Kelas : 03APKE004
NIM : 211011800272
(2) Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak luar negeri.
(3) Yang dimaksud dengan Subjek Pajak dalam negeri adalah:
orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dar
jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia
a. Indonesia;
b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (se
12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang d
dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Ind
(5) Yang dimaksud dengan bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang
a. tempat kedudukan manajemen;
b. cabang perusahaan;
c. kantor perwakilan;
d. gedung kantor;
e. pabrik;
f. bengkel;
g. pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pengeboran yang digunakan untuk eksploras
h. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan;
i. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
j. pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari
k. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas;
l. agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indo
(6) Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak menuru
Yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima a
(1) baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk:
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
c. laba usaha;
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
1) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pe
2) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya karena pengalihan harta kep
3) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilali
4) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kecuali yang diberikan
lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha
Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau peng
3. Tn. Rudi adalah seorang karyawan tetap PT. Maju Mundur dengan memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 13.000.00
Tn. Rudi berstatus sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Tn. Rudi mendapat Jaminan kecelakaan kerja (JKK
kematian (JKM) masing masing sebesar 0,15% dan 0,20%. Tn. Rudi membayar iuran pensiunan sendiri sebesar Rp.
Berapakah PPh 21 Perbulan atas Tn. Rudi ?
Jawab :
Pengurang :
Biaya Jabatan = 500,000 -> (Max Rp. 500.000/bln)
Iuran Pensiun = 200,000 -
Penghasilan Netto Sebulan = 12,345,500
Penghasilan Netto Setahun = 148,146,000
Pengurang :
PTKP (K/2)
WP = 54,000,000
K = 4,500,000
T/2 = 9,000,000 +
67,500,000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP ) = 80,646,000
PPh 21 Terutang :
5% X Rp. 60.000.000 = 3,000,000
15% X Rp. 20.646.000 = 3,096,900 +
6,096,900 PPh 21 Setahun
508,075 PPh 21 Perbulan
4. Tn. Toni bekerja sebagai pegawai tetap dan mendapatkan gaji harian sebesar Rp 450.000,- rata rata bekerja selama
sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak. Perusahaan tempatnya bekerja mengikuti program BPJS Ketenagake
Kecelakaan Kerja 0,12% dan Jaminan Kematian 0,18% Tn. Toni membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,- Bera
Toni ?
Jawab :
Pengurang :
Biaya Jabatan = 500,000 -> (Max Rp. 500.000/bln)
Iuran Pensiun = 100,000 -
Penghasilan Netto Sebulan = 11,135,100
Penghasilan Netto Setahun = 133,621,200
Pengurang :
PTKP (K/1)
WP = 54,000,000
K = 4,500,000
T/1 = 4,500,000 +
63,000,000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP ) = 70,621,200
PPh 21 Terutang :
5% X Rp. 60.000.000 = 3,000,000
15% X Rp. 10.621.200 = 1,593,180 +
4,593,180 PPh 21 Setahun
382,765 PPh 21 Perbulan
14,722 PPh 21 Perhari
5. Tn. Bima pegawai pada perusahaan PT Multistrada dengan memperoleh gaji mingguan sebesar Rp 3.500.000,- Tn.
menikah dan mempunyai 3 orang anak. . PT Multistrada mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan
Jaminan Kematian (JKM) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing masing setiap bulan sebesar 2,00% dan
Multistrada membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji dan Tn. Bima membayar iuran
Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji. Berapakah PPh 21 perminggu yang harus dibayar Tn. Bima ?
Jawab :
Pengurang :
Biaya Jabatan = 500,000 -> (Max Rp. 500.000/bln)
Iuran Pensiun = 250,000 -
Penghasilan Netto Sebulan = 13,656,000
Penghasilan Netto Setahun = 163,872,000
Pengurang :
PTKP (K/3)
WP = 54,000,000
K = 4,500,000
T/3 = 13,500,000 +
72,000,000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP ) = 91,872,000
PPh 21 Terutang :
5% X Rp. 60.000.000 = 3,000,000
15% X Rp. 31.872.000 = 4,780,800 +
7,780,800 PPh 21 Setahun
648,400 PPh 21 Perbulan
162,100 PPh 21 Perminggu
6. Tn. Abidin bekerja di PT. ABC sebagai Direktur utama Memperoleh Gaji sebesar Rp. 40.000.000 per bulan. Tn. Abid
memiliki 4 orang anak. Perusahaan tempat Tn. Abidin bekerja mengikuti program jamsostek. Premi Jaminan Kecel
Jaminan Kematian (JKM) dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,8%, 1,2%, dari gaji. Sela
membayar iuran pensiun Rp 250.000 setiap bulan. Pada tahun berjalan, Tn. Abidin juga menerima bonus sebesar R
besar PPh Pasal 21 atas bonus tersebut?
Jawab :
Pengurang :
Biaya Jabatan = 6,000,000 -> (Max Rp. 6.000.000/Tahun)
Iuran Pensiun ( Setahun ) = 3,000,000 -
Penghasilan Netto Sebulan = 495,400,000
Penghasilan Netto Setahun = 5,944,800,000
Pengurang :
PTKP (K/3)
WP = 54,000,000
K = 4,500,000
T/4 = 13,500,000 + -> (Max hitung 3 org anak )
72,000,000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP ) = 5,872,800,000
PPh 21 Terutang :
5% X Rp. 60.000.000 = 3,000,000
15% X Rp. 250.000.000 = 37,500,000
25% X Rp. 500.000.000 = 125,000,000
30% X Rp. 5.000.000.000 = 1,500,000,000
35% X Rp. 62.800.000 = 21,980,000 +
1,687,480,000 PPh 21 Setahun
PPh Pasal 21 atas Gaji Setahun
Gaji (setahun ) 480,000,000
penambah :
JKK (1,8%) = 8,640,000
JKM (1,2%) = 5,760,000 +
Penghasilan Bruto 494,400,000
Pengurang :
Biaya Jabatan = 6,000,000 -> (Max Rp. 6.000.000/Tahun)
Iuran Pensiun ( Setahun ) = 3,000,000 -
Penghasilan Netto Sebulan = 485,400,000
Penghasilan Netto Setahun = 5,824,800,000
Pengurang :
PTKP (K/3)
WP = 54,000,000
K = 4,500,000
T/4 = 13,500,000 + -> (Max hitung 3 org anak )
72,000,000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP ) = 5,752,800,000
PPh 21 Terutang :
5% X Rp. 60.000.000 = 3,000,000
15% X Rp. 250.000.000 = 37,500,000
25% X Rp. 500.000.000 = 125,000,000
30% X Rp. 4.942.800.000 = 1,482,840,000 +
1,648,340,000 PPh 21 Setahun
badi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
m suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
n yang berhak.
ada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
ertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
ada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
ertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan
giatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
g dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan
ang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
a tidak bebas;
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia.
kan oleh Direktur Jenderal Pajak menurut keadaan yang sebenarnya."
a yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam b
sekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
an lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota;
mekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha;
atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan
ikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh
saha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan;
ebagai biaya;
n pengembalian utang;
en dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
a yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
um dikenakan pajak.
nnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di
bangunan serta penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya
0.000/Tahun)
0.000/Tahun)