KOORDINATOR PENDIDIKAN :
Dr. DIAH WIDYANTI. SpANKIC
TAHUN 2016
1. PENDAHULUAN
2. FALSAFAH PENDIDIKAN
3. TUJUAN
Sebagai solusi tersebut diatas , maka kepeniteraan klinik diatur sebagai berikut:
a. Disiplin dalam hal kehadiran tepat waktu dan attitude merupakan syarat
mutlak dan dinilai secara absolut (artinya pelanggaran yang disengaja dan
tidak bertanggunag jawab berakibat pembatalan atau pengurangan
kepaniteraan klinik)
b. Penugasan dalam kepaniteraan klinik akan ditata dengan sistem rolling
c. Untuk sementara kepaniteraan klinik diroling secara intern dibagian Ilmu
Anestesi dan Reanimasi, Perwatan Intensif yang mencakup semua sub bagian
yang ada, termasuk tugas ruangan dan jaga.
d. Penambahan tugas tugas ekstra selain tugas tersebut adalah tugas ilmiah baik
secara perorangan maupaun secara kelompok,
Khusus :
Jam kerja Kepaniteraan Klinik Madya adalah 07.00 – 16.00 WIT. Di luar
jam tersebut dokter muda bertugas jaga sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Pemegang absensi adalah petugas yang telah di tunjuk CO-Assisten/dokter muda
sebagai peserta kepaniteraan klinik tidak boleh meninggalkan bagian Ilmu
Anestesi & Reanisme, Perawatan Intensif tanpa ijin 1 (satu) kali tidak hadir
dengan alasan yang sangat kuat dan terlebih dahulu melapor (bukan kemudian)
atau sakit dengan menunjukkan surat dokter yang telah ditunjuk dapat ditolerin.
Bila lebih dari sehari harus ijin kordinator pendidikan untuk diteruskan kepada
pimpinan fakultas dan selajutnya menebus atau menggantinya sebelum yudisium
dengan jumlah hari yang diatur secara khusus sebagai berikut
Disiplin, attiude, tata krama dan sopan santin peserta kepaniteraan klinik
diperhatikan secara serius (masuk komponen nilai harian). Bila ada pelanggaran
pada hal-hal tersebut diatas, dan pelanggaran tidak bisa dipertanggungjawabkan
oleh yang bersangkutan, maka hal ini, akan sangat mempengaruhi hasil pada
nilai akhir kepaniteraan klinik.
Setiap mahasiswa harus berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan norma yang
berlaku
Tidak diperbolehkan memakai celana jeans, celana ketat rok mini dan rok
panjang belahan tinggi.
Dilarang menggunakan kaos oblong dan/atau baju berbahan kaos.
Tidak boleh memakai sendal (sepatu sendal) dan sepatu hak tinggi pada saat
kegiatan tahap proefesi.
Pada waktu jam kerja memakai jas dokter berwarna putih lengan pendek, dengan
panjang jas sampai di bawah lutut, pada waktu jaga memakai pakaian kerja
rumah sakit (warna hijau).
Mengenakan tanda nama dengan dasar hijau, bertuliskan dokter muda dan di
kenakan pada dada sebela kanan
Khusus Pria:
5. KOMPETENSI
Membedakan kedaruratan medik dari bukan kedaruratan medik pasien.
Menentukan diagnosis an tinfakan dengan cepat, tepat dan cermat kondisi gawat
darurat.
Kemampuan mengelola penderita gawat darurat.
Melakukan anamnesis dan atau aloanamnesis pada pasien dan keluarga.
Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.
Menetapkan beberapa pemeriksaan penunjang tertentu pada pasien.
Menyimpulkan data yang didapat untuk menetapkan diagnosis banding dan
diagnosis.
Melakukan tindakan dasar penanganan gawat darurat.
Melakukan dan merencanakan tindakan anestesi.
Melakukan tindakan dasar anestesi.
Menerapkan prinsip epidemiologi pada permasalahan penyakit yang sering di
jumpai pada pasien.
Melakuan tindakan pendahuluan untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
Menetapkan saat rujukan pasien yang tidak dapat di kelola sendiri dan
melaksanakannya .
Menilai prognosis pasien.
Melakukan rehabilitasi, tindakan suportif dan pemeriksaan lanjutan.
Melakukan saha perbaikan gizi pasien.
Menerapkan penyuluhan kesehatan untuk mencegah penyakit tertentu.
Melakukan pencegahan terhadappenyakit tertentu.
Melakukan tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki keadaan umum
penderita sebelum rujukan/trasportasi.
Melakukan tidak lanjut pengiriman/transportasi penderita secara tepat.
Menetapkan teknik komuninkasi yang serasi dalam melakukan anamnesis,
pemerikaan fisik, menjelaskan pengobatan, menjelaskan prognosis penyakit
terhadap pasen danjuga keluarganya.
Menetapkan bentuk dan melaksanakan kerja sama yang serasi dan efektif antara
dokter dan berbagai unsur dalam masyarakat dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
Bertindak sesuai dengan etik kedokteran dalam hubungan dokter dengan
persorangan dan atau masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Mempertimbangkan tindakan dokter berdasarkan etik kedokteran dalam
menanggulangi masalah kesehatan.
Menyesuaikan perilaku dokter dengan keanekaragaman budaya dan agama di
Indonesia dalam meningkatkan kesehatan.
Meningkatkan kemampuan diri dalam ilmu kesehatan secaraterus menerus
sehingga bekerja lebih baik dalam bidang kesehatan.
Menetapkan taraf kesehatan dalam masyarakat berdasarkan analisis data,
statistik kehidupan, survei kesehatan dan teknik epidemiologi.
Menetapkan prioritas berbagai masalah kesehatan dalam masyarakat.
Menerapkan prinsip lingkaran pemecahan masalah dalam mengolah masalah
kesehatan berupa mengumpulkan data, membuat hipotesis, merencanakan
program serta mengevaluasi keberhasilan dalam program dan semua
komponennya.
Melaksanakan program kesehatan jangka pendek dan atau jangka panjang
pemerintah dan atau bukan pemerintah dengan memperhatikan sistem kesehatan
nasional.
Melaksanakan pengelolaan suatu organisasi dengan perencanaan dan pembuatan
program kesehatan, penyusunan anggaran, pengelolaan tenaga, pemberian
wewenang dan tanggung jawab, supervisi evaluasi dan evaluasi serta
kommunikasi dalam organisasi.
Melakukan semua tahap penyuluhan kesehatan karyawan kesehatandan atau
masyarakat yang berupa menggugah perhatian, memberi penerangan, mendidik,
memotivasi, memotivasi serta melestarikan.
Memperhatikan berbagai faktor yang mungkin menyebabkan masalah kesehatan
masyarakat.
Melaksanakan pemeriksaan kedokteran untuk menunjang proses peradilan.
Menetapka ruang lingkup penelitian bidang ilmu kesehatan di Indonesia.
8. KEGIATAN
Mengikuti kegiatan di ruang rawat inap ICU-ICCU
Bersama/membantu merawat penderita. Melakukan follow up penderita.
Mempelajari dan sekaligus ikut menangani penderita dengan cara
mengumpulkan data dasar baik anamnesa maupun pemeriksaan fisik secara
lengkap dan teliti, kemudian menuliskannya pada rekam medik penderita.
Melakukan follow up penderita yang di rawat.
Ikut melakukan tindakan stndar dalam rangka diagnosis atau pengobatan
penderita.
Ikut mengawasi penderita yang memerlukan pengawasan khusus.
Mengikuti semua kegiatan diskusi yang berkaitan dengan penderita atau yang
terkait dengan keilmuannya.
Mengikuti pretest, postest dan ujian akhir.
Memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita/keluarga penderita.
Tindakan standar yang harus dilakukan adalah :
a. Resusitasi
b. Pemasangan monitor vital sign
c. Pengelolaan jalan nafas : membebaskan jalan nafas, oksigenasi
d. Pemasangan infus
e. Pemasangan sonde lambung
f. Pemasangan kateter
Tidakan standar yang perlu di ketahui :
a. Pengelolaan jalan nafas
b. Tindakan Anestesi
Pada minggu ke empat dan ke lima secara bergantian semua dokter muda
mempresentasikan laporan kasus sebagai pengganti ujian kasus.
10. EVALUASI
Evaluasi Akademik
11. PENILAIAN
Sistim penilaian :
Sistem penilaian yang digunakan dengan huruf A,B,C,D dan E sebagai nilai final.
Nilai tersebut dikonversi dari nilai angka dengan ketentuan sebagai berikut :
Rentang Rentang nilai (skala Rentang nilai (skala Rentang nilai (skala
skor 5) 5) 5)
(skala 100) NILAI BOBOT ARTI
75-100 A 4 Sangat baik
65-74,9 B 3 Baik
55-64,9 C 2 Cukup
45-54,9 D 1 Kurang
<44,9 E 0 Gagal
(-) TL (-) Tidak lulus
Kriteria Penilaian
a. Attitude / profesionalisme
b. Kognitif
c. Konatif
d. Hard skill
Penentuan prosentase penilaian untuk setiap kriteria adalah sebagai berikut :
Kriteria keberhasilan
Batas kelulusan uian bagian pada tahap profesi dokter adalah minimal 65 (Baik)
atau minimal B
Bila mendapatkan nilai C: mengulang ujian
Bila mendapatkan nilai D: wajib stase ulang 2 minggu
Bila mendapatkan nilai E: wajib mengulang stase penuh 5 minggu
Bila mendapatkan nilai TL : wajib mengulang stase penuh dan menjalankan
semua tugas.
12. KELULUSAN
Kelulusan dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
Syarat umum terpenuhi
Sudah menyerahkan Laporan Kasus
Attitude, pengetahuan, kerajinan, sikap, tanggung jawab
Hasil pre/posttest bagian.
Hasil penilaian laporan kasus dan tugas ilmiah tambahan
Hasil ujian akhir dokter muda
Jayapura, ……………………………..
Penilai,
( )
EVALUASI LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI DAN REANIMASI, PERAWATAN
INTENSIF
FK UNCEN – RSUD JAYAPURA
Nama :
NIM :
Judul :
No PENILAIAN NILAI KETERANGAN
1 Presentasi
1. Penyajian presentasi
2. Penguasaan materi
3. Slide presentasi
2 Makalah
1. Susunan makalah
2. Isi makalah
3. Isi pembahasan khusus
3 Diskusi
1. Penguasaan materi kasus
2. Penguasaan materi diluar
kasus
3. Peran aktif peserta lain
Peran aktif peserta diskusi
1. Nama :
Pertanyaan :
2. Nama :
Pertanyaan :
3. Nama :
Pertanyaan :
4 Keterampilan Klinik
1. Teori dasar
2. Kemampuan / skill
5 Sikap
1. Kemampuan menimba ilmu
/ inisiatif
2. Disiplin kerja
3. Kecermatan / ketelitian
kerja
4. Kemampuan Belajar
Komentar :
Jayapura, ……………………………..
Penilai,
( )
EVALUASI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) - RES
KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI DAN REANIMASI, PERAWATAN
INTENSIF
FK UNCEN – RSUD JAYAPURA
Tanggal :
Nama – NIM :
No PENILAIAN NILAI KETERANGAN
1 Presentasi
1. Persiapan airway: intubasi,
suction
2. Persiapan breathing: JR, BVM
3. Persiapan sirkulasi: monitor,
cairan
4. Persiapan obat: emergency-
anestesi
2 Triage dan Primary Survey:
DX cepat dan tindakan cepat di
bidang:
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
5. Exposure
3 Secondary survey: Head to toe:
1. Breath
2. Blood
3. Brain
4. Bladder
5. Bowel
6. Bone
4 Observasi dan monitporing / follow up
1. Primary survey
2. Secondary survey
3. Resusitasi dan stabilisasi
4. Pemeriksaan penunjang
5. Problem list
6. Transportasi
5 Sikap
1. Kemampuan menimba ilmu /
inisiatif
2. Disiplin kerja
3. Kecermatan / ketelitian kerja
4. Kemampuan Belajar
Komentar :
Jayapura, ……………………………..
Penilai,
( )
16. LAMPIRAN: CARA MEMBUAT LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS: KEPANITERAAN KLINIK
ANESTESI DAN REANIMASI, PERAWATAN INTENSIF – RSUD
JAYAPURA
1. SAMPUL JUDUL
2. LEMBAR PENGESAHAN
3. DAFTAR ISI
4. BAB I: PENDAHULUAN
Isi: Uraian singkat tentang pendahuluan kasus dan anestesi
5. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Isi: tinjauan pustaka / teori tentang kasus
Mencakup:
a) Tinjauan pustaka / teori tentang co.morbid yang terdapat pada kasus
b) Tinjauan pustaka / teori tentang jenis pembedahan sesuai kasus
c) Tinjauan pustaka / teori tentang anestesi yang sesuai kasus
Contoh: Anestesi pada obstetric, anestesi pada pediatric, anestesi pada
geriatric, anestesi pada operasi mata, anestesi pada operasi kepala dan leher,
anestesi pada trauma faciomaxila, anestesi pada hipertensi, anestesi pada
diabetes mellitus, anestesi pada trauma kepala, dll