Anda di halaman 1dari 24

ALGORITMA

PEMPROGRAMAN I
OUR MEMBERS!!!

1 Ahmad Fadlilah Ramadlan 223020503135

2 Theodorus Limbong 223020503095

3 Arbiyannoor Ilham Sanusie 223020503097

4 Amelia Frenety Perdi 223020503104

5 Andre Andrianus 223020503105


PERCABANGAN
APA SAJA MATERI YANG AKAN DI BAHAS ?

1 Notasi algoritma untuk analisis dengan satu kasus menggunakan konstruksi IF-THEN

2 Notasi algoritma untuk analisis dengan dua kasus menggunakan konstruksi IF-THEN-ELSE

Notasi algoritma untuk analisis dengan tiga kasus atau lebih menggunakan konstruksi IF-THEN-
3 ELSE bertingkat-tingkat

4 Notasi algoritma untuk masalah dengan dua kasus atau lebih menggunakan konstruksi CASE
APA ITU
PERCABANGAN ???
PERCABANGAN
 Pengertian  Macam jenis percabangan
Algoritma Percabangan sering disebut dengan 1. Percabangan 1 Kondisi
Flow Control dan Algoritma Pemilihan, adalah 2. Percabangan 2 Kondisi
suatu control/perintah yang digunakan untuk 3. Percabangan 3 Kondisi atau lebih
4. Percabangan “Case of …”
memberikan pilihan dalam 5. Percabangan Bersarang
menentukan/mengatur jalan perintah dalam
suatu program .
Percabangan ini dipakai untuk seleksi terhadap
nilai-nilai, kemudian nilai tersebut akan
melakukan perintah berdasarkan nilai yang
diberikan.
1
Notasi algoritma untuk analisis
dengan satu kasus menggunakan
konstruksi IF-THEN

IF-THEN (jika-maka)
Satu Kasus
Menggunakan konstruksi IF-THEN (jika-maka) dalam
bentuk pernyataan :
if kondisi then
instruksi (dapat berupa satu atau lebih
endif pernyataan)

Ket. Kondisi → berupa ekspresi yang menghasilkan true atau false


Instruksi → pernyataan yang akan dilaksanakan jika kondisi yang dipasangkan

 Instruksi sesudah kata then adalah instruksi yang hanya akan


dilaksanakan/dikerjakan bila kondisi bernilai benar (true). Bila
kondisi bernilai salah (false), tidak ada instruksi apapun yang
dikerjakan
 Kata endif sengaja ditambahkan untuk mempertegas awal dan
akhir struktur IF-THEN
 Instruksi yang dilakukan bisa satu, dua atau lebih
IF-THEN (jika-maka) dalam bentuk FlowChart
mulai 1. Mulai
2. Masukan kondisi/ekspresi (jika bernilai benar
maka akan dilanjutkan ke step selanjutnya, jika
salah
kondisi salah maka tidak ada yang dikerjakan)
benar
3. Instruksi jika kondisi bernilai benar
4. End/selesai
instruksi

end
CONTOH : 1 KASUS
Buatlah algoritma yang membaca sebuah bilangan bulat, lalu mencetak pesan “genap” jika
bilangan tersebut adalah genap. Bilangan genap adalah yang habis dibagi 2.

Dalam Pascal : Dalam Pseudocode:

Program Genap; Program Genap;


var deklarasi
x: integer; x: integer;
begin algoritma
write(‘masukan bilangan:’); write(‘masukan bilangan:’);
read(x); read(x);
if x mod 2 =0 then if x mod 2 =0 then
write(‘Genap’); write(‘Genap’);
end. endif
2
Notasi algoritma untuk analisis
dengan dua kasus menggunakan
konstruksi IF-THEN-ELSE

IF-THEN-ELSE
(jika-maka-kalautidak)
Dua Kasus
Menggunakan konstruksi IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalautidak)
dalam bentuk pernyataan:

if kondisi then
instruksi 1
else

instruksi 2
endif

 Instruksi 1 dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true), sebaliknya jika kondisi bernilai
salah (false), maka instruksi 2 yang akan dilaksanakan.
 else menyatakan ingkaran (negation) dari kondisi
IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalautidak)
dalam bentuk FlowChart
mulai
1. Mulai
2. Masukan kondisi/ekspresi (jika bernilai benar
kondisi
maka akan dilanjutkan ke instruksi 1, jika salah
benar salah maka akan dilanjutkan ke instruksi 2)
3. Instruksi 1 ( jika benar), instruksi 2 (jika salah)
Instruksi 1 Instruksi 2
4. End/selesai

end
CONTOH : 2 KASUS
Buatlah algoritma yang membaca sebuah bilangan bulat, lalu mencetak pesan “genap” jika
bilangan tersebut adalah genap, dan “ganjil” jika bilangan tersebut adalah ganjil. Bilangan genap
adalah yang habis dibagi 2.
Program Genap;
var
x: integer;
begin
write(‘masukan bilangan:’);
read(x);
if x mod 2 =0 then
Dalam Pascal :
begin
write(‘Genap’);
end
else
begin
write(‘Ganjil’);
end;
end.
3
Notasi algoritma untuk analisis dengan
tiga kasus atau lebih menggunakan
konstruksi IF-THEN-ELSE
bertingkat-tingkat
Tiga Kasus atau lebih
Menggunakan konstruksi IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak) bertingkat-tingkat dalam
bentuk pernyataan . Struktur ini merupakan yang paling kompleks jika dibandingkan dengan
struktur percabangan sebelumnya. Struktur percabangan if bersarang biasanya digunakan untuk
pemilihan beberapa kasus atau pernyataan bertingkat, ketika suatu pernyataan if di jalankan dan
bernilai benar (true) maka akan terdapat pernyataan IF lainnya di dalam blok tersebut.

4 Kasus

if kondisi 1 then
3 Kasus
instruksi 1
else
if kondisi 1 then
if kondisi 2 then
instruksi 1
instruksi 2
else
else
if kondisi 2 then
if kondisi 3 then
instruksi 2
instruksi 3
else if kondisi 3 then
else
instruksi 3
if kondisi 4 then
endif
instruksi 4
endif
endif
endif
endif
endif
endif
IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak)
dalam bentuk FlowChart
Mulai

1. Mulai
2. Masukan kondisi/ekspresi 1, 2, 3(jika bernilai
Kondisi
benar maka akan dilanjutkan ke instruksi 1 lalu
selesai, jika salah maka akan dilanjutkan ke
instruksi 2 apabila pada instruksi 2 sudah benar
akan selesai, begitu juga selanjutnya)
False
instruksi 1 instruksi 2
False
instruksi 3
False
3. Instruksi
4. End/selesai
True True True

Selesai
CONTOH: 3 KASUS ATAU LEBIH
Tulislah program yang membaca sebuah bilangan bulat, lalu menentukan apakah bilangan tersebut positif,negatif, atau nol.
program Percabangan_1;
var
bil : integer;
begin
write ('Masukan Bilangan : ');read(bil);
if (bil > 0) then
begin
writeln ('Positif');
end
Dalam Pascal : else
if (bil < 0) then
begin
writeln ('Negatif');
end
else
if (bil=0) then
begin
writeln ('Nol');
end;
end.
4
Notasi algoritma untuk masalah dengan
dua kasus atau lebih menggunakan
konstruksi CASE

“CASE OF…”
STUKTUR CASE…OF…
Untuk masalah dengan dua kasus atau lebih, konstruksi
CASE OF dapat menyederhanakan penulisan Struktur Case Of
IF..THEN..ELSE yang bertingkat-tingkat. CASE... OF...
merupakan struktur kontrol pemilihan alternatif, dimana Case kondisi Of
dapat dipilih salah satu pelaksanaanaksi diantara sejumlah nilai 1 = instruksi 1
alternatif kondisi yang disajikan. nilai 2 = instruksi 2
nilai 3 = Instruksi 3
….
Ket : nilai n = instruksi n
• Kondisi adalah sembarang ekspresi (aritmetika atau Boolean) yang
menghasilkan suatu nilai (Konstanta).
otherwise : instruksi x
• CASE memeriksa apakah nilai dari ekspresi tersebut sama dengan
salah satu dari : Nilai1 1, Nilai 2, ...., Nilai n.
• Jika nilai ekspresi sama dengan Nilai, maka instruksi endcase
• Jika tidak ada satupun nilai ekspresi yang cocok, maka pernyataan
sesudah Otherwise dikerjakan.
• Otherwise bersifat opsional, artinya boleh ditulis atau tidak didalam
konstruksi CASE
CONTOH : KONSTRUKSI CASE
Tulislah Algoritma yang membaca seluruh bilangan PROGRAM KonversiAngka Teks
{mencetak kata untuk angka 1 sampai 4}
bulat yang nilainya terletak antara 1 sampai 4,
lalumenuliskannya ke piranti keluaran. Misalnya : input DEKLARASI:
=1, maka output=’satu Angka : integer

ALGORITMA
read(angka)
if angka=1 then
write(’satu’)
Else
if angka = 2 then
write(’dua’)
DALAM STRUKTUR IF-THEN-ELSE Else
if angka=3 then
write(’tiga’)
Else
if angka=4 then
write(’empat’)
else
write(’angka yang dimasukan salah’)
endif
endif
endif
endif
Solusi dengan Case Of :

Program angka
Deklarasi :
A : integer Dalam Pascal :
Algoritma :
write(‘masukan angka 1-4:’) Program Angka;
read (A) Var
case A Of A:integer;
1 : write(‘satu’) Begin
2 : write(‘dua’) Write(‘Masukan angka 1-4’);
3 : write(‘tiga’) readln(A)
4 : write(‘empat’) case A Of
Otherwise 1: Write(‘satu’);
write(‘angka yang anda masukan 2: Write(‘dua’);
salah!’) 3: Write(‘tiga’);
EndCase 4: Write(‘empat’);
else
Write(‘Angka yang anda masukan
salah’);
end;
end;
SESI TANYA JAWAB
THANK YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai