanekaragaman koridor satwa alami Nusantara Koridor KIKN Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatil (creatiue
funncinll
Perlindungan Wilayah Ibu Kota Di lokasi pembangunan APBN/Swasta setiap tahun
koridor satwa Nusantara infrastmktur Murni/
buatan ffembatan BUMN/Badan
atau teros,ongan) Usaha Otorita/

SK No 074084 C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-596-

Jcair/ itf,Ii.,l?t
untul Alrtlvlta: TuEct
Ilusantara 2045
Pembiayaan
Kreattf (creatiue
funncingl
Konservasi eksitu Wilayah Ibu Kota BOSF Samboja, Yayasan APBN/Swasta setiap tahun
keanekaragaman Nusantara Jejak Pulang, PSO Arsari Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financing)
Pembangunan Pusat Wilayah Ibu Kota I unit Pusat APBN/Swasta 2029
Penyelamatan Satwa Nusantara Penyelamatan Satwa Murni/
terpadu Terpadu BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
fnancing)

SK No 074085 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-597-
iEit EIIETfl
(t'i! L'otlsl T.rEct
urtul Attfirltas
Guaa Lahaa
Inventarisasi dan Wilayah Ibu Kota Kawasan dengan Nilai APBN/ Swasta setiap tahun
monitoring tanaman Nusantara Keanekaragaman Hayati Murni/
dan satwa liar TinCCl BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreat:f (creatiue
fuwtcitqj)
Pengelolaan Pembangunan Pusat Wilayah Ibu Kota I kompleks bangunan APBN/ Swasta 2029
hutan/wanatani Kendali Pengelolaan Nusantara dan perangkat telorologi Murni/
berkelanjutan Kota Hutan BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreattf (creatiue
ftuncitqj)
Pegembangan bisnis Wilayah Ibu Kota 3 bisnis kehutanan APBN/ Ss/asta setiap tahun
kehutanan dari jasa Nusantara (karbon, wisata alam, Murni/
ekosistem dan hasil HHBK) BUMN/Badan
Usaha Otorita/

SK Nc 074086 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_598_

l\-If Tatgct Tahua


Iluraaterr 2ott5 Ah,fvftar/ uatut AJrttvltar
hutan bukan kayu Pembiayaan
(HHBK) Kreatif (creatiue
firnncing)
Restorasi hutan Pembangunan Wilayah Ibu Kota Satu persemaian di APBN/Swasta 2029
persemaian skala Nusantara Mentawir Murni/
besar BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreattf (creatiue
firwtcitqj)
Rehabilitasi Wilayah Ibu Kota 15.0O0 hektare APBN/ Swasta Setiap tahun
dan/atau Nusantara Murni/
penanarnan pohon BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatrf (creatiue
financingll

SK No 074087 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-599-

XPI
tiil Ibu Kota
G}ED. Irhen
Reklamasi dan/atau wilayah Ibu Kota 1.0OO hektare/ tahun APBN/ Swasta Setiap tahun
pemanfaatan lahan Nusantara Murni/
bekas tambang dan BUMN/Badan
kebun sawit Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financirq)
Pembangunan KIPP 3.0OO hektare APBN/ Swasta Setiap tahun
ruang terbuka hiiau Murni/
(rimba kota, taman, BUMN/Badan
dan lain-lain) Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreanf (creatiue
firnncin$

SK Nc 074088 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INOONESIA
-600-

Jcalr/ i?!t"t!R
\=ltl
![trl Attlvlt . Tatgct frf"t:E
Ilurartara 2045 Guno Iahaa
Integrasi Penetapan kawasan Wilayah Ibu Kota 159.180 hektare APBN Setiap tahun
konservasi hutan dilindungi Nusantara
dalam tata ruang berdasarkan nilai
keanekaragaman
hayati dan karbon
stok
Infrastruktur Pengelolaan Lanjutan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN/KPBU 2029
sumber daya air kolam retensi dan pembangunan Nusantara dengan kebutuhan dan IKN
-Konservasi air embung kolam-kolam studi lanjutan
penerapan multiguna tampungan air yang
prinsip kota memiliki multifungsi
spons untuk penyediaan
air, pengendalian
banjir, konservasi
air, vista kota, serta
mengurangi urban
heat

SK No 074089 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-601 -

{6 Ibtr Nota
urrtul Altlvltas TrtEct
Guaa Leharr
Produksi Area pertanian l Pertanian KPIKN 135.O00 heldare APBN/ Setiap tahun
makanan sehat regeneratif konservasi, (memenuhi > 107o lahan BUMN/Badan
dan organik pangan pertanian untuk pemenuhan Usaha Otorita/
regeneratif, dan pangan sebesar +25.000 Swasta Murni
rendah karbon; hektare
2. Peningkatan
kapasitas bagi
petani lokal;
3. Pengembangan
perikanan dan
peningkatan
kapasitas bagi
nelayan/pembu
didaya ikan
lokal

SK No 074090 C
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-602-

iilt! Ibu Xot Jcair/ ProycL/ i1.'!151 TarEGt


Ilursatrra 2045 uatut AttMtat
Kawasan Sentra Pengembangan KPIKN r >14-000 hektare ; APBN/ Setiap tahun
Produksi Pangan KSPP dengan dengan asumsi dasar: BUMN/Badan
(KSPP) dengan teknologi pertanian (i) kebutuhan minimal Usaha Otorita/
tehrologi konservasi dan sawah; (ii) pemenuhan Swasta Murni
pertanian permakultur pangan tahun 2O29-2O3O
konservasi dan untuk 1,2 juta orang;
permakultur (iii) konsumsi beras I 1 1
kg/ kapita/ tahun;
(iv) produktivitas 5
ton/heldare dengan 2
kali talarn)
10 10O persen Infrastrulrtur Penerapan Zero Fasilitas pemanenan Wilayah Ibu Kota 50o/o ketaatan pemilik APBN/KPBU 2029
penggantian SDA - Konservasi Delta Q maupun peresapan Nusantara gedung dan bangunan IKN/ Swasta
ruang hiiau air penerapan air hujan yang dalarn penerapan zero Murni
untuk setiap prinsip kota diterapkan di delta Q
bangunan spons gedung-gedung dan
bertingkat bangunan-
institusional, bangunan

SK No 074091 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-603-
l-i.al it?lfE:trfl
Jclirl Lotast Targct Tahua
usentara 2O.ts
Atttvttar/ uatul Altlvlts.r
komersial, dan
hunian
11 Net zero emission Penggunaan Perkebunan Rehabilitasi KPIKN Seluruh luasan lahan APBN/ Setiap tahun
untuk Ibu Kota Lahan kelapa sawit perkebunan kelapa BUMN/Badan
Nusantara di dengan lanskap sawit dengan Usaha Otorita
2045 di kawasan agroforestri Ianskap agroforestri
256-142 bel<tare Transportasi Bus Penerapan moda KIKN Operasional bus berbasis APBN/KPBU 2029
umum transporta.si umum listrik IKN/
berbasis listrik serta BUMN/Badan
fasilitas pendukung Usaha Otorita/
(ctnrgblg facilityl Swasta Murni
t2 1O07o ruang Kawasan Pengembangan Peningkatan KIKN Kualitas permukiman APBN/ 2029
publik dirancang Permukiman kawasan kualitas lingkungan yang meningkat Swasta Murni
menggunakan permukiman permukiman saat ini
prinsip akses yang sudah ada dan pengembangan
universal, kawasan
kearifan lokal, permukiman baru
serta desain yans (iika diperlukanl

SK No 074209 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-604-

Itu fota Jclrls/ Iadttart Program


uatat AktMtar LoLasl
I[U:arbra 2(}4S
Guaa hbe"a
responsif gender secara bertahap
dan inklusif termasuk
penyediaan fasum
fasos
Infrastruktur Penat€.an Ruang Peneta.pan Rencana KIKN 56.92O hektare APBN
KIKN KIKN Tata Ruang
Pembangunan Pembangunan KIKN KIKN 56.92O hektare APBN/KPBU
KIKN secara bertahap IKN/BUMN/
terrnasuk Badan Usaha
penyediaan fasum Otorita/
fasos Swasta Murni
13 nanking 1O besar Lingkungan Pembangunan Pembangunan KIKN dan KPIKN Pusat kendali, sistem APBN/ 2029
kota paling layak Hidup sistem pintar Lanjutan sistem, terpadu, jaringan Pembiayaan
huni di dunia pemantauan pusat kendali, dan telekomunikasi / internet, Kreati,f (creatiue
pada tahun 2045 kualitas infrastruktur, serta alat pemantauan, fimncing)
lingkungan hidup pemasangan fasilitas pendukung
peralatan Lainnya
pendukunq untuk

SK No 074093 C
PRESIOEN
REPLJALIK INOONESIA
_605_

XPI
fil:! Ibu Kota Lotari Tahun
Itu.altara 2O.f.5
AEfvftas/
pemantauan
kualitas lingkungan
hidup
Penanganan Pembangunan Pembangunan KIKN dan KPIKN Pusat kendali, sistem APBN/ 2029
Bencana sistem pintar' lanjutan pusat terpadu, jaringan Pembiayaan
peringatan dini kendali, sistem dan telekomunikasi/ internet, Kreatif (creatiue
multi-ancaman infrastruktur, serta alat pemantauan, firnncingl
bencana pemasangan fasilitas pendukung
peralatan Lainnya
pendukung untuk
sistem peringatan
dini multi anca.rlan
bencana

SK No 074094 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-606-
6.2.2.3 Pembangunan Industri dan Pusat Ekonomi
Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi
yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 klaster pemampu yang
terdiri atas:
4.. klaster industri berbasis pertanian berkelanjutan yang
akan berfokus untuk meningkatkan daya tarik bagr perusahaan dan
pelaku industri untuk berinvestasi dan mendirikan basis penelitian dan
pengembangan di Ibu Kota Nusantara, dan fasilitas pengolahan di Daerah
Mitra/penunjang dalam rangka hilirisasi sumber daya lokal yang
diarahkan untuk menghasilkan produk baru bernilai tambah tinggi;
b Pengembangan klaster industri masa depan yang berbasis energi
terbarukan yang berfokus untuk daya tarik bagi industri
pelopor baik badan usaha milik negara (BUMN/Badan Usaha Otorita),
swasta dalam negeri maupun perusahaan internasional untuk berinvestasi
dan membangun basis penelitian dan pengembangan di Ibu Kota
Nusantara dan pabrik perakitan solar panel dan kendaraan listrik roda dua
di Daerah Mitra/penunjang untuk melayani permintaan di lbu Kota
Nusantara dan Kawasan Timur Indonesia;
c Pengembangan klaster farmasi terintegrasi yang difokuskan pada
pengembangan basis penelitian dan pengembangan di Ibu Kota Nusantara
dan fasilitas produksi di Daerah Mitra/penunjang untuk meningkatkan
ketersediaan bahan baku obat dan produk farmasi maju;
d klaster ekowisata dan wisata kebugaran yang inklusif
yang difokuskan untuk mengembangkan destinasi wisata di kawasan
pesisir, taman margasatwa, dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya
hidup dan kesehatan;
e Pengembangan klaster industri kimia maju dan turunannya yang
difokuskan pada pengembangan basis penelitian dan pengembangan di Ibu
Kota Nusantara dan penggalian potensi untuk pembangunan pabrik
petrokimia baru di Daerah Mitra yang direncanakan akan mulai
pada tahun 2030 dengan tetap memantau penawaran-
permintaan global di semua kategori produk kimia;
f. Pengembangan klaster energi rendah karbon yang difokuskan pada
pengembangan basis penelitian dan pengembangan di Ibu Kota Nusantara,
perluasan kegiatan hulu (produksi energi), penarikan investasi untuk
kegiatan eksplorasi, serta pemanfaatan teknologi enlnned oil recovery
(EOR) untuk peningkatan produksi dari ladang minyak tua, serta
pengembangan biofuel;

SK No l4l030A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA

-607 -

g. Pengembangan kota cerdas dan pusat digital yang dimulai dengan


pengembangan konsep industri 4.O untuk berb"gai sektor yang ada di Ibu
Kota Nusantara dan wilayah penunjang di Kalimantan Timur; serta
h. Pengembangan pendidikan abad ke-21 difokuskan pada peningkatan
kualitas pada sekolah menengah, sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi
sesuai kebutuhan pengembangan strategi talenta pada klaster-klaster
ekonomi yang akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara.

SK No l4l03l A
PRESIDEN
REPLI BLIK INDONESIA
_608_

Tabel 6-1O Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Industri dan Pusat Ekonomi di Tahap 2 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2025-2029

Ibu fota AftMtar/ Irt:TillzfilftTrrtl


g?!!"lr

1 Pendapatan Infrastruldur Perencanaan 1. Penyusunan KII(N, KI Paket dokumen per APBN/ 2025
domestik regional Kawasan Industri dan/atau Buluminung indikasi program per APBD/
bruto (PDRB) per dan pusat pemutakhiran (PPU), KI lokasi BUMN/Badan
kapita negara ekonomi Masterplan fariangau Usaha Otorita/
(setara ekonomi) Kawasan dan/atau (Balikpapan), Swasta Murni
berpendapatan site plan Samarinda,
tinggi Maloy/ KEK
2. Penyusunan
MBTK (Kutai
Feosibilttg Studg
Timur), dan di
Periztnan 1. Penyusunan wilayah Paket dokumen per Swasta Murni/ 2025
dan/atau Kalimantan indikasi program per BUMN/Badan
pemutakhiran Timur lainnya lokasi Usaha Otorita
dokumen Izin
Lingkungan

SK No 074095 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-609-

llo Ibu Kota


Af$vftar/ T.rget Tahun
Ifulentara 2O4S untul Altlrrlter
2. Proses pengajuan
baru dan/atau
perpanjangan
perizinan lahan
3- Proses pengajuan
baru dan/atau
perpanj angan Izin
Usaha
Tata. Ruang dan 1. Revisi RTRW Paket dokumen per APBN/ 2025
Wilayah 2. Penetapan indikasi progra.m per APBD
dan/atau revisi lokasi
RDTR

SK No 074210 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-610-

titl Ibu Kota


Al*fviter/
fusatrtare 2045 uatutALtHter
Infrastruktur l. Pengadaan Lahan KI Buluminung 1. Paket kegiatan per Swasta Murni / 2027
Dalam Kawasan Kawasan Industri (PPU), KI lokasi KPBU IKN/
dan Penetapan Kariangau BUMN/Badan
Lokasi (Balikpapan), dan 2. Paket pembangunan
infrastruktur per Usaha Otorita/
2. Pematangan Maloy/KEK
indikasi program per APBD/
Lahan Kawasan MBTK (Kutai APBN
Timur), lokasi sesuai
3. Pembangunan kebutuhan
infrastruktur
dasar dalam
kawasan (air
baku, jalan,
sistem drainase
dan air limbah,
energi,
ketenagalistrikan,
telekomunikasi,
dan lainnya

SK No 074097 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-611-

Proyel/ ilfria-Tfl
Ibu Kota Filr?fft SEEI
Iluseatara 2045 uatut Altlvltar
Guna lalarr
Infrastruktur 1. Pembangunan Wilayah Ibu Kota 1. Paket pembangunan APBN/ 2027
pemampu pusat dan Nusantara infrastruktur per APBD/
(enablet) infrastruktur dan/atau Daerah indikasi program KPBU IKN/
digttal Mitra Ibu Kota sesuai kebutuhan BUMN/Badan
Nusantara Usaha Otorita/
2. Pengembangan 2. Paket kebijakan per
Swasta Murni
pusat pendidikan indikasi program per
dan pelatihan klaster ekonomi
vokasi, dan sesuai kebutuhan
perguruan tinggi
3. Penyusunan
keb{akan dan
penerapan konsep
kota cerdas dan
industri 4.O

SK Nc 074095 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6t2-

(ln Jealr/
LoL.rI
llurantara 2045
Konehivitas Luar 1. Pembangunan IC Buluminung Paket pembangunan APBN/ 2027
Kawasan dan/ atau (PPU}, KI infrastruktur per APBD/
peningkatan jalan Kariangau indikasi program per KPBU IKN/
mendukung akses (Balikpapan), lokasi sesuai BUMN/Badan
menuju kawasan Sarnarinda, kebutuhan Usaha Otorita/
industri Maloy/ I(EK Swasta Murni
MBTK (Kutai
2. Pembangunan
Pelabuhan
Timur), dan di
mendukung wilayah
Kawasan Industri

SK No 074099 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-613-

\-?ll Ibu Xote IrdlLsrt Progran


rrrtrl Akttvttrr Trrget
Gura Lehaa
Infrastruhur 1. Pengadaan Lahan Kalimantan l. Paket kegiatan per APBN/ 2027
Penunjang Luar untuk Timur lainnya lokasi APBD/
Kawasan pengembangan 2. Paket KPBU IKN/
infrastruktur pembangunan BUMN/Badan
penunjang luar infrastruktur per Usaha Otorita/
Kawasan indikasi program Swasta Murni
2. Pembangunan per lokasi sesuai
infrastruktur kebutuhan
penunjang lainnya
(termasuk
pengembangan
Pelabuhan
Kariangau dan
Semayang serta
Bandara
Sepinssanl

SK No 074100 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-614-
Rencana
iTfiT?.rJI
ti'El Ibu llota
lfusa[tare 2()4s urtEl AktMta!
Guaa Iahatt
Peningkatan Fasilitasi Investasi KIKN, KI Paket kegiatan per APBN 2025
Investasi l' Pameran/ Buluminung indikasi program per
Roadslnu (PPU), KI lokasi sesuai
Investasi Kariangau kebutuhan
2. Penyusunan (Balikpapan),
dan/atau Samarinda,
pemutakhiran Maloy/KEK
prolil Investasi MBTK (Kutai
3. Pendampingan Timur), dan di
Investasi Kalimantan
4. Investasi Timur lainnya
Pembangunan
Fasilitas Produksi
Promosi Ekspor 1. Penyelesaian Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2o25
Ha.mbatan indikasi program per Swasta Murni/
Perdagangan lokasi sesuai BUMN/Badan
dengan Negara kebutuhan Usaha Otorita
Mitra

SK No 074101 C
PRES IDEN
REPUALIK INDONESIA
-615-

Iadtlart Irogran
Tasget Trhua
Iftr.art ra 2(,45
Guas llten
2. Simplifikasi
Regulasi Ekspor
3. Perumusan
Insentif Fiskal
mengikuti
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan di
bidang perpajakan
dan kepabeanan

SK No 074102 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-616-

rlTri?.lri
Ibr trota LoLa.t Targct Tehua
lfuraltara 2()45 untulAkMtc.
Kemitraan Usaha 1. Pengembangan APBN/APBD/ 2025
Rantai Pasok BUMN/Badan
UMKM Usaha Otorita/
2- Fasilitasi Produksi Swasta Murni
UMKM
3. Logistik UMKM
4. Kemitraan Usaha
Milao dan Kecil
dengan Usaha
Mikro dan Besar

SK No 074103 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-6L7-
Penyediaan SDM l. PeLatihan SDM Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2o25
2. Riset permintaaan indikasi program per BUMN/Badan
pasar (market lokasi sesuai Usaha Otorita
demand analgsisl kebutuhan
dan analisis
kebutuhan
pelatihan (training
needs analgsisl
3. Perencanaan
kebutuhan tenaga
keqa (manpouer
plattning)
4. Pembangunan
Layanan informasi
pasa.r keda
5. Pengembangan
konsep afirmasi
pelibatan tenaga
kerja lokal
6- Pembangunan
konsep afirrnasi
pelibatan tenaga
keria pasanqan

SK No 074104 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-618-
Rcrcena
Ibu Kota ProycL/
r,-?l!
lltrtul AltlYltai I.ollrt
Itu3.ltata 20rL5
Gule Lat'.n
ASN yang non-
ASN
Harmonisasi 1. Kebiiakan Rantai Paket kebliakan per APBN/ 2025
Regulasi Pasok Hulu Hilir indikasi program per APBD
2. Perumusan Insentif klaster ekonomi sesuai
Fiskal mengikuti kebutuhan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan di bidang
perpajakan dan
kepabeanan, dan
Non Fiskal
Catat€n:
a. Rencana indikasi program Infrastruktur pemarnpt (enabler) dljabarkan dalam penahapan Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia serta. pembangunan
Infrastruktur dan Lingkungan-
b' Pakrct kegiatan pembangunan infrastruktur dan penyiapan SDM terbuka untuk dilaksanakan melalui investasi swasta/BuMN/Badan Usaha Otorita atau
dukungan pemerintah, atau kerja sama antara swasta, BUMN/Badan Usaha Otorita dan pemerintah.

SK Nc 071i05 C
PRESIDEN
REPIIBLIK INDONESIA

-619-
6.2.2.4 Pembangunan Pertahanan dan Keamanan

Pada Tahap 2,yaitu periode 2025 - 2029, pembangunan simbol dan sistem yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 6-11 Penahapan Pembangunan Simbol dan Sistem pertahanan dan Keamanan
Ibu Kota Nusantara di Tahap 2 Tahun 2O2S-2O29

Slrtom dan Slrtcm dan


Strrtegt Sbtem der
Etrategl Strategf
KGeEana[ Intcujctr llcgeta
Koarlaran Laut
Simbol Gedung Kantor BSSN Ikntor Bakamla
Kementerian
Pertahanan di
KIPP (lanjutan)
Sistem a) Mabes TNI a) Pemenuhan al frecial a) Pangkalan a) Pembangunan
(lanjutan); pera.latan yang Seanitg Pengamanan Mabes BIN di
b) Paspampres
mendukung q)erdbn Laut Ibukota KIKN hingga
kearnanan CenEr IKN dengan 100 persen
0anjutan) cerdas di KIPP faslabuh/
c) Mabes TNI b) Pusat b) Pembangunan
b) Brimob dermaga
AD Rekam STIN
Resimen IV Yon sandar
Cadang
d) Mabes TNI AL C Data b) Gedung c) Pembangunan
Strategis Kantor PUSDIKLAT
e) Mabes TNI c) Mabes Polri. BIN
AU Mabes Polri
Nasional pendukung
operasional
f) Koramil KIKN
akan c) CSIRT
pelabuhan
menampung Ktrusus IKN
g) Kogartap IKN berbagai c) Pusat Kendali
satuan kefa dl Seane
Informasi
h) Yonif A Polri yang Gouemmert
Virtual
Intra
i) Yonif C merupakan
Nehn* Moitime Gate
unsur
j) Yonarmed pelaksana d) Modu-l Sistem
tugas pokok Gwund Data
k) Yonarhaaud Tenninal
B maupun
pendukungnya. e) Modul Sistem
l) Pasmar Unsur tersebut deteksi dini
Sepaku terdiri dari terapung yang
m) Pasmar: dan Baintelkam, berada di
Kodamar Baharkam, Selat
Samboja Bareskrim, Makassar
Puslabfor,
n) Ianud Korlantas,
(KPIKN), Wing Densus 88 AT,
Udara, Divisi TIK,
Skadron 17 l€mdiklat,
459

SK No 141032A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA

-620-

Slten d.rl Slstem dan


Slgtcn den Sfutem den
Stsatcgt Strategl
Strstogt
Keamatla,l
KGrmrneD Lellt
Intcqren lleg.rr

Skadron Jet Divisi Hubinter,


Tanker, Slog, Gedung
Skatek Arsip
o) Kosek IKN, d) Rumah Sakit
Satrudal Bhayangkara di
Jauh-Sedang, KIKN
Sat Anti
Drone Taktis- e) Pusdokkes
Polri di KIKN
Strategis
p) Resimen f) Polres KIKN
Arhanud, g) Polsek KIKN
q) Yonko 467 h) Gedung Pusat
r) Yonzipur Pelayanan
Kepolisian
Terpadu KIKN
i) Domat Slog
j) Brimob
Resimen IV Yon
D
k) Pemenuhan
peralatan
l) Pemenuhan
rumah dinas

SK No 141033 A
SIDEN
INDONESIA
-62t-

6.2.3 Pemindahan ASN, Pegawai Lembaga Negara Independen/Badan Publik,


Pelayanan Publik Bagi PNA dan OI, serta TNI dan Polri

6.2.3.1 Pemindahan ASN dan Pegawai kmbaga Negara Independen/Badan


Publik
Pemindahan ASN dan pegawai Lembaga Negara Independen/Badan Publik, ke
Ibu Kota Nusantara di tahapan kedua akan terbagi dalam dua alternatif sebagai
berikut:
a. Alternatif Pertama
Alternatif kesatu berupaya memfokuskan pemindahan ASN dan pegawai
Irmbaga Negara Independen/Badan Publik, di Tahap 2 pada
kementerian/ lembaga klaster II, III, IV, dan V dengan komposisi
pemindahan dari 39 henentertranllembaga dengan masing-masing
kementerian/lembaga memindahkan pegawainya secara
(1(X) pcrccal, sebagai berikut:

Gambar 6-3 Rincian kementerian/tembaga yang Dipindahkan ke lbu Kota Nus€ntara


pada Tahap II - Altematif Kesatu

t. (lGnr.!e;l(mGnb,

t. Fl.ffirfuOthd(lo,tEnd.gt lO.nlrT.lh, lGfi .nle.Ulor, fffi ner,


lOIrErt ll, lcolriEsDfr,

t. }&tffiic?ifil(S, Ofi, tAN, E((Bll, BNt{, BNPB. B PI, BaIIlB, BG, BCrmb, Lrrum*,
I.J(FR BPOM)

L n'lldcrl ll.iB! (lCU, Brrvrb,lth*amr, OI(PB PFAII( 06, l(Asll, BPIP Blpe lG XXln

b. Alternatif Kedua
Alternatif kedua berupaya memfokuskan pemindahan ASN dan pegawai
Lembaga Negara Independen/Badan Publik, di Tahap 2 pada
kementerian/lemb"ga klaster I, n, III, IV, dan V dengan komposisi
dari 85 Lonentorian/lenbaga dengan masing-masing
kementerian/lembaga memindahkan pegawainya secara
(tSO perren) melanjutkan proses pemindahan yang telah sebagian
sisanya dilakukan di tahapan pertama, terkecuali pada
kementerian/lembaga klaster V yang dipindahkan secara keseluruhan (1OO
persen) di tahapan ini, sebagai berikut:

SK No l4l2ll A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-622-
Gambar 6-4 Rincian Kement€rian/Ijmbaga yang Dipindahkan ke I
pada Tahap lI - Altematif Kedua

t. lttn(ilPn,oPR" DFD, UA lrK l(Y, BPlq


2 Son, lclronlotofu*rt|, l6mdoPlfl( lclt:dot{rna)
a tcmrtu,lcrnrrlst), r: ?r.fl
Pritldrn b€rh*roi lr$!-ritFl
4 r3L
6 Xr- i-?-_"t ll|n Effirr:r (lc'n.rfPilArpF a l(,n€de.l
o (lt n .lonft, ltlrrlfuPR, lOmr|AIR/8FN)
7.8 :": - --i__'tYi -i
erlFrrye,BN,BSSN,
.----1-- rI
hla+ffi
hthri (U!b.c I . I}lldD,IU{l-Ttddt, M!b€!Fori,

"q
ftal g, O,K tPg, BPJS lc.€her BFrS l(.tlrltgdqit'i
t, fffrr(loru trn xux, l(.rEnaxtil)
2 (ltnEq.l('IliJcs,
ffisroa lonrarlpdr)
T-'rrffi{l
t. E arfrrfrd firlr-- (farEd!$ l(E tgTstr ltrE*op{rl(M, fnrrr&.,
fsnii,l. f.drrlE$Ir,
t-7t2
L GFaq (BPS, BC{, LAN, 9l0q{, Slt[ 8ltPB, 8t{PT, Errn$, gq BCl.t*, LmfirnG,
u(Pe
v
l. trrhrl,ojG, (lOU, BimEfr. [hnan:r, OG? PPAI( OE. xAst{, 8FA BltPn KE rc(lP}

Seiring dengan selesainya proses pemindahan di Tahap 2 ini, penyelenggaraan


pemerintahan pusat di Ibu Kota Nusantara dapat mencapai tingkat yang optimal
mendukung visi Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Dunia untuk Semua'.
Sementara itu, pemindahan Pegawai Lembaga Negara Independen/Badan
Publik akan berlanjut sampai dengan tahun 2O45 secara independen dengan
menyesuaikan kebutuhan masing-masing Lembaga Negara Independen/Badan
Publik.

Dalam upaya pemindahan sejumlah ASN dan pegawai Lembaga Negara


Independen/Badan Publik tersebut, diperlukan akselrasi pembangunan
dukungan teknis infrastruktur perkantoran pemerintahan dan hunian yang
perlu disediakan guna mendukung
pemerintahan pusat di Ibu Kota Nusantara, sebagaimana terlampir dalam Tabel
6-12:

SK No l4l247A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-623-
Tabel 6-12 Arahan Pemanfaatan Ruang terkait Pemindahan ASN dan Pegawai Irmbaga Negara Independen/ Badan Publik, di Tahap 2 Tahun 2O2S-2O2!

trTit'!!'!

Pemindahan Bangunan Negara, Perkantoran Akselerasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Kompleks APBN 2029
ASN dan Bangunan gedung Pemerintahan Kompleks Kepresidenan, Kantor Pemerintahan Kepresidenan,
pegawai dan infrastruktur Kementerian Selcretariat Negala, (KrPP) - WP rA Kantor
I€mb"ga dasar Bangunan dan Kantor Selaetariat Kabinet Kementerian
Negara Rumah Selaetariat
Independen/ Negara, dan
Badan Kantor
Publik, ke Selsetariat
Ibu Kota Kabinet
Nusantara Akselerasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Gedung APBN 2029
perkantoran Iembaga Tinggi Pemerintahan perkantoran
Negara secara bertahap dalam (KIPP) _ WP IA I€mb^ga
bentuk kantor masing-masing Tingqi Nega.ra
(Kompleks Parlemen (MPR RI-
DPR RI-DPD RI), BPK RI, MA RI,
MK RI, KY RI)

SK No 074106 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-624-
Akselerasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Gedung APBN/KPBU 2029
trrcrkantoran pemerintahan Pemerintahan perkantoran IKN/
sesuai dengan K/L secara (KIPP) - WP IA KIL BUMN/
bertahap dalam bentuk kantor Badan Usaha
masing-masing K/L Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
lcreatiue
fuwwinSl
Akselerasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Gedung Pendanaan 2029
perkantoran kmbaga negara Pemerintahan perkantoran secara
yang diamanatkan peraturan (KIPP) dan/atau Lembaga mandiri
berkantor di lbu Kota Negara. KIKN Negara
(BI, OJK, LPS, BPJS)
Pembangunan fasilitas khusus Kawasan Inti Pusat Fasilitas APBN/KPBU 2029
perkantoran pemerintahan Pemerintahan perkantoran IKN/
(KIPP) - WP IA pemerintahan BUMN/
Badan Usaha
O1@.nt€l
Pembiayaan
Kreatif

SK No 073479 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-625-
(creatiue
firnncing)
Rumah Akselerasi pembangunan hunian Kawasan Inti Pusat Hunian KPBU IKN/ 2029
Negara/ sesuai dengan spesifikasi yang Pemerintahan Rumah BUMN/
Rumah Dinas telah ditetapkan: (KrPP)-WP t,wP 2, Negara/ Badan Usaha
WP 4, dan WP 5 Rumah Dinas Otoita./
1. Menteri/ Kepala t embaga(S8o sesuai Pembiayaan
mr) spesifikasi Kreatif
yang telah
2. Pejabat Negara (49O m') (creatiue
ditetapkan
3. Pejabat Pimpinan Tinggi Ivancingl/
Madya (39O m') Pendanaan
Rumah Susua: secara
mandiri/
1. Pejabat Pirnpinan Tinggi APBN
Pratama (29O mJ
2. Pejabat
dministrator/ Koordinator (1 90
mr)
3. Pejabat Fungsional (98 m2)

SK No074108 C
PRESIDEN
BUK INDONESIA
-626-
Di tahapan kedua ini, diberikan pemberian fasilitas (benefig pemindahan ASN,
yang meliputi:
a. Biaya pindah ASN dengan mengacu pada ketentuan yang mengatur terkait
Standar Biaya Masukan. Komponen biaya pindah adalah sebagai berikut:
1. Uang harian;
2. Biaya barang pindahan;
3. Biaya transportasi;
4. Biaya tunggu.
Pemberian biaya pindah ASN ini diberikan kepada ASN beserta anggota
keluarga ASN (meliputi 1 orang pasangan, 2 orang anak, dan 1 orang
Asisten Rumah Tangga (ART) dari tiap ASN yang dipindahkan ke Ibu Kota
Nusantara).
b. ASN yang dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara juga berhak memperoleh
tunjangan kemahalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6.2.3,2 Pemindahan Penyelenggaraan Pelayanan Publik bagi pNA dan OI


Pada Tahap 2, yaitu periode 2025-2029, proses transisi pelayanan publik bagi
PNA dan OI mulai diqjicobakan secara parsial di Ibu kota Nusantara , dan tetap
menjalankan operasional pelayanan publik di Jakarta mengingat sefegian besar
PNA dan OI masih berada di Jakarta. Pada tahapan ini diharapkan sudah
terdapat minat dan komitmen PNA akan membangun kantor perwakilan di
komplek diplomatik dan OI di Ibu Kota Nusantara. Selain itu berbagai
promosi dan kerja sama internasional melalui forum bilateral,
regional dan global terus diupayakan guna menunjang tahapan pembangunan
Ibu Kota Nusantara,

6.2.3.3 Pemindahan TNI dan Polri


Jumlah personil bidang Pertahanan dan Keamanan yang akan dipindahkan
pada Tahap 2 berjumlah 37,349 orang. Berikut merupakan rincian jumlah dari
masing-masing kementerian/ lembaga:

SK No 141730A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA

-627-
Tabel 6-13 Jumlah pemindahan personil bidang p€rtahanan dan keamanan
pada Tahap 2
a
Kementerian Pertahanan 4.637
TNI 4.364
TNI AD 7.730
TNI AL 4.473
TNI AU 2.332
Paspampres 424
Polri 11.O54
BIN 498
BSSN 1.272
BAKAMLA 495
37.349

6.3 TAIIAP 3: PEMBANGUNAN IBU KOTA NUSANTARA TAIIIIT 2OilO-2O3,4


Tahap 3pembangunan Ibu Kota Nusantara dilaksanakan pada tahun
2o3o-2o34. Pada tahap ini, diperkirakan jumlah penduduk Ibu Kota Nusantara
mencapai sekitar I ,45 juta jiwa, dengan pemindahan lanjutan tambahan
TNI/Polri. Selain lanjutan pemindahan TNI/ Polri yang masih terus dilakukan,
fokus pengembangan kawasan semakin progresif pada pengembangan
kawasan-kawasan lain selain KIPP, serta kawasan industri dan sektor-sektor
lainnya dalam klaster ekonomi superhub.
Adapun proyeksi jumlah populasi Ibu Kota Nusantara pada Tahap 3 adalah
sebagai berikut:
Tabel 6-14 Proyeksi Jumlah populasi Ibu Kota Nusantara
Sampai Dengan Tahap 3 (Tahun 2030-2034)

No Pdpulasi 2030 203r 2032 2033 2034

1 Jumlah Tenaga Kerja 421.577


1.1 Aparatur Sipil Negara (ASN) 100.02s 100.023 100.023 100.023 100.o23

SK No 141037 A
PRESIDEN
BLIK INDONESIA

-624-

No Fopulasi 2030 2()31 2032 2033 2034

1.2 Kemhan/TNI, POLRI, BIN, 66.906


BSSN, dan Bakamla

1.3 Pegawai Lembaga Negara 856


Independen/ Badan Publik
1.4 Tenaga Kerja Sektor Ekonomi 58.42a 59.A62 61.296 62.730 66.105
dari industri di dalam Ibu
Kota Nusantara

1.5 Tenaga Keg'a di Sektor 148.526 152.090 155.654 159.218 163.809


Layanan Pendukung yang
diinduksi dari industri dalam
Ibu Kota Nusantara
1.6 fgnaga Keda Konstruksi 20.450 27.307 22.764 23.O27 23.878
pada masa pembangunan Ibu
Kota Nusantara

2 Populasi 467.L67
Tanggungan/ Dependen

2.7 Anggota Keluarga ASN 400.o92 400.o92 400.o92 400.092 400.o92


2.2 Anggota Keluarga la7 .337
Kemhan/TNI, POLRI, BIN,
BSSN, dan Bakamla

2.3 Anggota Keluarga Pegawai 3.425


Lembaga Negara Independen/
Badan Publik

2.4 Mahasiswa 7.407 8.141 9.1 18 10.395 12.t62


2.5 Keluarga Tenaga Kerja Sektor 60.813 62.305 63.798 65.290 68.803
Ekonomi dari industri di
dalam Ibu Kota Nusantara

2.6 Keluarga fgn.ga Ke{'a di 154.588 158.298 165.7 t7 170.495


Sektor Layanan Pendukung t62.OO7
yang diinduksi dari industri
dalam Ibu Kota Nusantara

2.7 Keluarga Tenaga Ke{a 21.2A5 22.177 23.069 23.96r 24.A53


Konstruksi pada masa
Pembangunan Ibu Kota
Nuaantara

SK No 141038 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA

-629-

No Populaai 2030 2031 2032 2033 2034

3 Jumlah Penduduk Eksisting 160.529 161.445 162.366 763.292 t64.223


yang berada dalam delineasi
Ibu Kota Nusantara

TOTAL POPUI.ASI

Catatan :
a. pemindahan ASN diproyeksikan selesai pada Tahap 2.
b. proyeksi tenaga kerja konstruksi merupakan angka sementara berdasarkan data historis
di luar perhitungan investasi sektor konstruksi.
c. proyeksi Pegawai lembaga Negara Independen/Badan Publik beserta keluarga baru
mencakup data pegawai Bank Indonesia.

Pada Tahap 3, pengembangan kawasan akan difokuskan pada KIpp tahap 1B


Sub-BWP I, sebagian tahap 2A sub-BWP II; Kawasan Ibu Kota Nusan tara Barat;
dan Kawasan Ibu Kota Nusantara Timur. Pembangunan pada Tahap 3 akan
difokuskan kepada ?rlfla mixed-use dengan sejurnlah tipologi, meliputi
(1) Perluasan Kawasan Perkantoran Pemerin tahan Pusat (Lembaga Eksekutif,
Legislatif, Yudikatif, dan Eksaminatif) dengan penerapan smart gouefrunent;
(2) Perluasan kawasan permukiman ASN dan TNI/Polri; serta (3) Perluasan
Kawasan bisnis dan ekonomi pendukung termasuk pengembangan hotel bisnis,
Eco resort dan MICE; (4) Perluasan Kluster Industri (termasuk Industri 4.O
enter of ex@llence); (5) Perluasan riset dan pengembangan talenta serta
Universitas unggulan; (6) Perluasan rumah sakit intemasional; (7) perluasan
Kawasan Industri di Daerah Mitra. Pengembangan kawasan zona mixed-use
tersebut didukung dengan menjaga ruang terbuka hijau, serta pengembangan
infrastruktur transportasi, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Dalam rangka pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara pada
tahap ketiga, maka diperlukan langkah persiapan, pembangunan dan
pemindahan dengan rincian penjelasan sebagai berikut:

6.3.1 Persiapan

Penyediaan tanah pada Tahap 3 dapat dilakukan melalui pelepasan kawasan


hutan maupun pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
atau pengadaan tanah langsung. Sementara itu, pada wilayah yang telah ada
pemilikan dan penguasaan masyarakat, apabila dilakukan melalui pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, Otorita tbu Xota
Nusantara menlrusun DPPT dan menganggarkan biaya pembebasan lahan.

SK No 141039 A
PRESIDEN
REP1JBLIK INDONESIA

-630-

Pada Tahap 3, diperkirakan pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara telah


selesai dilakukan pada akhir Ta}:ap 2, sehingga untuk mendukung persiapan
pembangunan pada Tahap 3 akan terus dilanjutkan sosialisasi secara lebih luas
ke berbagai pemangku kepentingan terkait dengan pembangunan Ibu Kota
Nusantara. Sosialisasi ini tidak hanya mencakup masyarakat lokal dan calon
penduduk pendatang di Ibu Kota Nusantara serta PNA dan OI, namun juga
terhadap berbagai investor potensial yang akan berperan dalam
dan pengembangan lbu Kota Nusantara.

6.3.2
6.3.2.1 Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia
Sebagai langkah lanjutan untuk melakukan kegiatan pembangunan sosial
Tahap 1 dan 2, rincian pemanfaatan ruang pada aspek sosial dan sumber daya
manusia yang dapat dilakukan di Tahap 3 adalah sebagai berikut:
a Lanjutan penguatan pelibatan tokoh dan masyaralat adat dan lokal dalam
berbagai forum kolaborasi yang merepresentasikan kepentingan bersama
serta mendorong penguatan peran dalam berbagai aspek pembangunan.
b Lanjutan pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti balai
adat, pusat kebudayaan, aset yang bernilai sosial dan budaya, rumah
ibadah serta sarana ruang terbuka yang didesain secara inklusif, responsif
gender, ramah anak, serta sesuai dengan kondisi sosial masyarakat untuk
mendorong integrasi masyarakat sekaligus tetap menjaga kearifan lokal.
c Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mendorong
penyediaan fasilitas pendidikan di seluruh tingkatan pendidikan serta
penyediaan fasilitas kesehatan secara merata di seluruh wilayah Ibu Kota
Nusantara.
d Pengembangan kapasitas masyarakat lokal dan penciptaan peluang
ekonomi bagi kelompok rentan melalui pemberdayaan masyarakat serta
peningkatan kapasitas lembaga pendidikan yang ada untuk
mempersiapkan tenaga kerja lokal yang terampil sesuai minat investor di
klaster-klaster ekonomi.
Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk aspek sosial dan sumber daya
manusia yang mendukung dapat dilihat pada Tabel 6- 15 di bawah ini:

SK No 141040A
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-631 -

Tabel 6- 15 Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Sosial di Tahap 3 Tahun 2O3O-2O34

rPI
Ibt Eots trrTI"ITI
Iiil urhrtALtMtar Lolad Targct lT?tnl
zuEi Guar lrten
1 >75Yo dari Konservasi dan Pelibatan tokoh Inisiasi dan Wilayah Ibu Kota Forum dengan lembaga APBN Setiap tahun
256.142 t:ektare Restorasi hutan dan masyarakat perkuatan lembaga Nusantara dan masyarakat lokal
area untuk dan lahan dalam dengan melibatkan
ruang htau pengaturan lahan masyarakat lokal
(657o area dan usaha untuk mengatur
dilindungi dan penghiiauan masalah terkait lahan
lOo/o area dan konservasi hutan
produksi Penghljauan area Wilayah Ibu Kota Sosialisasi terkait APBN/ Setiap tahun
pangan) permukiman Nusantara penghljauan area Pembiayaan
penduduk sekaligus Kreatif
sosialisasi pentingnya (oeatiue
menlaga area hiiau firnncha)
2 100% integrasi Ruang Publik, Diskusi forum Pelaksanaan forum Wilayah Ibu Kota Forum dengan lembaga APBN/ 2030
seluruh Fasilitas sosial dan diskusi dengan Nusantara dan mesyarakat adat Pembiayaan
penduduk keagamaan pemangku dan lokal Kreatif

SK No C74109 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-632-
rPI Rcacta.a
iit't Ibr Nota hiltlart Progran
untul Ahtvttr!
44Fj Gura Lahan
Nasional, dan kepentingan dari (creatiue
Integrasi Sosial komunitas lokal/adat launcingll
Aset bernilai Pembangunan KIPP Fasilitas keagamaan dan APBN 2030
sosial dan lanjutan fasilitas fasilitas sosial pada
budaya penting sosial dan budaya tingkat nasional yaitu
nasional yang Rumah Ibadah, Museum
mendukung Nasional, Galeri, serta
persatuan bangsa Perpustakaan Nasional
Lanjutan pengkajian KIKN Kajian Lanjutan Cagar APBN 2030
dan pemanfaatan Budaya dan Objek
Cagar Budaya dan Pemajuan Kebudayaan
Objek Pemajuan di wilayah Ibu Kota
Kebudayaan dengan Negara
melibatkan lembaga
pemerintah yang
bertanggung jawab
atas urusan

SK No0741l0C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-633-

&l Ibr trota Irdtla.t Program


LoLa.t
tltr,[]
kebudayaan, serta
perguruan tinggi
3 100%o warga Infrastruktur Aset bernilai Pembangunan Wilayah Ibu Kota Fasilitas keagamaan dan APBN/KPBU 2030
dapat Permukiman- sosial dan fasilitas sosial dan Nusantara fasilitas sosial di IKN/Swasta
menjangkau Fasilitas Umurrr budaya penting budaya di berbagai !6ftagai skala Murni
layanan dan Fasilitas skala pelayanan di pelayanan, seperti
sosial/masyara Sosial luar pembangunan rumah ibadah,
kat dal^m Tabap 2 perpustakaan, taman
waktu 1O menit relreasi, dan ruang
terbuka
Fasilitas Penyediaan Posyandu Wilayah Ibu Kota Minimal 1 per skala APBN/APBD 2030-2034
Kesehatan Nusantara layanan wilayah setara
RW

SK No074111C
PRES IDEN
REPL'BLIK INDONESIA
-634-

iil't!
ir [rl]?il]I Jeulr/ lrf?lilE
urrtrl Atttvtta! il^.lJ=rTt Targct
,[r][] Gu[r Laha!
Penyediaan Wilayah Ibu Kota Minimal 1 puskesmas APBN/APBD 2030-2034
Puskesmas Nusantara per skala pelayanan
setara kecamatan dapat
bertambah dengan
memperhatikan pada
tingkat kepadatan

Penyediaan Rumah KIPP Minimal 1 RS APBN/KPBU 2030-2034


Sakit Berstandar Berstandar Internasional IKN
Internasional
Penyediaan Rumah Wilayah Ibu Kota Minimal 1 RS APBN/APBD/ 2030-2034
Sakit Nusantara KPBU IKN/
Swasta Murni

SK No 074112 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-635-

Ibu trote iEfii?tTl


Ilurarrtara uatu.kAttMtar Trhua
2()45
Penyediaan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/APBD/ 2030-2034
Iaboratorium Nusantara Laboratorium terstandar KPBU IKN/
Kesehatan minimal tingkat Swasta murni
keamanan hayati (Bio
Safefu Leuel/BSL) 3 dan
dapat ditingkatkan
sampai dengan minimal
BSL 4
Peningkatan Wilayah Ibu Kota Fasilitas pelayanan APBN/APBD/ 2030-2034
kapasitas fasilitas Nusantara kesehatan yang sudah KPBU IKN
pelayanan kesehatan ada
Fasilitas Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2o34
Pendidikan tanjutan unit sekolah Nusantara TK/RA/BA/PAUD di Swasta Murni
baru dan setiap wilayah setingkat
pengembangan desa/ kelurahan atau
tingkat tersedia minimal I
TK/RA/BA/PAUD TK/RA/BA/PAUD untuk
27O anak usia 3-6 tahun

SK No0741l3C
PRE S IOE N
REPUBLIK INDONESIA
-636-

Ibu Kote
titn Trrgct
uatuh Atttvlter
?\IB
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2034
lanjutan unit sekolah Nusantara SD/MI/SDLB/ Swasta Murni
baru dan Sederajat untuk 672
pengembangan anak usia 7-12 tabrurr
tingkat
sD/Mr/SDLB/
Seder4iat
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2034
lanjutan unit sekolah Nusantara SMP/MTs/SMPLB/ Swasta Murni
baru dan Sederajat untuk 1.056
pengembangan anak usia 13- 15 tahun
tingkat
SMP/MTs/SMPLB/
Sederajat
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2034
lanjutan unit sekoLah Nusantara SMA/SMK/MA/SMALB/ Swasta Murni
baru dan Sederajat untuk 1.296
pengembangan anak usia 16- 18 tahun

SK Nc074114C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-637 -

Jcals/
uotal A,Ltlvttas T.rgct Tghur
,\TB Guaa Lataa
tingkat
sMA/sMK/MA/
SMALB/ Sederajat
Pengembangan Wilayah Ibu Kota Tercukupinya sarana APBN Setiap tahun
lanjutan perguman Nusantara dan prasarana program
tinggi unggulan dan/atau Daerah studi pada PI unggulan
Mitra Ibu Kota untuk mendapatkan
Nusantara akreditasi internasional
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2034
lanjutan unit Tempat Nusantara TPA/DC di setiap Swasta Murni/
Penitipan Anak/Day wilayah setingkat desa/ Pembiayaan
Care kelurahan atau tersedia Kreatif
minimal f TPA/DC (creatiue
untuk 27O anak usia O -
financin4ll
12 tahun (sama dengan
TK/RA/BA/PAUD)

SK No 074115 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-638-

II tllf,llltl
t,?:!
urtut A,tttYltr3 Targct Tghul
2l,rr3
4 10O%o ruang Ruang Publik Balai Adat/ Pusat Pengembangan balai Wilayah Ibu Kota Ba]ai adat/pusat APBN/ 2030
publik kebudayaan adat/pusat Nusantara kebudayaan pada skala Pembiayaan
dirancang kebudayaan pelayanan setara Kreatif
menggunakan kecamatan (creatiue
prinsip akses
universal,
fiiwtcing)
Monitoring KIPP Dokumen evaluasi APBN 2034
kearifan lokal, pembangunan Balai pembangunan balai ad31
serta desain
yang responsif
Adat (akhir tahap 3) tahap I
agar tet.F sejalan
gender dan
dengan prinsip yang
inklusif telah ditefaFkan di
awal perencanaan
Pembangunan Diskusi forum Pelibatan secara aktif KIKN Dokumen evaluasi APBN 2030
universal sosial kelompok kelompok pembangunan fisik dan
rentan seperti sosial dari kelompok
Organisasi kelompok rentan
Penyandang
Disabilitas

SK No074l16C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-639-
XPI
I,Tt IbE trota EEEI]
ultrt AltMta! LoLa.t

Perempuan, Anak,
dan t ansia untuk
sama sama
mengevaluasi
pembangunan frsik
dan sosial yang telah
dan akan berjalan
5 l0 menit ke Infrastruktur Ruang Pubtk Melengkapi ruang KIPP Reklame edukatif untuk APBN/ 2037
fasilitas penting Permukiman- yang aksesibel ruang publik dan mendukung interaksi KPBU IKN/
dan simpul Kohesi dan dan penuh fasilitas transportasi Pembiayaan
transportasi Inklusi Sosial interaksi dengan reklame Kreatif
publik edukatif terkait sosial (creatiue
budaya firuzncingil

SK Nc074i17C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-640-
IIiI'i rll?ltl n
iil':l LoLa.t
uatul Attlvlter
4[rl Cilr. Lah.r
6 > l0% dari Ketahanan Pelibatan Penguatan kelompok KIKN Modul sosialisasi dan APBN/ 2030
lahan 256.142 Pangan masyarakat masyarakat dalam modul peLatihan b^gi Pembiayaan
helrtare tersedia perkotaan dalam kegiatan pertanian masyarakat di kawasan Kreatif
untuk mendorong aspek perkotaan (urban perkotaan dan kelompok (creatiue
kebutuhan ketahanan fanni".Sl pertanian perkotaan fuwncinjl
produksi pangan
pangan Pelibatan Penguatan kelompok Wilayah Ibu Kota Modul sosialisasi dan APBN/ 2030
masyarakat adat kelompok tani lokal Nusantara modul pelatihan bagi Pembiayaan
dan lokal dalam dengan pelatihan masyarakat dan Kreatif
mendorong aspek pertanian modern kelompok pertanian (creatiue
ketahanan dan bantuan subsidi funncingl
panqan dan lahan
7 6O%o daur ulang Ekonomi Sirkular Pemanfaatan Sisa Gerakan daur ulang Wilayah Ibu Kota Terlaksananya gerakan APBN/ 2030
timbulan Pangan dan Daur sampah dan Nusantara daur ulang sampal. dan Swasta Murni/
limbah padat di Ulang Sampah pemanfaatan sisa pemanfaatan sisa Pembiayaan
tahun 2045 makanan rumahan makanan rumahan Kreatif
untuk barang yang untuk barang yang lebih (creatiue
bernilai funncinal

SK No074118C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-64t-

Ibu trotr
Ifssantara u.atul A'Ltlvtta! Lota.t Trhul
2()45
lebih bernilai ke
lgftagai dsgrah
Pembuatan Bank KIKN Bank Sampah di APBN/ 2031
Sampah dengan berbagai daerah pada Swasta Murni/
memberdayakan level pelayanan setingkat BUMN/
kelompok masyarakat desa. Badan Usaha
lokal atas inisiasi Ot.,dta/
perangkat desa Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funnchal
8 Permukiman Infrastrul(hrr Infrastruktur Pelibatan tenaga ke{'a KIKN I^anjutan APBN 203r
yang ada dan Permukiman Permukirnan lokal dalarn operasionalisasi
terencana di pembangunan dan Infrastruktur
kawasan perbaikan lanjutan Permukiman di area
256.142 hektare Infrastrulrtur permukiman
memiliki akses Permukiman dan masyarakat
terhadap dasar di area

SK Nc 074119 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-642-

Jcats/ Iadtlast Prognn


urtul Atttvlta. FI,?','I?I
7trJrFl Gula IrLaa
infrastruktur permukiman
penting pada masyarakat pada
20,45 daerah yang belum
dibangun
Pembangunan atau KIKN Lanjutan Pengembangan APBN/ 2031
pengembangan srrar, pilot project smart KPBU IKN/
uilLages/ ammunities comnntnniti.es Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncinol
9 07o kemiskinan Pengentasan Pendataan Evaluasi 5 tahun Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN 2030
pada populasi Kemiskinan pendataan teringrasi Nusantara terhadap data
Ibu Kota basis data terpadu di masyarakat lokal dan
Nusantara pada Wilayah Ibu Kota pendatang di Wilayah
tahun 2035 Nusantara Ibu Kota Nusantara
Rujukan dan Penguatan kapasitas Wilayah Ibu Kota DMD/K yang APBN 2030
Iayanan Sosial Pemda, Desa, Nusantara terintegrasi dengan
dan Puskesos di seluruh Ibu

SK No 074120 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-643-

lbu fot Jentr/


Illussotqsa uatul Atttrdta: Teryct
2045
Masyarakat untuk Kota Nusantara
mengelola dan terlaksana dengan
memberikan rujukan kapasitas rujukan
terhadap masalah pemberdayaan
dan layanan sosial
yang dihadapi/
diperlukan penduduk
rentan
Kemandirian PeLaksanaan program Wilayah Ibu Kota Program pemberdayaan APBN 2030
Ekonomi pemberdayaan bagi Nusantara masyarakat lokal di
masyarakat miskin Wilayah Ibu Kota
dan rentan melalui Nusantara
akses pengelolaan
lahan dan
kemudahan akses
permodalan
10 Rasio Gini Pengurangan Pemberdayaan Pelatihan lanjutan Wilayah Ibu Kota Modul pelatihan dan APBN/ 2030
regional ketimpa.ngan Masyarakat untuk peningkatan Nusantara jumlah tenaga kerja Swasta Murni/

SK No 074121C
PRES IDEN
REPUELIK INOONESIA
-644-

Ibu Xota [?!tIr"T5I


mt $"tnl
urtrl Ahlytt ! T'?iJ1!FR
,frEl
terendah di kemampuan UMKM lokal yang terlatih yang BUMN/Badan
Indonesia pada dan tenaga kerja lokal sesuai dengan bidang Usaha
2045 melalui BLK yang dan kebutuhan klaster Otorita/
sudah ada di wilayah ekonorni. Pembiayaan
terdekat dengan Ibu Kreatif
Kota Negara (creatiue
funncingl
Penyaluran tenaga Wilayah Ibu Kota Tersalurnya ten"ga kerl'a APBN/ 2030
kerja terlatih pada Nusantara terlatih ke berbag i Surasta Murni/
berbagai industri dan industri di Wilayah Ibu BUMN/Badan
kegiatan di wilayah Kota Negara Usaha
Ibu Kota Nusantara Otorita/
bekeg'a sarna dengan Pembiayaan
pemerintah daerah Kreatif
dan badan swasta (creatiue
fuwwbvl

SK No 07-1122 C
PRESIOEN
REPIJBLIK INDONESIA
_704-

Tabel 6-20 Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Infrastruktur dan Lingkungan di Tahap 4 Tahun 2035-2039
rPI ir?f,ri.lrsl
Ibu Eota
anftrL A,Ltlrltrr Loted Targct
lF,]TEfFfFr:1
1 Instalasi Infrastruktur Panel surya atap Pemasangan panel KIPP dan seluruh Menyesuaikan dengan BUMN/Badan Setiap tahun
kapasitas energi Ketenagalistrikan surya atap perkotaan potensi atap gedung Usaha
terbarukan (Penambahan dari Wilayah Ibu Kota untuk dibangun panel Otorita/
akan memenuhi panel surya atap pada Nusantara surya atap Swasta Murni/
lOOo/" tahap sebelumnval KPBU IKN
kebutuhan Sokzr Fartn Pemasangan Solar PV KIKN 3.632,7 ha BUMN/Badan 2039
energi Ibu Kota (Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
Nu santara pembangunan Solar dibangun solar farml Otorita/
Farm pada tahap Swasta Murni/
sebelumnval KPBU IKN
Solar Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 2.484,7 ha BUMN/Badan 2039
(Penambahan dari (Potensi lal.an untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solar farml Otorita/
Farm pada tahap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

SK No 074480 C
PRESIDEN
REPUELIK INOONESIA
-705-

illt Iadllart Program Iatast


lrusaatafa AIiliYltas/ Tahun
2045 Gura lahaa
Solar Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 392,6 hektare BUMN/Badan 2039
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solar fann) Otorita/
Farm pada tahap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

Solar Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 3.675,3 heldare BUMN/Badan 2039


(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan Solar dibangun solar farml Otorita/
Farm pada tahap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

Solnr Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 310,7 hektare BUMN/Badan 2039


(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pemba-rrgunan Solar dibangun solar faml Otorita/
Farmpadatahap Swasta Murni/
sebelumnya) KPBU IKN

SK No 074230 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
_70,6_

Ibu Kota Jeals/ ilfIftt5t


![usaatara AltHtar/ uatul Altivitas LoLast Trrget Tahun
2045
Solar Fann Pemasangan Solar PV KIKN 62 1,6 hektare BUMN/Badan 2039
(Potensi lahan untuk Usaha
dibangun solar farml Otorita/
Swasta Murni/
KPBU IKN
Sofutr Fartn Pemasangan Solar PV KPIKN 2.6O7,4 heklare BUMN/Badan 2039
(Potensi lahan untuk Usaha
dibangun solar faml Otorita/
Swasta Murni/
KPBU IKN
Cadangan dan Pembangkit listrik KIKN dan KPIKN lslYo-2oYo dari total BUMN/Badan 2039
Penyimpanan cadangan dan baterai (Tergabung di kapasitas pasokan listrik Usaha
Energi sebagai penyimpanan wilayah solar Otorita/
untuk menjaga fannl Swasta Murni/
stabilitas jaringan dan KPBU IKN
meningkatkan
keandalan

SK No074231C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-707 -

l-afTFlitTl
(tn Ibu Bota ProycL/ LoLarn ?erget
l[urutrrg Ahtvttarl aatul Attlvlta:
2045
Gardu induk Pembangunan Gardu KIPP 1 Unit BUMN/Badan 2039
terisolasi ga.s Induk Usaha
(Gas Insulated Otorita/
Substation/ Swasta Murni/
Grs) 1s0kv KPBU IKN
Gardu Induk Pembangunan Gardu KPIKN Menye suaikan dengan BUMN/Badan 2039
150kv Induk penarnbahan Usaha
permintaan pasokan Otorita/
listrik Swasta Murni/
KPBU IKN
Gardu Distribusi Pembangunan Gardu Wilayah Ibu Kota Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2039
2okv Distribusi Nusanta.ra penambahan Usaha
permintaan pasokan Otorita/
listrik Swasta Murni/
KPBU IKN

SK No 074483 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-704-
it-il
Itu f,ote i}s=rTi
Afttuttas/ untul A,hlvltar
VIE!3
Jaringan Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Kota Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2039
Transmisi dan transmisi dan Nusantara jumlah permukiman dan Usaha
Distribusi distribusi bawah perkantoran yang Otorita/
tanah (bila sudah dibangun Swasta Murni/
tersedia jaringan KPBU IKN
utilitas terpadu di
lokasi setempat)
Gardu Induk Pembangunan Gardu Wilayah Ibu Kota I Unit BUMN/Badan 2039
500kv Induk dan tapak tourer Nusantara Usaha
transmisi untuk Otorita/
interkoneksi Sistem Swasta Murni/
Ketenagalistrikan KPBU IKN
Kalimantan
(Pembangunan
menyesuaikan dengan
penambaI:an
permintaan pasokan
listrik)

SK No 07-1484 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-709-
iiEEEIEI
\-Il Itu Nota IndtLsEt Progran Targct Stema Tehln
uatut Ahlvltar
Gura Laha!
Smart meteirrg Pemasangan smcr, Tersebar di Menyesuaikan dengan APBN/ Setiap tahun
meteirryyarrgdapt Wilayah Ibu Kota jumlah permukiman dan Masyarakat
berkomunikasi dua Nusantara perkantoran yang PeLanggan
arah dengan database dibangun
penyedia listrik
Infrastruktur Gas Jaringan Gas Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Kota Menye suaikan dengan BUMN/ 2035
Kota gas kota Nusantara jumlah perrnukiman Badan Usaha
yang dibangun Otorita/
Swasta Murni/
KPBU IKN
2 607o daur ulang Infrastruldur Fasilitas Pengolahan lirnbah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2039
.:rnbulan sistem Pengomposan organik dengan kebutuhan dan studi IKN/
limbah padat di pengelolaan kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
tahun 2O45 persampahan - studi lanjutan Kreatif
Daur Ulang (creatiue
Sampah Rumah financinSl
dan

SK No 074485 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7ro-
lb! trot LoLast Trrgct
Ilusaatara untul Attfuitar
fura Lahe.a
Sampah Sejenis Fasilitas daur Terdiri dari berbagai Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
Rumah Tangga ulang fasilitas untuk dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
mendaur ulang kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
berbagai macam studi lanjutan Kreatif
material (creatiue
.funncinSl
Infrastrukur Fasilitas PengoLahan sampah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2039
sistem pengoLahan rumah tangga dan dengan kebutuhan dan studi IIC,{/Swasta
pengelolaan sampah melalui sampah sejenis rumah kebutuhan dan lanjutan Murni
persampahan - proses termal tangga yang tidak bisa studi lanjutan
Pengolahan (Waste to herggl didaur ulang
Sampah Rumah dan/atau
Tangga dan p€ngolahan
Sampah Sejenis sampah menjadi
Rumah Tangga bara,rg (Waste to
Prodttc|

SK No 074486 C
PRES IDEN
REPIJ ELIK INDONESIA
-7tt-
irrrrFrfl
Ibu Kota Jcdr/ Targct Tatun
untul AltlYlter
Guna lahaa
Lahan Urug Tempat pemrosesan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2039
Saniter (Sanitary akhir untuk residu dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
t andfiltl pengolahan sampah kebutuhan dan lanjutan Murni
rumah tangga dan studi lanjutan
sejenis rumah tangga
yang tidak dapat
didaur ulang
Infrastruktur Jaringan Jaringan pengumpul Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
sistem pengangkutan sampah dari dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
pengelolaan sampah melalui bangunan vertikal ke kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
persampahan pneumati.c stasiun pengumpulan studi lanjutan
(heumatic Waste PWCS
Colledion System
atau PWCS)

SK No 074487 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7L2-

Ibu Kotr I,otgri Tehua


r.T! untut Aklvltar
Crura lahaa
Stasiun Tempat pengumpulan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
Pengumpulan sampah dari jaringan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
PWCS PWCS kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
studi lanjutan
Sarana Sarana pengumpulan Disesuaikan APBN/ 2039
Pengumpulan sampah dari sumber dengan KPBU IKN/
dan dan pengangkutan kebutuhan dan Swasta Murni
Pengangkutan sampah ke TPST studi lanjutan
Sam
3. 1O0% air Infrastruhur Air SPALD-T (IPAL-D Pengelolaan Air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
Iimbah akan Limbah dan jaringan Limbah dengan dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
diolah melalui perpipaan air Sistem Terpusat (o;fr- kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
sistem limbah domestik) site) dilengkapi studi lanjutan
pengola.Lan dengan fasilitas
pa.da tahun pengolahan lumpur
2035

SK No 074488 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7t3-

(tn r=rl]lfreI?:t irlt?rTt Targct


Atttvttas/ untrl A,Ltivttar
EEE Setiap tal".un
4 Permukiman Infrastrultur Mempertahankan Operasi dan Wilayah Ibu Kota Intake Spekau dan APBN/
layanan Pemelitraraan Sumber Nusantara bendungan Sepaku KPBU IKN
yang ada dan SDA - Sumber
terencana di Air infrastrulrtur dan Intake Air Baku Semoi
kawasan
Infrastruktur Pembangunan 1. Lanjutan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai APBN/ 2039
256.142 hel<tare
infrastruhur pembangunan Nusantara dengan kebutuhan dan KPBU IKN
memiliki akses SDA -Banjir dan
terhadap Drainase drainase, infrastruktur studi lanjutan
infrastruktur Perkotaan pengendali banjir drainase,
penting pada dan pengendali pengendali banjir
2045 sedimen dan pengendali
sedimen
2. Operasi dan
pemeliharaan
infrastruldur
drainase,
pengendal'i banjir
dan pengendali
sedimen

SK No 07.1489 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-714-
XPI
(tt IDrrKota ProycL/ FIAE1
Aftlvltas/ untut AlrtlYlta:
mre 2040
Infrastruktur Air Instalasi Fasilitas Pengolahan Di luar KIPP Satu kawasan APBN/
Minum untuk Pengolahan Air untuk p€ningkatan dengan IPA Tahap I KPBU IKN/
KIPP Minum (1x3O0) kualitas air minum Swasta Murni

Reservoir Penyimpanan air yang Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2040


pembagr akan melayani setiap dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
daerah pengembangan kebutuhan dan lanjutan Svrasta Murni
studi lanjutan
Jaringan Pengaliran air minum KIPP Disesuaikan dengan APBN/ 2040
Distribusi yang memenuhi air kebutuhan dan studi KPBU IKN/
minum aman dan 3K lanjutan serta Swasta Murni
(kuantitas, kualitas, ketersediaan MUT
dan kontinuitas)

SK No 074490 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-715-
il.ft
Jcatr/ Iadtlarl Progr.D Lt rt Targct
eltmtar/ untul Ahlvitag
c|rnr l.rhrs
Target kualitas air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
Infrastruktur Air Instalasi
Pengolahan Air minum aman dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
Minum untuk
KIKN Minum kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
studi lanjutan

Jaringan Jaringan transmisi air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039


perpipaan minum dari IPA dengan kebutuhan darr studi KPBU IKN/
transmisi air menuju reservoir kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
minum studi lanjutan
Reservoir Induk Penyimpanan air yang Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039
akan melayani setiap dengan kebutuhan dan studi KPBU IKN/
daerah pengembangan kebutuhan dan lanjutan Swasta Murni
studi lanjutan

Jaringan Pengaliran air minum Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/ 2039


Distribusi yang memenuhi 3K dengan MUT KPBU IKN/
(kuantitas, kualitas, kebutuhan dan Swasta Murni
dan kontinuitas) studi lan'iutan

SK Nc 074491 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7t6-

r,-l:!
Ibr Kota Targct Tahun
Alfivftas/ aatul Altlvlta.
v{il9
5 100% Pusat Data Tepi Pusat Data Sebagai Pusat Data Wilayah Ibu Kota Total 3 unit Swasta Murni/ 2039
konektivitas (Edge Data Tepi guna menunjang Nusantara BUMN/Badan
digital dan Cernel Sistem Data dan Usaha Otorita
teknologi Teknologi Informasi
informasi dan
komunikasi Fixed Broadband Serat Optik Penghubung jaringan KIPP 2-4 Ring (1O0, 4OO GbE) Swasta Murni/ 2035
(TIK) untuk telekomunikasi BUMN/Badan
semua Usaha Otorita
penduduk dan Mobile BTS Penglrubung jaringan Jarbersel KIPP 1O0-200 unit Swasta Murni/ 2035
bisnis Broadband telekomunikasi BUMN/Badan
Usaha Otorita
6. 8O% perjalanan Transportasi Bus Pengembangan KIKN/ Operasional layanan APBN/ 2039
dengan UInum Layanan angkutan KPIKN angkutan umum bus Swasta Murni/
transportasi umum bus dan dan fasilitas pendukung BUMN/Badan
publik atau fasilitas pendukung (tralte/slelter) Usaha Otorita
mobilitas aktif (halte/shelter)

SK No 074492 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-7t7 -

Jcds/ Lokest
untul AJrtlYltar Talget Tahun
Ef'IH
Fasilitas transit Sistem transit KIKN/ Operasional sistem APBN/KPBU 2039
atau perpindahan dan/atau JOD KPIKN transit dan/atau TOD IKN/Swasta
antar-moda Murni
Kereta Api Penyiapan Wilayah Ibu Kota Penyiapan angkutan APBN/ 2039
pengembangan Nusantara dan umum massal berbasis KPBU IKN/
angkutan umurrr Daerah Mitra KA Swasta Murni/
massal berbasis KA di sekitarnya BUMN/Badan
Ibu Kota Nusantara Usata Otorita
dan Daerah Mitra
sekitarnya

7 1O menit ke Infrastruktur Ja]an di I(KN Operasional jaringan KPIKN dan 100% jaringan jalan di APBN/ 2o35
fasilitas penting Jalan Jalan di KIKN dan Daerah Mitra KIPP dan fasilitas Swasta Murni
dan sirnpul sekitarnya sekita.rnya pendukung
transportasi
publik

SK Nc 074232 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-714-

Ibu trota JcrL/ Targct


nl' Ifrrraatrf,a urtul Altlvitat
2(,{5 Gula Iafaa
Penataan perumahan KPIKN I 0O7oprasarana/ sarana APBN/KPBU
Infrastrul(tur Penataan
IKN / Swasta
Perumahan dan lingkungan dan permukiman dasar perumahan dan
terintegrasi simpul transportasi Murni/
Permukiman* Masyarakat
umum dapat ditempuh
< 10 menit

Fasilitas pemanenan Wilayah Ibu Kota 1O0%o ketaatan pemilik APBN/KPBU 2039
8. 1O0 persen Infrastruktur PeI]erapaI. Zero
maupun peresapan air Nusantara gedung dan bangunan IKN/ Swasta
penggantian SDA - Konservasi DeftaQ
hujan yang diterapkan dalam penerapan zero Murni
ruang hliau air penerapan
prinsip kota di gedung-gedung dan delta Q
untuk setiap
bangunan spons bangunan-bangunan
bertingkat
institusional,
komersial, dan
hunian

SK No 074494 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-719 -

Tg
Jeals/ Ta?gct Stemc Tahul
nulartara Ahtvttar/ untu.L Altiwltar
2Ct45
9 Net zero Transportasi Bus, Kereta Api Penerapan moda KIKN dan KPIKN Operasiona-l moda APBN/ 2039
emission untuk umum transportasi umum transportasi umum Swasta Murni/
Ibu Kota berbasis listrik serta berbasis listrik BUMN/Badan
Nusantara di fasilitas pendukung Usaha Otorita
2045 di (clnrging facilitgl
kawasan
256.142 }Iel.tare
10. >75Yo dari Konservasi dan Pengurangan Moratorium dan/atau Wilayah Ibu Kota Seluruh izin tambang APBN/ setiap tahun
256.142 l:ektare Restorasi Hutan deforestasi pencabutan izin Nusantara batu bara dan kebun Swasta Murni/
area untuk talalbang dan sawit sawit dalam Kawasan BUMN/Badan
ruang hijau dalam kawasan hutan hutan Usaha
(650/o area dan lindung Otorita/
dilindungi dan Pembiayaan
lOo/o axea Kreatif
produksi (creatiue
oangan) financinal

SK No 074233 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-720-

rrllrrattrtr .q?r.=l
l.trtul Altlvltar
Wi@ah Ibu Kota 3O.0O0 heldare APBN/ setiap tahun
Penyelesaian
penguasaan kawasan Nusantara Swasta Murni/
dan/atau tenurial BUMN/Badan
hutan Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue

Wilayah Ibu Kota Tergantung ancaman APBN/ setiap tahun


Perlindungan Patroli dan penegakan
hukum pidana Nusantara dan kejadian Swasta Murni/
hutan
kehutanan BUMN/ Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue

SK No 074496 C
PRE S ID EN
REPUBLIK INDONESIA
-72t -

r.-I!
Ibu Kotr Lti
Ifuraatara
Patroli dan Wilayah Ibu Kota Tergantung kerawanan APBN/ setiap tahun
pemada:rran Nusantara kebakaran Swasta Murni/
kebakaran hutan BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
fuwcinsl
Konservasi Perlindungan koridor Wilayah Ibu Kota Koridor Samboja APBN/ setiap tahun
keanekaragaman satwa alarxd Nusantara Koridor KIKN Su/asta Murni/
hayati BUMN/ Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
lcreatiue
foa ncin<il

SK No 074497 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-722-

iitr Ibu Ifot.


uatul Attlvltat
VIirF,
Perlindungan koridor Wilayah Ibu Kota Di lokasi pembangunan APBN/ setiap tatrun
satwa buatan Nusantara infrastruktur Swasta Murni/
(ielnbatan atau BUMN/Badan
terowongan) Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
firnncind
Konservasi eksitu Wilayah Ibu Kota BOSF Samboja, Yayasan APBN/ setiap tahun
keanekaragaman Nusantara Jejak Pulang, PSO Arsari Swasta Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
firnncinol

SK No 07.1498 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-723-

Jeatr/ iErlllr'll
iit'! iillEEri?l AttiYttatl u.rtul Altivltat
Inventarisasi dan Wilayah Ibu Kota Kawasan dengan Nilai APBN/ setiap tahun
monitoring ta.naman Nusantara Keanekaragaman Hayati Swasta Murni/
dan satwa liar Tinggi BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
finarcingl
Pengelolaan Pegembangan bisnis Wilayah Ibu Kota 3 bisnis kehutanan APBN/ setiap tahun
hutan/wanatani kehuta.nan dari jasa Nusantara (karbon, wisata alam, Swasta Murni/
berkelanjutan ekosistem dan HHBK HHBK) BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funrrcho)

SK No 074499 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-724-
i]?fiilNT
ill]lTiTft:! Jcal:/ latert SLene
untut Alttvltac
7TIiFj Grrls Lahra
Restorasi Hutan Rehabfitasi dan/ atau Wilayah Ibu Kota 15.OOO hektare APBN/ Setiap tahun
penanaman pohon Nusantara BUMN/Badan
Usaha
Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
funncinsl
Reklamasi dan/atau Wilayah Ibu Kota 1.o00 hektare /tahun APBN/ Setiap tahun
pemanfaatan Lahan Nusantara BUMN/Badan
bekas tambang dan Usaha
kebun sawit Otorita/
Swasta Murni/
Pembiayaan
Kreatif
(creatiue
financinal

SK No 074500 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-725-
XPI
tT:!
Ibrr llotr ut-rr=fl
Ilusaatara uatut Altlvitat
2Ct45
Integrasi Penetalmn kawasan Wilayah Ibu Kota l59.l8O hektare APBN Setiap tahun
konservasi hutan dilindungi Nusantara
dalam tata ruang berdasarkan nilai
keanekaragaman
hayati dan karbon
stok
Infrastruktur Pengelolaan Lanjutan Wilayah Ibu Kota Ditentukan sesuai
sumber daya APBN/KPBU 2039
kolam retensi dan pembangunan kolam- Nusantara dengan kebutuhan dan
air-Konservasi air embung IKN
kolam tampungan air studi lanjutan
penerapan multiguna yang memiliki
prinsip kota multifungsi untuk
spons penyediaan air,
pengendalian banjir,
konservasi air, vista,
serta mengurangi
urban hedt

SK No 074149 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-726-

IIo hdttsd ProEraD


i}5El..n
EiFI?..!tl
ltusantara Afttrtta,
2|r.t5 Gu[a r -h.n
Produksi Area Pertanian 1. Intensifrkasi KPIKN 135.OO0 hektare
ma-kanan sehat APBN/ Setiap tahun
Regeneratif pertanian (memenuhi > l0olo lahan
dan organik
BUMN/Badan
Pangan 2. Peningkatan untuk pemenuhan Usaha Otorita
kapasitas bagi petani pangan sebesar +25.000 / Swasta Murni
lokal hektare)

Urban Farming Pengembangan zrban KIPP > 146 hektare (asumsi


(Pertanian
APBN/ Setiap tahun
fanning untuk pemanfaatan BUMN/Badan
Perkotaan), green lnusel, Usaha Otorita
Pennakultur, permakultur, sirkular,
Sirkular, dan /Swasta Murni
dan presisi
presisi

SK No 071150 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-727 -

tllll Jenlr/ itrr=Ffl


Ifuseatara ALtiYitas/ untul Altivites Target Tahqn
204s Gnraa Lsharr
11 1O07o ruang Infrastrul,rtur Pengembangan Peningkatan kualitas KIKN Kualitas permukiman APBN/ 2034
publik Kawasan kawasan lingkungan yang meningkat KPBU IKN/
dirancang Permukiman permukiman permukiman saat ini BUMN/
menggunakan yang sudah ada dan pengembangan Badan Usaha
prinsip akses kawasan permukiman Otorita/
universal, baru (fika diperlukan) Swasta Murni
kearifan lokal, secara bertahap
serta desain termasuk penyediaan
yang responsif fasum fasos
gender dan
inklusif Infrastrulitur Pembangunan Pembangunan ICKN KIKN 56.92O hektare APBN/
KIKN KIKN secara bertahap KPBU IKN/
termasuk penyediaan BUMN/
fasum fasos Badan Usaha
Otorita/
Swasta Murni

SK No 074234 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
_72a_

6.4.2.3 Pembangunan Industri dan Pusat Ekonomi

Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang
meliputi 6 klaster industri dan 2 klaster pemampu(enabled yang
terdiri atas hal berikut:
a peningkatan kapasitas dan diverisifikasi klaster industri berbasis
pertanian berkelanjutan di
Daerah Mitra yang akan berfokus pada
peningkatan produksi dan investasi di industri nutrisi;
b peningkatan kapasitas klaster industri masa depan yang berbasis energi
terbarukan di Daerah Mitra yang akan berfokus pada perluasan kapasitas
pabrik perakitan untuk melayani permintaan dalam dan Iuar negeri,
serta didukung penyediaan insentif mengikuti ketentuan peraturan
untuk pengembangan kapabilitas penelitian dan
pengembangan, dan investasi baru di bidang suku cadang dan komponen
kendaraan listrik roda dua dan panel surya;
c penguatan klaster farmasi terintegrasi di Daerah Mitra yang akan
difokuskan untuk produksi bahan baku obat di dalam
negeri, inovasi produk farmasi baru berbasis bahan kimia, produksi vaksin
di dalam negeri, dan perluasan pasar ekspor;
d penguatan daya saing produk dan layanan klaster ekowisata dan wisata
kebugaran yang inklusif, responsif gender, dan ramah anak;
e peningkatan kapasitas klaster industri kimia maju dan turunannya di
Daerah Mitra yang al<an difokuskan untuk meningkatkan investasi di
produk kimia khusus, memperluas penggunaan produk petrokimia lintas
sektor ekspor produk petrokimia, menambah kilang untuk
produksi minyak nabati, menam bah pabrik olekimia, serta memperkuat
penelitian dan pengembangan;
f. penguatan klaster energi rendah karbon di Daerah Mitra yang akan
difokuskan untuk memperluas gasilikasi batu bara untuk mengurangi
ketergantungan pada impor, memperkuat pusat OEM, mengembangkan
biafuel baru, serta meningkatkan rehabilitasi pertambangan dan
penerapan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan;
C. penguatan kota cerdas dan pusat digital yang didukung perluasan
p€nera.pan Artificial Intelligene (AI) dan teknologi digital terbaru lainnya;
h. penguatan pendidikan Abad ke-21 yang berfokus pada pengembangan
bidang keilmuan yang selaras dengan kebutuhan industri yang semakin
maju dan berstandar dunia.

SK No 141725 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-729-

Tabel 6-21 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Industri dan Pusat Ekonomi di Tahap 4 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2035-2039

ti%l
IDU Kot
,:fffiffFi! LoLa.t
,\E!3
I Pendapatan Infrastruktur Perencanaan l. Pemutakhiran KIKN, KI Paket dokumen per APBN/APBD/ 2035
Domestik Kawasan Industri MasterytlanKawasan Buluminung indikasi program BUMN/Badan
Regional Bruto dan pusat dan/atau site plan (PPU), KI per lokasi Usaha Otorita/
(PDRB) Per ekonomi 2. Penyusunan Kajian Kariangau Swasta Murni
Kapita negara Kelayakan (Balikpapan),
(setara ekonomi) Samarinda,
berpendapatan Perizinan l. PenJrusunan dan/atau Maloy/KEK Paket dokumen per Surasta Mumi/ 2035
tinCSi pemutakhiran dokumen indikasi program BUMN/Badan
MBTK (Kutai
Izin Lingkungan Timur), dan di per lokasi Usaha Otorita
2. Proses pengajuan baru
wilayah
dan/atau perpanjangan
perizinan lahan Kalimantan
Timur lainnya
3. Proses pengajuan baru
dan/atau perpanj angan
Izin Usaha

SK No 074235 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-730-

![o lbu Kota Iadtlart Progran Ertut iltliEft


Aftfvftar Torget
EIIfiEl Guaa Lahaa
Tata Ruang dan 1. Revisi RTRW Palet dokumen per APBN/ 2035
Wilayah 2. Penetapan dan/atau indikasi program APBD
revisi RDTR per lokasi

Infrastruktur 1. Pembangunan dan/atau KI l. Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2035


Dalam Kawasan peningkatan kapasitas Buluminung lokasi KPBU IKN/
produksi (PPU), KI 2-Paket BUMN/Badan
2. Pengadaan dar/atau Kariangau pembangunan Usaha Otorita/
perluasan lahan (Balikpapan), infrastruktur per APBD/
Kawasan Industri Maloy/KEK indikasi program APBN
3. Pematangan Lahan MBTK (Kutai per lokasi sesuai
Kawasan Timur), kebutuhan
4. Pemeliharaan
infrastrulrtur dalam
kawasan

SK No 07-i153 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-731 -
rFI
ti'lt!
Ibu Kotc Jc!t!/ Iadllart Prognn urtul
AIAMtar Targct ffiE'lE
?gE
Infrastruhur l. Pengembangan pusat Wilayah Ibu 1. Paket APBN/APBD/ 2037
Pemampu dan infrastrukur digital Kota pembangunan KPBU IKN/
(enabler) 2. Penguatan pusat Nusantara infrastruktur per BUMN/Badan
pendidikan dan dan/atau indikasi program Usaha Otorita/
pelatihan vokasi dan Daerah Mitra sesuai kebutuhan Swasta Murni
perguruan tinggi Ibu Kota 2. Paket kebljakan
3. Penyusunan kebijakan Nusantara per indikasi
dan penerapan Artificial program per
Intell@ence (AIl dalr klaster ekonomi
teknologi digital terbaru sesuai kebutuhan
lainnya

SK No 074154 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-732-
|t ri
r,-?i!
lluraltara Atttvttat Skena
2Ct45 Guaa Irtaa
Kone]<tivitas l. Pembangunan KI Paket pembangunan APBN/APBD/ 2037
Luar Kawasan dan/atau peningkatan Buluminung infrastruktur per KPBU IKN/
Jalan mendukung (PPU), KI indikasi progr€rm BUMN/Badan
akses menuju kawasan Kariangau per lokasi sesuai Usaha Otorita/
industri (Balikpapan), kebutuhan Swasta Murni
2. Pengembangan Samarinda,
pelabuhan mendukung Maloy/KEK
kawasan industri MBTK (Kutai
3- Penyiapan jalur kereta Timur), serta
api mendukung di wilayah
kawasan industri Kalimantan
Timur lainnya

SK No 074155 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-733-
Rcrcars
Pnoyet/ ir,fiil.rJl
Ahivlte: LoLari Target

Infrastruktur l. Pengadaan tahan untuk 1. Paket kegratan APBN/APBD/ 2037


Penunjang Luar pengembangan per lokasi
Kawasan KPBU IKN/
infrastruktur penunjang BUMN/Badan
luar kawasan 2. Paket
pembangunan Usaha Otorita
2. Pembangunan dan infrastruktur per /Swasta Murni
pemeliharaan lanjutan indikasi program
infrastruhur penunjang per lokasi sesuai
lainnya kebutuhan

SK No 074156 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-734-

16 Ibu llota i]:f,III.,ITI


AlttYtta! Lotert Targct ts"t'r:E
Guae Lahsr
Peningkatan 1. Fasilitasilnvestasi KIKN, KI Paket kegiatan p€r APBN 2035
Investasi 2. Pameran/Roadshow Buluminung indikasi program
Investasi (PPU), KI per lokasi sesuai
3- Penyusunan dan/atau Kariangau kebutuhan
pemutakhiran profil (Balikpapan),
Investasi Samarinda,
4. Pendampingan Maloy/KEK
Investasi MBTK (Kutai
5. Investasi Pembangunan Timur), serta
Fasilitas Produksi di wilayah
Kalimantan
Timur lainnya

SK No 074157 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-735-

M] Ibu trlota ProyeL/ EliIlllllls|


Attilvitac LoLarI
7r*.!3
Promosi Ekspor 1 Penyelesaian Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2035
Hambatan indikasi prog.am Swasta Murni/
Perdagangan dengan per lokasi sesuai BUMN/Badan
Negara Mitra kebutuhan Usaha Otorita
2. SimplifikasiRegulasi
Ekspor
3. Perumusan Insentif
Fiskal mengikuti
ketentuan peraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan

SK No 014158 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-736-

itt:] Ibu Nota Indllarl Program untut |}.'ETR Targct Tahur


A.ttlvltel
ztrEl
Kemitraan l. Pengembangan Rantai Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2035
Usaha Pasok UMKM indikasi program BUMN/Badan
2. Fasilitasi Produksi per lokasi sesuai Usaha Otorita/
UMKM kebutuhan Swasta Murni
3. Logistik UMKM
4. Kemitraan Usaha Mikro
dan Kecil dengan Usaha
Mikro dan Besar

Penyediaan 1. Pelatihan SDM Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2035


SDM 2. Riset permintaaan pasar indikasi program BUMN/Badan
Onarket demarld. per lokasi sesuai Usaha Otorita
analgsisl dan analisis kebutuhan
kebutuhan pelatihan
(training need.s analg si$
3. Perencanaan kebutuhan
lgrraga keda (manpouer
planning)
4. Pembangunan lavanan

SK No 074236 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-737 -

Ilto
Ibu Kota Jedr/
lSuraatara eltltdtar/ A'Ltftrftas SLc-a
2(,45 Guaa Iahaa
informasi pasar keq'a
5. Pengembangan konsep
a-firmasi pelibatan
tenaga keria lokal
Harmonisasi 1. Kebljal<an Rantai Pasok Paket kebliakan per APBN/ 2035
Regulasi Hulu Hilir indikasi program APBD
2- Penyusunan Insentif per klaster ekonomi
Fiskal mengikuti sesuai kebutuhan
ketentuan Irraturan
perundang-undangan
di bidang perpajakan
dan kepabeanan, dan
Non Fiskal

Catatan:
Rencana indikasi progam Infrastruktur pemampu lenablet) dijabarkan dalam penahapan pembangunan
sosial dan sumber Da5ra Manusia serta pembangunan Infrastmlrtur dan
Lingkungan.
Paket kegiatan pembangunan infrastruktur dan penyiapan sDM terbuka untuk diLaksanakan melalui
investasi swasta/BUMN/Badan usaha otorita atau dukungan pemerintah,
atau kerja sarna antara swasta, BUMN/Badan Usaha Otorita dan pemerintah.

SK Nc 07J160 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-73a-

6.4.2.4 Pembangunan Pertahanan dan Keamanan

Pada periode 2035 - 2039 sistem yang akan dibangun terdiri atas:
a. Sistem dan strategi pertahanan:
l. Mabes TNI (lanjutan);
2. Mabrigif & Yonmek B;
3. Yonkav B;
4. Yonarhanud;
5. Flite Penerbad di KP-IKN;
6. Lanud (KPIKN), Wing Udara, Skadron L7 45 9, Skadron Jet Tanker,
Skatek (lanjutan);
7, Kosek IKN, Satrudal Jauh-Sedang, Sat Anti Drone Taktis-Strategis
(lanjutan);
8. Resimen Arhanud (lanjutan);
9. Yonko 467 (lanjutan);
b. Simbol dan sistem dan strategi keamanan cerdas: Taman Makam Bahagia;
c. Sistem dan strategi keamanan cerdas:
1. Diklat SSDM;
2. Brimob Resimen IV Yon E;
3. Polsek luar IKN;
4. Pemenuhan peralatan;
5. Pemenuhan rumah dinas.

6.4.3 Pemindahan Pelayanan Publik Bagi PNA dan OI, serta pemindahan
TNI dan Polri

6.4.3.1 Pemindahan Penyelenggaraan Pelayanan publik bagi pNA dan OI


Pada Tahap 4, yaitu periode 2035-2059, akan berfokus pada
digitalisasi, peman tapan integrasi pelayanan publik, serta pemenuhan standar
pelayanan publik. Upaya pendekatan bilateral, promosi dan sosialisasi akan
kemajuan pembangunan Ibu kota Nusantara terus disampaikan kepada pNA

SK No 141053 A
SIDEN
REPUBLIK INDON

-739-
dan OI. Pada tahapan ini diharapkan PNA dan OI dapat didorong untuk mulai
membangun di komplek diplomatik dan OI di KIPP.

6.4.3.2 Pemindahan TNI dan Polri


Jumlah personil bidang Pertahanan dan Keamanan yang akan dipindahkan
pada Tahap 4 berjumlah 22.7A5 orang, seperti tercantum dalar,aTabel6-22.

Tabel6-22 JumLah pemindahan personil bidang


p€rtahanan dan keamanan pada Tahap 4
ff,tllr;4
Kementerian Pertahanan
TNI
TNI AD 4.927
TNI AL 4.227
TNI AU 1.977
Paspampres
Polri 10.520
BIN 335
BSSN
BAKAMLA 799
22.7A5

s tr
Pada Tahap 5, pengembangan Ibu Kota Nusantara diharapkan telah mencapai
puncaknya ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta
pertumbuhan penduduk yang telah stabil. Populasi KIKN dicanangkan
mencapai kurang lebih 1,7 s.d. 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan
perkotaan mencapai sekitar 100 jiwa per hektare. proyeksi jumlah populasi Ibu
Kota Nusantara pada Tahap 5 adalah sebagai berikut:

SK No l4l054A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-740-

Tabel 6-23 Proyeksi Jumlah Populasi Ibu Kota Nusantara


Sampai Dengan Tahap 5 (Tahun 2040-2045)

PopulaBi 2040 204t 2042 2043 7Ii9Zl 2045

I Jumlah Tenaga Kerja 679.2A7

1.1 Aparatur Sipil 100.023 100.023 100.023 100.o23 100.023 100.023


Negara (ASN)

1.2 Kemhan/TNI, POLRI, 1o3.742


BIN, BSSN, dAN
Bakamla

1.3 Pegawai Lembaga 1.234


Negara Independen/
Badan Publik

1.4 Tenaga Kerja Sektor 85. 193 87.983 90.773 93.563 96.389 99.273
Ekonomi dari
industri di dalam Ibu
Kota Nusantara

1.5 Tenaga Keda di 195.377 201.983 208.589 215. 195 221.450 227.703
Sektor Layanan
Pendukung yang
diinduksi dari
industri dalam Ibu
Kota Nusantara

1.6 Tenaga Kerja 33.346 34.952 36.557 38.162 39.767 41.372


Konstruksi pada
masa pembangunan
Ibu Kota Nusantara
2 Populasi t.L67-664
Tanggungan/
Dependen

2.7 Anggota Keluarga. 400.o92 400.o92 400.o92 400.o92 400.o92 400.o92


ASN

2.2 Anggota Keluarga 290.478


Kemhan/TNI, POLRI,
BIN, BSSN, dAN
Bakamla

SK No 141055 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-741 -

No Populasi 2040 2041 2042 2043 2024 2045

2.3 Anggota Keluarga 4.961


Pegawai Lembaga
Negara Independen/
Badan Publik

2.4 Mahasiswa 44.406 44.446 54.708 62.367 72.970 88.812


2.5 Keluarga Tenaga 88.670 9t.574 94.478 97.342 1o0.323 103.263
Kerja Sektor
Ekonomi dari
industri di dalam Ibu
Kota Nusantara

2.6 Keluarga Tenaga 203.352 21o.227 2t7 .703 223.978 230.4a9 236.997
Ke{a di Sektor
Layanan Pendukung
yang diinduksi dari
industri dalam Ibu
Kota Nusantara

2.7 Keluarga. Tenaga 34.707 36.379 38.049 39.720 41.390 43.061


Kerja Konstruksi
pada masa
Pembangunan Ibu
Kota Nusantara

3 Jumlah Penduduk 168.660 169.133 169.607 t70.oa2 170.559 77 |.O37


Eksisting yang
berada dalam
delineasi Ibu Kota
Nusantara

TOTAL POPUI^AST 1.911.9a8


Catatan :
a. pemindahan ASN diproyeksikan selesai pada tahap kedua.
b. proyeksi tenaga ke{'a konstruksi merupakan angka sementara berdasarkan data historis di
luar perhitungan investasi sektor konstruksi.
c. proyeksi Pegawai l,embaga Negara Independen/Badan Publik beserta keluarga baru
mencakup data pegawai Bank Indonesia.

Pada Tahap 5, pengembangan kawasan akan difokuskan pada KIpp tahap 28


sub-BWP II, tahap 3A dan 38 Sub-BWP III; Kawasan Ibu Kota Nusantara Barat;
Kawasan Ibu Kota Nusantara Timur; serta Kawasan Ibu Kota Nusantara Utara.
Pembangunan pada Tahap 3 akan difokuskan kepada zorra mixed-use dengan

SK No 141056A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-742-
sejumlah tipologi, meliputi (1) Perluasan Kawasan Perkantoran Pemerintahan
Pusat (Lemb"ga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, dan Eksaminatif) dengan
penerapan smart gouernment; (21 Perluasan kawasan permukiman ASN dan
TNI/Polri; serta (3) Perluasan Kawasan bisnis dan ekonomi pendukung
termasuk pengembangan hotel bisnis, Eco resort dan MICE; (4) Perluasan
Kluster Industri (termasuk Industri 4.O center of excellenel; (5) Perluasan riset
dan pengembangan talenta serta Universitas unggulan; (6) Perluasan rumah
sakit internasional; (7) Perluasan Kawasan Industri di Daerah Mitra.
Pengembangan kawasan znna mixed-use tersebut didukung dengan menjaga
ruang terbuka hijau, serta pengembangan infrastruktur transportasi, serta
fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Dalam rangka mendukung pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara pada
tahap kelima, maka diperlukan langkah persiapan, pembangunan dan
pemindahan dengan rincian penjelasan sebagai berikut.

6.5. f Persiapan

Penyediaan tanah pada Tahap 5 dapat dilakukan melalui pelepasan kawasan


hutan maupun pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
atau pengadaan tanah langsung. Sementara itu, pada wilayah yang telah ada
pemilikan dan penguasaan masyarakat, apabila dilakukan melalui pengadaan
tanah b"gr pembangunan untuk kepentingan umum, Otorita Ibu Kota
Nusantara menJrusun DPPT dan menganggarkan biaya pembebasan lahan.
Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan pada tahap 5, maka
akan terus dilanjutkan sosialisasi secara lebih luas ke berbagai pemangku
kepentingan terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Sosialisasi ini
tidak hanya mencakup masyarakat lokal dan calon penduduk pendatang di Ibu
Kota Nusantara serta PNA dan OI, namun juga terhadap berbagai investor
potensial yang akan berperan dalam pembangunan dan pengembangan Ibu
Kota Nusantara.

6.5.2 Pembangunan

6.5.2.1 Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia


Adapun arahan pemanfaatan ruang untuk mendukung kegiatan pada Tahap 5
adalah sebagai berikut:

SK No 141057A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-743-
Tat,.]6-24 Penahapan Arahan pemanfaatan Ruang Aspek Sosial dan Sumber Daya Manusia
di Tahap 5 Tahun 204O-2045

(?:! Ibu Ibta


Aftlvttes/ uatulAktvtte: Lot.t Tasget
qtrtr,
1 >75Vo dai Konservasi dan Pelibatan tokoh Pemberian KIKN Pela-ksanaan APBN Setiap
256.742 hektare Restorasi hutan dan masyarakat penghargaan kepada pemberian tahun
area untuk dan lahan dalam tokoh adat dan penghargaan kepada
ruang hijau pelestarian dan masyarakat lokal yang
(65"/;o area
tokoh adat dan
konservasi dan berkomitmen menjaga masyarakat lokal yang
dilindungi dan restorasi hutan dan melestarikan
7oo/o area
berkomitmen menjaga
lingkungan dan hutan dan melestarikan
produksi
pangan) lingkungan dan hutan
Penghiiauan kembali KIKN Area penghijauan yang APBN/ Setiap
area yang terdampak meningkat di area Pembiayaan tahun
pembangunan fisik sekitar permukiman Kreat:f (creatiue
dan area pemukiman
penduduk frnncingl

SK No074161C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-744 -
it-Ji Rcr,caaa
Ibr Kota Jetd./ Proyctl
n1:]
uatul Ahlvltas Ltsst Tergct Trhua
4r{l Crrr!. I,ehan
2 1O0%o integrasi Ruang Publik, Diskusi forum Penguatan Wilayah Ibu Kota Forum dengan lembaga APBN/ 2045
seluruh Fasilitas sosial dan pelaksanaan forum Nusantara dan masyarakat adat Pembiayaan
penduduk Nasional, dan keagamaan diskusi dengan dan lokal yang Kreatif (creatiue
Integrasi Sosial pemangku diperkuat financingl
kepentingan dari
komunitas lokal/adat
Pergelaran Pergelaran Festival Wilayah Ibu Kota Pergelaran Festival APBN/ 2043
Festival Nusantara untuk Nusantara yang dihadiri oleh Pembiayaan
menghamornisasikan penduduk loka-l dan Kreatif (creatiue
hubungan antar pendatang financingl
seluruh penduduk di
Wilayah Ibu Kota
Nusantara
Pergelaran Perayaan 100 Tahun Wilayah Ibu Kota Kegiatan Perayaan 10O APBN/ 2045
Festival Indonesia merdeka Nusantara Tahun Indonesia Pembiayaan
dengan Merdeka Kreatif (creatiue
rnengintegrasikan fnancingil
seluruh aspek sosial

SK No 0?4237 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-745-

Ibu I(ota
Itlusaatara uatul Ahivttar Lotart Targct
2045 Guar Iataa
budaya dalam
kegiatan "Bulan l0O
Tahun Kemerdekaan"
Aset bernilai Lanjutan pengkajian KIKN Cagar Budaya dan APBN 2045
sosial dan dan pemanfaatan Objek Pemajuan
budaya penting Cagar Budaya dan Kebudayaan di wilayah
Objek Pemajuan Ibu Kota Negara
Kebudayaan dengan
melibatkan lemb"ga
pemerintah yang
bertanggung jawab
atas urusan
kebudayaan, serta
perguruan tinggi

SK No 074163 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-746-

r.-tt Ibu Xote .rent / Eoyet/ ir5-rrn


Ildttert
Afttyitar/ Erltul A,hlvlta! Targct SLcna
ml Guaa Iaherr
Pemeliharaan cagar KIPP Fasilitas keagamaan APBN 2040
budaya dan dan aset dan fasilitas sosial
penting nasional pada tingkat nasional
dengan melibatkan yaitu Rumah Ibadah,
peran masyarakat adat Museum Nasional,
dan lokal dan Galeri, serta
pemeliharaanya Perpustakaan
Nasional
3 l0o7o warga Infrastruktur Aset bernilai Lanjutan Wilayah Ibu Kota Fasilitas keagamaan APBN/KPBU 2041
dapat Perkotaan, sosial dan pembangunan fasilitas Nusantara
menjangkau dan fasilitas sosial di IKN/Swasta
Fasilitas Umum budaya penting sosial dan budaya di berbagai skala
layanan sosial/ dan Fasilitas Murni
luar pembangunan pelayanan, seperti
masyarakat Sosial
Rumah Ibadah,
dalam waktu 10
menit Perpustakaan, Taman
Rekreasi, dan ruang
terbuka

SK No 074164 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-747 -

.Ieais/ Proyet/ Iailllul


Etlt[L AklYitar Lolr.t Trrget Tehul,
mlrl
Fasilitas Penyediaan Posyandu Wilayah Ibu Kota Minimal I per skala APBN/APBD 2040-20,45
Kesehatan Nusantara layanan wilayah setara
RW

Penyediaan Wilayah Ibu Kota Minimal I puskesmas APBN/APBD 2040-2045


Puskesmas Nusantara per skala pelayanan
setara kecamatan
dapat bertambah
dengan memperhatikan
pa.da tingkat kepadatan
penduduk

Penyediaan Rumah KIPP Minimal 1 RS APBN/KPBU 2040-20,45


Sakit Berstandar Berstandar IKN
Internasional Internasional

SK No 0i4i65 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-748-

r.=?l!
Lotart
trfir"rfl
urtul Ahivltar Tatgct
EITB
Penyediaan Rumah Wilayah Ibu Kota minimal I RS APBN/APBD/ 2040-2045
Sakit Nusantara KPBU
IKN/Swasta
Murni
Penyediaan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/APBD/ 2040-2045
Laboratorium Nusantara Laboratorium KPBU
Kesehatan terstandar minimal IKN/Swasta
tingkat keamanan murni
trayan (Bio Safefu
Leuel/BSLI3 dan dapat
ditingkatkan sampai
minimal BSL 4
Peningkatan kapasitas Wilayah Ibu Kota Fasilitas pelayanan APBN/APBD/ 2040-20,45
fasilitas pelayanan Nusantara kesehatan yang sudah KPBU IKN
kesehatan ada

SK No 074166 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
_749_

(t'l Iadttast Progna


urtut Altivitrr Tahun
'{'rI] GuDa lalr.n
Fasilitas Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2045
Pendidikan lanjutan unit sekolah Nusantara rK/R /BAl Swasta Murni
baru dan PAUD di setiap wilayah
pengembangan tingkat setingkat
TK/RA/BA/PAUD desa/ kelurahan atau
tersedia minimal I
TK/RA/BA/
PAUD untuk 27O anak
usia 3-6 tahun

Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2045


lanjutan unit sekolah Nusantara sD/Mr/sDLB/ Swasta Murni
baru dan Sederqiat untuk 672
pengembangan tingkat anak usia 7- 12 tahun
sD/Mr/SDLB/
Sederajat

SK No 074167 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-750-

r.-1':,
Ibu Kots
Aftfefta./ ultul Alttvlta. T.!gct SLena
Gture
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2o45
lanjutan unit sekolah Nusantara SMP/MTs/ Swasta Murni
baru dan SMPLB/ Sederqlat
pengembangan tingkat untuk 1.056 anak usia
SMP/ MTs/SMPLB/ 13- 15 tahun
Sederajat
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal 1 APBN/ 2045
lanjutan unit sekolah Nusantara SMA/SMK/MA/ Swasta Murni
baru dan SMALB/ Sederajat
pengembangan tingkat untuk 1.296 anak usia
SMA/SMK/MA/ 16- 18 tahun
SMALB/ Sederajat
Penguatan perguman Wilayah Ibu Kota Tercukupinya sarana APBN/KPBU Setiap
tinggi unggulan Nusantara dan prasarana PT IKN/ tahun
dan/atau Daerah unggulan untuk Swasta Murni
Mitra Ibu Kota mendapatkan
Nusantara akreditasi internasional

SK No 074168 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-751 -

KPI
t?:! IbE trotr Jertc/ ProyeL/
Ltrtl target
Iltea
Pembangunan Wilayah Ibu Kota Tersedia minimal I APBN/ 2045
lanjutan unit Tempat Nusantara TPA/ DC di setiap Swasta Murni/
Penitipan Anak/Day wilayah setingkat Pembiayaan
Care desa/ kelurahan atau Kreatif (creatiue
tersedia minirrral I firnncingil
TPA/DC untuk 27O
anak usia O - 12 tahun
(sama dengan
TKlRA/BA/PAUD)
4 10O% ruang Fasilitas umum Balai Adat/ Konstruksi tahap Wilayah Ibu Kota Balai ad217p1r="1 APBN/ 2047
publik Pusat akhir pembangunan Nusantara kebudayaan pada skala Pembiayaan
dirancang kebudayaan balai adat/pusat pelayanan setara Kreatif (creative
menggunakan kebudayaan di kecarnatan
prinsip akses funncnq)
Wilayah Ibu Kota
universal, Nusantara
kearifan lokal, Monitoing Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN/ 2045
s€rta desain pembangunan Balai
yang responsif Nusantara pembangunan balai
Adat agar tetap sejalan adat

SK No 074169 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_752_

r,T'tl
Ibr f,ota Jedr/ l-l',firEn
unhrl Aklvttas LoLart

gender dan dengan prinsip yang Pembiayaan


inklusif telah ditetapkan. Kreat:f (creatiue
financing)
Pembangunan Diskusi forum Pelibatan secara aktif Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN/ 2040
urriversal sosial kelompok kelompok Nusantara pembangunan fisik dan Pembiayaan
rentan seperti sosial dari kelompok Kreatil (creatiue
Organisasi kelompok rentan. funncingl
Penyandang
Disabilitas,
Perempuan, Anak, dan
Lansia untuk sama
sama mengevaluasi
pembangunan frsik
dan sosial yang telah
dan akan berjalan

SK No 074170 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-753-

ErE rft
Itusattara uatu'L Ahtvitu
2446 Guaa Lahaa
5 l0 menit ke Infrastruktur Ruang Publik Melengkapi ruang KIKN Tersedianya fasilitas APBN/KPBU 2040
fasilitas penting Permukiman- yang aksesibel ruang publik dengan hiburan di berbagai IKN/
dan sirnpul Kohesi dan dan penuh berbagai fasilitas ruang publik dan Pembiayaan
transportasi Inklusi Sosial interaksi hiburan sederhana fasilitas transportasi Kreatif lcreatiue
publik yang mendukung funncirq)
terjalinnya komunikasi

Evaluasi melalui Area Luar IOKN Hasil survei kepuasan APBN 2042
survei kepuasan masyarakat dan
terhadap dokumen evaluasi
layanan, fasilitas, dan
sistem yang ada pada
fasilitas publik secara
umum

SK No 074171 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-754-
KPI
iitl . Ibr Kota Jeatr/ il5Frfl
u.ltul A&ttvlta. T.rget
mr+l
6 >10%o dari lahan Ketahanan Pelibatan Penguatan kelompok Wilayah Ibu Kota Modul pelatihan bagi APBN/ 2040
256.142 }rel<tare Pangan rnasyarakat adat kelompok tani lokal Nusantara desa dan/atau Pembiayaan
tersedia untuk dan lokal dalam dengan pelatihan masyarakat yang hidup Kreatit (creatiue
kebutuhan mendorong pertanian modern dan dalam kawasan hutan
produksi financingl
aspek bantuan subsidi dan dan/atau kawasan
pangan ketahanan Iahan pertanian
pangan
Kolaborasi dan Wilayah Ibu Kota Kemitraan antara APBN 2047
komitmen masyarakat Nusantara masyarakat lokal,
lokal, swasta dan swasta dan pemerintah
pemerintah dalam untuk mendukung
menyerap produk lokal produk lokal
pertanian melalui
program pertanian tiga
sektor

7 6O7odaur ulang Ekonomi Sirkular Pemanfaatan Pengintegrasian Wilayah Ibu Kota Produk daur ulang APBN/ 2040
timbulan Sisa Pangan dan produk daur ulang Nusantara menjadi budaya
untuk pemenuhan masyarakat

SK Nc 07.1172 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-775-
it fi
nlr!
Jeub/ ProyeL/
uatul Aktlvltar Targct Tahun
EfifEl
8. Net Zero Transportasi Bus, Kereta Api Penerapan moda KPIKN dan Operasional moda APBN/ 2045
Emission umum transportasi umum Daerah Mitra transportasi umum Swasta Murni
untuk Ibu Kota berbasis listrik serta sekitarnya berbasis listrik
Nusantara di fasilitas pendukung
2045 dl (charging facititgl
kawasan
256.742
hektare
g l0o%o ruang Infrastruktur Pengembangan Peningkatan kualitas KIKN Kualitas permukiman APBN/KPBU 2045
publik Kawasan kawasan lingkungan yang meningkat IKN/
dirancang Permukiman permukiman permukirnan saat ini BUMN/Badan
menggunakan yang sudah ada dan pengembangan Usaha Otorita/
prinsip akses kawasan permukiman Swasta Murni
universal, baru (jika diperlukan)
kearifan lokal, secara bertahap
serta desain termasuk penyediaan
yang responsif fasum fasos

SK No 074238 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-756-

Ibu Eota Jents/ Iadlta:l Progran


untul Ahiviter Trrget Tahul
Guaa Iahaa
256.142 helnare Infrastruktur permukiman
memiliki akses Permukiman di area masyarakat
terhadap permukiman
infrastrulftur masyarakat
penting pada Evaluasi keterlibatan Wilayah Ibu Kota Dokumen evaluasi APBN 2040
2045 tenaga kerja lokal Nusantara ketenagakerjaan
pada pembangunan penduduk lokal usia
Ibu Kota Nusantara keria
I 0%o kemiskinan Pengentasan Pendataan Evaluasi 5 tahun Wilayah Ibu Kota Dokumen eva-luasi APBN 2040
pada populasi Kemiskinan pendataan teringrasi Nusantara pendataan masyarakat
Ibu Kota basis data terpada di lokal dan pendatang
Nusantara pada Wilayah Ibu Kota
tahun 2035 Nusantara
Rujukan dan Penguatan kapasitas Wilayah Ibu Kota DMD/K yang APBN 20,4rJ
l.ayanan Sosial Pemda, Desa, Nusantara terintegrasi dengan
Kelurahan, dan Puskesos di seluruh
Masyarakat untuk Ibu Kota Nusantara
mengelola dan terlaksana densan

SK No074174C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-757 -

Rclcaaa
rt flfrr,J}:l
uatul AttMtrr Lte.t Targct
MI]F] Gura Lchaa
memberikan rujukan kapasitas
terhadap masalah dan komprehensif dan
layanan sosial yang berkesinambungan
dihadapi/ diperlukan
penduduk rentan
Kemandirian ILanjutan] Wilayah Ibu Kota Bertambahnya jumlah APBN/ 2040
Ekonomi Membangun Nusantara masyarakat yang dapat BUMN/Badan
kemandirian ekonomi mengakses layanan Usaha Otorita/
dengan membuka perbankan dan Swasta Murni/
akses terhadap layanan teknologi Pembiayaan
permodalan mandiri (internet) Kreatif (creatiue
(perbankan) dan financing)
permodalan bantuan
(pemerintah), serta
internet (teknologi)

SK No 074175 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-754-

Ii'rrI"IT
Itlusaatar.. ratul Alttvltas Etcra
2()45 eilrrg
10 Rasio Gini Pengentasan Pemberdayaan Implementasi Wilayah Ibu Kota Modul/ kurikulum bqgi APBN/ 2040
regional Ketimpangan Masya-rakat kurikulum pelatihan Nusantara BLK yang sudah ada BUMN/Badan
terendah di tenaga kerja terbaru di dan yang baru di Usaha
Indonesia pada BLK dan pusat pusat wilayah Ibu Kota Otorita/ Swasta
2o,45 pelatihan dengan Nusantara Murni/
memperhatikan Pembiayaan
kebutuhan pasar Kreaif (creatiue
Penyaluran tenaga Wilayah Ibu Kota Tersalurnya tenaga APBN/ 2040
kerja terlatih pada Nusantara kerja terlatih ke BUMN/Badan
berbagai industri dan berbagai industri di Usaha Otorita/
kegiatan di witayah Wilayah Ibu Kota Swasta Murni/
Ibu Kota Nusantara Negara Pembiayaan
bekerja sama dengan Kreattf (creatiue
pemerintah daerah funncingl
dan badan swasta

SK lrlo 074176 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-759 -
it-it
ffi,t rl.r=rn Target fEfllll'!'l
urtut Ahlvltar
Guaa Lah.n
Pemanfaatan potensi Wilayah Ibu Kota Peningkatan ekonomi APBN/ 2040
lokal baik itu Nusantara baru bagi BUMN/Badan
pariwisata, produk Masyarakarat lokal dan Usaha Otorita/
unggulan, produk masyaral<at adat di Swasta Murni/
ekonomi kreatif, Wilayah Ibu Kota Pembiayaan
maupun seni budaya Nusantara Kreatrf (creatiue
untuk membuka firnncing)
peluang ekonomi baru
lokal

SK No -741?7 C
REPUBLIK INDONESIA

-760-
6.5.2.2 Pembangunan Infrastnrktur dan Lingkungan
Pada tahun 2O4O-2O45, pembangunan KIPP ditargetkan antara lain tahap 2B
Sub-BWP II, Tahap 3A, dan 38 Sub-BWP III, pembangunan infrastruktur
ditargetkan telah terbangun secara menyeluruh, baik sarana prasarana
pendukung kawasan maupun koridor transportasi penghubung antar pusat
kegiatan. Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 5 adalah sebagai
berikut:
a. Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan dari KA di Ibu Kota
Nusantara dan Daerah Mitra sekitarnya;
b. Lanjutan pembangunan jalan di KIKN dan KPIKN;
c. Pembangunan dan pengembangan utilitas terintegrasi, seperti:
1. Pemantapan sistem penyediaan air baku untuk memenuhi kebutuhan
100 persen pengembangan Ibu Kota Nusantara Tahap 5;
2. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi
kota cerdas di KIKN;
3. Pemantapan infrastruktur (hiiau dan abu-abu) untuk penerapan
prinsip kota spons dan pengembangan/pemutakhiran smart earlg
wamirq sAstemi
4. Penambahan kapasitas penyediaan tenaga listrik dan gas melalui
pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan gas: pembangunan
pembangkit, sistem penyaluran tenaga listrik, cadangan dan
penyimpanan energi, serta jaringan gas kota.
d. Program konservasi dan restorasi hutan;
1. Rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
2. Penambahan penanamzrn di area pengembangan;
3. Penambahan penanaman pohon dan vegetasi di area KIPP dan KIKN;
4. Pelibatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat dan lokal,
termasuk perempuan dan anak dalam pengelolaan hutan/wanatani.
e. Pengembangan sarana pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, olahraga).

SK No l4l058A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-76t-
f. Penyediaan Perumahan sesuai dengan jumlah kebutuhan rumah tangga
yang mempertimbangkan beberapa alternatif pendanaan, salah satunya
KPBU IKN untuk:
1. pengembangan rumah umum (lanjutan);
2. rumah negara/ rumah dinas ASN, TNI dan Polri (lanjutan);
3. rumah masyarakat/ tenaga pendukung Ibu Kota Nusantara (komersial
maupun swadaya).

Arahan pemanfaatan ruang untuk pembangunan infrastruktur dan


lingkungan pada Tahap 5 dapat dilihat pada tabel Tabel 6-25.

SK No 141059A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-762-

Tabel 6-25 Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Sosial di Tahap 5 Tahun 2O4O-2O45
XPI
r.-li!
Ibu l(otr Iadtteri
rrtul ALtivlta. TerEet
Guaa Lqfra
I Instalasi Infrastruktur Panel surya atap Pemasangan panel KIPP dan Menyesuaikan dengan BUMN/Badan Setiap tahun
kapasitas llsl6nagallstrikan surya atap seluruh potensi atap gedung Usaha Otorita/
energi (Penambahan dari perkotaan untuk dibangun panel Swasta Murni/
terbarukan panel surya atap pada Wilayah Ibu surya atap KPBU IKN
akan tahap sebelumnva) Kota Nusantara
memenuhi fular Farm Pemasangan Solar PV KIKN 3.632,7 ha BUMN/Badan 2045
700yo (Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
kebutuhan pembangunan Solar dibangun solar fanl Swasta Murni/
energi Ibu Kota Farm pada tahap KPBU IKN
Nusantara sebelumnya)
Solnr Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 2.484,7 ha BUMN/Badan 2045
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
pembangunan Solar dibangun solar farm) Swasta Murni/
Fanm pad.a tahap KPBU IKN
sebelumnya)

SK No 074178 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-763-
Ibu Ihts Jcats/
,Atttvttar/ u.atul Altftdter Lotart Stcma
2lfi5
Solar Fann Pemasangan Solar PV KPIKN 392,6 hektare BUMN/Badan 2045
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha Otoritarr
pembangunan Solar dibangun solar farml Swasta
Fann pada tahap Murni/KPBU
sebelumnya) IKN
Solar Fann Pemasangan Solar PY KPIKN 3.675,3 helrtare BUMN/Badan 2045
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
pembangunan Solar dibangun solar farml Su/asta
Fann pada tabap Murni/ KPBU
sebelumnya) IKN
Solar Farm Pemasangan Solar PV KPIKN 310,7 hektare BUMN/Badan 2o,45
(Penamballan dari (Potensi lahan untuk Usaha Otorita/
pembangunan Solar dibangun solar farml Swasta
Farm pada tahap Murni/KPBU
sebelumnya) IKN

SK No 07.{179 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-764-

Jcals/ mfir?r,'l
tiTn
untut Attlvltas
ET*EI Guaa Lghrrr
Solar Fann Pemasangan Solar PV KIKN 621,6 hektare BUMN/Badan 2045
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan ,Solar dibangun solar fam! Otorita/ Ss/asta
Farm pada ta}:ap Murni/KPBU
IKN
Solar Fann Pemasangan ,Solar PV KPIKN 2.607,4 }Iel<tare BUMN/Badan 2045
(Penambahan dari (Potensi lahan untuk Usaha
pembangunan Solcr dibangun solar fatml Otorita/ Swasta
Farm pada tahap Murni/KPBU
ga IKN
Cadangan dan Pembangkit listrik KIKN dan lsYo-2oo/o dari total BUMN/Badan 2045
Penyimpanan cadangan dan baterai KPIKN kapasitas pa.sokan listrik Usaha
Energr sebagai penyimpanan (Tergabung di Otorita/ Swasta
untuk menjaga wilayah solar Murni/KPBU
stabilitas jaringan dan fann) IKN
meningkatkan
keandalan

SK No 07.1180 C
PRESIOEN
REPUBLIK INOONESIA
-765-
Eit
Ibu Kote JcaIs/
ft| uatul Altlvlter iriT?rn

Gardu induk Pembangunan Gardu KIPP I Unit BUMN/Badan 2045


terisolasi gas (Gas Induk Usaha Otorita/
Insulated Swasta Murni/
Stzbstatron/ GIS) KPBU IKN
l50kv
Gardu Induk Pembangunan Gardu KPIKN Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2o,45
150kv Induk penambahan permintaan Usaha Otorita/
pasokan listrik Swasta
Murni/KPBU
IKN
Gardu Distribusi Pembangunan Gardu Wilayah Ibu Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2045
2okv Distribusi Kota Nusantara penambahan permintaan Usaha Otorita/
pasokan listrik Swasta
Murni/KPBU
IKN

SK No 074181 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-766-

Ibu Xot Jealr/ Iadtta.t Progran


u[tul Attftrttrt Tahrra
Cruna Labaa
Jaringan Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2045
Transmisi dan transmisi dan Kota Nusantara jumlah permukiman dan Usaha Otorita/
Distribusi distribusi bawah tanah perkantoran yang Swasta
(bila sudah tersedia dibangun Murni/KPBU
jaringan utilitas IKN
terpadu di lokasi
setempat)
Gardu Induk Pembangunan Gardu Wilayah Ibu 1 Unit BUMN/Badan 2045
50okv Induk dan tapak tower Kota. Nusantara Usaha Otorita/
transmisi untuk Swasta
interkoneksi Sistem Murni/KPBU
Ketenagalistrikan IKN
Kalimantan
(Pembangunan
menyesuaikan dengan
penambahan
permintaan pasokan

SK Nc 074182 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-767 -
il!f.-E1.Tfl
n1' Ltr.t T.rget Tahua
A'IEI Guna IaLea
Smart meteing Pemasangan smart Tersebar di Menyesuaikan dengan APBN/ Setiap tahun
meteing yaIlg dapat Wilayah Ibu jumlah permukiman dan Masyarakat
berkomunikasi dua Kota Nusantara perkantoran yang Pelanggan
aralr dengan database dibangun
penyedia listrik
Infrastruktur Gas Jaringan Gas Pemasangan jaringan Wilayah Ibu Menyesuaikan dengan BUMN/Badan 2040
Kota gas kota Kota Nusantara jumlah permukiman Usaha Otorita/
yang dibangun Swasta Murni/
KPBU IKN
2 6O7o daur Infrastrulrtur Fasilitas Pengolahan sampah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
ulang timbulan sistem Pengomposan organik dengan kebutuhan dan studi IKN/
limbah padat pengelolaan kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
di tahun 2O45 persampahan - studi lanjutan Kreatil (creatiue
Daur Ulang financinol
Sampah Rumah Fasilitas daur Terdiri dari berbagai Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
Tangga dan ulang fasilitas untuk dengan kebutuhan dan studi rKN/
Sampah Sejenis mendaur ulang kebutuhan dan lanjutan
Rumah Tangga studi tan

SK No 074183 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-768-

[1i! Ibu Xota Iadllart Prognm


Ilursatara Tcdet
2()rt6 Guaa lahan
berbag i macam Pembiayaan
material sampah Kreatif (creatiue
fiiwtcingt
Infrastruldur Fasilitas Pengolahan sampah Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
sistem pengolahan rumah tangga dan dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
pengelolaan sampa.h melalui sampah sejenis rumah kebutuhan dan lanjutan Murni
persampahan - proses termal tangga yang tidak bisa studi lanjutan
Pengolahan (Waste to Energgl didaur ulang
Sampah Rumah dan/atau
Tangga dan pengolahan
Sampah Sejenis sampah menjadi
Rumah Tangga barang (Waste to
Prodttct)
Lahan Urug Tempat pemrosesan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
Saniter (Sanifary akhir untuk residu dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
Landfin pengolahan sampah kebutuhan dan lanjutan Murni
rumah tangga dan studi lanjutan
seienis rumah tansra

S i No 074i84 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-769-
rllt
M' I!.lll-rl lt,og,.n
urrtul Altirltag TTT=TR Targct
Gura lahaa
yang tidak dapat
didaur ulang
Infrastrulrtur Jaringan Jaringan pengumpul Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
sistem pengangkutan sampah dari bangunan dengan kebutuhan dan studi rKN/
pengelolaan sampah melalui vertikal ke stasiun kebutuhan dan lanjutan
persampahan - pn.eumatb Pembiayaan
pengumpulan PWCS studi lanjutan
Pengumpulan (Pneumatic Waste Kreattf (creatiue
Sarnpah Colledion System fmancing)
atau PWCS)
Stasiun Tempat pengumpulan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
Pengumpulan sarnpah dari jaringan dengan kebutuhan dan studi IKN/
PWCS PWCS kebutuhan dan lanjutan Pembiayaan
studi lanjutan Kreatif (creatiue
funncina)
Sarana Sarana pengumpuLan Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
Pengumpulan sampah dari sumber dengan kebutuhan dan studi IKN/
dan dan pengangkutan kebutuhan dan lanjutan
sampah ke TPST studi laniutan

SK No 074185 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-770-
Ei
Ibu Xote Jcnts/ ProycL/ hdltasl Prognn
uatut Ahtvttar SLcma
EE] Guaa Iaf,aa
Pengangkutan Pembiayaan
Sampah Kreatrf (creatiue
financing)
3 100% air Infrastruldur Air SPALD-T (IPAL-D Pengelolaan Air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
limbah akan Limbah dan jaringan Limbah dengan Sistem dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
diolah melalui perpipaan air Terpusat (o//-srte) kebutuhan dan lanjutan Murni
sistem limbah domestik) dilengkapi dengan studi lanjutan
pengolahan fasilitas pengoLahan
pada tahun lumpur
2035
4. Permukiman Infrastruldur Pengelolaan Operasi dan Wilayah Ibu Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
yang ada dan SDA - Sumber Air infrastruktur Pemeliharaan Sumber Kota Nusantara kebutuhan dan studi IKN
terencana di penyediaan air dan Intake Air Baku lanjutan
kawasan baku

SK No 074186 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-777-

&! Jents/
urtutAttMtas LoLart Target Stena TeLua
zrEl
256.t42 Infrastruldur Pembangunan l - Lanjutan Wilayah Ibu Ditentukan sesuai APBN/KPBU 20,45
heldare SDA -Banjir dan infrastruktur pembangunan Kota Nusantara dengan kebutuhan dan IKN
memiliki akses Drainase drainase, infrastruktur studi lanjutan
terhadap Perkotaan pengendali banjir drainase, pengendali
infrastruktur dan pengendali banjir dan
penting pada sedimen pengendali sedimen
20,45 2. Operasi dan
pemeliharaan
infrastruktur
drainase, pengendali
banjir dan pengendali
sedimen
Infrastruktur Air Jaringan Optimalisasi KIPP Disesuaikan dengan APBN/KPBU
Minum untuk 2045
Distribusi penyerapan idle kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
KIPP capacitg IPA yarrg lanjutan serta Murni
terbangun pada tahap ketersediaan MUT
4

SK No 074187 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-772-
Ibu Not Jetbl
Altivitar/ rltut Atttvttas r-E
=rR Stcmr
Guac Iahea
Air Minum untuk Instalasi Target kualitas air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2o45
KPIKN Pengolahan Air minum aman dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
Minum kebutuhan dan lanjutan Murni
studi Ianiutan
Jaringan Jaringan transmisi air Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2o45
perpipaan minum dari IPA dengan kebutuhan dan studi IKN/ Swasta
transmisi air menuju reservoir kebutuhan dan lanjutan Murni
minum studi laniutan
Reservoir Induk Penyimpanan air yang Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
akan melayani setiap dengan kebutuhan dan studi IKN/Swasta
daerah pengembangan kebutuhan dan lanjutan Murni
studi laniutan
Jaringan Pengaliran air minum Disesuaikan Disesuaikan dengan APBN/KPBU 2045
Distribusi yang memenuhi 3K dengan MUT IKN/Swasta
(kuandtas, kualitas, kebutuhan dan Murni
dan kontinuitas) studi lanjutan

SK No 074188 C
PRES IOEN
REPTJBLIK INDONESIA
-773-
rPI
Ibu Ibta Jenlr/ ilrE?tlF
IIEI Tahutl
uatul Altlvltar
Ufi:TH
5- aoo/o Transportasi Bus Pengembangan KPIKN dan Operasional angkutan APBN/ 2045
pedalanan Umum angkutan umum bus Daerah Mitra umum berbasis bus dan Swasta Murni/
dengan dan fasfitas sekitarnya fasilitas pendukung BUMN/Badan
transportasi pendukung lhalte/sllr,lter) Usaha Otorita
publik atau (Halte I slelter)
mobilitas aktif
Kereta Api Pembangunan KPIKN dan Operasional angkutan APBN/KPBU 2045
angkutan umum Daerah Mitra umum berbasis kereta IIc{/
massal berbasis kereta sekitarnya api BUMN/Badan
api di Ibu Kota Usaha Otorita
Nusantara dan Daerah
Mitra sekitarnya

SK No 074189 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
-774-

lbu Eota Proyct/


&t u.ltul AJrtlvltar
6. l0 menit ke Infrastruktur Jalan di KIKN Operasional jaringan KIKN dan 10oo/o jaringan jalan di APBN/ 2040
fasilitas Jalan dan KPIKN Jalan di ICKN dan KPIKN dan KPIKN dan daerah Swasta Murni
penting dan KPIKN Daerah Mitra sekitarnya
simpul sekitarnya
transportasi
publik
transportasi
umum

7 lO0 persen Infrastrulrtur Perrerapan Zero Fasilitas pemanenan Wilayah Ibu 1O07o ketaatan pemilik APBN/KPBU/ 2045
penggantian SDA - Konservasi Delta Q maupun peresapan air Kota Nusantara gedung dan bangunan Swasta Murni
ruang hUau air penerapan hujan yang diterapkan dalam penerapan zero
untuk setiap prinsip kota di gedung-gedung dan delta Q
bangunan spons bangunan-bangunan
bertingkat
institusional,
komersial, dan
hunian

SK No 074190 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-775-

\-l|l Jeats/
I.otart Terget
mrE Gule lahan
8 Net Zero Transportasi Bus, Kereta Api Penerapan moda KPIKN dan Operasional moda APBN/ 2045
Emission umum transportasi umum Daerah Mitra transportasi umum Swasta Murni
untuk Ibu Kota berbasis listrik serta sekitarnya berbasis listrik
Nusantara di fasilitas pendukung
2045 dt (ctnrging faciltful
kawasan
256.142
hektare

9 1o0o/o ruang Infrastruktur Pengernbangan Peningkatan kualitas KIKN Kualitas permukirrran APBN/KPBU 2o45
publik Kawasan kawasan lingkungan yang meningkat IKN/
dirancang Permukiman permukiman permukiman saat ini BUMN/Badan
menggunakan yang sudah ada dan pengembangn Usaha Otorita/
prinsip akses kawasan permukiman Swasta Murni
universal, baru (jika diperlukan)
kearifan lokal, secara bertahap
serta desain termasuk penyediaan
yang responsif fasum fasos

SK tlc 074191 C
PR E S IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-776-

llo Ibu trot Jcatr/


Al*fvitss/ Lotarl T.rget
Guaa r ah-n
gender dan Infrastruktur Pembangunan Pembangunan KIKN KIKN 56.92O ha APBN/KPBU
inklusif KIKN KIKN secara bertahap IKN/
termasuk penyediaan BUMN/Badan
fasum fasos Usaha Otorita/
Swasta Murni
10. >75%;o dari Konservasi dan Pengurangan Moratorium dan/atau Wilayah Ibu Seluruh izin tambang APBN/ Setiap tahun
256.142 Restorasi Hutan deforestasi pencabutan izin Kota Nusantara batubara dan kebun Swasta Murni/
hektare area tambang dan sawit sawit dalam Kawasan BUMN/Badan
untuk ruang dalam kawasan hutan hutan Usaha Otorita/
hijau (65% dan lindung Pernbiayaan
area dilindungi Kreatrf (creatiue
dan 10olo area firnncingil
produksi
panganI Penyelesaian Wilayah Ibu 30.OO0 ha APBN/ Setiap tahun
penguasaan dan/atau Kota Nusantara Swasta Murni/
tenurial kawasan BUMN/Badan
hutan Usaha Otorita/

SK No 074192 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA

XPI
Ibu Ibte Fa?rTil.lTl
utrtul Akivltas LLart Trrgct
zrrEl
Pembiayaan
Kreatrf lcreatiue
financinal
Perlindungan Patroli dan penegakan Wilayah Ibu Tergantung ancaman APBN/ Setiap tahun
hutan hukum pidana Kota Nusantara dan kejadian Swasta Murni/
kehutanan BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financhg)
Patroli dan Wilayah Ibu Tergantung kerawanan APBN/ Setiap tahun
pemadaman kebakaran Kota Nusantara kebakaran Swasta Murni/
hutan BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financing)

SK No 074193 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-774-
Ibu f,ota Jenlr/
'i1:! Alrtieit !/ Irltul ALtMtar T'.':fET:R Target g1E!I
z[IIl Gula lataa
Konservasi Perlindungan koridor Wilayah lbu Koridor Samboja APBN/ Setiap tahun
keanekaragaman satwa alami Kota Nusantara Koridor KIKN Swasta Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Krealdf (creatiue
rtnancinrj)
Perlindungan koridor Wilayah Ibu Di lokasi pembangunan APBN/ Setiap tahun
satwa buatan Kota Nusantara infrastruktur Swasta Murni/
fiembatan atau BUMN/Badan
terourongan) Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreardf (creatiue
friwncing)

SK No 074194 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-779-

ttlt Ibu Ibte Jealel


AI*Mter/ r-r.t=rTt
ultul Attlvltas
Konservasi eksitu Wilayah Ibu BOSF Samboja, Yayasan APBN/ Setiap tahun
keanekaragaman Kota Nusantara Jejak Pulang, PSO Arsari Swasta Murni/
hayati BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financingl
Pembangunan Pusat Wilayah Ibu I unit Pusat APBN/ Setiap tahun
Penyelamatan Satwa Kota Nusantara Penyelamatan Satwa Swasta Murni/
terpadu Terpadu BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreanf @reatiue
fuwtcingt
Inventarisasi dan Wilayah Ibu Kawasan dengan Nilai APBN/ Setiap tahun
monitoring tanalnan Kota Nusantara Keanekaragaman Hayati Swasta Murni/
dan satwa liar Tinggr BUMN/Badan
Usaha Otorita/

SK No 074195 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-7ao-
T.'Ti
Ibu Kota Iadllad Program il'lfnEfl
nl' untutAhMtac Trfget

Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financin4)
Pengelolaan Pegembangan bisnis Wilayah Ibu 3 bisnis kehutanan APBN/ Setiap tahun
hutan/wanatani kehutanan dari jasa Kota Nusantara (karbon, wisata. alarn, Swasta Murni/
berkelanjutan ekosistem dan HHBK HHBK) BUMN/Badan
Usaha Otorita/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
fina ncinal
Restorasi Hutan Rehabilitasi dan/atau Wilayah Ibu 15.OOO hektare APBN/ Setiap tahun
penanaman pohon Kota Nusantara BUMN/Badan
Usaha
Otorita/ Swasta
Murni/
Pembiayaan
Kreatif (creatiue
financinql

SK No 07-1i96 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
-7at-
lfo rllt=l:lt Target Trhua
uatul Atttrdtar
[fifEl
Reklamasi dan/atau Wilayah Ibu 1.O00 hektare/ tahun APBN/ Setiap tahun
pemanfaatan lahan Kota Nusantara BUMN/Badan
bekas tambang dan Usaha
kebun sawit Otorita/ Swasta
Murni/
Pembiayaan
Kreat:f (creatiue
Integrasi Penetapan kawasan Wilayah Ibu 159.180 hektare APBN Setiap tahun
konservasi hutan dilindungi berdasarkan Kota Nusantara
dalam tata ruang nilai keanekaragaman
hayati dan karbon stok
Infrastruktur Pengelolaan Lanjutan Wilayah Ibu Ditentukan sesuai APBN/KPBU 2045
sumber daya air kolam retensi dan pembangunan kolam- Kota Nusantara dengan kebutuhan dan
-Konservasi air embung kolam tampungan air studi lanjutan
penerapan multiguna yang memiliki
prinsip kota multifungsi untuk
spons penyediaan air,
1r

SK No 074197 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-742-

ProycL/ i-rfirlEln
titt LLa3t Trfgct Stcma
urtrt AltlYlta.
konservasi air, vista,
serta mengurangi
urban heat
Produksi Area Pertanian 1. Intensifikasi KPIKN t35.0OO hektare APBN/ Setiap tahun
makanan sehat Regeneratif pertanian (memenuhi > 1O%o lahan BUMN/Badan
dan organik Pangan 2. Peningkatan untuk pemenuhan Usaha
kapasitas bagi lmngan sebesar t25.O0O Otorita/ KPBU
petani lokal hektare) IKN/ Swasta
Murni
Urban Farming Pengembangan zrban KIPP > 446 hehare (asumsi APBN/ Setiap tahun
(Pertanian farming untuk pemanfaatan BUMN/Badan
Perkotaan), green housel, Usaha
Permakultur, permakultur, sirkular, Otorita/ KPBU
Sirkular, dan dan presisi IKN/ Swasta
Murni

SK No 074198 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

_783_

6.5.2.3 Pembangunan Industri dan Pusat Ekonomi


Rencana pengembangan 6 klaster industri dan 2 klaster pemampu dilanjutkan
dengan fokus pada hal-hal sebagai berikut.
a. Penguatan klaster industri berbasis pertanian berkelanjutan di Daerah
Mitra yang akan berfokus pada penelitian dan pengembangan pangan
protein yang lebih baru dan penarikan investasi untuk perluasan ke
bahan-bahan nutraeutical;
b. Penguatan klaster industri masa depan yang berbasis energi terbarukan di
Daerah Mitra yang akan berfokus pada eksplorasi teknologi generasi
berikutnya serta peningkatan kapasitas paripurn a lend-to-endl dalam
produksi panel surya dan kendaraan listrik berbasis teknologi baru;
c. Penguatan klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan pada penelitian
dan pengembangan serta inovasi yang berkelanjutan untuk memperluas
kapasitas dari fasilitas produksi di Daerah Mitra yang pangsa ekspor dan
penyediaan pasokan bahan baku dan produk akhir yang cukup di dalam
negeri;
d. Penguatan klaster ekowisata dan wisata kebugaran yang inklusifyang akan
difokuskan pada diversifikasi destinasi wisata, inovasi layanan wisata dan
penguatan daya dukung yang akan meningkatkan daya saing dan
keberlanjutan pariwisata;
e. Penguatan klaster industri kimia maju dan turunannya di Daerah Mitra
yang difokuskan pada peningkatan investasi dan perluasan produksi
produk kimia khusus untuk API farmasi dan produk farmasi baru;
t. Penguatan klaster energi rendah karbon di Daerah Mitra yang akan
difokuskan untuk teknologi yang mengurangi dampak
lingkungan dan perluasan penerapan teknologi dekarbonisasi mutakhir;
a,
b' Penguatan kota cerdas dan pusat digital dengan dukungan teknologi
digital terbaru; dan
h. Penguatan pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada peningkatan daya
saing pengembangan talenta kelas dunia.

Setelah tahun 2O45, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari
segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik,
regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor.

SK No 141060A
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-784-
Tabel 6-26 Penahapan Arahan Pemanfaatan Ruang Aspek Industri dan Pusat Ekonomi di Tahap 5 Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tahun 2O4O.2O45
Rencaaa
iit'! Ibu Eota Iadtlart Prograa urrtu}
Itu:aateta Attlviter Trrgct ELena
2045
1 Pendapatan Infrastruktur Perencanaan 1. Pemutakhiran KIKN, KI Paket dokumen per APBN/APBD/ 2040
domestik Kawasan Masterplan Kawasan Buluminung indikasi progrzrm per BUMN/Badan
regional bruto Industri dan dan/atau site plan (PPU), Kr lokasi Usaha Otorita/
(PDRB) per pusat ekonomi 2. Penyusunan Feasibilitg Kariangau Swasta
kapita negara Shtdg (Balikpapan),
(setara ekonomi)
berpendapatan
Perizinan 1. Penyusunan dan/atau Samarinda, Paket dokumen per Swasta Murni/ 2040
pemutakhiran dokumen Maloy/KEK indikasi prog:am per BUMN/Badan
tinsgi Izin Lingkungan MBTK (Kutai lokasi Usaha Otorita
2- Proses pengajuan baru Timur), dan di
dan/atau perpanj angan wilayah
perizinan lahan Kalimantan
3. Proses pengajuan baru Timur lainnya
dan/atau perpanj angan
izin Usaha

SK No 074199 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-785-
Ibu Kote ProyeL/
Ih.a[tara A,Lttrrtta! LoLslt Target Tehur

Tata Ruang 1. Revisi RIRW Paket dokumen per APBN/APBD 2040


dan Wilayah 2. Penetapan dan/atau in.tikasi program per
revisi RDTR lokasi

Infrastruktur 1. Pembangunan dan/atau KI Buluminung 1. Paket kegiatan per Swasta Murni/ 2040
Dalam peningkatan kapasitas (PPU), KI lokasi KPBU IKN/
Kawasan produksi Kariangau 2. Paket pembangunan BUMN/Badan
2. Pengadaan dan/atau @alikpapan), infrastruktur per Usaha Otorita/
perluasan lahan Maloy/KEK indikasi program per APBD/
Kawasan Industri MBTK (Kutai lokasi sesuai APBN
3. Pematangan Lahan Timur) kebutuhan
Kawasan
Pemeliharaan
infrastrulrtur dalam
kawasan

SK l.lo 074200 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-786-

Jcds/
l\=1ll
llurratara A.Ltivlta! Lota.t Stn]?!l
204s Gula Lelaa
Infrastruktur 1. Pengembangan pusat Wilayah Ibu Kota 1. Paket pembangunan APBN/APBD/ 2042
pemampu dan infrastruktur digital Nusantara infrastruktur per KPBU IKN/
(enabletl 2. Penguatan pusat dan/atau Daerah indikasi program BUMN/Badan
pendidikan dan Mitra Ibu Kota sesuai kebutuhan Usaha Otorita/
pelatihan vokasi, dan Nusantara 2. Paket kebljakan per Swasta
perguruan tinggi indikasi prograrn per
klaster ekonomi sesuai
kebutuhan
Konektivitas 1. Pembangunan Jalan KI Buluminung Paket pembangunan APBN/APBD/ 2042
Luar Kawasan Nasional / Provinsi/ Kabu (PPU), KI infrastruktur per KPBU IKN/
paten/kota sebagai Kariangau indikasi program per BUMN/Badan
jalan akses menuju (Balikpapan), lokasi sesuai kebutuhan Usaha Otorita/
kawasan Samarinda, Swasta
2. Pengembangan Maloy/KEK
Pelabuhan mendukung MBTK (Kutai
Kawasan Industri Timur), dan di
Pengembangan jalur wilayah
Kereta Api mendukung Kalimantan
kawasan industri Timur lainnya

SK Nc 0741J1 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-747 -
iti;j'i
Ibu Kota Jenlrl Indllast Progran uDtul [!rE?lTt
IYo Iri"J=rR Tahun
A.Ltivitsl
Cona Lahaa
Infrastruktur Pembangunan dan l. Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2042
Penunjang pemeliharaan lanjutan lokasi KPBU IKN/
Luar Kawasan infrastruhur penunjang 2. Paket pembangunan BUMN/Badan
lainnya infrastruktur per Usaha Otorita/
indikasi program per Swasta
lokasi sesuai
kebutuhan
Peningkatan 1. Fasilitasi Investasi KIKN, KI Paket kegiatan per APBN 2040
Investasi 2. Pameran/Ro adslnu) Buluminung indikasi program per
Investasi (PPU), KI lokasi sesuai kebutuhan
3- Penyusunan dan/atau Kariangau
pemutakhiran profil @afikpapan),
Investasi Samarinda,
4. Pendampingan Investasi Maloy/KEK
5. Investasi Pembangunan MBTK (Kutai
Fasilitas Produksi Timur), dan di

SK No 074202 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
-788-
Ibrr Kota Jcntr/
Attivitag/ Attlvttar Ltart Targct
ZTiTf,] Guna Ialan
Promosi l. Penyelesaian Hambatan wilayah Paket kegiatan per APBN/APBD/ 20,40
Ekspor Perdagangan dengan Kalimantan indikasi program per Swasta Murni/
Negara Mitra Timur lainnya lokasi sesuai kebutuhan BUMN/Badan
2. Simplifikasi Regulasi Usaha Otorita
Ekspor
3. Perumusan Insentif
Fiskal mengikuti
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang perpajakan dan
kepabeanan
Kemitraan l. Pengembangan Rantai Paket kegiatan per APBN/APBD/ 2040
Usaha Pasok UMKM indikasi program per BUMN/Badan
2. Fasilitasi Produksi lokasi sesuai kebutuhan Usaha Otorita/
UMKM Swasta Murni
3. togistik UMKIvI
4. Kemitraan Usaha Mikro
dan Kecil dengan Usaha
Mikro dan Besar

SK No 071-03 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-749-
XPI
Ibrr Kota Proyek/ Indrr'od program uatut Irdltart
r.=?t!
AttfYftas/ A.ttftdtas Target tEfllllrl
ZTIEI
Penyediaan 1. Pelatihan SDM Paket kegiatan per Swasta. Murni/ 2040
SDM 2. Riset perrl ntaaan pasar indikasi program per BUMN/Badan
Qnarket demand lokasi sesuai kebutuhan Usaha Otorita
analgsisl dan analisis
kebutuhan pelatihan
(training needs analg sisl
3. Perencanaan kebutuhan
tenaga kerl'a (manpouer
plarutin@
4. Pembangunan layanan
informasi pasar kerja
5. Pengembangan konsep
afrrmasi petbatan
tenaga kerja lokal

SK No 0?4239 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-790-
rPI
Ibu Kota Jcntsl bdttest Progran uatut BltI?,tTl
l\= l':'!
Attivttar/ Altivitas LoLa.t SLeoa
z,rEl
Harmonisasi l. Kebljakan Rantai Pasok Paket kebijakan per APBN/ 2040
Regulasi Hulu Hilir indikasi program per APBD
2. Penyusunan Insentif klaster ekonomi sesuai
Fiskal mengikuti kebutuhan
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang perpajakan dan
kepabeanan, dan Non
Fiskal

Catatan:
a. Rencana indikasi program Infrastruktur pemampu (enable) dijabarkan dalam penahapan Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia serta
Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan.
b. Paket kegiatan pembangunan infrastruktur dan penyiapan SDM terbuka untuk dilal<sanal<an melalui investasi swasta/BuMN/Badan Usaha Otorita atau
dukungan pemerintah, atau kerja sama antara swasta, BUMN/Badan Usaha Otorita dan pemerintah.

SK No 074240 C
PRESTDEN
REPUBUK INDONESIA
-791 -

6.5.2.4 Pembangunan Pertahanan dan Keamanan

Pada Tahap 5 atau tahap akhir pembangunan bidang pertahanan dan


keamanan, pembangunan simbol dan sistem yang akan dilakukan adalah
untuk pemenuhan:
a. Sistem dan strategi pertahanan:
1. Mabes TNI (lanjutan);
2. Mabrigkav;
3. Mamenarhanud;
4. Kodim IKN;
5. Lanud (KPIKN), Wing Udara, Skadron 17 45 9, Skadron Jet Tanker,
Skatek (lanjutan);
6. Kosek IKN, Satrudal Jauh-Sedang, Sat Anti Drone Taktis-Strategis
(lanjutan);
7. Resimen Arhanud (lanjutan);
8. Yonko 467 (lanjutan);
b. Simbol untuk system dan strategi keamanan cerdas:
l. Museum Polri;
2. Pusjarah;
3. Taman Lalu Lintas;
c. Sistem dan strategi keamanan cerdas:
1. Puslitbang Polri;
2. Digital Center TIK;
3. Indonesia Safet5r Driving Center;
4. Pemenuhan peralatan; dan
5. Pemenuhan rumah dinas.

SK No 141061A
SIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-792-

6.5.3 Pemindahan Pelayanan Publik Bagi PNA dan OI, serta Pemindahan TNI
dan Polri

6.5.3.1 Pemindahan Penyelenggaraan Pelayanan Publik bagi PNA dan OI

Pada Tahap 5, yaitu periode 2O4O-2O45, penyelenggaraan pelayanan publik


bagi PNA dan OI telah berjalan dan akan berfokus pada optimalisasi pelayanan
publik. Pergeseran pelayanan publik di Jakarta telah teralihkan menjadi unit
pelayanan perwakilan (kota) yang tetap terintegrasi dengan pelayanan publik di
Ibu Kota Nusantara. Proses pendekatan dan sosialisasi yang mendorong
pemindahan PNA dan OI tetap dilaksanakan, dan diharapkan sudah terdapat
peningkatan komitmen akan rencana dan pembangunan dari PNA dan OI guna
memindahkan kantornya di Ibu Kota Nusantara.

6.5.3.2 Pemindahan TNI dan Polri


Jumlah personil bidang Pertahanan dan Keamanan yang akan dipindahkan
pada Tahap 5 berjumlah 14.051 orang. Sehingga, total personil bidang
pertahanan dan keamanan yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara
hingga tahun 2045 berjumlah IO3.742 orang, seperti tercantum dalam
Tabel6-27.
Tabel6-27 Jumlah Pemindahan Personil Bidang Pertahanan
dan keamanan pada Tahap 5
!-{57513
Kementerian Pertahanan
TNI
TNI AD 6.449
TNI AL 5.481
TNI AU 2.O47
Paspampres
Polri
BIN
BSSN
BAKAMI.,A
14.051

SK No 141062A

Anda mungkin juga menyukai