Anda di halaman 1dari 28

Mengenal sistem penjaminan mutu

pendidikan

http://mutupendidikan.com
Pendahuluan

Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara terus-menerus. Walaupun demi


kian, proses pendidikan tidak boleh berhenti hanya menunggu penyempurnaan
sistem, sarana, dan sumber daya manusia. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
selalu menjadi perhatian utama untuk terus diperbaiki dan dijagakualitas proses
pembelajarannya. Pengelolaan sekolah harus dilakukan secara efektif, yakni mampu
menciptakan proses belajar pada diri siswa. Dalam upaya pengelolaan sekolah
secara efektif diterapkan Manajemen Berbasis sekolah (School-Based Management).

Realisasi Manajemen Mutu berbasis sekolah sangat berkaitan erat dengan


pelaksanaan otonomi daerah, seperti tercantum dalam Undang-Undang No.22 Tahun
1999, tentang pemberian kewenangan dari pemerintah pusat kepemerintah daerah
dalam wujud otonomi daerah.
Tujuan MBS

Agar sekolah lebih Sekolah makin akrab Tercipta iklim belajar


berdaya dengan masyarakat mengajar yang
bermutu

Sekolah dan guru- Kepala sekolah


gurunya menjadi mempunyai otonom
lebih sejahtera yang luas
Pilar Penyangga MBS

Transparansi Partisipasi
masyarakat

1 2 3 4 5

Pemberdayaan Standarisasi Akuntabilitas


mutu
Peningkatan mutu akademik, sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
proses pendidikan, merupakan proses dalam rangka pembangunan
sumber daya manusia. Peningkatan mutu akademik harus dilakukan
secara terarah, terencana, dan insentif sehingga mampu menyiapkan
bangsa Indonesia dalam memasuki era globalisasi yang sarat
persaingan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu
akademik, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualifikasi guru, pengadaan buku dan alat pengajaran, perbaikan sarana
dan prasarana, serta peningkatan mutu manajemen sekolah.
Acuan untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Tangible Empaty
Kebersihan, Perhatian terhadap
Reliability kesehatan, kerapian, aspirasi dan
Responsiveness
Kepercayaan keteraturan dan kebutuhan pelanggan
pendidikan Tanggap terhadap
pemakaian jasa Assurance kenyamanan keluhan pemakain
pendidiakn Keterjaminan program lingkungan pendidikan jasa pendidikan
pendidikan yang
ditawarkan
Definisi Kualitas

Kualitas merupakan tingkat (degree) atau taraf atau


derajat melakukan kabaikan sesuatu. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia (1999:677),
kualitas atau mutu adalah ukuran baik buruk suatu
benda, keadaan, taraf atau derajat (kepandaian,
kecerdasan,dan sebagainya).
Menurut Garvin (Giri, 2008:2), ada lima macam perspektif kualitas…

Transcendental Product-based User-based Manufacturing- Value-based a


approach approach approach based approach pproach
bahwa kualitas memandang
kualitas dipandang bahwa kualitas mendasari diri pada
merupakan tergantung pada supply dan kualitas dari
sebagai innate
atribut ataupun orang yang Terutama segi nilai dan
excellence, dimana
spesifikasi memandangnya memerhatikan harga.
kualitas dapat
secara kuantitatif sehingga praktik-praktik
dirasakan, diketahui,
dan dapat diukur pelayanan yang perekayasaan dan
tetapi sulit
. paling memuaskan manufaktur serta
didefiniskan dan
preferensi mendefinisikan
dioperasionalisasikan
seseorang kualitas sebagai ke
.
merupakan sesuaian dengan
pelayanan persyaratan.
yang paling
berkualitas tinggi.
3 Komponen Dasar Kualitas Pelayanan
Kualitas teknis atau hasil
Apa yang pelanggan terima dalam interaksinya dengan Institusi jelas sangat pen
ting untuk mereka dan pada penilaian kualitas mereka.

Kualitas fungsional atau yang diberikan dengan proses


Selain itu pelanggan juga dipengaruhi oleh bagaimana mendapat pelayanan
atau bagaimana dia mengalami proses produksi dan konsumsi yang simultan,
yang merupakan dimensi dari kualitas, yang sangat terkait dengan hubungan
pembeli dan penjual sehingga disebut kualitas fungsional.

Citra perusahaan
Biasanya penyedia layanan tidak dapat bersembunyi dibalik nama merek
Bedasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan
derajat keunggulan suatu produk (barang/jasa), baik yang tangible maupun yang
intangible yang bersifat relative dan dinamis. Dalam pandangan modern, kualitas bersifat
relatif karena kriterianya tergantung pada konsumen atau pihak-pihak yang
memanfaatkan produk itu. Pengertian relatif mengandung maksud bahwa barang atau
jasa sesuai dengan tujuan penggunaannya.Suatu produk yang berkualitas tidak sekedar
berfungsi sesuai peruntukannya tetapi juga harus memiliki kelebihan dibandingkan
dengan yang lain sesuai dengan harapan konsumen.
Dimensi Ketika orang mengatakan suatu produk
berkualitas maka alasan mereka biasanya tidak
tunggal. Misalnya, pelanggan transportasi bus
Kualitas mangatakan bahwa perusahaan angkutan itu
berkualitas. Alasan mengatakan berkualitas boleh
jadi karena busnya nyaman, supirnya tidak ugal-
ugalan, harganya relatif murah, tepat waktu dan
lainnya. Dengan kata lain, kualitas bus jasa
angkutan memiliki banyak dimensi sehingga
dipersepsikan berkualitas oleh konsumen atau
pelanggan
10 Dimensi Kualitas Pelayanan (1)
Responsiveness Coustesy
Berfokus pada Melibatkan
Reliability sikap kesediaan Competence Access pertimbangan,
Mencakup 2 hal dan kesiapan dari Memiliki Kemudahan untuk rasa hormat,
yaitu, konsistensi karyawan untuk pengetahuan dan dicapai untuk pertimbangan dan
kinerja & menyediakan kemampuan yang dihubungi keakraban dari
keandalan pelayanan dibutuhkan tiap karyawan
10 Dimensi Kualitas Pelayanan (2)

Communication Security Tangibles


Menjaga pelanggan tetap Bebas dari bahaya, risiko Meliputi bukti fisik dari
mendaoatkan infoemasi maupun keraguan pelayanan
dalam bahasa yang
pelanggan mengerti dan
mendengarkan pelanggan
Credibility Knowing the Customer
Melibatkan sikap dapat Berusaha untuk mengerti
dipercaya, jujur, kebutuhan pelanggan
mendapatkan perhatian
pelanggan dengan sikap
yang terbaik
Dimensi kualitas produk yang berbentuk benda (1)

Kinerja Features Keadaan Kesesuaian


Seberapa baik suatu Pernik-pernik yang Berkaitan dengan Seberapa baik produk
produk melakukan apa melengkapi atau kemampuan produk tersebut sesuai
yang harus dilakukan meningkatkan fungsi untuk bertahan selama dengan standar
dasar produk penggunaan yang
biasa
Dimensi kualitas produk yang berbentuk benda (2)
Keindahan
Kualitas produk tidak saja
tergantung dari kemampuan
Daya tahan fungsional, tetap juga
keindahan
Ukuran umur produk dan
teknologi modern
memungkinkan teknologi ini

Persepsi terhadap kualitas


Dimensi ini tidak didasarkan
pada produk itu sendiri tetapi
pada citra atau reputasinya
Kemudahan perbaikan
Produk yang digunakan untuk
jangka waktu tertentu sering
harus diperbaiki
5 Dimensi kualitas jasa…

Berwujud Kepastian
Dapat dilihat pelanggan saat jasa Pelanggan mengharapkan personel
sedang dikerjakan jasa sopan dan terpelajar

Keandalan Empati
Sama seperti produk berupa barang, Personel jasa harus menunjukkan
jasa juga harus andal perhatian yang tulus pada para
pelanggan dan kebutuhan mereka

Responsif
Pelanggan tidak ingin harus
menunggu untuk dilayani
Pentingnya
Kualitas
Kualitas adalah sesuatu yang sangat penting bagi
organisasi. Kualitas bukan hanya sekedar persoalan
reputasi organisasi, melainkan juga bentuk pertanggung
jawaban moral produsen kepada konsumen. Dengan
peningkatan kualitaslah suatu produsen mampu
memuaskan konsumen. Dengan produk yang berkualitas
maka masyarakat konsumen akan terhindar dari produk-
produk yang merugikan dan membahayakan sehingga
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup mereka

Mutupendidikan.com
Kualitas dianggap penting
Bagi organisasi karena…

Peningkatan pangsa pasar Pertanggungjawaban


Layanan

Dampak internasional
Penurunan biaya

Meningkatkan reputasi Penampilan produk atau


Institusi jasa
Sistem penjaminan mutu pendidikan

Istilah penjaminan mutu (quality assurance) pada awal dipakai dalam dunia
bisnis. Penjaminan mutu dimaksudkan untuk menciptakan budaya peduli
mutu penjaminan mutu dibutuhkan perusahaan untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Penjaminan mutu bertujuan untuk mencegah
terjadinya kesalahan dalam semua program dan semua aspek-aspeknya
melalui proses evaluasi dan perbaikan diri secara menerus.

Manajemen mutu merupakan satu cara dalam mengelola suatu organisasi


yang bersifat komprehensif dan berintegrasi yang diarahkan dalam rangka,
yaitu :
1. Memenuhi harapan pelanggan secara konsisten
2. Mencapai peningkatan terus-menerus dalam setiap aspek aktivitas
organisasi
Mutu pendidikan didefinisikan sebagai tingkat kecerdasan kehidupan
bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional.
Definisi tersebut terjemahan dari aspek proses dan produk pendidikan,
sebagai berikut:
1. Proses pendidikan, yaitu upaya sistematis oleh institusi dan
perorangan dalam menyelenggarakan pendidikan disekolah sesuai
dengan konsensus nasional melalui undang-undang Sistem
Pendidikan Nasioanl No. 20 tahun 2003 (pasal 4)
2. Proses pendidikan, yaitu segala yang dihasilkan dalam pendidikan
melalui persekolahan yang menjadi harapan masyarakat dan sesuai
konsensus nasional melalui undang-undang Sistem Pendidikan
nasional No. 22 tahun 2003 (pasal 4)
Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari sistem penjaminan mutu aplikasi standar dalam sistem mencakup 2
kegiatan besar:
1 2
Peningkatan mutu yang dilandaskan Mengukur mutu pencapaian kinerja untuk
dengan target mutu yang sekolah harapkan mengetahui tingkat pemenuhan standar
berdasarkan target program telah ditetapkan

Jaminan mutu internal (Internal Quality Assurance) adalah kearah penjaminan yang dapat memenuhi
mutu yang dijanjikan dan diharapkan masyarakat. Kegiatan penjaminan mutu difokuskan pada proses
membangung kepercayaan dengan cara pemenuhan segala persyaratan atau standar minimum sesuai
yang diharapkan oleh pelanggan
Secara umum dapat dikemukakan, sistem penjaminan mutu pendidikan dikembangkan untuk
tujuan sebagai berikut:

1
Sebagai acuan dalam memetakan mutu pengelolaan pendidikan pada tingkat nasional,
provinsi, kabupaten, dan kota, sekolahan dan pembelajaran

2
Proses dan produk SPMP dapat meyakinkan bahwa pendidikan dan pembelajaran
telah dapat diupayakan secara terus-menerus memuaskan bagi peserta didik,
orang tua siswa dan masyarakat, sumberdaya pendidikan sekolah, dan para
pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan

3
Menentukan model fasilitas peningkatan kinerja sekolah, meliputi sistem pembelajaran,
manajemen berbasis sekolah dan pemberdayaan masyarakat pendidikan dan masyarakat
luas dalam pengelolaan pendidikan di sekolah
Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsa
bagaimana dicita-citakan oleh pembukaan undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 yang
dicapai melalui penerapan SPMP. Tujuan antara yang hendak dicapai melalui sistem penjaminan mutu pendidikan
ini adalah terbangun sistem penjaminan mutu pendidikan, sebagai berikut:

Terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, non formal, dan informal .

Pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas dan proporsional dalam


penjaminan mutu pendidikan formal dan non formal pada satuan atau program
pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi dan pemerintah

Diterapkannya secara nasional acuan mutu dan penjaminan mutu pendidikan


formal dan non formal.

Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan non formal yang dirinci
menurut provinsi, kabupaten atau kota dan satuan atau program pendidikan.

Terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis


teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang
menghubungkan satuan program pendidikan, penyelenggara satuan atau program
pendidikan pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi dan pemerintah
Prinsip Dasar Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan
1 2 3 4 5

Keberlanjutan Terencana dan Menghormati Menfasilitasi SPMP


sistematis, dengan otonomi satuan pembelajaran merupakan
kerangka waktu dan pendidikan formal informal sistem terbuka
target-target capaian dan non formal masyarakat yang terus
mutu yang jelas dan berkelanjutan disempurnakan
terukur dalam jaminan dengan regulasi secara
mutu pendidikan negara yang berkelanjutan
formal dan non formal seminimal
mungkin
Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada mutu kehidupan manusia
sekurang-kurangnya mencakup:
Muatan dan tingkat kecanggihan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang
Kompetensi intelektual, estetik, mewarnai dan menfasilitasi kehidupan
psikomotorik, kinestik, vokasional,
serta kompetensi kemanusiaan
lainnya sesuai dengan bakat, Kreativitas dan inovasi
kompetensi dan minat masing-masing dalam menjalani
kehidupan

Mutu keimanan, Tingkat kemandirian serta


ketakwaan, akhlak, daya saing dan
budipekerti dan kemampuan untuk
kepribadian menjamin keberlanjutan
diri dan lingkungannya
Pengukuran ketercapaian standar mutu acuan dilakukan
setelah audit kinerja, akreditasi, sertifikasi dan bentuk
lain pengukuran capaian mutu pendidikan. Audit kinerja
dilakukan dengan cara monitoring. Akreditasi
merupakan salah satu pengukuran ketercapaian standar
acuan mutu pendidikan yang dilakukan secara eksternal
oleh badan akreditasi. Sedangkan sertifikasi merupakan
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui
pencapaian standar mutu yang berkaitan dengan
standar pendidik

Penjaminan mutu pendidikan informal dilakukan oleh


masyarakat. Masyarakat dapat melakukan upaya
penjaminan mutu pendidikan informal secara
perorangan, kelompok maupun kelembagaan
Pendekatan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan
Mempertahankan
hubungan dengan
pelanggan

Perubahan organisasi

Perubahan kultur

Penentuan standar mutu

Perbaikan secara terus


menerus
Thank you
Mutupendidikan.com

Anda mungkin juga menyukai