ABSTRAK
Sebuah quadcopter dapat melakukan take-off dan landing secara vertikal. Empat
brushless motor yang terdapat pada quadcopter mempunyai gerakan searah dan
berlawanan arah jarum jam. Sinkronisasi dari brushles motor pada quadcopter
diperlukan ketika salah satu brushless motor bermasalah. Sinkronisasi tersebut
dilakukan oleh ESC (Electronic Speed Controller). ESC bertugas sebagai
pengendali kecepatan dan arah putar dari brushless motor. Pemilihan ESC
didasarkan pada besarnya arus maksimal dari brushless motor. Pengujian
terhadap quadmotor didapat bahwa gaya yang dibutuhkan untuk terbang 3.185 kg
m/s2, untuk dapat bergerak keatas gaya harus lebih dari 1.5925 kg m/s 2 dan gaya
tidak boleh lebih dari 6.37 kg m/s2 untuk dapat bergerak turun, dengan lama
terbang 10,207 menit, efisiensi motor 91,1%, torsi 0.089 Nm dan kecepatan
sinkron motor 428.57 rpm.
121
3. KONSEP DAN PENDEKATAN
ANALISIS
3.1. Quadcopter
Quadcopter adalah sebuah heli-
kopter multirotor yang diangkat
dan didorong oleh empat rotor.
Quadcopter diklasifikasikan se-
bagai pesawat rotor, karena gaya
angkat mereka dihasilkan oleh Gambar 3.1 Gerakan Naik/Turun
satu set rotor baling-baling yang
berorientasi vertikal. Dengan me- b. Gerakan Pada Sumbu x (roll)
ngubah kecepatan dari setiap rotor
Untuk melakukan gerakan ter-
maka dimungkinkan untuk meng-
sebut, perlu dilakukan peruba-
hasilkan gaya dorong yang di-
han kecepatan perputaran ba-
inginkan, mencari pusat gaya do-
ling-baling pada pasangan ba-
rong baik lateral maupun lo-
ling-baling kiri dan kanan. Pada
ngitudinal, untuk menentukan total
gambar ditunjukkan bahwa ke-
gaya putar yang diinginkan, atau
cepatan perputaran pada baling
kekuatan memutar.
– baling kanan dikurangi dan
ditambah kecepatannya pada
Dalam melakukan terbang me-
baling – baling kiri. Maka baling
layang di udara, yang dikenal
– baling kanan akan berfungsi
dengan sebutan hover, quadcopter
sebagai penarik dan baling –
harus menggerakkan keempat ba-
baling kiri sebagai pendorong.
ling-balingnya dengan kecepatan
Sehingga quadcopter akan
yang sama (ΩH). Setiap pasangan
bergerak ke arah kanan.
baling-baling memiliki arah gaya
dorong yang memiliki fungsi ber-
beda, satu pasang sebagai pen-
dorong (pusher) dan satu pasang
sebagai penarik (puller). Dengan
adanya pergerakan yang meng-
hasilkan gaya dorong serta gaya
tarik yang melawan gaya gravitasi
tersebut, quadcopter dapat terbang
melayang di udara dengan stabil.
Gambar 3.2 Gerakan Roll (kanan –
Beberapa pergerakan yang dapat
kiri)
dilakukan oleh quadcopter adalah :
a. Gerakan Naik Turun
c. Gerakan Pada Sumbu y
Untuk bergerak terbang ke atas
(pitch)
dan ke bawah, quadcopter perlu
Untuk berputar pada sumbu y
menaikkan atau menurunkan
(pitch) perubahan kecepatan di-
kecepatan putar setiap baling-
lakukan pada pasangan baling-
baling dengan jumlah yang
baling depan dan belakang. Pa-
sama. Menaikkan kecepatan
da gambar ditunjukkan bahwa
akan mengakibatkan quad-
kecepatan perputaran pada
copter terbang ke atas, dan
baling – baling depan dikurangi
menurunkan kecepatan akan
dan ditambah kecepatannya
mengakibatkan quadcopter
pada baling – baling belakang.
terbang ke bawah.
122
Maka baling – baling belakang 3.2. Brushless Motor
akan berfungsi sebagai Brushless motor adalah sebuah
pendorong dan baling – baling motor synchron 3 phasa tanpa
depan sebagai penarik. Sehing- sikat yang merupakan sebuah
ga quadcopter akan bergerak ke semikonduktor untuk merubah
arah depan. atau membalik arah putaran motor.
Disebut motor synchron karena
medan magnet yang dihasilkan
stator (bagian yang tidak bergerak)
dan medan magnet yang
dihasilkan oleh rotor (bagian yang
bergerak) berputar pada frekuensi
yang sama.
123
Tabel 3.1. Spesifikasi motor
No Load On Load
Tegangan
Arus Kecepatan Arus Thrust Power Propeler
CF
11,1 0,3 10200 7,2 660 79,9
9,4x4,3"
124
copter mengudara. untuk dapat turun dibuutuhkan
gaya sebesar 0.5F) :
Flight Periode = Ah / A
Lama di udara = Flight periode – 4*F < m*g
(2 x waktu terbang–spare (10%)) 4*(0.5F) < mg
2F < mg
3.4. Perhitungan Thrust Motor F<
Untuk membuat sebuah quad-
copter terbang (hover) diperlukan F<
thrust atau gaya yang dapat me- F < 6.37 kg m/s2
ngangkat ke udara. Dimana dapat
diasumsikan bahwa gaya sebesar Jadi dapat dianalisa bahwa untuk
F (thrust) diperlukan untuk pe- posisi tersebut gaya F yang
sawat dapat mengudara, gaya diperlukan harus lebih kecil dari
sebesar 2F dapat menaikkan tinggi 6.37 kg m/s2.
(climb) dan gaya sebesar 0.5F
dapat membuat quadcopter turun 3.5. Perhitungan Durasi Terbang
(decline). Quadcopter
Durasi waktu terbang yang bisa
Untuk membuat quadcopter su- dicapai oleh quadcopter sekitar 10
paya dapat terbang maka di- menit. Nilai itu merupakan nilai
butuhkan gaya sebesar F : aman supaya quadcopter masih
mempunyai cukup daya untuk
4*F = 1.3*9.8 mendarat dengan sempurna. Dari
F = 3.185 kg m/s2 waktu perkiraan yang diberikan
tersebut bisa dihitung analisa
Untuk membuat quadcopter lebih untuk memperbandingkan antara
tinggi dari posisi sebelumnya maka waktu perkiraan dengan waktu
dibutuhkan F sebesar (di awal perhitungan. Persamaan yang
sudah diasumsikan bahwa untuk dapat dipakai adalah :
dapat naik dibutuhkan gaya
sebesar 2F) : Max Current = Ah x C
= 2,2 Ah x 20
4*F > m*g = 44A
4*(2F) > mg
8F > mg Dari perhitungan max current di-
F> atas dapat dihitung konsumsi arus
pada tiap – tiap motor.
F>
F > 1.5925 kg m/s2 I motor = Max. Current / 4
= 44A / 4
Jadi dapat dianalisa bahwa untuk = 11A
posisi tersebut gaya F yang
diperlukan harus lebih besar dari Dari perhitungan arus diatas dapat
1.5925 kg m/s2. diketahui berapa lama waktu
quadcopter mengudara.
Untuk membuat quadcopter lebih
rendah turun dari posisi sebelum- Flight Periode = Ah/Acc
nya maka dibutuhkan F sebesar (di = 2.2 / 11 x 60
awal sudah diasumsikan bahwa = 12 menit
125
T=kxFxr
Lama di udara = Flight periode – T = k x 3.185 x 0.028
(2xwaktu terbang) – spare (10%) T = 0.089k Nm
= 12 - 0.593 - 1.2
= 10.207 menit Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat dihitung
3.6. Perhitungan Efisiensi Motor kecepatan sinkron motor pada
Untuk mengetahui efisiensi dari quadcopter
motor ini perlu dihitung loss yang .
dihasilkan masing – masing bahan. Ns = 120
Efisiensi motor adalah kemampuan
Efisiensi dari motor dapat me- Ns = 120
nentukan seberapa baik alat ter- Ns = 428.57 rpm
sebut berfungsi. Tentunya semakin
tinggi efisiensi akan semakin baik. 4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari
analisa ini adalah sebagai berikut :
Copper Loss = I2 x Rm 1. Dari hasil perhitungan terhadap
= 112 x 0.062 thrust motor diperlukan gaya
= 7.502 W sebesar 3.185 kg m/s2 untuk dapat
membuat quadmotor terbang, ga-
Iron Loss = V x Io ya yang lebih besar dari 1.5925 kg
= 11.1 x 0.3 m/s2 untuk dapat membuat quad-
= 3.33 W motor bergerak keatas dan gaya
yang lebih kecil dari 6.37 kg m/s2
Total Loss = copper loss + untuk dapat membuat quadmotor
iron loss bergerak turun/kebawah.
= 7.502 W + 3.33 W 2. Berdasarkan karakteristik motor
= 10.832 W yang digunakan maka Flight pe-
riode quadcopter yang didapat
Power in = V x I adalah 12 menit, sehingga dapat
= 11.1 x 11 dihitung bahwa ketahanan lama-
= 122.1 W nya quadcopter terbang adalah
10,207 menit, karena harus di-
Power out = Power in – total perhitungan spare batere yang di-
loss gunakan sebanyak 10% untuk pro-
= 122.1 – 10.832 ses peluncuran dan pendaratan.
= 111.268 W 3. Efisiensi motor yang dihasilkan
adalah 91,1%, dengan torsi motor
Efisiensi = x 100% sebesar 0.089k Nm dan kecepatan
sinkron motor 428.57 rpm.
= x 100%
= 91.1 % 5. DAFTAR PUSTAKA
1. Margunadi, A.R. Pengantar
3.7. Perhitungan Torsi Start Motor Umum Elektroteknik. PT. Dian
Dan Kecepatan Sinkron Motor Rakyat.1986.
Torsi awal yang dibutuhkan oleh 2. Lister. Electric Circuits and
motor supaya bisa berputar : Machines (sixth edition). Mc-
Graw Hill, Inc. 1984. Alih
bahasa : Gunawan, Ir. DRS
126
Hanapi. Mesin dan Rangkaian Control. Sekolah Tinggi
Listrik. Erlangga. 1994. Teknologi Adisutjipto. 2013.
3. Franzel, Louis E. 8. Azzumar, Muhammad. Jurnal
Communication Electronics. Pemodelan dan Simulasi BLDC
Mc-Graw Hill Book Co- Motor. Universitas Indonesia.
Singapore. 1990. 2012.
4. Tefay, Benjamin; Bazle Eizad; 9. Putra, Rendi Aditya Wijaya; Eka
Peter Crosthwaite; Surya Firmansyah; F Danang Wijaya.
Singh; Adam Postula. Design Jurnal Metode Six Step
of an Integrated Electronic Comutation pada Perancangan
Speed Controller for Compact Kendali Sensored Motor BLDC.
Robotic Vehicles. Robotic Vol 1 No. 1. April 2014.
Aircraft Research Group 10. http://www.learnengineering.org
School of Information download tanggal 4
Technology and Electrical Januari 2016.
Engineering. The University of
Queensland, Brisbane 4072
5. Firdaus, M.Pd; Eli Trisnowati,
M.Pd. To The Point Tuntaskan
Soal Fisika. Planet Ilmu. 2015.
6. Antono, Djodi. Jurnal Motor DC
Brushless Tiga Fasa-Satu
Kutub. Politeknik Negeri
Semarang. Vol.8 No.1 Maret
2012.
7. Basukesti, Agus; Yuliani
Indrianingsih. Jurnal Sistem
Pengendalian Jarak Terbang
Pada Pesawat Quadcopter
Untuk Menghindari Loss of
127