Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK PENGENDALIAN

HAMA TANAMAN PANGAN


KELOMPOK 1







PENDAHULUAN
Hama didefenisikan sebagai segala bentuk gangguan baik pada manusia,
ternak dan tanaman dan dalam arti sempit hama berkaitan dengan
budidaya tanaman, dimana semua hewan yang merusak tanaman dan
hasilnya serta aktivitasnya dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.
Hama juga dapat diartikan sebagai organisme pengganggu dan penyerang
apapun yang dibudidayakan sehingga dapat menghambat pertumbuhan
dan prkembangan serta menimbulkan kerugian secara ekonomis, hama
dapat menyerang apapun pada kegiatan budidaya seperti pada bidang
pertanian, peternakan dan perikanan.
HAMA PADA TANAMAN PADI DAN
CARA PENGENDALIANNYA

Penggerek batang padi adalah salah satu hama yang palig sering
menyerang tanaman padi dengan intensitas serangan sampai 90%.
Hama ini menyerang tanaman padi pada berbagai fase
pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. Gejala
yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang secara
umum ada 2 jenis, yaitu sundep dan beluk.
Morfologi :
Panjang tubuhnya 15 sampai 25 mm dan larva ini terdiri dari
enam instar. Pupa mempunyai panjang antara 15 sampai 25 mm,
berwarna coklat kekuningan berbentuk bulat, labrumnya tidak
bersekat

Cara pengendalian :
• Pengaturan pola tanam • Pengendalian hayati
• Pengendalian secara fisik dan • Pengendalian secara kimiawi
mekanik RIKA MARISA
Ulat grayak (Spodoptera spp) menyerang tanaman padi pada
semua stadia. Serangan terjadi biasanya pada malam hari.
Sedangkan siang harinya larva ulat grayak bersembunyi pada
pangkal tanaman, dalam tanah atau di tempat-tempat yang
tersembunyi. Serangan ulat ini memakan helai-helai daun
dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan
sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun.
Morfologi :
Imago memliki panjang berkisar 10-14 mm dengan jarak
rentangan sayap 24-30 mm. Sayap depan berwarna putih keabu-
abuan, pada bagian tengah sayap depan terdapat tiga pasang
bintik-bintik yang berwarna perak. Sayap belakang berwarna
putih dan pada bagian tepi berwarna cokelat gelap

Cara pengendalian :
• Pengamatan rutin dilakukan setiap waktu, mengambil telur, ulat maupun kepompong ulat grayak tersebut.
• Menggunakan insektisida sintetik agar serangan hama tidak meluas dan memanfaatkan bahan-bahan tanaman di
sekitar kita untuk dijadikan pestisida nabati seperti daun mimba, akar tuba, jengkol dan lainnya.
Walang sangit merupakan serangga pengganggu atau hama yang sering
merusak tanaman padi. Walang sangit menyerang tanaman padi dengan
cara menghisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian
bulir dan pemasakan bulir sehingga pengisian bulir padi tidak sempurna,
bahkan seringkali menyebabkan bulir padi hampa.
Morfologi :
Memiliki bentuk tubuh langsing dan memanjang, berukuran sekitar 1,5-
2 cm, punggung dan sayap (walang sangit dewasa berwarna coklat dan
walang sangit mudah berwarna hijau), badan berwarna hijau, memiliki 3
pasang kaki, memiliki dua pasang sayap (satu pasang tebal dan satu
pasang seperti selaput), tipe mulut menusuk dan menghisap, telur
berbentuk oval yang berwarna hitam kecoklatan, metamorfosis tidak
sempurna dan memiliki aroma atau bau khas.

Cara pengendalian :
• Melakukan Sanitasi Lingkungan • Perangkap
• Kultur Teknis • Secara Kimiawi
• Secara Biologi
RIKA MARISA
Morfologi Tikus
Tikus memiliki kepala, badan, ekor, sepasang daun telinga, mata, bibir
kecil dan lentur, di sekitar hidung tikus terdapat misae. Badan tikus
berukuran ±500 mm. Berdasarkan ukuran badan tikus, terdiri dari
kelompok tikus besar panjang badan atau sedang mencapai ≥180 mm,
dan tikus kecil memiliki panjang badan ≤180 mm.(9,47

Cara tikus menyerang tanaman


Tikus menyerang padi umur 25 - 35 hari dengan cara memotong
batang padi pada bagian bawah dekat akar. Dia
menduga tikus menyerap sari padi. Tipe serangan berpindah dan
menyebar. Petani yang tergabung dalam kelompok tani berupaya
memberantas tikus dengan pengasapan dan gropyokan.

Cara pengendalian :
• Melakukan sanitasi lingkungan • Dengan Perangkap
• Kultur teknis • Secara Kimiawi
• Secara biologi MEISY ELFANI
• Kepinding tanah (scotinophara coarctata) merupakan salah satu
hama penting yang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah
produksi padi sehingga serangan hama ini menyebabkan jumlah
anakan berkurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan bulir
padi kosong.
• Kepinding tanah menyerang dengan cara menghisap cairan
pangkal batang tanaman padi. Pada populasi tinggi, dapat
menyebabkan pertanaman mati, diawali dengan perubahan
warna kuning kemerahan, menjadi coklat dan dapat
menyebabkan pertanaman mati seperti terserang wereng batang
coklat.

Cara Pengendalian :
• Kepinding tanah bertelur pada pelepah daun di ketinggian 10 Cm dari permukaan lumpur.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggenang lahan setinggi 15 cm selama semalam.
• Memasang lampu petromak yang digantungkan diatas bejana yang telah diisi minyak tanah (kerosin).
• Aplikasi dengan Beauveria bassiana atau Metarhizium anisopliae
• Pengendalian dengan kimia masih sedikit informasinya MEISY ELFANI
• Cnaphalocrocis medinalis atau dikenal dengan nama Hama
Putih Palsu (HPP) / Hama Pelipat Daun pada tanaman padi.
Serangan hama ini akan berdampak besar terhadap
keberhasilan panen padi bila kerusakan pada daun di fase
vegetatif dan fase generatif melampaui ambang batas lebih
besar dari 50%.
• Hama putih palsu biasanya menjadi hama penting pada
tanaman padi yang dipupuk berat. Ledakan populasi/jumlah
dapat terjadi pada musim tanam setelah melewati musim
kemarau yang panjang. Kerusakan akibat serangan larva/ ulat
hama putih palsu terlihat dengan adanya warna putih pada
daun di pertanaman.

MARLAINI
Gejala Serangan :
Tanda pertama adanya hama putih palsu adalah adanya ngengat berwarna kuning
coklat yang memiliki tiga buah pita hitam dengan garis lengkap atau terputus pada
bagian sayap depan dan pada saat beristirahat, ngengat berbentuk segitiga.
Selanjutnya, kerusakan yang terjadi ditandai dengan adanya warna putih pada daun
di pertanaman . Ulat memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun
meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih

Cara pengendaliannya :
• Pemasangan lampu perangkap untuk menarik ngengat supaya tidak bertelur.
• Pengamatan lahan, jika ditemukan gejala serangan mencari larva dan
pembunuhnya.
• Jika serangan pada daun bendera lebih dari 50% populasi tanaman, aplikasi
insektisida berbahan aktif karbofuran atau fipronil.

MARLAINI
• Serangan keong mas pada tanaman padi terjadi pada padi yang
baru ditanam sampai 15 hari setelah tanam. Pada padi tanam
benih langsung (tabela), keong mas menyerang pangkal bibit
padi ketika berumur 4 sampai 30 hari setelah tebar.
• Keong mas merusak tanaman padi yang baru di tanam dengan
cara memarut jaringan tanaman lalu memakannya. Gejala
serangan hama ini terlihat pada batang, tangkai dan helai daun
yang rusak akibat bekas gigitan dan pada batang muda terpotong
-potong, bahkan serangan berat dapat memakan seluruh
tanaman padi.

Cara Pengendalian :
• Pengolahan tanah dengan cara dibajak • Pemungutan telur keong
• Perbaikan saluran irigasi diikuti oleh sanitasi gulma. • Pemanfaatan musuh alami
• Memasang saringan pada saluran masuk dan keluar air • Penggunaan ppestisida.
diperlukan untuk mencegah keong masuk ke petak sawah
MARLAINI
HAMA PADA TANAMAN JAGUNG DAN
CARA PENGENDALIANNYA

Morfologi :
Telur berwarna putih yang memiliki panjang 1,25 mm dan lebar 0,35 mm itu akan menetas selang 33 jam
atau maksimal empat hari setelah diletakkan. Telurnya diletakkan secara tunggal di bawah permukaan daun
atau pada batang jagung yang ada di dekat permukaan tanah. Jumlahnya berkisar 7-22 butir, bahkan bisa juga
hingga 70 butir.Pada saat baru menetas larva yang panjangnya sekitar 9 mm pada awalnya berwarna putih
krem dan akan berubah menjadi kuning hingga kuning gelap. Stadia larvanya sendiri berlangsung selama 6-
18 hari dengan tiga instar atau tiga tahap pertumbuhan larva.
Cara lalat bibit menyerang tanaman jagung
Serangan awal lalat bibit jagung itu sendiri dimulai saat imago meletekakkan telur di tanaman, setelah
menetas, larvanya akan segera melubangi batang jagung dan membuat semacam terowongan hingga ke dasar
batang atau titik tumbuh tanaman. Hal inilah yang akan membuat tanaman menjadi kuning dan akhirnya
mati.

UMMI KHAIRIAH NST


Cara pengendalian :
• Untuk mengendalikan serangan lalat bibit yang sangat merugikan
ini, kita dapat mencegahnya dengan melakukan pergiliran
tanaman selain jagung dan padi. Pergiliran tanaman ini berguna
untuk memutus siklus hidup lalat bibit. Selain itu kebersihan
areal penanaman dari gulma juga perlu diperhatikan. Serta
gunakan varietas unggul baru yang tahan terhadap HPT.
• Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan sebelum tanam
dengan mencampur benih dengan nematisida seperti furadan,
curater, petrofur, atau pentakur.
• Secara hayati, penggunaan parasit juga sangat membantu. Semisal
penggunaan parasitoid Thricogramma spp. yang bisa memarasit
telur, atau Opius sp. dan Tetrastichus sp. yang mampu memarasit
larva. Sedangkan Clubiona japonicola bisa menjadi predator bagi
imago lalat bibit.

UMMI KHAIRIAH NST


Morfologi ulat tanah :
Larva biasa berada dalam tanah, berwarna coklat kehitaman,
mempunyai tujuh pasang kaki.
Cara ulat tanah menyerang jagung :
Hama ini menyerang tanaman umur 1-3 minggu, dengan cara
menyerang dan memotong pangkal batang pada waktu malam hari,
siang hari ulat bersembunyi dalam tanah.

Cara pengendalian :
• Pengendalian hayati, hama ini dapat dikendalikan dengan
menggunakan insektisida biologi dari golongan bakteri seperti
Bacilius thuringiensis atau insektisida biologi dari golongan jamur
seperti Beauvaria bassiana.
• Secara kimiawi, dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif
profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau
lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada
kemasan

UMMI KHAIRIAH NST


HAMA PADA TANAMAN KEDELAI DAN
CARA PENGENDALIANNYA

Morfologi :
Kutu daun hidup secara berkelompok (koloni), berwarna hitam, coklat
atau hijau. Kutu daun berukuran kecil dan panjangnya antara 1 mili
meter sampai 2 mili meter. Kutu daun memiliki peran ganda selain
sebagai hama sekaligus sebagai perantara virus. Kutu daun hanya
menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.
Menyerang :
Bagian tumbuhan yang diserang oleh imago dan nimfa adalah daun yang
masih muda dan pucuk tumbuhan/tanaman. Daun yang terkena
serangan hama ini akan mengeriting, melingkar dan mengkerut.Dapat
mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat dan
tanaman akan menjadi kerdil.

Cara pengendalian :
Menanam kedelai pada waktunya, membuang bagian tanaman yang terserang hama dan
membakarnya, menggunakan musuh alami (predator maupun parasit), serta
penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah. ROSSI GUSMELLY
Morfologi :
Hama ini berukuran kecil sekali (1,5 mm). Lalat bertelur pada
leher akar, larva masuk ke dalam batang memakan isi batang,
kemudian menjadi lalat. Lebih berbahaya bagi kedelai yang
ditanam di ladang.
Menyerang :
Jenis hama ini paling berbahaya saat memasuki siklus larva
dengan menyerang bagian batang dengan cara memakan isi
batang tanaman kedelai.
Cara Pengendalian :
Pengendalian untuk jenis hama ini dengan penetapan waktu
tanam yang baik tidak pada bulan-bulan kering, serta
penyemprotan jenis inseketisda.

ROSSI GUSMELLY
Morfologi :
Kumbang kedelai dewasa berbentuk kubah. Kumbang jantan
panjangnya 4-5 mm, sedang yang betina 5-6 mm. Tubuh kumbang
berwarna hitam mengkilap dengan bagian kepala dan tepi sayap depan
berwarna kecoklatan.
Menyerang :
Biasanya menyerang bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh
tanaman. Kumbang daun tembukur memiliki tubuh kecil, hitam
bergaris kuning, memiliki kebiasaan meletakan telur pada permukaan
daun kedelai.

Cara pengendalian :
Upaya pengendalian hama kumbang kedelai dapat dilakukan antara
lain dengan tanam serempak dengan selisih waktu kurang dari 10 hari,
pemantauan secara rutin, dan penyemprotan dengan insektisida apabila
telah mencapai ambang kendali dengan Intensitas kerusakan daun
mencapai lebih dari 12,5 % atau dua ekor ulat per rumpun.

ROSSI GUSMELLY
Morfologi :
Telur berbentuk lonjong, diameter 0,6 mm. Pada saat diletakan telur berwarna
putih mengkilap, kemudian berubah kemerahan dan berwarna jingga saat akan
menetas. Setelah 3-4 hari telur menetas dan keluar ulat berwarna putih
kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau dengan garis merah memanjang.
Kepompong berwarna coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm,
dibentuk dalam tanah. Setelah 9-15 hari kepompong berubah menjadi ngengat.
• Serangan hama ini berwarna keabu-abuan dan mempunyai garis putih pada
sayap depan, sedangkan E.hobsoni tidak ada garis putih di sayapnya. Telur
diletakkan secara berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak
bunga atau pada polong.
• Tanda serangan berupa lubang gerek berbentuk bundar pada kulit polong.
Apabila terdapat 2 lubang gerek pada polong berarti ulat sudah meninggalkan
polong.

Cara Pengendalian :
• Tanam serempak • Pemanfaatan musuh alami
• Budidaya tanaman sehat • Pemantauan ekosistem secara
terpadu SUCI FISKA ANGGRAYANA
Hama pengisap polong kedelai dapat menimbulkan kerusakan
yang dicirikan dengan polong menjadi kempis tidak berbiji dan
menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Kehilangan hasil
akibat serangan hama ini dapat mencapai 80% bahkan puso
apabila tidak ada tindakan pengendalian.
Morfologi :
Kepik betina dan jantan dapat dibedakan dari perutnya. Perut
kepik betina membesar dan kembung pada bagian tengahnya,
sedangkan perut kepik jantan lurus dan ramping. Panjang
tubuh kepik betina 13-14 mm dan yang jantan 11-13 mm.
Telur diletakkan berkelompok pada permukaan atas atau
bawah daun serta pada polong, berderet 3-5 butir. Telur
berbentuk bulat dengan bagian tengah agak cekung,
berdiameter 1,2 mm. Telur berwarna biru keabu-abuan
kemudian berubah menjadi coklat suram. Setelah 6-7 hari,
telur menetas dan keluar kepik muda (nimfa).

SUCI FISKA ANGGRAYANA


• Cara menyerangnya dengan menusukkan stilet pada kulit polong dan terus ke biji kemudian
mengisap cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase perkembangan biji dan pertumbuhan polong
menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong gugur. Selain kedelai, kepik
polong juga menyerang kacang panjang, kacang hijau dan lain sebagainya.

Cara pengendaliannya :
• Tanam serempak dengan selisih waktu kurang dari 10 hari
• Pergiliran atau rotasi tanaman
• Menggunakan tanaman perangkap
• Semprot dengan insektisida (carbosulfan, sipermetrin, alfametrin dll)

(a) Gambar telur Riptortus linearis, (b) Imago Riptortus linearis,


(c) Biji kedelai terserang SUCI FISKA ANGGRAYANA
Morfologi :
Secara morfologi, bagian kepala dan toraksnya mempunyai
kombinasi warna jingga atau kuning kehijauan dengan tiga
bintik hijau di punggung. Pada sisi kiri dan kanan toraks
terdapat duri yang merupakan ciri khas hama ini. Serangga ini
juga memiliki tubuh pipih persegi lima dengan panjang sekitar
satu sentimeter.
Cara kepik hijau menyerang tanaman
Hama ini hadir pada pertanaman kedelai dimulai pada saat
pembentukan bunga. Baik nimfa maupun imago menusuk
polong dan biji dengan cara merusak kulit polong dan biji
kemudian menghisap cairan biji

Cara Pengendalian :
• Tanam serempak • Melakukan pengamatan rutin
• Sanitasi tanaman inang liar • Penggunan pestisida
AULIA RAHMAD.AJ
Morfologi :
Ulat Grayak memliki panjang berkisar 10-14 mm dengan jarak rentangan
sayap 24-30 mm. Sayap depan berwarna putih keabu-abuan, pada bagian
tengah sayap depan terdapat tiga pasang bintik-bintik yang berwarna perak.
Sayap belakang berwarna putih dan pada bagian tepi berwarna cokelat gelap
Cara Ulat Grayak menyerang tanaman :
Ulat grayak aktif makan pada malam hari, meninggalkan epidermis atas dan
tulang daun sehingga daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna putih.
Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak
berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa bagian atas epidermis daun,
transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja..Selain pada daun, ulat dewasa
makan polong muda dan tulang daun muda, sedangkan pada daun yang tua,
tulang-tulangnya akan tersisa.

Cara Pengendalian :
• Penggunaan varietas resisten • Penghancuran tanaman yang
• Rotasi tanaman tidak berguna
• Penanaman serentak AULIA RAHMAD.AJ
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai