Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

KARAKTERISTIK PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG CVCU RSUD DR.


H.SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN

Oleh :

Dewi Fatima Mulyaningsih

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan plak
pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat,
arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai darah otot jantung dengan membawa oksigen
yang banyak.Penelitian ini bertujan untuk mengetahui Untuk mengetahui Karakteristik Pasien
Penyakit Jantung Koroner di ruang CVCU RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Pamekasan
Desain penelitian dalam penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan
retrospektif dengan menggunakan data sekunder.Populasi dalam penelitian ini adalah Semua
pasien yang menderita penyakit jantung koroner di ruang CVCU RSUD Dr.H. Slamet
Martodirdjo Pamekasan sebanyak 54 orang. Tehnik sampel menggunakan Total sampel
Sehingga jumlah sampel adalah 54 orang. Pengumpulan data menggunakan data sekunder
yaitu rekam medik.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (65%) responden berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 35 responden. sebagian besar (46%) responden berusia 46-55 Tahun yaitu
sebanyak 25 responden. sebagian besar (66%) memiliki kadar kolesterol>240mg/dl sebanyak
42 responden. sebagian besar (76%) responden memiliki kadar HDL >45 mg/dl yaitu
sebanyak 42 responden, sebagian besar (70%) responden memiliki kadar LDL >130 mg/dl
yaitu sebanyak 38 responden.sebagian besar (63%) responden dengan hasil EKG Depresi /
Elevasi segmen ST yaitu sebanyak 34 responden.
Karakteristik pasien Jantung Koroner di ruang CVCU lebih banyak menyerang pasien
laki-laki dan dalam rentang usia 46-55tahun. Oklusi total arteri koroner memerlukan tindakan
segera yaitu tindakan reperfusi, berupa terapi trombolitik maupun Percutaneous Coronary
Intervention (PCI), yang diberikan pada pasien PJK STEMI dengan onset gejala 12 jam sejak
mulai. dapat dilakukan terapi trombolitik bila pasien masih mengeluh nyeri dada yang khas
infark. Trombolitik merupakan salah satu strategi reperfusi untuk tatalaksana STEMI.
Trombolitik bekerja dengan melarutkan bekuan darah atau trombus yang terbentuk sehingga
dapat mengembalikan fungsi daerah yang bermasalah. Trombus yang terbentuk di sistem
sirkulasi mempengaruhi mekanisme tubuh untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak.
Jika trombus terbentuk, dapat menyebabkan iskemik, emboli, serangan jantung, stroke dan
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai