Anda di halaman 1dari 13

BUKU KEGIATAN (LOGBOOK) Tanggal pengesahan LOGBOOK:

BAGIAN ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
IDENTITAS LENGKAP MAHASISWA

Nama Lengkap : ……………………………………….…………


Tempat/Tgl Lahir : ……………………………………….…………
NPM : ……………………………………….…………
Alamat Asal : ……………………………………….…………
……………………………………….…………
Foto Alamat Sekarang : ……………………………………….…………
Ukuran
3x4 ………………………………….………………
……………………………………….…………
Nomor HP : ……………………………………….…………

Nama : ............................................................

NPM : ............................................................

Tanggal Rotasi : ............................................................

Tempat Rotasi : ............................................................


I. Kata Pengantar 5. Pengelolaan berkesinambunganinformasi kedokteran
Dalam kepaniteraan klinik mahasiswa dituntut untuk dapat 6. Pengelolaan mawas diri dan pengembangan diri
7. Pengelolaan moral, etika profesi kedokteran, dan mengutamakan
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan klinis dan perilaku
keselamatan pasien.
professional dalam pelayanan terhadap pasien dibawah supervisi
pembimbing klinik untuk mencapai kompetensi sesuai Standar Kompetensi III. Tata Tertib Kepaniteraan Anestesi dan Terapi Intensif
Dokter Indonesia (SKDI). RS Pertamina Bintang Amin merupakan RS Prosedur Masuk
Pendidikan Utama bagi FK Universitas Malahayati. Mahasiswa tahap 1. Mahasiswa mengikuti kepaniteraan dengan membawa surat pengantar
Pendidikan profesi akan menjalani proses Pendidikan pada RS Pendidikan dari bagian akademik program studi pendidikan dokter Fakultas
utama dan lahan kepaniteraan klinik lainnya seperti RS jejaring, puskesmas, Kedokteran Universitas Malahayati
klinik dan wahana Pendidikan klinik lainnya. Pada Departemen Anastesi, 2. Mahasiswa melapor kepada Bakordik untuk mendapatkan penjelasan
proses pendidikan akan dijalani pada departemen Anestesi RS Pertamina mengenai tata tertib serta pedoman kerja kepaniteraan, sistem
Bintang Amin . Mahasiswa akan mengikuti rotasi pada unit-unit dibawah pendidikan serta penilaian.
Departemen Anastesi seperti IGD, Kamar Operasi, ICU dan lain-lain sesuai 3. Memiliki buku Catatan Kegiatan (Logbook) Kepaniteraan Klinik Anestesi
dengan jadwal yang telah ditentukan dan terapi intensif FK Unmal/RSPBA, dengan identitas terisi dengan
Buku kegiatan (LOGBOOK) ini merupakan sarana yang memfasiltasi lengkap dan disertakan pas foto berwarna (3x4)
mahasiswa pada tahap pendidikan klinik dalam mencapai kompetensi 4. Melaporkan diri kepada kepala SMF Anestesi dan Terapi
tersebut, oleh karena itu segala pencatatan kegiatan harus disahkan oleh Intensif/Penanggung jawab pendidikan
pembimbing klinik untuk mendapat penilaian dan umpan balik. Tata Tertib

II. Tujuan Pendidikan Dokter Dalam Bidang Ilmu Anestesi Dan 1. Mengenakan jas berwarna putih bersih, lengan panjang sesuai dengan
Terapi Intensif yang ditetapkan FK Unmal dan RSPBA
Pada akhir Kepaniteraan Klinik diharapkan lulusan dokter kompeten 2. Mengenakan pakaian yang bersih,rapi,sopan sesuai dengan peraturan di
dalam melakukan: FK Unmal dan RSPBA
1. Komunikasi efektif dalam melayani pasien
3. Mengenakan tanda pengenal yang dipasang di dada kiri,
2. Keterampilan klinis dalam menangani pasien
dipakai pada saat : jam dinas, visite, acara ilmiah.
3. Penelusuran landasan ilmiah ilmu kedokteran berbasis EBM 4. Membawa alat pemeriksaan vital sign milik pribadi
4. Pengelolaan masalah kesehatan masyarakat
5. Pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan lokasi stase (kamar operasi IV. PROSES BELAJAR MENGAJAR
dan UGD) dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di FK Unmal dan A. Latihan Keterampilan
RSPBA Metode pembimbingan bed side teaching
6. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan RSPBA Proses pembimbingan yang dilakukan secara aktif dengan melibatkan
7. Setiap hari diadakan absensi minimal 2 (dua) kali yaitu waktu datang dan pasien dan langsung difasilitasi oleh preseptor. Metode pembimbingan ini
selesai menjalankan kepaniteraan. memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan proses pendidikan
8. Setiap meninggalkan tugas kepaniteraan harus sepengetahuan/izin dari yang serealistis mungkin, serta dapat mengembangkan empati mahasiswa
kepala SMF Anestesi dan Terapi Intensif terhadap pasien karena dengan metode ini dapat memberikan kesempatan
9.. Bila tidak dapat mengikuti kepaniteraan karena suatu sebab hendaknya kepada mahasiswa untuk dapat berhadapan langsung dengan pasien dan
dinyatakan secara tertulis / surat sakit. Surat keterangan tersebut sedapat dapat melatih serta mengasah keterampilan klinik mahasiswa. Terdapat
mungkin diserahkan kepada koordinator kepaniteraan pada waktu yang beberapa langkah dalam metode bedside teaching diantaranya : Briefing,
bersangkutan tidak hadir. Expectation, Demonstrations, Specific feedback, Inclution five microskills,
Jam Kerja debriefing, dan education.
1. Mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku di rumah
sakit yaitu : B. Kegiatan Klinik
Senin s/d Sabtu : jam 07.00 – 14.00 1. Perioperative pasien
2. Jam jaga Dokter Muda : Kegiatan yang dilakukan
a. Dimulai dari akhir jam kerja sampai pukul 07.00 hari berikutnya a. Mempersiapkan pasien yang akan dioperasi meliputi :
b. Jam jaga hari libur terdiri dari 2 shift, masing-masing 12 jam  Anamnesis
c. Berada di RSPBA selama jam jaga  Pemeriksaan fisik
d. Dokter Muda tidak diperkenankan jaga 2 hari berturut-turut atau lebih  Pemeriksaan penunjang
b. Mempersiapkan pasien di kamar operasi (tindakan anestesi)
Tempat Kegiatan c. Monitoring pasien intra operatif dan membuat status anestesi
1. Ruang operasi d. Monitoring pasien post operatif di ruang pulih sadar
2. Ruangan ICU 2. Follow up pasien ICU
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kegiatan di ruang ICU meliputi monitoring pasien di ruang ICU
3. Kegiatan jaga Teknis pelaksanaan :
Kegiatan jaga dilakukan di UGD dan Operasi Emergensi a. Penyajian kasus dapat dimulai pada minggu ke I
C. Kegiatan ilmiah b. Ditulis dalam bentuk status lengkap, mulai pendahuluan, laporan kasus,
Tujuan: pembahasan dan simpulan serta kepustakaan
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan dalam rangka - Pendahuluan : berisi tentang pentingnya kasus ini diangkat/ditulis dalam
meningkatkan kompetensi diagnosis dan skill sesuai SKDI 2012 sebuah laporan kasus
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan - Laporan Kasus : isi laporan disesuaikan dengan status pasien yang
membaca majalah ilmiah berbahasa Inggris diperiksa (pasien operasi/UGD/ICU)
3. Untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah dengan - Pembahasan : menjelaskan dan membandingkan antara temuan pada kasus
kelengkapan kepustakaan dengan teori terbaru
4.Untuk meningkatkan penguasaan teknis presentasi - Simpulan : berisi ringkasan singkat kasus
- Kepustakaan : disusun secara vancouver, minimal 5 buah yang terbaru (5
Kegiatan ilmiah yang dilakukan selama mengikuti stase anestesi dan terapi tahun terakhir), diambil dari majalah ilmiah, textbook dan jurnal
intensif adalah : c. Diketik pada kertas A4 dengan font Times new roman 12 dan spasi 1.5
1. Case report e. Status Dokter Muda yang sudah ditanda tangani oleh pembimbing di
2. Jurnal reading fotokopi dan dilampirkan pada makalah
3. Book reading f. Diperbanyak 2 eksemplar : untuk Dokter Muda dan pembimbing
Case report g. Naskah sudah disiapkan dan diserahkan kepada pembimbing paling
Ketentuan umum : lambat 2 hari setelah persetujuan pembimbing untuk kasus yang
a. Merupakan tugas kelompok (terdiri dari beberapa Dokter Muda) dilaporkan
b. Kasus yang dilaporkan berasal dari kasus pasien yang menjalani h. Teknis presentasi :
operasi/ruang ICU/UGD RSPBA. - Dipresentasikan dengan menggunakan powerpoint
c. Kasus yang dilaporkan merupakan kasus yang telah dikonsultasikan dan - Waktu penyajian 20 menit, diskusi 40 menit
disetujui oleh pembimbing. - Dipimpin oleh moderator (Dokter Muda) selain tim presentasi
d. Kasus yang diajukan harus berbeda setiap kelompok - Diskusi ditulis oleh notulen di buku notulen (Dokter Muda)
- Pembimbing memberikan penjelasan, komentar dan penilaian
- Buku notulen dan daftar hadir ditanda tangani oleh pembimbing diakhir JADWAL KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK
acara ilmiah. Kepaniteraan Klinik Madya selama 5 minggu dibagi 3 tahap :
i. Bila ada perbaikan atau kekurangan, makalah harus direvisi  Minggu I – IV : Pendalaman
j. Setelah dianggap cukup, naskah ditandatangani oleh supervisor  Minggu V : Evaluasi/Ujian
pembimbing dan diserahkan sebagai arsip.
Tugas baca Jurnal / Journal Reading Hari 1 :
Ketentuan umum : 1. Pre-test
a. Merupakan tugas kelompok (terdiri dari beberapa Dokter Muda) 2. Penjelasan tentang tata tertib waktu masuk
b. Jurnal yang dilaporkan merupakan jurnal yang telah dikonsultasikan ke 3. Penjelasan tentang proses kepaniteraan
pembimbing jurnal dan dipresentasikan dihadiri oleh semua Dokter 4. Penjelasan tentang tugas
Muda 5. Orientasi
c. Jurnal yang diajukan dan dipresentasikan harus berbeda setiap kelompok 6. Diskusi penyegaran tentang anestesi dan terapi intensif
Teknis pelaksanaan :
a. Judul ditetapkan oleh pembimbing jurnal o Minggu I hari ke-2 sampai dengan minggu IV
b. Dapat disajikan mulai minggu pertama dihadapan pembimbing jurnal dan a. Mengikuti kegiatan ilmiah dan mempresentasikan satu
Dokter Muda lainnya laporan kasus, journal reading/tugas baca jurnal
c. Disampaikan menggunakan powerpoint b. Bekerja di sub bagian yang telah ditetapkan (kegiatan
d. Dibentuk moderator dan notulen diantara Dokter Muda rutin).
e. Waktu penyajian dan diskusi 30 – 60 menit c. Melakukan sendiri pemeriksaan pasien baru dengan
f. Kesempatan untuk diskusi/tanya jawab diberikan setelah penyajian selesai. macam kasus bervariasi dan mengkonsultasikannya
g. Hasil tanya jawab dicatat oleh notulen kepada dokter/ pembimbing
h. Pembimbing memberikan penilaian pada penyaji meliputi: d. Tugas Jaga
- Bentuk dan mutu naskah
- Cara menyajikan o Minggu V
- Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan 1. Ujian long case /DOPS
i. Setelah dianggap cukup, naskah ditandatangani oleh pembimbing 2. Post test
Sistem Evaluasi proses belajar mengajar, meliputi tugas pelayanan, tugas
Tujuan : ilmiah dan tugas khusus
Untuk menilai pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku setelah melalui d. Kegiatan pada butir c telah terdokumentasi secara lengkap
proses dalam melaksanakan kegiatan kepaniteraan yang dipergunakan pada buku catatan kegiatan (logbook)
untuk menentukan kelulusannya PENILAIAN
Dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat ujian Penilaian meliputi : pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku
Jenis ujian : (attitude)
Ada 3 macam a. Penilaian dilakukan selama kepaniteraan diperlukan sebagai
1. Pre/post test syarat untuk mengikuti ujian serta diperlukan untuk penentuan
a. Ujian dalam bentuk long essay nilai akhir, meliputi tingkah laku (termasuk presensi), tugas
b. Waktu ujian dilakukan di hari I (pre-test) dan Minggu ke IV ilmiah (laporan kasus dan pembacaan jurnal) dan nilai
(post test) evaluasi/ujian.
2. Ujian long case b. Nilai tingkah laku (attitude) digunakan sebagai pertimbangan
3. Ujian DOPS tambahan dalam penentuan nilai akhir.
Syarat-syarat untuk ujian c. Ujian akhir yang komprehensif (ujian teori dan ujian DOPS
a. Kedisiplinan : intubasi/LMA/pasang IV line) dilakukan sebagai bagian dari seluruh
lambatan tidak melebihi jumlah minimal hasil evaluasi.
untuk menjalani kepaniteraan d. Penilaian selama kepaniteraan dilakukan oleh supervisor
b. Sikap dan tingkah laku : pembimbing dan penguji.

supervisor pembimbing,residen, perawat, Kategori nilai


teman sekerja serta tenaga administrasi a. Kategori nilai sesuai dengan peraturan Universitas Malahayati,
aksanakan etika kedokteran yaitu A s/d E
b. Nilai akhir kepaniteraan merupakan nilai kumulatif yang
c. Kegiatan berasal dari kegiatan-kegiatan selama kepaniteraan
Formulasi Nilai Akhir oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
Nilai akhir =(Laporan Kasus + Pembacaan Jurnal)/2 + long case+DOPS sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien
3 secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu
Standard Penilaian : menindaklanjuti sesudahnya
A = >76 Sangat Baik Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
B = 66-75Baik fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta
C = 56-65 Cukup oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
3A
D = 46-55Kurang sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
E = <46 Sangat Kurang memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis
yang relevan (bukan kasus gawat darurat).
Keterangan : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
Nilai C : Batas terendah kelulusan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang
Nilai D : harus mengulang ujian saja diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
3B
Nilai E : harus mengulang kepaniteraan sederhana atau X- ray). Dokter dapat memutuskan dan
TINGKAT KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis
yang relevan (kasus gawat darurat).
LEVEL TINGKAT KEMAMPUAN
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik
fisik dan pemeriksaan – pemeriksaan tambahan yang
sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan 4
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
1 tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level
mampu menangani problem itu secara mandiri hingga
ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi
tuntas.
pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga
penyakitnya, Dokter segera merujuk.
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
2
fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta
TINGKAT KEMAMPUAN KETRAMPILAN KLINIS DAFTAR KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN KLINIS

LEVEL TINGKAT KEMAMPUAN Cardin-respiratory arrest 1 2 3A 3B 4


Sinus tachycardia 1 2 3A 3B 4
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai Supraventricular tachycardia 1 2 3A 3B 4
Atrial fibrillation 1 2 3A 3B 4
keterampilan ini, sehingga dapatmenjelaskan kepada teman sejawat, Atrial flutter 1 2 3A 3B 4
1 Supraventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupunindikasi, Ventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya. BBB 1 2 3A 3B 4
Other arrhythmias 1 2 3A 3B 4
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai
Cardin-respiratory arrest 1 2 3A 3B 4
keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara Sinus tachycardia 1 2 3A 3B 4
Supraventricular tachycardia 1 2 3A 3B 4
2 melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama Atrial fibrillation 1 2 3A 3B 4
pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan Atrial flutter 1 2 3A 3B 4
Supraventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
keterampilan ini. Ventricular extrasystole 1 2 3A 3B 4
BBB 1 2 3A 3B 4
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai Other arrhythmias 1 2 3A 3B 4
keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara Aorta-arteries disorders
Cardiogenic shock 1 2 3A 3B 4
melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan Septic shock 1 2 3B 4
3 3A
pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan Hypovolemic shock 1 2 3A 3B 4
Anaphylactic reaction 1 2 3A 3B 4
pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah Respiratory stress syndrome 1 2 3A 3B 4
supervisi. Aspiration pneumonia 1 2 3A 3B 4

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai Head injuries 1 2 3A 3B 4


keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara Brain death 1 2 3A 3B 4

melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan Apathis 1 2 3A 3B 4


Delirium 1 2 3A 3B 4
pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini, dan Soporous 1 2 3A 3B 4
4 Comatous 1 2 3A 3B 4
pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah
Brain death 1 2 3A 3B 4
supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan
menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara
mandiri.
Keterampilan Prosedural (Berdasarkan Kompetensi KKI) KEGIATAN ILMIAH

1. PRESENTASI KASUS
a. Sebagai Pembicara
No Keterampilan
1 Penanganan bantuan hidup dasar 1 2 3 4 Judul / Jmlh
No Tanggal Pembimbing Paraf
Diagnosa Peserta
Airway
Breathing 1

2 Circultions jalan nafas


Pengelolaan 1 2 3 4
Drugs
Membuka dan memberikan jalan nafas b. Sebagai Peserta
Pemberian oksigen dengan sungkup muka 3 4A Judul / Jmlh
No Tanggal Pembimbing Paraf
Triple airway maneuver Diagnosa Peserta
Manuver Heimlich 1
3 Penatalaksanaan pasien perioperatif 1 2 3 4
Orotracheal / nasotracheal tube
Persiapan preoperative (pasien, obat, alat dan 2
Laringoskopi dan intubasi
mesin) 3
Premedikasi 4
TIVA
5
4 Penatalaksanaan
Face mask Shock 1 2 3 4
6
Shock
IntubasiHipovolemik
7
Shock Distributifcare
Post Anesthetic
5 Terapi Cairan ( Resusitasi Cairan ) 1 2 3 4
Shock Cardiogenik
Kanulasi vena perifer dengan jarum besar
6 Anestesi blok regional (spinal, epidural)
Terapi cairan 1 2 3 4
7 Transportasi pasien 4A
8 Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai Dehidrasi 4A
2. JOURNAL READING 3. BED SIDE TEACHING
a. Sebagai Pembicara a. Daftar Hadir
Jlh Judul / Jlh
No Tgl Judul Pembimbing Paraf No Tgl Pembimbing Paraf
Peserta Diagnosa Peserta

1 1

b. Sebagai Peserta 3
Jlh 4
No Tgl Judul Pembimbing Paraf
Peserta
5
1
6
2
7
3
8
4
9
5

6
KEGIATAN KLINIK
7

8 1. INTUBASI (minimal 1kali melakukan mandiri/asisten)

9 Nama Keterangan
No Tgl Diagnosa Pembimbing Paraf
Pasien (mandiri/asisten)
10
1

5
2. LMA (mandiri minimal 2x) 4.regional Anestesi (asisten minimal 2x)

Nama Keterangan Nama Keterangan


No Tgl Diagnosa Pembimbing Paraf No Tgl Diagnosa Pembimbing Paraf
Pasien (mandiri/asisten) Pasien (mandiri/asisten)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

3.Face Mask (mandiri minimal 2x ) 5.Memasang IV line (mandiri minimal 2x)

Nama Keterangan Nama Keterangan


No Tgl Diagnosa Pembimbing Paraf No Tgl Diagnosa Pembimbing Paraf
Pasien (mandiri/asisten) Pasien (mandiri/asisten)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
6. Membuat Status anestesi (minimal 3 status) EVALUASI
Diagnosa
Nama No No Tanggal Ujian Nilai Penguji Paraf
No Tgl dan Jenis Pembimbing Paraf
Pasien Status
Anestesi 1 Journal/Teori

1 2 Etika
2 3 Pre test

3 4 Post test
Ujian akhir:
4
5 - Long case
5
- DOPS

Rumus = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = ................

Nama :
NPM :
Nilai Akhir :

Ket : > 76 : A
66 – 75 : B
56 – 65 : C
46 – 55 : D
< 46 : E

A dan B : LULUS
C : LULUS (UJIAN DIULANG)
E dan D : TIDAK LULUS
SELESAI KEPANITERAAN

Stempel/bukti
TTD ketua
No Hari/Tanggal Keterangan
departemen
Anestesi

Pengesahan,
Kepala Bagian,

( )

Anda mungkin juga menyukai