Anda di halaman 1dari 2

Apakah Sistem Ekonomi Syariah

Ideal Diterapkan di Indonesia?

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, bukan itu


saja indonesia juga merupakan negara yang menyumbang populasi muslim terbesar di dunia.
Sangat layak jika indonesia disebut sebagai lahan yang amat potensial untuk mengembangkan
ekonomi syariah bahkan seharusnya Indonesia juga pantas menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Ekonomi syariah di Indonesia memang terus berkembang, sebagai bukti


Indonesia sudah memiliki banyak lembaga keuangan Islam, seperti perbankan syariah, koperasi
syariah, takaful, pasar modal syariah, perusahaan teknologi financial dan lain lain. Namun
demikian, sebagai negara muslim terbesar jika dibandingkan dengan negara lain perkembangan
ekonomi syariah di Indonesia terbilang masih tertinggal, apalagi jika kita bandingkan dengan
negara tetangga, Malaysia misalnya.

Jika kita bandingkan dengan Malaysia, Indonesia masih tertinggal dalam


ekonomi maupun keuangan syariahnya. Secara global Indonesia menempati urutan keempat,
sedangkan peringkat pertama diduduki oleh Malaysia. Padahal dari segi SDM Indonesia tidak
kalah dari Malaysia, namun Indonesia masih belum bisa melampaui kemajuan ekonomi syariah
Malaysia. Sehingga muncul pertanyaan, apakah sistem ekonomi syariah ideal untuk diterapkan
di Indonesia?

Pada hakikatnya, dalam rangka memajukan sistem ekonomi syariah suatu


negara dibutuhkan dukungan kebijakan yang kongkrit. Di Malaysia langkah nyata pemerintah
didukung dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional, sehingga pendekatan yang
digunakan adalah top-down. Misalnya, Undang-Undang Perbankan Syariah Islamic (Banking
Act) muncul terlebih dahulu dari bank syariahnya. Selain itu kemajuan ekonomi syariah di
negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Malaysia merupakan hasil yang
diperoleh setelah mereka menjadikan ekonomi syariah bagian utama dari kebijakan ekonomi dan
bukan hanya menjadi instrumen sampingan.

Sedangkan Indonesia sendiri, pendekatan pengembangan ekonomi Islam


dilakukan secara bottom up. Sebagai contoh bank syariah lebih dulu ada, kemudian baru disusul
dengan Undang-Undangnya. Artinya masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya
kemajuan ekonomi dan keuangan syariah sedangkan pemerintahnya belum mengharapkannya.
Dari sini, dapat dilihat bahwa pemerintah Indonesia kurang serius dan belum siap dalam
menerapkan ekonomi syariah dan terkesan setengah-setengah.

Adanya pendekatan yang berbeda dalam pengembangan ekonomi Islam


menyebabkan hasil yang berbeda. Jika indonesia benar-benar serius ingin memajukan sistem
keuangan syariah, maka negara indonesia yang ibaratnya sebagai wadah harus menyesuaikan
sistem dan pendekatannya agar ideal dan cocok untuk mengembangkan ekonomi Islam.

Anda mungkin juga menyukai