Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN DAN EVALUASI PPI TRIWULAN 2 TAHUN 2019

RS MEDIKA STANNIA

I. PENDAHULUAN

Kejadian HAIs (Healthcare Associated Infections) adalah infeksi yang didapat


atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit. Bagi pasien dirumah sakit
HAIs merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau
tidak dapat langsung kematian pasien. Kejadian HAIs mungkin tidak
menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab penting
pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Ini berarti pasien membayar lebih mahal
dan dalam kondisi tidak produktif, disamping itu rumah sakit akan mengeluarkan
biaya lebih besar, dan citra dan mutu rumah sakit akan menurun.
Penyebab HAIs adalah kuman yang berada di rumah sakit atau oleh pasien
itu sendiri. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian HAIs adalah infeksi
yang secara potensial dapat dicegah atau sebaliknya HAIs merupakan infeksi
yang tidak dapat dicegah.

II. LATAR BELAKANG


Program Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di RS Medika Stannia baru
dimulai pada tahun 2017, dan merupakan bagian dari aspek mutu rumah sakit.
Sejak diberlakukannya program PPI masih ditemukan berbagai kendala di
lapangan, terutama merubah budaya kerja. Dan baru sedikit menemukan kasus
infeksi yang memenuhi kriteria HAIs untuk dijadikan data dasar IRS. Maka
pelaksaanaan kegiatan surveilans ini dilakukan untuk mendapatkan data dasar
IRS dan pengawasan terhadap kegiatan kerja yang berhubungan dengan PPI di
tiap unit.

III. TUJUAN

1. Mencegah terjadinya infeksi baik terhadap pasien, petugas, dokter dan


pengunjung di RS Medika Stannia
2. Mengurangi resiko pajanan terhadap petugas medis dan non medis serta
tindakan lanjutnya.
3. Memberikan kesadaran dan pengetahuan kepada seluruh karyawan
terhadap resiko terjadinya infeksi di tempat kerja dan dapat menerapkan
prinsip kewaspadaan standar di unit kerja terkait.

4. Untuk mengetahui dampak infeksi di rumah sakit

IV. SASARAN
Sasaran program PPI adalah semua area pelayanan pasien, semua staf di rumah
sakit, dan area pengunjung rumah sakit.
Adapun target dari Program PPI adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian angka infeksi tahun 2019 tidak melebihi batas standar yang
ditetapkan
a. IDO : <2%
b. Infeksi Saluran Kemih : ≤ 4,7‰
c. Phlebitis : <20‰
d. VAP : ≤ 5,8‰
2. Tidak ditemukan angka kejadian luar biasa tahun 2019
3. Tidak ditemukan kuman pada pemeriksaan bakteriologis tiap triwulannya
4. Tidak ditemukan linen infeksius yang tercampur dengan linen non
infeksius
5. Tidak ditemukan obat dan peralatan kadaluwarsa di ruangan
6. Tidak ditemukan sampah infeksius yang tercampur dengan sampah non
infeksius
7. Plaboth darah yang utuh dan tidak digunakan lagi dibuang di sampah
medis 100%.
8. Pembuangan sampah tajam dan jarum dibuang dalam safety box 100 %
9. Jumlah petugas yang tertusuk jarum tahun 2019 tidak ada
10. Kepatuhan petugas melakukan cuci tangan sesuai SPO 100 %
11. Kepatuhan petugas menggunakan APD sesuai dengan kebutuhan 100 %
12. Pasien yang ditempatkan di ruang isolasi merupakan pasien isolasi 100%
13. Peralatan makan pasien infeksius dilakukan secara terpisah dengan
pasien yang lain 100%
14. Pasien dan pengunjung melakukan cuci tangan 80%
15. Semua diklat terlaksana sesuai jadwal
16. Kegiatan surveilans baik harian maupun bulanan dilaksanakan 80%
17. Kegiatan sterilisasi alat dilaksanakan 100%.
18. Manajemen linen dilaksanakan sesuai dengan SPO 100%.
19. Monitoring obat dan peralatan kadaluarsa terutama alat kesehatan 100%.
20. Pengelolaan limbah baik padat maupun cair dilakukan dengan cara yang
benar 100%
21. Kegiatan pelayanan makan dan permesinan sesuai dengan SPO 90%
22. Suhu udara dan kelembaban sesuai standar
23. Angka hasil audit unit kerja ≥80 %
24. Angka hasil audit kepatuhan bundles HAIs ≥80 %
25. Pembersihan ruangan dilakukan sesuai SPO
26. Mutu air, alat, udara tidak melebihi baku mutu
27. Etika batuk pada petugas mencapai ≥80 %
28. Praktek menyuntik aman dilakukan 100% sesuai SPO
29. Mendapatkan data pola kuman RS dan mengawasi penggunaan
antimiroba secara aman sesuai pola kuman.
30. Penanganan alat medis single-use yang di re-use 100 % sesuai SPO.
31. Pengelolaan dan pembuangan darah dan komponen darah dilakukan
100% sesuai SPO
V. RUANG LINGKUP
Ruangan / unit yang dilakukan pelaksanaan kegiatan dari program adalah
semua area pelayanan pasien, semua staf di rumah sakit, dan area
pengunjung rumah sakit.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1. Kepatuhan Cuci Tangan

Analisa:

1. Angka kepatuhan cuci tangan pada bulan April sebesar 92%.

2. Pada bulan Mei dan Juni kepatuhan cuci tangan sebesar 93% dan mengalami
peningkatan 1% dari bulan sebelumnya.
3. Hal ini dipengaruhi dengan perubahan metode pengambilan data audit hand
hygiene.
4. Angka Kepatuhan belum memenuhi standar (Standar : 100 %), namun sudah ada
sedikit peningkatan di triwulan 2.
5. Ketersediaan fasilitas cuci tangan : 100 % lengkap.

Rencana Tindak lanjut :

1. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan dengan cara membuat poster,


kampaye kebersihan tangan
2. Memberikan fasilitas cuci tangan yang baik dan sesuai prosedur

2. Surveilans HAIs

Analisa :

1. HAIs VAP, ISK pada triwulan II tidak ada (permil)

2. HAIs ILO/IDO pada triwulan II tidak ada (persen)

3. HAIs Plebitis pada triwulan II ruang Flamboyan 10 permil mengalami peningkatan


6% dibandingkan ruang Mawar 4 permil

4. HAIs Plebitis pada triwulan II di ruang Anggrek 10 permil mengalami penurunan


1% dibandingkan dengan ruang Asoka 11 permil

5. HAIs Plebitis pada triwulan II di ruang ICU 29 permil mengalami peningkatan 22%
dibandingkan dengan ruang Tulip 7 permil.
6. Untuk ruang ICU mengalami peningkatan dibandingkan dengan ruangan lain, hal
ini berdasarkan di hitung jumlah hari pemasangan infus pasien lebih sedikit.

Rencana Tindak lanjut :

1. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan dengan cara membuat poster,


kampaye kebersihan tangan dan sosialisasi bundles Plebitis
2. Meningkatkan pengetahuan dalam tindakan aseptik seperti pemberian
alkoholisme intra vena perifer.
3. Pengajuan pengadaan CLL (Cateter Long Line) untuk bayi dan anak yang
mendapatkan terapi khusus

3. Kepatuhan pemakaian APD

Analisa :

1. Pada bulan April angka kepatuhan pemakaian APD sebesar 85%

2. Pada bulan Mei angka kepatuhan pemakaian APD sebesar 87% dan mengalami
peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

3. Pada bulan Juni angka kepatuhan pemakaian APD sebesar 90% dan mengalami
peningkatan 3% dari bulan sebelumnya

4. Kepatuhan pemakaian APD sasaran 100%

5. Kelengkapan APD : 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan kepatuhan penggunaan APD yang benar dengan cara membuat
poster, kampaye cara memakai dan membuang APD seperti sensy gloves dan
masker
2. Memberikan fasilitas APD yang baik dan sesuai prosedur

4. Penanganan Limbah

Analisa :

1. Pada bulan April angka kepatuhan penanganan limbah sebesar 85%

2. Pada bulan Mei angka kepatuhan penanganan limbah sebesar 87% dan
mengalami peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

3. Pada bulan Juni angka kepatuhan penanganan limbah sebesar 88% dan
mengalami peningkatan 1% dari bulan sebelumnya

4. Penanganan Limbah sasaran 100%

5. Kelengkapan Fasilitas Limbah : 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan penanganan limbah yang benar dengan cara sosialisasi caranya
sesuai prosedur
2. Memberikan sosialisasi pentingnya bila pembuangan limbah yang salah berakibat
fatal
3. Memberikan fasilitas pembuangan limbah yang baik dan sesuai prosedur

5. Penanganan Linen

Analisa :

1. Pada bulan April angka kepatuhan penanganan linen sebesar 85%

2. Pada bulan Mei angka kepatuhan penanganan linen sebesar 88% dan mengalami
peningkatan 3% dari bulan sebelumnya

3. Pada bulan Juni angka kepatuhan penanganan linen sebesar 90% dan
mengalami peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

4. Penanganan Linen sasaran 100%

5. Kelengkapan Fasilitas Penanganan Linen : 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan penanganan linen yang benar dengan cara sosialisasi caranya
sesuai prosedur
2. Memberikan sosialisasi pentingnya bila pencucian linen yang salah
berakibat fatal
3. Memberikan fasilitas pembuangan linen yang baik dan sesuai prosedur

6. Penanganan sterilisasi

Analisa :

1. Pada bulan April angka kepatuhan penanganan sterilisasi sebesar 85%

2. Pada bulan Mei angka kepatuhan penanganan sterilisasi sebesar 87% dan
mengalami peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

3. Pada bulan Juni angka kepatuhan penanganan sterilisasi sebesar 90% dan
mengalami peningkatan 3% dari bulan sebelumnya

4. Penanganan Sterilisasi sasaran 100%

5. Kelengkapan Fasilitas Penanganan Sterilisasi : 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan penanganan sterilisasi yang benar dengan cara sosialisasi caranya
sesuai prosedur
2. Memberikan fasilitas penanganan sterilisasi yang baik dan sesuai prosedur
7. Penanganan Gizi

Analisa :

1. Pada bulan April angka kepatuhan penanganan gizi sebesar 88%

2. Pada bulan Mei angka kepatuhan penanganan gizi sebesar 90% dan mengalami
peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

3. Pada bulan Juni angka kepatuhan penanganan gizi sebesar 92% dan mengalami
peningkatan 2% dari bulan sebelumnya

4. Penanganan gizi sasaran 100%

5. Kelengkapan Fasilitas Penanganan Gizi: 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan penanganan gizi yang benar dengan cara sosialisasi caranya
sesuai prosedur
2. Memberikan fasilitas penanganan gizi yang baik dan sesuai prosedur
8. Penangaan Kamar Jenazah

Analisa :

1. Penanganan Kamar Jenazah rata-rata triwulan 2 sebesar 100% (sasaran 100%).


Hal ini disebabkan prosedur dilakukan hanya sebagai transfer jenazah.

2. Kelengkapan Fasilitas Penanganan Kamar Jenazah: 100% ( Sasaran 100%)

Rencana Tindak lanjut :


1. Meningkatkan penanganan kamar jenazah yang benar dengan cara sosialisasi
caranya sesuai prosedur
2. Memberikan fasilitas penanganan kamar jenazah yang baik dan sesuai
prosedur

9. Pembersihan ruangan: sudah dilakukan sesuai SPO

10. Hasil pemeriksaan outlet IPAL dan air bersih : baik, tidak melebihi baku mutu.

11. Tidak Ada karyawan tertusuk benda tajam selama Triwulan 2 2019

12. Ada pasien yang dirawat di ruang isolasi selama Triwulan 2 2019 dengan
kasus TB.
13. Etika batuk pada petugas sebanyak 55 %

14. Praktek menyuntik yang aman telah 100% dilakukan.

15. Ada kegiatan diklat pada bulan Mei 2019 ( IHT PPI tanggal 22 Mei 2019 ).

16. Tidak ada renovasi pada triwulan 2 2019

17. Ada Kegiatan Kesehatan Karyawan pada bulan Juni 2019 (vaksin ketiga)
18. Tidak ada outbreak pada bulan triwulan 2 2019.
19. Belum didapatkan data pola kuman RS.
20. Pengelolaan alat medis single use yang di re-use 100% sesuai SPO.
21. Pengontrolan permesinan telah dilakukan pemeliharaan AC, pemanas air, dan
termostat pada kulkas.
22. Pengelolaan dan pembuangan darah dan komponen darah dilakukan 100%
sesuai SPO.
23. Pemeriksaan mutu air dilakukan 1 bulan sekali
24. Tidak ada laporan karyawan tertusuk benda tajam bekas pakai dan terpajan
cairan beresiko
25. Pemantauan obat dan alkes kadaluarsa.
26. Pemantauan ruang isolasi (di ruang rawat inap asoka, flamboyan, anggrek,
tulip)

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Laporan ini merupakan hasil surveilans dan audit selama bulan Januari-Maret
2019.

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Audit kepatuhan cuci tangan : dilakukan oleh IPCN setiap seminggu sekali,
menggunakan daftar tilik standar WHO.
2. Surveilans HAIs: dilakukan oleh IPCN setiap hari, menggunakan daftar tilik
surveilans.
3. Audit PPI di unit kerja: dilakukan seminggu sekali oleh IPCN ke tiap unit
bergantian, menggunakan daftar tilik sesuai unit yang diaudit.
4. Pemantauan suhu dan kelembaban di unit kerja: dilakukan setiap hari oleh
IPCLN / IPCN dan ditulis pada lembar pemantauan suhu dan kelembapan.
5. Pemantauan mutu sterilisasi : dilakukan setiap alat disterilkan, dilakukan
oleh petugas unit sterilisasi, tertera pada buku pencatatan dan ditempel bukti
indicator tape
6. Pemantauan linen dan laundry : dilakukan oleh IPCN dua minggu sekali
menggunakan daftar tilik.
7. Pemeriksaan swab tangan petugas: dilakukan satu kali dalam satu tahun,
mengirim tiga orang petugas ke laboratorium luar.
8. Pemantauan pengelolaan limbah RS : dilakukan dua kali sebulan oleh
IPCLN.
9. Pemantauan pembersihan ruangan : dilakukan di minggu terakhir setiap
bulan, IPCLN/ IPCN masing-masing unit sebagai penanggung jawab.
10. Pemeriksaan mutu air dan alat : kerja sama dengan pihak laboratorium luar
mengambil sampel setiap 6 bulan
11. Laporan karyawan tertusuk benda tajam bekas pakai dan terpajan cairan
beresiko : insidental jika ada kejadian, sesuai alur pelaporan.
12. Pemantauan obat dan alkes kadaluarsa: sesuai laporan dari kepala instalasi
farmasi.
13. Pemantauan ruang isolasi: dilakukan 3 kali sebulan oleh IPCN,
menggunakan ceklist
14. Pemantauan kamar jenazah : dilakukan sebulan sekali oleh IPCN,
menggunakan ceklist
15. Monitoring kepatuhan etika batuk : pemantauan insidental pada jam kerja
IPCN
16. Pemantauan praktek menyuntik yang aman: dilakukan sebulan sekali oleh
IPCN menggunakan ceklist
17. ICRA renovasi : dilakukan jika ada renovasi, menggunakan formulir
pemberian izin konstruksi, dan formulir pemantauaan sesuai grading risiko
renovasi/pembangunan yang akan dilakukan.
18. Kesehatan karyawan : dilakukan pemeriksaan pada karyawan yang sakit,
dan MCU dan vaksinasi dengan target seluruh karyawan per tahun,
diutamakan karyawan pada unit kerja yang berisiko.
19. Kegiatan diklat : diklat luar bagi tim PPI (kursus dasar dan kursus lanjutan),
dan inhouse training tiga tahun sekali, sosisalisasi pada orientasi pegawai
baru.
1. Investigasi jika terjadi outbreak : pengkajian jika terjadi outbreak dengan
melakukan root case analysis dan PDSA
2. Pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara aman :
menyesuaikan dengan pola kuman RS.
3. Pemantauan pengelolaan alat medis single-use yang di re-use : dilakukan
oleh IPCLN Unit Steril terhadap pelabelan dan dokumentasi pengguna alat.
4. Pemantauan kegiatan penyediaan makanan / gizi : dilakukan oleh IPCN
Instalasi Gizi sebulan sekali.
5. Pemantauan pengontrolan permesinan : dilakukan oleh IPCN/IPSRS
(Teknisi) sesuai buku ekspedisi teknisi dan jadwal engineering control
6. Pemantauan pengelolaan dan pembuangan darah dan komponen darah :
dilakukan oleh IPCN seminggu sekali dengan memantau di unit kerja terkait.

VIII. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

I. KEJADIAN Healthcare Associated Infections (HAIs)

Adalah kejadian infeksi yang ditemukan pada pasien yang sedang dalam
perawatan di RS Medika Stannia dengan muncul tanda klinis setelah 2x24 jam
dirawat

A.Kegiatan Case Finding bulan April - Juni 2019

N Kejadian Pembanding angka infeksi Standar Jumlah Definisi operasional


o infeksi RS RSMS insiden TW
Nosokomial 1 2019
RSMS RSBT

IDO (Infeksi
Rate inf: Σ kasus IDO x 100
1 Daerah 0 0 ≤2% 0
Σ kasus operasi
Operasi)
ISK (infeksi
Rate inf: Σ kasus ISK x 1000
2 Saluran 0 0 ≤4,7‰ 0
Σ hari pemakaian alat (kateter)
Kemih)
Phlebitis ≤20‰ Rate Inf : ∑ Kasus Phlebitis x 1000
3 25 ‰ 7,79‰ 0
(1 bulan) ∑ Hari pemakaian kateter perifer
Rate Inf : ∑ Kasus VAP x 1000
4 VAP 0 0 ≤5,8‰ 0
∑ Hari pemakaian veentilator

Analisa :
1. Peningkatan HAIs Phlebitis di RS Medika Stannia sebesar 25‰ dibandingkan
dengan RS Bakti Timah sebesar 7,79‰ mengalami peningkatan 17%
2. HAIs Phlebitis mengalami penurunan pada triwulan 2 dibandingkan triwulan 1

Rencana Tindak Lanjut :


1. Meningkatkan pengetahuan bundle phlebitis dan pengetahuan cara desimfktan
yang benar
2. Tetap melakukan perbandingan dengan RS Bakti Timah agar menjadi acuan
untuk mutu RS

II. LAPORAN KARYAWAN TERTUSUK BENDA TAJAM DAN ATAU TERPAJAN


CAIRAN / BENDA BERESIKO
Tabel karyawan yang terpajan darah dan benda tajam Triwulan 2 Tahun 2019

NO PAJANAN JUMLAH KARYAWAN


IGD RWJ/ RWI VK OK ICU Kesling LAB LAUNDRY/
HD CS

1 Perlukaan kulit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(tertusuk benda
tajam)
2 Pajanan pada kulit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
yang luka
3 Pajanan pada 0 0 0 0 0 0 0 0 0
selaput mukosa
(mata,hidung,
Mulut)

III. KEGIATAN DIKLAT


Tidak ada kegiatan diklat pada bulan Triwulan 1 tahun 2109
IV. PEMANTAUAN OBAT KADALUARSA
Sesuai data dari instalasi farmasi jumlah obat-obatan regular yang kadaluarsa
pada triwulan 2 tidak ditemukan:

V. REKOMENDASI
1. Orientasi pegawai baru terhadap petugas house keeping.
2. Edukasi personel laundry ttg penanganan terpapar B3 oleh bagian
Kesling / K3RS
3. Cat tiang infus, tabung oksigen, dan box/bed pasien yang berkarat.
4. Pengadaan alat mandi pasien terutama pasien VIP
5. Pemasangan exhaust fan di apotikdi tempat meracik obat, isolasi ruang
Anggrek, Flamboyan dan Asoka, Laboratorium, IGD
6. Sosialisasi kepada dokter spesialis kandungan dan bedah untuk
mematuhi bundles IDO
7. Sosialisasi kembali cuci tangan , mengadakan lomba cuci tangan, dll
8. Memberikan sanksi administratif pada unit yang tidak patuh
menggunakan APD
9. Meningkatkan monitoring ED obat.
10. Dihimbau kepada seluruh staf RS untuk tidak masuk unit gizi
tanpa APD
11. Surat edaran kembali untuk kultur dan resistensi untuk
mendapatkan pola kuman
12. Mengadakan MCU karyawan dan program vaksinasi karyawan
13. Pembersihan ruangan kembali rutin dilakukan karena banyak
unit-unit yang menumpuk debu.
14. Koordinasi antara pemilik, bagian umum, kontraktor, dan tim PPI
jika ada rencana renovasi sehingga memiliki data angka kuman
udara pre renovasi
15. Menyediakan penghisap debu setiap ada renovasi.
16. Segera mendapatkan data pola kuman RS berkoordinasi dengan
PPRA.
VI. PENUTUP
Kami berharap laporan kami ini bermanfaat bagi rumah sakit untuk
menentukan
kebijakan dan arah strategis ke depan sehingga RS Medika Stannia akan
benar-benar menjadi pelayanan unggulan di mata masyarakat,yang
menjunjung tinggi peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Sungailiat, 05 Juli 2019


Ketua Komite PPI Sekretaris

dr. Yuliandi A Sp.B Nudia Nashita, AMK


LAPORAN DAN EVALUASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI TRIWULAN II

RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA


SUNGAILIAT
2019

Anda mungkin juga menyukai