Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi anggaran sudah dilaksanakan dengan
benar dan dijadikan sebagai alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Penelitian
ini meneliti proses pelaksanaan penganggaran di PT. Namasindo Plas selama tahun 2015.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data ditentukan oleh kapasitas dan informasi yang
diperoleh penulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menjadi bagian dari proses,
observasi dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode
deskriptif analisis yang bersifat menemukan fakta disertai analisis dan diproses lebih lanjut
berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara
umum PT. Namasindo Plas belum menjadikan anggaran (perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, dan motivasi) sebagai alat manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan masih menjadikan anggaran sebagai suatu formalitas saja. Kesalahan masih banyak
ditemukan pada saat penyusunan anggaran hingga pelaksanaanya.
for any sub unit”. Kutipan tersebut melakukan ekspansi oleh manajemen puncak
menjelaskan bahwa anggaran adalah alat yang PT. Namasindo Plas Group. Laba yang
sangat baik bagi manajemen untuk mencapai dianggarkan masing-masing cabang
tujuan perusahaan. diharapkan mampu memberikan kontribusi
Faktor yang harus diperhatikan dalam dana untuk membuka cabang baru.
menyusun anggaran adalah siapa yang Penyusunan anggaran adalah salah satu
berperan dalam melaksanakan sebagian rangkaian aktivitas tahunan yang dijadikan
aktivitas pencapain tujuan perusahaan dan sebagai dasar, tolak ukur serta pengendalian
ditetapkan pula sumber daya yang disediakan terhadap tujuan perusahaan untuk mencapai
bagi pemegang peran tersebut untuk target laba yang ditentukan oleh perusahaan.
memungkinkannya melaksanakan Melalui anggaran yang telah disusun akan
kewajibannya. Selain itu dalam proses dilihat perbandingan antara target yang
penyusunan anggaran harus benar-benar dianggarkan dengan realisasinya. Dalam
memperhatikan komponen anggaran tersebut kenyataannya, sepertiyang telah terjadi di PT.
telah sesuai dan wajar untuk dijalankan. Namasindo Group ini adalah sebagian besar
Anthony dan Govindarajan (2005) cabang perusahaan tidak mampu mencapai
menyatakan peran manajer dalam perencanaan target laba yang disusun dalam anggaran yang
operasional perusahaan yang baik adalah telah ditetapkan sejak awal. Keadaan ini jelas
dilakukan sesuai prinsip “bottom up-top bukan suatu hal yang baik bagi suatu
down” yaitu setiap manajer unit organisasi perusahaan.
membuat dan mengajukan rancangan Melihat uraian diatas maka penulis
anggaran masing-masing tim anggaran dengan tertarik untuk membuat penelitian yang
mempertimbangkan berbagai sumber ekonomi berjudul “Evaluasi Anggaran Sebagai Alat
yang ada, kemudian digabungkan dan Manajemen Untuk Mencapai Tujuan
diselaraskan dengan kesepakatan dan Perusahaan”. (Studi kasus dilakukan pada PT.
persetujuan bersama. Namasindo Plas Group).
Hilton and Gordon (2001) menge- Penulis bermaksud meneliti dan
mukakan bahwa anggaran yang telah menggambarkan bahwa anggaran dapat
disusunakan menjadi acuan bagi para manajer dijadikan sebagai alat bagi manajemen untuk
dan bawahan untuk mencapai tujuan mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan
perusahaan. Dalam hal ini, anggaran akan anggaran yang benar, pelaksanaan,
membantu manjer dalam menentukan strategi pengawasan, koordinasi serta pengendalian
dan menempatkan orang yang tepat untuk merupakan fungsi manjemen sekaligus fungsi
melaksanakan tugas tertentu. Koordinasi ini anggaran.
sangat penting dilakukan dalam perusahaan
untuk menghindari hal-hal yang tidak Rumusan Masalah
diinginkan. Karena apabila koordiansi yang Berdasarkan uraian dari latar belakang
dilakukan manajer tehadap bawahan kurang di atas, dapat diidentifikasikan masalahnya
baik maka akan berakibat fatal. Tujuan adalah: Belum efektifnya anggaran sebagai
perusahaan akan semakin sulit untuk dicapai. alat manajemen untuk mencapai tujuan
Kegiatan-kegiatan yang telah disusun perusahaan.
oleh manajer selanjutnya akan dilaksanakan Pertanyaan penelitiannya adalah:
oleh masing-masing pihak yanag telah Apakah anggaran sudah efektif sebagai alat
diberikan tanggung jawab. Dalam manajemen untuk mencapai tujuan
pelaksanaanya tetap harus diadakan perusahaan?
pengawasan agar betul-betul seperti yang telah
direncanakan. Pengawasan yang dimaksud Tujuan Penelitian
bukanlah untuk mencari kesalahan melainkan Berdasarkan pokok permasalahan di
untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan. atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini
Inti dari proses ini semua adalah pelaksanaan adalah:Untuk mengetahui efektivitas dari
fungsi anggaran yang semestinya dilakukan fungsi anggaran dalam pencapaian tujuan
dalam suatu perusahaan untuk mencapai perusahaan.
tujuan perusahaan.
Anggaran dijadikan sebagai dasar dalam Manfaat Teoritis
rangka pengambilan keputusan untuk Penelitian ini diharapkan dapat membe-
rikan bukti yang kuat menyangkut fungsi setiap satuan dan bidang-bidang
anggaran yang dapat dijadikan alat oleh organisasional didalam badan usaha.
manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan Fungsi manajemen dimulai dari fungsi
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. perencanaan, kemudian diadakan pelaksanaan
hingga proses pengawasan. Anggaran itu
Manfaat Praktis sendiri dilakukan pada proses perencanaan.
Penelitian ini diharapkan mampu 1. Fungsi Perencanaan
memberikan tambahan informasi sebagai Garrison (2004) memberikan pengertian
bahan pertimbangan dan sumbangan mengenai perencanaan sebagai tindakan
pemikiran bagi perusahaan dalam memilih dan menghubungkan fakta-fakta
pengambilan keputusan khususnya yang dan membuat serta menggunakan asumsi-
berkaitan dengan anggaran dalam suatu asumsi mengenai masa yang akan datang
perusahaan. dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktifitas-aktifitas yang
II. TINJUAN PUSTAKA diusulkan yang dianggap perlu untuk
Anggaran mencapai basil yang diinginkan.
R. A Supriyono (2007:3) menyatakan 2. Fungsi Pengendalian
“Anggaran adalah suatu rencana terinci yang Garrison (2004) berpendapat bahwa
dinyatakan secara formal dalam ukuran pengendalian merupakan suatu kegiatan
kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan yang diperlukan untuk mengusahakan agar
uang, untuk perolehan dan penggunaan tujuan, rencana, kebijakan, dan standar
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka yang telah ditetapkan dapat dicapai
waktu tertentu biasanya satu tahun”. semaksimal mungkin. Koontz (1996)
Mardiasmo (2002) menambahkan bahwa menambahkan bahwa penggendalian
anggaran merupakan pernyataan estimasi merupakan pengukuran atau perbaikan
kinerja yang hendak dicapai selama periode terhadap pelaksanaan kerja agar rencana-
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran rencana yang telah dibuat untuk mencapai
finansial. tujuan organisasi dapat terselenggara
Berdasarkan pengertian anggaran dengan baik.
tersebut maka kita dapat menguraikan 3. Fungsi Koordinasi
karakteristik anggaran adalah sebagai berikut: Haruman dan Rahayu (2007) menyatakan
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan anggaran sebagai fungsi koordinasi adalah
keuangan dan satuan selain keuangan. suatu aktivitas pengaturan sumber daya
2. Anggaran umumnya mencakup jangka manusia dan sumber daya fisik yang
waktu tertentu, satu atau beberapa tahun. lainnya yang dimiliki oleh perusahaan
3. Anggaran berisi komitmen atau untuk bisa melaksanakan rencana yang
kesanggupan manajemen untuk mencapai sudah ditetapkan dan mencapai tujuan
sasaran yang telah ditetapkan. utama perusahaan.Fungsi koordinasi
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui menuntut adanya keselarasan tindakan
oleh pihak yang berwenang lebih tinggi bekerja dari setiap individu atau bagian
dari penyusunan anggaran. dalam perusahaan untuk mencapai
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat tujuan.Dengan demikian dapat dikatakan
diubah dalam kondisi tertentu. bahwa untuk menciptakan adanya
koordinasi diperlukan perencanaan yang
Fungsi Anggaran baik, yang dapat menunjukkan keselarasan
Menurut Nafarin (2003:28) “Sesuai rencana antara satu bagian dengan bagian
dengan fungsi manajemen yang meliputi lainnya.
fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan 4. Fungsi Motivasi
pengawasan, anggaran pun demikian. Hal ini Robbin (2008) mengemukakan bahwa
disebabkan karena anggaran sebagai alat motivasi adalah keinginan untuk
manajemen dalam melaksanakan fungsinya”. melakukan sebagai kesediaan untuk
Jadi bila anggaran dihubungkan dengan fungsi mengeluarkan upaya yang tinggi untuk
dasar manajemen maka anggaran meliputi tujuan-tujuan organisasi. Anggaran sebagai
fungsi perencanaan, mengorganisasi, fungsi motivasi yaitu merupakan inspirasi,
mengawasi/ mengendalikanserta memotivasi dorongan, semangat kerja bagi karyawan
sehingga terjadi hubungan kerja yang baik. M.Nafarin (2007) prosedur penyusunan
Anggaran diharapkan bisa menjadi suatu anggaran adalah sebagai berikut:
tolak ukur untuk melihat pencapaian 1. Tahap penentuan pedoman perencanaan
karyawan dan menjadikannya sebagai anggaran
pendorong untuk meningkatkan kinerja Sebelum penyusunan anggaran, terlebih
karyawan. dahulu top management melakukan 2 hal
yaitu:
Metode Pembuatan Anggaran a. Menetapkan rencana besar perusahaan,
Menurut Ismail dan Prawironegoro seperti tujuan, kebijaksanaan, asumsi-
(2009), ditinjau dari siapa yang membuatnya asumsi sebagai dasar
maka penyusunan anggaran dapat dilakukan penyusunananggaran.
dengan cara: b. Membentuk panitia penyusunan
1. Top-Down anggaran, yang terdiri dari: direktur
Manajemen senior menetapkan anggaran sebagai ketua, manajer keuangan,
bagi tingkat yang lebih rendah. Manajer sekretaris dan manajer lainnya
pada tingkatan organisasi yang lebih sebagaianggota.
rendah tidak dilibatkan dalam penyusunan 2. Tahapan persiapan anggaran
anggaran, tinggal melaksanakan. Proses Manajer pemasaran sebelum menyusun
penyusunan anggaran top down mendorong anggaran terlebih dahulu melakukan
kurangnya komitmen para manajer di taksiran penjualan.
tingkat pelaksana karena tidak dilibatkan 3. Tahapan penentuan anggaran
dalam proses penetapan angka-angka Pada tahap penentuan anggaran diadakan
anggaran. rapat dari semua manajer beserta direksi
2. Bottom-Up (direktur) dengan kegiatan sebagai berikut:
Manajer di tingkat yang lebih rendah a. Perundingan untuk meyesuaikan
berpartisipasi dalam menentukan besarnya rencana akhir setiap komponen
anggaran. Setiap unit kerja diberikan anggaran
kesempatan untuk mengajukan usulan b. Mengkoordinasi dan menelaah
pembuatan anggaran. Pendekatan ini komponen-komponen anggaran
kemungkinan besar akan mendorong c. Pengesahan dan pendistribusian
komitmen para manajer untuk mencapai anggaran.
tujuan anggaran. Keterlibatan dalam 4. Tahap pelaksanaan anggaran
penyusunan anggaran secara psikologis Untuk kepentingan pengawasan, setiap
dapat meningkatkan rasa memiliki yang manajer membuat laporan realisasi
lebih tinggi terhadap tujuan perusahaan. anggaran. Setelah direalisasi kemudian
Namun kalau tingkat partisipasi sangat laporan realisasi anggaran disampaikan
tinggi dan manajer tingkat menengah dan kepada direksi.
bawah diberikan kewenangan sangat luas,
juga berisiko sulitnya manajemen puncak Hubungan Anggaran Dengan Manajemen
untuk mengusulkan target-target yang Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu
diinginkan. dan seni untuk mengadakan perencanaan
3. Campuran atau Top Down dan Bottom Up (planning), mengadakan pengorganisasian
Metode ini adalah campuran dari kedua (organizing), mengadakan pengarahan dan
metode diatas. Pembuat anggaran pembimbingan (directing), mengadakan
mempersiapkan draft pertama anggaran pengkoordinasian (coordinating) serta
untuk bidang tanggung jawab, yang mengadakan pengawasan (controlling)
merupakan pendekatan bottom-up. Tetapi terhadap orang-orang dan barang-barang,
mereka melakukan hal tersebut untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
berdasarkan pedoman yang ditetapkan di ditetapkan. Dari pengertian tersebut
tingkat yang lebih tinggi, yang merupakan nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen
pendekatan top-down seperti yang dikemukana Koontz and
Prosedur Penyusunan Anggaran Weihrich (1993) yaitu:
Prosedur anggaran dapat a. Menyusun rencana untuk dijadikan sebagai
dikelompokkan oleh beberapa ahli. Menurut pedoman kerja (planning).
3. Melakukan suatu penarikan kesimpulan Namasindo Plas ini sesuai dengan teori yang
berdasarkan hasil evaluasi terhadap dikemukakan oleh Mulyadi dalam bukunya
penerapan anggaran sebagai alat Akuntansi Manajemen, Konsep, Manffat dan
manajemen untuk mencapai tujuan Rekayasa, mengenai struktur penyusunan
perusahaan. anggaran.
Berikut ini adalah penyusunan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan
di PT. Namasindo Plas. baku yang akan dipakai untuk proses produksi
1. Anggaran Penjualan periode tertentu. Anggaran ini disusun setelah
Anggaran Penjualan merupakan master membuat anggaran pemakaian bahan
budget yang menyajikan informasi tentang baku.Pada anggaran ini diperhatikan jumlah
perkiraan jumlah barang jadi yang akan dijual persediaan awal bahan baku dan estimasi
oleh perusahaan dan harga jual yang persediaan akhir bahan baku yang akan
ditetapkan diharapkan diperoleh untuk digunakan.
peridode anggaran mendatang. Anggaran 5. Anggara Biaya Tenaga Kerja Langsung
penjualan ini harus dibuat pertama kali karena Anggaran biaya tenaga kerja langsung
dalam melaksanakan usahanya, perusahaan dibuat untuk menghitung biaya yang
memerlukan target pencapaian penjualan digunakan untuk upah bagi pekerja langsung
untuk pengambilan keputusan yang lebih yang melakukan proses produksi yang
lanjut bagi manajemen dan juga untuk tentunya akan menambah harga pokok
dijadikan sebagai target berkaitan dengan produksi. Anggaran ini dibuat berdasarkan
pendapatan hasil usaha perusahaan jumlah produksi yang akan dibuat dalam
tersebut.Anggaran Penjualan sangat periode tertentu.Anggaran biaya tenaga kerja
dibutuhkan bagi perusahaan sebagai dasar langsung diperlukan agar manajemen
dalam menetapkan jumlah barang yang akan mengetahui jumlah biaya yang harus
dijual yang tentunya berpengaruh langsung dikeluarkan untuk member upah tenaga kerja
bagi pendapatan usaha perusahaan. langsung dalam satu unit produk jadi dan
2. Anggaran Produksi tentunya sekaligus dapat mengetahui total
Anggaran produksi merupakan biaya tenga kerja langsung.
anggaran atau rencana perusahaan dalam 6. Anggaran Biaya Overhead Produksi (BOP)
menetukan kuantitas barang yang akan Anggaran BOP mencakup tentang
diproduksi berdasarkan anggaran penjualan estimasi mengenai biaya-biaya yang
yang telah dibuat sebelumnya. Anggaran dikeluarkan perusahaan yang berhubungan
produksi ini dapat menjadi pedoman bagi dengan proses produksi selain biaya bahan
bagian produksi dalam target kerjanya dan baku dan biaya tenaga kerja
membantu manajemen dalam menetapkan langsung.Anggaran BOP ini mencakup biaya
estimasi persediaan akhir dalam suatu periode. variabel, biaya tetap dan semivariabel.
3. Anggaran Pemakaian Bahan Baku Anggaran BOP diperlukan untuk menunjang
Anggaran Pemakaian bahan baku kegiatan produksi perusahaan dalam satu
adalah anggaran yang dibuat untuk periode, anggaran ini juga dapat menjadi
mengetahui jumlah unit dan biaya bahan baku motivasi dan pedoman bagi karyawan dalam
yang diproduksi oleh suatu perusahaan. melakukan proses produksi.
Setelah anggaran produksi ditentukan maka 7. Anggaran Biaya Administratif
anggaran bahan baku langsung disusun guna Anggaran administratif mencakup biaya-
memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan biaya di luar produksi dan biaya distribusi.
dalam proses produksi. Masing-masing Biaya-biaya ini timbul pada pusat-pusat
produk yang akan diproduksi akan dilaporkan tanggung jawab yang menyediakan
terlebih dahulu ke Departemen Quality pengawasan dan jasa kepadda semua fungsi
Assurance (QA) untuk memperoleh formula yang ada dalam perusahaan. Sebagian besar
dan komposisi bahan baku. Jumlah dan jenis biaya administratif ditentukan oleh keputusan
bahan baku akan disediakan berdasarkan manajemen. Setiap biaya administratif harus
kebutuhan anggaran produksi. Anggaran diidentifikasi secara langsung dengan pusat
bahan baku juga akan digunakan oleh bagian pertanggungjawaban, dan manajer pusat harus
pembelian sebagai acuan pengadaan bahan bertanggung jawab atas pentingnya bagi
baku perusahaan.Dalam hal ini peneliti biaaya administratif.
melihat bahwa tafsiran bahan baku yang 8. Anggaran Laba Rugi
dianggarkan tidak menyertakan anggaran Anggaran Laba Rugi adalah anggaran
untuk persediaan akhir bahan baku. yang disusun untuk mengetahui estimasi biaya
4. Anggaran Pembelian Bahan Baku yang dikeluarkan dan pendapatan yang
Anggaran pembelian bahan baku diperoleh, sehingga dapat diketahui besaran
disusun untuk memperoleh kuantitas dan laba/rugi dari usaha suatu perusahaan.Dengan
adanya anggaran ini maka laba dari usaha anggaran penjualan merupakan dasar
akan diketahui dan tentunya dapat memotivasi dalam penyusunan angaran-anggaran yang
seluruh karyawan dengan adanya gambaran lainnya.Kesalahan dalam merancang
keuntungan dari usaha tersebut.Apabila anggaran menyebabkan kesalahan dalam
anggaran laba rugi tidak disusun maka perencanaan pemetaan sumber daya
manajemen akan kesulitan dalam mengetahui manusia, kesalahan dalam merancang
biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan biaya bahan baku dan juga kesalahan
sehubungan dengan usahanya, manajemen dalam memprediksi laba perusahaan.
juga akan kesulitan dalam menentukan Konsekuensi dari kegagalan dalam
besaran pendapatan yang akan diperolehnya, merencakan ini bisa saja dalam bentuk
sehingga estimasi akan laba atau rugi pembengkakan biaya operasional
perusahaan tidak akan diketahui. perusahaan dan yang paling fatal adalah
pengambilan keputusan yang salah.
Pembahasan b. Gagal dalam menterjemahkan tujuan.
Anggaran akan membantu manajer Tujuan utama perusahaan adalah untuk
dalam mengelola perusahaan serta mendapatkan laba yang maksimal.
pengambilan keputusan-keputusan yang Penyusunan anggaran yang ada di PT.
paling menguntungkan perusahaan, seperti Namasindo Plas belum dilakukan dengan
memilih barang-barang atau jasa yang akan benar sehingga tujuan yang telah
diproduksi dan dijual, memilih atau dirumuskan tidak bisa memberikan
menyeleksi langganan, menentukan tingkat informasi yang baik.
harga, metode-metode produksi, metode- 2. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi
metode distribusi, termin Fungsi anggaran sebagai koordinasi
penjualan.Berdasarkan hasil penelitian yang yaitu membantu mengkoordinasikan faktor
dilakukan maka dapat dilihat bagaimana manusia dengan perusahaan.Anggaran yang
fungsi anggaran yang terlaksana di PT. berfungsi sebagai perencanaan harus dapat
Namasindo Plas. menyesuaikan rencana yang dibuat untuk
1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga
Berdasarkan hasil penelitian yang rencana kegiatan yang satu akan selaras
dilakukan di PT. Namasindo Plas maka fungsi dengan lainnya. Kenyataan yang terjadi di PT.
anggaran sebagai perencanaan belum berjalan Namasindo Plas bahwa koordinasi dan
sebagaimana mestinya dan hal ini ditandai komunikasi belum terlaksana dengan baik.
dengan: Masing-masing departemen hanya fokus
a. Anggaran tidak bisa dijadikan sebagai terhadap anggaran yang mereka susun. Tidak
patokan atau pedoman dalam ada komunikasi antar departemen dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan. merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan
Penyusunan anggaran belum dilakukan. Penyusunan anggaran penjualan
memperhatikan pertimbangan- yang kurang baik meneyebabkan keselarasan
pertimbangan penting dalam menyusun rencana dan kegiatan yang akan dilakukan
anggarannya. Anggaran penjualan menjadi tidak selaras terhadap departemen
merupakan anggaran yang dibuat terlebih lain yang berkaitan. Rencana-rencana yang
dahulu dan menjadi dasar penyusunan telah disusun dan diselaraskan dengan
anggaran lainnya. Penyusunan anggaran anggaran akan mengalami perubahan sehingga
penjualan di PT. Namasindo Plas tidak hal ini akan memberi dampak yang tidak baik
memiliki dasar yang kuat dalam bagi perusahaan. Kemungkinan yang terjadi
menentukan target penjualan, artinya bisa berupa pembengkakan biaya, tidak
bahwa perusahaan tidak menggunakan akuratnya informasi yang ada, dan
metode yang jelas dalam penentuan target pengambilan keputusan yang terlalu lama.
penjualannya. Penentuan target penjualan 3. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
seharusnya didasari dengan data penjualan Pengendalian merupakan suatu proses
tahun-tahun sebelumnya serta untuk menjamin terciptanya kinerja yang
pertimbangan harapan penjualan yang akan efisien yang memungkinkan tercapainya
datang yang realistis.Hal ini merupakan tujuan perusahaan. Kegiatan pengendalian ini
bentuk perencanaan yang kurang matang mencakup penetapan tujuan dan standar serta
dan tentu tidak baik mengingat bahwa membandingkan kinerja yang diukur dengan
serta standar operasional prosedur yang Sartono, Agus. 1999. Akuntansi Manajemen.
rinci mengenai anggaran. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
4. Membentuk Budget Control Departement Haruman dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan
yang akan mengawasi penyusunan dan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta:
pelaksanaan anggaran. Graha Ilmu.
Munandar, M. 2001. Budgeting. Perencanaan
V. KESIMPULAN Kerja, Pengkoordinasian Kerja,
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengawasan Kerja. Edisi 1. Cetakan
evaluasi anggaran sebagai alat manajemen 14. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
untuk mencapai tujuan perusahaan, maka Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran
dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Perencanaan dan Pengendalian
Namasindo Plas belum melaksanakan fungsi Laba. Diterjemahkan oleh
anggaran yakni; perencanaan, Purwatiningsih dan Maudy Warouw.
pengorganisasian, pengendalian, serta fungsi Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
motivasi sebagai alat manajemen untuk untuk Abidin. 2002. Pengantar Administrasi Publik,
mencapai tujuan perusahaan. Anggaran di Modul untuk Matrikulasi
perusahaan ini disusun hanya sebagai Administrasi publik, MAP- UGM.
formalitas semata dan tidak bisa Yogyakarta
dipertanggung jawabkan. Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004.
Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing
DAFTAR PUSTAKA Communications Perspective, Sixth
Christina, Ellen. 2001. Anggaran Perusahaan, Edition. McGraw-Hill.
Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane.
Gramedia Pustaka Utama. 2001. Manajemen Biasa Akuntansi
Koontz and Weihrich. 1996. Essentials of danPengendalian. Buku Dua. Edisi
Management. Edisi Kelima. Jakarta: Kesatu. Jakarta: Salemba Empat.
Erlangga. Chariri, A dan Ghazali, I. 2001. Teori
Sukardo, Edy. 2009. Anggararan Perusahaan. Akuntansi. Semarang: Badan
Edisis keempat. Jakarta: Salemba Penerbit Universitas Diponegoro.
Empat. Horngren, CT, dkk. 1997. Akuntansi di
Ismail dan Prawironegoro. 2009. Akuntasi Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta:
Manajemen. Edisi Ketiga. Bogor: Penerbit Salemba Empat.
Mitra Wacana Media. Adisaputro, Gunawan & Marwan Sari. 1992.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Anggaran Perusahaan, edisi ketiga,
ketiga. Jakarta: Salemba Empat. cetakan kelima. Yogyakarta: Bagian
Husnan, Suad. 1994. Manajemen Keuangan. Penerbitan BPFE.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Anthony, Robert N, and Govindrajan. 2000.
Simamora, Henry. 1999. Akuntansi Management Control System, 10th
Manajemen, Teori dan Aplikasi. ed. Boston: Richard D. Irwin, Inc.
Jakarta: Salemba Empat. Hongren, Charles T., George Foster, and
Miller, John. 1996. Implementing Activity Datar, Srikant M. 1995. Cost
Based Cost in Daily Operations. Accounting: Pendekatan Manajerial,
United State: John Wisley & Sons, buku kedua, Jakarta: Penerbit
Inc. Salemba Empat.
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya edisi kelima,
Jakarta: Erlangga. cetakan kesatu. Yogyakarta: Bagian
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Penerbit STIE YKPN
Jakarta: Bumi Aksara. Supriyono, R.A. 1991. Akuntansi Manajemen
Garrison, Noreen, Brewer. 2013. Akuntansi Proses Pengendalian Manajemen,
Manajerial, Edisi 14. Jalarta: edisi kesatu, cetakan ketiga,
Salemba Empat. .ogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
Hansen and Mowen. 2009. Akuntansi YPN.
Manajerial, Edisi 8. Jakarta: Usry, Milton F., Hammer H. 1991. Cost
Salemba Empat. Accounting: Planning and Control,