0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen ini menjelaskan tentang supervisi pekerjaan kefarmasian di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dan menjamin kerasionalan penggunaan obat. Supervisi dilakukan oleh petugas farmasi dan mencakup pemantauan terhadap pelayanan farmasi klinik, pengelolaan obat, dan penilaian hasil supervisi untuk perbaikan lebih lanjut.
Dokumen ini menjelaskan tentang supervisi pekerjaan kefarmasian di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dan menjamin kerasionalan penggunaan obat. Supervisi dilakukan oleh petugas farmasi dan mencakup pemantauan terhadap pelayanan farmasi klinik, pengelolaan obat, dan penilaian hasil supervisi untuk perbaikan lebih lanjut.
Dokumen ini menjelaskan tentang supervisi pekerjaan kefarmasian di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dan menjamin kerasionalan penggunaan obat. Supervisi dilakukan oleh petugas farmasi dan mencakup pemantauan terhadap pelayanan farmasi klinik, pengelolaan obat, dan penilaian hasil supervisi untuk perbaikan lebih lanjut.
OPERASIONAL 13 Januari 2022 dr. ROEKMY PRABARINI A, M.Kes. Pembina NIP. 19700228 200212 2 001 PENGERTIAN Supervisi adalah proses kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, meliputi: pelayanan kefarmasian dalam bentuk pelayanan farmasi klinik dan pelaksanaan pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan dan barang medis habis pakai di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Pekerjaan kefarmasian adalah suatu kegiatan proses terintegrasi antara pelayanan kefarmasian dan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan barang medis habis pakai berdasarkan prinsip pharmaceutical care dan good pharmacy practice (GPP) guna menjamin mutu dan kerasionalan penggunaannya. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan barang medis habis pakai guna mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan barang medis habis pakai adalah suatu rangkaian proses berkesinambungan yang dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pencatatan serta pelaporan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sediaan Farmasi adalah sediaan farmasi yg terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis. Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari proses penyiapan dokumen kerja hingga pembuatan laporan kegiatan selesai dilakukan. TUJUAN 1. Tercapainya peningkatan mutu pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Rumah Sakit. 2. Tercapainya kerasionalan penggunaan obat. 3. Tersedianya prosedur dan tata cara kegiatan supervisi pekerjaan kefarmasian. RSUD dr. Abdoer Rahem SUPERVISI PEKERJAAN KEFARMASIAN
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/240.18/431.518.2/2021 0 2/2
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Nomor:
HK.01.07/VIII.1/469/2018 Tanggal 30 Mei 2018 tetang Kebijakan Pelayanan kefarmasian dan penggunaan sediaan farmasi (obat), Alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo PROSEDUR 1. Pelaksanaan supervisi pekerjaan kefarmasian oleh petugas farmasi (Ka.IFRS & Koordinator) sesuai jadwal dinas yang telah ditetapkan. 2. Pelaksanaan kegiatan supervisi di area yang telah ditentukan dengan fokus kegiatan sebagai berikut: a) Pemilihan dan Perencanaan Perbekalan Kesehatan untuk area: Gudang farmasi b) Penyimpanan, untuk area: Gudang dan depo farmasi c) Pengkajian dan pelayanan resep; Dispensing, untuk area depo farmasi d) Pemberian obat, untuk area: depo farmasi dan ruang rawat inap e) Kegiatan produksi/reformulasi, untuk area: produksi farmasi 3. Pelaksanaan kegiatan penilaian area yang disupervisi oleh petugas sesuai dengan isian formulir supervisi. 4. Pelaksanaan penilaian hasil kegiatan supervisi oleh petugas dengan kriteria penilaian: a) Baik, mempunyai nilai 3 (tiga) yaitu dari minimal 3 sampel yang disupervisi, seluruhnya memenuhi persyaratan. b) Cukup, mempunyai nilai 2 (dua) yaitu dari minimal 3 sampel yang disupervisi, hanya 2 (dua) yang memenuhi persyaratan. c) Kurang, mempunyai nilai 1 (satu) yaitu dari minimal 3 sampel yang disupervisi, hanya 1 (satu) yang memenuhi persyaratan. 5. Pelaksanaan penentuan hasil kegiatan supervisi oleh petugas dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a) Baik, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir ≥ 91 b) Cukup, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir 75 s/d 90 c) Kurang, apabila area yang disupervisi mendapatkan nilai akhir ≤ 74 6. Pembuatan usulan tindak lanjut perbaikan atas temuan hasil supervisi “kurang” memenuhi standar dengan usulan oleh petugas: RSUD dr. Abdoer Rahem SUPERVISI PEKERJAAN KEFARMASIAN
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/240.18/431.518.2/2021 0 3/2
a) Pelaksanaan edukasi ulang kepada seluruh SDM yang terlibat,
atau b) Usulan perbaikan alat/penggantian alat bantu pelayanan, atau c) Perubahan kebijakan/prosedur kerja, atau d) Kegiatan koordinasi dengan unit kerja terkait e) Usulan kegiatan lainnya 7. Pendokumentasian hasil kegiatan