Anda di halaman 1dari 24

PROFIL PUSKESMAS

TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CONGGEANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdilillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasanya


penyusunan “PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS CONGGEANG TAHUN 2020”
Puskesmas Rawat Inap Conggeang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang ini
telah dapat diselesaikan.
Profil Kesehatan Puskesmas Conggeang Tahun 2020 ini disusun sebagai
gambaran umum kondisi kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat
Inap Conggeang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang Tahun 2020, Kami
sangat menyadari sepenuhnya bahwa hal ini masih jauh dari pada sempurna dan
masih banyak kekurangan disana-sini, dikarenakan keterbatasan waktu dan
wawasan yang kami miliki, namun demikian kami yakin Insya Allah Profil
Kesehatan ini dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Conggeang.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, sehingga profil kesehatan tahun 2020 ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan profil kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kelanjutan program
dan pembangunan kesehatan pada tahun yang akan datang.

Sumedang, Desember 2020


Tim Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK ................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................... 2
C. Sistematika Penyajian ........................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Data Umum ........................................................................... 3

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN


A. Derajat Kesehatan Masyarakat ............................................ 7

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN


A. Program Operasional Pembangunan
Kesehatan Puskesmas Conggeang ...................................... 14
B. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................ 15

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


A. Data Sumber Daya ................................................................. 18
B. Sarana Kesehatan Lainnya ................................................... 20

BAB V PENUTUP ................................................................................... 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Puskesmas mempunyai fungsi :
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat)
Semua kegiatan di Puskesmas Conggeang Tahun 2020 dirangkum dalam bentuk Profil
Kesehatan Puskesmas Tahun 2020. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi
kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di
wilayah kerja Puskemas Conggeang yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk
tabel, peta dan grafik.
Sebagai salah satu wujud nyata dari pengembangan Sistem informasi kesehatan, maka
Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Sumedang melalui Dinas Kesehatan menyusun informasi
kesehatan dalam bentuk “Buku Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2020”, dimana maksud dan
tujuannya adalah Menampilkan Gambaran Terakhir Situasi dan Kondisi Kesehatan di Wilayah
Kabupaten Sumedang selama setahun terakhir.
Profil kesehatan ditampilkan dalam bentuk penyajian data dan informasi yang merupakan
penunjang pembangunan di Bidang kesehatan. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Sekjen
Kementerian Kesehatan RI tahun 2011, Nomor : IR.01.01/VI/062/2011, tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota (yang Responsif Gender), “Dalam rangka memenuhi
kebutuhan data kesehatan yang responsif gender, diperlukan adanya data kesehatan yang terpilah
menurut jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Salah satu paket data/informasi kesehatan yang
secara berkala terbit setiap tahun adalah buku Profil Kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota), yang terbit sejak tahun 1986. Profil Kesehatan merupakan paket
penyajian data/informasi kesehatan yang relatif komprehensif (berisi data derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data terkait lainnya)”. Hal inilah yang mendorong

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 1
penyusunan profil Kesehatan Puskesmas Conggeang sebagai salah bagian dari Profil Kesehatan
Kabupaten Sumedang Tahun 2020.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran umum dan dan menyeluruh mengenai kondisi kesehatan masyarakat di
Wilayah Kerja Puskesmas Conggeang Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya data umum dan lingkungan Puskesmas Conggeang yang meliputi data :
lingkungan fisik, biologis, perilaku kesehatan masyarakat, demografi dan sosial ekonomi;
b. Tersedianya informasi tentang upaya kesehatan di Puskesmas Conggeang Tahun 2020;
c. Tersedianya informasi tentang status kesehatan masyarakat di Puskesmas Conggeang
Tahun 2020;
d. Tersedianya alat pemantauan dan penilaian program kesehatan di Puskesmas
Conggeang Tahun 2020;
e. Tersedianya wadah berbagai data yang telah di kumpulkan oleh berbagai sistem
pencatatan dan pelaporan yang ada di setiap pemegang program di Puskesmas
Conggeang Tahun 2020;
f. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan Kabupaten Sumedang Tahun
2020.

C. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian daripada profil kesehatan UPTD Puskesmas Conggeang Rawat Inap
Conggeang Tahun 2020, adalah :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum
BAB III Situasi Derajat Kesehatan
BAB IV Situasi Upaya Kesehatan
BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB VI Penutup
LAMPIRAN

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Data Umum
Puskesmas Conggeang terletak di Jalan Raya Conggeang Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang, Puskesmas Conggeang berdiri di lahan seluas 1400 m 2 dengan status
tanah Hak Guna Pakai dari Desa Conggeang Wetan dengan Nomor : 143.1/181/2003/Desa dan
dibangun pada tahun 1950, dengan luas bangunan 272 m2.
Puskesmas Conggeang merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan (DTP) tahun
1951 dibangunnya gedung perawatan (Rawat Inap), dengan luas bangunan perawatan 272,3 m2.
Dilihat dari batas-batas administratif wilayahnya, Kecamatan Conggeang berbatasan dengan
Kecamatan-kecamatan :
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Buahdua;
- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ujungjaya, Cikedung dan Kabupaten
Indramayu;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Paseh;
- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tomo.
Luas wilayah kerja Puskesmas Conggeang terdiri dari :
 Sawah : ± 23,64 km2 22,44 %
 Tanah tadah hujan : ± 15,5 km2 14,71%
 Tanah pekarangan : ± 4,62 km2 4,38%
 Kebun /tegalan : ± 21,57 km2 20,48%
 Kolam : ± 8,8 km2 7,67%
 Hutan rakyat : ± 5,7 km2 5,41%
 Hutan Negara : ± 20,5 km2 19,40%
 Perkebunan : ± 5,7 km2 5,41%

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 3
2. Secara geomorpologis Wilayah Kerja Puskesmas Conggeang terdiri dari daerah perbukitan
dengan ketinggian 300m dari permukaan laut.
3. Cakupan Wilayah, terdiri dari jumlah Dusun/RW, dan jumlah Rukun Tetangga.

Tabel Jumlah Dusun/RW, dan Rukun Tetangga/RT


CAKUPAN WILAYAH
NO NAMA DESA
Jml KK JML RW JML RT
1 BABAKAN ASEM 1095 9 30
2 UNGKAL 261 2 7
3 CIBUBUAN 887 4 20
4 CONGGEANG KULON 1096 8 26
5 CONGGEANG WETAN 705 4 12
6 NARIMBANG 1151 6 27
7 CIPAMEKAR 1514 6 27
8 PADAASIH 1628 7 35
9 KARANGLAYUNG 1064 7 26
10 JAMBU 852 4 13
11 CACABAN 686 3 8
12 CIBEUREUYEUH 522 4 15
Total 11461 67 246

Sumber : Kantor Kecamatan Conggeang

4. Demografi / Kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan catatan Statistik, tercatat jumlah penduduk Kecamatan Conggeang pada
tahun 2020 sebanyak 30401 orang dengan perincian laki-laki 15064 orang dan
perempuan 15337 orang.
Tabel Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun 2020
JumlahJiwa
No Nama Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1BabakanAsem 1257 1360 2617
2Ungkal 329 326 655
3Cibubuan 1123 1111 2234
4ConggeangKulon 1421 1568 2989
5ConggeangWetan 987 995 1982
6Narimbang 1551 1535 3086
7Cipamekar 2059 2040 4099
8PadaAsih 2070 2096 4166
9KarangLayung 1449 1455 2904
10Jambu 1255 1234 2489
11Cacaban 875 880 1755
12Cibeureuyeuh 688 737 1425
Jumlah 15064 15337 30401
Sumber : Kantor Kecamatan Conggeang

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 4
2500

2000

1500

1000

500

0
Babak Congg Congg Karan Cibeur
Ungka Cibub Narim Cipam PadaA Cacab
anAse eangK eang gLayu Jambu euyeu
l uan bang ekar sih an
m ulon Wetan ng h
Laki-laki 1257 329 1123 1421 987 1551 2059 2070 1449 1255 875 688
Perempuan 1360 326 1111 1568 995 1535 2040 2096 1455 1234 880 737

b. Tingkat Pendidikan
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena pendidikan bisa
berpengaruh terhadap prilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang yang berpendidikan mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat.
Tingkat pendidikan Kecamatan Conggeang dinilai masih kurang merata, hal ini dapat dilihat
didalam tabel.
Grafik Tingkat Pendidikan

Tamat AK/PT
3% Tidak Tamat SD
4%

Tamat SLTA
10%

Tamat SD-SLTP
83%

Sumber : Kantor Kecamatan Conggeang


c. Agama
Dibidang keagamaan sebagian besar penduduk Kecamatan Conggeang beragama islam
sebanyak 99,79% dan diluar islam menganut khatolik 0,01% dan protestan 0,02%.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 5
99.79%
100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%
0.01% 0.02%
0.00%
Islam Khatolik Protestan

Sumber : Kantor Kecamatan Conggeang


d. Mata Pencaharian
Proporsi mata pencaharian di Kecamatan Conggeang :
- Petani : 35,48%
- Petani penggarap : 10,69%
- Buruh tani : 11,05%
- Pegawai negeri : 1,69%
- Pensiunan PNS/ABRI : 1,22%
- Pedagang : 0,40%
- ABRI : 1,48%
- Peternak : 0,15%
- Lain-lain : 4,78%

Keadaan Mata Pencaharian Penduduk


di Kecamatan Conggeang

12.00%
10.69% 11.05%
10.00%
8.00%
6.00%
4.78%
4.00%
2.00% 1.69% 1.48%
0.00% 0.40% 0.15% 0.15%

Sumber : Kantor Kecamatan Conggeang

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan
untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program.
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya
berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan
faktor lainnya.
Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu keberhasilan dengan
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan
hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk mengidentifikasi
masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi dan kecenderungan di masa
mendatang.
1. Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Kasar
a) Angka Harapan Hidup
Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir (eo) adalah hasil perhitungan proyeksi yang
sering dipakai sebagai salah satu Indikator Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi
kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) menurun serta perubahan susunan umur
penduduk seperti telah diuraikan di atas maka harapan hidup penduduk Indonesia, angka
harapan hidup orang Indonesia secara keseluruhan adalah 70,76 tahun, jika dibagi
berdasarkan jenis kelamin maka angka harapan hidup pria Indonesia adalah 68,26 tahun dan
wanita 73,38 tahun.
Di Jawa Barat, Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 2007 adalah 69,00 dan tahun 2012 adalah
70,09. Untuk Kabupaten Sumedang tahun 2010 adalah 67,42 tahun 2011 adalah 67,52 dan
tahun 2012 adalah 67,63 (Bappeda Kab. Sumedang, www.bappeda.sumedangkab.go.id).
b) Angka Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya
kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut
kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko
kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi
dibawah satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif
terhadap ketersediaan, pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal,
disamping juga merupakan indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang
Tahun 2020 7
masyarakat secara menyeluruh. Angka kematian itu juga telah masuk menjadi target MDGs
(Millenium Development Goals) nomor 5. Yaitu, meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan
angka kematian ibu hingga 3/4 sampai tahun 2020. Selain itu, target dari MDGs 5 ini mewujudkan
akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2020. Dari hasil survei yang dilakukan SDKI,
presentase angka kematian ibu telah menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Hanya saja, dari
beberapa kota yang ada di Indonesia, Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan angka
kematian ibu yang paling tinggi. Untuk 2010, angka kematian ibu di Jawa Barat sebesar 2280,
tahun 2011, angka kematian ibu di Jawa Barat sebesar 837.

Selama tahun 2020 tidak ditemukan kematian ibu dan balita tetapi ditemukan kematian neo
sebanyak 3 orang :

1. Di Desa Narimbang 1 orang dengan diagnosa BBLR dan meninggal di RSUD Sumedang
2. Di Desa Cipamekar 1 orang dengan diagnosa Aspiksia meninggal di RSUD Sumedang
3. Di Desa Babakanasem 1 orang dengan diagnosa Hidrocephalus meninggal di RSUD
Sumedang
4. Di Desa Cibubuan 1 orang dengan diagnosa Gizi Buruk dan kelainan jantung bawaan
meninggal di RSUD Sumedang.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 8
3. SPM
CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP CONGGEANG
TAHUN 2020

Data Bulan
No. Uraian Total (%)
Sasaran Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
A PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
A.1 standar di wilayah kerja Puskesmas tersebut dalam kurun waktu 497 41 34 36 34 38 40 45 31 31 37 45 31 443 89.135
satu tahun (Nominator)
B PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan
B.1 sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja 474 29 33 32 29 44 38 38 32 35 29 38 32 409 86.287
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
C PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
C.1 pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dalam 448 26 34 32 29 45 36 38 33 34 36 45 36 424 94.643
kurun waktu satu tahun
D PELAYANAN KESEHATAN BALITA
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35 bulan
D.1 1793 129 80 117 137 111 132 163 206 199 178 132 163 1747 97.434
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2 + Balita usia
36-59 bulan mendapatkan pelayanan sesuai standar 3
E PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan
E.1 kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja Puskesmas 2580 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2580 0 0 2580 100
dalam kurun waktu satu tahun ajaran
F PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF
Jumlah orang usia 15-59 tahun di Puskesmas yang mendapat
F.1 pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu 7593 3087 3984 4011 4023 4044 4060 4090 4118 4142 4023 4044 4060 47686 628.03
satu tahun
G PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 9
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu
G.1 13652 336 268 220 208 249 298 202 239 317 208 249 298 3092 22.649
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
(Nominator)
H PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI
Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di dalam
H.1 wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 3400 95 93 80 80 75 80 120 180 215 197 205 134 1554 45.706
standar dalam kurun waktu satu tahun
I PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM)
Jumlah penderita diabetes melitus usia ≥ 15 tahun di dalam
I.1 wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 2000 50 50 45 50 50 50 60 80 60 80 90 80 745 37.25
standar dalam kurun waktu satu tahun
J PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yang
J.1 mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam 21 1 0 0 1 0 0 0 4 0 1 0 1 8 38.095
kurun waktu satu tahun
K PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN TUBERKULOSIS (TB)
Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan
K.1 282 12 7 9 2 0 1 0 1 9 0 0 0 41 14.539
penunjang dalam kurun waktu satu tahun
L PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RISIKO TERINFEKSI HIV
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
L.1 582 38 34 32 0 23 53 53 5 42 5 10 15 310 53.265
pelayanan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 10
4. Analisis Cakupan Program
Hasil cakupan program yang dilaksanakan Puskesmas Conggeang selamaTahun 2020
menunjukkan hasil yang stabil. Beberapa hasil kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2020 akan
diuraikan sebagai berikut :
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak /KIA
Grafik Cakupan Continum Of Care Program KIA di Puskesmas ConggeangTahun 2020

CONTINUM OF CARE PUSKESMAS


CONGGEANG BULAN DESEMBER
2020
600 515
500 453 460 465 465 465 466 467 467 467 467
420
377
400
300
200
100
0

.
2. Imunisasi
Grafik Cakupan Desa UCi di Puskesmas ConggeangTahun 2020

PEMANTAUAN DESA MENUJU UCI (KUMULATIF TRIWULAN)


TAHUN 2020
100
90
80
70
Persentase (%)

60
50
40
30
20
10
0
Jan-Mar Jan-Jun Jan-Sep Jan-Des

3. Diare
Kasus Diare yang ada di Puskesmas Conggeang tahun 2020 sebanyak 117 kasus Laki-laki dan
146 Kasus Perempuan dan yang ditangani sebanyak 263 kasus, tidak terdapat kasus kematian

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 11
akibat diare. Meningkatkan penyuluhan tentang Upaya Rehidrasi Oral pada tingkat keluarga
sebagai tindakan pencegahan pada kasus diare.

4. TB Paru
Penyakit TB Paru pada Tahun 2020 yaitu jumlah kasus baru penderita dengan BTA (+)
sebanyak 14 orang laki-laki 6 orang perempuan .

Penanganan kasus TB Paru dengan strategi keteraturan minum obat (DOTS) perlu terus
dipantau baik oleh petugas maupun oleh PMO, sehingga penderita lebih termotivasi untuk
sembuh dan penatalaksanaan program di Puskesmas jadi lebih baik.

5. DBD/DHF
Pada Tahun 2020 tidak terdapat kasus demam berdarah, Faktor lingkungan sangat berperan
dalam penyebaran nyamuk dengue. Pencegahan terjadinya kasus DBD/DHF melaui upaya
Pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M (menutup, menguras dan menimbun) terus
dilakukan untuk membasmi nyamuk dengue dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
6. Pengobatan
Tabel Jumlah Kunjungan Per Jenis Kelamin Tahun 2020
Jenis Kelamin
No Bulan Jumlah
L P
1 PUSTU BABAKANASEM 81 1.126 1.207
2 POLINDES BABAKANASEM 270 1.32 1.59
3 UNGKAL 129 1.056 1.185
4 PUSTU CIBUBUAN 158 1.028 1.186
5 POLINDES CIBUBUAN 187 1.209 1.396
6 CONGGEANG KULON 350 1.409 1.759
7 CONGGEANG WETAN 63 1.076 1.139
8 NARIMBANG 301 1.465 1.766
9 CIPAMEKAR 48 1.35 1.398
10 PUSTU PADAASIH 95 1.224 1.319
11 POLINDES PADAASIH 325 1.237 1.562
12 KARANGLAYUNG 306 1.18 1.486
13 JAMBU 342 9.439 9.781
14 CACABAN 60 513 573
15 CIBEUREUYEUH 248 537 785
16 PUSKESMAS 3.277 6.459 9.736
Jumlah 6.24 31.628 37.868

7. Promosi Kesehatan
Berdasarkan data Tahun 2020 didapatkan hasil bahwa cakupan rumah tangga sehat yaitu
52.40%. Kegiatan penyuluhan kelompok dilaksanakan setiap minggu di dalam gedung dan
pada setiap kegiatan posyandu, serta pada saat pembinaan kader

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 12
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Pelaksanaan kegiatan/program puskesmas didasarkan atas dasar adanya permasalahan yang


spesifik yang disusun berdasarkan skala prioritas terhadap masalah yang ada seperti tertuang dalam 8
pilihan menu untuk Kabupaten Sehat yaitu :
1) Lingkungan sehat;
2) Prasarana kota yang aman, nyaman dan sehat;
3) Perilaku hidup sehat;
4) Kehidupan social yang sehat;
5) Kawasan industri yang sehat;
6) Lingkungan/kawasan wisata yang sehat;
7) Pendidikan yang berwawasan kesehatan;
8) Pendekatan desa/kelurahan sehat;

A. Program Operasional Pembangunan Kesehatan Puskesmas Conggeang


Menyadari bahwa dalam pelaksanaan visi suatu organisasi atau instansi memerlukan
dana dan puskesmas bukanlah suatu instansi penyandang dana tetapi puskesmas adalah unit
pelayanan kesehatan mandiri yang terdepan,bersifat menyeluruh,terpadu, merata dan dapat
terjangkau oleh masyarakat, meskipun pada saat ini puskesmas menerima dana BOP tetapi
kelanjutan dari pemberian dana BOP tersebut tidaklah jelas.
Setiap program yang dilaksanakan dibawa pembinaan tehnis administrasi oleh dinas
kesehatan kabupaten. Program kerja ini meliputi : peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui pelatihan total quality management dan gugus kendali mutu yang sudah menjadi
komitmen setiap pegawai puskesmas conggeang, peningkatan sarana fisik, peningkatan cakupan
program dan membuat program-program yang berkaitan dengan PHBS.
No Nama Program Kegiatan
1 Peningkatan Kualitas sumber - Penyetaraan pendidikan secara bertahap perawat,
daya manusia bidan puskesmas
- Standarisasi pelayanan pada setiap program
2 Peningkatan sarana fisik - Rehab sedang/ringan semua gedung puskesmas
- Penambahan alat kesehatan dan non medis
- Pembuatan sarana pembuangan limbah puskesmas
- Pembuatan sarana penampungan air
3 Gizi - Pelatihan petugas dalam penatalaksanaan gizi
buruk.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 13
- Membuka ruang konseling diet bagi pasien.
- Pemeriksaan secara berkala garam beryodium di
wilayah kerja.
- Pemantapan kelembagaan
- Pengadaan sarana KMS dan posyandu
- Pelaksanaan distribusi tablet Fe dan vitamin A
4 Imunisasi - Pelatihan bagi petugas dan kader ( eskalasi
posyandu).
- Survai cepat
5 Rawat inap - Pengadaan meja periksa pasien, tempat cuci
tangan, sterilisator, lemari peralatan.
- Penggantian kasur, kelambu, seprai, dan bantal.
6 Rawat jalan - Pengadaan obat-obatan sesuai
dengan kebutuhan/pola penyakit.

B. Pelaksanaan Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan tersebut meliputi :
A. Upaya Kesehatan di Puskesmas
Dari sekian banyak upaya kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas, dana BOK utamanya
digunakan untuk mendukung upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang
meliputi :
1) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana, meliputi :
- Kelas ibu hamil
- Penyuluhan kesehatan reproduksi
- Pengawasan dan pemantauan minum tablet FE
- Pendampingan kelas Ibu Hamil
- Sweeping P4K
- Kunjungan rumah ibu hamil resti
- Penjaringan ibu hamil KEK Anemi
- Pembinaan bidan/Bedah Kasus
- AMP medis dan sosial
- Bimbingan teknis bidan di desa
- SDIDTK
2) Imunisasi
- Pendataan pra Bias
- Pelaksanaan bias MR
- Pelaksanaan Bias TD & DT

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 14
- Pelayanan imunisasi rutin
- Pengambilan vaksin
- Sweeping pelayanan imunisasi
- Sweeping Bias MR
- Sweeping Bias TD & DT
3) Perbaikan Gizi Masyarakat
- Surveilans Gizi
- Penjaringan Ibu Hamil KEK Anemi
- Pemantauan PMT Ibu Hamil dan PMT Balita
4) Promosi Kesehatan
- PHBS Sekolah
- Pembinaan Posyandu/UKBM
- Peningkatan kapasitas strata desa siaga aktif
- Penyuluhan kesehatan ke masyarakat
- Penyuluhan kesehatan ke sekolah
5) Kesehatan Lingkungan
- Pemicuan CLTS
- Penguatan STBM
- Update peta sanitasi
- Identifikasi masalah dan analisa situasi (IMAS)
- Insfeksi kesling terhadap TTU/TPM
6) Pengendalian Penyakit
- Pembentukan Posbindu PTM
- Penyegaran kader Posbindu
- Pembinaan Posbindu PTM
- Pelacakan suspect TB
- Pelatihan kader PMO
- Pelacakan pasien mangkir
- Pemberian obat cacing
- Pelacakan diare
- Pelacakan K3JH
- Pelacakan ISPA
7) Program Lansia
- Pelayanan kesehatan Lansia di Posbindu (Kunjungan)
- Pembinaan/Pembentukan Posbindu
- Pelatihan kader Lansia
- Pemeriksaan kesehatan Lansia

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 15
8) UKS
- Pendataan murid anak sekolah PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
- Penjaringan dini anak sekolah
- Pemeriksaan berkala
- Pembinaan Dokcil
B. Penunjang Pelayanan Kesehatan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif dalam upaya kesehatan perlu
didukung oleh kegiatan penunjang yang meliputi :
1) Temu Kader
2) Peningkatan kapasitas kader Lansia dan PTM
3) Peningkatan kapasitas kader kelompok ibu menyusui
4) Peningkatan kapasitas anak sekolah (Peer Konselor)
5) Lokakarya Triwulanan (Lintas sektor / Kader kesehatan)
6) Sosialisasi bulan penimbangan balita dan status gizi balita
C. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan di Puskesmas secara optimal, tepat
sasaran, efisien, dan efektif perlu dilaksanakan manajemen Puskesmas yang mencakup:
1) Perencanaan Tingkat Puskesmas
Kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas yang dimaksud adalah penyusunan
perencanaan kegiatan Puskesmas yang akan dilaksanakan selama satu tahun dari
berbagai sumber daya termasuk salah satunya adalah BOK.
2) Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan proses penyusunan rencana kegiatan yang telah
direncanakan selama satu tahun menjadi kegiatan bulanan yang disepakati (POA bulanan)
untuk dilaksanakan, termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai dari BOK.
3) Bimbingan teknis ke Pustu/Polindes
4) Konsultasi Teknis ke Kabupaten
5) Evaluasi
Penilaian pencapaian program dan kegiatan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dari
yang direncanakan tersebut di atas

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 16
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Data Sumber Daya


Pola tenaga kesehatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996
tentang tenaga kesehatan adalah sebagai berikut:
a Tenaga medis (meliputi dokter dan dokter gigi) .
b Tenaga keperawatan (meliputi perawat dan bidan)
c Tenaga kefarmasian (meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker)
d Tenaga kesehatan masyarakat (meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian).
e Tenaga gizi (meliputi nutrisionis dan dietisien)
f Tenaga keterapian fisik (meliputi fisioterapis, okuterapis dan terapis wicara).
g Tenaga keteknisian medis (meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis,
analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis).

1. Sarana Kesehatan
Tabel Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang Tahun 2020
Kondisi
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Rusak Rusak
Rusak Sedang
Ringan Berat
1 Sarana Kesehatan
a. Puskesmas Pembantu 3 - - -
b. Polindes/Poskesdes 12
c. Rumah Dinas Dokter 3 1 - 2
d. Rumah Dinas Perawat 3 - 3 -
e. Rumah Dinas Bidan - - - -
f. Puskesmas keliling Roda 4 - - - -
g. Ambulance 2 - - -
h. Sepeda Motor 7 - - -
2 Sarana Penunjang
a. Komputer 10 - - 1
b. Mesin TIK - - - -
c. Telepon 1 - 1 -
Jumlah 41 1 4 3

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 17
2. Ketenagaan
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan tingkat
kesehatan manusia yang optimal. Oleh sebab itu untuk menjamin kualitas sumber daya manusia dalam
segi kesehatan agar mampu berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program kesehatan dan
perlindungan hukum yang memadai.
a. Tenaga medis (meliputi dokter dan dokter gigi),
b. Tenaga keperawatan (meliputi perawat dan bidan),
c. Tenaga kefarmasian (meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker),
d. Tenaga kesehatan masyarakat (meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian),
e. Tenaga gizi (meliputi nutrisionis dan dietisien),
f. Tenaga keterapian fisik (meliputi fisioterapis, okuterapis dan terapis wicara),
g. Tenaga keteknisian medis (meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis,
analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis).

Tabel Keadaan Ketenagaan


di UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang Tahun 2020
Jenis Kelamin
Rumpun SDMK Jumlah
Laki-Laki Perempuan

Tenaga Kesehatan >> Medis 2 1 3


Tenaga Kesehatan >> Kefarmasian 1 1 2
Tenaga Kesehatan >> Kesehatan Lingkungan 0 1 1
Tenaga Kesehatan >> Keperawatan 5 13 18
Tenaga Kesehatan >> Gizi 0 1 1
Tenaga Kesehatan >> Kesehatan Masyarakat 1 2 3
Tenaga Kesehatan >> Keteknisian Medis 2 0 2
Tenaga Kesehatan >> Kebidanan 0 31 31
Tenaga Kesehatan >> Teknik Biomedika 0 2 2
Asisten Tenaga Kesehatan >> Kefarmasian 0 1 1
Tenaga Penunjang >> Struktural 1 0 1
Tenaga Penunjang >> Dukungan Manajemen 5 5 10
Total 75
Aplikasi SISDMK 2020

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 18
Dari data tabel di atas dapat di informasikan bahwa ketenagaan di Puskesmas Conggeang
masih kurang dari segi kuantitas, sehingga ada program-program yang ditanggung jawabi oleh staf
yang bukan keahliannya, contohnya tenaga administrasi, hal ini dapat berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan secara langsung maupun tidak langsung.

B. Sarana Kesehatan Lainnya

1. Sarana Farmasi

Terdapat Isu Pokok Kefarmasian adalah :

1. Ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan mutu dan keamanan sediaan farmasi, alat


kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya;
2. Rasionalitas dalam penggunaan obat;
3. Pelayanan farmasi komunitas dan klinik berazaskan Pharmaceutikal Care menuju Good
Pharmacy Practice;
4. Pemanfaatan Obat Asli Indonesia baik sebagai upaya preventif, promotif maupun dalam
pelayanan kesehatan formal;
5. Dukungan peraturan perundan-undangan dan standart pelayanan;
6. Kompetensi sumber daya manusia;
7. Sistem Informasi obat dan keracunan;
8. kerjasama lintas sektor.
Merujuk kepada 9 kebijaksanaan yang disebut 9 paket sistem pemberdayaan dan program kegiatan
kesehatan di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sumedang, Seksi Obat mempunyai program
kegiatan :
1. Pengembangan sarana dan prasarana untuk penyediaan obat pelayanan kesehatan dasar,
vaksin dan perbekalan kesehatan sebagai buffer stock provinsi;

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 19
2. Program pemantapan sistem legislasi untuk perizinan dan rekomendasi sarana produksi dan
distribusi obat, kosmetik dan alat kesehatan;
3. Program obat, makanan dan bahan berbahaya untuk :
a. Pembinaan peningkatan pengawasan dan pengendalian obat, kosmetika dan alat
kesehatan.
b. Pembinaan peningkatan penggunaan obat esensial di sarana kesehatan pemerintah
maupun swasta
c. Pembinaan peningkatan pengembangan potensi obat asli Indonesia
d. Pembinaan peningkatan penggunaan obat rasional oleh petugas kesehatan maupun
masyarakat
Pembinaan kepada tenaga kesehatan dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan pertemuan serta
bimbingan teknis. Dalam kegiatan perijinan dan rekomendasi sarana produksi dan distribusi,
pembinaan dilaksanakan pada awal pemohon mengajukan perijinan dan apabila terjadi masalah
yang berhubungan dengan perijinan atau masalah lain yang berhubungan dengan administrasi
maupun teknis perijinan. Pembinaan dilakukan melalui surat pemberitahuan, peringatan dan
melalui pemanggilan langsung kepada pimpinan dan penaggungjawab untuk diberikan pembinaan.
Dari kualitas dan kuantitas pembinaan berdasarkan masalah yang terjadi, terdapat penurunan
kasus. Hal ini merupakan salah satu keberhasilan pembinaan sebelumnya.
Pelaksanaan perijinan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat meliputi:
1. Surat Ijin Prinsip Dan Ijin Usaha Industri Kecil Obat Tradisional;
2. Pengakuan Sub/Cabang Penyalur Alat Kesehatan;
3. Rekomendasi produksi obat;
4. Rekomendasi produksi kosmetik;
5. Rekomendasi produksi alat kesehatan;
6. Rekomendasi produksi PKRT;
7. Rekomendasi Industri Obat Tradisional;
8. Rekomendasi PBF;
9. Rekomendasi Penyalur Alat Kesehatan.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 20
BAB VI
PENUTUP

Demikian penyusunan profil kesehatan di Puskesmas Conggeang ini diharapkan dapat berguna
sebagai salah satu pegangan dan gambaran umum kondisi kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Conggeang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang tahun 2020.
Profil kesehatan ini diharapkan bermanfaat sebagai “Evidence Based” untuk berbagai kegiatan
dan program pembangunan kesehatan khususnya di Puskesmas Conggeang Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang tahun selanjutnya.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Conggeang


Tahun 2020 21

Anda mungkin juga menyukai