Anda di halaman 1dari 24

COVER

PERATURAN DIREKTUR
NOMOR : ………………………………
TENTANG
PANDUAN …………………………………………………….

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SEMARA RATIH,

Menimbang : a. ……………………………………………………………
………………………………………………..;
b. ……………………………………………………………
………………………………………………..;
c. ……………………………………………………………
………………………………………………..;
d. ……………………………………………………………
………………………………………………..;
Mengingat : 1. …………………………………………………………
…………………………………………………..;
2. …………………………………………………………
…………………………………………………..;
3. …………………………………………………………
…………………………………………………..;
4. …………………………………………………………
…………………………………………………..;
5. …………………………………………………………
…………………………………………………..;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


SEMARA RATIH TENTANG PANDUAN
……………………………………………………..

Pasal 1
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...

Pasal 2
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...

Pasal 3
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...

Pasal 4
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...

Pasal 5
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...
Ditetapkan di : Luwus
Pada Tanggal : …………………..
Direktur RSU Semara Ratih,

TTD dan Cap RS

dr. I Wayan Buana, Sp. B., Finacs., M.M.


COVER LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I DEFINISI....................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.................................................................................2
BAB III KEBIJAKAN...........................................................................................3
BAB IV TATA LAKSANA..................................................................................4
BAB V DOKUMENTASI......................................................................................5
LAMPIRAN
PERATURAN RUMAH SAKIT UMUM SEMARA RATIH
NOMOR
TENTANG
PANDUAN ……………………………………….…………..

PANDUAN ……………………………………………………..…………..

BAB I
DEFINISI
1. Pemberian informasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam
interaksi pasien dengan tenaga kesehatan atau yang bukan
tenaga kesehatan / non kesehatan berupa penjelasan
tentang rencana / asuhan medis, keperawatan, non medis,
yang akan dilakukan selama pasien dirumah sakit.
2. Edukasi pada pasien dan keluarga adalah usaha atau
kegiatan untuk membantu individu dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal dan bersedia berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dalam proses pelayanan.
3. Assesmen kebutuhan edukasi pada pasien dan keluarga
adalah proses menentukan kebutuhan pasien dan keluarga
akan pembelajaran tentang kondisi dan atau penyakit yang
berhubungan dengan pasien serta bagaimana pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Verifikasi pemahaman pasien dan keluarga terhadap
pemberian edukasi adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk menilai ketercapaian pemberian informasi edukasi
yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun
tidak langsung di rumah sakit.
6. Keluarga pasien adalah suami/ istri, orang tua yang sah atau
anak kandung dan saudara kandung.
7. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau ketrampilan dibidang kesehatan yang untuk jenis

1
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP
Pemberian informasi dan edukasi di Rumah Sakit Umum Semara
Rartih dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung. Didalam
gedung meliputi instalasi rawat jalan dan rawat inap.Sedangkan diluar
gedung meliputi pemberian informasi diarea parkir, disudut – sudut
lapangan parkir, ditempat – tempat umum seperti : perumahan, sekolah
dan pusat perbelanjaan
.
2.2 RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan didalam gedung
Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
Pemberian informasi edukasi dilakukan di rawat jalan dan rawat inap.
1. Bagi pasien rawat jalan :
a.Front office :
- Pemberian informasi tentang jadwal dokter praktek.
- Informasi tentang tarif konsultasi dan tindakan di poliklinik.
- Informasi tentang alur rawat jalan.
- Informasi tentang fasilitas rawat jalan.
b. Poliklinik :
-Dokter :
Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan.
-Perawat / bidan
 Informasi tentang jadwal control.
 Informasi tentang alur rawat jalan.
 Khusus poliklinik kebidanan PMO memberikan edukasi seputar
kehamilan.
c.Laboratorium :
 Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan
lamanya pemeriksaan.
 Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium.
d. Radiologi :
- Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya
pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.
e. Farmasi :
-Informasi tentang obat – obatan yang diberikan.
-Informasi tentang aturan pake dan cara penyimpanan.
f. Fisioterapi dan KTK
-Informasi tentang tindakan yang dilakukan.
-Informasi tentang jadwal control.
-
2.Bagi pasien rawat inap
a. Front office :
- Informasi tentang hak pasien.

2
- Informasi tentang fasilitas dan tarif rumah sakit.
- Informasi tentang tata tertib rumah sakit.
- Informasi tentang pelayanan kerohanian .
- Informasi tentang kerahasiaan medis pasien.
b.UGD / VK / OK Dokter :
-Edukasi tentang penyakit, tatalaksana pengobatan dan indikasi rawat.
-Informasi tentang kemungkinan adanya penyulit saat tindakan.
-Informasi tentang perkiraan lama rawat.
-Informasi tentang rencana perawatan. Perawat / Bidan :
-Informasi tentang alur rawat inap.
-Informasi tentang perlindungan privacy dan nilai – nilai kepercayaaan.
- Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang
membutuhkan.
c. Rawat Inap Dokter :
- Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan.
- Informasi tentang lama perawatan
- Informasi tentang perkembangan penyakit
- Informasi tentang rencana pemulangan.
Perawat / bidan :
- Informasi tentang Perawat / bidan yang merawat pasien / PN
- Informasi tentang fasilitas ruangan, jam berkunjung.
- Informasi tentang hak pasien dan keluarga.
- Informasi perlindungan privacy dan nilai – nilai kepercayaan.
- Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang
membutuhkan.
- Edukasi tentang tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pasien.

d.Laboratorium :
- Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan
lamanya
pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium

e.Radiologi :
-Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya
pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.
f. Farmasi :
- Informasi tentang obat – obatan yang diberikan.
- Informasi tentang aturan pake dan cara penyimpanan.
g. Fisioterapi dan KTK
-Informasi tentang tindakan yang dilakukan.

1
- Informasi tentang jadwal control.
- Edukasi tentang latihan- latihan yang dapat dilakukan di rumah.
2.2.2 Kegiatan di luar gedung Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
1. Pemasangan spanduk di halaman depan rumah sakit.
2. Pemasangan billboard di jalan – jalan strategis sebagai petunjuk
arah rumah sakit.
3. Pemasangan banner di area – area umum : parkir, kantin,
mushollah.
4. Penyuluhan di perumahan, sekolah, dan perusahan – pe

1
BAB III
KEBIJAKAN

3
BAB IV
TATA LAKSANA
Pengelolaan
kegiatan pemberian informasi dan edukasi pasien dan keluarga di
Rumah Sakit Sari Asih Karawaci dilaksanakan di dalam dan di luar
gedung rumah sakit.
3. 1 DALAM GEDUNG
Informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga dilakukan sejak
pertama kali pasien datang ke rumah sakit dan bertemu dengan
petugas mulai dari petugas fronf office , perawat, /bidan, dokter/
apoteker, analis, ahli gizi, radiographer dan terapis. petugas . Ada
tiga tahapan dalam memberikan informasi dan
edukasi pada pasien dan keluarga yaitu yang pertama melakukan
asessmen/
identifikasi tentang kebutuhan edukasi yang akan dilakukan, yang
kedua
pelaksanaan kegiatan pemberian informasi dan edukasi dan yang
ketiga
adalah verifikasi pemahaman pasien terhadap materi informasi
dan edukasi
yang diberikan.
1. Asessment/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan
-
Semua pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan assesment
/
identifikasi
tentang kebutuhan
informasi dan edukasi yang
dibutuhkan.
-
Assesment/ identifikasi dilakukan pada saat pertama kali pasien
datang ke rumah sakit dan bertemu dengan petugas kesehatan
baik di
rawat jalan maupun rawat inap.
-
Pasien dilakukan assment tentang keyakinan dan nilai – nilai
kepercayaan, kemampuan membaca, tingkat pendidikan, bahasa
yang
digunakan, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik
dan

4
koognitif, kesediaan untuk menerima informasi dan kebutuhan
informasi/ edukasinya.
-
Hasil assesment
/ identifikasi tentang kebutuhan edukasi
pasien dicatat
dalam
berkas rekam medis(lembar identifikasi kebutuhan pendidikan
kesehatan), untuk hasil assessment tentang kebutuhan informasi
tentang pelayanan kesehatan tidak perlu dicatat.
2.
Pelaksanaan
-
Peralatan yang dibutuhkan: materi edukasi, formulir assessment,
formulir informasi
dan edukasi, alat tulis, leptop, LCD
dan
banner
.
-
Petugas pemberi informasi edukasi petugas
front office
, dokter
spesialis, dokter umum, perawat, bidan, therapis, apoteker, ahli
gizi,
radiographer dan analis.
-
Pemberian informasi/edukasi promosi sesuai dengan materi yang
butuhkan
dengan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti
oleh pasien
.
-
Informasi /edukasi yang diberikan mencakup: informasi/edukasi
tentang kondisi kesehatan dan diagnosa pasti, tentang
pemenuhan
kebutuhan kesehatan berkelanjutan, penggunaan obat-obatan
yang
aman dan pencegahan terhadap potensi interaksi obat, keamanan
dan

4
efektivitas penggunaan alat medis, diet dan nutrisi, manajemen
nyeri
serta tehnik rehabilitasi
-
Bila ada materi edukasi berupa prosedur tindakan (seperti
perawatan
payudara, perawatan luka sederhana, dll) pemberian edukasi
dilakukan dengan metode demonstrasi.
3.
Verifikasi tentang pemahaman pasien terhadap materi informasi
dan
edukasi yang diberikan
-
Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa informasi atau
edukasi
yang diberikan dimengerti oleh pasien dan keluarga
-
Verifikasi dilakukan setelah pasien diberikan informasi atau
edukasi,
jika saat dilakukan verifikasi pasien belum mengerti tentang
informasi
atau edukasi yang diberikan maka berikan ulang informasi
/edukasi
tersebut sampai pasien dan keluarga mengerti
-
Setelah pasien/keluarga pasien mengerti tentang
informasi/edukasi
yang diberikan dokumentasikan di dalam formulir informasi
edukasi
dan minta pasien untuk menandatangani formulir tersebut
Pemberian informasi edukasi yang dilakukan didalam gedung
rumah
sakit adalah sebagai berikut
:
a.
Pemberian informasi edukasi Bagi Pasien Rawat jalan
Pemberian informasi edukasi bagi pasien rawat jalan berpegang
kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan
yang didukung oleh bina suasana dan advokasi
1.

4
Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu di
mana setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien
meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat
yang harus ditelannya, maka dapat disediakan satu ruang
khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan
konsultasi atau ingin mendapatkan informasi.
2.
Bina Suasana
Sebagaimana disebutkan di muka, pihak yang paling
berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang
mengantarkannya ke rumah sakit. Mereka ini tidak dalam
keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia
dipoiklinik, khususnya diruang tunggu, perlu dipasang
poster-poster, disediakan selebaran(leaflet), touch screen
atau dipasang televise dan VCD/DVD player yang
dirancang untuk secara terus menerus menayangkan
informasi kesehatan/penyakit. Dengan mendapatkan
informasi yang benar mengenai penyakit yang diderita
pasien yang diantarannya, si pengantar diharapkan dapat
membantu rumah sakit memberikan juga penyuluhan
kepada pasien. Bahkan jika pasien yang bersangkutan juga
dapat ikut memperhatikan leaflet, poster atau tayangan yang
disajikan, maka seolah-olah ia berada dalam suatu
lingkungan yang mendorongnya untuk berprilaku sesuai
yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan
yang dideritanya dapat segera diatasi.
3.
Advokasi
Advokasi bagi kepentingan pasien rawat jalan umumnya
diperlukan juka pasien tersebut miskin. Biaya pengobatan
dengan rawat jalan bagi pasien miskin memang sudah
dibayar melalui program Jaminan Kesehatan
Nasional
(J
KN
).
b.

4
Pemberian informasi edukasi Kesehatan Bagi Pasien
Rawat Inap
Dimulai saat pasien dinyatakan akan dirawat di
U
GD
atau
Medical Center
, dokter memberikan edukasi tentang penyakit
dan indikasi rawat, kemudian ke Front office untuk registrasi
dan pasien / keluarga pasien diberikan informasi mengenai
fasilitas dan tarif rawat inap, tata tertib dan penjelasan tentang
hak pasien.
Pada saat pasien sudah memasuki masa penyembuhan,
umumnya pasein sangat ingin mengetahui seluk-beluk tentang
penyakitnya. Walaupun ada juga pasien yang acuh tak acuh.
Terhadap mereka yang antusias, pemberian informasi dapat
segera dilakukan. Tetapi bagi mereka yang acuh tak acuh, proses
pemberdayaan harus dimulai dari awal, yaitu dari fase
meyakinkan adanya masalah. Sementara itu, pasien yang dengan
penyakit kronis dapat menunjukan reaksi yang berbeda-beda,
seperti misalnya apatis, agresif, atau menarik diri. Hal ini
dikarenakan penyakit kronis umumnya memberikan pengaruh
fisik dan kejiwaan serta dampak social kepada penderitanya.
Kepada pasien yang seperti ini kesabaran dari petugas rumah
sakit sungguh sangat diharapkan, khususnya dalam pelaksanaan
pemberdayaan.
1.
Pemberdayaan
Sebagaimana disebutkan di atas, pemberdayaan dilakukan
terhadap pasien rawat inap pada saat mereka sudah dalam
fase penyembuhan dan terhadap pasien rawat inap penyakit
kronis
(kanker, tuberkolusis, dan lain-lain). Terdapat
beberapa cara pemberdayaan atau konseling yang dapat
dilakukan dalam hal ini.
a.
Konseling di Tempat Tidur
Konseling di tempat tidur(bedside conseling) dilakukan
terhadap pasien rawat inap yang belum dapat atau masih
sulit meninggalkan tempat tidurnya dan harus terus

4
berbaring. Dalam hal ini perawat mahir yang menjadi
konselor harus mendatangi pasien demi pasien, duduk di
samping tempat tidur pasien tersebut, melakukan
pelayanan konseling.
b.
Biblioterapi
Bibliografi adalah penggunaan bahan-bahan bacaan
sebagai sarana untuk membantu proses penyembuhan
penyakit yang diderita pasien rumah sakit.
c.
Konseling berkelompok
Terhadap pasien yang dapat meninggalkan tempat
tidurnya barang sejenak, dapat dilakukan konseling
secara berkelompok
(3-6
orang). Untuk itu maka di
bangsal keperawatan yang bersangkutan harus
disediakan suatu tempat atau ruangan berkumpul.
Konseling berkelompok ini digunakan untuk
meningkatan pengetahuan pasien, mengubah sikap dan
perilaku pasien serta merupakan sarana bersosialisasi
para pasien. Untuk konseling berkelompok sebaiknya
digunakan alat peraga atau media komunikasi untuk
kelompok.
2.
Bina suasana
Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat
inap adalah para penjenguk(pembesuk). Biasanya para
pembesuk ini sudah berdatangan beberapa saat sebelum jam
besuk di mulai.
a.
Pemanfaatan Ruang Tunggu
Agar para penjenguk tertib saat menunggu jam bezuk,
sebaiknya rumah sakit menyediakan ruang tunggu bagi
mereka. Jika demikian, maka ruang tunggu ini dapat
digunakan sebagai sarana untuk bina suasana. Pada
dinding ruang tunggu dapat dipasang berbagai poster,
juga dapat disediakan selebaran/leaflet.
b.
Pendekatan Keagamanaan

4
Suasana yang mendukung terciptanya perilaku untuk
mempercepat penyembuhan penyakit juga dapat
dilakukan dengan pendekatan keagamaan. Dalam hal
ini para petugas rumah sakit, baik dengan upaya
sendiri atau pun dengan dibantu pemuka agama,
mengajak pasien untuk melakukan pembacaan doa-doa
yang disambung dengan tausiah/nasihat tentang
pentingnya melaksanakan perilaku tertentu.
1.
Advokasi
Untuk promosi kesehatan pasien rawat inap
advokasi juga diperlukan, khususnya dalam rangka
menciptakan kebijakan atau peraturan perundang-
undangan sebagai rambu-rambu perilaku dan
menghimpun dukungan sumber daya, khususnya
untuk membantu pasien miskin.
2.
Promosi Kesehatan di Tempat Pembayaran
Sebelum pulang pasien rawat inap yang sudah
sembuh atau kerabatnya singgah dulu di tempat
pembayaran. Di ruang inipasien/keluarga tidak
berada dalam waktu yang lama namun hendaknya
promosi kesehatan tetap harus dilakukan seperti
pemasangan poster-poster atau leaflet-leaflet.
3.2
KEGIATAN DI LUAR GEDUNG
Sebelum dilaksanakan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung
rumah sakit
terlebih dahulu diidentifikasi akan kebutuhan informasi dan edukasi
pasien/masyarakat sesuai populasi pendukuk yang ada di wilayah
Tangerang. Setelah
didapatkan data tentang kebutuhan informasi dan edukasinya maka
dilakukan
pemberian informasi dan edukasi sesuai kebutuhan.
Kegiatan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung Rumah sakit
adalah sebagai
berikut
:
1.
Pemberian informasi dan edukasi di tempat parkir dan dinding luar
Rumah Sakit
.

4
Pemanfaatan ruang yang ada, dengan melakukan pemasangan
spanduk
dan
billboard
yang berisikan :

Spanduk untuk m
enginformasikan pelayanan, fasilitas, dan edukasi serta cara
mengakses pelayanan

Bilboard sebagai petunjuk arah
dan
menginformasikan lokasi rumah sakit
.
2.
Pemberian informasi dan edukasi di populasi/masyarakat

Hospital visite/ hospital tour ke sekolah-sekolah oleh dokter
umum/spesialis

Bekerjasama dengan perusahaan untuk penyuluhan oleh dokter
Umum/spesialis.

Penyuluhan ke perumahan( misalnya ke ibu-ibu PKK, arisan)
oleh dokter
umum/spesialis.

Siaran
R
adio oleh dokter
spesialis

Siaran Televisi oleh dokter spesialis

Pembahasan topik kesehatan dimedia cetak
dengan
dokter spesialis sebagai
narasumber.

Website
Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
: menginformasikan fasilitas
pelayanan, foto fasilitas rawat jalan, rawat inap, penunjang, nama

4
dokter
,
keahlian
atau spesialisasi
, jam praktek dokter, lokasi rumah sakit dan cara
menghubungi rumah sa

4
BAB V
DOKUMENTASI
Kegiatan pemberian informasi dan edukasi dilakukan
pendokumentasian sebagai
bahan laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan
dokumentasi yang
dibuat adalah
:
1.
Dokumentasi terhadap pelaksanaan assessment kebutuhan
informasi dan
edukasi pasien yang dicatat dalam berkas rekam medis pasien
2.
Dokumentasi terhadap pelaksanaan dan verifikasi terhadap
pemberian
informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga yang dicatat
Ditetapkan di : Luwus
dalam berkas
rekam medis pasien Pada Tanggal : …………………..
3. Direktur RSU Semara Ratih,
Dilakukan pencatatan dan pelaporan dari setiap kegiatan
pemberian
informasi TTD dan Cap RS
atau
edukasi, baik kegiatan didalam gedung
(di
alam
Rumah Sakit)
maupun kegiatan di luar gedung
(
dilaur
Rumah Sakit)
4.
Setiap tiga bulan dibuat rekapitulasi terhadap keberhasilan
pelaksanaan
pemberian informasi
atau
edukasi
5.
Hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Direktur

5
Rumah Sakit Sari Asih
Karawa

Anda mungkin juga menyukai