Anda di halaman 1dari 18

Penganggaran

Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT.ANPING
SEAFOOD INDONESIA

Yulia Dwiyanti Putri

NIM : 1199240187
Jurusan
Manajemen Kelas
6D

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyusunan anggaran biaya produksi pada
perusahaan PT. Anping Seafood Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. PT. Anping Seafood Indonesia belum melakukan analisis atau selisih
yang terjadi antara anggaran yang disusun atas dasar biaya standar dengan biaya produksi
yang sesungguhnya, untuk mengetahui sebab – sebab terjadinya selisih dan selanjutnya
diambil tindakan yang diperlukan. Dari hasil perhitungan analisis realisasi biaya bahan baku
tahun 2020 diperoleh selisih yang tidak menguntungkan perusahaan sedangkan realisasi biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel berada pada posisi yang
menguntungkan bagi perusahaan, secara keseluruhan realisasi total biaya produksi diperoleh
selisih yang menguntungkan, selisih ini merupakan tanggang jawab dari pihak manajemen
perusahaan.
Kata kunci : Anggaran, PT.Anping Seafood, Analisis Penyusunan Anggaran
ABSTRACT

This study aims to aanalyzed budget production cost at the company PT. Anping Seafood
Indonesia. The research method used is descriptive qualitative method. PT. Anping Seafood has
not conducted an analysis or the difference between the budget prepared on standard cost and
the actual production cost, to find out the cause of the occurrence and then take the necessary
actions. From the result of the calculation of the realization of the realization of the cost of raw
materials in 2020, it is obtained that the difference is not profitable for the company while the
labor costs and variable overhead costs are in ad favorable position for the company, the
overall total production costs obtained, the exchange rate difference is the responsibility of the
company management.
Keywords: Budgeting, Production Costs, Raw Materials Cost, Labor Cost, Overhead
Cos

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
PENDAHULUAN Perusahaan-perusahaan hanya
Perkembangan dunia usaha dewasa mampu menghasilkan produk-produk yang
ini semakin maju dan membawa pengaruh mempunyai mutu yang lebih baik dengan
terhadap pertumbuhan perusahaan- harga yang rendah dengan berpedoman
perusahaan di Indonesia. Dengan bahwa konsumen hanya dibebani dengan
berkembangnya dunia usaha, maka biaya- biaya untuk menambah nilai (value-
masalah yang dihadapi semakin kompleks. added-activities), dengan demikian
Tujuan utama didirikan suatu perusahaan manajemen perusahaan memerlukan
adalah memperoleh laba atau keuntungan informasi biaya yang teliti, yang
secara maksimal. Besarnya laba memperhitungkan secara cermat sumber
perusahaan dihitung dengan data yang dikorbankan untuk aktivitas
mempertemukan secara layak semua menambah nilai bagi konsumen. Informasi
penghasilan dengan biaya didalam periode harga pokok sering dijadikan dasar untuk
akuntansi yang sama. Keberhasilan peramalan biaya dimasa yang akan datang.
manajemen dalam jangka pendek dapat
Di dalam pelaksanaan operasi
dilihat dari apakah laba yang diperoleh
produksi dari suatu perusahaan, biaya
lebih besar atau lebih kecil dibandingkan
produksi merupakan salah satu variabel
dengan rencana laba semula yang ingin
yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya
dicapai.
biaya produksi ini menjadi salah satu kunci
Setiap perusahaan mempunyai keberhasilan dari pengendalian produksi
tujuan yang akan dicapai, baik berupa laba secara keseluruhan. Di dalam pelaksanaan
yang maksimal, kelangsungan hidup, proses produksi meskipun seluruh aspek
pertumbuhan perusahaan maupun pelaksanaan produksi dapat dikendalikan
menciptakan kesejahteraan anggota cukup baik, namun apabila masalah biaya
masyarakat. Pengaruh lingkungan dan produksi terlupakan, maka pengendalian
perkembangan suatu perusahaan yang produksi yang dilaksanakan belum dapat
semakin kompleks mengakibatkan tugas mencapai sasaran dari pengendalian
manajemen puncak dalam mencapai tujuan produksi di dalam perusahaan tersebut.
perusahaan semakin sulit dan kompleks
Hal ini disebabkan karena biaya
pula. Untuk mengatasi hal tersebut maka
produksi belum dapat ditekan serendah
perusahaan harus mendapatkan informasi
mungkin sehingga perusahaan menetapkan
yang dibutuhkan untuk tujuan
harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam
pengambilan keputusan.
keadaan demikian, perusahaan akan
Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd
Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
mengalami kesulitan di dalam
melaksanakan pemasaran dari produk yang
diproduksinya. Kondisi seperti ini akan
mengancam kelangsungan hidup
perusahaan.

Untuk dapat melaksanakan


pengendalian produksi dengan baik, maka
manajemen pada umumnya akan
menggunakan anggaran sebagai alat untuk
pengendalian produksi tersebut. Pada
dasarnya, anggaran yang dipergunakan di
dalam perusahaan-perusahaan pada
umumnya akan dipergunakan untuk
melakukan pengendalian terhadap seluruh
kegiatan yang ada di dalam perusahaan.

PT. Anping Seafood Indonesia


adalah perusahaan yang berpartisipasi
secara masa dimana proses produksinya
dilakukan secara terus menerus (kontinue)
untuk mengisi persediaan. Hasil produksi
PT. Anping Seafood Indonesia di
antaranya adalah tuna beku, tuna steak,
dan tuna cube, sehingga anggaran biaya
produksi sangat penting bagi
perkembangan dan kelangsungan
usahanya.

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Biaya ingin diukur. Dalam berbagai konsep

Menurut Kautsar Riza Salman akuntansi objek biaya juga dikenal

(2016) menjelaskan bahwa: “Biaya sebagai tujuan biaya. Contoh dari objek

didefinisikan sebagai nilai tukar, biaya adalah produk, departemen,

pengeluaran, pengorbanan yang dilakukan pesanan, aktivitas, divisi, proyek, dan

ntuk menjamin perolehan manfaat”. masih banyak lagi conth lainnya. Untuk

Adapun definisi biya secara operasional dapat mengukur kinerja dengan tepat,

adalah beraneka ragam dan pihak manajemen arus mampu memilih

penggunaannya sesuai dengan tujuan yang objek biaya yang sesuai. Misalnya untuk

kita inginkan,seperti biaya langsung (direct mengukur efisiensi kerja dari suatu

cost), biaya tidak langsung (indirect cost), departemen, maka manajemen akan

biaya utama (prime cost), biaya konversi memilih objek biya departemen. Oleh

(conversion cost), biaya tetap (fixed cost), karena objek biaya sebagai tempat akhir

biaya variabel (variable cost), biaya berkumpulnya biaya maka objek biaya

produk (product cost), biaya eriode (period berguna untuk menentukan biaya produk

cost), biaya aktual (actual cost), biaya (product cost), pengambian keputusan

bersama (joint cost), biaya tertanam (sunk (decision making), dan evaluasi kinerja

cost). Dalam aktivitas perencanaan dan (performance evaluation). Pengukuran

pengambilan, berbagai istlah biaya biaya tergantung pada pengukuran

diperkenalkan dan dianalisis seperti biaya (traceability) biaya dari cost object.

relevan (relevant cost), biaya diferensial Penelusuan baya dari objek biaya

(differential cost) biaya penggantian bervariasi menurut tingkatnya. Cara yang

(replacement cost), dan biaya kesempatan lebih banyak digunkan adalah

(opportnity cost). menggolongkan biaya kedalam biaya


langsung dan biaya tidak langsung.

Objek Biaya Penjelasnan tentang biaya langsung dan

Menurut Carter (2009) dalam buku Kautsar tidak langsung akan di bahas pada

Riza Salman mendefinisikan objek biaya klasifiaksi biaya dibawah ini.

sebagai suatu item atau aktivitas yang


biayanya diakumulasi dan diukur. Adapun
Horndren (2005) menjelaskan objek biaya
untuk menunjukkan sesuatu yang biayanya
Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd
Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Klasifikasi Biaya baku, biaya gaji bagian produksi,
Dalam melakukan pncatatan serta analisis dan biaya langsung lainnya.
terlebih dahulu kita harus menggolongkan b. Biaya tidak langsung
biaya. Penggolongan tersebut harus selalu Biaya tidak langsung adalah
diperhatikan menurut tujuan keperluan biaya yang tidak dapat ditelusuri
digunakannya informasi tersebut, karena secara langsung pada produk.
biaya digolongkan dengan berbagai Contoh dari jenis biaya ini adalah
macam caa, umumnya penggolongan biaya biaya sewa, biaya penyusutan
ini ditentukan atas dasar tujuan yang atau depresiasi, biaya
hendak dicapai dengan pengolongan administrasi, dan biaya tidak
tersebut. Menurut Kautsar Riza Salman langsung lainnya.
(2016) menjelaskan bahwa : “Klasifikasi 2. Biaya dalam hubungannya dengan
biaya yang tepat merupakan hakekat bagi volume kegiatan
manajemen untuk mengumpulkan dan Volume kegiatan perusahaan
menggunakan informasinya dengan cara dapat berubah – ubah
seefektif mungkin dan biaya harus menyesuaikan dengan permintaan
diklasifikasi berdasarkan cara tertentu”, pasar dan kemampuan perusahaan.
yaitu sebagai berikut : Perubahan volume kegiatan ini
1. Biaya dalam hubungannya dengan dapat mempengaruhi biaya yang
produk terjadi. Berdasarkan hubungannya
Biaya yang erat kaitannya dengan dengan perubahan volume
produk yang dihasilkan perusahaan. kegiatan, biaya dapat
Biaya yang terjadi dapat dengan mudah dikelompokkan menjadi biaya
ditelusuri ke suatu produk dan ada yang variabel, biaya tetap, dan biaya
sulit ditelusuri ke suatu produk. semivariabel.
Berdasarkan hubungannya degan a. Biaya variabel
produk, biaya dapat diklasifikasikan ke Biaya variabel adalah biaya
dalam biaya langsung dan biaya tidak yang jumlah totalnya berubah
langsung. secara proposional sesuai
a. Biaya langsung dengan vlume kegiatan atau
Biaya langsung adalah biaya produksi dan jumlah biaya per
yang dapat ditelusuri secara unitnya tidak mengalami
langsung pada produk. Contoh dari perubahan. Contoh dari jenis
jenis biaya ini adalah biaya bahan biaya ini adalah biaya bahan

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
baku, biaya pekerja langsung, jadi. Contoh : benang dalam
biaya bahan bakar, dan biaya perusahaan pertenunan, yaitu
overhead variabel lainnya. mengubah benang menjadi kain
b. Biaya tetap tenun; kertas dalam perusahaan yang
Biaya tetap adalah biaya yang memproduksi buku; kayu dalam
jumlah totalnya tidak berubah perusahaan mebel; dan lain –lain.
walaupun terjadi perubahan volume b. Biaya pekerja langsung
kegiatan atau produksi dan jumlah Biaya pekerja langsung adalah
biaya per unitnya. Contoh dari jenis biaya yang harus dikeluarkan untuk
biaya ini adalah biaya sewa, biaya membayar pekerja yang terkait
asuransi, biaya depresiasi, biaya langsung dengan proses produksi
pelatihan karyawan, dan biaya untuk menghasilkan produk jadi.
overhead tetap laninnya. Contoh biaya pekerja langsung
c. Biaya semivariabel adalah biaya gaji bagian pemotong
Biaya semivariabel adaah biaya kain dalam perusahaan pakaian, gaji
yang jumlahnya terpengaruh oleh bagian persiapan dan bagian
volume kegiatan atau produksi pertenunan dalam perusahaan
erusahaan tetapi dengan perubahan pertenunan, dan gaji bagian produksi
biaya yang tidak proposional. Contoh lainnya.
dari jnis biaya ni adalah biaya listrik, c. Biaya overhead pabrik
biaya telepon, dan biaya air. Biaya overhead pabrik adalah
3. Biaya dalam hubungannya dengan fungsi biaya produksi yang dikeluarkan
produksi perusahaan selain biaya bahan baku
Biaya produksi terkait dengan salah dan biaya pekerja langsung. Contoh
satu fungsi pokok perusahaan yaitu Biaya overhead pabrik adalah biaya
fungsi produksi. Biaya produksi ini bahan pembantu atau penolong,
teridiri dari biaya bahan baku, biaya biaya pekerja langsung, biaya
pekerja langsung, dan biaya overhead penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa
pabrik. gedung pabrik, dan biaya overhead
a. Biaya bahan baku lainnya.
Biaya bahan baku adalah 4. Biaya dalam hubungannya dengan fungsi
besarnya penggunaan bahan baku pokok perusahaan
yang dimasukkan ke dalam proses 5. Fungsi pokok perusahaan terdiri dari
produksi untuk menghasilkan produk fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
fungsi administrasi dan umum. Pengertian menurut R A Supriyono
Berdasarkan fungsi pokok perusahaan (2000) anggaran produksi adalah anggaran
tersebut, biaya dapat dikasifikasikan yang dinyatakandidalam satuan fisik produk
menjadi : yang akan dihasilkan pada periode anggaran
a. Biaya produksi yaitu sebesar kuantitas penjualan yang
Biaya produksi adalah biaya – biaya dianggarkan disesuaikan (diadjust) dengan
yang timbul untuk memproduksi perubahan kuantitas persediaan awal dan
bahan baku menjadi produk jadi, akhir periode yang dianggarkan.
terdiri dari : biaya bahan baku,biaya Pengertian menurut Any Agus Kana
pekerja langsung, dan biaya overhead (2003) anggaran produksi adalah
pabrik. penjabaran rencana penjualan menjadi
b. Biaya administrasi dan umum rencana produksi yang meliputi
Biaya administrasi dan umum perencanaan tentang volume produksi,
adalah biaya – biaya yang terjadi kebutuhan persediaan, bahanbaku,
dalam rangka mengarahkan, tenagakerja langsung, dan kapasitas
menjalankan, dan mengendalikan pabrik.Atau perencanaan volume barang
perusahaan untuk memproduksi yang harus diproduksi perusahaan agar
produk jadi. Contoh dari jenis biaya sesuai dengan volume penjualan yang telah
ini adalah biaya gaji bagian dianggarkan.
administrasi dan umum, biaya Berdasarkan pengertian di atas,
fotokopi, biaya perjalanan dinas, anggaran produksi dapat dirumuskan
biaya sewa gedung kantor, dan biaya dengan: (Gunawan Adisaputro dan Marwan
administrasi dan umum lain – lain. Asri, 2003).
c. Biaya pemasaran Anggaran Produksi = Anggaran
Biaya pemasaran adalah biaya – Penjualan+Persediaan Akhir– Persediaan
biaya yang terjadi dalam rangka Awal
memasarkan produk atau jasa kepada
konsumen. Contoh biaya pemasaran Klasifikasi Anggaran Produksi
meliputi biaya iklan, biaya gaji Sebelum anggaran produksi
bagian pemasaran, komisi penjualan, disusun,maka perlu disusun terlebih
biaya kerugian piutang, dan biaya dahulu anggaran penjualan, karena
pemasaran lainnya. anggaran penjualan merupakan anggaran
yang dijadikan dasar dilakukannya
Pengertian Anggaran Produksi berbagai aktivitas lainnya atau penyusunan

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
anggaran lainnya.  Jumlah total harga masing-masing
Tujuan penyusunan anggaran bahan baku.
penjualan adalah untuk merencanakan Anggaran Bahan Baku dibagi menjadi
setepat mungkin tingkat penjualan pada empat sub bagian, yaitu :
periode yang akan datang dengan a. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku,
memperhatikan data yang merupakan yaitu anggaran yang disusun untuk
pencerminan kejadian yang dialami merencanakan kuantitas fisik bahan
perusahaan di masa lalu, khususnya di baku yang dibutuhkan untuk
bidang penjualan.(Gunawan Adisaputro produksi pada periode yang akan
dan Marwan Asri, 2003). Setelah anggaran datang.
penjualan disusun, maka anggaran b. Anggaran Pembelian Bahan Baku,
produksi dapat disusun. Anggaran yaitu anggaran yang disusun untuk
produksi terdiri dari beberapa anggaran, merencanakan kuantitas fisik bahan
yaitu:(Gunawan Adisaputro dan Marwan baku yang harus dibeli pada periode
Asri, 2003) akan datang dengan
1. Anggaran Bahan Baku. mempertimbangkan faktor
2. Anggaran tenaga Kerja Langsung. persediaan dan kebutuhan bahan
3. Anggaran biaya Overhead Pabrik. baku untuk keperluan produksi
Berikut ini akan dibahas mengenai c. Anggaran Persediaan Bahan Baku,
pengertian anggaran-anggaran tersebut di yaitu anggaran yang disusun untuk
atas: merencanakan kuantitas fisik bahan
1. Anggaran Bahan Baku baku yang harus disimpan sebagai
Adalah anggaran yang persediaan.
merencanakan secara lebih terperinci d. Anggaran Biaya Bahan Baku yang
tentang penggunaan bahan baku untuk Habis Digunakan dalam Produksi,
proses produksi selama periode yang yaitu anggaran yang disusun untuk
akan datang. Adapun hal- hal yang merencanakan nilai (dinyatakan
perlu diperhatikan dalam penyusunan dalam satuan uang) bahan baku
Anggaran Bahan Baku, adalah : yang digunakan dalam proses
 Jenis bahan baku yang dipergunakan produksi.
 Jumlah masing-masing bahan baku 2. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
yang habis dipakai untuk produksi Adalah anggaran yang
 Harga per unit masing-masing jenis merencanakan secara lebih terperinci
bahan baku tentang upah yangakan dibayarkan

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
kepada para tenaga kerja langsung Langkah-langkah Penyusunan Anggaran
selama periode yang akan datang, yang Produksi Langkah-langkah yang harus
di dalamnya meliputi anggaran jam ditempuh dalam penyusunan Anggaran
kerja langsung dan anggaran biaya Produksi, adalah (Gunawan Adisaputro dan
tenaga kerja langsung. Marwan Asri, 2003)
Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Penentuan periode waktu yang akan
dalam penyusunan Anggaran Tenaga digunakan sebagai dasar
Kerja Langsung, adalah : penyusunan anggaran produksi oleh
a. Jumlah dan jenis barang yang bagian produksi.
dihasilkan perusahaan 2. Penentuan jumlah satuan fisik
b. Standar waktu tenaga kerja barang yang harus diproduksi
langsung yang diperlukan untuk dengan mempertimbangkan
pembuatan satu unit produk jadi. anggaran penjualan.
c. Standar jam kerja langsung yang 3. Penentuan waktu pembuatan
diperlukan untuk tiap jenis barang barang,yang meliputi jangka waktu
yang dihasilkan. yang diperlukan untuk memproses
d. Tingkat upah rata-rata per jam bahan baku menjadi produk jadi dan
kerja langsung. jumlah produk jadi yang akan
e. Waktu produksi barang (bulanan diproduksi selama periode waktu
atau triwulan). tertentu dengan memperhatikan
f. Jenis barang yang dihasilkan. anggaran penjualan
3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik 4. Penentuan lokasi pembuatan barang
Adalah anggaran yang 5. Penentuan urut-urutan proses
merencanakan beban pabrik tidak produksi.
langsung selama periode yang akan 6. Penentuan standar pemakaia
datang, yang meliputi rencana tentang fasilitas produksi, agar
jenis biaya tidak langsung, jumlah tercapai tujuan efisiensi.
biaya tidak langsung dan waktu biaya 7. Penyusunan program pemakaian
tidak langsung tersebut dibebankan, bahan baku, tenaga kerja, dan
yang masing-masing bagian dikaitkan peralatan.
dengan tempat (Departemen Produksi 8. Penyusunan standar biaya produksi.
dan Departemen Jasa) biaya tersebut 9. Tindakan korektif bila diperlukan.
terjadi.
B. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Tujuan penyusunan Anggaran antara anggaran dengan realisasi
Produksi, antara lain:( Gunawan yang akan dicatat oleh akuntansi,
Adisaputro dan Marwan Asri, 2003) sehingga antara anggaran dengan
1. Menunjang kegiatan penjualan, realisasi dapat diperbandingkan
sehingga barang dapat disediakan b. Pencatatan akuntansi terhadap
sesuai dengan yang telah direncanakan. transaksi akan memberikan
2. Menjaga tingkat persediaan yang informasi dari realisasi anggaran
memadai, artinya tingkat persediaan c. Laporan yang disajikan dapat
yang tidak terlalu besar atau tidak dibuat sesuai dengan penentuan
terlalu kecil. tingkat pertanggung jawaban dari
3. Mengatur produksi sedemikian rupa bagian atau individu di dalam
sehingga biaya produksi akan bisa perusahaan.
ditekan seminimal mungkin. 3. Penelitian dan Analisis Penelitian dan
analisis diperlukan untuk menetapkan
C. Syarat-syarat Pokok Program alat pengukur prestasi, yang berupa
Anggaran standar atau taksiran, sehingga
Produksi yang Berhasil Program anggaran dapat dipakai dasar analisis
anggaran produksi akan berhasil apabila untuk mengukur prestasi yang baik.
memenuhi syarat-syarat pokok, sebagai 4. Dukungan dari pelaksana Anggaran
berikut : (Gunawan Adisaputro dan dapat berjalan dengan baik, apabila ada
Marwan Asri, 2003) dukungan aktif dari para pelaksana
1. Organisasi perusahaan yang sehat tingkat atas maupun bawah. Hal ini
Organisasi yang sehat adalah menyangkut hubungan antar manusia
organisasi yang disusun berdasarkan dalam melaksanakan kegiatan. Oleh
sistem organisasi tertentu, dapat karena itu patokan yang dipakai untuk
mengadakan pembagian tugas mengukur prestasi dengan adil harus
fungsional dengan jelas, dan dimiliki.
menentukan garis wewenang dan
tanggung jawab dengan tegas Konsep Harga Pokok Produksi
2. Sistem akuntansi yang memadai Pengertian Harga Pokok Produksi
Keberhasilan program anggaran harus Menurut Sunarto (2017:3) Harga
didukung oleh sistem akuntansi yang pokok produksi adalah nilai pengorbanan
memadai, meliputi : untuk memperoleh barang atau jasa yang
a. Penggolongan rekening yang sama diukur dengan nilai mata uang. Besarnya

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
biaya diukur dengan berkurangnya baku langsung atau tenaga kerja
kekayaan ayau timbulnya utang. Menurut langsung dikumpulkan menjadi satu
Dewi (2017:21) menyatakan bahwa, harga kategori. Kategori biaya overhead
pokok produksi adalah biaya barang yang terdiri dari aneka ragam artikel.
dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode akuntansi METODE/KERANGKA
berjalan. Pada kali ini, pendekatan penelitian yang
digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, pengumpulan data informasinya
Elemen Harga Pokok Produksi
didukung oleh data atau fakta yang ditemukan
Menurut Hariandi (2019:45)
pada saat penelitian berlangsung. Metode
terdapat 3 elemen biaya yang membentuk
pendekatan kualitatif ini berisi tentang
harga pokok produksi, yaitu : penjelasan atau gambaran yang di deskripsikan
1. Biaya Bahan Baku Langsung oleh peneliti sesuai dengan isu penelitian yang
Biaya bahan baku langsung diambil. Maka dari itu bisa juga disebut dengan
adalah bahan baku yang dapat metode kualitatif deskriptif (Sugiyono, 2016) .
ditelusuri pada barang atau jasa yang Penelitian kali ini berfokus pada
dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan penjelasan mengenai jenis-jenis anggaran dan

dapat dikenakan pada produk karena anggaran produksi pada PT.Anping Seafood.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
pengamatan fisik dapat digunakan
studi Pustaka dimana peneliti memperoleh
untuk mengukur jumlah yang
sejumlah data dan informasi dengan mencari
dikonsumsi oleh tiap produk.
dan menelaah beberapa referensi atau dokumen
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung.
terpilih sesuai dengan penelitian yang akan
Tenaga kerja langsung adalah dilakukan. Teknik yang digunakan yaitu dengan
tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada cara mengakses berbagai macam dokumen
barang atau pelayanan yang dihasilkan. karya ilmiah, seperti artikel jurnal, laporan
Karyawan yang mengubah bahan penelitian, buku dan lainnya. Sedangkan teknis
mentah menjadi produk atau yang analisis data yang digunakan yaitu data

menyediakan jasa pelayanan pada reduction (proses pemilihan data atau informasi

pelanggan diklasifikasikan sebagai yang didapatkan oleh peneliti dengan cara


memilih dan memilah hal-hal pokok dan
tenaga kerja langsung.
penting saja serta memfokuskan pada informasi
3. Biaya Overhead Pabrik
yang sesuai dengan isu penelitian), data display
Biaya overhead pabrik adalah
(proses penyajian data yang dianggap relevan
semua biaya produksi selain dari bahan
dan sesuai dengan topik penelitian) dan
Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd
Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
conclusion (penarikan kesimpulan). kepada suatu produk.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pencatatan Biaya Produksi PT. Anping


Pada bagian pembahasan, peneliti Seafood Indonesia
menuliskan atau mengemukakan semua makna 1. Pemakaian bahan baku. Biaya pemakaian
penemuan yang telah dinyatakan dalam hasil bahan dicatat dengan didasarkan pada
dan menghubungkannya dengan perumusan surat bukti pemakaian bahan yang dibuat
masalah . Bagian ini menunjukkan tingkat oleh produksi dengan persetujuan
pengusaan peneliti terhadap perkembangan supervisor produksi. Surat pemakaian
ilmu, paradigma, konsep dan teori yang bahan ini diserahkan kebagian gudang
dipadukan dengan hasil penelitian. yang kemudian bagian gudang akan
PT. Anping Seafood Indonesia adalah mengeluarkan bahan yang dibutuhkan
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang sesuai permohonan tersebut. Surat
ekspor ikan tuna , hasil produksi diantaranya pemakaian bahan ini berisi data mengenai
adalah tuna saku, tuna steak, dan tuna cube nama/jenis kelamin dan kuantitas bahan
yang setiap bulannya dapat mengirim 2 hingga yang dibutuhkan. Surat pemakain bahan
3 kontainer ke luar negeri per bulannya ke yang telah ditandatangani oleh kepala
negara tujuan utamanya yaitu Amerika Serikat. supervisor produksi dan lembar asli
Proses Produksi Ikan Tuna PT. Anping pemakaian bahan ini disimpan sebagai
Seafood Indonesia arsip bagian gudang. Bagian akuntansi
1. Proses penerimaan bahan baku akan menetapkan harga bahan yang
2. Tahapan persiapan dipakai dan mencatat pada masing-
3. Pembersihan daging tuna masing cost sheet tiap order berdasarkan
4. Proses pemotongan surat pemakaian bahan yang diterima dari
5. Pengisian daging ke dalam kemasan bagian gudang.
6. Penambahan medium 2. Biaya tenaga kerja langsung. Sarana yang
7. Penutupan kemasan digunakan perusahaan untuk menghitung
8. Proses strelisasi dan mengumpulkan biaya tenaga kerja
9. Pencucian dan penurunan suhu langsung didasarkan pada laporan
10. Pengecekan kualitas suhu produksi yang didapat dari supervisor
produksi. Laporan ini berisi data
Unsur – unsur Biaya Produksi PT. Anping mengenai pekerjaan yang dikerjakan,
Seafood Indonesia nama langganan dan waktu mengerjakan.
1. Biaya produksi langsung terdiri dari bahan Hasil pembebanan tersebut dimasukkan
langsung dan upah langsung kedalam masing – masing cost sheet yang
2. Biaya produksi tidak langsung yaitu biaya bersangkutan.
yang dapat dibebankan secara langsung 3. Biaya overhead pabrik. Biaya overhead

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
pabrik yang ditentukan oleh bagain Seafood Indonesia
produksi berdasarkan prosentase dari PT. Anping Seafood Indonesia
besarnya jumlah bahan baku dan tenaga melakukan penilaian kinerja manajemen dengan
kerja yang diperlukan untuk membandingkan realisasi biaya produksi
menghasilkan satu unit produk tertentu. dengan anggaran biaya produksi yang telah
ditetapkan sebelumnya dan dari hasil
Prosedur Penyusunan Anggaran Produksi perbandingan tersebut diperoleh varians
PT. Anping Seafood Indonesia (penyimpangan). Selisih antara anggaran biaya
PT. Anping Seafood Indonesia memulai produksi dan realisasinya dapat berupa selisih
tahun buku dari bulan Januari sampai bulan yang menguntungkan (favorable) maupun yang
Desember untuk setiap tahunnya. Anggaran tidak menguntungkan (un favorable), dan dari
yang disusun perusahaan juga sesuai dengan selisih tersebut akan dilakukan analisis untuk
tahun buku tersebut dan dirinci untuk setiap mengetahui penyebab-penyebab terjadinya
bulannya. PT. Anping Seafood Indonesia penyimpangan (varians). PT. Anping Seafood
menyusun anggaran produksi dengan Indonesia menetapkan batas varians anggaran
menentukan besarnya jumlah produksi ikan biaya produksi signifikan yaitu 5-10%, dan
tuna ikan tuna saku,tunsteak dan tuna cube yang anggaran biaya produksi merupakan target
diharapkan per tahun. maksimal yang harus dicapai oleh perusahaan.
Bagian pemasaran dibantu oleh bagian- Anggaran dan Realisasi Produksi Ikan
bagian lainnya menyusun jumlah produksi yang Tuna Saku Tahun 2020 (000)
diharapkan pada tahun yang dimaksud, bagian Bln Anggara Realisasi Variasi %
produksi menyusun anggaran biaya produksi n

sesuai dengan jumlah produksi yang Jan 125.000 124.033 967 99.23
Feb 125.000 123.004 1.996 98.40
diharapkan.
Mar 125.000 122.331 2.669 97.86
Anggaran produksi dikaji oleh bagian
Apr 125.000 123.324 1.676 98.66
keuangan untuk memastikan bahwa perincian Mei 125.000 116.241 8.759 92.99
tersebut telah sesuai. Setelah anggaran produksi Jun 125.000 117.281 7.719 93.82

tersebut disetujui oleh pimpinan, lalu dikirim ke Jul 125.000 123.312 1.688 98.65
Agst 125.000 124.141 859 99.31
bagian produksi dan kemudian dilaksanakan.
Sep 125.000 123.209 1.791 98.57
Dalam penyusunan anggaran biaya produksi,
Okt 125.000 123.456 1.544 98.76
perusahaan menggunakan sistem biaya Nov 125.000 122.342 2.658 97.87
standar.Harga ditentukan berdasarkan Des 125.000 122.442 2.558 97.95
pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sebagai TOTAL 1.500.000 1.465.116 34.844 97.70
Tabel 1 Anggaran dan Realisasi Produksi Ikan Tuna Saku
contoh tuna saku (berat isi 113gr) dengan harga
Tahun 2020(000). Sumber : Data Olahan Jurnal 2021
per satuan sebesar Rp. 14.000,-

Berdasarkan Tabel 1. Pada tahun 2020


Anggaran Biaya Produksi PT. Anping realisasi produksi ikan tuna saku mencapai
97,76% dari anggarannya. Realisasi yang
Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd
Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
terjadi yaitu 1.465.116 per satuan, Baku Langsung Pabrik
Variabel
sedangkan yang dianggarkan yaitu Jan 623.34.0000 237.500.000 152.583.334
1.500.000 per satuan, sehingga selisih yang Feb 626.500.000 237.500.000 161.583.336
Mar 628.756.830 236.500.000 154.593.333
terjadi yaitu sebesar 34.884 per satuan. Apr 626.710.690 237.500.000 143.133.333
Mei 627.560.745 234.500.000 134.458.333
Jun 626.865.937 236.550.000 162.513.333
Juli 628.473.679 235.550.000 160.213.333
Agst 627.561.750 236.550.000 161.583.333
Sep 632.514.390 237.550.000 154.753.333
Okt 643.583.780 237.550.000 162.173.333
Nov 636.196.370 238.550.000 164.185.333
Des 655.364.579 238.550.000 165.483.333
TOTAL Rp. 7.583.428 Rp. 2.844.350 Rp. 1.877.257
Tabel 3 Realisasi Biaya Produksi Ikan Tuna Saku Tahun
2020 Sumber : PT.Anping Seafood Indonesia Tahun 2021

Berdasarkan Tabel 3 Pada tahun 2020 realisasi


biaya bahan baku produk ikan tuna saku sebesar
Rp. 7.583.428.750,- , biaya tenaga kerja
Anggaran Biaya Produksi Ikan Tuna langsung sebesar Rp. 2.844.350.000,- dan biaya
Saku Tahun 2020 overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp.
1.877.257.000,-
Biaya Biaya Biaya
Bulan Bahan Tenaga Overhead
Baku Kerja Pabrik
Analisis Varians Biaya Produksi PT. Anping
Langsung Variabel
Seafood Indonesia
Jan 625.000 237.500 164.583
Feb 625.000 237.500 164.583 Biaya Anggaran Realisasi Varians %
Mar 625.000 237.500 164.583 Produksi (Rp) (Rp)
Apr 625.000 237.500 164.583 Biaya Bahan 7.500.000 - 7.583.428 83.428.750 101,11
Mei 625.000 237.500 164.583 Baku
Jun 625.000 237.500 164.583 Biaya Tenaga 2.850.000 2.844.350 5.650.000 99,80
Juli 625.000 237.500 164.583 Kerja

Agst 625.000 237.500 164.583 Langsung


Biaya
Sep 625.000 237.500 164.583 Overhead
1.975.000- 1.877.257 97.743.000 95,05
Okt 625.000 237.500 164.583 Pabrik
Nov 625.000 237.500 164.583 Variabel
Des 625.000 237.500 164.583 Total 12.325.000 12.305.035 19.964.250 99,84
TOTAL 7.500.000 2.850.000 1.975.000 . (f)
Tabel 2 Anggaran Biaya Produksi Ikan Tuna Saku Tahun Tabel 4 Analisis Varians Biaya Produksi PT. Anping
2020 Sumber : PT.Anping Seafood Indonesia Tahun 2021
Seafood Indonesia Sumber : Data Olahan 2021

Berdasarkan Tabel 2. Biaya produksi PT. Berdasarkan Tabel 4. Pada tahun 2020
Anping Seafood Indonesia terdiri dari biaya
realisasi biaya bahan baku mencapai 101,11%
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. Pada tahun 2020 dari anggarannya atau realisasi sebesar Rp.
anggaran biaya bahan baku produk ikan tuna
7.583.428.750,-, dari yang dianggarkan sebesar
saku sebesar Rp. 7.500.000.000,- , biaya tenaga
kerja langsung sebesar Rp. 2.850.000.000,- dan Rp.7.500.000.000,- sehingga varians yang
biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp.
terjadi yaitu sebesar Rp.83.428.750,- dan berada
1.975.000.000,-.
pada posisi tidak menguntungkan (unfavorable).
Realisasi biaya tenaga kerja langsung mencapai
Realisasi Biaya Produksi Ikan Tuna Saku
Tahun 2020 99,80% dari anggarannya atau realisasi sebesar

Biaya Biaya Tenaga Biaya Rp. 2.844.350.000,- dari yang dianggarkan


Bahan Kerja Overhead
Bulan sebesar Rp. 2.850.000.000,- sehingga varians
Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd
Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
yang terjadi yaitu sebesar Rp. 5.650.000,- atau lebih mudah untuk mengevaluasi
berada pada posisi menguntungkan (favorable). penyimpangan yang terjadi berdasarkan
Realisasi biaya overhead pabrik variable realisasi biaya produksi dari yang dianggarkan
mencapai 95,05% dari anggarannya atau dan melihat kinerja pihak manajemen apakah
realisasi sebesar Rp. 1.877.257.000,- dari yang baik atau buruk.
dianggarkan sebesar Rp. 1.975.000.000,- Evaluasi anggaran dan realisasi biaya
sehingga varians yang terjadi yaitu sebesar Rp. produksi dalam penelitian ini menggunakan
97.743.000,- atau berada pada posisi analisis varians karena dianggap efektif dan
menguntungkan (favorable). efisien melihat kondisi PT. Anping Seafood
Realisasi total biaya produksi PT. Indonesia sehingga dengan evaluasi yang ada
Anping Seafood Indonesia Tahun 2020 dapat dilihat terjadi penyimpangan yang
mencapai 99,84% dari anggarannya atau menguntungkan atau tidak menguntungkan,
realisasi sebesar Rp. 12.305.035.750,- dari tidak hanya dilihat berdasarkan realisasi yang
anggaran sebesar Rp. 12.325.000.000,- terjadi tetapi juga kejadian atau hal-hal yang
sehingga varians yang terjadi sebesar Rp. mempengaruhi proses produksi. Jumlah
19.964.250,- atau berada pada posisi produksi ikan tuna saku tahun 2020 terjadi
menguntungkan (favorable). penyimpangan (varians) yang tidak
PT. Anping Seafood Indonesia menguntungkan karena realisasi produksi lebih
menyusun anggaran produksi dibagian produksi rendah dari yang dianggarkan. Pada tahun 2020
dibantu oleh bagian- bagian lainnya, setelah itu total realisasi biaya produksi menguntungkan
diverifikasi oleh bagian keuangan dan karena tidak melebihi anggaran yang ditetapkan
ditetapkan oleh manajemen perusahaan. sedangkan realisasi biaya bahan baku berada
Perusahaan menggunakan data historis atau pada posisi yang tidak menguntungkan karena
biaya tahun sebelumnya sebagai acuan dalam melebihi anggaran biaya, hal ini disebabkan
menyusun anggaran biaya produksi. karena biaya bahan baku yaitu ikan tuna
\Penelitian pada PT. Anping Seafood berfluktuasi disesuaikan dengan jumlah
Indonesia menunjukan apabila terjadi kenaikan tangkapan dari pemasok yaitu nelayan dan juga
realisasi biaya dari yang dianggarkan batas dengan mempertimbangkan cuaca serta
yang dianggap material atau signifikan dalam pandemic covid 19.
menilai selisih anggaran biaya produksi dan Pengendalian biaya produksi
realisasi yaitu tidak melebihi 5-10%. merupakan salah satu tujuan dari pada
Perusahaan dalam mengevaluasi anggaran biaya pembuatan anggaran dan merupakan kelanjutan
produksi melakukan evaluasi dengan metode dari perencanaan. Pengendalian dapat
perhitungan berdasarkan jumlah selisih yang didefinisikan sebagai suatu usaha untuk
terjadi antara realisasi dan anggaran yang mengendalikan kegiatan-kegiatan sedemikian
ditetapkan. Dengan menilai selisih anggaran rupa sehingga segala sesuatu yang dilaksanakan
dan realisasi biaya produksi pihak perusahaan sesuai dengan rencana dan apabila terdapat

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
penyimpangan harus dijelaskan penyebabnya karyawan Pengendalian atas biaya
dan harus diadakan tindakan perbaikan. overhead pabrik variabel
Pengendalian yang dilakukan secara sistematis Untuk melakukan pengendalian
dan konsisten akan menghasilkan tingkat terhadap biaya produksi tidak langsung
efisiensi dan efektivitas perusahaan yang tinggi perusahaan menggunakan anggaran. Anggaran
sehingga perusahaan mampu menghadapi ini dihitung berdasarkan presentase tertentu dari
persingan yang semakin ketat dewasa ini. keperluan pemakaian bahan dan tenaga kerja
Anggaran biaya produksi ini dibuat oleh langsung. Evaluasi anggaran biaya produksi
pimpinan, kemudian dikembalikan kebagian dapat digunakan sebagai alat untuk menilai
produksi melalui bagian akuntansi untuk kinerja manajemen perusahaan. Dengan
dipakai sebagai bahan pengendalian dalam melaksanakan evaluasi sebagai penilaian
proses produksi. Pengendalian biaya produksi kinerja dapat membantu perusahaan dalam
dilakukan sebagai berikut: usaha untuk meningkatkan kinerja manajemen
Pengendalian tehadap bahan meliputi atau membantu perusahaan dalam usaha
antara lain : memperbaiki penyimpangan pada biaya
1. Pembelian bahan dilakukan setelah produksi sehingga setiap realisasi biaya
diadakan perbandingan harga dari beberapa produksi dapat dikendalikan sesuai dengan
supplier baik yang ada didaerah maupun anggaran yang telah ditetapkan. Evaluasi yang
diluar daerah untuk memperoleh harga ada maka dapat digunakan untuk menilai
yang mengutungkan perusahaan kinerja manajemen apakah baik atau buruk, jika
2. Penyimpangan bahan talah dilakukan pada baik maka pihak manajemen akan mendapatkan
tempat yang aman dan mendapat penghargaan berupa bonus atau kenaikan
pengawasan. golongan sebaliknya jika kinerja yang ada
3. Telah dilakukan pengelompokkan antara buruk maka perlu diadakan perbaikan.
bahan baku dan bahan penolong.
4. Digunakan standar harga dan standar
kuantitas atas bahan yang digunakan,
namun belum dilakukan atas semua bahan
yang dipakai.
Pengendalian terhadap biaya upah
langsung antara lain :
1. Digunakannya time ticket dibagian
produksi untuk memantau kehadiran dan
menilai kinerja karyawan dibagian
produksi.
2. Adanya supervisi produksi yang
mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
PENUTUP

Kesimpulan Saran
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu : Berdasarkan hasil penelitian maka
saran-saran yang dapat diberikan sebagai
1. PT. Anping Seafood Indonesia belum berikut:
melakukan analisis atau selisih yang 1. PT. Anping Seafood Indonesia
sebaiknya secara rutin meninjau
terjadi antara anggaran yang disusun
kembali standar yang digunakan agar
atas dasar biaya standar dengan biaya tidak menimbulkan penyimpangan-
penyimpangan yang tidak
produksi yang sesungguhnya, untuk
menguntungkan bila dibandingkan
mengetahui sebab- sebab terjadinya dengan biaya yang sesungguhnya
terjadi.
selisih dan selanjutnya diambil
2. Pengendalian dan perencanaan biaya
tindakan yang diperlukan. produksi akan berjalan baik apabila
perusahaan telah menetapkan
2. Dari hasil perhitungan analisis realisasi
anggarannya berdasarkan biaya standar
biaya bahan baku tahun 2020 diperoleh atau dengan kata lain biaya standard
dan anggaran berjalan bersama-sama
selisih yang tidak menguntungkan
dalam perencanaan dan pengendalian
perusahaan sedangkan realisasi biaya biaya produksi.
tenaga kerja langsung dan biaya DAFTAR PUSTAKA
overhead pabrik variable berada pada Ahmad, K. (2019). Akuntansi Suatu
posisi yang menguntungkan bagi Pengantar. ,Jilid 1. Edisi 5. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
perusahaan, secara keseluruhan
Anggun, P. Anik. (2018). Evaluasi
realisasi total biaya produksi diperoleh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
selisih yang menguntungkan, selisih ini sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi.
Manado. Journal EMBA, 1(4), 1667-1174.
merupakan tanggungjawab dari pihak doi:https://doi.org/10.35794/emba.1.4.2013.
manajemen perusahaan. 3346
Dewi. (2017). Akuntansi Biaya, Edisi
2. Bogor: In Media.
Ginting., & Sagala. (2019) Analisis
Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat
Perencanaan Dan Pengendalian Biaya
Produksi Pada PT. Indapo Batu Rongkam.
Sumatera Utara. Accounting Economic
Journal. 3(1), 40-46. Retrieved from
http://stmb-multismart.ac.id/ejournal/index.
php/JMBA/article/view/29
Harahap, S. S. (2018). Teori
Akuntansi. Penerbit PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta. Hariandi. (2019).

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd


Penganggaran
Perusahaan
FEBI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Akuntansi Biaya, Penerbit : Salemba
Empat, Jakarta.
Harnanto, A. (2017). Akuntansi
Biaya. Malang: Aditya Media Publishing.
Kusnadi. (2019).Akuntansi Biaya, Edisi
kedelapan, Penerbit : UPP STIM YKPN.
Nasehatun. (2019) Akuntansi Biaya, Edisi
pertama, Penerbit : UPP STIM
Sadeli., & Siswanto.
(2019).Akuntansi Biaya, Edisi kedelapan,
Penerbit : UPP STIM YKPN. Saputro.
(2018) Akuntansi Biaya, Yogjakarta:YKPN
Siregar, D. A. S. (2018). Analisis
Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat
Perencanaan Dan Pengawasan (Studi
Kasus Pt.Austindo Nusantara Jaya
Agribinanga -Padang Lawas). Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara : Skripsi .
Medan. Retrieved from
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/5316
Situmorang. (2018) .Pengantar
Akuntansi. Cetakan Pertama. Graha Ilmu.
Jakarta. Sunarto. (2017) Akuntansi
Manajemen, Jakarta Selemba Empat

Dosen Pengampu : M. Mas’ud,S.Ag.,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai