Anda di halaman 1dari 13

REVIEW DAN TELAAH KRITIS ARTIKEL

a. Judul Jurnal/Artikel
Determinants of Stunted Children in Indonesia: A Multilevel Analysis at the
Individual, Household, and Community Levels
b. Penulis : Febri Wicaksono dan Titik Harsanti
c. Publikasi : National Public Health Journal. 2020; 15 (1): 48-53.
DOI:10.21109/kesmas.v15i1.2771. p-ISSN: 1907-7505.
e-ISSN: 2460-0601. SINTA-S1 accredited.
http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas, Licensed under.
d. Penelaah : Siti Arinda Suryaman
e. NPM/Kelas : 174101048
f. Tanggal Telaah : 24 Maret 2020

I. Deskripsi Jurnal
a. Tujuan Utama Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor tingkat
individu, rumah tangga dan tingkat masyarakat yang berkontribusi
terhadap stunting pada balita di Indonesia.
b. Hasil Penelitian :
Anak laki-laki memiliki Odds Rasio (OR) yang lebih tinggi untuk
stunting dibandingkan dengan anak perempuan (AOR = 1,11; 95% CI:
1,06-1,15). Peluang stunting lebih tinggi di antara anak-anak yang tinggal
di daerah kumuh dibandingkan dengan anak-anak yang tidak tinggal di
daerah kumuh (aOR = 1,09; 95% CI: 1,04-1,15). Anak-anak yang ibunya
lulus dari sekolah menengah atas atau lebih tinggi lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami stunting dibandingkan dengan anak-
anak yang ibunya tidak lulus dari sekolah menengah atas (AOR = 0,87;
95% CI: 0,83 - 0,91). Anak-anak yang ayahnya lulus dari sekolah
menengah atas atau lebih tinggi juga lebih kecil kemungkinannya untuk
mengalami stunting dibandingkan dengan mereka yang ayahnya tidak

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 1


lulus dari sekolah menengah atas (aOR = 0,87; 95% CI: 0,83 - 0,91).
Risiko terhambat berkurang dengan peningkatan kekayaan rumah tangga,
dan OR paling rendah pada anak-anak yang termasuk dalam rumah
tangga terkaya. Risiko stunting meningkat dengan meningkatnya jumlah
anggota rumah tangga (aOR = 1,03; 95% CI: 1,02 - 1,04).
Anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan 15% lebih kecil
kemungkinannya stunting dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal
di daerah pedesaan (aOR = 0,85; 95% CI: 0,81 - 0,89). Anak-anak yang
tinggal di provinsi dengan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per
kapita yang lebih tinggi memiliki peluang lebih kecil untuk stunting
daripada mereka yang tinggal di provinsi dengan dengan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang lebih rendah (aOR = 0,89; 95% CI: 0,79 -
1,00). Akhirnya, anak-anak yang tinggal di provinsi dengan rasio pekerja
kesehatan profesional yang lebih tinggi per 1.000 penduduk berusia 0-4
mengalami penurunan peluang untuk stunting dibandingkan dengan
mereka yang tinggal di provinsi dengan rasio pekerja kesehatan yang
lebih rendah (aOR = 0,99; 95% CI: 0,99 - 1,00).
c. Kesimpulan Penelitian :
Studi ini menunjukkan bahwa stunting disebabkan oleh interaksi
yang kompleks antara faktor individu, rumah tangga, dan tingkat
masyarakat, yang semuanya berkontribusi terhadap tingginya prevalensi
gizi buruk pada masa anak-anak di Indonesia. Jenis kelamin anak,
pendidikan orang tua (ibu dan ayah), kekayaan rumah tangga, jenis
tempat tinggal (perkotaan atau pedesaan), tempat tinggal daerah kumuh,
dan jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor risiko penting bagi
kurang gizi anak. Studi ini juga mengungkapkan bahwa variabel tingkat
masyarakat (provinsi), seperti dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per
kapita dan rasio tenaga kesehatan profesional per 1.000 penduduk berusia
0 - 4 tahun, sebagai proksi pembangunan ekonomi dan kesehatan, juga
merupakan faktor risiko penting untuk kekurangan gizi pada masa anak-
kanak.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 2


II. Telaah jurnal
A. Fokus Utama Penelitian :
Fakus utama pada penelitian ini adalah faktor-faktor risiko kurang
gizi pada anak di Indonesia, yang dikategorikan berdasarkan tingkat
individu, tingkat rumah tangga, dan tingkat masyarakat. Variabel untuk
kategori tingkat individu yaitu jenis kelamin anak-anak dan status
vaksinasi. Variabel untuk kategori tingkat rumah tangga yaitu tempat
tinggal kumuh, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dan kekayaan atau
penghasilan rumah tangga. Dan variabel untuk kategori tingkat
masyarakat yaitu jenis tempat tinggal, catat dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) per kapita, tingkat kemiskinan, dan rasio tenaga kesehatan
professional per seribu penduduk berusia 0-4 tahun.
Faktor-faktor efek tetap individu dapat mengabaikan keanggotaan
kelompok dan berkonsentrasi eksklusif pada variasi antar individu dan
pada atribut tingkat individu
B. Elemen yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian
1. Gaya Penulisan
a. Sistematika penulisan :
Sitematika penulisan yang digunakan pada jurnal ini sudah
cukup bagus. Sudah mencakup hal-hal yang harus ada pada
sistem penulisan jurnal. Diantaranya judul artikel, nama
penulis, unit kerja dan alamat lengkap, abstrak, pendahuluan,
metode penelitian, hasil dan diskusi (pembahasan) , kesimpulan,
serta yang terakhir daftar pustaka. Akan tetapi untuk “saran”
disatukan dalam kesimpulan.
b. Tata bahasa :
Tata bahasa yang digunakan pada penulisan jurnal yang
berjudul “Determinants of Stunted Children in Indonesia: A
Multilevel Analysis at the Individual, Household, and
Community Levels” ini sudah baik, karena pembaca sudah bisa
menangkap isi yang ditulis.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 3


2. Penulis
a. Kualifikasi penulis :
Penulis dalam jurnal ini sudah expert di bidangnya, yaitu
bidang statistik dengan bidang peminatan statistika sosial dan
kependudukan memiliki keunggulan dalam menerapkan kaidah-
kaidah statistika untuk melaksanakan kegiatan statistik
(pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data
statistik) untuk bidang statistik sosial dan kependudukan, salah
satunya mengenai kondisi kesehatan. Hal tersebut berkaitan
dengan topik permasalahan yang terdapat pada jurnal yang
berjudul “Determinants of Stunted Children in Indonesia: A
Multilevel Analysis at the Individual, Household, and
Community Levels”.
3. Judul
a. Kelebihan :
Judul penelitian atau judul yang tertera pada jurnal sudah
menggambarkan isi penelitian, karena dalam penelitian mencoba
menggambarkan faktor penentu anak yang stunting di Indonesia
menggunakan analisis multilevel di tingkat individu, rumah
tangga, dan masyarakat dengan menggunakan prevalensi dari
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait
dengan penelitian tersebut.
b. Kekurangan :
Seharusnya judul dalam bahasa inggris maksimal 10 kata
akan tetapi pada jurnal ini terdapat 16 kata.
4. Abstrak
a. Kelebihan :
Abstrak yang ditulis sudah jelas, karena sudah
menunjukkan data dan range dari hasil penelitian. Selain itu,
abstrak ini mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 4


b. Kekurangan :
Dalam abstrak ini belum dijelaskan secara mendalam
tentang sebab dari masalah yang ditulis pada artikel jurnal.
C. Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1. Tujuan/ Masalah Penelitian :
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini sudah sesuai dengan
topik bahasan, yaitu mengenai stunting pada anak-anak masih pada
tingkat yang tinggi dan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang serius di Indonesia, di mana kemajuan dalam mengurangi
kekurangan gizi pada anak-anak telah lambat selama dekade
terakhir. Indonesia berada di peringkat kelima di antara negara-
negara dengan presentase anak stunting paling tinggi. Status gizi
seorang anak sebagian besar ditentukan oleh konsumsi makanan,
paparan penyakit, dan perawatannya, yang selanjutnya akan terkena
dampak dari beberapa faktor individu, keluarga, dan masyarakat.
Masalah pada jurnal ini sudah dengan sangat jelas, spesifik dan
konkret dijabarkan di bagian introduction.
Tujuan penelitian telah sesuai dengan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini, yaitu mengidentifikasi faktor tingkat individu,
rumah tangga, dan masyarakat yang berkontribusi terhadap stunting
pada balita di Indonesia. Sehingga dapat direkomendasikan usulan
intervensi yang paling efektif berdasarkan hasil meta-analisis. Selain
itu, tujuan penelitian yang dijabarkan setelah pemaparan masalah di
bagian introduction juga dirumuskan dalam bentuk yang konkret,
dan dapat di ukur (measurable).
2. Konsistensi logis (sistimatika penulisan) :
Sistematika penulisan artikel penelitian ini cukup sistematis,
runtut, dan padu. Hampir tidak ada bagian yang terputus, karena
antar bagian dalam artikel saling berhubungan satu sama lain.
Penulisan artikel penelitian ini juga telah memenuhi kriteria logis
dan konsisten.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 5


3. Theoritical kerangka (Kerangka Teori) :
Artikel yang berisi hasil riset ini telah mengintegrasikan
berbagai macam teori untuk membahas hasil penelitian, sehingga
hasil meta-analisis tentang faktor tingkat individu, rumah tangga dan
masyarakat yang berkontribusi terhadap stunting pada balita di
Indonesia yang dibahas dalam riset ini dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Alur pikir peneliti juga dengan cukup bagus
dipaparkan dan diperkuat dengan beberapa teori dan riset
sebelumnya.
4. Pertanyaan penelitian/ hipotesis :
Pada bagian kedua (latar belakang) dalam jurnal penelitian ini
disebutkan hipotesis. Hipotesis yang terdapat penelitian ini adalah
faktor tingkat individu, rumah tangga dan masyarakat yang
berkontribusi terhadap stunting pada balita di Indonesia yaitu
sebagai berikut :
Status gizi seorang anak sebagian besar ditentukan oleh
konsumsi makanan, paparan penyakit, dan perawatannya, yang
selanjutnya akan terkena dampak dari beberapa faktor individu,
keluarga, dan masyarakat. Risiko pertumbuhan dan perkembangan
yang stunting terpengaruh oleh konteks seorang anak dilahirkan dan
dibesarkan.
5. Sasaran :
Sasaran pada penelitian sudah jelas yaitu ditujukan untuk
balita di Indonesia dan dapat secara langsung diketahui oleh
pembaca hanya dengan membaca judul pada review artikel tersebut
yaitu “Determinants of Stunted Children in Indonesia: A Multilevel
Analysis at the Individual, Household, and Community Levels”.
Sasaran penelitian juga lebih jelas dijabarkan pada tujuan penelitian
tersebut.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 6


6. Pertimbangan Ethical :
Pertimbangan etik tertera sudah cukup jelas karena penelitian
diawali dengan menjelaskan maskud penelitian secara tulisan
menggunakan data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2013
yang melakukan intervensi dan ketika intervensi yang digunakan
juga berbasis masyarakat.
7. Definisi Operasional :
Dalam artikel, peneliti telah menjelaskan dengan baik
mengenai material dan metode untuk menyeleksi kriteria dari banyak
publikasi tentang pengaruh status gizi balita. Selain itu juga telah
dijelaskan mengenai analisis statistik yang telah digunakan. Berikut
ini beberapa definisi operasional yang terdapat pada jurnal :
a. Stunting pada anak usia 24-59 bulan adalah suatu indikator
keadaan gizi anak umur 24-59 bulan yang ditentukan secara
antropometri berdasarkan indeks TB/U atau PB/U (untuk usia
12-23 bulan) dengan menggunakan klasifikasi WHO-NCHS.
b. Jenis kelamin adalah identitas yang dibedakan secara fisik
berdasarkan organ genitalis eksternal.
c. Pendidikan Ibu adalah jenjang pendidikan tertinggi yang
ditamatkan oleh ibu, yang ditandai dengan ijazah.
8. Metode
a. Desain penelitian :
Desain studi penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah cross-sectional secara deskriptif. Penelitian dengan
sistematis telah menentukan beberapa kriteria yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan program komputer. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan software statistik STATA
versi 16.0 (StataCorp, College Station, Texas, USA), dan hasil
analisis multivariat dilaporkan sebagai rasio odds yang
disesuaikan (aOR) dengan nilai p dan CI 95%.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 7


b. Populasi dan Sampel
1) Populasi :
Populasi balita balita dalam penelitian ini adalah
300.000 balita dalam rumah tangga yang tersebar di 33
provinsi dan 497 kabupaten/kota di Indonesia.
2) Sample :
Sampel dalam penelitian ini yaitu 76.165 anak di
bawah 5 tahun dan tinggal dalam 66.917 rumah tangga dan
33 provinsi.
3) Teknik :
Survei ini menggunakan teknik pengambilan sampel
tiga tahap dengan probabilitas proporsional terhadap ukuran
(PPS) untuk memilih sampel 300.000 rumah tangga yang
tersebar di 33 provinsi dan, 497 kabupaten/kota di
Indonesia.
4) Penentuan besar sample :
Dalam penelitian ini, unit analisis dalam penentuan
besar sampel adalah anak-anak di bawah lima tahun yang
tinggal bersama kedua orang tua mereka. Penelitian ini
menggunakan model regresi tiga tingkat (level 1: individu;
tingkat 2: rumah tangga; tingkat 3: provinsi) untuk
memperkirakan efek prediktor pada risiko kekurangan gizi
masa kanak-kanak setelah mengendalikan faktor-faktor
pengganggu lainnya.
5) Sesuai/tidak, jelaskan (pemilihan, teknik, penentuan besar
sample):
Populasi dan sampel yang ditentukan dalm penelitian ini
sesuai.
Berikut ini penjelasannya :
a) Kriteria pemilihan sampel penelitian (inklusi atau
eksklusi) telah dijelaskan secara rinci.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 8


b) Pada jurnal ini disebutkan cara pengambilan sampel
atau teknik sampling.
c. Variabel penelitian :
Variabel independen dalam jurnal ini yaitu jenis kelamin
anak-anak, status vaksinasi, tempat tinggal kumuh, pendidikan
ayah, pendidikan ibu, kekayaan (penghasilan) rumah tangga,
jumlah anggota rumah tangga, jenis tempat tinggal, catat dengan
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, tingkat kemiskinan,
dan rasio tenaga kesehatan professional per seribu 0-4 tahun.
Dan variable dependen dalam jurnal ini adalah tingkat individu,
rumah tangga dan masyarakat yang berkontribusi terhadap
stunting.
d. Instrumen yang digunakan :
Penulis mencari secara sistematis bersasarkan data dari
Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2013, media publik, web
keilmuan, ilmu langsung, dan daftar referensi dari artikel. Data
yang dianalisis dalam jurnal ini adalah jenis kelamin anak-anak,
status vaksinasi, tempat tinggal kumuh, pendidikan ayah,
pendidikan ibu, kekayaan (penghasilan) rumah tangga, jumlah
anggota rumah tangga, jenis tempat tinggal, catat dengan Produk
Domestik Bruto (PDB) per kapita, tingkat kemiskinan, dan rasio
tenaga kesehatan professional per seribu 0-4 tahun.
9. Data analisis/ hasil
a. Analisis statistik yang digunakan :
Analisis ini menggunakan regresi logistik bertingkat
multivariat (Analisis Multivariat) untuk menentukan odds rasio
yang disesuaikan (OR). Dalam penelitian ini, unit analisis
adalah anak-anak di bawah lima tahun yang tinggal bersama
kedua orang tua mereka. Tiga level hirarkis ini digunakan untuk
membuat analisis studi bertingkat. Masyarakat didasarkan pada

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 9


pembagian unit sampling primer umum dalam data Riset
Kesehatan Dasar Nasional 2013.
b. Hasil Penelitian :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Anak laki-laki
memiliki odds rasio (OR) yang lebih tinggi untuk stunting
dibandingkan dengan anak perempuan (AOR = 1,11; 95% CI:
1,06-1,15). Peluang stunting lebih tinggi di antara anak-anak
yang tinggal di daerah kumuh dibandingkan dengan anak-anak
yang tidak tinggal di daerah kumuh (aOR = 1,09; 95% CI: 1,04-
1,15). Anak-anak yang ibunya lulus dari sekolah menengah atas
atau lebih tinggi lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami
stunting dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya tidak
lulus dari sekolah menengah atas (AOR = 0,87; 95% CI: 0,83 -
0,91). Anak-anak yang ayahnya lulus dari sekolah menengah
atas atau lebih tinggi juga lebih kecil kemungkinannya untuk
mengalami stunting dibandingkan dengan mereka yang ayahnya
tidak lulus dari sekolah menengah atas (aOR = 0,87; 95% CI:
0,83 - 0,91). Risiko terhambat berkurang dengan peningkatan
kekayaan rumah tangga, dan OR paling rendah pada anak-anak
yang termasuk dalam rumah tangga terkaya. Risiko stunting
meningkat dengan meningkatnya jumlah anggota rumah tangga
(aOR = 1,03; 95% CI: 1,02 - 1,04).
Anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan 15% lebih
kecil kemungkinannya stunting dibandingkan dengan anak-anak
yang tinggal di daerah pedesaan (aOR = 0,85; 95% CI: 0,81 -
0,89). Anak-anak yang tinggal di provinsi dengan PDB per
kapita yang lebih tinggi memiliki peluang lebih kecil untuk
stunting daripada mereka yang tinggal di provinsi dengan PDB
yang lebih rendah (aOR = 0,89; 95% CI: 0,79 - 1,00). Akhirnya,
anak-anak yang tinggal di provinsi dengan rasio pekerja
kesehatan profesional yang lebih tinggi per 1.000 penduduk

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 10


berusia 0-4 mengalami penurunan peluang untuk stunting
dibandingkan dengan mereka yang tinggal di provinsi dengan
rasio pekerja kesehatan yang lebih rendah (aOR = 0,99; 95% CI:
0,99 - 1,00).
10. Pembahasan temuan hasil penelitian
a. Kelebihan :
Dalam penelitian ini hasil dari setiap penelitian dalam
bentuk tabel telah dijelaskan secara rinci dan sistematis.
Penelitian telah jelas mengungkapkan populasi yang diteliti dan
hasil akhir dari penelitian.
Isi dari artikel serta cara penulisannya sudah relevan
dengan kaidah penulisan jurnal ilmiah. Pembahasan dalam
jurnal juga sesuai dengan tema yang diangkat.
b. Kekurangan :
Dalam jurnal ini, terdapat beberapa referensi yang lebih
dari 10 tahun.
11. Literatur review/ Referensi :
Untuk sebuah karya tulis ilmiah, daftar pustaka atau referensi
tulisan sangatlah penting sebagai syarat kelengkapan karya tulis.
Referensi yang akan kami analisis adalah tentang referensi dalam
sebuah karya tulis yang berupa jurnal.
Berdasarkan referensi yang ditulis dalam jurnal yang berjudul
“Determinants of Stunted Children in Indonesia: A Multilevel
Analysis at the Individual, Household, and Community Levels”
bahwa gaya referensi yang digunakan adalah Vancouver style.
Fungsi daftar pustaka atau referensi dalam sebuah karya tulis adalah
sebagai berikut:
a. Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis.
b. Memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan
yang digunakan oleh penulis.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 11


c. Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk
studinya.
Oleh karena itu, penulisan referensi dalam jurnal tersebut
sudah termasuk baik. Dan referensi dalam jurnal tersebut sudah
memenuhi unsur-unsur dalam daftar pustaka atau referensi yang
meliputi nama penulis, tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan,
judul dari sebuah karya ilmiah, dan data publikasi yang berisi tempat
dan nama penerbit karya yang dikutip.
12. Kesimpulan dan Saran
a. Kelebihan :
Dalam jurnal dengan judul “Determinants of Stunted
Children in Indonesia: A Multilevel Analysis at the Individual,
Household, and Community Levels” kesimpulan dibuat sangat
sesuai dengan hasil penelitian. Kesimpulan cukup mewakili
hasil meta-analisis, dan dipaparkan juga cukup konkret dan
implementatif.
b. Kekurangan :
Pada bagian penutup di dalam jurnal ini, penulis
mencantumkan “sasaran” yang disatukan dengan kesimpulan.

III. Kesimpulan
Terdapat dua poin yang ditanyakan dalam kesimpulan dalam review dan
telaah jurnal ini, yaitu:
 Sesuai atau tidak
 Dapat digunakan atau tidak
Berikut ini penjelasannya :
Kesimpulan dari telaah kritis terhadap artikel dengan judul
“Determinants of Stunted Children in Indonesia: A Multilevel Analysis at the
Individual, Household, and Community Levels” adalah bahwa artikel
tersebut telah sesuai dengan kaidah penulisan artikel dalam jurnal dan dapat
digunakan sebagai acuan karena sudah terakreditasi.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 12


Adapun rekomendasi terhadap jurnal ini adalah:
1. Abstrak harus memuat penyebab masalah atau latar belakang masalah
yang singkat, namun jelas.
2. Pengambilan sampel harus lebih dicermati sesuai dengan teknik
pengambilan sampel yang benar.

Journal Review-Critical Appraisal (Format) 13

Anda mungkin juga menyukai