Anda di halaman 1dari 89

108

Lampiran 1 Pengkodingan

PENGKODINGAN
Implementasi Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi dalam
Meningkatkan Kompetensi Lulusan di SMK Negeri 1 Surabaya

NO ASPEK PENGKODEAN KODE


1 Latar Penelitian SMK Negeri 1 Surabaya SS
2 Teknik Pengumpulan Data
a.Wawancara W
b.Observasi O
c.Dokumentasi D
3 Sumber Data
a.Waka Kurikulum WK
- Drs. Abdul Salam, MM AS
b. Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi KL
- Drs. Eko Suprayitno ES
d. Guru mata pelajaran produktif GP
- Bagus Prayitno, S.ST. Par GP1
- Riki Abdillah, A.Md. Par GP2
e. Peserta Didik PD
- Cinta Aurellia PD1
- Ducan Regi Mandiri PD2
4. Fokus Penelitian
1. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi F1
dalam Meningkatkan Kompetensi
Lulusan di SMK Negeri 1 Surabaya
2. Kendala yang dihadapi dan solusi dalam
implementasi Uji Kompetensi dalam F2
Meningkatkan Kompetensi Lulusan di
SMK Negeri 1 surabaya

Sub Fokus Penelitian:

1.Orientasi adanya Uji Kompetensi OUK


2.Manfaat adanya Uji Kompetensi MUK
3.Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi PPUK
4.Proses Melengkapi Sarpras PMS
5.Proses Penyusunan Skema PPS
6.Persiapan Uji Kompetensi PUK
7.Kerjasama terkait Uji Kompetensi KUK
8.Dukungan Sekolah untuk Uji Kompetensi DUK
9. Pencapaian Kompetensi Siswa dengan PKUK
adanya Uji Kompetensi
10. Kontribusi Guru dengan adanya Uji
Kompetensi KGUK
109

NO ASPEK PENGKODEAN KODE


11. Keterlibatan Stakeholder
12. Evaluasi dan Tindak Lanjut KSH
13. Faktor Penghambat dan Pendukung Uji ETL
Kompetensi FPP
5. Waktu Kegiatan: Tanggal-Bulan-Tahun 20/11/2018
6. Nomor Halaman Catatan Lapangan 1
7 a.Peneliti PEN
b.Informan IN

Pemberian Kode ini berguna untuk mengelompokkan data penelitian dari hasil
studi wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Contoh (W/KS/BA/FPP/20/11/2018)
Keterangan:
W : Jenis pengumpulan data (wawancara)
KS : Salah satu informan (Kepala Sekolah
BA : Nama informan (Drs. Bahrun, S.T., M.M)
FPP : Salah satu sub fokus penelitian (Faktor Penghambat dan
Pendukung)
20/11/2018 : Waktu kegiatan dilaksanakan

Contoh (6/D/PPK/21/03/2019)
Keterangan:
6 : No, Catatan lapangan
D : Jenis pengumpulan data (Dokumentasi)
PPS : Salah satu sub fokus penelitian (Proses Penyusunan Skema)
21/03/2019 : Waktu pengambilan data
110

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Pedoman Wawancara
1. Waka Kurikulum
a. Orientasi dan target/tujuan uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
melalui adanya Uji Kompetensi.
b. Manfaat Uji Kompetensi dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK
Negeri 1 Surabaya
c. Proses penyusunan kurikulum yang disesuaikan dengan adanya Uji
Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya yang meliputi: Tujuan, isi, bahan
pelajaran dan cara yang digunakan melalui kegiatan perencanaan dan
pengorganisasisan
d. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
e. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
f. Keterlibatan Stakeholder di SMK Negeri 1 Surabaya untuk uji
kompetensi
g. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya Uji Kompetensi di SMK
Negeri 1 Surabaya
h. Evaluasi dan tindak lanjut uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
i. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyusunan kurikulum
mengenai adanya Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya

2. Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi


a. Orientasi dan target/tujuan uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
melalui adanya Uji Kompetensi.
b. Manfaat Uji Kompetensi dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK
Negeri 1 Surabaya
c. Proses penyusunan skema yang disesuaikan kurikulum dengan adanya
Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya yang meliputi: Tujuan, isi,
bahan pelajaran dan cara yang digunakan melalui kegiatan perencanaan
dan pengorganisasisan
d. Daya Dukung sekolah dalam pelaksanaan uji kompetensi di SMK Negeri
1 Surabaya.
e. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
f. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
g. Keterlibatan Stakeholder di SMK Negeri 1 Surabaya untuk uji
kompetensi
h. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya Uji Kompetensi di SMK
Negeri 1 Surabaya
111

i. Proses melengkapi sarana dan prasarana sebagai penunjang uji


kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya.
j. Evaluasi dan tindak lanjut uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
k. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyusunan kurikulum
mengenai adanya Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya

3. Guru Mata Pelajaran Produktif


a. Orientasi dan target/tujuan uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
melalui adanya Uji Kompetensi.
b. Manfaat Uji Kompetensi dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK
Negeri 1 Surabaya
c. Proses penyusunan skema yang disesuaikan kurikulum dengan adanya
Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya yang meliputi: Tujuan, isi,
bahan pelajaran dan cara yang digunakan melalui kegiatan perencanaan
dan pengorganisasisan
d. Daya Dukung sekolah dalam pelaksanaan uji kompetensi di SMK Negeri
1 Surabaya.
e. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
f. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
g. Keterlibatan Stakeholder di SMK Negeri 1 Surabaya untuk uji
kompetensi
h. Proses melengkapi sarana dan prasarana sebagai penunjang uji
kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya.
i. Evaluasi dan tindak lanjut uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
j. Kontribusi guru dalam pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1
Surabaya
k. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya uji kompetensi di SMKN 1
Surabaya
l. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di
SMK Negeri 1 Surabaya

4. Siswa
a. Orientasi uji kompetensi SMK Negeri 1 Surabaya
b. Manfaat Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabay
c. Persiapan uji kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
d. Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Surabaya
e. Kontribusi guru dalam pelaksanaan Uji Kompetensi di SMK Negeri 1
Surabaya
f. Pencapaian kompetensi siswa dengan adanya uji kompetensi di SMKN 1
Surabaya
g. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di
SMK Negeri 1 Surabaya
112

Lampiran 3 Transkip Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/KL/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : KL (Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi)
Nama : Drs. Eko Suprayitno
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempat : Ruang Lembaga Sertifikasi Profesi
Pukul : 09.00-10.00

Gambaran Peristiwa dan Situasi:

Pak Eko merupakan Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi di SMK Negeri 1


Surabaya yang menjadi salah satu informan. Wawancara yang dilakukan
berdasarkan aspek yang terdapat dalam fokus penelitian yakni aspek proses uji
kompetensi lembaga sertifikasi profesi dan kendala dalam pelaksanaan uji
kompetensi lembaga sertifikasi profesi di SMK Negeri 1 Surabaya. Pada saat
peneliti datang untuk melakukan wawancara Pak Eko sedang menerima telepon.
Sehingga peneliti dipersilahkan untuk duduk dan menunggu sebentar. Setelah
Beliau selesai menerima telepon, Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan
dalam penelitian. Setelah itu peneliti membuat kesepakatan untuk melakukan
wawancara di ruang lembaga sertifikasi profesi. Wawancara dilakukan secara
kondusif karena pada saat itu di ruang lembaga sertifikasi hanya ada satu orang
staff yang sedang mengerjakan tugas. Peneliti cukup tenang saat melakukan
wawancara karena sudah pernah bertemu pada saat melakukan studi pendahuluan.
Berikut merupakan cuplikan wawancara tersebut.

Hasil Wawancara:
PEN : Assalamualaikum Bapak, Selamat pagi. Saya Binar Arin
Mahasiswi UNESA yang melakukan penelitian disini yakni terkait
dengan Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi di SMKN 1
Surabaya.
KL : Waalaikumsalam, iya ada apa Mbak?
PEN : Jadi disini saya mau mengambil data salah satunya dengan
melakukan wawancara, apakah Bapak berkenan?
KL : Oh tentu Mbak, Apa saja yang mau ditanyakan mbak?
113

PEN : Disini Bapak menjabat sebagai Kepala LSP sejak kapan nggih?
KL : Sejak 2015 Mbak, yang mendirikan LSP di SMKN 1 Surabaya ini
saya.
PEN : Baik Pak. Jadi begini Pak boleh saya tau, Bagaimana pendapat
Bapak mengenai uji kompetensi lembaga sertifikasi profesi di
SMKN 1 Surabaya?
KL : Uji kompetensi ini untuk menjamin anak-anak SMK 1 Surabaya
sudah dinyatakan sesuai bidang keahliannya. Kebetulan kita yang
belum punya ijin hanya pemasaran
PEN : Seberapa penting untuk siswa?
KL : Penting karena digunakan untuk mengisi peluang kerja sehingga
lebih terjamin kompetensinya. Ada anak yang tidak lulus tapi
memiliki sertifikat dan dia bisa diterima kerja karena dengan
adanya sertifikat tersebut DU/DI lebih percaya. LSP merupakan
lembaga sertifikasi untuk dunia pendidikan.
PEN : Bagaimana peran kepala LSP?
KL : Memberikan sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi kepada
peserta didik diawal tahun ajaran baru. Setelah itu yang kedua
mengkoordinir pelaksanaan dan bekerjasama dengan waka
kurikulum di sekolah. Lalu melaksanakan sinkronisasi dengan
DU/DI sekolah dan LSP
PEN : Bagaimana proses penyusunan skema uji kompetensi?
KL : Sudah diterbitkan dan distandarisasikan oleh BNSP sehingga
sekolah hanya mengimplementasikan saja dan pembelajaran harus
menyesuaikan dengan skema tersebut yang mengacu pada SKKNI.
Judul skema sudah sama dengan pelajaran di sekolah. Judulnya
misal skema KKNI 2 Akuntasi Keuangan Lembaga. Beda seperti
dulu, kalau dulu menggunakan SKKNI.
PEN : Apakah ada program kerja sekolah untuk mendukung?
KL : Ada dari sekolah itu memberikan fasilitas TUK, Asesor, dan juga
Dana
PEN : Untuk pelaksanaan uji kompetensinya ini ada tim khusus atau
tidak Pak?
KL : Iya jadi untuk pelaksanaan uji kompetensi ini harus dibentuk satu
kepengurusan dulu, tapi kepanitiaan ini induknya ya tetap di LSP.
Orang LSP kan hanya empat. Otomatis kayak pelaksanaan ini
untuk menggandakan soal kan tidak hanya orang 4 saja. Kita
bekerja sama dengan orang kurikulum, kalo misalnya kita butuh
penggunaan tempat uji kita juga koordinasi dengan sarpras.
Kepanitiaan itu yang pertama dan yang kedua dalam pengujian itu
juga butuh tenaga asesor dari luar LSP kita. Jadi tidak boleh asesor
kita menguji anak kita sendiri.
PEN : Bagaimana tahap-tahap uji kompetensi?
KL : Jadi kalo uji kompetensi itu, yang pertama membentuk
kepanitiaan, lalu yang kedua menyusun jadwal. Lah jadwal ini
harus menyesuaikan antara jumlah sekolah dan jumlah siswa. jadi
yang ketiga setelah membuat jadwal, dan kebutuhan asesornya
sudah. Sekarang waktunya yang dibutuhkan itu karena kadang-
114

kadang skema itu bisa sehari, dua hari. Terus pada saat
pelaksanaan harus memverifikasi TUK. Jadi tempat uji
kompetensi sebelum digunakan harus diverifikasi dulu dan yang
memverifikasi adalah asesor. Lalu saya buatkan SK jika sudah
terverifikasi. Setelah itu baru pelaksanaan. Ada pembukaan setelah
itu kita briefing dengan asesornya, menyiapkan bahan ujinya.
Awalnya diawali dengan pendaftaran. Jadi siswa mendaftar dulu di
LSP.
PEN : Untuk asesor itu darimana nggih Pak?
KL : Asesor ialah guru yang memiliki sertifikat kompetensi. Dan
memiliki kompetensi teknis, yaitu bidang keahliannya. Ada dua
jenis asesor yaitu asesor teknis dan asesor kompetensi. Untuk
menguji namanya asesor kompetensi, jika bidang keahlian asesor
teknis. Jika menguji tidak boleh dari LSP kita sendiri, tidak boleh
asesor menguji muridnya sendiri. Bisa saja asesor dari industri
asal memiliki sertifikat kompetensi. DUDI malah lebih bagus
PEN : Bagaimana keterlibatan stakeholder dalam uji kompetensi ini?
KL : Jadi disini kami mengundang orang tua untuk sosialisasi agar
mengertia arah uji kompetensi itu bagaimana. Untuk warga
sekolah juga ikut membantu karena staf LSP kan hanya empat jadi
butuh bantuan dari waka kurikulum, lalu teknisi. Semuanya
terlibat
PEN : Faktor pendukung untuk uji kompetensi?
KL : Setiap jurusan harus memiliki lab dan peralatan yang ada harus
sesuai dengan kebutuhan skema, untuk yang kedua yaitu komite
sekolah, jika kekurangan dana harus ada bantuan dari wali murid
PEN : Apa saja faktor penghambat dalam uji kompetensi?
KL : Pembelajaran kadang belum mengacu pada skema,
ketidakberpihakan asesor, kurang profesional, kadang-kadang jika
temennya sendiri akan diberi nilai yang bagus. Nah kadang-
kadang hambatannya itu. Untuk itu jika asesor akan menguji
biasanya saya memberikan surat pernyataan kerahasiaan,
pernyataan keprofesionalisme sebagai asesor jadi harus betul-betul
profesional

PEN : Apa solusi dari faktor penghambat tersebut?


KL : Membuatkan SOP ketidakberpihakan, yang kedua membuat surat
pernyataan ketidakberpihakan kerahasiaan, lalu harus betul-betul
mencari asesor yang benar-benar profesional yang tidak mengenal
siswa sini, lalu mencari bantuan-bantuan dari Pemerintah untuk
uji kompetensi. Itu jurusan perhotelan gratis uji kompetensinya
karena saya mengajukan proposal ke Kemenpar sehingga
mendapatkan bantuan. Selain itu dapat bantuan dari BSS dari
BNSP. Itu solusinya agar anak-anak bisa ikut ujian semua
PEN : Bagaimana pencapaian kompetensi siswa setelah adanya uji
kompetensi?
KL : Jadi untuk anak negeri, Banyak yang kompeten. Kemarin ini ada
murid 324 yang belum kompeten 64. Jadi rata-rata ya kompeten.
115

Kalau anak swasta ya lebih parah. Ada sekolah yang tidak ada
yang kompeten siswanya. Diuji satupun tidak ada yang kompeten.
Dengan adanya uji kompetensi ini bisa mengukur apakah sekolah
tersebut bagus atau tidak. Jadi bisa dilihat apa permasalahannya,
apakah pembelajarannya, apakah guru-gurunya. Tapi yang jelas
bisa mengukur itu.
PEN : Bagaimana timbal balik setelah adanya uji kompetensi?
KL : Untuk anak-anak saya lihat di hotel-hotel semua karyawan harus
memiliki sertifikat kompetensi di hotel itu. Jika dibidang lain
belum. Seharusnya ada regulasi dari Pemerintah bahwa jika ingin
menerima pegawai, harus menerima SMK. Kalau di luar negeri
kan ada regulasi seperti itu, kita kan belum. Tapi kalo yang
perhotelan ada sertifikat, apalagi kalo bekerjanya di luar negeri
pasti dibutuhkan sertifikat.
PEN : Menurut Bapak. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan uji kompetensi?
KL : iya jadi paling tidak pembelajaran harus mengacu pada kurikulum.
Yang kedua banyak keterampilan yang diajarkan, lebih banyak
psikomotoriknya ya. Kalau kognitif 30%, praktek 70%. Pasti
berhasil itu, terus dilatih dengan kemandirian. Terus sikap mental
yang disiapkan. Kadang ada anak yang pinter tapi grogi. Ditanya
apa-apa ya hilang, ngeblank. Nah itu harus disiapkan. Karena
biasanya anak itu kalau diuji ujian di sekolah kan banyak teman.
Kalo uji sertifikasi kan sendiri-sendiri. Keliatan sekali anak itu
kompeten atau tidak. Beda kalau ujian yang lain-lain kan ujian
satu ruanga, bisa nyontoh sana-sini. Tapi kalo uji kompetensi kan
dibatasi waktu terus kerjaan bagus dan sifatnya perorangan
PEN : Berapa lama lisensi sertifikat BNSP?
KL : 2 Tahun, tapi ini yang baru 5 tahun
PEN : Berapa lama uji kompetensi?
KL : Rata-rata karena kita menggunkan KKNI per siswa 2 hari. Kalau
akuntansi berapa hari kalau ini berapa hari tergantung jumlah
siswanya dan asesornya. 1 Asesor hanya diijinkan menguji
maksimal 10 anak. Jadi kalo muridnya 200 dan kita pengen selesai
5 hari ya harus menggunakan 8 asesor tergantung kebutuhan. Mau
lama ya asesornya sedikit, mau sebentar ya asesornya banyak.
Tergantung juga ruangannya, kelasnya. Kalo ruangannya ada
banyak ya bisa cepet. 90 persen praktek. Contohnya akuntansi
praktek langsung tentang spreedsheet menggunakan komputer itu
satu hari.
PEN : Apakah semua uji kompetensi dilaksanakan di SMK Negeri 1
Surabaya?
KL : Semua dilaksanakan disini karena TUK sudah lengkap semuanya
ada disinilah. Cuma memang yang berat itu ya memenuhi
peralatan sesuai skemannya. Karena ada peralatan yang mahal
seperti jurusan TKJ.
PEN : Bagaimana proses melengkapi sarana dan prasarana tempat uji
kompetensi?
116

KL : Itu kami mengajukan ke waka sarana dan prasarana untuk


melengkapi itu yang disesuaikan dengan skema yang akan dicapai
oleh siswa. Biasanya kalau sudah ada anggaran langsug dipenuhi
Mbak. Tapi kalau disini memang mencoba untuk melengkapi
semua sarpras itu untuk kepentingan uji kompetensi.
Oh iya jadi di sekolah itu sudah diprogramkan sejak awal bahwa
untuk melengkapi tempat uji itu sudah masuk di program sarana
dan prasarana. Setiap awal tahun kan mesti membuat program
sarana dan prasarana agar labnya itu siap untuk digunakan uji
kompetensi. Jadi awal tahun mesti kebutuhan ujian itu alatnya apa
saja, dan sekolah pasti akan menyiapkan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan. Cuma sekarang ini yang perlu ditambahkan
bahwa LSP ini juga harus memiliki sekolah jejaring di SMK
swasta yang belum punya LSP itu kita diwajibkan untuk membuat
jejaring. Karena LSP itu di seluruh Indonesia hanya dibatasi
sekitar 1250 padahal sekolahan di Indonesia kurang lebih 13000
makanya perlu jejaring, kelompok-kelompok itu, jadi LSP yang
sudah terlisensi bisa bekerja sama dengan sekolah lain.
PEN : Untuk SMKN 1 ini sekolah jejaringnya mana saja nggih Pak?
KL : Sekolah jejaringnya ada 15, yaitu SMK Kawung 1, SMK Kawung
2, SMK Ketintang, SMK Barunawati, SMK Mahardika, SMK
Muhammadiyah 2, SMK Wijaya, SMK Tunas Wijaya, SMK IKIP,
SMK Giki 1, SMK Wahid Hasyim 2, SMK Gema 45, SMK
perdana SMK PGRI 7 Surabaya. Jadi jejaring itu harus ada SK nya
resmi bahwa SMK 1 sekolah jejaringnya ini ini ini. Sknya ini dari
Direktorat
PEN : Jadi sekolah jejaring ini pelaksanaan ujinya juga bareng dengan
SMK 1 ya Pak?
KL : Betul. Tapi apakah kan ini berhubungan dengan masalah dana.
Jadi tergantung SMK swasta yang bersangkutan. Mau
mengikutkan sertifikasi atau tidak terserah. Tidak ada unsur
paksaan. Tapi kebetulan tahun lalu SMK 1 ini mendapatkan
bantuan 400 orang. Itu saya sebar ke seluruh sekolah jejaring-
jejaring. Saya bagi misal siswanya banyak saya kasih 80.
PEN : Untuk pemeliharaan TUK nya bagaimana?
KL : Ini kan istilahnya menggunakan TUK sewaktu karena digunakan
juga sebagai lab. Karena setelah digunakan juga dipakai untuk
pembelajaran. Jadi seperti biasa kalau mau uji kompetensi maka
disterilkan dulu 2-3 hari sebelum digunakan, dicek
perlengkapannya harus lengkap. Nanti setelah uji kompetensi
maka dikembalikan lagi fungsinya sebagai lab. Makanya disebut
TUK sewaktu.
PEN : Bagaimana pengembangan kegiatan kedepan terkait uji
kompetensi?
KL : Karena sekarang kami sudah menggunakan SKKNI, maka skema
yang diujikan akan lebih banyak, rencananya uji kompetensi ini
akan dilaksanakan dua kali sejak kelas 10. Jadi skema yang
diajarkan di kelas 10 akan diujikan pada saat kenaikan ke kelas 11.
117

Dan sisanya akan diujikan pada kelas 12. Dengan demikian siswa
tidak akan keberatan dengan skema yang akan diujikan, dan
mampu melampaui semua skema yang ada sesuai dengan
kompetensi tiap jurusan.
PEN : Baik sekiranya itu saja Bapak, terima kasih atas waktunya.
118

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/WK/F1/F2/24/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Waka Kurikulum)
Nama : Drs. Abdul Salam, MM
Tanggal : 24 Januari 2019
Hari : Kamis
Tempat : Lobby SMK Negeri 1 Surabaya
Pukul : 09.00 WIB

Gambaran Peristiwa dan Situasi:

Pak Salam merupakan wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMK Negeri 1
Surabaya. Peneliti sebelumnya ijin terlebih dahulu untuk bertemu beliau melalui
Bu Yayan selaku pengurus administrasi di SMK Negeri 1 Surabaya, kemudian
peneliti membuat janji untuk melakukan wawancara dengan beliau selaku
informan yang sesuai dengan penelitian ini yaitu tentang pelaksanaan uji
kompetensi. Setelahnya, peneliti bertemu dan menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian. Peneliti dalam hal ini ingin mengetahui kurikulum yang digunakan
dalam mempersiapkan siswa dalam uji kompetensi

Hasil Wawancara:

PEN : Assalamualaikum Bapak, selamat siang mohon maaf mengganggu,


saya Binar Arin mahasiswi UNESA akan melakukan penelitian
disini terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi di SMKN 1
Surabaya. Apakah Bapak berkenan untuk menjadi narasumber saya?
WK : Waalaikumsalam iya boleh Mbak.
PEN : Baik Pak, langsung saja nggih. Bagaimana pendapat Bapak
mengenai uji kompetensi?
WK : Uji kompetensi adalah uji yang memiliki kerjasama langsung oleh
119

DU/DI. Jadi kalo uji kompetensi jurusan perhotelan maka kami


akan medatangkan langsung praktisi dari hotel. Dengan adanya LSP
ini, LSP merupakan progam dari BNSP jadi dilihat dari pengganti
UKK namanya USK (Uji Sertifikasi Kompetensi). Sertifikatnya itu
dapat bersaing di tingkat Asia. Tujuannya itu begitu. Maka dengan
adanya ini anak-anak diharuskan mengikuti itu agar persaingan
tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga di tingkat Asia. Makanya di
SMK 1 ini ada 8 jurusan yang sudah mengikuti USK. Tinggal satu
USK
PEN : Bagaimana peran waka kurikulum dalam pelaksanaan uji
kompetensi?
WK : Memotivasi, pihak kurikulum memberikan hak penuh kepada tim
LSP untuk melaksanakan ujian. Jadi kami hanya menyumbang
dana.
PEN : Bagaimana menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan skema?
WK : Kurikulum khususnya produktif itu harus mengikuti skema dari
level yang ada di SKKNI dengan materinya disesuaikan. Sehingga
nantinya waktu uji kompetensi itu materi yang diujikan sama
dengan materi yang sudah dipelajari siswa.
PEN : Apakah ada sosialisasi sebelum uji kompetensi?
WK : Seminggu sebelum USK ada pembekalan untuk anak-anak namun
untuk materi yang akan diujikan semua sudah tercover dalam
pembelajaran sehari-hari
PEN : Bagaimana pelaksanaan uji kompetensi? Dilakukan berapa hari?
WK : Pelaksanaan 2-3 hari tergantung jumlah siswa dan skema yang
harus dicapai. Untuk prosesnya ada beberapa tahap yaitu ujian tulis,
wawancara dan praktek. Dan yang paling banyak ya prakteknya itu
Mbak. Jadi lebih ke skillnya yang dinilai oleh asesor itu.
PEN : Bagaimana daya dukung stakeholder yang ada di sekolah?
WK : Stakeholder itu termasuk orang tua kan. Untuk orang tua, kita
mengumpulkan wali murid untuk memberikan gambaran dan
sosialisasi dengan tujuan agar putra-putri mereka sukses.
PEN : Bagaimana proses melengkapi sarpras untuk TUK?
WK : Itu ada pengajuan dari LSP ya Mbak. Jadi LSP mengajukan apa
saja yang dibutuhkan untuk uji kompetensi. Nanti akan disiapkan
oleh sekolah.
PEN : Apa saja faktor pendukung uji kompetensi?
WK : Sarana dan Prasarana yang memadai, bantuan dana dari Pemerintah
dan Komite sekolah
PEN : Apa saja faktor penghambat uji kompetensi?
WK : Penghambat saya rasa tidak ada. Anak-anak tinggal mengikuti
saja.mungkin penghambatnya itu waktu kalau materi ujinya banyak
ya sampai malam. Tapi saya rasa itu masih bisa diatur karena
ruangan kita juga banyak dan jika yang bahan ujinya banyak bisa
dilaksanakan 2 hari, kadang 1 hari setengah.
PEN : Sejak kapan uji kompetensi ini dilaksanakan di SMKN 1 Surabaya?
WK : Sejak tahun 2015, SMK 1 sudah mendirikan LSP-P1. Sehingga
sudah bisa melaksanakan uji secara mandiri. Di Surabaya ini paling
120

banyak ada di SMK 1. Kan tidak wajib tapi kita kepengen yang
lebih makanya kita mau menggunakan USK, kalau dulu kan UKK.
UKK walaupun pengujinya dari DU/DI selama DU/DI orang
Indonesia itu kan masih mudah dipengaruhi jadi kasian. Sehingga
anak walaupun tidak kompeten itu bisa kompeten. Itu sebenarnya
hal-hal yang merusak pendidikan di Indonesia. apalagi USK, USK
itu guru. Dan mungkin hanya disilang, guru sini menguji di sekolah
lain. Makanya kalau anak gak kompeten bisa jadi kompeten
PEN : Bagaimana ketercapaian kompetensi siswa dalam uji kompetensi?
WK : Untuk saat ini sudah mencapai target ya Mbak, walaupun masih ada
yang belum kompeten tapi sudah mencapai target kita dan banyak
yang diterima kerja karena adanya sertifikat kompetensi
PEN : Untuk yang belum kompeten. Ada ujian banding nggih Pak?
WK : Iya ada Mbak. Jadi yang belum kompeten bisa mengajukan ujian
banding namanya. Biasanya dilakukan seminggu setelah uji
kompetensi. Dan itu tergantung pihak sekolah, apakah akan diuji
oleh asesor kembali atau diuji oleh gurunya sendiri. Dan itu gratis
yang ujian banding Mbak
WK : Bagaimana timbal balik adanya uji kompetensi untuk sekolah?
PEN : Gengsi saja. Kita sudah punya anak-anak yang tersertifikasi. Dan
memudahkan anak-anak untuk masuk ke DU/DI karena memiliki
sertifikat jadi kan lebih dipercaya kompetensi yang mereka miliki.
PEN : Adakah rencana pengembangan untuk uji kompetensi dalam
peningkatan kompetensi siswa Pak?
WK : Ini kan skema yang diujikan banyak ya Mbak, dan menghabiskan
waktu yang lumayan lama lah. Jadi untuk rencana selanjutnya uji
kompetensi ini akan dilaksanakan 2 kali. Jadi skema yang diajarkan
di kelas 10 akan diujikan pada saat kenaikan ke kelas 11. Dan
sisanya akan diujikan pada kelas 12. Dengan demikian siswa tidak
akan keberatan dengan skema yang akan diujikan, dan mampu
melampaui semua skema yang ada sesuai dengan kompetensi tiap
jurusan. Tapi itu masih dikaji kembali bagaimana kelanjutannya.
PEN : Baik Pak, terimakasih atas informasinya.
.
121

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/GP1/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Produktif jurusan Akomodasi Perhotelan)
Nama : Bagus Prayitno, S.ST. Par
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempa : Ruang Bursa Kerja Khusus
Pukul : 13.00 WIB

Gambaran Peristiwa dan Situasi :

Pak Bagus adalah salah satu Guru Produktif mata pelajaran PKK (Produk Kreatif
dan Kewirausahaan) jurusan Akomodasi Perhotelan di SMK Negeri 1 Surabaya.
Beliau juga merupakan asesor untuk uji kompetensi yang dimiliki oleh SMK
Negeri 1 Surabaya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu
tentang uji kompetensi lembaga sertifikasi. Peneliti dalam hal ini ingin
mengetahui persiapan dan strategi guru dalam mempersiapkan siswa dalam uji
kompetensi Pada saat peneliti datang untuk melakukan wawancara Pak Bagus
sedang mengajar di kelas. Sehingga peneliti dipersilahkan untuk duduk dan
menunggu sebentar. Setelah Pak Bagus mengajar di kelas. Peneliti menyampaikan
maksud dan tujuan dalam penelitian. Setelah itu peneliti membuat kesepakatan
untuk melakukan wawancara di Ruang Bursa Kerja Khusus. Wawancara
dilakukan secara kondusif karena pada saat itu di bursa kerja khusus hanya ada
satu orang staff yang sedang menerima telepon. Peneliti sedikit gugup saat
melakukan wawancara karena baru pertama kali bertemu dengan beliau. Berikut
cuplikan wawancara peneliti.

Hasil Wawancara :
PEN : Assalamualaikum, maaf mengganggu Bapak. Saya Binar mahasiswi
Unesa yang akan melakukan penelitian terkait uji kompetensi. Apakah
Bapak berkenan untuk menjadi narasumber?
GP1 : Silakan Mbak.
PEN : Disini Pak Bagus mengajar mata pelajaran produktif apa nggih?
GP1 : Saya mengajar PKK Mbak
PEN : Baik Pak, terkait uji kompetensi menurut Bapak seberapa penting
122

adanya uji kompetensi?


GP1 : Penting dan Layak. Wajib diikuti karena berpengaruh pada DU/DI
PEN : Apa tujuan diadakan uji kompetensi?
GP1 : Untuk menguji sejauh mana siswa perhotelan dalam menempuh
pembelajaran selama 3 tahun
PEN : Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan uji kompetensi?
GP1 : Peran Guru sangat membantu dan sangat penting dalam hal ini
memberikan latihan-latihan dalam bentuk persiapan soal materi dan
praktek
PEN : Apakah program ini diadakan tiap tahun Bapak?
GP1 : Setiap tahun ada uji kompetensi dan sekolah sangat mendukung sekali
PEN : Bagaimana daya dukung stakeholder yang ada di sekolah?
GP1 : Semua stakeholder yang ada di sekolah ikut berpartisipasi ya Mbak.
Mulai dari penyediaan ruang kemudian menyiapkan kebutuhan
komputer, kertas, tinta, wifi, guru masing-masing jurusan menyiapkan
materi. Kepala sekolah memberikan dukungan dan mengawasi
jalannya uji apakah berjalan lancar atau ada hambatan.
PEN : Baik Pak, lalu bagaimana strategi guru dalam pencapaian kompetensi
siswa?
GP1 : Strateginya ya guru memberikan latihan-latihan untuk siswa.
memberikan kisi-kisi uji kompetensi. Memberikan itu juga, kesiapan
mental. Karena kebanyakan siswa itu takut sama asesor. Kan yang
nguji bukan gurunya sendiri tapi dari luar sekolah, kadang juga DU/DI.
PEN : Apakah ada kesulitan untuk menyesuaikan skema yang ada?
GP1 : Saya rasa tidak. Karena skema itu sudah sesuai dengan kurikulum yang
ada.
PEN : Untuk pelaksanaan uji kompetensi dilakukan berapa hari nggih Pak?
Dan prosesnya bagaimana?
GP1 : Yang kemarin ini pelaksanaannya 3 hari dari 72 siswa. kan dibagi itu
kelas APH 1 sama APH 2. Terus untuk prosesnya setelah pembukaan
itu, langsung ujian tulis. Setelah ujian tulis ada wawancara dan
langsung praktek. Jadi dilihat apakah siswa tersebut paham teori dan
juga prakteknya. Lalu asesor menilai apakah sudah sesuai atau belum.
Baru bisa dinyatakan kompeten atau belum.
PEN : Dalam proses pelaksanaan, apa saja faktor pendukung pelaksanaan uji
kompetensi?
GP1 : Faktor pendukung ya sarana dan prasarana, penguji sendiri, dan materi
yang diujikan
PEN : Apa saja faktor penghambat pelaksanaan uji kompetensi?
GP1 : Dari segi psikis, ndredek gitu loh Mbak. Nerveous. Karena yang
menguji langsung dari industri Mbak. Perhiotelan ini juga sudah LSP
berskala ASEAN. Terus kadang anak-anak tidak teliti dalam
mengerjakan. Yang jelas ya faktor psikis itu.
PEN : Lalu, bagaimana solusi dari faktor penghambat tersebut?
GP1 : Solusinya kita beri bimbingan dulu dengan memberi kisi-kisinya.
Persiapan fisik dan mental
PEN : Bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi guru terhadap siswa?
GP1 : Penilaian secara langsung terhadap ujian yang dilakukan oleh siswa
123

tersebut dan jika ada siswa tidak kompeten, belum kompeten ya


istilahnya itu tergantung dar hasil siswanya itu jika siswanya belum
kompeten ya tidak bisa kita tetep apa namanya pihak penguji kan
punya hak independen ya dalam hal memberikan keputusan seseorang
itu kompeten atau tidak kompeten jadi tergantung siswanya Mbak.
Kalau belum kompeten, keputusannya tetap belum kompeten. Kalau
anak itu bisa ya dikatakan kompeten. Kebetulan saya juga salah satu
asesor.
PEN : Bagaimana pencapaiannya kompetensi siswa dalam uji kompetensi?
GP1 : Pencapaiannya sampai saat ini sudah memenuhi target. Kemarin itu
dari 73 siswa sudah kompeten semua.
PEN : Apakah ada ujian ulang untuk yang belum kompeten?
GP1 : Ada. Ujian ulang namanya ujian banding. Siswa berhak mengajukan
banding atas hasil ketidaklulusan/tidak kompeten
PEN : Apakah guru akan memberikan treatment kepada siswa yang belum
kompeten untuk persiapan ujian banding?
GP1 : Nah itu siswa belajar lagi siswanya dan guru juga memberikan
treatment kepada siswa dan diberikan waktu 7 hari. Saya tahu karena
saya ikut pelatihan LSP. Jika uji kompetensi itu berbayar, ujian
banding ini gratis.
PEN : Ujian banding tersebut dilakukan kapan nggih Pak?
GP1 : Biasanya dilakukan seminggu setelah uji kompetensi. Karena menurut
asesor dalam seminggu itu siswa bisa belajar lagi untuk skema yang
belum kompeten. Sehingga pada saat ujian banding diharapkan
hasilnya lebih baik.
PEN : Bagaimana pengembangan kegiatan kedepan terkait uji kompetensi?
GP1 : Kalau untuk pengembangan kedepan. Saya rasa LSP-P1 ini akan jadi
LSP-P2. Selain itu skema yang akan diujikan dalam uji kompetensi
kan banyak ya Mbak. Ada beberapa klaster. Rencananya skema itu
dicicil mulai kelas X. Jadi ujinya dilakukan dua kali. Saat kenaikan
kelas 12 dan saat sebelum ujian seperti sekarang ini.
PEN : Baik Bapak, Terimakasih banyak atas informasi yang diberikan
124

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/GP2/F1/F2/30/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Mata Pelajaran Produktif)
Nama : Ricky Abdillah, A.Md. Par.
Tanggal : 30 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Pukul : 10.00-10.30

Gambaran Peristiwa dan Situasi:

Pak Riki adalah guru mata pelajaran produktif kompetensi dasar front office (FO)
program keahlian akomodasi perhotelan di SMK Negeri 1 Surabaya. Beliau juga
menjabat sebagai Kepala Laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan
yang menjadi salah satu penunjang dalam pelaksanaan uji kompetensi. Hal
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu tentang uji kompetensi
lembaga sertifikasi. Peneliti dalam hal ini ingin mengetahui persiapan dan strategi
guru dalam mempersiapkan siswa dalam uji kompetensi Pada saat peneliti datang
untuk melakukan wawancara Pak Riki sedang memeriksa peralatan-peralatan
laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan. Sehingga peneliti
dipersilahkan untuk duduk dan menunggu sebentar di Edotel. Setelah Pak Riki
memeriksa laboratorium. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan dalam
penelitian. Setelah itu peneliti membuat kesepakatan untuk melakukan wawancara
di Lobby Edotel (Educational Hotel). Suasana pada saat melakukan wawancara
cukup kondusif walaupun ada beberapa siswa piket yang melakukan aktivitasnya.
Peneliti sedikit gugup saat melakukan wawancara karena baru pertama kali
bertemu dengan beliau. Berikut cuplikan wawancara peneliti.

Hasil Wawancara
PEN : Assalamualaikum, maaf mengganggu Bapak. Saya Binar mahasiswi
Unesa yang akan melakukan penelitian terkait uji kompetensi.
Apakah Bapak berkenan untuk menjadi narasumber?
GP2 : Silakan Mbak.
PEN : Disini Bapak mengajar mata pelajaran produktif apa nggih?
GP2 : Saya mengajar FO Mbak. Front Office.
125

PEN : Baik Pak, terkait uji kompetensi menurut Bapak seberapa penting
adanya uji kompetensi?
GP2 : Kalau saya penting. Karena untuk mengukur kemampuan ASK
(Attitude, Skill, dan Knowledge) dan dibuktikan dengan aplikasi
praktek plus pemberian sertifikat. Karena ini penting karena
sertifikat lsp itu kan kalau tidak lulus tidak ada remidi harus
ujiannya harus di reschedule lagi. Kalau UKK masih bisa remidi.
PEN : Berarti saat ini UKK sudah tidak ada Pak?
GP2 : Ada tapi di beberapa jurusan. Yang sudah LSP dihimbau untuk
tidak melaksanakan UKK karena kan sertifikatnya lokal Mbak,
jadinya tidak laku, jika dalam perusahaan harus diuji lagi. Jika yang
dari LSP ini sertifikatnya sudah diakui kompetensinya.
PEN : Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan uji kompetensi?
GP2 : Perannya mendampingi siswa kemudian membantu menyiapkan
kebutuhan administrasi dan konsumsi.
PEN : Bagaimana program kerja sekolah untuk mendukung pelaksanaan
uji kompetensi?
GP2 : Program sekolahnya pertama sosialisasi ke orang tua atau wali
murid, iniloh LSP nanti ada ujinya begini biayanya sekian, lalu guru
membantu administrasi siswa apa saja yang diperlukan.
PEN : Bagaimana daya dukung stakeholder yang ada di sekolah?
GP2 : Dukungannya penuh, semua stakeholder ikut andil. Mulai dari
penyediaan ruang itu caraka, kemudian TU akomodasi surat tugas,
teknisi menyiapkan kebutuhan komputer, kertas, tinta, wifi, guru
masing-masing jurusan menyiapkan materi. Kepala sekolah
mengawasi. Waka itu uga , terutama waka humas yang
berhubungan langsung dengan DU/DI, BKK ya itu. LSP itu efeknya
ke BKK karena harus di record dan didistribusikan ke perusahaan-
perusahaan melalui BKK. Semuanya terkena dampak
PEN : Bagaimana strategi guru dalam pencapaian kompetensi siswa?
GP2 : Strateginya yang pertama ada program kunjungan industri, siswa
diajak berkunjung ke DU/DI sesuai jurusannya. Kedua
mendatangkan guru tamu, terus memberikan studi kasus, realnya di
lapangan. Seperti praktek langsung.
PEN : Apakah ada kesulitan dalam menyesuaikan skema?
GP2 : Jelas, karena di skema itu ada istilah general core dengan spesifikasi
core dan guru tidak familiar dengan istilah tersebut. untuk itu
diperlukan pendalaman skema dengan training 3 bulan.
PEN : Pelaksanaan uji kompetensi berapa hari Pak?
GP2 : Pelaksanaan 3 hari dari 72 siswa. Langsung aplikasi, interview
hanya sedikit. Kan ada oral test, demo praktek. Oral test ini
dijadikan satu dengan wawancara. Jadi siswa ditanya bagaimana
cara membersihkan kamar, oh begini begini begini. Oke dicoba apa
yang diomongkan akan dilakukan cocok atau tidak kelebihan atau
kekurangan lalu dievaluasi, dan diberikan nilai
PEN : Apa saja faktor pendukung uji kompetensi ini Pak?
GP2 : Kerjasama dengan DU/DI, skema disesuaikan dengan DU/DI
namanya sinkronisasi. Untuk Tempat Uji Kompetensi dan Sarana
126

Prasarana juga sudah memadai. Selain itu stakeholder juga sudah


membantu seperti yang saya katakan sebelumnya.
PEN : Untuk faktor penghambat, apa saja?
GP2 : Ada siswa yang berkeberatan pada dana. Dan kalau anak-anak ini
kesulitan membayar, biasanya pada saat pelaksanaan uji tidak
datang padahal datang aja sudah dibantu sebenarnya. Dalam
pelaksanaan biasanya beda konsep dengan yang sudah
direncanakan. Jadi DU/DI waktu sosialisasi dengan anak-anak, pas
pelaksanaan beda konsepnya akhirnya waktunya molor gak karu-
karuan sehingga berubah tiba-tiba kalau gak gitu kendalanya siswa
lupa karena gugup. Lebih kearah teknis
PEN : Tapi kan ada bantuan dari sekolah nggih Pak?
GP2 : Iya ada, tapi tidak bisa mencover biaya semuanya.
PEN : Solusi untuk penghambat tersebut apa nggih Pak?
GP2 : Untuk biaya dibantu oleh keuangan jurusan, ya harus dipenuhi
karena asesor atau penguji harus dibayar juga. Untuk yang beda
konsep itu kita bantu jadi guru pendamping itu juga ikut membantu
apasih kesulitan anak-anak. Dan diberi pembekalan lagi sebelum uji
karena anak-anak itu kadang blank. Padahal sudah diberi tahu jika
pertanyaan seperti ini jawabnya seperti ini tapi ya tetap blank.
Karena takut itu tadi.
PEN : Bagaimana proses melengkapi sarana dan prasarana tempat uji
kompetensi?
GP2 : Pihak LSP yang mengajukan ke waka sarana dan prasarana untuk
melengkapi peralatan yang disesuaikan dengan skema yang akan
dicapai oleh siswa. dan biasanya sudah diprogramkan sejak awal
bahwa untuk melengkapi tempat uji itu sudah masuk di program
sarana dan prasarana. Jadi setiap tahun mesti disiapkan untuk
kebutuhan ujian itu alatnya apa saja, dan sekolah pasti akan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. .
PEN : Untuk pemeliharaan TUK nya bagaimana?
GP2 : Ini kan tempat ujinya juga dipakai sebagai pembelajaran. Jadi kalau
mau digunakan uji kompetensi maka disterilkan dulu 2-3 hari dicek
perlengkapannya Setelah dicek dan lengkap maka akan dilakukan
verifikasi oleh LSP bahwa TUK ini siap untuk digunakan uji
kompetensi. Nanti setelah uji kompetensi maka dikembalikan lagi
fungsinya sebagai laboratorium untuk pembelajaran.
PEN : Untuk pelaksanaannya di hotel ini ya Pak?
GP2 : Iya. Semuanya disini. Fasilitasnya sudah lengkap juga. Jadi siswa ya
terbiasa dengan TUKnya karena biasa digunakan untuk praktek
sehari-hari.
PEN : Bagaimana pencapaiannya kompetensi siswa dalam uji kompetensi?
GP2 : Pencapaiannya, alhamdulillah memenuhi target. Walaupun secara
pribadi nilainya masih didasar
PEN : Untuk siswa yang belum kompeten, akan ada ujian banding nggih
Pak?
GP2 : Iya, ujiannya itu dilaksanakan seminggu setelah uji biasanya Mbak.
Untuk siswa-siswa yang masih belum kompeten di skema tertentu
127

saja tapi. Jadi ujian lagi di skema yang mereka belum kompeten itu.
PEN : Pada saat itu, apakah guru memberikan treatment lagi?
GP2 : Guru memberikan treatment lagi. Jadi siswa bisa belajar dan
berlatih lagi.
PEN : Bagaimana pengembangan kegiatan kedepan terkait uji kompetensi?
GP2 : Ujiannya mulai kelas X jadi dicicil skema yang ada agar tidak
keberatan. Selain itu guru mapel diberikan tugas sesuai pembagian
tiap-tiap poin kompetensi nanti langsung aplikasi.
PEN : Baik Bapak. Terimakasih atas informasinya
128

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/PD1/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Cinta Aurellia
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.30

Gambaran peristiwa dan situasi:

Peneliti bertemu dengan siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XII
yang sedang mendapat jadwal piket praktik di bagian front office (FO) di Lobby
SMESA EDOTEL. Siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan sudah
melaksanakan uji kompetensi skema housekeeping pada bulan September 2018
sehingga mereka bisa menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan dan hal-hal
yang menjadi kendala mereka pada saat melaksanakan uji kompetensi.

Hasil Wawancara :

PEN : Siang Dik, boleh minta waktunya sebentar jadi kakak dari UNESA
mau wawancara terkait uji kompetensi
PD1 : Boleh kak, silahkan
PEN : Silakan perkenalkan diri dulu Dik
PD1 : Nama saya Cinta Aurellia dari kelas XII APH 1 Kak
PEN : Ini jurusan APH sudah uji kompetensi ya?
PD1 : Iya Kak, sudah bulan September kemarin
PEN : Menurut adek, seberapa penting uji kompetensi?
PD1 : Penting Kak, karena dengan adanya USK ini bisa menguji
bagaimana kemampuan yang sudah saya dapatkan selama belajar
di SMK. Dan menurut saya bisa dipakai untuk masuk ke dunia
kerja nanti.
PEN : Apakah ada sosialisasi sebelum uji kompetensi?
PD1 : Iya ada sosialisasi jadi Kita sudah tahu kalau akan ada uji
kompetensi. Guru juga memberi tahu Kak jika ada perubahan.
129

PEN : Untuk persiapannya bagaimana?


PD1 : Biasanya kita ada latihan-latihan soal dari guru. Terus juga ada
kisi-kisi dari guru Kak. Jadi kita belajarnya ya dari kisi-kisi itu.
PEN : Bagaimana tahapan uji kompetensinya?
PD1 : Tahapannya kita daftar ke LSP terus ngisi form kayak form
prakerin, KTP. Didata lalu siap diuji
PEN : Pelaksanaannya dilaksanakan berapa hari?
PD1 : Tiga hari. Itu dibagi kelas APH 1 dan APH 2
PEN : Itu uji kompetensinya dilaksanakan disini?
PD1 : Iya Kak, untuk yang praktik disini. Untuk yang tulis di kelas
PEN : Apa faktor pendukung dalam uji kompetensi?
PD1 : Sarana prasarana yang memadai dan lengkap
PEN : Adakah kesulitan saat uji kompetensi (faktor penghambat)??
PD1 : Saya kemarin kesulitan di praktek housekeeping karena waktu psg
saya tidak di bagian itu Kak. Tapi saya berusaha agar bisa. Dan
Alhamdulillah lulus.
PEN : Apakah tidak gugup saat proses uji kompetensi?
PD1 : Iya Kak sedikit. Karena kan yang menguji bukan guru tapi asesor
dari DU/DI jadi ya sedikit gugup tapi bisa kok Kak
PEN : Bagaimana pencapaian kompetensinya?
PD1 : Untuk uji kompetensinya sih. Alhamdulillah satu jurusan lulus
semua
PEN : Iyasudah. Terimakasih atas waktunya ya. Semangat
130

TRANSKIP WAWANCARA

Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Ducan Regi Mandiri
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45

Gambaran Peristiwa dan Situasi :

Peneliti bertemu dengan siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan kelas XII
yang sedang mendapat jadwal piket praktik di bagian front office (FO) di Lobby
SMESA EDOTEL. Siswa program keahlian Akomodasi Perhotelan sudah
melaksanakan uji kompetensi skema housekeeping pada bulan Oktober 2018
sehingga mereka bisa menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan dan hal-hal
yang menjadi kendala mereka pada saat melaksanakan uji kompetensi.

Hasil Wawancara :

PEN : Siang Dik, boleh minta waktunya sebentar jadi kakak dari UNESA
mau wawancara terkait uji kompetensi
PD2 : Boleh kak, silahkan
PEN : Adik namanya siapa?
PD2 : Ducan Regi Mandiri
PEN : Dari kelas?
PD2 : XII APH 1
PEN : Baik, ini sudah uji kompetensi kan ya?
PD2 : Iya Kak sudah bulan September
PEN : Bagaimana pendapat tentang uji kompetensi?
PD2 : Uji kompetensi itu tujuannya membuat kita jadi lebih tahu sih
bagaimana isi form-formnya, kita tidak cuma ujian praktek kayak
nyusun kamar, terus nunggu di front office, tapi juga ada ujian
tulisnya. Ada Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesianya juga.
PEN : Seberapa penting adanya uji kompetensi?
PD2 : Penting sih untuk melamar pekerjaan kalu menurut saya sih
131

dibutuhkan. Jadi perusahaan tahu skill kita ada di bidang apa


PEN : Untuk persiapannya bagaimana?
PD2 : Guru-guru sudah memberi latihan-latihan jadi tidak ada kesulitan
saat mengerjakan
PEN : Lalu untuk kesesuaian materi yang diujikan dengan mata pelajaran
bagaimana?
PD2 : Kalau pembelajaran di kelas sama ujiannya sih menurut saya sesuai
karena ya sesuai kisi-kisinya itu
PEN : Oh jadi diberikan kisi-kisi dahulu ya?
PD2 : Iya Kak ada. Jadi kita belajar ya sesuai sama kisi-kisinya itu
PEN : Apakah ada sosialisasi sebelum uji kompetensi?
PD2 : Ada Kak, kita diberi tahu kalau akan ada uji kompetensi
PEN : Untuk tahapan uji kompetensinya bagaimana?
PD2 : Untuk tahapnya daftar dulu ke LSP mengisi form dan
mengumpulkan berkas-berkas.
PEN : Itu dilaksanakan berapa hari?
PD2 : 3 hari Kak, itu APH 1 dan APH 2
PEN : Apa saja faktor penghambat uji kompetensi?
PD2 : Untuk penghambatnya sih kita nerves karena kan diuji sama asesor
yang asli orang hotel
PEN : Untuk faktor pendukungnya apa saja?
PD2 : Ada hotel, fasilitas juga lengkap ada towelnya. Lengkap sih kalau
fasilitasnya
PEN : Bagaimana pencapaian kompetensinya?
PD2 : Yang kemarin itu satu jurusan kompeten semua Kak
PEN : Iya sudah mungkin itu saja Dik, terimakasih atas waktunya.
132

Lampiran 4 Kondensasi Data Hasil Wawancara

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/KL/F1/F2/21/01/19
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi
Nama : Drs. Eko Suprayitno
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Jam : 09.00-10.00
Tempat : Ruang Lembaga Sertifikasi Profesi
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
F1
OUK W Uji kompetensi ini untuk menjamin anak-anak SMK 1 Surabaya
sudah dinyatakan sesuai bidang keahliannya. Kebetulan kita yang
belum punya ijin hanya pemasaran
MUK Penting karena digunakan untuk mengisi peluang kerja sehingga
lebih terjamin kompetensinya. Ada anak yang tidak lulus tapi
memiliki sertifikat dan dia bisa diterima kerja karena dengan
adanya sertifikat tersebut DU/DI lebih percaya. LSP merupakan
lembaga sertifikasi untuk dunia pendidikan.
PPS Sudah diterbitkan dan distandarisasikan oleh BNSP sehingga
sekolah hanya mengimplementasikan saja dan pembelajaran harus
menyesuaikan dengan skema tersebut yang mengacu pada
SKKNI. Judul skema sudah sama dengan pelajaran di sekolah.
Judulnya misal skema KKNI 2 Akuntasi Keuangan Lembaga.
Beda seperti dulu, kalau dulu menggunakan SKKNI.
DUK Ada dari sekolah itu memberikan fasilitas TUK, Asesor, dan juga
Dana
PUK  Pelaksanaan uji kompetensi ini harus dibentuk satu
kepengurusan dulu, tapi kepanitiaan ini induknya ya tetap di
LSP. Orang LSP kan hanya 4. Otomatis kayak pelaksanaan
ini untuk menggandakan soal kan tidak hanya orang 4 saja.
Kita bekerja sama dengan orang kurikulum, kalo misalnya
kita butuh penggunaan tempat uji kita juga koordinasi dengan
sarpras. Kepanitiaan itu yang pertama dan yang kedua dalam
pengujian itu juga butuh tenaga asesor dari luar LSP kita.
Jadi tidak boleh asesor kita menguji anak kita sendiri.
 Jadi kalo uji kompetensi itu, yang pertama membentuk
kepanitiaan, lalu yang kedua menyusun jadwal. Lah jadwal
ini harus menyesuaikan antara jumlah sekolah dan jumlah
133

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
siswa. jadi yang ketiga setelah membuat jadwal, dan
kebutuhan asesornya sudah. Sekarang waktunya yang
dibutuhkan itu karena kadang-kadang skema itu bisa sehari,
dua hari. Terus pada saat pelaksanaan harus memverifikasi
TUK. Jadi tempat uji kompetensi sebelum digunakan harus
diverifikasi dulu dan yang memverifikasi adalah asesor. Lalu
saya buatkan SK jika sudah terverifikasi. Setelah itu baru
pelaksanaan. Ada pembukaan setelah itu kita briefing dengan
asesornya, menyiapkan bahan ujinya. Awalnya diawali
dengan pendaftaran. Jadi siswa mendaftar dulu di LSP.
KUK  Sekolah jejaringnya ada 15, yaitu SMK Kawung 1, SMK
Kawung 2, SMK Ketintang, SMK Barunawati, SMK
Mahardika, SMK Muhammadiyah 2, SMK Wijaya, SMK
Tunas Wijaya, SMK IKIP, SMK Giki 1, SMK Wahid Hasyim
2, SMK Gema 45, SMK perdana SMK PGRI 7 Surabaya. Jadi
jejaring itu harus ada SK nya resmi bahwa SMK 1 sekolah
jejaringnya ini ini ini. SKnya ini dari Direktorat
 Asesor ialah guru yang memiliki sertifikat kompetensi. Dan
memiliki kompetensi teknis, yaitu bidang keahliannya. Ada
dua jenis asesor yaitu asesor teknis dan asesor kompetensi.
Untuk menguji namanya asesor kompetensi, jika bidang
keahlian asesor teknis. Jika menguji tidak boleh dari LSP kita
sendiri, tidak boleh asesor menguji muridnya sendiri. Bisa
saja asesor dari industri asal memiliki sertifikat kompetensi.
DUDI malah lebih bagus
KSH Jadi disini kami mengundang orang tua untuk sosialisasi agar
mengerti arah uji kompetensi itu bagaimana. Untuk warga
sekolah juga ikut membantu karena staf LSP kan hanya empat
jadi butuh bantuan dari waka kurikulum, lalu teknisi.
Semuanya terlibat.
PKUK Jadi untuk anak negeri, Banyak yang kompeten. Kemarin ini
ada murid 324 yang belum kompeten 64. Jadi rata-rata ya
kompeten. Kalau anak swasta ya lebih parah. Ada sekolah
yang tidak ada yang kompeten siswanya. Diuji satupun tidak
ada yang kompeten. Dengan adanya uji kompetensi ini bisa
mengukur apakah sekolah tersebut bagus atau tidak. Jadi bisa
dilihat apa permasalahannya, apakah pembelajarannya,
apakah guru-gurunya. Tapi yang jelas bisa mengukur itu.
PPUK  Rata-rata karena kita menggunkan KKNI per siswa 2 hari.
Kalau akuntansi berapa hari kalau ini berapa hari tergantung
jumlah siswanya dan asesornya. 1 Asesor hanya diijinkan
menguji maksimal 10 anak. Jadi kalo muridnya 200 dan kita
pengen selesai 5 hari ya harus menggunakan 8 asesor
tergantung kebutuhan. Mau lama ya asesornya sedikit, mau
sebentar ya asesornya banyak. Tergantung juga ruangannya,
kelasnya. Kalo ruangannya ada banyak ya bisa cepet. 90
persen praktek. Contohnya akuntansi praktek langsung
tentang spreedsheet menggunakan komputer itu satu hari.
 Semua dilaksanakan disini karena TUK sudah lengkap
semuanya ada disinilah. Cuma memang yang berat itu ya
memenuhi peralatan sesuai skemannya. Karena ada peralatan
yang mahal seperti jurusan TKJ
PMS  Itu kami mengajukan ke waka sarana dan prasarana untuk
melengkapi itu yang disesuaikan dengan skema yang akan
dicapai oleh siswa. Biasanya kalau sudah ada anggaran
134

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
langsung dipenuhi Mbak. Tapi kalau disini memang mencoba
untuk melengkapi semua sarpras itu untuk kepentingan uji
kompetensi. Itu sudah diprogramkan sejak awal bahwa untuk
melengkapi tempat uji itu sudah masuk di program sarana dan
prasarana. Setiap awal tahun kan mesti membuat program
sarana dan prasarana agar labnya itu siap untuk digunakan uji
kompetensi. Jadi awal tahun mesti kebutuhan ujian itu alatnya
apa saja, dan sekolah pasti akan menyiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan. Cuma sekarang ini yang perlu
ditambahkan bahwa LSP ini juga harus memiliki sekolah
jejaring di SMK swasta yang belum punya LSP itu kita
diwajibkan untuk membuat jejaring. Karena LSP itu di
seluruh Indonesia hanya dibatasi sekitar 1250 padahal
sekolahan di Indonesia kurang lebih 13000 makanya perlu
jejaring, kelompok-kelompok itu, jadi LSP yang sudah
terlisensi bisa bekerja sama dengan sekolah lain.
 Ini kan istilahnya menggunakan TUK sewaktu karena
digunakan juga sebagai lab. Karena setelah digunakan juga
dipakai untuk pembelajaran. Jadi seperti biasa kalau mau uji
kompetensi maka disterilkan dulu 2-3 hari sebelum
digunakan, dicek perlengkapannya harus lengkap. Nanti
setelah uji kompetensi maka dikembalikan lagi fungsinya
sebagai lab. Makanya disebut TUK sewaktu.
ETL  Untuk anak-anak saya lihat di hotel-hotel semua karyawan
harus memiliki sertifikat kompetensi di hotel itu. Jika
dibidang lain belum. Seharusnya ada regulasi dari Pemerintah
bahwa jika ingin menerima pegawai, harus menerima SMK.
Kalau di luar negeri kan ada regulasi seperti itu, kita kan
belum. Tapi kalo yang perhotelan ada sertifikat, apalagi kalo
bekerjanya di luar negeri pasti dibutuhkan sertifikat.
 Karena sekarang kami sudah menggunakan SKKNI, maka
skema yang diujikan akan lebih banyak, rencananya uji
kompetensi ini akan dilaksanakan dua kali sejak kelas 10. Jadi
skema yang diajarkan di kelas 10 akan diujikan pada saat
kenaikan ke kelas 11. Dan sisanya akan diujikan pada kelas
12. Dengan demikian siswa tidak akan keberatan dengan
skema yang akan diujikan, dan mampu melampaui semua
skema yang ada sesuai dengan kompetensi tiap jurusan.
F2
FPP  Untuk faktor pendukung adalah disini setiap jurusan harus
memiliki lab dan peralatan yang ada harus sesuai dengan
kebutuhan skema, untuk yang kedua yaitu komite sekolah,
jika kekurangan dana harus ada bantuan dari wali murid
 Untuk faktor penghambat adalah Dana memang penghambat
sebenernya karena pemerintah tidak menyediakan, yang
kedua pembelajaran kadang belum mengacu pada skema,
ketidakberpihakan asesor, kurang profesional, kadang-kadang
jika temennya sendiri akan diberi nilai yang bagus. Nah
kadang-kadang hambatannya itu. Untuk itu jika asesor akan
menguji biasanya saya memberikan surat pernyataan
kerahasiaan, pernyataan keprofesionalisme sebagai asesor jadi
harus betul-betul profesional
 Solusi untuk penghambat diatas yakni membuatkan SOP
ketidakberpihakan, yang kedua membuat surat pernyataan
ketidak perhikan kerahasiaan, lalu harus betul-betul mencari
135

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
asesor yang benar-benar profesional yang tidak mengenal
siswa sini, lalu mencari bantuan-bantuan dari Pemerintah
untuk uji kompetensi. Itu jurusan perhotelan gratis uji
kompetensinya karena saya mengajukan proposal ke
Kemenpar sehingga mendapatkan bantuan. Selain itu dapat
bantuan dari BSS dari BNSP. Itu solusinya agar anak-anak
bisa ikut ujian
semua
 iya jadi paling tidak pembelajaran harus mengacu pada
kurikulum. Yang kedua banyak keterampilan yang diajarkan,
lebih banyak psikomotoriknya ya. Kalau kognitif 30%,
praktek 70%. Pasti berhasil itu, terus dilatih dengan
kemandirian. Terus sikap mental yang disiapkan. Kadang ada
anak yang pinter tapi grogi. Ditanya apa-apa ya hilang,
ngeblank. Nah itu harus disiapkan. Karena biasanya anak itu
kalau diuji ujian di sekolah kan banyak teman. Kalo uji
sertifikasi kan sendiri-sendiri. Keliatan sekali anak itu
kompeten atau tidak. Beda kalau ujian yang lain-lain kan
ujian satu ruanga, bisa nyontoh sana-sini. Tapi kalo uji
kompetensi kan dibatasi waktu terus kerjaan bagus dan
sifatnya perorangan
Keterang an :

Pak Eko merupakan Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama di SMK Negeri 1
Surabaya. Lembaga Sertifikasi Profesi dapat didirikan di SMK Negeri 1 Surabaya tidak lepas
dari peran yang diberikan Beliau. Wawancara yang dilaksanakan berdasarkan fokus
penelitian yaitu proses impelementasi uji kompetensi dan kendala serta solusi dalam
implementasi uji kompetensi. Sebelum dilaksanakan wawancara peneliti telah menyiapkan
pertanyaan terlebih dahulu, menjelaskan fokus penelitian, kemudian peneliti baru mengajukan
beberapa pertanyaan dalam wawancara tersebut.
136

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/WK/F1/F2/24/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : WK (Waka Kurikulum)
Nama : Drs. Abdul Salam, MM
Tanggal : 24 Januari 2019
Hari : Kamis
Tempat : Lobby SMK Negeri 1 Surabaya
Pukul : 09.00-10.00
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
F1 OUK W Uji kompetensi adalah uji yang memiliki kerjasama
langsung oleh DU/DI. Jadi kalo uji kompetensi jurusan
perhotelan maka kami akan medatangkan langsung
praktisi dari hotel. Dengan adanya LSP ini, LSP
merupakan progam dari BNSP jadi dilihat dari pengganti
UKK namanya USK (Uji Sertifikasi Kompetensi).
Sertifikatnya itu dapat bersaing di tingkat Asia.
MUK Tujuannya itu begitu. Maka dengan adanya ini anak-anak
diharuskan mengikuti itu agar persaingan tidak hanya ada
di Indonesia tetapi juga di tingkat Asia. Makanya di SMK
1 ini ada 8 jurusan yang sudah mengikuti USK. Tinggal
satu USK
PPS Kurikulum khususnya produktif itu harus mengikuti
skema dari level yang ada di SKKNI dengan materinya
disesuaikan. Sehingga nantinya waktu uji kompetensi itu
materi yang diujikan sama dengan materi yang sudah
dipelajari siswa.
PUK Seminggu sebelum USK ada pembekalan untuk anak-
anak namun untuk materi yang akan diujikan semua
sudah tercover dalam pembelajaran sehari-hari
PPUK  Pelaksanaan 2-3 hari tergantung jumlah siswa dan
skema yang harus dicapai. Untuk prosesnya ada
beberapa tahap yaitu ujian tulis, wawancara dan
praktek. Dan yang paling banyak ya prakteknya itu
Mbak. Jadi lebih ke skillnya yang dinilai oleh asesor
itu.
 Sejak tahun 2015, SMK 1 sudah mendirikan LSP-P1.
Sehingga sudah bisa melaksanakan uji secara mandiri.
Di Surabaya ini paling banyak ada di SMK 1.
KSH Stakeholder itu termasuk orang tua kan. Untuk orang tua,
kita mengumpulkan wali murid untuk memberikan
gambaran dan sosialisasi dengan tujuan agar putra-putri
mereka sukses.
PMS Itu ada pengajuan dari LSP ya Mbak. Jadi LSP
137

mengajukan apa saja yang dibutuhkan untuk uji


kompetensi. Nanti akan disiapkan oleh sekolah.
PKUK  Untuk saat ini sudah mencapai target ya Mbak,
walaupun masih ada yang belum kompeten tapi sudah
mencapai target kita dan banyak yang diterima kerja
karena adanya sertifikat kompetensi.
 Jadi yang belum kompeten bisa mengajukan ujian
banding namanya. Biasanya dilakukan seminggu
setelah uji kompetensi. Dan itu tergantung pihak
sekolah, apakah akan diuji oleh asesor kembali atau
diuji oleh gurunya sendiri. Dan itu gratis yang ujian
banding Mbak
ETL Gengsi saja. Kita sudah punya anak-anak yang
tersertifikasi. Dan memudahkan anak-anak untuk masuk
ke DU/DI karena memiliki sertifikat jadi kan lebih
dipercaya kompetensi yang mereka miliki.
Ini kan skema yang diujikan banyak ya Mbak, dan
menghabiskan waktu yang lumayan lama lah. Jadi untuk
rencana selanjutnya uji kompetensi ini akan dilaksanakan
2 kali. Jadi skema yang diajarkan di kelas 10 akan
diujikan pada saat kenaikan ke kelas 11. Dan sisanya
akan diujikan pada kelas 12. Dengan demikian siswa
tidak akan keberatan dengan skema yang akan diujikan,
dan mampu melampaui semua skema yang ada sesuai
dengan kompetensi tiap jurusan. Tapi itu masih dikaji
kembali bagaimana kelanjutannya.
F2 FPP  Sarana dan Prasarana yang memadai, bantuan dana dari
Pemerintah dan Komite sekolah
 Penghambat saya rasa tidak ada. Anak-anak tinggal
mengikuti saja.mungkin penghambatnya itu waktu
kalau materi ujinya banyak ya sampai malam. Tapi saya
rasa itu masih bisa diatur karena ruangan kita juga
banyak dan jika yang bahan ujinya banyak bisa
dilaksanakan 2 hari, kadang 1 hari setengah.
 Kan tidak wajib tapi kita kepengen yang lebih makanya
kita mau menggunakan USK, kalau dulu kan UKK.
UKK walaupun pengujinya dari DU/DI selama DU/DI
orang Indonesia itu kan masih mudah dipengaruhi jadi
kasian. Sehingga anak walaupun tidak kompeten itu
bisa kompeten. Itu sebenarnya hal-hal yang merusak
pendidikan di Indonesia. apalagi USK, USK itu guru.
Dan mungkin hanya disilang, guru sini menguji di
sekolah lain. Makanya kalau anak gak kompeten bisa
jadi kompeten.
Keterangan :
Pak Salam merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Wawancara dilakukan di lobby
SMK Negeri 1 Surabaya. Sebelumnya peneliti telah membuat janji dengan Beliau. Wawancara
dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu topik penelitian yang dibahas yaitu mengenai
proses implementasi uji kompetensi dan kendala serta solusi dalam implementasi uji kompetensi,
lalu menjelaskan fokus penelitian, kemudian peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk
wawancara
138

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/GP/F1/F2/21/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Produktif jurusan Akomodasi Perhotelan)
Nama : Bagus Prayitno, S.ST. Par
Tanggal : 21 Januari 2019
Hari : Senin
Tempat : Ruang Bursa Kerja Khusus
Pukul : 13.00-14.00
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
F1 OUK W Penting dan Layak. Wajib diikuti karena berpengaruh pada
DU/DI
MUK Untuk menguji sejauh mana siswa perhotelan dalam
menempuh pembelajaran selama 3 tahun
KGUK  Peran Guru sangat membantu dan sangat penting dalam
hal ini memberikan latihan-latihan dalam bentuk
persiapan soal materi dan praktek
 Strateginya ya guru memberikan latihan-latihan untuk
siswa. memberikan kisi-kisi uji kompetensi.
Memberikan itu juga, kesiapan mental. Karena
kebanyakan siswa itu takut sama asesor. Kan yang nguji
bukan gurunya sendiri tapi dari luar sekolah, kadang
juga DU/DI.
 Nah itu siswa belajar lagi siswanya dan guru juga
memberikan treatment kepada siswa dan diberikan
waktu 7 hari. Saya tahu karena saya ikut pelatihan LSP.
Jika uji kompetensi itu berbayar, ujian banding ini gratis.
DUK  Setiap tahun ada uji kompetensi dan sekolah sangat
mendukung sekali.
KSH Semua stakeholder yang ada di sekolah ikut berpartisipasi
ya Mbak. Mulai dari penyediaan ruang kemudian
menyiapkan kebutuhan komputer, kertas, tinta, wifi, guru
masing-masing jurusan menyiapkan materi. Kepala
sekolah memberikan dukungan dan mengawasi jalannya
uji apakah berjalan lancar atau ada hambatan.
PPS Saya rasa tidak. Karena skema itu sudah sesuai dengan
kurikulum yang ada.
PPUK Yang kemarin ini pelaksanaannya 3 hari dari 72 siswa. kan
dibagi itu kelas APH 1 sama APH 2. Terus untuk
prosesnya setelah pembukaan itu, langsung ujian tulis.
Setelah ujian tulis ada wawancara dan langsung praktek.
Jadi dilihat apakah siswa tersebut paham teori dan juga
139

prakteknya. Lalu asesor menilai apakah sudah sesuai atau


belum. Baru bisa dinyatakan kompeten atau belum.
PKUK  Pencapaiannya sampai saat ini sudah memenuhi target.
Kemarin itu dari 72 siswa sudah kompeten semua.
 Ada. Ujian ulang namanya ujian banding. Siswa berhak
mengajukan banding atas hasil ketidaklulusan/tidak
kompeten. Biasanya dilakukan seminggu setelah uji
kompetensi. Karena menurut asesor dalam seminggu itu
siswa bisa belajar lagi untuk skema yang belum
kompeten. Sehingga pada saat ujian banding diharapkan
hasilnya lebih baik.

ETL  Penilaian secara langsung terhadap ujian yang dilakukan


oleh siswa tersebut dan jika ada siswa tidak kompeten,
belum kompeten ya istilahnya itu tergantung dar hasil
siswanya itu jika siswanya belum kompeten ya tidak
bisa kita tetep apa namanya pihak penguji kan punya
hak independen ya dalam hal memberikan keputusan
seseorang itu kompeten atau tidak kompeten jadi
tergantung siswanya Mbak. Kalau belum kompeten,
keputusannya tetap belum kompeten. Kalau anak itu bisa
ya dikatakan kompeten. Kebetulan saya juga salah satu
asesor.
 Kalau untuk pengembangan kedepan. Saya rasa LSP-P1
ini akan menjadi LSP-P2. Selain itu skema yang akan
diujikan dalam uji kompetensi kan banyak ya Mbak.
Ada beberapa klaster. Rencananya skema itu dicicil
mulai kelas X. Jadi ujinya dilakukan dua kali. Saat
kenaikan kelas 12 dan saat sebelum ujian seperti
sekarang ini.
F2 FPP  Faktor pendukung ya sarana dan prasarana, penguji
sendiri, dan materi yang diujikan
 Dari segi psikis, ndredek gitu loh Mbak. Nerveous.
Karena yang menguji langsung dari industri. Perhiotelan
ini juga sudah LSP berskala ASEAN. Terus kadang
anak-anak tidak teliti dalam mengerjakan. Yang jelas ya
faktor psikis itu.
 Solusinya kita beri bimbingan dulu dengan memberi
kisi-kisinya. Persiapan fisik dan mental
Keterangan :
Pak Bagus adalah Guru Produktif jurusan Akomodasi Perhotelan yang juga merupakan Asesor
yang dimiliki SMK Negeri 1 Surabaya. Wawancara dilakukan setelah Beliau selesai mengajar di
kelas. Wawancara dilakukan di ruang BKK. Wawancara dilakukan dengan menjelaskan terlebih
dahulu topik penelitian yang dibahas kemudian peneliti meminta izin wawancara dengan Beliau.
140

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/GP/F1/F2/30/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : GP (Guru Mata Pelajaran Produktif)
Nama : Ricky Abdillah, A.Md. Par.
Tanggal : 30 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Pukul : 10.00 WIB
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
F1 OUK W Kalau saya penting. Karena untuk mengukur
kemampuan ASK (Attitude, Skill, dan Knowledge)
dan dibuktikan dengan aplikasi praktek plus
pemberian sertifikat. Karena ini penting karena
sertifikat LSP itu kan kalau tidak lulus tidak ada
remidi harus ujiannya harus di reschedule lagi.
Kalau UKK masih bisa remidi.
MUK Karena untuk mengukur kemampuan ASK
(Attitude, Skill, dan Knowledge) dan dibuktikan
dengan aplikasi praktek plus pemberian sertifikat.
KGUK  Perannya mendampingi siswa kemudian
membantu menyiapkan kebutuhan administrasi
dan konsumsi.
 Strateginya yang pertama ada program kunjungan
industri, siswa diajak berkunjung ke DU/DI
sesuai jurusannya. Kedua mendatangkan guru
tamu, terus memberikan studi kasus, realnya di
lapangan. Seperti praktek langsung.
 Guru memberikan treatment lagi. Jadi siswa bisa
belajar dan berlatih lagi.
DUK Program sekolahnya pertama sosialisasi ke orang
tua atau wali murid, iniloh LSP nanti ada ujinya
begini biayanya sekian, lalu guru membantu
administrasi siswa apa saja yang diperlukan.
KSH Dukungannya penuh, semua stakeholder ikut andil.
Mulai dari penyediaan ruang itu caraka, kemudian
TU akomodasi surat tugas, teknisi menyiapkan
kebutuhan komputer, kertas, tinta, wifi, guru
masing-masing jurusan menyiapkan materi. Kepala
sekolah mengawasi. Waka itu uga , terutama waka
humas yang berhubungan langsung dengan DU/DI,
141

BKK ya itu. LSP itu efeknya ke BKK karena harus


di record dan didistribusikan ke perusahaan-
perusahaan melalui BKK. Semuanya terkena
dampak
PPS Jelas, karena di skema itu ada istilah general core
dengan spesifikasi core dan guru tidak familiar
dengan istilah tersebut. untuk itu diperlukan
pendalaman skema dengan training 3 bulan.
PPUK  Pelaksanaan 3 hari dari 72 siswa. Langsung
aplikasi, interview hanya sedikit. Kan ada oral
test, demo praktek. Oral test ini dijadikan satu
dengan wawancara. Jadi siswa ditanya bagaimana
cara membersihkan kamar, oh begini begini
begini. Oke dicoba apa yang diomongkan akan
dilakukan cocok atau tidak kelebihan atau
kekurangan lalu dievaluasi, dan diberikan nilai
 Semuanya disini. Fasilitasnya sudah lengkap
juga. Jadi siswa ya terbiasa dengan TUKnya
karena biasa digunakan untuk praktek sehari-hari.
PMS Pihak LSP yang mengajukan ke waka sarana dan
prasarana untuk melengkapi peralatan yang
disesuaikan dengan skema yang akan dicapai
oleh siswa. dan biasanya sudah diprogramkan
sejak awal bahwa untuk melengkapi tempat uji
itu sudah masuk di program sarana dan prasarana.
Jadi setiap tahun mesti disiapkan untuk
kebutuhan ujian itu alatnya apa saja, dan sekolah
pasti akan menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
Ini kan tempat ujinya juga dipakai sebagai
pembelajaran. Jadi kalau mau digunakan uji
kompetensi maka disterilkan dulu 2-3 hari dicek
perlengkapannya Setelah dicek dan lengkap maka
akan dilakukan verifikasi oleh LSP bahwa TUK
ini siap untuk digunakan uji kompetensi. Nanti
setelah uji kompetensi maka dikembalikan lagi
fungsinya sebagai laboratorium untuk
pembelajaran.
PKUK  Pencapaiannya, alhamdulillah memenuhi target.
Walaupun secara pribadi nilainya masih didasar
 ujiannya itu dilaksanakan seminggu setelah uji
biasanya Mbak. Untuk siswa-siswa yang masih
belum kompeten di skema tertentu saja tapi. Jadi
ujian lagi di skema yang mereka belum kompeten
itu.
ETL  Ujiannya mulai kelas X jadi dicicil skema yang
ada agar tidak keberatan. Selain itu guru mapel
diberikan tugas sesuai pembagian tiap-tiap poin
kompetensi nanti langsung aplikasi.
F2 FPP  Kerjasama dengan DU/DI, skema disesuaikan
dengan DU/DI namanya sinkronisasi. Untuk
Tempat Uji Kompetensi dan Sarana Prasarana
juga sudah memadai. Selain itu stakeholder juga
sudah membantu seperti yang saya katakan
sebelumnya.
 Ada siswa yang berkeberatan pada dana. Dan
kalau anak-anak ini kesulitan membayar,
142

biasanya pada saat pelaksanaan uji tidak datang


padahal datang aja sudah dibantu sebenarnya.
Dalam pelaksanaan biasanya beda konsep dengan
yang sudah direncanakan. Jadi DU/DI waktu
sosialisasi dengan anak-anak, pas pelaksanaan
beda konsepnya akhirnya waktunya molor gak
karu-karuan sehingga berubah tiba-tiba kalau gak
gitu kendalanya siswa lupa karena gugup. Lebih
kearah teknis
 Untuk biaya dibantu oleh keuangan jurusan, ya
harus dipenuhi karena asesor atau penguji harus
dibayar juga. Untuk yang beda konsep itu kita
bantu jadi guru pendamping itu juga ikut
membantu apasih kesulitan anak-anak. Dan diberi
pembekalan lagi sebelum uji karena anak-anak
itu kadang blank. Padahal sudah diberi tahu jika
pertanyaan seperti ini jawabnya seperti ini tapi ya
tetap blank. Karena takut itu tadi.

Keterangan :
Pak Riki merupakan guru produktif program keahlian akomodasi perhotelan yang juga menjabat
sebagai kepala laboratorium program keahlian akomodasi perhotelan. Wawancara dilakukan
setelah Beliau memeriksa laboratorium. Wawancara dilakukan dengan menjelaskan terlebih
dahulu topik penelitian yang dibahas yaitu mengenai proses implementasi uji kompetensi dan
kendala serta solusi dalam implementasi uji kompetensi, lalu menjelaskan fokus penelitian,
kemudian peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk wawancara
143

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Cinta Aurellia
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Teknik Isi Ringkasan Data


Masalah
F1 OUK W Penting Kak, karena dengan adanya USK ini bisa
menguji bagaimana kemampuan yang sudah saya
dapatkan selama belajar di SMK. Dan menurut
saya bisa dipakai untuk masuk ke dunia kerja
nanti
KGUK Biasanya kita ada latihan-latihan soal dari guru.
Terus juga ada kisi-kisi dari guru Kak. Jadi kita
belajarnya ya dari kisi-kisi itu.
PUK  Iya ada sosialisasi jadi Kita sudah tahu kalau
akan ada uji kompetensi. Guru juga memberi
tahu Kak jika ada perubahan.
 Tahapannya kita daftar ke LSP terus ngisi
form kayak form prakerin, KTP. Didata lalu
siap diuji
PPUK  Tiga hari. Itu dibagi kelas APH 1 dan APH 2
 Iya Kak, untuk yang praktik disini. Untuk yang
tulis di kelas
PKUK Untuk uji kompetensinya sih. Alhamdulillah satu
jurusan lulus semua
F2 FPP  Sarana prasarana yang memadai dan lengkap
 Saya kemarin kesulitan di praktek
housekeeping karena waktu psg saya tidak di
bagian itu Kak. Tapi saya berusaha agar bisa.
Dan Alhamdulillah lulus.
 Iya Kak sedikit. Karena kan yang menguji
bukan guru tapi asesor dari DU/DI jadi ya
sedikit gugup tapi bisa kok Kak
Keterangan :
Cinta Aurellia adalah siswi kelas XII APH 2. Peneliti memilih Cinta karena program keahlian
akomodasi perhotelan sudah melakukan uji kompetensi skema house keeping. Pada saat itu Cinta
144

berada di Lobby Edotel sedang mendapat giliran piket di bagian front office. Sebelum
wawancara peneliti menjelaskan identitas peneliti dan maksud dari wawancara hingga pada
akhirnya Cinta Aurellia bersedia menjadi informan.
145

KONDENSASI DATA TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI


UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI SMK
NEGERI 1 SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
LULUSAN

Kode : SS/W/PD/F1/F2/23/01/2019
Situs : SS (SMK Negeri 1 Surabaya)
Teknik : W (Wawancara)
Informan : PD (Siswa Kelas XII APH 1)
Nama : Ducan Regi Mandiri
Tanggal : 23 Januari 2019
Hari : Rabu
Tempat : Lobby SMESA EDOTEL
Jam : 10.00-10.45
Peringkas : Binar Arin Febriani Indra Saputri

Kode Kode Isi Ringkasan Data


Masalah Teknik
F1 OUK W Uji kompetensi itu tujuannya membuat kita jadi
lebih tahu sih bagaimana isi form-formnya, kita
tidak cuma ujian praktek kayak nyusun kamar,
terus nunggu di front office, tapi juga ada ujian
tulisnya. Ada Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesianya juga.
MUK W Penting sih untuk melamar pekerjaan kalu
menurut saya sih dibutuhkan. Jadi perusahaan
tahu skill kita ada di bidang apa
KGUK  Guru-guru sudah memberi latihan-latihan jadi
tidak ada kesulitan saat mengerjakan
 Kalau pembelajaran di kelas sama ujiannya
sih menurut saya sesuai karena ya sesuai kisi-
kisinya itu
PUK  Ada Kak, kita diberi tahu kalau akan ada uji
kompetensi
 Untuk tahapnya daftar dulu ke LSP mengisi
form dan mengumpulkan berkas-berkas.
PPUK  Pada saat ujian. Ujian tulis dulu baru praktek
 Tiga hari Kak, itu APH 1 dan APH 2
PKUK Yang kemarin itu satu jurusan kompeten semua
Kak
F2 FPP  Untuk penghambatnya sih kita nerves karena
kan diuji sama asesor yang asli orang hotel
 Ada hotel, fasilitas juga lengkap ada
towelnya. Lengkap sih kalau fasilitasnya
Keterangan :
Ducan Regi Mandiri adalah siswa kelas XII APH 2. Peneliti memilih Ducan karena program
keahlian akomodasi perhotelan sudah melakukan uji kompetensi skema house pada bulan
September . Pada saat itu Ducan berada di Lobby Edotel sedang mendapat giliran piket di bagian
front office. Sebelum wawancara peneliti menjelaskan identitas peneliti dan maksud dari
wawancara hingga pada akhirnya Ducan Regi Mandiri bersedia menjadi informan.
146

Lampiran 5 Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Daftar Checklist Observasi :

No Topik Item yang Keterangan Keterangan


Pengamatan diobservasi
Ada Tidak
1. Persiapan 1. Pembelajaran Edotel SMK
Pelaksanaan Siswa Program Negeri 1
Uji Keahlian Surabaya
Kompetensi Akomodasi
Perhotelan
2. Workshop Aula SMK
Penyusunan Negeri 1
Asesmen dan Surabaya
Materi Uji
Kompetensi
147

CATATAN
Lampiran 6 Catatan LapanganLAPANGAN/PENGAMATAN
Hasil Observasi
Kode : SS/O/F1/07/02/2019
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Lokasi : Ruang Pertemuan SMKN 1 Surabaya
Jenis Obyek : Persiapan Materi Uji Kompetensi
Tanggal : 7 Februari 2019
Jam : 13.00-15.00
Catatan Alat Bantu : Kamera Handphone
Pengamat : Binar Arin Febriani I.S (PEN)

Koding Data/Hasil Pengamatan


SS/O/F1/07/02/2019 (Bagian Deskriptif)
Pada pukul 13.00 diadakan workshop penyusunan
perangkat asesmen dan MUK (Materi Uji Kompetensi).
Kemudian peneliti meminta ijin untuk mengikuti kegiatan
tersebut di ruang AULA SMK Negeri 1 Surabaya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Lembaga Sertifikasi
Profesi. Workshop ini diikuti oleh seluruh ketua program
keahlian di SMKN 1 Surabaya dan Asesor. Pada saat itu,
peneliti mengamati jalannya workshop pembuatan MUK
dan asesmen. Pada saat itu Pak Eko, selaku Kepala LSP
memberikan pemaparan tentang uji kompetensi yang akan
dilaksanakan pada tahun ini. Kegiatan ini bertujuan untuk
merumuskan materi yang akan diujikan pada uji
kompetensi, menyiapkan alat-alat yang digunakan tiap
klaster yang diujikan dan mencari asesor untuk uji
kompetensi. Dalam kegiatan ini juga disepakati jumlah
siswa yang mengikuti uji kompetensi. Dan jumlah siswa
yang akan melakukan ujian banding karena masih belum
kompeten pada saat uji kompetensi yang dilaksanakan
pada bulan Oktober 2018. Pada kegiatan workshop ini
148

CATATAN
Lampiran 6 Catatan LapanganLAPANGAN/PENGAMATAN
Hasil Observasi

kepala program keahlian diberikan untuk bertanya


mengenai pembuatan MUK serta asesmen.

(Bagian Reflektif) /Tanggapan Pengamat


Dalam pelaksanaan uji kompetensi diperlukan beberapa
persiapan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi dan juga
seluruh pihak sekolah. Persiapan tersebut diawali dengn
workshop penyusunan asesmen dan materi uji kompetensi
yang diikuti waka kurikulum, kepala program keahlian
dan asesor yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya.
Penyiapan materi uji ini menjadi hal yang penting karena
dengan mempersiapkan materi uji yang disesuaikan
dengan skema yang telah dipelajari siswa akan
memudahkan siswa dalam pencapaian kompetensi.
Kepala program keahlian bertanggung jawab penuh atas
penyiapan materi uji yang akan diujikan pada uji
kompetensi. Setelah materi uji siap dibuat maka akan
diberikan kisi-kisi kepada siswa sehingga siswa bisa
mempersiapkan diri dengan baik. Untuk persiapan
asesmen akan dilakukan oleh asesor masing-masing
program keahlian.
149

CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
Kode : SS/O/F1/06/02/2019
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Lokasi : EDOTEL SMKN 1 Surabaya
Jenis Obyek : Proses Pembelajaran
Tanggal : 6 Februari 2019
Jam : 13.00
Catatan Alat Bantu : Kamera Handphone
Pengamat : Binar Arin Febriani I.S (PEN)

Koding Data/Hasil Pengamatan


SS/O/F1/06/02/2019 (Bagian Deskriptif)

Pada pukul 13.00 siswa program keahlian akomodasi


perhotelan mengadakan pembelajaran front office
dengan materi reservasi dan menerima telepon.
Peneliti selanjutnya meminta ijin kepada guru untuk
mengamati proses pembelajaran. Pembelajaran dimulai
oleh guru dengan menjelaskan job description
(deskripsi pekerjaan yang akan dilkukan oleh siswa)
yang ada pada lembar kerja/ Job Sheet, setelah proses
pemaparan selesai maka siswa akan melakukan
praktek sesuai teori yang sudah disampaikan
sebelumnya. Siswa maju berpasangan untuk
melakukan praktek dengan didampingi oleh guru agar
yang dilakukan siswa sesuai dengan teori. Pada saat
peneliti melakukan observasi siswa terlihat tenang dan
sangat baik pada saat melakukan praktek. Disini bisa
dilihat kompetensi yang dimiliki siswa dalam
memperagakan menjadi resepsionis dalam menghadapi
tamu. Ada banyak hal diamati peneliti terkait praktek
ini, yakni cara menyambut tamu, menanyakan
150

CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
keperluan tamu, menerima pesanan kamar, menerima
telepon masuk dan keluar. Pembelajaran pun dilakukan
di EDOTEL yang merupakan laboratorium sekaligus
TUK yang akan digunakan pada saat uji kompetensi.

(Bagian Reflektif) /Tanggapan Pengamat :


Adanya kegiatan praktik yang dilakukan siswa di
bagian front office saat pembelajaran berlangsung yang
didampingi oleh guru dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kompetensi yang dimiliki. Kegiatan
praktik ini akan menyeimbangkan antara teori yang
diajarkan, sehingga siswa bukan hanya memahami
secara teori saja tetapi juga dapat menerapkan dan
151

CATATAN LAPANGAN/PENGAMATAN
mengaplikasikan ilmu yang diberikan melalui praktek
yang dilakukan. Peran guru sangatlah penting untuk
menjadi pembimbing dan kunci utama bagi siswa
dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Selain
itu, dengan melakukan praktik seorang siswa dapat
lebih mengasah kemampuan dan keahliannya dalam
melayani tamu, sehingga akan terjadi keseimbangan
antara teori dan praktik. Selain itu, Salah satu skema
yang akan diujikan pada uji kompetensi program
keahlian akomodasi perhotelan ialah front office. Oleh
karena itu pembelajaran yang dilakukan dengan teori
dan langsung praktek di laboratorium ini akan
memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi front
office pada saat uji kompetensi. Serta siswa sudah
terbiasa dengan kondisi tempat uji kompetensi yang
juga merupakan laboratorium yang biasa digunakan
siswa dalam pembelajaran sehari-hari.
152

Lampiran 7 Pedoman Dokumentasi

PEDOMAN DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI UJI KOMPETENSI LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LULUSAN DI
SMK NEGERI 1 SURABAYA
Daftar Checklist Dokumentasi :
No. TOPIK DOKUMEN JENIS TEMPAT Keterangan
1 Struktur Organisasi Dokumen SMK Negeri 1 Ada Tidak
2 Standar Operasional Dokumen Surabaya
Prosedur
3 Skema Uji Kompetensi Dokumen
4 Jadwal Uji Kompetensi Dokumen
5 Sertifikat Kompetensi Foto
6 Bukti Lisensi Lembaga Dokumen
Sertifikasi Profesi
7 Brosur Lembaga Foto
Sertifikasi Profesi
8 Hasil Uji Kompetensi Dokumen
9 Keterserapan Lulusan Dokumen
SMKN 1 Surabaya
10 Surat Keputusan Dokumen
Verifikasi TUK
11 Surat Pernyataan Asesor Dokumen
12 Proses Pelaksanaan Uji Foto
Kompetensi
153

Lampiran 8 Catatan Lapangan Hasil Dokumentasi

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :1
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Struktur Lembaga Sertifikasi Profesi
Fokus : Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan

STRUKTUR LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


Jabatan Nama
Dewan Pengarah Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Kepala Lembaga Sertifikasi Drs. Eko Suprayitno
Profesi
Kepala Bagian Manajemen Dra. Ina Dijah R, M.M
Mutu
Kepala Bagian Administrasi Sulam, S.Pd
Kepala Bagian Teknik Dra. Hardiani, MM
Sertifikasi
Kepala Bagian Keuangan Dra. Kayati, MM
Staf Sertifikasi Adm. Sudarsi, M.Pd
Perkantoran
Staf Sertifikasi Akuntansi Setyo Budiwati, M.Pd
Staf Sertifikasi RPL Lukman Sholeh, S.Kom
Staf Sertifikasi TKJ Yektiono, S.Pd, S.ST
Staf Sertifikasi Pemasaran Drs. Joni Yunanto
Staf Sertifikasi TPPP Sapto Agung S, S.Pd
Staf Sertifikasi DKV Farahma Y, S.ST
Staf Sertifikasi Multimedia Sri Retna Pratiwi, S.Pd,
S.ST
Staf Sertifikasi APH Dra. Adriana A, MM
154

Isi Dokumen Keterangan


Tanggapan Peneliti :
1. Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak
Pertama di SMKN 1 Surabaya dalam
melaksanakan tugas dan mencapai tujuan
digerakkan oleh 1 orang kepala dan 4 kepala
bagian yang terdiri dari kepala bagian manajemen
mutu yang bertugas untuk mengembangkan dan
menerapkan sistem manajemen mutu LSP sesuai
Pedoman BNSP 201, Memelihara berlangsungnya
sistem manajemen agar tetap sesuai dengan
standar dan pedoman yang diacu, Melakukan
audit internal dan memfasilitasi kaji ulang
manajemen, kepala bagian administrasi yang
bertugas untuk memfasilitasi unsur-unsur LSP
guna terselenggarannya program sertifikasi
profesi, Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan
organisasi LSP, Memelihara informasi sertifikasi
kompetensi, Mempersiapkan laporan kegiatan
LSP, kepala bagian teknik sertifikasi yang
bertugas untuk Memfasilitasi penyusunan skema
sertifikasi, Menyiapkan perangkat asesmen dan
materi uji, Melaksanakan kegiatan sertifikasi,
termasuk, pemeliharaan kompetensi dan
sertifikasi ulang, Menetapkan persyaratan tempat
uji (TUK), Melaksanakan verifikasi dan
menetapkan TUK, Melakukan rekrutmen asesor
kompetensi serta pemeliharaan kompetensinya,
kepala bagian keuangan yang bertugas untuk
Merencanakan penerimaan dan pengeluaran LSP,
Menerima dan mengeluarkan anggaran LSP,
Membuat laporan penggunaan dan, serta 9 orang
sebagai staf sertifikasi yang menjabat pula
155

Isi Dokumen Keterangan


sebagai ketua program keahlian yang bertugas
untuk Melaksanakan sistem prosedur mutu LSP
P1 SMK Negeri 1 Surabaya, Melaksanakan
seluruh pelaksanaan kegiatan LSP P1 SMK
Negeri 1 Surabaya di lingkungan, dan
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan job des di dalam struktur organisasi LSP
P1 SMK Negeri 1 Surabaya
156

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :2
Kode : D/F1/F2/23/01/2019
Jenis Dokumen : Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Uji
Kompetensi
Fokus : Pelaksanaan Uji Kompetensi dan Kendala
Diringkas Tanggal : 8 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan

Tanggapan Peneliti :

Berdasarkan SOP Pelaksanaan Uji Kompetensi yang ada di


Lembaga Sertifikasi Profesi meliputi pendaftaran, pra
asesment, asesment, rekomendasi dan kaji ulang. Proses
pelaksanaan uji kompetensi dapat diwujudkan dengan
adanya SOP yang telah ditetapkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi. SOP ini berperan sebagai pedoman bagi
pelaksanaan uji kompetensi agar dapat berjalan lancar
dengan hasil yang diharapkan.
157

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :3
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Skema Uji Kompetensi Program Keahlian Akomodasi
Perhotelan
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 8 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan


JUDUL : SKEMA SERTIFIKASI SERTIFIKAT III BIDANG
KANTOR DEPAN (CERTIFICATE III IN FRONT OFFICE)

1. LATAR BELAKANG
Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang -
Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan telah
ditandatanganinya ASEAN MRA (Mutual Recognition
Arrangement) on Tourism Professionals pada tahun 2012 yang
didalamnya mencakup penetapan standar kompetensi bidang
pariwisata ACCSTP (ASEAN Common Competency Standards
for Tourism Professionals) dan CATC (Common ASEAN Tourism
Curriculum).
Skema ini ditetapkan dalam kerangka harmonisasi rekognisi
ASEAN khususnya dan internasional pada umumnya dan
dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi
kompetensi profesi pariwisata khususnya bidang Front Office
bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya
melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan
kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada standar
kompetensi pariwisata hasil MRA diantara negara-negara
ASEAN yakni ACCSTP, CATC yang mengacu kepada AQRF
(ASEAN Qualifications Reference Framework).
Selain itu dengan adanya skema ini, maka proses pembelajaran
khususnya bidang Front Office yang diselenggarakan di seluruh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia sesuai dengan
kompetensi standar yang berlaku.
158

Isi Dokumen Keterangan


2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
Ruang lingkup skema ini adalah dibidang Front Office yang
meliputi dan tidak hanya terbatas pada Junior Bell Boy; Assistant
Porter; Bell Boy; Porter; Bellhop.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Tujuan sertifikasi di bidang Front Office adalah untuk
memberikan sertifikat kualifikasi sesuai ACCSTP dan CATC
yang mengacu pada KKNI dan AQRF bagi tenaga kerja
yang memenuhi persyaratan dan memelihara
kompetensinya
3.2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan uji kompetensi dan
proses pembelajaran bagi LSP SMKN 1 SURABAYA dan
Assesor.
4. ACUAN NORMATIF
Rujukan yang digunakan sebagai dasar pengembangkan skema
sertifikasi meliputi:
4.1 U.U Pendidkan Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 61 ayat (1)
4.2 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Repuplik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2014
4.8 Peraturan BNSP 201 Th 2014 Tentang Persyaratan Umum
159

Isi Dokumen Keterangan


Lembaga Sertifikasi Profesi
4.9 Peraturan BNSP 210 Th 2014 Tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
Profesi
4.10 SKKNI Bidang Front Office.
4.11 Standar Kompetensi ASEAN Bidang Front Office.
4.12 ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism
Professionals, 2009.
4.13 ASEAN Common Competency Standards for Tourism
Professionals, 2005.
4.14 Common ASEAN Tourism Curriculum, 2007.
5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Kualifikasi
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas

Tanggapan Peneliti :
Dalam pelaksanaan uji kompetensi dibutuhkan skema. Dalam
skema terdiri dari core dan generic competence yaitu hal-hal
yang harus dicapai oleh siswa dalam uji kompetensi.
Kurikulum yang digunakan akan menyesuaikan dengan skema
yang telah ditetapkan oleh LSP, agar dalam pembelajaran pun
160

Isi Dokumen Keterangan


akan sinkron dengan hal-hal yang diujikan. Skema diatas
merupakan skema front office program keahlian akomodasi
perhotelan. Berdasarkan skema yang ada diatas menunjukkan
bahwa ada beberapa kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa sebelum dinyatakan kompeten dan
mendapatkan sertifikat kompetensi.
161

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :4
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Jadwal Uji Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019
Isi Dokumen Keterangan
JADWAL UJI KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN
Sabtu, 29 September 2018 Minggu, 30 September 2018 Senin, 01 Oktober 2018
No. No. No.
Jumlah Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas Jumlah Ruang
Absen Absen Absen
XII
01 – A. 32 - A. XII 27 - A.
20 APH 5 7
21 109 36 109 APH 2 33 109
1
XII
22 – A. 02 - XII 01 - A.
10 APH 15 10
31 109 16 APH 3 10 109
2
XII
17 - A.
      APH 10        
26 109
2

Tanggapan Peneliti :

Berdasarkan jadwal uji kompetensi tersebut bisa dilihat bahwa ada pembagian kelas
berdasarkan nomor absen. Hal ini untuk meminimalisir waktu yang digunakan dengan
menambah asesor untuk menguji siswa. sehingga proses pelaksanaan uji tidak
menghabiskan waktu yang lama. Karena sesuai dengan aturan yang ada bahwa satu asesor
hanya bisa menguji 20 siswa dalam sehari. Sehingga diperlukan pembagian yang sesuai agar
pelaksanaan uji tidak menghabiskan waktu yang lama. Karena semakin banyak waktu yang
digunakan akan semakin banyak juga biaya yang akan dikeluarkan. Jadwal uji tersebut
sudah direncanakan dengan melihat kondisi yang ada. Dalam jadwal uji kompetensi diatas
bisa dilihat bahwa uji kompetensi juga dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Hal tersebut
bisa terjadi karena kesepakatan antara pihak Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
SMK Negeri 1 Surabaya dan pihak asesor yang bersangkutan.
162

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :5
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Sertifikat Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan

Tanggapan Peneliti :

Sertifikat kompetensi adalah bukti pengakuan yang


diberikan oleh lembaga sertifikasi untuk seseorang
yang telah dinyatakn kompeten dalam proses uji
kompetensi. Seseorang yang memiliki sertifikat
kompetensi berarti telah ditetapkan memiliki
kompetensi yang diakui secara nasional sesuai dengan
kompetensi yang tertera pada sertifikat yang
dimilikinya. Sertifikat kompetensi ini memiliki masa
aktif selama tiga tahun. Sehingga jika sertifikat
163

Isi Dokumen Keterangan


tersebut tidak digunakan maka akan hangus dan perlu
memperbarui lagi dengan melakukan perpanjangan
maupun uji kompetensi lagi untuk mendapatkan
sertifikat kompetensi yang baru. Berdasarkan
sertifikat kompetensi tersebut siswa dinyatakan
kompeten didalam bidang penyedia gabungan jasa
administrasi kantor. Di jurusan akuntansi. Sertifikat
tersebut bisa menjadi jaminan bagi lulusan akan
kompetensi yang dimiliki sehingga dipercaya oleh
DU/DI
164

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :6
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Sertifikat Lisensi BNSP
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan

Tanggapan Peneliti :
SMK Negeri 1 Surabaya sudah memiliki Lembaga
Sertifikasi Profesi Pihak Pertama sejak 18 November 2015
yang merupakan pioneer LSP yang ada di Surabaya.
Berdasarkan lisensi tersebut, Lembaga Sertifikasi Profesi di
SMKN 1 Surabaya bisa melakukan uji kompetensi untuk
siswanya dan siswa SMK jejaring. Lisensi ini berlaku
selama 3 tahun dan akan diperbarui agar LSP P1 dapat terus
mengadakan uji kompetensi. SMK Negeri 1 Surabaya sudah
memperbarui lisensi tersebut. lisensi yang terbaru ini akan
165

berlaku selama 5 tahun.


CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI

PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :7
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Brosur Lembaga Sertifikasi Profesi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan

Tanggapan Peneliti :

Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama di SMKN 1 Surabaya


merupakan LSP Jejaring yang bisa bisa mengadakan uji
kompetensi untuk SMK sekitarnya. Biasanya yang menjadi SMK
Jejaring ialah SMK Swasta yang masih belum memiliki LSP P1.
Namun, dalam pelaksanaannya tergantung SMK tersebut
mendaftarkan siswanya atau tidak. Untuk itu LSP P1 SMK
166

Isi Dokumen Keterangan


Negeri 1 Surabaya membutuhkan brosur untuk memberi kabar
terkait pelaksaan uji kompetensi yang bisa diikuti oleh SMK
jejaring. Dalam brosur tersebut terdapat unit kompetensi yang
akan diujikan oleh LSP SMKN 1 Surabaya. Berdasarkan brosur
tersebut memberitahukan bahwa LSP memberikan fasilitas untuk
uji kompetensi bagi SMK lain yang belum memiliki LSP.
Sehingga siswa-siswa SMK lain di sekitar mampu mempunyai
sertifikat kompetensi. Brosur ini bertujuan untuk mempromosikan
atau memberitahukan bahwa LSP di SMKN 1 Surabaya bisa
melaksanakan uji kompetensi untuk SMK lain dengan skema
yang telah ditentukan
167

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :8
Kode : D/F1/23/01/2019
Jenis Dokumen : Hasil Uji Kompetensi Program Keahlian Akomodasi
Perhotelan
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 7 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan


Hasil Uji Kompetensi Program Keahlian Akomodasi Perhotelan
Rekapitulasi

No Skema Jumlah Asesi K BK

HOUSEKEEPING
1 KELAS APH 1 35 35 0
HOUSEKEEPING
2 KELAS APH 2 32 32 0

Tanggapan Peneliti:
Hasil uji kompetensi merupakan keputusan akhir berupa
kompeten (K) dan belum kompeten (BK) dari Lembaga Sertifikasi
Profesi berdasarkan rekomendasi Asesor kepada peserta uji
kompetensi karena dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap uji kompetensi yang telah dilakukan di Tempat Uji
Kompetensi (TUK) dengan sebelumnya mendapatkan
rekomendasi melanjutkan tahap berikutnya dari tahap pra
penilaian.Hasil uji ini didapatkan setelah melakukan serangkaian
uji kompetensi. Berdasarkan hasil uji kompetensi yang telah
dilaksanakan oleh siswa kelas XII program keahlian akomodasi
perhotelan dalam skema housekeeping tersebut bisa dilihat dari
siswa yang mengikuti uji kompetensi sejumlah 67 siswa, Semua
siswa dinyatakan kompeten dalam skema tersebut. Hal ini
membuktikan bahwa proses pembelajaran teori maupun praktek
168

Isi Dokumen Keterangan


yang telah diampu siswa selama berada di sekolah berjalan efektif.
Siswa mampu melewati uji kompetensi dengan baik sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, uji kompetensi di SMKN 1 Surabaya
mampu meningkatkan kompetensi yang dimiliki siswa terbukti
dengan pencapaian kompetensi siswa dalam uji kompetensi dan
sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh siswa yang bisa
digunakan ketika siswa akan terjun ke DU/DI sebagai jaminan
atas kompetensi yang dimiliki.
169

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No :9
Kode : D/F2/14/02/2019
Jenis Dokumen : Data Keterserapan Lulusan SMK Negeri 1 Surabaya
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 17 Februari 2019

Isi Dokumen Keterangan


DATA KETERSERAPAN LULUSAN
TAMATAN 2017

TAMATAN 2018

Tanggapan Peneliti:
Kompetensi yang dimiliki siswa akan diuji secara nyata setelah siswa
tersebut lulus dari SMK. Dengan dimilikinya sertifikat kompetensi
DU/DI akan lebih percaya terhadap kompetensi yang dimiliki oleh
lulusan dan akan berdampak pada keterserapan kerja yang tinggi.
Berdasarkan data keterserapan lulusan pada tahun 2018 bisa dilihat
bahwa lulusan SMK Negeri 1 mengalami peningkatan keterserapan dari
170

Isi Dokumen Keterangan


tahun 2017 di semua program keahlian yang ada di SMK Negeri 1
Surabaya. Hal ini dapat membuktikan bahwa sertifikat kompetensi yang
dimiliki siswa bisa menjadi jaminan dan garansi bagi lulusan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan DU/DI dan akan lebih mudah untuk diterima
bekerja.
171

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No : 10
Kode : D/F1/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019
172

Isi Dokumen Keterangan

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 042.18/LSP SMKN 1 Sby/IV/2018
Tentang

PENETAPAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) TERVERIFIKASI


SKEMA KUALIFIKASI II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN PRODUKSI
DAN SIARAN PROGRAM TELEVISI
Kepala LSP SMK Negeri 1 Surabaya
Menimbang :
a. Untuk melaksanakan ketentuan peraturan pemerintah No. 23 tahun 2004
pasal 3 dan 4 tentang pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan
Lembaga Sertifikasi Profesi perlu ditetapkan pedoman bagi LSP
b. Peraturan BNSP No: 5/BNSP/VII/2014 tentang pedoman persyaratan umum
tempat uji kompetensi
c. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud huruf a dan b maka
perlu ditetapkan tempat uji kompetensi khususnya bidang Bisnis dan
Manjemen

Mengingat :
1. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
2. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi No: 1/BNSP/III/2014 tentang
penilaian kesesuaian – persyaratan umum Lembaga Sertifikasi Profesi
3. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi No: 2/BNSP/III/2014 tentang
pembentukan lembaga sertifikasi

Memutuskan
Menetapkan
Pertama : Berdasarkan Verifikasi yang sudah dilaksanakan maka Laboratorium
Produksi Dan Siaran Program Televisi sudah sesuai dengan
persyaratan
sehingga dapat digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Kedua : Tempat Uji Kompetensi produksi dan siaran program televisi
sudah dapat menjamin untuk sertifikasi profesi Kualifikasi II Pada
Kompetensi Keahlian Produksi Dan Siaran Program Televisi
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
terdapat
kesalahan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan sepenuhnya.
Keempat : Penunjukan Tempat Uji Kompetensi Sewaktu sebagai berikut

NAMA PJ LINGKUP SKEMA AREA


TUK KERJA
SEWAKTU
SMK N 1 Teguh Kualifikasi II Pada Surabaya
Surabaya Pribadi, ST Kompetensi Keahlian
Produksi Dan Siaran Program
Televisi
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku untuk pelaksanaan Uji Kompetensi pada
Tanggal 26 April 2018
173

Isi Dokumen Keterangan


Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 19 April 2018
Kepala LSP

Drs. EKO SUPRAYITNO.

Tanggapan Peneliti :

Tempat Uji Kompetensi (TUK) atau Assessment Centre adalah tempat


kerja atau simulasi tempat kerja yang baik untuk menyelenggarakan uji
kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. TUK yang akan
digunakan untuk uji kompetensi harus disterilkan dan diperiksa
peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk uji kompetensi. Setelah
pemeriksaan dilakukan maka Tempat Uji Kompetensi tersebut akan
diverifikasi oleh pihak LSP dan dinyatakan layak untuk digunakan uji
kompetensi. Klasifikasi TUK yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya
merupakan TUK sewaktu karena setelah digunakan sebagai tempat
pelaksanaan uji kompetensi TUK tersebut akan menjadi laboratorium
pembelajaran bagi siswa.
174

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No : 11
Kode : D/F2/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Ketidakberpihakan Asesor
Fokus : Kendala dan Solusi Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019

Isi Dokumen Keterangan

SURAT PERNYATAAN KETIDAK BERPIHAKAN


(Sebagai Asesor Kompetensi )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Asesor : .................................................................


No. Reg. MET. : .................................................................
Alamat : .................................................................
Asal LSP : .................................................................
Asesor Kompetensi : .................................................................

Bahwa saya sebagai sebagai Asesor Kompetensi akan melaksanakan


tugas secara profesional sehingga tidak berpihak kepada siapapun
terutama kepada peserta uji dan benar-benar tidak pernah mengajar
peserta uji yang bersangkutan.
Apabila saya tidak melaksanakan pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi dari LSP SMK Negeri 1 Surabaya (tidak dipergunakan
lagi )

Demikian pernyataan ketidakberpihakan ini saya buat gengan


sesungguhnya dan tanpa tekanan apapun.

Surabaya, ...................................

Asesor,
175

Isi Dokumen Keterangan


....................
..........................

Tanggapan Peneliti :

Asesor memiliki peran penting dalam uji kompetensi. sebagai penguji


dan pemberi nilai asesor harus memiliki sikap objektif dan tidak
memihak. Sehingga diperlukan surat pernyataan ketidakpberpihakan
untuk menjaga agar asesor tetap transparan dan objektif sesuai dengan
prinsip-prinsip uji kompetensi.
176

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No : 11
Kode : D/F2/05/03/2019
Jenis Dokumen : Surat Keputusan Ketidakberpihakan Asesor
Fokus : Kendala dan Solusi Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019

Isi Dokumen Keterangan


/

SURAT PERNYATAAN KETIDAK BERPIHAKAN


(Sebagai Asesor Kompetensi )

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Asesor : .................................................................


No. Reg. MET. : .................................................................
Alamat : .................................................................
Asal LSP : .................................................................
Asesor Kompetensi : .................................................................

Bahwa saya sebagai sebagai Asesor Kompetensi akan melaksanakan tugas secara
profesional sehingga tidak berpihak kepada siapapun terutama kepada peserta uji dan
benar-benar tidak pernah mengajar peserta uji yang bersangkutan.
Apabila saya tidak melaksanakan pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi
dari LSP SMK Negeri 1 Surabaya (tidak dipergunakan lagi )

Demikian pernyataan ketidakberpihakan ini saya buat gengan sesungguhnya dan


tanpa tekanan apapun.
Surabaya, ...................................

Asesor,
........................
......................

Tanggapan Peneliti :

Asesor memiliki peran penting dalam uji kompetensi. sebagai penguji


dan pemberi nilai asesor harus memiliki sikap objektif dan tidak
memihak. Sehingga diperlukan surat pernyataan ketidakpberpihakan
untuk menjaga agar asesor tetap transparan dan objektif sesuai dengan
prinsip-prinsip uji kompetensi.
177

CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI


PENCERMATAN DOKUMEN

Cl. No : 12
Kode : D/F1/05/03/2019
Jenis Dokumen : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Fokus : Proses Pelaksanaan Uji Kompetensi
Diringkas Tanggal : 10 Maret 2019

Isi Dokumen Keterangan

/
Tanggapan Peneliti :

Proses pelaksanaan uji kompetensi dilaksanakan 2-3 hari tergantung jumah


asesor dan jumlah siswa. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yakni ujian
tulis yang dilakukan di kelas, ujian praktek dan wawancara yang
dilaksanakan di tempat uji kompetensi (TUK) dan langsung dinilai oleh
asesor. Proses uji kompetensi ini akan menentukan siswa dinyatakan
kompeten dalam bidangnya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi
178

Lampiran 9 Pengelompokan Data Ke Dalam Tema-Tema

PENGELOMPOKAN DATA

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
1. F1
a. Orientasi W Uji kompetensi ini untuk menjamin anak- KL
adanya Uji anak SMK 1 Surabaya sudah dinyatakan
Kompetensi sesuai bidang keahliannya. Kebetulan kita
(OUK) yang belum punya ijin hanya pemasaran
(SS/W/KL/F1/21/01/2019)
Uji kompetensi adalah uji yang memiliki WK
kerjasama langsung oleh DU/DI. Jadi kalo
uji kompetensi jurusan perhotelan maka
kami akan medatangkan langsung praktisi
dari hotel. Dengan adanya LSP ini, LSP
merupakan progam dari BNSP jadi dilihat
dari pengganti UKK namanya USK (Uji
Sertifikasi Kompetensi). Sertifikatnya itu
dapat bersaing di tingkat Asia.
(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
Penting dan Layak. Wajib diikuti karena GP1
berpengaruh pada DU/DI.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
Kalau saya penting. Karena untuk GP2
mengukur kemampuan ASK (Attitude,
Skill, dan Knowledge) dan dibuktikan
dengan aplikasi praktek plus pemberian
sertifikat. Karena ini penting karena
sertifikat LSP itu kan kalau tidak lulus tidak
ada remidi harus ujiannya harus di
reschedule lagi. Kalau UKK masih bisa
remidi. (SS/W/GP/F1/30/01/2019)
Penting Kak, karena dengan adanya USK PD1
ini bisa menguji bagaimana kemampuan
yang sudah saya dapatkan selama belajar di
SMK. Dan menurut saya bisa dipakai untuk
masuk ke dunia kerja nanti.
(SS/W/PD1/F1/23/01/2019)
Uji kompetensi itu tujuannya membuat kita PD2
jadi lebih tahu sih bagaimana isi form-
formnya, kita tidak cuma ujian praktek
kayak nyusun kamar, terus nunggu di front
office, tapi juga ada ujian tulisnya. Ada
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesianya
179

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
juga. (SS/W/PD1/F1/23/01/2019)
b. Manfaat W Penting karena digunakan untuk mengisi KL
adanya Uji peluang kerja sehingga lebih terjamin
Kompetensi kompetensinya. Ada anak yang tidak lulus
(MUK) tapi memiliki sertifikat dan dia bisa diterima
kerja karena dengan adanya sertifikat
tersebut DU/DI lebih percaya. LSP
merupakan lembaga sertifikasi untuk dunia
pendidikan. (SS/W/KL/F1/21/01/2019)
Tujuannya itu begitu. Maka dengan adanya WK
ini anak-anak diharuskan mengikuti itu agar
persaingan tidak hanya ada di Indonesia
tetapi juga di tingkat Asia. Makanya di
SMK 1 ini ada 8 jurusan yang sudah
mengikuti USK. Tinggal satu USK.
(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
Untuk menguji sejauh mana siswa GP1
perhotelan dalam menempuh pembelajaran
selama 3 tahun. (SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
Karena untuk mengukur kemampuan ASK GP2
(Attitude, Skill, dan Knowledge) dan
dibuktikan dengan aplikasi praktek plus
pemberian
sertifikat.(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
Penting sih untuk melamar pekerjaan kalu PD2
menurut saya sih dibutuhkan. Jadi
perusahaan tahu skill kita ada di bidang apa.
(SS/W/PD2/F1/23/01/2019)
c. Proses W Sudah diterbitkan dan distandarisasikan KL
Penyusunan oleh BNSP sehingga sekolah hanya
Skema mengimplementasikan saja dan
(PPS) pembelajaran harus menyesuaikan dengan
skema tersebut yang mengacu pada SKKNI.
Judul skema sudah sama dengan pelajaran
di sekolah. Judulnya misal skema KKNI 2
Akuntasi Keuangan Lembaga. Beda seperti
dulu, kalau dulu menggunakan SKKNI.
(SS/W/KL/F1/21/01/2019)
Kurikulum khususnya produktif itu harus WK
mengikuti skema dari level yang ada di
SKKNI dengan materinya disesuaikan.
Sehingga nantinya waktu uji kompetensi itu
materi yang diujikan sama dengan materi
yang sudah dipelajari siswa.
(SS/W/WK/F1/24/02/2019)
Saya rasa tidak. Karena skema itu sudah GP1
180

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
sesuai dengan kurikulum yang ada.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
Jelas, karena di skema itu ada istilah general GP2
core dengan spesifikasi core dan guru tidak
familiar dengan istilah tersebut. untuk itu
diperlukan pendalaman skema dengan
training 3 bulan.
(SS/W/GP1/F1/30/01/2019)
D LSP

Dalam pelaksanaan uji kompetensi


dibutuhkan skema. Dalam skema terdiri dari
core dan generic competence yaitu hal-hal
yang harus dicapai oleh siswa dalam uji
kompetensi. Kurikulum yang digunakan
akan menyesuaikan dengan skema yang
telah ditetapkan oleh LSP, agar dalam
pembelajaran pun akan sinkron dengan hal-
hal yang diujikan. Skema diatas merupakan
skema front office program keahlian
akomodasi perhotelan. Berdasarkan skema
yang ada diatas menunjukkan bahwa ada
beberapa kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa sebelum
dinyatakan kompeten dan mendapatkan
181

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
sertifikat kompetensi.
(3/D/PPS/23/01/2019)
d. Persiapan W  Sosialisasi peserta didik tentang adanya KL
Uji uji kompetensi
Kompetensi  Pelaksanaan uji kompetensi ini harus
(PUK) dibentuk satu kepengurusan dulu, tapi
kepanitiaan ini induknya ya tetap di
LSP. Orang LSP kan hanya 4. Otomatis
kayak pelaksanaan ini untuk
menggandakan soal kan tidak hanya
orang 4 saja. Kita bekerja sama dengan
orang kurikulum, kalo misalnya kita
butuh penggunaan tempat uji kita juga
koordinasi dengan sarpras. Kepanitiaan
itu yang pertama dan yang kedua dalam
pengujian itu juga butuh tenaga asesor
dari luar LSP kita. Jadi tidak boleh
asesor kita menguji anak kita sendiri.
 Jadi kalo uji kompetensi itu, yang
pertama membentuk kepanitiaan, lalu
yang kedua menyusun jadwal. Lah
jadwal ini harus menyesuaikan antara
jumlah sekolah dan jumlah siswa. jadi
yang ketiga setelah membuat jadwal,
dan kebutuhan asesornya sudah.
Sekarang waktunya yang dibutuhkan itu
karena kadang-kadang skema itu bisa
sehari, dua hari. Terus pada saat
pelaksanaan harus memverifikasi TUK.
Jadi tempat uji kompetensi sebelum
digunakan harus diverifikasi dulu dan
yang memverifikasi adalah asesor. Lalu
saya buatkan SK jika sudah terverifikasi.
Setelah itu baru pelaksanaan. Ada
pembukaan setelah itu kita briefing
dengan asesornya, menyiapkan bahan
ujinya. Awalnya diawali dengan
pendaftaran. Jadi siswa mendaftar dulu
di LSP. (SS/W/KL/F1/21/01/2019)
 Seminggu sebelum USK ada WK
pembekalan untuk anak-anak namun
untuk materi yang akan diujikan semua
sudah tercover dalam pembelajaran
sehari-hari. (SS/W/WK/F1/24/01/2019)
 Iya ada sosialisasi jadi Kita sudah tahu PD1
kalau akan ada uji kompetensi. Guru
182

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
juga memberi tahu Kak jika ada
perubahan.
 Tahapannya kita daftar ke LSP terus
ngisi form kayak form prakerin, KTP.
Didata lalu siap diuji.
(SS/W/PD1/F1/23/01/2019)
 Ada Kak, kita diberi tahu kalau akan ada PD2
uji kompetensi
 Untuk tahapnya daftar dulu ke LSP
mengisi form dan mengumpulkan
berkas-berkas.
(SS/W/PD2/F1/23/01/2019)
e. Dukungan W  Ada dari sekolah itu memberikan KL
Uji fasilitas TUK, Asesor, dan juga Dana.
Kompetensi (SS/W/KL/F1/23/01/2019)
(DUK)
 Setiap tahun ada uji kompetensi dan GP1
sekolah sangat mendukung
sekali.(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
 Program sekolahnya pertama sosialisasi GP2
ke orang tua atau wali murid, iniloh LSP
nanti ada ujinya begini biayanya sekian,
lalu guru membantu administrasi siswa
apa saja yang diperlukan.
(SS/W/GP2/F1/21/01/2019)
f. Keterlibata W  Jadi disini kami mengundang orang tua KL
n untuk sosialisasi agar mengerti arah uji
Stakeholder kompetensi itu bagaimana. Untuk warga
(KSH) sekolah juga ikut membantu karena staf
LSP kan hanya empat jadi butuh bantuan
dari waka kurikulum, lalu teknisi.
Semuanya terlibat.
(SS/W/KL/F1/21/01/2019)
 Stakeholder itu termasuk orang tua kan. WK
Untuk orang tua, kita mengumpulkan
wali murid untuk memberikan gambaran
dan sosialisasi dengan tujuan agar putra-
putri mereka sukses.
(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
Semua stakeholder yang ada di sekolah ikut GP1
berpartisipasi ya Mbak. Mulai dari
penyediaan ruang kemudian menyiapkan
kebutuhan komputer, kertas, tinta, wifi, guru
masing-masing jurusan menyiapkan materi.
Kepala sekolah memberikan dukungan dan
183

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
mengawasi jalannya uji apakah berjalan
lancar atau ada hambatan.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
Dukungannya penuh, semua stakeholder GP2
ikut andil. Mulai dari penyediaan ruang itu
caraka, kemudian TU akomodasi surat
tugas, teknisi menyiapkan kebutuhan
komputer, kertas, tinta, wifi, guru masing-
masing jurusan menyiapkan materi. Kepala
sekolah mengawasi. Waka itu juga ,
terutama waka humas yang berhubungan
langsung dengan DU/DI, BKK ya itu. LSP
itu efeknya ke BKK karena harus di record
dan didistribusikan ke perusahaan-
perusahaan melalui BKK. Semuanya terkena
dampak (SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
g Proses W  Itu kami mengajukan ke waka sarana KL
Melengkapi dan prasarana untuk melengkapi itu yang
Sarpras disesuaikan dengan skema yang akan
(PMS) dicapai oleh siswa. Biasanya kalau
sudah ada anggaran langsung dipenuhi
Mbak. Tapi kalau disini memang
mencoba untuk melengkapi semua
sarpras itu untuk kepentingan uji
kompetensi. Itu sudah diprogramkan
sejak awal bahwa untuk melengkapi
tempat uji itu sudah masuk di program
sarana dan prasarana. Setiap awal tahun
kan mesti membuat program sarana dan
prasarana agar labnya itu siap untuk
digunakan uji kompetensi. Jadi awal
tahun mesti kebutuhan ujian itu alatnya
apa saja, dan sekolah pasti akan
menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Cuma sekarang ini yang
perlu ditambahkan bahwa LSP ini juga
harus memiliki sekolah jejaring di SMK
swasta yang belum punya LSP itu kita
diwajibkan untuk membuat jejaring.
Karena LSP itu di seluruh Indonesia
hanya dibatasi sekitar 1250 padahal
sekolahan di Indonesia kurang lebih
13000 makanya perlu jejaring,
kelompok-kelompok itu, jadi LSP yang
sudah terlisensi bisa bekerja sama
dengan sekolah lain.
184

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
 Ini kan istilahnya menggunakan TUK
sewaktu karena digunakan juga sebagai
lab. Karena setelah digunakan juga
dipakai untuk pembelajaran. Jadi seperti
biasa kalau mau uji kompetensi maka
disterilkan dulu 2-3 hari sebelum
digunakan, dicek perlengkapannya harus
lengkap. Nanti setelah uji kompetensi
maka dikembalikan lagi fungsinya
sebagai lab. Makanya disebut TUK
sewaktu. (SS/W/KL/F1/30/01/2019)
 Itu ada pengajuan dari LSP ya Mbak. WK
Jadi LSP mengajukan apa saja yang
dibutuhkan untuk uji kompetensi. Nanti
akan disiapkan oleh
sekolah.(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
 Pihak LSP yang mengajukan ke waka GP2
sarana dan prasarana untuk melengkapi
peralatan yang disesuaikan dengan skema
yang akan dicapai oleh siswa. dan
biasanya sudah diprogramkan sejak awal
bahwa untuk melengkapi tempat uji itu
sudah masuk di program sarana dan
prasarana. Jadi setiap tahun mesti
disiapkan untuk kebutuhan ujian itu
alatnya apa saja, dan sekolah pasti akan
menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
 Ini kan tempat ujinya juga dipakai sebagai
pembelajaran. Jadi kalau mau digunakan
uji kompetensi maka disterilkan dulu 2-3
hari dicek perlengkapannya Setelah dicek
dan lengkap maka akan dilakukan
verifikasi oleh LSP bahwa TUK ini siap
untuk digunakan uji kompetensi. Nanti
setelah uji kompetensi maka dikembalikan
lagi fungsinya sebagai laboratorium untuk
pembelajaran.
(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
185

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
LSP

Tempat Uji Kompetensi di SMK Negeri 1


Surabaya termasuk dalam klasifikasi TUK
sewaktu karena setelah digunakan untuk uji
kompetensi akan kembali fungsinya
menjadi laboratorium pembelajaran
sehingga sebelum digunakan harus
dilakukan verifikasi atas kelayakan TUK
tersebut. (D/F1/05/03/2019)
g. Kontribusi W  Peran Guru sangat membantu dan sangat GP1
Guru penting dalam hal ini memberikan
dengan latihan-latihan dalam bentuk persiapan
adanya Uji soal materi dan praktek
Kompetensi  Strateginya ya guru memberikan latihan-
(KGUK) latihan untuk siswa. memberikan kisi-
kisi uji kompetensi. Memberikan itu
juga, kesiapan mental. Karena
kebanyakan siswa itu takut sama asesor.
Kan yang nguji bukan gurunya sendiri
tapi dari luar sekolah, kadang juga
DU/DI.
186

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
 Nah itu siswa belajar lagi siswanya dan
guru juga memberikan treatment kepada
siswa dan diberikan waktu 7 hari. Saya
tahu karena saya ikut pelatihan LSP. Jika
uji kompetensi itu berbayar, ujian
banding ini gratis.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
 Perannya mendampingi siswa kemudian GP2
membantu menyiapkan kebutuhan
administrasi dan konsumsi.
 Strateginya yang pertama ada program
kunjungan industri, siswa diajak
berkunjung ke DU/DI sesuai jurusannya.
Kedua mendatangkan guru tamu, terus
memberikan studi kasus, realnya di
lapangan. Seperti praktek langsung.
 Guru memberikan treatment lagi. Jadi
siswa bisa belajar dan berlatih lagi.
(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
 Biasanya kita ada latihan-latihan soal PD1
dari guru. Terus juga ada kisi-kisi dari
guru Kak. Jadi kita belajarnya ya dari
kisi-kisi itu.
(SS/W/PD1/F1/23/01/2019))
 Guru-guru sudah memberi latihan- PD2
latihan jadi tidak ada kesulitan saat
mengerjakan
 Kalau pembelajaran di kelas sama
ujiannya sih menurut saya sesuai karena
ya sesuai kisi-kisinya itu.
(SS/W/PD2/F1/23/01/2019)
O Pengama
tan
187

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
Proses pembelajaran yang tidak hanya
menyampaikan teori namun juga langsung
mempratikkan teori yang telah dipaparkan
oleh guru membantu siswa lebih memahami
materi yang telah disampaikan tersebut.
h. Proses W  Rata-rata karena kita menggunkan KL
Pelaksanaa KKNI per siswa 2 hari. Kalau akuntansi
n Uji berapa hari kalau ini berapa hari
Kompetensi tergantung jumlah siswanya dan
(PPUK) asesornya. 1 Asesor hanya diijinkan
menguji maksimal 10 anak. Jadi kalo
muridnya 200 dan kita pengen selesai 5
hari ya harus menggunakan 8 asesor
tergantung kebutuhan. Mau lama ya
asesornya sedikit, mau sebentar ya
asesornya banyak. Tergantung juga
ruangannya, kelasnya. Kalo ruangannya
ada banyak ya bisa cepet. 90 persen
praktek. Contohnya akuntansi praktek
langsung tentang spreedsheet
menggunakan komputer itu satu hari.
 Semua dilaksanakan disini karena TUK
sudah lengkap semuanya ada disinilah.
Cuma memang yang berat itu ya
memenuhi peralatan sesuai skemannya.
Karena ada peralatan yang mahal seperti
jurusan TKJ. (SS/W/KL/F1/21/01/2019)
 Pelaksanaan 2-3 hari tergantung jumlah WK
siswa dan skema yang harus dicapai.
Untuk prosesnya ada beberapa tahap
yaitu ujian tulis, wawancara dan praktek.
Dan yang paling banyak ya prakteknya
itu Mbak. Jadi lebih ke skillnya yang
dinilai oleh asesor itu.
 Sejak tahun 2015, SMK 1 sudah
mendirikan LSP-P1. Sehingga sudah
bisa melaksanakan uji secara mandiri. Di
Surabaya ini paling banyak ada di SMK
1. (SS/W/WK/F1/24/01/2019)
 Yang kemarin ini pelaksanaannya 3 hari GP1
dari 72 siswa. kan dibagi itu kelas APH
1 sama APH 2. Terus untuk prosesnya
setelah pembukaan itu, langsung ujian
tulis. Setelah ujian tulis ada wawancara
dan langsung praktek. Jadi dilihat
apakah siswa tersebut paham teori dan
188

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
juga prakteknya. Lalu asesor menilai
apakah sudah sesuai atau belum. Baru
bisa dinyatakan kompeten atau belum.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
 Pelaksanaan 3 hari dari 72 siswa. GP2
Langsung aplikasi, interview hanya
sedikit. Kan ada oral test, demo praktek.
Oral test ini dijadikan satu dengan
wawancara. Jadi siswa ditanya bagaimana
cara membersihkan kamar, oh begini
begini begini. Oke dicoba apa yang
diomongkan akan dilakukan cocok atau
tidak kelebihan atau kekurangan lalu
dievaluasi, dan diberikan nilai
 Semuanya disini. Fasilitasnya sudah
lengkap juga. Jadi siswa ya terbiasa
dengan TUKnya karena biasa digunakan
untuk praktek sehari-hari.
(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
 Tiga hari. Itu dibagi kelas APH 1 dan PD1
APH 2
 Iya Kak, untuk yang praktik disini. Untuk
yang tulis di kelas
(SS/W/PD1/F1/23/01/2019)
 Tahapannya itu kita daftar ke LSP terus PD2
ngisi form prakerin gitu itu, KTP. Didata
lalu siap untuk diuji. Pada saat ujian.
Ujian tulis dulu baru praktek
 Tiga hari Kak, itu APH 1 dan APH 2
(SS/W/PD2/F1/23/01/2019)

D LSP
189

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data

Dalam proses pelaksanaan uji kompetensi


telah disesuaikan dengan SOP yang terdiri
dari ujian praktek, tulis dan wawancara.
(2/D/PPUK/23/01/2019)

D LSP
190

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
Pelaksanaan uji kompetensi terdiri atas
ujian tulis, wawancara dan ujian praktek
yang dinilai langsung oleh asesor.
(12/D/F1/05/03/2019)
i. Pencapaian W  Jadi untuk anak negeri, Banyak yang KL
Kompetensi kompeten. Kemarin ini ada murid 324
dengan yang belum kompeten 64. Jadi rata-rata ya
adanya Uji kompeten. Kalau anak swasta ya lebih
Kompetensi parah. Ada sekolah yang tidak ada yang
(PKUK) kompeten siswanya. Diuji satupun tidak
ada yang kompeten. Dengan adanya uji
kompetensi ini bisa mengukur apakah
sekolah tersebut bagus atau tidak. Jadi
bisa dilihat apa permasalahannya, apakah
pembelajarannya, apakah guru-gurunya.
Tapi yang jelas bisa mengukur itu.
(SS/W/KL/F1/21/01/2019)
 Untuk saat ini sudah mencapai target ya WK
Mbak, walaupun masih ada yang belum
kompeten tapi sudah mencapai target kita
dan banyak yang diterima kerja karena
adanya sertifikat kompetensi.
 Jadi yang belum kompeten bisa
mengajukan ujian banding namanya.
Biasanya dilakukan seminggu setelah uji
kompetensi. Dan itu tergantung pihak
sekolah, apakah akan diuji oleh asesor
kembali atau diuji oleh gurunya sendiri.
Dan itu gratis yang ujian bandingnya
(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
 Pencapaiannya sampai saat ini sudah GP1
memenuhi target. Kemarin itu dari 72
siswa sudah kompeten semua.
 Ada. Ujian ulang namanya ujian banding.
Siswa berhak mengajukan banding atas
hasil ketidaklulusan/tidak kompeten.
Biasanya dilakukan seminggu setelah uji
kompetensi. Karena menurut asesor dalam
seminggu itu siswa bisa belajar lagi untuk
skema yang belum kompeten. Sehingga
pada saat ujian banding diharapkan
hasilnya lebih baik.
(SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
 Pencapaiannya, alhamdulillah memenuhi GP2
target. Walaupun secara pribadi nilainya
masih didasar
191

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
 Ujiannya itu dilaksanakan seminggu
setelah uji biasanya Mbak. Untuk siswa-
siswa yang masih belum kompeten di
skema tertentu saja tapi. Jadi ujian lagi di
skema yang mereka belum kompeten itu.
(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)
 Untuk uji kompetensinya sih. PD1
Alhamdulillah satu jurusan lulus semua.
(SS/W/PD1/F1/23/01/2019)
 Yang kemarin itu satu jurusan kompeten PD2
semua Kak (SS/W/PD2/F1/23/01/2019)
D Rekapitulasi LSP
Jumla
B
N Skema h K
K
o Asesi
HK APH
1 1 35 35 0
HK APH
2 2 32 32 0

Berdasarkan rekapitulasi hasil uji


kompetensi skema housekeeping dari 67
asesi yang mengikuti ujian kompetensi.
Semuanya dinyatakan kompeten.
(8/D/PKUK/23/01/2019)
j. Evaluasi W  Untuk anak-anak saya lihat di hotel- KL
dan Tindak hotel semua karyawan harus memiliki
Lanjut sertifikat kompetensi di hotel itu. Jika
(ETL) dibidang lain belum. Seharusnya ada
regulasi dari Pemerintah bahwa jika
ingin menerima pegawai, harus
menerima SMK. Kalau di luar negeri
kan ada regulasi seperti itu, kita kan
belum. Tapi kalo yang perhotelan ada
sertifikat, apalagi kalo bekerjanya di luar
negeri pasti dibutuhkan sertifikat.
 Karena sekarang kami sudah
menggunakan SKKNI, maka skema
yang diujikan akan lebih banyak,
rencananya uji kompetensi ini akan
dilaksanakan dua kali sejak kelas 10.
Jadi skema yang diajarkan di kelas 10
akan diujikan pada saat kenaikan ke
kelas 11. Dan sisanya akan diujikan pada
192

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
kelas 12. Dengan demikian siswa tidak
akan keberatan dengan skema yang akan
diujikan, dan mampu melampaui semua
skema yang ada sesuai dengan
kompetensi tiap jurusan.
(SS/W/KL/F1/21/01/2019)
 Gengsi saja. Kita sudah punya anak- WK
anak yang tersertifikasi. Dan
memudahkan anak-anak untuk masuk ke
DU/DI karena memiliki sertifikat jadi
kan lebih dipercaya kompetensi yang
mereka miliki.
 Ini kan skema yang diujikan banyak ya
Mbak, dan menghabiskan waktu yang
lumayan lama lah. Jadi untuk rencana
selanjutnya uji kompetensi ini akan
dilaksanakan 2 kali. Jadi skema yang
diajarkan di kelas 10 akan diujikan pada
saat kenaikan ke kelas 11. Dan sisanya
akan diujikan pada kelas 12. Dengan
demikian siswa tidak akan keberatan
dengan skema yang akan diujikan, dan
mampu melampaui semua skema yang
ada sesuai dengan kompetensi tiap
jurusan. Tapi itu masih dikaji kembali
bagaimana kelanjutannya.
(SS/W/WK/F1/24/01/2019)
 Penilaian secara langsung terhadap ujian GP1
yang dilakukan oleh siswa tersebut dan
jika ada siswa tidak kompeten, belum
kompeten ya istilahnya itu tergantung dar
hasil siswanya itu jika siswanya belum
kompeten ya tidak bisa kita tetep apa
namanya pihak penguji kan punya hak
independen ya dalam hal memberikan
keputusan seseorang itu kompeten atau
tidak kompeten jadi tergantung siswanya
Mbak. Kalau belum kompeten,
keputusannya tetap belum kompeten.
Kalau anak itu bisa ya dikatakan
kompeten. Kebetulan saya juga salah satu
asesor.
 Kalau untuk pengembangan kedepan.
Saya rasa LSP-P1 ini akan menjadi LSP-
P2. Selain itu skema yang akan diujikan
dalam uji kompetensi kan banyak ya
193

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
Mbak. Ada beberapa klaster. Rencananya
skema itu dicicil mulai kelas X. Jadi
ujinya dilakukan dua kali. Saat kenaikan
kelas 12 dan saat sebelum ujian seperti
sekarang ini. (SS/W/GP1/F1/21/01/2019)
 Ujiannya mulai kelas X jadi dicicil skema GP2
yang ada agar tidak keberatan. Selain itu
guru mapel diberikan tugas sesuai
pembagian tiap-tiap poin kompetensi
nanti langsung aplikasi.
(SS/W/GP2/F1/30/01/2019)

F2
a. Faktor W  Untuk faktor pendukung adalah disini KL
Penghamba setiap jurusan harus memiliki lab dan
t dan peralatan yang ada harus sesuai dengan
Pendukung kebutuhan skema, untuk yang kedua
(FPP) yaitu komite sekolah, jika kekurangan
dana harus ada bantuan dari wali murid
 Untuk faktor penghambat adalah Dana
memang penghambat sebenernya karena
pemerintah tidak menyediakan, yang
kedua pembelajaran kadang belum
mengacu pada skema, ketidakberpihakan
asesor, kurang profesional, kadang-
kadang jika temennya sendiri akan diberi
nilai yang bagus. Nah kadang-kadang
hambatannya itu. Untuk itu jika asesor
akan menguji biasanya saya memberikan
surat pernyataan kerahasiaan, pernyataan
keprofesionalisme sebagai asesor jadi
harus betul-betul profesional
 Solusi untuk penghambat diatas yakni
membuatkan SOP ketidakberpihakan,
yang kedua membuat surat pernyataan
ketidak perhikan kerahasiaan, lalu harus
betul-betul mencari asesor yang benar-
benar profesional yang tidak mengenal
siswa sini, lalu mencari bantuan-bantuan
dari Pemerintah untuk uji kompetensi.
Itu jurusan perhotelan gratis uji
kompetensinya karena saya mengajukan
proposal ke Kemenpar sehingga
mendapatkan bantuan. Selain itu dapat
bantuan dari BSS dari BNSP. Itu
solusinya agar anak-anak bisa ikut ujian
194

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
Semua
 Iya jadi paling tidak pembelajaran harus
mengacu pada kurikulum. Yang kedua
banyak keterampilan yang diajarkan,
lebih banyak psikomotoriknya ya. Kalau
kognitif 30%, praktek 70%. Pasti
berhasil itu, terus dilatih dengan
kemandirian. Terus sikap mental yang
disiapkan. Kadang ada anak yang pinter
tapi grogi. Ditanya apa-apa ya hilang,
ngeblank. Nah itu harus disiapkan.
Karena biasanya anak itu kalau diuji
ujian di sekolah kan banyak teman. Kalo
uji sertifikasi kan sendiri-sendiri.
Keliatan sekali anak itu kompeten atau
tidak. Beda kalau ujian yang lain-lain
kan ujian satu ruanga, bisa nyontoh
sana-sini. Tapi kalo uji kompetensi kan
dibatasi waktu terus kerjaan bagus dan
sifatnya perorangan
(SS/W/KL/F2/21/01/2019)
 Sarana dan Prasarana yang memadai, WK
bantuan dana dari Pemerintah dan Komite
sekolah
 Penghambat saya rasa tidak ada. Anak-
anak tinggal mengikuti saja. Mungkin
penghambatnya itu waktu kalau materi
ujinya banyak ya sampai malam. Tapi
saya rasa itu masih bisa diatur karena
ruangan kita juga banyak dan jika yang
bahan ujinya banyak bisa dilaksanakan 2
hari, kadang 1 hari setengah
 Kan tidak wajib tapi kita kepengen yang
lebih makanya kita mau menggunakan
USK, kalau dulu kan UKK. UKK
walaupun pengujinya dari DU/DI selama
DU/DI orang Indonesia itu kan masih
mudah dipengaruhi jadi kasian. Sehingga
anak walaupun tidak kompeten itu bisa
kompeten. Itu sebenarnya hal-hal yang
merusak pendidikan di Indonesia. apalagi
USK, USK itu guru. Dan mungkin hanya
disilang, guru sini menguji di sekolah lain.
Makanya kalau anak gak kompeten bisa
jadi kompeten..
(SS/W/WK/F2/24/01/2019)
195

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
 Faktor pendukung ya sarana dan GP1
prasarana, penguji sendiri, dan materi
yang diujikan
 Dari segi psikis, ndredek gitu loh Mbak.
Nerveous. Karena yang menguji langsung
dari industri. Perhiotelan ini juga sudah
LSP berskala ASEAN. Terus kadang
anak-anak tidak teliti dalam mengerjakan.
Yang jelas ya faktor psikis itu.
 Solusinya kita beri bimbingan dulu
dengan memberi kisi-kisinya. Persiapan
fisik dan mental
(SS/W/GP1/F2/21/01/2019)
 Kerjasama dengan DU/DI, skema GP2
disesuaikan dengan DU/DI namanya
sinkronisasi. Untuk Tempat Uji
Kompetensi dan Sarana Prasarana juga
sudah memadai. Selain itu stakeholder
juga sudah membantu seperti yang saya
katakan sebelumnya.
 Ada siswa yang berkeberatan pada dana.
Dan kalau anak-anak ini kesulitan
membayar, biasanya pada saat
pelaksanaan uji tidak datang padahal
datang aja sudah dibantu sebenarnya.
Dalam pelaksanaan biasanya beda konsep
dengan yang sudah direncanakan. Jadi
DU/DI waktu sosialisasi dengan anak-
anak, pas pelaksanaan beda konsepnya
akhirnya waktunya molor gak karu-karuan
sehingga berubah tiba-tiba kalau gak gitu
kendalanya siswa lupa karena gugup.
Lebih kearah teknis
 Untuk biaya dibantu oleh keuangan
jurusan, ya harus dipenuhi karena asesor
atau penguji harus dibayar juga. Untuk
yang beda konsep itu kita bantu jadi guru
pendamping itu juga ikut membantu
apasih kesulitan anak-anak. Dan diberi
pembekalan lagi sebelum uji karena anak-
anak itu kadang blank. Padahal sudah
diberi tahu jika pertanyaan seperti ini
jawabnya seperti ini tapi ya tetap blank.
Karena takut itu tadi.
(SS/W/GP2/F2/30/01/2019)
 Sarana prasarana yang memadai dan PD1
196

No. Tema Teknik Isi Data Sumber


(Kode) (W/O/D) Data
lengkap
 Saya kemarin kesulitan di praktek
housekeeping karena waktu psg saya
tidak di bagian itu Kak. Tapi saya
berusaha agar bisa. Dan Alhamdulillah
lulus.
 Iya Kak sedikit. Karena kan yang
menguji bukan guru tapi asesor dari
DU/DI jadi ya sedikit gugup tapi bisa
kok Kak (SS/W/PD1/F2/23/01/2019)
 Untuk penghambatnya sih kita nerves PD2
karena kan diuji sama asesor yang asli
orang hotel
 Ada hotel, fasilitas juga lengkap ada
towelnya. Lengkap sih kalau fasilitasnya
(SS/W/PD2/F2/23/01/2019)
D LSP

Asesor memiliki peran penting dalam uji


kompetensi. sebagai penguji dan pemberi
nilai asesor harus memiliki sikap objektif
dan tidak memihak. Sehingga diperlukan
surat pernyataan ketidakpberpihakan
untuk menjaga agar asesor tetap
transparan dan objektif sesuai dengan
prinsip-prinsip uji kompetensi.
(D/F2/05/03/2019)

Anda mungkin juga menyukai