Anda di halaman 1dari 13

ANALISA PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA : STUDI KASUS PADA PT.


ADHYA TIRTA BATAM

Hendry Jaya
Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan
Jalan Batu Aji Baru No.99 Batu Aji Batam

ABSTRACT

Purpose of this research is conducted to determine whether the operational


budget has served as a means of profit planning and control on PT. Adhya Tirta Batam.

Data analysis methods used is descriptive qualitative research method, a way to


collect data form the PT. Adhya Tirta Batam to support this paper to be interpreted, so
that it can provide an objective picture of the object and the issue examined.

The results of research by the author explained that PT.Adhya Tirta Batam has
made operational budget preparation procedure well and effectively, by the method of
bottom-up budgeting. The results of this study also indicate that the operational budget
has played well and ineffectively as a means of profit planning and control in PT. Adhya
Tirta Batam. This is shown by the analysis of the authors, using analysis of variance or
deviation between actual with predetermined budgets. The difference in deviation from
the year 2011-2012 was an aberration "profitable" in 2013 is deviation "unfortunate", but
the difference is still in the normal category or difference which still can be controlled
companies.

Keyword : Operational Cost Budget, Planning, and Profit Control

perusahaan maupun organisasi pasti


memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai.
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan perusahaan adalah
1.1 Latar Belakang Masalah memperoleh laba dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Dalam
Dalam melaksanakan suatu pencapaian tujuan tersebut diperlukan
kegiatan operasional, baik sebuah
cara yang efektif dan efesien.
Perencanaan tujuan tersebut dengan kondisi perkembangan yang
memerlukan perencanaan dan terjadi saat ini. Nafirin (2007:4)
pengendalian atas kegiatan-kegiatan menyatakan “perencanaan berarti
kerja yang baik, terutama dalam biaya menentukan sebelumnya kegiatan yang
operasional perusahaan. Oleh karena itu mungkin dapat dilakukan dan bagaimana
setiap perusahaan diharapkan menyusun cara melakukannya". Perencanaan
anggaran, karena penganggaran itu merupakan upaya antisipasi sebelum
penting untuk membuat perencanaan. melakukan sesuatu agar apa yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Pengendalian dan perencanaan
harus disusun secara teliti, penuh Perencanaan adalah meliputi
pertimbangan dan serta disesuaikan tindakan memilihya dan menghubungkan

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 51


fakta-fakta dan membuat serta melakukan operasi usahanya. Belum
menggunakan asumsi mengenai masa merupakan kepastian perusahaan akan
yang akan datang untuk merumuskan memperoleh laba yang tinggi jika
aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu menghasilkan penjualan yang tinggi. Hal
untuk mencapai hasil yang diinginkan. ini dipengaruhi juga dengan biaya yang
Darsono dan purwanti (2008:10) dikeluarkan perusahaan dalam operasi
menyatakan bahwa “perencanaan ialah penjualannya. Untuk itu perlu adanya
pengambilan keputusan tentang anggaran biaya opersaional dalam
sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, perencanaan laba yang ingin dihasilkan
alat kerja dan metode kerja yang dari penjualan yang dianggarkan.
digunakan, dan sumber daya manusia
yang melakukannya”. Perencanaan Pada saat ini perusahaan sering
dianggap sebagai suatu kumpulan kali dihadapkan pada masalah biaya,
keputusan-keputusan yang mencakup diantara biaya-biaya yang timbul adalah
hal-hal yang berhubungan dengan biaya operasional. Biaya operasional
keadaan di masa yang akan datang. Oleh adalah semua pengeluaran yang langsung
karena itu, perencanaan harus digunakan untuk produksi atau
mempunyai kemampuan melakukan pembelian barang atau jasa yang
pilihan-pilihan terbaik yang dapat dipergunakan guna untuk membiayai
dilaksanakan untuk menghindari kegiatan operasional perusahaan. Biaya
kegagalan. operasional ini lah yang harus dapat
ditekan oleh perusahaan karena biaya
Rencana operasi dapat timbul akibat perusahaan yang secara
dilaksanakan apabila tersedia alat bantu sadar dan terencana mengeluarkan biaya
untuk melaksanakannya. Salah satunya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
adalah anggaran atau budget. Anggaran Dengan demikian hal ini yang
sebagai tools of management merupakan menyebabkan suatu perusahaan perlu
suatu perencanaan pengendalian terpadu melakukan penyusunan anggaran untuk
yang dilaksanakan dengan tujuan agar menunjang efektivitas biaya operasional.
perencanaan dan pengendalian terpadu Adapun perusahaan yang
yang dilaksanakan dengan tujuan agar menjadi objek penelitian adalah
perencanaan dan pengendalian tersebut PT.Adhya Tirta Batam (ATB) yaitu suatu
mempunyai daya guna dan hasil guna perseroan terbatas yang didirikan
untuk mencapai produktivitas, efesiensi, berdasarkan hukum negara Republik
dan profit margin yang tinggi bagi Indonesia, termasuk yang didirikan
perusahaan. Sebagai alat perencanaan, secara sah berdasarkan Undang-Undang
anggaran berfungsi sebagai pedoman No. 1 Tahun 1967 junto Undang-Undang
kerja dan memberikan arah serta target- No. 11 Tahun 1970 tentang penanaman
target yang harus dicapai oleh modal asing. PT. ATB memiliki hak
perusahaan. ekslusif untuk mengambil,
memanfaatkan dan mengelola air baku
Dalam upaya pencapaian laba, menjadi air bersih serta mendistribusikan
tidak dapat hanya ditentukan dari biaya kepada pelanggan Kota Batam. PT ATB
operasional, tetapi juga harus dipercaya untuk mengelola air
diperhatikan biaya-biaya yang bersih/minum di Batam selama 25 tahun,
dikeluarkan perusahaan dalam mulai tahun 1995-2020.

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 52


PT.Adhya Tirta Batam
Anggaran Laba dan Realisasi Laba
Periode Tahun 2011-2013
Tahun Anggaran Laba Usaha Realisasi Laba Usaha
2011 47.763.361.018 49.113.763.893
2012 51.904.237.976 59.625.927.588
2013 66.743.219.597 59.651.111.755

Dengan adanya perbedaan nilai 1. Apakah prosedur penyusunan


realisasi laba dengan anggaran laba yang anggaran biaya operasional pada
telah disusun perusahaan, maka PT. Adhya Tirta Batam telah
berdasarkan uraian latar belakang cukup baik dan efektif?
masalah diatas dan penjelasan singkat
dari tabel 1.1 diatas, penulis ingin 2. Apakah anggaran biaya
mengetahui apakah anggaran biaya operasional telah berperan
operasional sudah berperan dalam sebagai alat perencanaan dan
perencanaan dan pengendalian laba pada pengendalian laba pada
PT. Adhya Tirta Batam. Penulis mencoba PT.Adhya Tirta Batam?
membahas permasalahan tersebut dalam
suatu judul skripsi yakni “Analisa
Peranan Anggaran Biaya Operasional
Sebagai Alat Perencanaan dan Tujuan Penelitian
Pengendalian Laba (Studi Kasus Pada
Berdasarkan rumusan dan
PT. Adhya Tirta Batam)”.
batasan masalah diatas maka tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah;

Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui efektivitas


prosedur penyusunan anggaran
Berdasarkan latar belakang biaya operasional pada PT.
masalah yang telah diuraikan diatas. Adhya Tirta Batam.
Untuk dapat mengarahkan dan
memudahkan dalam penelitian yang 2. Untuk mengetahui apakah
terfokus dan sistematis, maka penulis selama ini anggaran biaya
merumuskan masalah yang akan dibahas operasional telah berperan
adalah; sebagai alat perencanaan dan
pengendalian laba pada
PT.Adhya Tirta Batam.
LANDASAN TEORI Menurut George R. Terry
perencanaan adalah: “Planning is the
2.1 Perencanaan Manajemen selecting and relating of fact and the
making and using of assumption
Dalam proses manajemen, yang regarding the future in the
menjadi titik awalnya adalah vusualization and formulating of
perencanaan. Jadi perencanaan sebagai proposed activities believed necessary to
awal kita melakukan proses manajemen
achieve desired result”.
sebelum kita lakukan pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan.

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 53


2.2 Anggaran sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan
Suatu perusahaan didirikan perusahaan, yang
dengan maksud untuk mencapai suatu dinyatakan dalam unit
tujuan tertentu, sehingga diperlukan (kesatuan) moneter dan
suatu perencanaan yang matang dan berlaku untuk jangka waktu
disertai cara-cara pengendaliannya (periode) tertentu yang akan
agar tujuan tersebut tercapai. datang”.
Perencanaan merupakan dasar untuk
mengadakan pengendalian, 3. Menurut Nafarin (2004;12)
sedangkan penegndalian diperlukan adalah sebagai berikut:
untuk mencapai tujuan perusahaan. “Suatu rencana keuangan
periodik yang disusun
berdasarkan program yang
Perusahaan seringkali
telah disahkan”.
menggunakan sistem perencanaan dan
pengendalian yang disebut profit Dari pengertian anggaran
planning and control atau sebagai
menurut para ahli diatas
managerial budgeting. Anggaran
merupakan rencana sebagai salah satu
dapat disimpulkan bahwa:
alat yang digunakan sebagai perencanaan
dan pengendalian untuk setiap kegiatan A) Anggaran harus bersifat
atau aktivitas operasional perusahaan. formal, artinya bahwa
anggaran disusun dengan
Salah satu perencanaan sengaja dalam bentuk tertulis.
strategi perusahaan adalah anggaran.
Ada beberapa pengertian anggaran B) Angaran harus bersifat
dari beberapa penulis: sistematis, artinya bahwa
anggaran harus disusun secara
 Menurut Anthony dan beruntun dan berdasarkan
Govindarajana (2001; 361) suatu logika.
mengemukakan anggaran C) Setiap saat manajer
adalah: dihadapkan pada suatu
“A budget is a management tanggung jawab untuk
plan, with the implicit mengambil keputusan atas
assumption that positive steps dasar beberapa asumsi yang
will be taken by the budgetee- ada.
the manager who prepares
the budget-to make actual D) Keputusan yang diambil oleh
events correspond to the manajer tersebut merupakan
plan”. pelaksanaan fungsi manajer dari
segi perencanaan dan
2. Sedangkan menurut M. pengawasan.
Munandar (2000;1)
mengemukakan pengertian 2.3 Anggaran Biaya Operasional
anggaran sebagai berikut: Sebagai Perencanaan dan
“Anggaran ialah suatu Pengendalian Laba
rencana yang disusun secara

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 54


Pada saat merencanakan biaya rencana biaya-biaya yang
operasional yang akan dikeluarkan, digunakan untuk kepentingan
manajer perlu mengadakan operasional perusahaan harus
pemisahan antara biaya yang dapat mampu dibuat secermat
dikendalikan dan tidak dapat mungkin sebagai landasan
perencanaan dan laba yang
dikendalikan, biaya tetap dan biaya ingin dicapai dengan jumlah
variabel, serta pembagian penjualan atau pendapatan yang
pengeluaran, ketika rencana laba direncanakan sebelumnya.
dibuat, biaya-biaya untuk setiap pusat
tanggung jawab seharusnya
diperhitungkan dengan seksama.
Anggaran biaya yang terpirinci untuk METODOLOGI PENELITIAN
setiap pusat pertanggung jawaban Metode yang digunakan dalam
dimasukkan dalam perencanaan laba penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
jangka pendek untuk sejumlah alasan, yaitu suatu metode dengan terlebih
seperti yang dikemukakan ileh dahulu menyusun data yang diperoleh,
Welsch, Hilton dan Gordon kemudian diinterprestasikan, dan
(2000;265) berikut ini: dianalisis sehingga dapat memberikan
informasi yang lengkap dalam
1. Agar berbagai pendapatan memecahkan masalah yang dihadapi,
yang direncanakan dan sehingga dapat memberikan gambaran
yang objektif tentang objek dan masalah
biaya-biaya yang berkaitan yang diteliti.
dapat disatukan dalam
sebuah laporan laba rugi. Analisis deskriptif kualitatif
merupakan analisis yang dapat
2. Agar arus kas keluar yang diterangkan melalui keterangan,
diperlukan untuk biaya-biaya penjelasan-penjelasan, dan pembahasan-
dan pengeluaran-pengeluaran pembahasan secara teoritis dalam
dapat direncanakan dengan hubungan dengan peranan anggaran
biaya operasional sebagai alat
realistis.
perencanaan danpengendalian laba.
Kemudian membandingkan hasil analisis
3. Agar suatu tujuan awal dapat tersebut dengan teoritisnya. Untuk
diberikan untuk setiap pusat membuktikan apakah anggaran biaya
tanggung jawab. operasional telah berperan sebagai alat
perencanaan dan pengendalian laba,
4. Agar sebuah standar untuk maka pengukuran kinerja perusahaan
setiap biaya dapat diberikan dapat diukur menggunakan Analisis
dan digunakan selama Varians atau penyimpangan, yaitu
periode yang tercakup dalam dengan cara membandingkan antara
rencana laba kepada setiap anggaran yang telah ditentukan dengan
realisasinya, sehingga akan
pusat tanggung jawab untuk
menghasilkan selisih positif atau sdelisih
dibandingkan dengan biaya negatif atau selisih menguntungkan atau
aktual yang terdapat pada selisih tidak menguntungkan. Untuk
laporan kinerja. mencari selisih tersebut dirumuskan
Dalam hal ini, anggaran biaya sebagai berikut: Variance = Realisasi –
operasional, yang merupakan Anggaran Realisasi < Anggaran, maka

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 55


menguntungkan ( Favourable)Realisasi pada tingkat devisi telah
> Anggaran, maka tidak menguntungkan disetujui, maka selanjutnya akan
(Unfavourable) dikonsolidasikan kembali oleh
pihak finance manager untuk
dibawa kepada rapat koordinasi
manajemen untuk disetujui oleh
PEMBAHASAN Board of Director.
Dari hasil observasi pada PT. Dengan melihat prosedur
Adhya Tirta Batam dan wawancara penyusunan anggaran yang digunakan
dengan pihak Senior Supervisor Finance pada PT. Adhya Tirta Batam, penulis
PT. Adhya Tirta Batam, penulis dapat dapat menyimpulkan bahwa PT. Adhya
memaparkan tahapan prosedur Tirta Batam menggunakan prosedur
penyusunan anggaran biaya operasional penyusunan anggaran Buttom-up
pada PT. Adhya Tirta Batam sebagai Budgeting, yaitu prosedur penyusunan
berikut: anggaran dimana anggaran disiapkan
oleh pihak yang akan melaksanakan
1. Manajer melakukan rapat
anggaran tersebut kemudian anggaran
koordinasi dengan beberapa
akan diberikan kepada pihak yang lebih
karyawan yang bertanggung
tinggi untuk mendapatkan persetujuan
jawab atas penyusunan anggaran
atau pengesahan.
untuk mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan persiapan Anggaran laba dikatakan
anggaran tahunan menguntungkan apabila nilai realisasi
lebih besar dibandingkan dengan nilai
2. Karyawan memberikan
anggaran yang telah ditetapkan
informasi dan data sehubungan
sebelumnya, dikatakan tidak
dengan anggaran biaya yang
menguntungkan apabila nilai realisasi
akan diajukan, yang terdiri dari
tidak mencapai atau tidak lebih besar dari
penambahan karyawan,
anggaran laba yang telah ditentukan
pekerjaan proyek baru PT.
sebelumnya. Dan sebaliknya yang terjadi
Adhya Tirta Batam dengan
pada anggaran biaya operasional,
kontraktor, pembelian software
anggaran biaya operasional dikatakan
dan hardware, serta beberapa
menguntungkan apabila nilai realisasi
biaya lainnya yang mendukung
lebih kecil dari nilai anggaran yang telah
kegiatan operasional perusahaan.
ditentukan dan dikatakan tidak
3. Data dan informasi yang menguntungkan apabila nilai realisasi
dikumpulkan akan dikaji ulang lebih besar dari nilai anggaran yang telah
dan dikonsolidasi oleh pihak ditentukan.
manajer departemen terkait.
Nilai penyimpangan terjadi
4. Bila anggaran biaya operasional diukur dengan persentase petunjuk
dianggap sudah tepat dan apakah penyimpngan itu masih dalam
realistis, maka tahap selanjutnya kategori wajar atau tidak wajar. Pada PT.
manajer departemen terkait Adhya Tirta Batam sendiri mempunyai
menyamapaikan kepada Head of nilai persentase yang berbeda-beda pada
Devision untuk memperoleh setiap biayanya nya, karena setiap biaya
persetujuan. mempunyai standar persentase
penyimpangan yang berbeda. Secara
5. Tahapan penyusunan anggaran keseluruhan PT. Adhya Tirta Batam
terakhir yakni, apabila anggaran menetapkan kebijakan nilai persentase

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 56


penyimpangan “Tidak Menguntungkan” penyimpangan yang “Tidak
< 20% kategori selisih wajar dan > 20% Menguntungkan” dapat dikendalikan
adalah tidak wajar. Akan tetapi tidak agar tidak terlalu signifikan antara
diterapkan pada selisih penyimpangan anggaran yang telah ditetapkan dengan
“Menguntungkan”, karena standar nilai realisasi.
selisih peyimpangan diterapkan agar

PT.Adhya Tirta Batam


Anggaran Laba dan Realisasi Laba
Periode Tahun 2011-2013
(Dalam Rupiah)
Tahun Anggaran Laba Usaha Realisasi Laba Usaha
2011 47.763.361.018 49.113.763.893
2012 51.904.237.976 59.625.927.588
2013 66.743.219.597 59.651.111.755
Sumber : PT. Adhya Tirta Batam

Pusat penghasilan diukur Rp.59.625.926.988,- pada tahun 2012


prestasinya dengan membandingkan juga terdapat selisih yang
antara penghasilan sesungguhnya dan menguntungkan, yakni sebesar 15,42%
penghasilan menurut anggaran. presentase yang lebih tinggi
dibandingkan pada tahun 2011.
Laporan kinerja keuangan untuk
Sedangkan pada tahun 2013 anggaran
pusat penghasilan disajikan dalam laba sebesar Rp. 66.125.133.219,- dan
bentuk perbandingan antara realisasinya sebesar Rp.59.651.111.756,-
penghasilan sesungguhnya dan terdapat selisih yang tidak
penghasilan yang dianggarakan, menguntungkan, yakni sebesar Rp. -
dimana selisih antara keduanya inilah 6.474.021.463,- (-09,79%).
yang dianggap sebagai
penyimpangan. Pada tahun 2011 dan 2012
realisasi laba lebih besar dari pada
Dari tabel diatas dapat kita anggaran laba yang telah disusun
ketahui anggaran laba usaha yang telah sebelumnya, akan tetapi pada tahun 2013
disusun oleh pihak yang bertanggung anggaran laba yang telah disusun tidak
jawab terhadap anggaran. Pada Tahun dapat dicapai sesuai anggaran ataupun
2011 anggaran laba sebesar Rp. melebihi anggaran. Untuk lebih jelas dan
43.885.485.659,- sedangkan realisasinya terperinci, maka penulis akan
sebesar Rp.49.113.763.891,-, terdapat menampilkan sebab dari realisasi laba
selisih yang menguntungkan sebesar pada tahun 2013 lebih kecil dari
11,91%. Pada tahun 2012 anggaran laba anggaran laba yang telah disusun.
yang dianggarkan sebesar Rp.
51.658.347.976,- realisasi laba sebesar

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 57


PT. Adhya Tirta Batam
Realisasi Anggaran Biaya Operasional
Tahun 2011
(Dalam Rupiah)

Bulan Realisasi Anggaran Penyimpangan


Rupiah % Keterangan
(1) (2) (3) (4)=(3)-(2) (5)=(4)/(3) (6)
Januari 7.853.104.409 9.602.851.725 1.749.747.316 18,22Menguntungkan
Februari 7.388.697.048 7.665.077.781 276.380.733 3,61Menguntungkan
Maret 7.581.577.084 7.692.963.744 111.386.660 1,45Menguntungkan
April 7.820.022.477 8.030.141.628 210.119.152 2,62Menguntungkan
Mei 8.042.954.379 8.061.673.627 18.719.248 0,23Menguntungkan
Juni 7.014.164.988 8.103.768.954 1.089.603.966 13,45Menguntungkan
Juli 7.626.617.011 8.499.243.067 872.626.056 10,27Menguntungkan
Agustus 8.332.939.372 9.202.924.819 869.985.446 9,45Menguntungkan
September 7.292.260.531 8.639.003.189 1.346.742.659 15,59Menguntungkan
Oktober 8.342.973.658 8.791.482.149 448.508.492 5,10Menguntungkan
Nopember 8.058.256.474 8.827.748.397 769.491.924 8,72Menguntungkan
Desember 8.648.316.522 8.864.424.413 216.107.891 2,44Menguntungkan
Total 94.001.883.952 101.981.303.495 7.979.419.543 7,82M enguntungkan
Sumber: PT. Adhya Tirta Batam
Dari tabel diatas kita dapat positif, maka akan berdampak kepada
mengetahui berapa besar realisasi anggaran biaya operasional. Sebab pihak
anggaran biaya operasional pada tahun manajemen sudah meramalkan kedua
2011, yaitu sebesar Rp 94.001.883.952 anggaran tersebut saling berkaitan.
sedangkan anggaran yang telah
ditentukan lebih besar dibandingkan Pada tahun 2011 anggaran biaya
realisasinya, yaitu sebesar Rp operasional sudah berperan sebagai alat
101.981.303.494. Terjadi penyimpangan pengendalian laba.
yang menguntungkan besar 7,82% yaitu
Rp 7.979.419.543. Selanjutnya penulis akan
menampil kan tabel berikutnya yang
Sedangkan pada tahun tersebut menjelaskan laporan realisasi anggaran
anggaran laba perusahaan dengan biaya operasional pada tahun 2012.
realisasinya juga terjadi penyimpangan
menguntungkan yaitu sebesar 11,91%
atau Rp 5.228.278.232.

Karena penyusunan anggaran


laba dan anggaran biaya operasional
saling berkaitan, apabila anggaran laba
yang telah ditetapkan mengalami selisih

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 58


PT. Adhya Tirta Batam
Realisasi Anggaran Biaya Operasional
Tahun 2012
(Dalam Rupiah)

Bulan Realisasi Anggaran Penyimpanan


Rupiah % Keterangan
(1) (2) (3) (4)=(3)-(2) (5)=(4)/(3) (6)
Januari 8.150.862.248 8.658.453.303 507.591.055 5,86Menguntungkan
Februari 7.909.315.133 8.477.221.165 567.906.031 6,70Menguntungkan
Maret 8.359.348.929 8.787.600.044 428.251.115 4,87Menguntungkan
April 8.406.536.553 8.981.438.422 574.901.870 6,40Menguntungkan
Mei 8.710.056.348 9.194.583.100 484.526.752 5,27Menguntungkan
Juni 8.494.063.394 8.942.334.456 448.271.063 5,01Menguntungkan
Juli 9.164.207.433 9.497.681.133 333.473.700 3,51Menguntungkan
Agustus 9.099.949.824 10.260.563.413 1.160.613.589 11,31Menguntungkan
September 8.052.194.398 9.439.991.977 1.387.797.579 14,70Menguntungkan
Oktober 8.674.877.074 10.186.697.907 1.511.820.833 14,84Menguntungkan
Nopember 8.064.691.106 10.065.074.461 2.000.383.355 19,87Menguntungkan
Desember -282.747.464 9.920.885.283 10.203.632.746 102,85Menguntungkan
Total 92.803.354.975 112.412.524.664 19.609.169.689 17,44 Menguntungkan
Sumber: PT. Adhya Tirta Batam

Realisasi biaya operasional pada Pada tahun 2012 mengalami


tahun 2012 adalah sebesar peningkatan dari tahun 2011, selisih
Rp92.803.354.975 sedangkan anggaran positif anggaran laba perusahaan dan
yang telah ditentukan sebesar selisih menguntungkan pada anggaran
Rp112.412.524.664 bisa dilihat terjadi biaya operasional, sama-sama
penyimpangan yang menguntungkan mengalami peningkatan dibandingkan
yaitu sebesar persentase 17,44% atau pada tahun 2011.
sebesar Rp19.609.169.689 termasuk
selisih yang cukup besar. Pada tahun 2012 anggaran biaya
operasional juga sudah berperan menjadi
Realisasi laba pada tahun 2012 alat pengendalian laba. Antara anggaran
adalah Rp 59.625.926.988 anggaran biaya operasional dan anggaran laba
yang telah ditentukan sebesar usaha sama-sama terjadi penyimpangan
Rp51.658.347.976, realisasi laba lebih yang menguntungkan.
besar dari anggaran yang telah
ditentukan sehingga terjadi Tabel selanjutnya adalah laporan
penyimpangan yang menguntungkan realisasi anggaran biaya operasional pada
sebesar 15,42% atau Rp 7.967.579.012. tahun 2013.

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 59


PT. Adhya Tirta Batam
Realisasi Anggaran Biaya Operasional
Tahun 2013
(Dalam Rupiah)

Bulan Realisasi Anggaran Penyimpangan


Rupiah % Keterangan
(1) (2) (3) (4)=(3)-(2) (5)=(4)/(3) (6)
Januari 8.042.948.222 8.735.668.937 692.720.716 7,93Menguntungkan
Februari 8.265.102.237 8.393.213.686 128.111.448 1,53Menguntungkan
Maret 8.114.077.513 8.694.947.915 580.870.402 6,68Menguntungkan
April 8.209.450.820 8.716.421.184 506.970.364 5,82Menguntungkan
Mei 8.294.889.214 8.803.247.137 508.357.923 5,77Menguntungkan
Juni 8.318.372.145 8.818.888.849 500.516.704 5,68Menguntungkan
Juli 9.597.845.171 9.078.163.262 -519.681.909 -5,72Tidak Menguntungkan
Agustus 9.003.462.744 9.733.332.749 729.870.006 7,50Menguntungkan
September 8.310.973.677 8.792.381.101 481.407.424 5,48Menguntungkan
Oktober 11.868.511.970 9.033.205.090 -2.835.306.880 -31,39Tidak Menguntungkan
Nopember 9.929.951.088 9.113.730.227 -816.220.861 -8,96Tidak Menguntungkan
Desember 9.416.421.910 9.057.814.494 -358.607.416 -3,96Tidak Menguntungkan
Total 107.372.006.711 106.971.014.631 -400.992.079 -0,37 Tidak M enguntungkan
Sumber: PT. Adhya Tirta Batam

dari tabel realisasi laba diatas sebesar


Dari tabel diatas yang menampilkan Rp59.651.111.756 sedangkan anggaran
laporan realisasi anggaran biaya yang telah ditentukan lebih besar dari
operasional pada tahun 2013, realisasi realisasinya yaitu sebesar
anggaran sebesar Rp107.372.006.711 Rp66.125.133.219 sehingga terjadi
anggaran yang telah ditentukan sebesar selisih penyimpangan negatif sebesar
Rp106.971.014.631, setelah dianalisis persentase -09,79% atau
secara keseluruhan realisasi dan Rp6.474.021.463. Sesuai dengan nilai
anggaran per-biaya-biaya, maka pada standar selisih penyimpangan yang telah
tahun 2013 terjadi selisih penyimpangan ditentukan PT. Adhya Tirta Batam yaitu
yang tidak menguntungkan sebesar <20% kategori wajar. Selisih
persentase -0,37% atau sebesar Rp - penyimpangan pada tahun 2013 < 20%
400.992.079. sehingga dianggap masih didalam posisi
wajar atau selisih penyimpangan yang
Dari selisih realisasi anggaran masih dapat dikendalikan oleh
biaya operasional sehingga berimbas manajemen.
kepada anggaran laba usaha. Sesuai data

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 60


PT. Adhya Tirta Batam
Laporan Kinerja Keuangan Realisasi Anggaran Biaya Operasional
Tahun 2011-2013
(Dalam Rupiah)

Varians
Tahun Realisasi Anggaran Rp % Keterangan
2011 94.001.883.952 101.981.303.495 7.979.419.543 7,82 Menguntungkan
2012 92.803.354.975 112.412.524.664 19.609.169.689 17,44 Menguntungkan
2013 107.372.006.640 106.971.014.631 -400.992.008 -0,37 Tidak Menguntungkan
Sumber : PT. Adhya Tirta Batam

Dalam penyusunan anggaran biaya dikendalikan, apabila terjadi selisih


operasional, perusahaan terlebih dahulu penyimpangan “Tidak Menguntungkan”
mempertimbangkan berbagai faktor >20% maka termasuk penyimpangan
penting, baik internal maupun eksternal, tidak wajar, maka perusahaan akan
yang diperkirakan dapat mempengaruhi cepat mengambil tindakan akan selisih
pendapatan ataupun kegiatan penyimpangan tesebut. Akan dilihat
operasional perusahaan. pos-pos biaya yang terjadi selisih
penyimpangan “Tidak menguntungkan”
Berbagai faktor tersebut menjadi akan diselidiki atas penyebab terjadinya
masukan dalam menetapkan estimasi penyimpangan tersebut.
nilai anggaran biaya operasional yang
akan dianggarkan. Estimasi dalam
anggaran biaya operasional didasarkan Laporan realisasi anggaran
atas realisasi pada periode sebelumnya. biaya operasional telah digunakan
Salah satu fungsi anggaran adalah secara maksimal oleh perusahaan
sebagai alat perencanaan dan sebagai umpan balik untuk penyusunan
pengendalian laba. Dengan cara anggaran biaya operasional periode
menggunakan estimasi nilai anggaran selanjutnya. Hal ini dapat dilihat pada
biaya operasional yang dianggarkan tabel 4.8, yaitu laporan kinerja
untuk melakukan kegiatan operasional, keuangan realisasi anggaran biaya
sehingga dapat direncanakan laba yang operasional tahun 2011-2013, dari tahun
ingin dicapai oleh perusahaan untuk 2011-2012 realisasi anggaran lebih kecil
periode yang akan datang. dari pada anggaran yang telah
ditetapkan, akan tetapi pada tahun 2013
PT. Adhya Tirta Batam realisasi anggaran lebih besar dari
menyusun laporan realisasi anggaran anggaran yang telah ditentukan, yaitu
per tiga bulan sekali. Laporan ini sebesar -0,37%. Akan tetapi selisih
memuat perbandingan realisasi biaya penyimpangan “tidak menguntungkan”
operasional dengan anggaran yang telah tersebut masih dapat dikendalikan
ditetapkan sebelumnya, serta perusahaan.
penyimpangan diantara keduanya.
Perusahaan juga telah menetapkan batas Penulis merangkum, PT.
wajar atau tidak wajar terhadap selisih Adhya Tirta Batam sudah menerapkan
penyimpangan yang terjadi. Apabila anggaran biaya operasional sebagai alat
terjadi selisih penyimpangan “Tidak perencanaan dan pengendalian laba
Menguntungkan” <20% maka masih secara efektif. Tidak terjadi varians
termasuk penyimpangan yang wajar yang begitu signifikan antara realisasi
atau penyimpangan yang masih dapat dan anggaran yang telah ditentukan.

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 61


KESIMPULAN DAN SARAN itu dikatakan selisih yang tidak
wajar. Pihak manajemen
Kesimpulan terutama Finance Manager akan
mengkaji ulang sebab dari
1. Prosedur penyusunan anggaran realisasi yang jauh menyimpang
biaya operasional pada PT. dari anggaran yang telah
Adhya Tirta Batam telah sesuai ditentukan sebelumnya. Standar
dengan teori yang sudah ada, selisih penyimpangan ini hanya
yaitu menggunakan metode diberlakukan untuk
penyusunan Bottom-up penyimpangan “Tidak
Budgeting. Sebuah metode Menguntungkan” dan tidak
penyusunan anggaran yang diterapkan pada selisih
melibatkan semua bagian dalam penyimpangan
perusahaan, dari karyawan yang “Menguntungkan”. Karena
bertanggung jawab akan selisih penyimpangan
penyusunan anggaran per- “Menguntungkan” kerap terjadi
departemennya hingga para >20%.
manajer per-departemen yang
akan menyampaikan kepada 3. Pihak manajemen PT. Adhya
Head Of Devision dan Tirta Batam juga melakukan
kemkudian akan kajian ulang penyusunan
dikonsolidasikan oleh finance anggaran biaya operasional tiga
manager untuk kemudian bulan sekali, guna memantau
dibawa rapat koordinasi apakah anggaran yang telah
penyusunan anggaran kepihak disusun tidak terjadi
yang akan menyetujui yaitu penyimpangan “Tidak
Board Of Devision. Menguntungkan” yang
signifikan atau >20%.
2. Anggaran Biaya Operasional
sudah berperan sebagai alat Saran
perencanaan dan pengendalian
laba, dan sudah diterapkan 1. Berikut adalah saran yang dapat
secara efektif pada PT. Adhya penulis berikan kepada PT.
Tirta Batam sebagai alat Adhya Tirta Batam, untuk
pengendalian laba. Karena pada kebaikan dan kemajuan
PT. Adhya Tirta Batam perusahaan:
mempunyai standar nilai selisih
penyimpangan, yaitu <20% 2. Sebaiknya anggaran yang telah
termasuk kategori selisih wajar disusun oleh pihak manajemen
dan >20% selisih tidak wajar. terbuka bagi seluruh karyawan
Maksud dari <20% adalah, PT. Adhya Tirta Batam,
apabila total selisih sehingga karyawan juga
penyimpangan “Tidak termotivasi untuk mencapai
Menguntungkan” <20% maka target yang telah ditentukan.
itu masih didalam kategori
wajar atau masih dalam batas 3. Anggaran yang telah ditentukan
pengendalian manajemen, dan pada periode sebelumnya
sebaliknya apabila total selisih dilakukan tindakan koreksi.
penyimpangan “Tidak Sehingga meskipun terjadi
Menguntungkan” >20% maka penyimpangan yang terjadi

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 62


masih dalam kategori wajar Harahap, Sofyan Syafri. 2001.
atau masih dalam batas Penganggaran: Perencanaan
pengendalian, manajemen dapat dan Pengendalian Terpadu
mengantisipasi agar realisasi Konsep dan Penerapannya.
tidak menyimpang dari Jakarta: Grasindo.
anggaran yang telah ditetapkan.
Https://rowlandpasaribu.files.wordpr
ess.com.
DAFTAR PUSTAKA Andrian Noviardy, SE.M.Si.
Penyusunan Anggaran, Tulisan ilmiah.
Adisaputro, Gunawan dan Anggraini
Yunita. 2011. Anggaran Bisnis Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.
Analisis, Perencanaan, dan 2011. Metodologi Penelitian
Pengendalian Laba, Edisi Bisnis untuk Akuntansi dan
Pertama, Cetakan Manajemen. Edisi Pertama.
Kedua.Yogyakarta : UPP STIM Yogyakarta : BPFE.
YKPN.
Mulyadi. 2004. Akuntansi Manajemen,
Anthony, Robert N. Dan Edisi Pertama. Yogyakarta,
Govindarajan, Vijay. 2005. Cetakan Ketiga. Yogyakarta :
Management Control System BPEF.
(Sistem Pengendalian
Manajemen), Edisi Ke-11, Nafarin M, 2004 Penganggaran
Buku Ke-1. Jakarta : Penerbit Salemba Perusahaan, Edisi Pertama.
Empat. Jakarta: Salemba Empat.
Octarizza. 2006. Anggaran Penjualan
Dedeh. 2009. Analisis Anggaran dan Biaya Operasional Sebagai
Operasional Sebagai Alat Alat Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen Pengendalian Laba Pada PT.
(Studi Kasus PDAM Pakuan Rajawali Nusindo Cabang
Kota Bogor). Skripsi Fakultas Medan. Skripsi Fakultas
ekonomi dan manajemen Institut Ekonomi Universitas Sumatera
Pertanian Bogor. Utara.

Garrison, Ray H. Dan Noreen, Eric Anggraini, Titin. 2009. Perencanaan


W.2002.Akuntansi Manajerial, Biaya Operasional Pada PT.
diterjemahkan oleh A. Putra Bangga Kirana. Skripsi
Totok Budisantoso, Buku Fakultas Ekonomi Universitas
Ke-1. Jakarta: Salemba Sumatera Utara.
Empat.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Halim,Abdul dkk. 2003. Sistem Bisnis. Bandung: Alfapabeta.
Pengendalian Manajemen,
Edisi Revisi.Yogyakarta: UPP Rudianto. 2009. Penganggaran.
AMP YKPN. Jakarta : Erlangga.

Jurnal Measurement Vol. 8 No.1 Maret 2014 63

Anda mungkin juga menyukai