Pengiriman Naskah Essay Tingkat Nasional
Pengiriman Naskah Essay Tingkat Nasional
Disusun Oleh :
MUHAMMAD DAVA_A12020076
Muhammad Alfarizi1
1 Mahasiswa S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah
Gombong
*Email: alfazee087@gmail.com
Anak merupakan suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada orang tua .
Diketahui, Sebelum bayi dilahirkan ke dunia, mereka telah membuat janji dengan
Allah SWT terkait kesiapan mereka untuk memilih apakah mereka mau dilahirkan ke
dunia dan patuh kepada Tuhan atau tetap berada di surga. Seperti yang disebutkan
dalam Al-Quran: 'Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul
menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah)
telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman' (QS. Al Hadid
[57]:8)
Kita dilahirkan ke dunia ini tanpa dapat memilih orang tua yang diinginkan.
Setiap orang tua memiliki caranya sendiri dalam mendidik anak-anaknya. Mendidik
anak merupakan suatu hal yang tidak boleh kita sepelekan, karena akan sangat
berpengaruh ketika mereka tumbuh dewasa. Seperti kutipan Jackie Kennedy: 'Jika
kamu ceroboh dalam membesarkan anak-anakmu, menurut saya apa pun yang kamu
lakukan tidak akan terlalu berarti.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak, disebabkan oleh kurangnya
gizi dalam jangka waktu yang lama. Faktor seperti kesehatan ibu saat hamil, status
remaja, ekonomi, budaya, sanitasi, dan layanan kesehatan mempengaruhi kondisi
malnutrisi ini. Globalmente pada tahun 2020, prevalensi stunting di bawah usia 5
tahun mencapai 22%. Di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kedua
dengan prevalensi 31,8%. Sedangkan Pravelensi kasus stunting tertinggi di indonesia
yaitu pada provinsi NTT yang mana mencapai 37,80% dan terendah pada provinsi
Bali yaitu 10,90%. Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
menyebut, stunting tidak hanya mengenai tinggi badan, namun yang lebih berbahaya
ialah rendahnya kemampuan anak dalam belajar dan kondisi keterbelakangan mental.
Lebih lanjut, dia menargetkan prevalensi stunting anak di Indonesia menurun menjadi
14% pada tahun 2024 mendatang
.
Jika kita teliti lebih dalam lagi terhadap faktor penyebab stunting pada anak
kita akan menemukan bahwa terdapat faktor gizi yang kurang, asupan nutrisi yang
cukup di 1000 hari pertama kehidupannya, yakni sejak masih menjadi janin hingga
usia sekitar 2 tahun. Menurut Dr. dr. Diah Rumekti Hediati, Sp.OG dari Departemen
Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM, selama ibu hamil, pastikan Bumil
mengonsumsi cukup makronutrien, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu,
Bumil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan
mineral, yakni zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A,
vitamin B, dan vitamin D. Menurut WHO, setelah bayi lahir di usahakan pemberian
asi ekslusive di berikan kepada bayi hingga 6 bulan supaya pertumbuhan dan
perkembangan bayi optimal. Selain faktor gizi di atas terdapat faktor seisdemografi
terkait kurangnya tingkat pengetahuan , pendidikan ibu serta pendapatan keluarga
sehingga menjadi fkator dari stunting. Karena hal tersebutlah, permasalahan stunting
pada anak menjadi kompleks. Sehingga upaya penggulanagannya harus komprehensif
yang dimulai dari sebelum kehamilan, saat hamil, dan setelah anak lahir.
Pada saat ini pemerintah memang telah melakukan banyak upaya dalam
menangani stunting seperti suplementasi zat besi pada remaja putri, ASI ekslusif
suplementasi makanan pendamping ASI (MPASI). Namun kenyataan tak seindah
ekspetasi. Pemerintah tidak bisa menangani masalah ini sendiri . oleh sebab itu di
perlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk ikut andil dalam gerakan pencegahan
stunting. Salah satu pihak berpotensial adalah pihak masyarakat.Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan stunting adalah langkah awal yang penting dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah ini . lebih menargetkan kepada para calon
pengantin.
Calon pengantin adalah pasangan individu, baik pria maupun wanita, yang
bermaksud untuk menikah. Calon pengantin dianggap sebagai langkah awal untuk
menciptakan keluarga yang sehat dan bebas dari stunting. Memahami aspek-aspek
fisik, mental, sosial, dan ekonomi memiliki arti penting. Jika kita menyelidiki lebih
mendalam, pasangan yang belum siap dalam aspek-aspek tersebut cenderung
menghadapi masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga atau bahkan penelantaran
anak. Di sisi lain, calon pengantin yang telah mempersiapkan diri dalam segala aspek
secara tidak langsung mengurangi risiko stunting akibat sosiodemografi.
Salah satu pendekatan inovatif untuk menarik minat calon pengantin adalah
program "YOUR"."YOUR" adalah program persiapan calon pengantin yang inovatif
untuk mencegah stunting. Metode "YOUR" atau newlYwed cOUnseling seRvices
merupakan pendekatan yang proaktif untuk mengubah perilaku kesehatan.
Pendekatan ini disebut proaktif karena mampu mempengaruhi psikologis calon
pengantin agar lebih cepat mengubah perilaku. Melalui program "YOUR", edukasi
diberikan kepada calon pengantin tentang stunting dan cara mencegahnya. Program
ini menekankan peran laki-laki dalam persiapan kehamilan, selama kehamilan, dan
pasca kelahiran anak. Pesan tersirat dalam program ini adalah bahwa tanggung jawab
kehamilan dan pengasuhan anak bukan hanya tugas perempuan (istri), melainkan juga
menjadi tanggung jawab laki-laki (suami).
Program ini memiliki beberapa kegiatan untuk pasangan calon pengantin
untuk memberikan informasi kepada para peserta dalam program ‘YOUR’
diantaranya 1) strategi persiapan kehamilan 2) stunting
LEMBAR ORISINALITAS
NIM : A12020076
Menyatakan bahwa karya Essay tersebut adalah asli hasil kerja sendiri dan bukan menjiplak dari karya
orang lain, belum pernah dinilai dalam lomba sejenis. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang
ditetapkan oleh pihak panitia.
Yang membuat
(Materai Rp10.000)
(TTD)