Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maisyarah

Nim : 2003001
Prodi : Kesehatan Masyarakat
Matkul : Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan

Perencanaan Fasilitas Kesehatan (RS Bersalin)


A. Pra Pelayanan
Hal yang pertama dilakukan dalam merancang perencanaan fasilitas kesehatan
adalah IDE. Memantapkan ide merupakan hal yang paling penting untuk kelancaran
pembangunan sebuah fasilitas kesehatan. Dalam memantapkan ide kita perlu
merancang struktur agar perencanaan dapat berjalan lancar.
Yang harus diperhatikan seperti kelayakan tempat, tenaga bidang apa saja
yang diperlukan, alat yang digunakan dan sasarannya kemana dan pada siapa program
ini ditujukan.
 Kelayakan tempat dapat dilihat dari seberapa besar bangunan yang akan
dirancang, survey tempat perlu dilakukan agar dapat memperkirakan hal yang
dilakukan selanjutnya.
 Tenaga yang digunakan dalam perencanaan fasilitas ini Rumah sakit umumnya
memiliki bidan, dokter kandungan, dan dokter umum yang dapat membantu
selama proses persalinan.
 Alat yang digunakan :
 sarung tangan yang terdiri dari sarung tangan bersih, sarung tangan
steril, dan sarung tangan panjang steril untuk manual plasenta
 apron panjang dan sepatu boot
 kateter urin
 spuit, intravenous catheter, benang jahit
 cairan antiseptik (iodophors atau chlorhexidine)
 partus set, terdiri dari klem arteri, gunting, gunting episiotomi, gunting
tali pusat, klem tali pusat, spekulum, forsep
 kain bersih untuk bayi
 sanitary pads
 obat-obatan seperti oxytocin, ergometrin, misoprostol, magnesium sulfat,
tetrasiklin 1% salep mata, cairan normal salin lengkap dengan infus set.
 Sasaran program fasilitas kesehatan diberikan kepada masyarakat yang berada
disekitar lingkungan rumah sakit, terutama pada ibu hamil dan melahirkan.

B. Proses Pelayanan
Di dalam Rumah sakit Bersalin pelayanan dan fasilitas yang ada ditujukan
supaya ibu dan anak merasa aman serta nyaman untuk berada di rumah sakit.
Diketahui bahwa baik ibu yang sedang mengandung maupun tidak serta ibu yang
sedang mengalami penyakit seputar kehamilan tentu saja memiliki karakter yang
berbeda, sehingga perlu pelayanan khusus untuk para ibu di bidang kesehatan.

C. Pasca Pelayanan.
TUJUAN PELAYANAN PASCA PERSALINAN
Pelayanan pasca persalinan diperlukan karena dalam periode ini merupakan masa
kritis, baik pada ibu maupun bayinya yang bertujuan :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik secara fisik maupun psikologis.
2. Deteksi dini masalah , penyakit dan penyulit pasca persalinan,
3. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dan konseling untuk
memastikan perawatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian
imunisasi dan asuhan bayi baru lahir pada ibu beserta keluarganya.
4. Melibatkan ibu, suami dan keluarga dalam menjaga kesehatan ibu nifas dan
bayi baru lahir.
5. Memberikan pelayanan KB sesegera mungkin setelah persalinan.

Dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti:

1. Skrining status T
Seluruh Wanita Usia Subur perlu mendapatkan imunisasi Tetanus untuk
melindungi dari penyakit Tetanus pada ibu (Tetanus Maternal) dan pada bayinya
(Tetanus Neonatal). Pada masa pasca persalinan, ibu nifas juga dilakukan skrining
status imunisasi tetanusnya, dan diberikan injeksi Td apabila belum mencapai status
T5 dan sudah memenuhi interval minimal.
2. Skrining Status HIV
Apabila ibu belum diketahui status HIV, tenaga kesehatan harus menanyakan
apakah Ibu Nifas sudah dites HIV atau belum. Apabila ibu belum pernah diperiksa
HIV saat hamil, maka akan dilakukan tes HIV pada ibu Nifas, sebagai upaya
pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak pada masa menyusui dan juga untuk
pemberian ARV profilaksis pada bayi bila memang ibu tersebut terdiagnosis HIV.
3. Skrining status TB
a) Kehamilan akan meningkatan risiko berkembangnya TB aktif pada ibu yang
sebelumnya terinfeksi (infeksi TB laten), terutama pada trimester terakhir atau pada
periode awal pasca persalinan. Penularan TB dari ibu ke anak dapat terjadi ketika
neonatus tertular M tuberculosis saat dalam rahim melalui penyebaran hematogen
lewat vena umbilikal, atau saat persalinan melalui aspirasi atau meminum cairan
amnion atau sekresi cervicovaginal yang terkontaminasi M tuberculosis.
4. Kesehatan Jiwa
Sindroma Baby Blues atau sering disebut post partum distress syndrome
adalah perasaan sedih dan gundah yang dialami oleh sekitar 50-80% ibu setelah
melahirkan bayinya, dengan beberapa gejala seperti menangis, mudah kesal, lelah,
cemas, tidak sabaran, tidak percaya diri, enggan memperhatikan bayinya, mudah
tersinggung dan sulit konsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai