Jam Visite Spesialis Profil

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38

DOKTER PEMBERI PELAYANAN DI RAWAT INAP

Judul Indikator
367
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Pasien rawat inap mendapat pelayanan dari tenaga


yang kompeten
Definisi Dokter pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter
Operasional yang kompeten sesuai kasus / penyakit (dokter
spesialis)
Jenis Indikator Input
Jumlah dokter spesialis yang memberikan pelayanan
Numerator
di ruang rawat inap pada hari berjalan
Jumlah dokter spesialis yang seharusnya memberikan
Denumerator
pelayanan di rawat inap pada hari berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Dokter spesialis
 Eksklusi Dokter umum
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap, Bidang Medis
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Register rawat inap
Pengambilan Data  Rekam medis
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap/ Kepala Bidang Medis

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator PERAWAT PEMBERI PELAYANAN DI RAWAT INAP
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √

2. Indikator Mutu Wajib


3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Pasien rawat inap mendapat pelayanan dari tenaga


yang kompeten
Definisi Perawat pemberi pelayanan rawat inap adalah perawat
Operasional dengan pendidikan minimal D3
Jenis Indikator Input
Jumlah perawat minimal D3 yang memberikan
Numerator
pelayanan di ruang rawat inap pada hari berjalan
Jumlah perawat minimal D3 yang seharusnya
Denumerator memberikan pelayanan di rawat inap pada hari
berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Perawat minimal D3

 Eksklusi -

Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap, Bidang Keperawatan
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Register rawat inap
Pengambilan Data  Rekam medis
 Jadwal dinas
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap, Ka Bid Keperawatan

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN RAWAT
Judul Indikator
INAP
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi


untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang
Operasional mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap
sesuai kebutuhan pasien
Jenis Indikator Proses
Jumlah pasien yang mempunyai dokter sebagai
Numerator
penanggungjawab pada hari berjalan
Denumerator Jumlah seluruh pasien pada hari berjalan

Target Pencapaian 100%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Rekam medis
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap, Kepala Bidang Medis

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator JAM VISITE DOKTER SPESIALIS
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas √ 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap


ketepatan waktu pemberian pelayanan
Definisi Jam Visite Dokter Spesialis adalah kunjungan dokter
Operasional spesialis sebagai DPJP untuk melihat perkembangan
pasien yang menjadi tanggungjawabnya setiap hari
sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14.00 pada
Numerator
hari berjalan
Denumerator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan

Target Pencapaian 100%


Kriteria
 Inklusi Semua pasien rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Rekam medis
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Ka Instalasi Rawat Inap / Kabid. Medis / Komite Medik

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM/WAJIB


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM/WAJIB
Judul Indikator KEJADIAN INFEKSI PASCA OPERASI
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √

2. Indikator Mutu Wajib


3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan


pasca operasi yang bersih sesuai standar
Definisi Infeksi pascaoperasi adalah infeksi pada semua
Operasional kategori luka sayatan operasi bersih yang
dilaksanakan di rumah sakit dan ditandai oleh rasa
panas (kalor), kemerahan (rubor), pengerasan (dolor)
dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x
24 jam
Jenis Indikator Proses
Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi
Numerator
dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu
Denumerator
bulan
Target Pencapaian ≤1,5%
Kriteria
 Inklusi Luka sayatan operasi bersih
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Rekam medis
Pengambilan Data
Ka Instalasi Rawat Inap / Ketua Komite Medik /
Penanggung Jawab
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator ANGKA KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Mengetahui hasil pengendalian nosokomial rumah


sakit
Definisi Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh
Operasional pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit
yang meliputi decubitus, phlebitis, sepsis dan infeksi
luka operasi
Jenis Indikator Proses
Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi
Numerator
nosokomial dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

Target Pencapaian ≤1,5%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Laporan infeksi nosokomial
Pengambilan Data  Survei
Kepala IRNA, Ketua Komite Medik / Komite Mutu dan
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator TIDAK ADANYA KEJADIAN PASIEN JATUH
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi


pasien
Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh
Operasional selama di rawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di
kamar mandi, dsb
Jenis Indikator Proses
Jumlah pasien rawat inap yang tidak mengalami
Numerator
kejadian jatuh dalam bulan tersebut
Denumerator Jumlah pasien rawat inap dalam bulan tersebut

Target Pencapaian 100%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien jatuh di rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Laporan keselamatan pasien
Pengambilan Data  Rekam Medik
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap / Kabid. Keperawatan

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator KEMATIAN PASIEN > 48 JAM
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit


yang aman dan efektif
Definisi Kematian pasien >48 jam adalah kematian yang terjadi
Operasional sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk
rumah sakit
Jenis Indikator Output
Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap >48 dalam
Numerator
satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

Target
≤0,24% atau ≤ 24/1000 (internasional) atau ≤ 25/1000 (indonesia)
Pencapaian
Kriteria
 Inklusi Kematian >48 jam
 Eksklusi Kematian <48 jam
Formula/Rumus NUMERATOR NUMERATOR
DENUMERATOR
X 100 atau DENUMERATOR
X 1000
Pengukuran
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan
2. Mingguan 5. Semester
Data
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan
Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √ 3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Rekam Medik
Pengambilan Data
Penanggung
Kepala Instalasi Rawat Inap / Kabid. Keperawatan
Jawab

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
KEJADIAN PULANG PAKSA SEBELUM DINYATAKAN
Judul Indikator
SEMBUH
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas


pelayanan rumah sakit
Definisi Pulang paksa sebelum dinyatakan sembuh adalah
Operasional pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien
sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Jenis Indikator Output
Jumlah pasien pulang sebelum dinyatakan sembuh
Numerator
dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan

Target Pencapaian ≤5%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen
 Rekam Medik
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap / Kabid. Keperawatan

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
PENEGAKAN DIAGNOSIS TB MELALUI
Judul Indikator
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Kepastian penegakan diagnosis TB

Definisi Penegakan diagnosis TB secara mikroskopis adalah


Operasional ditemukannya Mycobacterium tuberculosis melalui 3x
pemeriksaan mikroskopis
Jenis Indikator Proses
Jumlah pasien tersangka tuberculosis yang didiagnosa
Numerator tuberculosis, ditegakkan melalui pemeriksaan
mikroskopis
Jumlah seluruh pasien tersangka tuberculosis yang
Denumerator
diperiksa
Target Pencapaian >60%
Kriteria
 Inklusi Semua pasien di rawat inap
 Eksklusi
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen Rekam Medik Pasien
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
PASIEN RAWAT JALAN TB YANG DITANGANI
Judul Indikator
DENGAN STRATEGI DOTS
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi √ 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas √ 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat inap bagi pasien


tuberculosis dengan strategi DOTS
Definisi  Pelayanan rawat inap tuberculosis dengan strategi
Operasional DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5
strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
 Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan
pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
 Pengobatan harus menggunakan panduan obat anti
tuberculosis yang sesuai dengan standar
penanggulangan TB nasional.
 Dan semua pasien TB yang diobati, dievaluasi secara
kohort sesuai dengan standar penanggulangan TB
nasional
Jenis Indikator Proses
Jumlah semua pasien rawat inap TB yang ditangani
Numerator
dengan strategi DOTS
Jumlah seluruh pasien rawat inap TB yang ditangani
Denumerator
di RS
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Semua pasien TB di rawat inap
 Eksklusi
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Register rawat inap
Pengambilan Data  Register TB 03 UPK
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


PENCATATAN DAN PELAPORAN TUBERCULOSIS DI
Judul Indikator
RAWAT INAP
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien
3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di


rawat inap
Definisi Pencatatan dan pelaporan TB adalah pencatatan dan
Operasional pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat inap di
rumah sakit
Jenis Indikator Output
Jumlah seluruh pasien TB rawat inap yang dicatat dan
Numerator
dilaporkan
Denumerator Jumlah seluruh kasus TB rawat inap di rumah sakit

Target Pencapaian 100%


Kriteria
 Inklusi Semua pasien TB di rawat inap

 Eksklusi

Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Rekam Medik Pasien
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM
Judul Indikator KEJADIAN REAKSI TRANSFUSI
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada UTD


Definisi Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan
Operasional (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam
bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis
akibat golongan darah tidak sesuai , atau gangguan
sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi pada hari berjalan

Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi pada


Denumerator
hari berjalan
Target Pencapaian ≤0,01%
Kriteria
 Inklusi Pasien yang mendapat transfusi
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data RAWAT INAP, RAWAT INTENSIF
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Rekam Medik Pasien
Pengambilan Data
Penanggung Jawab Ka IRNA, Ka IARI / Penanggungjawab BDRS

Profil Indikator Mutu IRNA/IARI-SPM


Profil Indikator Mutu IRNA/IARI-SPM
Judul Indikator KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib √

3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya tanggungjawab petugas dalam


melakukan identifikasi pasien sebelum memberikan
pelayanan
Definisi  Data pada gelang identitas berisi : Nama, tanggal
Operasional lahir, nomer RM
 Identifikasi pasien adalah proses pengecekan
identitas pasien menggunakan minimal 2 identitas
dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label
atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan
pelayanan
 Proses identifikasi dilakukan dengan cara verbal dan
atau visual. Cara verbal dengan menanyakan
pertanyaan terbuka “SIAPA NAMA ANDA DAN KAPAN
TANGGAL LAHIR ANDA” dan secara visual dengan
melihat dan mencocokkan pada identitas pasien
(gelang identitas, foto, rekam medis, atau stiker
penanda identitas)
 Disebut patuh bila proses identifikasi pasien
dilakukan secara benar oleh petugas pada saat :
1. Sebelum pemberian obat; meliputi obat injeksi,
obat oral, obat tetes, obat topikal, obat
suppositoria dan obat inhalasi
2. Sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi parenteral
3. Sebelum pemberian transfusi darah dan produk
darah
4. Sebelum melakukan tindakan diagnostik dan
terapeutik. (Diagnostik : pungsi lumbal,
endoskopi dsb; Terapeutik : operasi,
debridement dll)
Jenis Indikator Proses
Jumlah proses pelayanan yang telah dilakukan
Numerator
identifikasi secara benar
Denumerator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Semua pasien
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR

Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI/HD-SKP


Sumber Data IGD/IRNA/ IMP/IARI/HD
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Data hasil observasi
Pengambilan Data
Kepala IGD/IRNA/ IMP/IARI/HD/ Penanggungjawab
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI/HD-SKP


VERBAL ORDER DITANDATANGANI DOKTER DALAM
Judul Indikator
24 JAM
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Tergambarnya tanggungjawab dokter untuk


menandatangani verbal order dalam 24 jam
Definisi  Verbal order adalah komunikasi efektif antara
Operasional perawat/staf medis dengan dokter dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
 Pemantauan dan input data oleh masing-masing
ruangan / instalasi / unit
 Evaluasi oleh PJ Keselamatan Pasien
Jenis Indikator Proses
Jumlah verbal order yang ditandatangani dokter dalam
Numerator
24 jam
Denumerator Jumlah seluruh verbal order
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Semua verbal order
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data IGD / IRNA / IMP / IARI
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Data hasil survei/pengamatan
Pengambilan Data
Kepala IGD / IRNA / IMP / IARI / Penanggungjawab
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI-SKP


Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI-SKP
TIMBANG TERIMA (HAND OVER) PASIEN DENGAN
Judul Indikator
METODE SBAR
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas √ 5. Berorientasi Pada Pasien √

3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Meningkatkan efektivitas komunikasi antar perawat


dan untuk mencegah terjadinya insiden
Definisi  Timbang terima pasien (hand over) adalah suatu cara
Operasional dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien. Dalam timbang
terima terjadi perpindahan/transfer tanggungjawab
tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat
yang lain
 Timbang terima yang dilakukan dengan baik dapat
membantu mengidentifikasi kesalahan serta
memfasilitasi kesinambungan perawatan pasien.
 SBAR adalah metode terstruktur untuk
mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan
kontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien
 S (Situation) : Apa keluhan pasien saat ini?
 B (Background) : Bagaimana riwayat kesehatan
dahulu dan sekarang?
 A (Assessment) : Bagaimana kondisi pasien saat
ini, apa yang didapatkan dalam pemeriksaan fisik,
pola fungsional?
 R (Recomendation) : Tindakan/intervensi apa yang
sudah dan belum dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien
Jenis Indikator Proses
Jumlah proses timbang terima (hand over) dengan
Numerator
metode SBAR
Jumlah proses timbang terima (hand over) yang
Denumerator
diamati
Target Pencapaian 100%

Kriteria
 Inklusi Semua proses hand over

 Eksklusi -

Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR

Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI/-SKP


Sumber Data IGD/IRNA/IMP/IARI

Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan


Pengumpulan Data 2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Data hasil survei / pengamatan
Pengambilan Data
IGD/IRNA/IMP/IARI/ Penanggungjawab Keselamatan
Penanggung Jawab
Pasien

Profil Indikator Mutu IGD/IRNA/IMP/IARI/-SKP


VERIFIKASI PELAPORAN HASIL KRITIS DENGAN
Judul Indikator
TEKNIK READBACK
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib
3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan&Kenyamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien √

3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga


keselamatan pasien dalam prosedur pelaporan kritis
dengan teknik readback
Definisi  Nilai kritis merupakan nilai dari hasil pemeriksaan
Operasional yang bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan
pasien dalam kondisi yang serius atau mengancam
jiwa pasien
 Nilai kritis yang dimaksud adalah nilai dari hasil
pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
 Hasil kritis pemeriksaan laboratorium/radiologi harus
segera disampaikan oleh dokter laboratorium /
radiologi pada jam kerja atau analis/radiografer
penanggungjawab di luar jam kerja pada DPJP karena
hasil tersebut menggambarkan nilai yang harus segera
ditangani
 Pelaporan nilai kritis adalah mekanisme pelaporan
hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang
berpotensi menyebabkan pasien dalam kondisi serius
atau mengancam jiwa yang dilaporkan oleh petugas
yang bertanggungjawab
 Prosedur readback adalah kegiatan untuk
memastikan setiap komunikasi verbal dilakukan
dengan benar, dengan cara membacakan kembali
pesan, dan mengkonfirmasi apa yang sudah dituliskan
dengan dibaca ulang
 Prosedur :
1) Petugas laboratorium/radiologi melaporkan hasil
pemeriksaan yang masuk kategori kritis ke dokter
patologi klinik atau dokter radiologi
2) Petugas laboratorium/radiologi menyampaikan
hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis ke
perawat
3) Sebelum menghubungi dokter pengirim, perawat
harus menyediakan data lengkap antara lain :
nama, alamat, nomer telepon pasien bila ada,
tanggal pengumpulan spesimen, waktu & hasil
pemeriksaan
4) Laporan hasil kritis disampaikan via telepon / lisan
5) Bila tidak ada DPJP atau dokter tidak bisa
dihubungi, perawat menghubungi dokter jaga
6) Penerima pesan melakukan pembacaan kembali
(readback) sesuai yang disampaikan oleh penggirim
pesan

Profil Indikator Mutu IGD/IRJA/IRNA/IMP/IARI/HD-SKP


Jenis Indikator Proses
Jumlah verifikasi pelaporan hasil kritis dengan teknik
Numerator
readback
Denumerator Jumlah seluruh hasil kritis yang dilaporkan

Target Pencapaian 100%


Kriteria
 Inklusi Hasil kritis laboratorium dan radiologi
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR

Sumber Data IGD/IRJA/IRNA/IMP/IARI /HD

Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan


Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3.
√ 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Data pelaporan hasil kritis pemeriksaan
Pengambilan Data laboratorium
 Data pelaporan hasil kritis pemeriksaan radiologi
Kepala IGD / IRJA / IRNA / IMP / IARI / HD / PJ
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IGD/IRJA/IRNA/IMP/IARI/HD-SKP


Judul Indikator PELAKSANAAN ASESMEN AWAL RISIKO JATUH
Dasar Pemikiran 1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA
2. Indikator Mutu Wajib √

3. Elemen Akreditasi SNARS √

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan √

2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien


3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam upaya


pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh
Definisi  Banyak cedera yang terjadi akibat pasien jatuh.
Operasional Berbagai faktor yang meningkatkan risiko pasien
jatuh antara lain : kondisi pasien, gangguan
fungsional, situasi lingkungan, riwayat jatuh atau
konsumsi obat tertentu.
 Pasien yang pada asesmen awal dinyatakan berisiko
rendah untuk jatuh, dapat mendadak berubah
menjadi berisiko tinggi. Hal ini disebabkan oleh
operasi dan/atau anestesi, perubahan mendadak
kondisi pasien, serta penyesuaian pengobatan.
 Contoh situasional risiko adalah jika pasien yang
datang ke unit rawat jalan dengan ambulan atau ke
poli dengan kursi roda atau brankar. Atau pasien
rawat inap dibawa ke radiologi untuk keperluan
pemeriksaan. Pasien ini berisiko jatuh waktu
dipindah dari brankar ke meja periksa radiologi, atau
waktu berubah posisi sewaktu berada di meja sempit
tempat pemeriksaan radiologi
 Lokasi spesifik dapat menyebabkan risiko jatuh
bertambah karena layanan yang diberikan. Misalnya,
terapi fisik memiliki banyak peralatan spesifik
digunakan pasien yang dapat menambah risiko
pasien jatuh seperti parallel bars, freestanding
staircases, dan peralatan lain untuk latihan
 Asesmen awal risiko pasien jatuh adalah pengkajian
yang dilakukan pada saat awal pasien masuk ke
ruang perawatan dengan menggunakan metode Fall
Morse Scale pada pasien dewasa dan metode Humpty
Dumpty Scale pada pasien anak.
Jenis Indikator Process
Jumlah pasien yang dilakukan asesmen awal risiko
Numerator
jatuh pada hari berjalan
Denumerator Jumlah seluruh pasien baru pada hari berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria
 Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR

Profil Indikator Mutu IRNA/IMP/IARI-SKP; WAJIB


Sumber Data IRNA, IMP, IARI
Frekuensi 1. Harian √ 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara Retrospective √ Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / √ Total Populasi Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart √
3. 3. Bar Diagram
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Pencatatan asesmen risiko jatuh
Pengambilan Data  Rekam medis
Kepala IRNA, IMP, IARI / Penanggungjawab
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IRNA/IMP/IARI-SKP; WAJIB


KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN
Judul Indikator
INSTALASI RAWAT INAP
1. Indikator Mutu SPM / RENSTRA √
Dasar Pemikiran
2. Indikator Mutu Wajib √

3. Elemen Akreditasi SNARS

Dimensi Mutu 1. Efisiensi 4. Keselamatan & Keamanan


2. Efektifitas 5. Berorientasi Pada Pasien √

3. Aksessibilitas 6. Kesinambungan Pelayanan √

Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat inap yang mampu


memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan di
Instalasi Rawat Inap
Jenis Indikator Outcome
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
Numerator
rawat inap yang disurvei
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei

Target Pencapaian ≥90%


Kriteria
 Inklusi Seluruh pasien, keluarga, pengunjung yang datang di
rawat inap
 Eksklusi -
Formula/Rumus NUMERATOR
X 100
Pengukuran DENUMERATOR
Sumber Data Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Frekuensi 1. Harian 4. Tribulan
Pengumpulan Data
2. Mingguan 5. Semester
3. Bulanan √ 6. Tahunan

Periode Analisis 1. Bulanan 3. 3. Semester


Data
2. Tribulan √ 4. Tahunan

Metodologi / Cara √ Retrospective Concurent


Pengumpulan Data
Cakupan Data / Total Populasi √ Sampling
Sampel
Metodologi 1. Line Chart 3. 3. Bar Diagram √
/Rencana Analisis
2. Pie Diagram 4. Pictogram
Data
Instrumen  Hasil kuesioner
Pengambilan Data  Rekapitulasi Hasil
 Kuesioner hasil survei
Kepala Instalasi Rawat Inap / Ketua Komite Mutu dan
Penanggung Jawab
Keselamatan Pasien

Profil Indikator Mutu IRNA-SPM; WAJIB


Profil Indikator Mutu IRNA-SPM; WAJIB

Anda mungkin juga menyukai