Lampiran 1 Pengkodingan
PENGKODINGAN
Implementasi Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi dalam
Meningkatkan Kompetensi Lulusan di SMK Negeri 1 Surabaya
Pemberian Kode ini berguna untuk mengelompokkan data penelitian dari hasil
studi wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Contoh (W/KS/BA/FPP/20/11/2018)
Keterangan:
W : Jenis pengumpulan data (wawancara)
KS : Salah satu informan (Kepala Sekolah
BA : Nama informan (Drs. Bahrun, S.T., M.M)
FPP : Salah satu sub fokus penelitian (Faktor Penghambat dan
Pendukung)
20/11/2018 : Waktu kegiatan dilaksanakan
Contoh (6/D/PPK/21/03/2019)
Keterangan:
6 : No, Catatan lapangan
D : Jenis pengumpulan data (Dokumentasi)
PPS : Salah satu sub fokus penelitian (Proses Penyusunan Skema)
21/03/2019 : Waktu pengambilan data
110
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Pedoman Wawancara
1. Waka Kurikulum
a. Orientasi dan target/tujuan uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
melalui adanya Uji Kompetensi.
b. Manfaat Uji Kompetensi dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK
Negeri 1 Surabaya
c. Proses penyusunan kurikulum yang disesuaikan dengan adanya Uji
Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya yang meliputi: Tujuan, isi, bahan
pelajaran dan cara yang digunakan melalui kegiatan perencanaan dan
pengorganisasisan
d. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
e. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
f. Keterlibatan Stakeholder di SMK Negeri 1 Surabaya untuk uji
kompetensi
g. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya Uji Kompetensi di SMK
Negeri 1 Surabaya
h. Evaluasi dan tindak lanjut uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
i. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyusunan kurikulum
mengenai adanya Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
4. Siswa
a. Orientasi uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
b. Manfaat Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabay
c. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
d. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
e. Kontribusi guru dalam pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1
Surabaya
f. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya uji kompetensi di SMKN 1
Surabaya
g. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di
SMK Negeri 1 Surabaya
112
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/KL/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : KL (Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi)
Nama : Drs. Eko Suprayitno
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempat : Ruang Lembaga Sertifikasi Profesi
Pukul : 09.00-10.00
Hasil Wawancara:
PEN : Assalamualaikum Bapak, Selamat pagi. Saya Binar Arin
Mahasiswi UNESA yang melakukan penelitian disini yakni terkait
dengan Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi di SMKN 1
Surabaya.
KL : Waalaikumsalam, iya ada apa Mbak?
PEN : Jadi disini saya mau mengambil data salah satunya dengan
melakukan wawancara, apakah Bapak berkenan?
KL : Oh tentu Mbak, Apa saja yang mau ditanyakan mbak?
113
PEN : Disini Bapak menjabat sebagai Kepala LSP sejak kapan nggih?
KL : Sejak 2015 Mbak, yang mendirikan LSP di SMKN 1 Surabaya ini
saya.
PEN : Baik Pak. Jadi begini Pak boleh saya tau, Bagaimana pendapat
Bapak mengenai uji kompetensi lembaga sertifikasi profesi di
SMKN 1 Surabaya?
KL : Uji kompetensi ini untuk menjamin anak-anak SMK 1 Surabaya
sudah dinyatakan sesuai bidang keahliannya. Kebetulan kita yang
belum punya ijin hanya pemasaran
PEN : Seberapa penting untuk siswa?
KL : Penting karena digunakan untuk mengisi peluang kerja sehingga
lebih terjamin kompetensinya. Ada anak yang tidak lulus tapi
memiliki sertifikat dan dia bisa diterima kerja karena dengan
adanya sertifikat tersebut DU/DI lebih percaya. LSP merupakan
lembaga sertifikasi untuk dunia pendidikan.
PEN : Bagaimana peran kepala LSP?
KL : Memberikan sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi kepada
peserta didik diawal tahun ajaran baru. Setelah itu yang kedua
mengkoordinir pelaksanaan dan bekerjasama dengan waka
kurikulum di sekolah. Lalu melaksanakan sinkronisasi dengan
DU/DI sekolah dan LSP
PEN : Bagaimana proses penyusunan skema uji kompetensi?
KL : Sudah diterbitkan dan distandarisasikan oleh BNSP sehingga
sekolah hanya mengimplementasikan saja dan pembelajaran harus
menyesuaikan dengan skema tersebut yang mengacu pada SKKNI.
Judul skema sudah sama dengan pelajaran di sekolah. Judulnya
misal skema KKNI 2 Akuntasi Keuangan Lembaga. Beda seperti
dulu, kalau dulu menggunakan SKKNI.
PEN : Apakah ada program kerja sekolah untuk mendukung?
KL : Ada dari sekolah itu memberikan fasilitas TUK, Asesor, dan juga
Dana
PEN : Untuk pelaksanaan uji kompetensinya ini ada tim khusus atau
tidak Pak?
KL : Iya jadi untuk pelaksanaan uji kompetensi ini harus dibentuk satu
kepengurusan dulu, tapi kepanitiaan ini induknya ya tetap di LSP.
Orang LSP kan hanya empat. Otomatis kayak pelaksanaan ini
untuk menggandakan soal kan tidak hanya orang 4 saja. Kita
bekerja sama dengan orang kurikulum, kalo misalnya kita butuh
penggunaan tempat uji kita juga koordinasi dengan sarpras.
Kepanitiaan itu yang pertama dan yang kedua dalam pengujian itu
juga butuh tenaga asesor dari luar LSP kita. Jadi tidak boleh asesor
kita menguji anak kita sendiri.
PEN : Bagaimana tahap-tahap uji kompetensi?
KL : Jadi kalo uji kompetensi itu, yang pertama membentuk
kepanitiaan, lalu yang kedua menyusun jadwal. Lah jadwal ini
harus menyesuaikan antara jumlah sekolah dan jumlah siswa. jadi
yang ketiga setelah membuat jadwal, dan kebutuhan asesornya
sudah. Sekarang waktunya yang dibutuhkan itu karena kadang-
114
kadang skema itu bisa sehari, dua hari. Terus pada saat
pelaksanaan harus memverifikasi TUK. Jadi tempat uji
kompetensi sebelum digunakan harus diverifikasi dulu dan yang
memverifikasi adalah asesor. Lalu saya buatkan SK jika sudah
terverifikasi. Setelah itu baru pelaksanaan. Ada pembukaan setelah
itu kita briefing dengan asesornya, menyiapkan bahan ujinya.
Awalnya diawali dengan pendaftaran. Jadi siswa mendaftar dulu di
LSP.
PEN : Untuk asesor itu darimana nggih Pak?
KL : Asesor ialah guru yang memiliki sertifikat kompetensi. Dan
memiliki kompetensi teknis, yaitu bidang keahliannya. Ada dua
jenis asesor yaitu asesor teknis dan asesor kompetensi. Untuk
menguji namanya asesor kompetensi, jika bidang keahlian asesor
teknis. Jika menguji tidak boleh dari LSP kita sendiri, tidak boleh
asesor menguji muridnya sendiri. Bisa saja asesor dari industri
asal memiliki sertifikat kompetensi. DUDI malah lebih bagus
PEN : Bagaimana keterlibatan stakeholder dalam uji kompetensi ini?
KL : Jadi disini kami mengundang orang tua untuk sosialisasi agar
mengertia arah uji kompetensi itu bagaimana. Untuk warga
sekolah juga ikut membantu karena staf LSP kan hanya empat jadi
butuh bantuan dari waka kurikulum, lalu teknisi. Semuanya
terlibat
PEN : Faktor pendukung untuk uji kompetensi?
KL : Setiap jurusan harus memiliki lab dan peralatan yang ada harus
sesuai dengan kebutuhan skema, untuk yang kedua yaitu komite
sekolah, jika kekurangan dana harus ada bantuan dari wali murid
PEN : Apa saja faktor penghambat dalam uji kompetensi?
KL : Pembelajaran kadang belum mengacu pada skema,
ketidakberpihakan asesor, kurang profesional, kadang-kadang jika
temennya sendiri akan diberi nilai yang bagus. Nah kadang-
kadang hambatannya itu. Untuk itu jika asesor akan menguji
biasanya saya memberikan surat pernyataan kerahasiaan,
pernyataan keprofesionalisme sebagai asesor jadi harus betul-betul
profesional
Kalau anak swasta ya lebih parah. Ada sekolah yang tidak ada
yang kompeten siswanya. Diuji satupun tidak ada yang kompeten.
Dengan adanya uji kompetensi ini bisa mengukur apakah sekolah
tersebut bagus atau tidak. Jadi bisa dilihat apa permasalahannya,
apakah pembelajarannya, apakah guru-gurunya. Tapi yang jelas
bisa mengukur itu.
PEN : Bagaimana timbal balik setelah adanya uji kompetensi?
KL : Untuk anak-anak saya lihat di hotel-hotel semua karyawan harus
memiliki sertifikat kompetensi di hotel itu. Jika dibidang lain
belum. Seharusnya ada regulasi dari Pemerintah bahwa jika ingin
menerima pegawai, harus menerima SMK. Kalau di luar negeri
kan ada regulasi seperti itu, kita kan belum. Tapi kalo yang
perhotelan ada sertifikat, apalagi kalo bekerjanya di luar negeri
pasti dibutuhkan sertifikat.
PEN : Menurut Bapak. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan uji kompetensi?
KL : iya jadi paling tidak pembelajaran harus mengacu pada kurikulum.
Yang kedua banyak keterampilan yang diajarkan, lebih banyak
psikomotoriknya ya. Kalau kognitif 30%, praktek 70%. Pasti
berhasil itu, terus dilatih dengan kemandirian. Terus sikap mental
yang disiapkan. Kadang ada anak yang pinter tapi grogi. Ditanya
apa-apa ya hilang, ngeblank. Nah itu harus disiapkan. Karena
biasanya anak itu kalau diuji ujian di sekolah kan banyak teman.
Kalo uji sertifikasi kan sendiri-sendiri. Keliatan sekali anak itu
kompeten atau tidak. Beda kalau ujian yang lain-lain kan ujian
satu ruanga, bisa nyontoh sana-sini. Tapi kalo uji kompetensi kan
dibatasi waktu terus kerjaan bagus dan sifatnya perorangan
PEN : Berapa lama lisensi sertifikat BNSP?
KL : 2 Tahun, tapi ini yang baru 5 tahun
PEN : Berapa lama uji kompetensi?
KL : Rata-rata karena kita menggunkan KKNI per siswa 2 hari. Kalau
akuntansi berapa hari kalau ini berapa hari tergantung jumlah
siswanya dan asesornya. 1 Asesor hanya diijinkan menguji
maksimal 10 anak. Jadi kalo muridnya 200 dan kita pengen selesai
5 hari ya harus menggunakan 8 asesor tergantung kebutuhan. Mau
lama ya asesornya sedikit, mau sebentar ya asesornya banyak.
Tergantung juga ruangannya, kelasnya. Kalo ruangannya ada
banyak ya bisa cepet. 90 persen praktek. Contohnya akuntansi
praktek langsung tentang spreedsheet menggunakan komputer itu
satu hari.
PEN : Apakah semua uji kompetensi dilaksanakan di SMK Negeri 1
Surabaya?
KL : Semua dilaksanakan disini karena TUK sudah lengkap semuanya
ada disinilah. Cuma memang yang berat itu ya memenuhi
peralatan sesuai skemannya. Karena ada peralatan yang mahal
seperti jurusan TKJ.
PEN : Bagaimana proses melengkapi sarana dan prasarana tempat uji
kompetensi?
116
Dan sisanya akan diujikan pada kelas 12. Dengan demikian siswa
tidak akan keberatan dengan skema yang akan diujikan, dan
mampu melampaui semua skema yang ada sesuai dengan
kompetensi tiap jurusan.
PEN : Baik sekiranya itu saja Bapak, terima kasih atas waktunya.
118
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/WK/F1/F2/24/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Waka Kurikulum)
Nama : Drs. Abdul Salam, MM
Tanggal : 24 Januari 2019
Hari : Kamis
Tempat : Lobby SMK Negeri 1 Surabaya
Pukul : 09.00 WIB
Pak Salam merupakan wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMK Negeri 1
Surabaya. Peneliti sebelumnya ijin terlebih dahulu untuk bertemu beliau melalui
Bu Yayan selaku pengurus administrasi di SMK Negeri 1 Surabaya, kemudian
peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara dengan beliau selaku
informan yang sesuai dengan penelitian ini yaitu tentang pelaksanaan uji
kompetensi. Setelahnya, peneliti bertemu dan menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian. Peneliti dalam hal ini ingin mengetahui kurikulum yang digunakan
dalam mempersiapkan siswa dalam uji kompetensi
Hasil Wawancara:
banyak ada di SMK 1. Kan tidak wajib tapi kita kepengen yang
lebih makanya kita mau menggunakan USK, kalau dulu kan UKK.
UKK walaupun pengujinya dari DU/DI selama DU/DI orang
Indonesia itu kan masih mudah dipengaruhi jadi kasian. Sehingga
anak walaupun tidak kompeten itu bisa kompeten. Itu sebenarnya
hal-hal yang merusak pendidikan di Indonesia. apalagi USK, USK
itu guru. Dan mungkin hanya disilang, guru sini menguji di sekolah
lain. Makanya kalau anak gak kompeten bisa jadi kompeten
PEN : Bagaimana ketercapaian kompetensi siswa dalam uji kompetensi?
WK : Untuk saat ini sudah mencapai target ya Mbak, walaupun masih ada
yang belum kompeten tapi sudah mencapai target kita dan banyak
yang diterima kerja karena adanya sertifikat kompetensi
PEN : Untuk yang belum kompeten. Ada ujian banding nggih Pak?
WK : Iya ada Mbak. Jadi yang belum kompeten bisa mengajukan ujian
banding namanya. Biasanya dilakukan seminggu setelah uji
kompetensi. Dan itu tergantung pihak sekolah, apakah akan diuji
oleh asesor kembali atau diuji oleh gurunya sendiri. Dan itu gratis
yang ujian banding Mbak
WK : Bagaimana timbal balik adanya uji kompetensi untuk sekolah?
PEN : Gengsi saja. Kita sudah punya anak-anak yang tersertifikasi. Dan
memudahkan anak-anak untuk masuk ke DU/DI karena memiliki
sertifikat jadi kan lebih dipercaya kompetensi yang mereka miliki.
PEN : Adakah rencana pengembangan untuk uji kompetensi dalam
peningkatan kompetensi siswa Pak?
WK : Ini kan skema yang diujikan banyak ya Mbak, dan menghabiskan
waktu yang lumayan lama lah. Jadi untuk rencana selanjutnya uji
kompetensi ini akan dilaksanakan 2 kali. Jadi skema yang diajarkan
di kelas 10 akan diujikan pada saat kenaikan ke kelas 11. Dan
sisanya akan diujikan pada kelas 12. Dengan demikian siswa tidak
akan keberatan dengan skema yang akan diujikan, dan mampu
melampaui semua skema yang ada sesuai dengan kompetensi tiap
jurusan. Tapi itu masih dikaji kembali bagaimana kelanjutannya.
PEN : Baik Pak, terimakasih atas informasinya.
.
121
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/GP1/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Produktif jurusan Akomodasi Perhotelan)
Nama : Bagus Prayitno, S.ST. Par
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempa : Ruang Bursa Kerja Khusus
Pukul : 13.00 WIB
Pak Bagus adalah salah satu Guru Produktif mata pelajaran PKK (Produk Kreatif
dan Kewirausahaan) jurusan Akomodasi Perhotelan di SMK Negeri 1 Surabaya.
Beliau juga merupakan asesor untuk uji kompetensi yang dimiliki oleh SMK
Negeri 1 Surabaya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu
tentang uji kompetensi lembaga sertifikasi. Peneliti dalam hal ini ingin
mengetahui persiapan dan strategi guru dalam mempersiapkan siswa dalam uji
kompetensi Pada saat peneliti datang untuk melakukan wawancara Pak Bagus
sedang mengajar di kelas. Sehingga peneliti dipersilahkan untuk duduk dan
menunggu sebentar. Setelah Pak Bagus mengajar di kelas. Peneliti menyampaikan
maksud dan tujuan dalam penelitian. Setelah itu peneliti membuat kesepakatan
untuk melakukan wawancara di Ruang Bursa Kerja Khusus. Wawancara
dilakukan secara kondusif karena pada saat itu di bursa kerja khusus hanya ada
satu orang staff yang sedang menerima telepon. Peneliti sedikit gugup saat
melakukan wawancara karena baru pertama kali bertemu dengan beliau. Berikut
cuplikan wawancara peneliti.
Hasil Wawancara :
PEN : Assalamualaikum, maaf mengganggu Bapak. Saya Binar mahasiswi
Unesa yang akan melakukan penelitian terkait uji kompetensi. Apakah
Bapak berkenan untuk menjadi narasumber?
GP1 : Silakan Mbak.
PEN : Disini Pak Bagus mengajar mata pelajaran produktif apa nggih?
GP1 : Saya mengajar PKK Mbak
PEN : Baik Pak, terkait uji kompetensi menurut Bapak seberapa penting
122
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/GP2/F1/F2/30/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Mata Pelajaran Produktif)
Nama : Ricky Abdillah, A.Md. Par.
Tanggal : 30 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Pukul : 10.00-10.30
Pak Riki adalah guru mata pelajaran produktif kompetensi dasar front office (FO)
program keahlian akomodasi perhotelan di SMK Negeri 1 Surabaya. Beliau juga
menjabat sebagai Kepala Laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan
yang menjadi salah satu penunjang dalam pelaksanaan uji kompetensi. Hal
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu tentang uji kompetensi
lembaga sertifikasi. Peneliti dalam hal ini ingin mengetahui persiapan dan strategi
guru dalam mempersiapkan siswa dalam uji kompetensi Pada saat peneliti datang
untuk melakukan wawancara Pak Riki sedang memeriksa peralatan-peralatan
laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan. Sehingga peneliti
dipersilahkan untuk duduk dan menunggu sebentar di Edotel. Setelah Pak Riki
memeriksa laboratorium. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan dalam
penelitian. Setelah itu peneliti membuat kesepakatan untuk melakukan wawancara
di Lobby Edotel (Educational Hotel). Suasana pada saat melakukan wawancara
cukup kondusif walaupun ada beberapa siswa piket yang melakukan aktivitasnya.
Peneliti sedikit gugup saat melakukan wawancara karena baru pertama kali
bertemu dengan beliau. Berikut cuplikan wawancara peneliti.
Hasil Wawancara
PEN : Assalamualaikum, maaf mengganggu Bapak. Saya Binar mahasiswi
Unesa yang akan melakukan penelitian terkait uji kompetensi.
Apakah Bapak berkenan untuk menjadi narasumber?
GP2 : Silakan Mbak.
PEN : Disini Bapak mengajar mata pelajaran produktif apa nggih?
GP2 : Saya mengajar FO Mbak. Front Office.
125
PEN : Baik Pak, terkait uji kompetensi menurut Bapak seberapa penting
adanya uji kompetensi?
GP2 : Kalau saya penting. Karena untuk mengukur kemampuan ASK
(Attitude, Skill, dan Knowledge) dan dibuktikan dengan aplikasi
praktek plus pemberian sertifikat. Karena ini penting karena
sertifikat lsp itu kan kalau tidak lulus tidak ada remidi harus
ujiannya harus di reschedule lagi. Kalau UKK masih bisa remidi.
PEN : Berarti saat ini UKK sudah tidak ada Pak?
GP2 : Ada tapi di beberapa jurusan. Yang sudah LSP dihimbau untuk
tidak melaksanakan UKK karena kan sertifikatnya lokal Mbak,
jadinya tidak laku, jika dalam perusahaan harus diuji lagi. Jika yang
dari LSP ini sertifikatnya sudah diakui kompetensinya.
PEN : Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan uji kompetensi?
GP2 : Perannya mendampingi siswa kemudian membantu menyiapkan
kebutuhan administrasi dan konsumsi.
PEN : Bagaimana program kerja sekolah untuk mendukung pelaksanaan
uji kompetensi?
GP2 : Program sekolahnya pertama sosialisasi ke orang tua atau wali
murid, iniloh LSP nanti ada ujinya begini biayanya sekian, lalu guru
membantu administrasi siswa apa saja yang diperlukan.
PEN : Bagaimana daya dukung stakeholder yang ada di sekolah?
GP2 : Dukungannya penuh, semua stakeholder ikut andil. Mulai dari
penyediaan ruang itu caraka, kemudian TU akomodasi surat tugas,
teknisi menyiapkan kebutuhan komputer, kertas, tinta, wifi, guru
masing-masing jurusan menyiapkan materi. Kepala sekolah
mengawasi. Waka itu uga , terutama waka humas yang
berhubungan langsung dengan DU/DI, BKK ya itu. LSP itu efeknya
ke BKK karena harus di record dan didistribusikan ke perusahaan-
perusahaan melalui BKK. Semuanya terkena dampak
PEN : Bagaimana strategi guru dalam pencapaian kompetensi siswa?
GP2 : Strateginya yang pertama ada program kunjungan industri, siswa
diajak berkunjung ke DU/DI sesuai jurusannya. Kedua
mendatangkan guru tamu, terus memberikan studi kasus, realnya di
lapangan. Seperti praktek langsung.
PEN : Apakah ada kesulitan dalam menyesuaikan skema?
GP2 : Jelas, karena di skema itu ada istilah general core dengan spesifikasi
core dan guru tidak familiar dengan istilah tersebut. untuk itu
diperlukan pendalaman skema dengan training 3 bulan.
PEN : Pelaksanaan uji kompetensi berapa hari Pak?
GP2 : Pelaksanaan 3 hari dari 72 siswa. Langsung aplikasi, interview
hanya sedikit. Kan ada oral test, demo praktek. Oral test ini
dijadikan satu dengan wawancara. Jadi siswa ditanya bagaimana
cara membersihkan kamar, oh begini begini begini. Oke dicoba apa
yang diomongkan akan dilakukan cocok atau tidak kelebihan atau
kekurangan lalu dievaluasi, dan diberikan nilai
PEN : Apa saja faktor pendukung uji kompetensi ini Pak?
GP2 : Kerjasama dengan DU/DI, skema disesuaikan dengan DU/DI
namanya sinkronisasi. Untuk Tempat Uji Kompetensi dan Sarana
126
saja tapi. Jadi ujian lagi di skema yang mereka belum kompeten itu.
PEN : Pada saat itu, apakah guru memberikan treatment lagi?
GP2 : Guru memberikan treatment lagi. Jadi siswa bisa belajar dan
berlatih lagi.
PEN : Bagaimana pengembangan kegiatan kedepan terkait uji kompetensi?
GP2 : Ujiannya mulai kelas X jadi dicicil skema yang ada agar tidak
keberatan. Selain itu guru mapel diberikan tugas sesuai pembagian
tiap-tiap poin kompetensi nanti langsung aplikasi.
PEN : Baik Bapak. Terimakasih atas informasinya
128
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/PD1/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Cinta Aurellia
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.30
Peneliti bertemu dengan siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XII
yang sedang mendapat jadwal piket praktik di bagian front office (FO) di Lobby
SMESA EDOTEL. Siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan sudah
melaksanakan uji kompetensi skema housekeeping pada bulan September 2018
sehingga mereka bisa menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan dan hal-hal
yang menjadi kendala mereka pada saat melaksanakan uji kompetensi.
Hasil Wawancara :
PEN : Siang Dik, boleh minta waktunya sebentar jadi kakak dari UNESA
mau wawancara terkait uji kompetensi
PD1 : Boleh kak, silahkan
PEN : Silakan perkenalkan diri dulu Dik
PD1 : Nama saya Cinta Aurellia dari kelas XII APH 1 Kak
PEN : Ini jurusan APH sudah uji kompetensi ya?
PD1 : Iya Kak, sudah bulan September kemarin
PEN : Menurut adek, seberapa penting uji kompetensi?
PD1 : Penting Kak, karena dengan adanya USK ini bisa menguji
bagaimana kemampuan yang sudah saya dapatkan selama belajar
di SMK. Dan menurut saya bisa dipakai untuk masuk ke dunia
kerja nanti.
PEN : Apakah ada sosialisasi sebelum uji kompetensi?
PD1 : Iya ada sosialisasi jadi Kita sudah tahu kalau akan ada uji
kompetensi. Guru juga memberi tahu Kak jika ada perubahan.
129
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Ducan Regi Mandiri
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45
Peneliti bertemu dengan siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XII
yang sedang mendapat jadwal piket praktik di bagian front office (FO) di Lobby
SMESA EDOTEL. Siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan sudah
melaksanakan uji kompetensi skema housekeeping pada bulan Oktober 2018
sehingga mereka bisa menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan dan hal-hal
yang menjadi kendala mereka pada saat melaksanakan uji kompetensi.
Hasil Wawancara :
PEN : Siang Dik, boleh minta waktunya sebentar jadi kakak dari UNESA
mau wawancara terkait uji kompetensi
PD2 : Boleh kak, silahkan
PEN : Adik namanya siapa?
PD2 : Ducan Regi Mandiri
PEN : Dari kelas?
PD2 : XII APH 1
PEN : Baik, ini sudah uji kompetensi kan ya?
PD2 : Iya Kak sudah bulan September
PEN : Bagaimana pendapat tentang uji kompetensi?
PD2 : Uji kompetensi itu tujuannya membuat kita jadi lebih tahu sih
bagaimana isi form-formnya, kita tidak cuma ujian praktek kayak
nyusun kamar, terus nunggu di front office, tapi juga ada ujian
tulisnya. Ada Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesianya juga.
PEN : Seberapa penting adanya uji kompetensi?
PD2 : Penting sih untuk melamar pekerjaan kalu menurut saya sih
131
Kode : SS/W/KL/F1/F2/21/01/19
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi
Nama : Drs. Eko Suprayitno
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Jam : 09.00-10.00
Tempat : Ruang Lembaga Sertifikasi Profesi
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
Pak Eko merupakan Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama di SMK Negeri 1
Surabaya. Lembaga Sertifikasi Profesi dapat didirikan di SMK Negeri 1 Surabaya tidak lepas
dari peran yang diberikan Beliau. Wawancara yang dilaksanakan berdasarkan fokus
penelitian yaitu proses impelementasi uji kompetensi dan kendala serta solusi dalam
implementasi uji kompetensi. Sebelum dilaksanakan wawancara peneliti telah menyiapkan
pertanyaan terlebih dahulu, menjelaskan fokus penelitian, kemudian peneliti baru mengajukan
beberapa pertanyaan dalam wawancara tersebut.
136
Kode : SS/W/WK/F1/F2/24/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Waka Kurikulum)
Nama : Drs. Abdul Salam, MM
Tanggal : 24 Januari 2019
Hari : Kamis
Tempat : Lobby SMK Negeri 1 Surabaya
Pukul : 09.00-10.00
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
Kode : SS/W/GP/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Produktif jurusan Akomodasi Perhotelan)
Nama : Bagus Prayitno, S.ST. Par
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempat : Ruang Bursa Kerja Khusus
Pukul : 13.00-14.00
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
Kode : SS/W/GP/F1/F2/30/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Mata Pelajaran Produktif)
Nama : Ricky Abdillah, A.Md. Par.
Tanggal : 30 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Pukul : 10.00 WIB
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
Keterangan :
Pak Riki merupakan guru produktif program keahlian akomodasi perhotelan yang juga menjabat
sebagai kepala laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan. Wawancara dilakukan
setelah Beliau memeriksa laboratorium. Wawancara dilakukan dengan menjelaskan terlebih
dahulu topik penelitian yang dibahas yaitu mengenai proses implementasi uji kompetensi dan
kendala serta solusi dalam implementasi uji kompetensi, lalu menjelaskan fokus penelitian,
kemudian peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk wawancara
143
Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Cinta Aurellia
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
berada di Lobby Edotel sedang mendapat giliran piket di bagian front office. Sebelum
wawancara peneliti menjelaskan identitas peneliti dan maksud dari wawancara hingga pada
akhirnya Cinta Aurellia bersedia menjadi informan.
145
Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Ducan Regi Mandiri
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri
PEDOMAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Daftar Checklist Observasi :
CATATAN
Lampiran 6 Catatan LapanganLAPANGAN/PENGAMATAN
Hasil Observasi
Kode : SS/O/F1/07/02/2019
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Lokasi : Ruang Pertemuan SMKN 1 Surabaya
Jenis Obyek : Persiapan Materi Uji Kompetensi
Tanggal : 7 Februari 2019
Jam : 13.00-15.00
Catatan Alat Bantu : Kamera Handphone
Pengamat : Binar Arin Febriani I.S (PEN)
CATATAN
Lampiran 6 Catatan LapanganLAPANGAN/PENGAMATAN
Hasil Observasi
CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
Kode : SS/O/F1/06/02/2019
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Lokasi : EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Jenis Obyek : Proses Pembelajaran
Tanggal : 6 Februari 2019
Jam : 13.00
Catatan Alat Bantu : Kamera Handphone
Pengamat : Binar Arin Febriani I.S (PEN)
CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
keperluan tamu, menerima pesanan kamar, menerima
telepon masuk dan keluar. Pembelajaran pun dilakukan
di EDOTEL yang merupakan laboratorium sekaligus
TUK yang akan digunakan pada saat uji kompetensi.
CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
mengaplikasikan ilmu yang diberikan melalui praktek
yang dilakukan. Peran guru sangatlah penting untuk
menjadi pembimbing dan kunci utama bagi siswa
dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Selain
itu, dengan melakukan praktik seorang siswa dapat
lebih mengasah kemampuan dan keahliannya dalam
melayani tamu, sehingga akan terjadi keseimbangan
antara teori dan praktik. Selain itu, Salah satu skema
yang akan diujikan pada uji kompetensi program
keahlian akomodasi perhotelan ialah front office. Oleh
karena itu pembelajaran yang dilakukan dengan teori
dan langsung praktek di laboratorium ini akan
memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi front
office pada saat uji kompetensi. Serta siswa sudah
terbiasa dengan kondisi tempat uji kompetensi yang
juga merupakan laboratorium yang biasa digunakan
siswa dalam pembelajaran sehari-hari.
152
PEDOMAN DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Daftar Checklist Dokumentasi :
No. TOPIK DOKUMEN JENIS TEMPAT Keterangan
1 Struktur Organisasi Dokumen SMK Negeri 1 Ada Tidak
2 Standar Operasional Dokumen Surabaya
Prosedur
3 Skema Uji Kompetensi Dokumen
4 Jadwal Uji Kompetensi Dokumen
5 Sertifikat Kompetensi Foto
6 Bukti Lisensi Lembaga Dokumen
Sertifikasi Profesi
7 Brosur Lembaga Foto
Sertifikasi Profesi
8 Hasil Uji Kompetensi Dokumen
9 Keterserapan Lulusan Dokumen
SMKN 1 Surabaya
10 Surat Keputusan Dokumen
Verifikasi TUK
11 Surat Pernyataan Asesor Dokumen
12 Proses Pelaksanaan Uji Foto
Kompetensi
153
Cl. No :1
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Struktur Lembaga Sertifikasi Profesi
Fokus : Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Cl. No :2
Kode : D/F1/F2/23/01/2019
Jenis Dokumen : Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Uji
Kompetensi
Fokus : Pelaksanaan Uji Kompetensi dan Kendala
Diringkas Tanggal : 8 Februari 2019
Tanggapan Peneliti :
Cl. No :3
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Skema Uji Kompetensi Program Keahlian Akomodasi
Perhotelan
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 8 Februari 2019
1. LATAR BELAKANG
Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang -
Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan telah
ditandatanganinya ASEAN MRA (Mutual Recognition
Arrangement) on Tourism Professionals pada tahun 2012 yang
didalamnya mencakup penetapan standar kompetensi bidang
pariwisata ACCSTP (ASEAN Common Competency Standards
for Tourism Professionals) dan CATC (Common ASEAN Tourism
Curriculum).
Skema ini ditetapkan dalam kerangka harmonisasi rekognisi
ASEAN khususnya dan internasional pada umumnya dan
dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi
kompetensi profesi pariwisata khususnya bidang Front Office
bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya
melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan
kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada standar
kompetensi pariwisata hasil MRA diantara negara-negara
ASEAN yakni ACCSTP, CATC yang mengacu kepada AQRF
(ASEAN Qualifications Reference Framework).
Selain itu dengan adanya skema ini, maka proses pembelajaran
khususnya bidang Front Office yang diselenggarakan di seluruh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia sesuai dengan
kompetensi standar yang berlaku.
158
Tanggapan Peneliti :
Dalam pelaksanaan uji kompetensi dibutuhkan skema. Dalam
skema terdiri dari core dan generic competence yaitu hal-hal
yang harus dicapai oleh siswa dalam uji kompetensi.
Kurikulum yang digunakan akan menyesuaikan dengan skema
yang telah ditetapkan oleh LSP, agar dalam pembelajaran pun
160
Cl. No :4
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Jadwal Uji Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Isi Dokumen Keterangan
JADWAL UJI KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN
Sabtu, 29 September 2018 Minggu, 30 September 2018 Senin, 01 Oktober 2018
No. No. No.
Jumlah Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas Jumlah Ruang
Absen Absen Absen
XII
01 – A. 32 - A. XII 27 - A.
20 APH 5 7
21 109 36 109 APH 2 33 109
1
XII
22 – A. 02 - XII 01 - A.
10 APH 15 10
31 109 16 APH 3 10 109
2
XII
17 - A.
APH 10
26 109
2
Tanggapan Peneliti :
Berdasarkan jadwal uji kompetensi tersebut bisa dilihat bahwa ada pembagian kelas
berdasarkan nomor absen. Hal ini untuk meminimalisir waktu yang digunakan dengan
menambah asesor untuk menguji siswa. sehingga proses pelaksanaan uji tidak
menghabiskan waktu yang lama. Karena sesuai dengan aturan yang ada bahwa satu asesor
hanya bisa menguji 20 siswa dalam sehari. Sehingga diperlukan pembagian yang sesuai agar
pelaksanaan uji tidak menghabiskan waktu yang lama. Karena semakin banyak waktu yang
digunakan akan semakin banyak juga biaya yang akan dikeluarkan. Jadwal uji tersebut
sudah direncanakan dengan melihat kondisi yang ada. Dalam jadwal uji kompetensi diatas
bisa dilihat bahwa uji kompetensi juga dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Hal tersebut
bisa terjadi karena kesepakatan antara pihak Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
SMK Negeri 1 Surabaya dan pihak asesor yang bersangkutan.
162
Cl. No :5
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Sertifikat Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Tanggapan Peneliti :
Cl. No :6
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Sertifikat Lisensi BNSP
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Tanggapan Peneliti :
SMK Negeri 1 Surabaya sudah memiliki Lembaga
Sertifikasi Profesi Pihak Pertama sejak 18 November 2015
yang merupakan pioneer LSP yang ada di Surabaya.
Berdasarkan lisensi tersebut, Lembaga Sertifikasi Profesi di
SMKN 1 Surabaya bisa melakukan uji kompetensi untuk
siswanya dan siswa SMK jejaring. Lisensi ini berlaku
selama 3 tahun dan akan diperbarui agar LSP P1 dapat terus
mengadakan uji kompetensi. SMK Negeri 1 Surabaya sudah
memperbarui lisensi tersebut. lisensi yang terbaru ini akan
165
PENCERMATAN DOKUMEN
Cl. No :7
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Brosur Lembaga Sertifikasi Profesi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Tanggapan Peneliti :
Cl. No :8
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Hasil Uji Kompetensi Program Keahlian Akomodasi
Perhotelan
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
HOUSEKEEPING
1 KELAS APH 1 35 35 0
HOUSEKEEPING
2 KELAS APH 2 32 32 0
Tanggapan Peneliti:
Hasil uji kompetensi merupakan keputusan akhir berupa
kompeten (K) dan belum kompeten (BK) dari Lembaga Sertifikasi
Profesi berdasarkan rekomendasi Asesor kepada peserta uji
kompetensi karena dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap uji kompetensi yang telah dilakukan di Tempat Uji
Kompetensi (TUK) dengan sebelumnya mendapatkan
rekomendasi melanjutkan tahap berikutnya dari tahap pra
penilaian.Hasil uji ini didapatkan setelah melakukan serangkaian
uji kompetensi. Berdasarkan hasil uji kompetensi yang telah
dilaksanakan oleh siswa kelas XII program keahlian akomodasi
perhotelan dalam skema housekeeping tersebut bisa dilihat dari
siswa yang mengikuti uji kompetensi sejumlah 67 siswa, Semua
siswa dinyatakan kompeten dalam skema tersebut. Hal ini
membuktikan bahwa proses pembelajaran teori maupun praktek
168
Cl. No :9
Kode : D/F2/14/02/2019
Jenis Dokumen : Data Keterserapan Lulusan SMK Negeri 1 Surabaya
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 17 Februari 2019
TAMATAN 2018
Tanggapan Peneliti:
Kompetensi yang dimiliki siswa akan diuji secara nyata setelah siswa
tersebut lulus dari SMK. Dengan dimilikinya sertifikat kompetensi
DU/DI akan lebih percaya terhadap kompetensi yang dimiliki oleh
lulusan dan akan berdampak pada keterserapan kerja yang tinggi.
Berdasarkan data keterserapan lulusan pada tahun 2018 bisa dilihat
bahwa lulusan SMK Negeri 1 mengalami peningkatan keterserapan dari
170
Cl. No : 10
Kode : D/F1/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019
172
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 042.18/LSP SMKN 1 Sby/IV/2018
Tentang
Mengingat :
1. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
2. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi No: 1/BNSP/III/2014 tentang
penilaian kesesuaian – persyaratan umum Lembaga Sertifikasi Profesi
3. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi No: 2/BNSP/III/2014 tentang
pembentukan lembaga sertifikasi
Memutuskan
Menetapkan
Pertama : Berdasarkan Verifikasi yang sudah dilaksanakan maka Laboratorium
Produksi Dan Siaran Program Televisi sudah sesuai dengan
persyaratan
sehingga dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Kedua : Tempat Uji Kompetensi produksi dan siaran program televisi
sudah dapat menjamin untuk sertifikasi profesi Kualifikasi II Pada
Kompetensi Keahlian Produksi Dan Siaran Program Televisi
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
terdapat
kesalahan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan sepenuhnya.
Keempat : Penunjukan Tempat Uji Kompetensi Sewaktu sebagai berikut
Tanggapan Peneliti :
Cl. No : 11
Kode : D/F2/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Ketidakberpihakan Asesor
Fokus : Kendala dan Solusi Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019
Surabaya, ...................................
Asesor,
175
Tanggapan Peneliti :
Cl. No : 11
Kode : D/F2/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Ketidakberpihakan Asesor
Fokus : Kendala dan Solusi Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019
Bahwa saya sebagai sebagai Asesor Kompetensi akan melaksanakan tugas secara
profesional sehingga tidak berpihak kepada siapapun terutama kepada peserta uji dan
benar-benar tidak pernah mengajar peserta uji yang bersangkutan.
Apabila saya tidak melaksanakan pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi
dari LSP SMK Negeri 1 Surabaya (tidak dipergunakan lagi )
Asesor,
........................
......................
Tanggapan Peneliti :
Cl. No : 12
Kode : D/F1/05/03/2019
Jenis Dokumen : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019
/
Tanggapan Peneliti :
PENGELOMPOKAN DATA
D LSP
189
D LSP
190
F2
a. Faktor W Untuk faktor pendukung adalah disini KL
Penghamba setiap jurusan harus memiliki lab dan
t dan peralatan yang ada harus sesuai dengan
Pendukung kebutuhan skema, untuk yang kedua
(FPP) yaitu komite sekolah, jika kekurangan
dana harus ada bantuan dari wali murid
Untuk faktor penghambat adalah Dana
memang penghambat sebenernya karena
pemerintah tidak menyediakan, yang
kedua pembelajaran kadang belum
mengacu pada skema, ketidakberpihakan
asesor, kurang profesional, kadang-
kadang jika temennya sendiri akan diberi
nilai yang bagus. Nah kadang-kadang
hambatannya itu. Untuk itu jika asesor
akan menguji biasanya saya memberikan
surat pernyataan kerahasiaan, pernyataan
keprofesionalisme sebagai asesor jadi
harus betul-betul profesional
Solusi untuk penghambat diatas yakni
membuatkan SOP ketidakberpihakan,
yang kedua membuat surat pernyataan
ketidak perhikan kerahasiaan, lalu harus
betul-betul mencari asesor yang benar-
benar profesional yang tidak mengenal
siswa sini, lalu mencari bantuan-bantuan
dari Pemerintah untuk uji kompetensi.
Itu jurusan perhotelan gratis uji
kompetensinya karena saya mengajukan
proposal ke Kemenpar sehingga
mendapatkan bantuan. Selain itu dapat
bantuan dari BSS dari BNSP. Itu
solusinya agar anak-anak bisa ikut ujian
194