PENYAKIT MENIERE
1. LATAR BELAKANG
Penyakit Meniere adalah sebuah keadaan yang ditandai dengan munculnya
serangan vertigo yang mendadak dengan mual dan muntah disertai hilangnya fungsi
pendengaran serta rasa mendengung pada telinga (tinnitus yang biasanya unilateral).
Meskipun penyebab penyakit meniere masih tidak jelas, diperkirakan bahwa penyakit
ini disebabkan akibat gangguan keseimbangan antara produksi dan readsorpsi cairan
endolimfe pada vestibuler yang berujung pada rupturnya membran reissner dan
terjadi percampuran antara endolimfe dan perilimfe sehingga menyebabkan destruksi
dari labirin vestibular dan meningkatkan kejadian vertigo dan ketulian.
2. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengobatan mana yang
lebih efektif sebagai terapi dari penyakit meniere, apakah Betahistin atau Cinnarizin.
Betahistin adalah analog histamin dengan efek agonis pada reseptor histamin H1 yang
lebih lemah dan memiliki efek yang lebih kuat pada resepor histamin H3 sedangkan
Cinnarizin memilik efek yang lebih kuat pada reseptor H1.
3. MASALAH PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan dua kelompok pasien untuk
dianalisa, dimana grup pertama adalah kelompok pasien – pasien dengan gejala trias
klasik dari penyakit meniere yang sangat berat dan ditangani dirumah sakit untuk
beberapa hari, dan kemudian diikuti pada saat kontrol di poliklinik dan grup kedua
adalah kelompok pasien dengan gejala penyakit Meniere yang lebih ringan yang
ditangani sebagai pasien kontrol di poliklinik. Pada semua pasien dilakukan
pemeriksaan laboratorium CAT otak (untuk menyingkirkan kemungkinan proses
invasif, MS atau stroke) dan TCD untuk menyingkirkan gangguan sirkulasi pada
sistem vertebrobasiler.
4. HASIL
Kelompok pertama dengan gejala yang lebih berat terdiri dari 37 pasien (20 laki
– laki dan 17 perempuan), berumur 31 -54 tahun dan kelompok kedua dengan gejala
yang lebih ringan terdiri dari 36 pasien (17 laki – laki dan 19 perempuan), berumur
27 – 49 tahun).
Seperti obat – obat lainnya, Betahistin juga mempunyai beberapa efek samping,
yang paling sering terjadi, yaitu : hipersensitivitas dan reaksi alergi, gangguan
pencernaan, gangguan sistem saraf (kejang, mengantuk, bingung dan halusinasi)
tekanan darah rendah, aritmia, sakit kepala, gangguan hati, dll. Sedangkan efek
samping Cinnarizin yan dapat terjadi : mulut kering, sakit kepala ringan, berkurang
atau bertambahnya berat badan, tremor, ikterus, reaksi kulit yang berat pada orang
tua. dll.
6. KESIMPULAN
NPM : 16310139
KEL : 10