Kti Potensi Carbon Capture Storage Untuk Peningkatan Produksi Minyak Dan Gas Serta Mitigasi Emisi Co2 Di Indonesia
Kti Potensi Carbon Capture Storage Untuk Peningkatan Produksi Minyak Dan Gas Serta Mitigasi Emisi Co2 Di Indonesia
PROGRAM STUDI/DEPARTEMEN
GEOFISIKA/GEOSAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2020
LEMBAR PENGESAHAN
2
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarism
dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa
Berprestasi.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar dengan jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Dengan jumlah populasi yang besar ini mengakibatkan melonjaknya
kebutuhan energi seperti untuk transportasi dan kebutuhan rumah tangga,
industri, dan lainnya. Sebenarnya ada berbagai pilihan untuk memenuhi
kebutuhan energi di Indonesia. Energi panas bumi dan matahari memiliki emisi
rendah, tetapi biaya produksinya masih tinggi, yaitu sebesar Rp2.000 per kWh
untuk tenaga surya dan Rp1.100 - Rp1.200 per kWh untuk panas bumi. Bahan
bakar fosil (batu bara, minyak dan gas alam) dengan biaya produksi rendah
tetapi berkontribusi besar pada emisi gas, tetapi masih merupakan sumber
energi utama di Indonesia. Dengan cadangan minyaknya sekitar 3,7 miliar
barel sudah mencukupi untuk 11 - 12 tahun ke depan dengan produksi 700.000
- 800.000 barel per hari. Konsumsi minyak Indonesia saat ini sekitar 1,5 juta
barel per hari. Dengan asumsi pertumbuhan konsumsi minyak 6% per tahun,
kebutuhan minyak akan menjadi 2,7 juta barel per hari pada tahun 2025.
(Pengkajian Energi Universitas Indonesia, 2006). Pertumbuhan konsumsi
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan populasi.
Mengingat besarnya jumlah emisi karbon yang disumbangkan oleh Indonesia,
mengurangi emisi karbon penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan
dan memerangi perubahan iklim.
5
1.2.2 Bagaimana teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dapat
memitigasi emisi karbon yang semakin meningkat?
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbon Dioksida
CO2 atau karbon dioksida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari satu
atom C (karbon) dan dua O (oksida) juga memiliki ikatan kovalen antara atom C
dan O. Senyawa ini berwujud gas pada temperatur dan tekanan standar dan berada
di atmosfer.
Penggunaan bahan bakar fosil adalah sumber utama CO2. CO2 juga dapat
dipancarkan dari dampak langsung yang disebabkan manusia pada kehutanan dan
penggunaan lahan lainnya, seperti melalui deforestasi, pembukaan lahan untuk
pertanian, dan degradasi tanah. Keberadaan CO2 yang merupakan kontributor
utama dalam pemanasan global membuat penipisan lapisan ozon dan menyebabkan
efek rumah kaca. Gas CO2 di produksi hampir 65% dari hasil pembakaran bahan
bakar fosil, seperti dari sumber batu bara, minyak, gas alam dan biomassa.
Banyakya CO2 yang terakumulasi di atmosfer saat ini tengah menjadi sorotan dunia
karena menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
7
2.2 Gambaran Carbon Capture Storage (CCS)
Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) teknologi CCS
merupakan salah satu teknologi yang dapat memitigasi pemanasan global dengan
mengurasi emisi karbon dioksida ke atmosfer. Teknologi ini berupa rangkaian
proses terkait satu sama lain, dimulai dari pemisahan dan penangkapan (capture)
CO2 dari sumber emisi gas, pengangkutan CO2 yang tertangkap (transportation)
kemudian menyimpan CO2 yang tertangkap ke tempat penyimpan (storage).
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sumber Emisi Gas CO2, Capturing dan Transimisinya
Gas CO2 dapat berasal dari beberapa sumber diantaranya pembakaran
bahan bakar fosil, pembakaran biomassa, pernafasan makhluk hidup,
tumpukan sampah, letusan gunung api, besi baja bahkan dari lahan pertanian
yakni dari tanah maupun tanaman itu sendiri. Pada gambar 3.1 telihat sumber
emisi gas carbon yang dapat menyebabkan terjadinya global warming. Bila
emisi carbon tersebut tidak dikendalikan, dikhawatirkan dapat meningkat
suhu udara.
Selain itu Geothermal, energi surya, batu bara, serta industri minyak
dan gas alam juga sumber emisi CO2 industri di Indonesia. Jawa dan Sumatera
adalah daerah dengan sumber emisi CO2 industri terbanyak. Jumlah emisi CO2
yang dihasilkan dari pabrik pengolahan minyak dan gas diperkirakan sekitar
17,5 juta ton per tahun. Meningkatnya populasi Indonesia (khususnya populasi
kelas menengah), peningkatan pendapatan per kapita dan rasio elektrifikasi
9
yang lebih rendah secara struktural harus menyiratkan pertumbuhan signifikan
dalam permintaan listrik. Karena pertumbuhan permintaan ini, PLN (Badan
Usaha Milik Negara) mengusulkan Rencana Pengembangan Listrik Sepuluh
Tahun untuk membangun beberapa pembangkit listrik yang akan didominasi
oleh batubara. Oleh karena itu, pembangkit listrik berbahan bakar fosil masih
akan menjadi kontributor utama emisi CO2 di Indonesia.
Gambar 3.2 Emisi gas CO2 dalam ribuan ton pada tahun 2004 di Indonesia.
(Sumber: Samiaji, 2010)
10
dikeluarkan untuk penangkapan CO2, terlihat bahwa oxy fuel berada pada
biaya terendah dan tertinggi nomor satu diantara metode lainnya.
11
studi yang dilakukan oleh LEMIGAS pada awal 2003 hingga 2005 yang
meneliti potensi CO2-EOR dalam hubungannya dengan penyimpanan CO2
di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Singkatnya, jelas bahwa CCS penting dan ada potensi signifikan di
Indonesia berdasarkan status ekonomi saat ini dan pertumbuhan populasi yang
mengarah pada emisi CO2 yang lebih tinggi yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dan menyebabkan perubahan iklim, dengan terus mengembangkan
proyek-proyek EOR yang telah dilakukan di Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan. Selain itu, harus didukung oleh peraturan yang kuat terkait dengan
pemberian biaya oleh pemegang kepentingan yang berpartisipasi dalam produksi
emisi karbon, untuk mengembangkan proyek CCS ini di Indonesia.
13
Daftar Pustaka
14