Stroke iskemik dan hemoragik memiliki penyebab dan efek yang berbeda pada tubuh,
sehingga memerlukan terapi yang berbeda juga. Diagnosis cepat sangat penting untuk
mengurangi terjadinya kerusakan otak dan memungkinkan untuk mengobati menggunakan
metode yang sesuai untuk jenisnya.
1. Stroke iskemik
o Terapi dimulai dengan memberikan obat untuk memecah bekuan darah dan
mencegah bekuan darah lainnya terbentuk. Obat yang diberikan berupa
pengencer darah seperti aspirin atau tissue plasminogen activator (TPA). TPA
sangat efektif untuk menghancurkan bekuan darah.
o Terapi dimulai dengan memberikan obat untuk memecah bekuan darah dan
mencegah bekuan darah lainnya terbentuk. Obat yang diberikan berupa
pengencer darah seperti aspirin atau tissue plasminogen activator (TPA). TPA
sangat efektif untuk menghancurkan bekuan darah.
o Prosedur lainnya termasuk pemberian TPA langsung ke pembuluh darah di
otak atau menggunakan kateter untuk mengeluarkan bekuan darah secara
langsung.
o Ada prosedur lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke., yaitu
endarterektomi karotis, yaitu melakukan pembedahan pada arteri karotis untuk
menghilangkan plak yang dapat pecah dan menyumbat di pembuluh darah
otak.
o Pilihan lain adalah angioplasti. Prosedur ini dilakukan dengan
menggembungkan balon kecil di dalam pembuluh darah yang menyempit
menggunakan kateter. Setelah itu akan dimasukkan mesh atau stent ke dalam
pembuluh darah untuk mencegah penyempitan.
2.Stroke Hemoragik
Terapi dimulai dengan memberikan obat yang dapat mengurangi tingginya tekanan di
otak serta mengontrol tekanan darah secara keseluruhan, mencegah kejang dan
penyempitan pembuluh darah secara tiba-tiba.
Jika seseorang menggunakan antikoagulan, pengencer darah, atau antiplatelet, seperti
warfarin atau clopidogrel, maka obat-obatan tersebut dihentikan sementara waktu.
Pembedahan untuk mengangkat gumpalan darah dapat dilakukan pada kondisi
tertentu, antara lain jumlah perdarahan lebih dari 20cc, penumpukan cairan otak, serta
adanya kelainan pembuluh darah otak seperti aneurisma dan AVM.
2. Prognosis stroke iskemik pada usia muda jauh lebih baik dibandingkan
dengan usia lanjut, menunjukkan dengan angka kematian dan
kekambuhan yang lebih rendah serta pemulihan fungsional yang lebih
baik. Dengan demikian, bahwasannya prognosis stroke pada anak muda
secara keseluruhan telah dibuktikan dengan gambaraan jauh lebih baik
dibandingkan dengan usia lanjut atau lansia, namun prognosis jangka
panjangnya lebih buruk jika dibandingkan dengan populasi umum pada
usia yang sama, dimana dengan tingkat stroke yang lebih tinggi, dengan
Angka kematian, dengan risiko kejadian kardiovaskular yang lebih tinggi,
serta dengan keterbatasan kualitas hidup yang signifikan. Selain itu,
dalam sebuah penelitian yang telah dibuktikan bahwa dengan rata-rata
masa tindak lanjut hampir 12 tahun dan rata-rata usia 36 tahun, hanya
57% pasien yang dipantau selama kurang lebih dari 3 tahun masih hidup,
yang dimana pasien tersebut bebas dari kecacatan yang signifikan,
kekambuhan stroke, atau kejadian vaskular lainnya. Prognosis pasien
setelah stroke iskemik jauh lebih positif dibandingkan setelah stroke
hemoragik. Selain membunuh sel-sel otak, stroke hemoragik
meningkatkan risiko komplikasi berbahaya seperti peningkatan tekanan
intrakranial atau kejang pada pembuluh darah otak.
Stroke perdarahan intraserebral (PIS) atau yang biasa disebut dengan Stroke
iskemik ini adalah manifestasi klinis disfungsi neurologis yang berkembang cepat
yang disebabkan adanya kumpulan fokal darah dalam parenkim otak atau sistem
ventrikel yang tidak disebabkan oleh traumaStroke jenis ini diakibatkan oleh
pecahnya suatu mikro aneurisma di otaksering mengakibatkan kematian dan
defisit neurologis dibandingkan stroke iskemikLokasi perdarahan biasanya
terletak pada cerebral lobe, basal ganglia, thalamus, ponsdan cerebellum.
Pendarahan yang luas bias menyebar ke sistem ventricel.
Faktor prognostik dari PIS terdiri dari: 1) faktor yang dapat memperburuk
metabolisme otak setelah PIShal ini mengacu pada faktor- faktor yang berhubungan dengan
lokasi dan ukuran PISedema perihematomadan adanya atau pembesaran/ perdarahan
intraventrikular dan hidrosefalus2) faktor-faktor yang terkait dengan keadaan sistemik dan
kondisi fisik atau neurologis yang mempengaruhi keseluruhan prognosis setelah PIS: usia,
tingkat kesadaranglukosa darahdemam dan/atau infeksi sistemikdan penggunaan
antitrombotik (Rizaldy TP & Vincent OW2020)
Daftar pustaka
Yudha.A Anom Gde I, FINO, FICS, FINSS, 2021, Kupas Tuntas Penyakit Stroke,
dari Jenis, Gejala, hingga Cara Mengobatinya!,
https://www.emc.id/id/care-plus/kupas-tuntas-penyakit-stroke-dari-jenis-gejala-
hingga-cara-mengobatinya
[ Accessed 23 September 2023 ]
Sariningsih S, 2011, Stroke Iskemik Akut ,
http://eprints.undip.ac.id/31181/2/Bab_2.pdf
[Accessed 25 September 2023]
Wojtyla Caroline Maria, 2020, HUBUNGAN KADAR PROCALCITONIN SERUM DAN VOLUME
PERDARAHAN DENGAN PROGNOSIS STROKE HEMORAGIK SUPRATENTORIA
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/957/2/C115216110_tesis_23-10-2020_1-2.pdf
[Accessed 27 September 2023]
Harkitasari Saktivi, Niartha Ngurah Bagus Agung Anak, Purwata Eko Thomas, Tanpa Tahun,
PENURUNA JUMLAH LEUKOSIT SEBAGAI PREDIKTOR PERBAIKAN KLINIS PENDERITA STROKE
HEMOGARIK SELAMA PERAWATAN,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/medicina/article/download/18087/11739/
[Accessed 28 Agustus 2023{
Varone. F Jose, 2010, PROGNOSIS JANGKA PANJANG STROKE ISKEMIK pada DEWASA MUDA,
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC3010699/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
[Accessed 01 Oktober 2023]
Mehta Parth, Das M Joe, Unnithan. A Kumar Ajaya, 2023, Stroke Hemarogik,
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/books/NBK559173/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
[Accessed 29 September 2023]