Anda di halaman 1dari 3

RSUD dr.

Abdoer Rahem
SUPERVISI PEKERJAAN KEFARMASIAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/240.18/431.518.2/2021 0 1/2

Ditetapkan oleh;
Direktur

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


OPERASIONAL 13 Januari 2022
dr. ROEKMY PRABARINI A, M.Kes.
Pembina
NIP. 19700228 200212 2 001
PENGERTIAN  Supervisi adalah proses kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan
pekerjaan kefarmasian, meliputi: pelayanan kefarmasian dalam bentuk
pelayanan farmasi klinik dan pelaksanaan pengelolaan sediaan farmasi,
alat Kesehatan dan barang medis habis pakai di RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo.
 Pekerjaan kefarmasian adalah suatu kegiatan proses terintegrasi antara
pelayanan kefarmasian dan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan barang medis habis pakai berdasarkan prinsip pharmaceutical care
dan good pharmacy practice (GPP) guna menjamin mutu dan
kerasionalan penggunaannya.
 Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan barang medis habis pakai guna mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
 Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan barang medis habis
pakai adalah suatu rangkaian proses berkesinambungan yang dimulai
dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pencatatan serta pelaporan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
 Sediaan Farmasi adalah sediaan farmasi yg terdiri dari obat, bahan
obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, reagensia, radio
farmasi dan gas medis.
 Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari proses penyiapan dokumen
kerja hingga pembuatan laporan kegiatan selesai dilakukan.
TUJUAN 1. Tercapainya peningkatan mutu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di
Rumah Sakit.
2. Tercapainya kerasionalan penggunaan obat.
3. Tersedianya prosedur dan tata cara kegiatan supervisi pekerjaan
kefarmasian.
RSUD dr. Abdoer Rahem
SUPERVISI PEKERJAAN KEFARMASIAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/240.18/431.518.2/2021 0 2/2

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Nomor:


HK.01.07/VIII.1/469/2018 Tanggal 30 Mei 2018 tetang Kebijakan Pelayanan
kefarmasian dan penggunaan sediaan farmasi (obat), Alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai (BMHP) di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
PROSEDUR 1. Pelaksanaan supervisi pekerjaan kefarmasian oleh petugas farmasi
(Ka.IFRS & Koordinator) sesuai jadwal dinas yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan kegiatan supervisi di area yang telah ditentukan dengan
fokus kegiatan sebagai berikut:
a) Pemilihan dan Perencanaan Perbekalan Kesehatan untuk area:
Gudang farmasi
b) Penyimpanan, untuk area: Gudang dan depo farmasi
c) Pengkajian dan pelayanan resep; Dispensing, untuk area depo
farmasi
d) Pemberian obat, untuk area: depo farmasi dan ruang rawat inap
e) Kegiatan produksi/reformulasi, untuk area: produksi farmasi
3. Pelaksanaan kegiatan penilaian area yang disupervisi oleh petugas
sesuai dengan isian formulir supervisi.
4. Pelaksanaan penilaian hasil kegiatan supervisi oleh petugas dengan
kriteria penilaian:
a) Baik, mempunyai nilai 3 (tiga) yaitu dari minimal 3 sampel
yang disupervisi, seluruhnya memenuhi persyaratan.
b) Cukup, mempunyai nilai 2 (dua) yaitu dari minimal 3 sampel
yang disupervisi, hanya 2 (dua) yang memenuhi persyaratan.
c) Kurang, mempunyai nilai 1 (satu) yaitu dari minimal 3 sampel
yang disupervisi, hanya 1 (satu) yang memenuhi persyaratan.
5. Pelaksanaan penentuan hasil kegiatan supervisi oleh petugas dengan
kriteria penilaian sebagai berikut:
a) Baik, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir ≥
91
b) Cukup, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir
75 s/d 90
c) Kurang, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir
≤ 74
6. Pembuatan usulan tindak lanjut perbaikan atas temuan hasil supervisi
“kurang” memenuhi standar dengan usulan oleh petugas:
RSUD dr. Abdoer Rahem
SUPERVISI PEKERJAAN KEFARMASIAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/240.18/431.518.2/2021 0 3/2

a) Pelaksanaan edukasi ulang kepada seluruh SDM yang terlibat,


atau
b) Usulan perbaikan alat/penggantian alat bantu pelayanan, atau
c) Perubahan kebijakan/prosedur kerja, atau
d) Kegiatan koordinasi dengan unit kerja terkait
e) Usulan kegiatan lainnya
7. Pendokumentasian hasil kegiatan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai