Anda di halaman 1dari 2

- Apa itu risk Appetite?

Menurut Rittenberg dan Martens, risk appetite adalah jumlah risiko yang secara umum suatu
organisasi bersedia menerimanya dalam rangka meraih keuntungan. Setiap organisasi
mengejar tujuan atau target dalam rangka menambah nilai dan secara umum memahami
risiko terkait yang diambilnya.

Suatu organisasi yang mempunyai risk Appetite yang agresif akan menetapkan sasaran yang
agresif, sebaliknya organisasi yang risk-averse atau “alergi” terhadap risiko, dengan risk
appetite yang rendah, akan menetapkan sasaran yang konservatif.

Untuk menetapkan risk appetite, manajemen dengan reviu dan persetujuan Direksi/Dewan
Komisaris, perlu mengambil tiga langkah sebagai berikut:

1) Kembangkan risk appetite


Manajemen dan Direksi/Dewan Komisaris harus membuat keputusan diantara
berbagai pilihan dalam menentukan risk appetite, harus memahami trade-offs atau
pertukaran yang dilakukan antara mengambil lebih banyak risiko dan melebarkan
peluang dengan mengurangi risiko dan kesempatan.
2) Komunikasikan risk appetite
Ada beberapa pendekatan umum dalam mengkomunikasikan risk appetite. Pertama,
dengan menciptakan pernyataan mengenai risk appetite yang menyeluruh (overall risk
appetite statement) yang cukup luas namun cukup deskriptif sehingga unit-unit
organisasi dapat mengelola risiko-risiko dibawah kendalinya, sesuai dengan
pernyataan tersebut. Kedua, komunikasikan risk appetite untuk setiap kelompok
utama dalam tujuan organisasi. Ketiga, komunikasikan risk appetite untuk setiap
kategori risiko.
3) Pantau dan mutakhirkan risk appetite
Risk appetite harus direviu dalam hubungannya dengan bagaimana organisasi
beroperasi, khususnya ketika business model-nya berubah.

Contoh pernyataan tentang risk appetite (risk Appetite Statement)

Risk appetite statements sering kali diawali dengan pernyataan yang luas, kemudian lebih
spesifik ketika mengerucut ke dalam departemen-departemen dan unit-unit operasi dalam
organisasi.
Beberapa organisasi melihat bahwa penyataan yang luas dan umum seperti dalam istilah
selera rendah, sedang atau tinggi (“low”, “medium”, or “high” appetite) memenuhi syarat
untuk menyajikan ciri-ciri umum dalam suatu risk appetite statement. Sedangka organisasi
lain ingin pernyataan yang lebih tepat (more precise), seperti pernyataan “kami tidak dapat
menerima probabilitas lebih dari 10% kerugian, atau dengan menyebut angka yang tepat
dalam rupiah, untuk mencapai tujuan tertentu.

Pernyataan mana yang lebih cocok (luas/umum-umum saja atau spesifik) tergantung dari
selera organisasi yang bersangkutan dan putusan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai