Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

‫ر لاا مر َْم لّل ْا لوا ْ رَّم َل مو ْن لِ ملا ْ ْبار ل ل ا ْ ْ م‬


‫د لَ لْا‬ ْ ‫رَّم ِْ ملَصَ ا ل ب ْاا بىلارَّمنِ لل ملا ْ لَّْ ْْوَا ْ ر بَِّ َْْا ْبا ْر م‬
‫ْر م ْع لن ملا ْر بنااَ ْ منَص‬
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita karunia iman
dan Islam nikmat yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu mendapatkan
hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Sebuah pujian yang hanya layak
dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya milik Allah. Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah swt.


Pada kesempatan kali ini bahasan kita adalah mengenai Nikmatnya beribadah kepada Allah SWT. Nikmat secara
etimologi adalah berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti segala kebaikan, keenakan dan semgala rasa
kebahagian. Sesuatu yang dapat bermanfaat baik didunia maupun diakhirat seperti ilmu , amal dan akhlaq. Lalu
mungkinkah kenikmatan itu bisa kita rasakan dalam beribadah kepada Alla SWT ? Tentu jawabannya adalah sangat
mungkin sekali. Karena sejatinya kenikmatan itu muaranya berada didalam hati dan perasaan seseorang. Bagi
kebanyakan orang , mungkin durian adalh buah yang paling lezat dan nikmat dikarenakan aromanya yang sangat
khas dan juga rasanya yang sangat lezat.Namun coba kita bayangkan bagi sebaian orang yang tidak suka terhadap
durian tersebut, jangankan memakannya baunya sajapun sudah tidak enak baginya.

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah swt. Sama halnya dengan beribadah kepada Allah SWT. Ada sebagian
orang yang ketika ia beribadah kepada Allah merasakan kenikmatan iman yang berada di dalam dadanya, dan ada
juga manusia yang tak suka bahkan tidak bisa merasakan kenikmatan ibadah kepada Allah, itu semua di karnakan
tidak adanya iman dalam hati manusia tersebut. Iman itu lah yang bisa merasakan kenikamatan beribadah tersebut
bukan panca indra atau yang lain nya. Jika kita merasakan nikmatnya buah buahan dengan menggunakn lidah
namun berbeda dengan ibadah, untuk merasakan nikmat beribadah kita harus menggunakan iman kepada Allah
SWT. Rasulullah juga bersabda,
َ ‫ااا ِْْ مع لْا ْ ْن ل ْاَاْ ْ َا‬
‫ِنا‬ َ ‫اا ْاط لب‬
‫ِن ل‬ ‫ ْي لِارَّم ْن لَ لاَا مو لِا ْي مَ لَصارَّم َل لص لِ ل َا سَُلْ ْ ل‬: «
ْ ‫َاِ ْ ْاا َن‬
‫ْل لاق لع ْاا اقَا‬ ْ ‫ْ ْرًّبا ْ من ِْبار م ْ لاَا ْن مِ ْاا ل‬
‫ر‬
‫ْ لق م من ْْ لَا لحَِْاَا ْ لَ َل ِْ لل َلَص ْاا َنِ َا‬
‫ر‬
“Akan‫ا‬merasakan‫ا‬manisnya‫ا‬iman,‫ا‬seorang‫ا‬yang‫ا‬ridha‫ا‬Allah‫ا‬sebagai‫ا‬Rabbnya,‫ا‬Islam‫ا‬sebagai‫ا‬agamanya,‫ا‬dan‫ا‬
Muhammad‫ا‬shallallahu‫‘ا‬alaihi‫ا‬wa‫ا‬sallam‫ا‬sebagai‫ا‬rasul.”‫(ا‬HR.‫ا‬Muslim‫ا‬no.‫ا‬56)

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah swt. Dari hadis tersebut dapat kita simpulkan bahwa iman itu rasanya
manis dan tentu saja rasa manis tersebut hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang benar-benar jujur kecintaannya
kepada Allah SWT dan Rosulnya. Orang-orang yang Fasiq, Ahli maksiat dan orang-orang kafir, tentu saja tak akan
pernah bisa untuk merasakan yang namanya kenikmatan Iman kepada Allah SWT. Jika iman itu dapat dirasakan dan
rasanya manis, maka begitu juga dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan baik ibadah lahir maupun ibadah batin.
Rosulullah SAW telah mencontohkan kepada kita ketika beliau mengerjakan ibadah sholat.
Hadirin kaum muslimin yang di muliakan Allah SWT. Al Imam Ahmad bin Harb Rahimahullah Berkata, “Aku‫ا‬
beribadah kepada Allah selama 50 tahun, tapi aku tidak mendapatkan kenikmatan manisnya ibadah sampai aku
meninggalkan tiga perkara.(1) Aku tinggal mencari ridho manusia hingga aku mampu mengatakan yang benar, (2)
Aku tinggalkan pertemanan dengan para pendosa hingga aku berteman dengan orang-orang yang shaleh, (3) Aku
tinggalkan manisnya dunia hingga aku mendapatkan manisnya Akhirat”

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah swt. Dari perkataan imam Ahmad bin Harb tersebut dapat kita ambil
pelajaran , bahwa jika kita ingin merasakan nikmatnya ibadah kepada Allah maka lakukan lah 3 hal tersebut.
Demikianlah yang sepat saya sampaikan, apabila ada jarum yang patah jangan simpan dalam laci, apabila ada kata
saya yang salah jangan disimpan dalam hati, akhirul kalam Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai