Anda di halaman 1dari 14

TUTOR

SEMESTER 7
SKENARIO 1

Kecelakaan
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang dengan keluhan sesak napas, nyeri dada dan nyeri perut setelah
kecelakaan. Dari hasil anamnesis didapatkan keluhan sesak napas yang semakin bertambah, nyeri dada,
dan kaki kanan tidak dapat digerakkan. Kejadian ini bermula sejak dua jam sebelum masuk rumah sakit,
saat pasien sedang mengendarai sepada motor dengan menggunakan helm standar, pasien bertabrakan
dengan sepeda motor lain dari arah berlawanan. Dada pasien membentur stang motor dan terjatuh
dengan pinggul pasien membentur trotoar. Tidak ada riwayat pingsan ataupun muntah. Setelah kejadian,
pasien mengeluh sesak napas dan nyeri dada kanan serta nyeri perut sebelah kanan atas dan nyeri di
daerah pinggulnya. Pasien tampak gelisah dan mengerang kesakitan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
RR 30 x/menit, nadi 130x/menit, regular, lemah dan akral dingin. Tekanan darah 80/50 mmHg.
Dokter kemudian melakukan primary dan secondary survey dalam memberikan penanganan kegawat
daruratan



Primary dan secondary survey :
A. Primary Survey
Primary survey menyediakan evaluasi yang sistematis, pendeteksian dan
manajemen segera terhadap komplikasi akibat trauma parah yang mengancam
kehidupan. Tujuan dari Primary survey adalah untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki dengan segera masalah yang mengancam kehidupan. Prioritas
yang dilakukan pada primary surveyantara lain (Fulde, 2009) :
Airway maintenance dengan cervical spine protection
Breathing dan oxygenation
Circulation dan kontrol perdarahan eksternal
Disability-pemeriksaan neurologis singkat
Exposure dengan kontrol lingkungan
Sangat penting untuk ditekankan pada waktu melakukan primary
survey bahwa setiap langkah harus dilakukan dalam urutan yang benar dan
langkah berikutnya hanya dilakukan jika langkah sebelumnya telah
sepenuhnya dinilai dan berhasil. Setiap anggota tim dapat melaksanakan tugas
sesuai urutan sebagai sebuah tim dan anggota yang telah dialokasikan peran
tertentu seperti airway, circulation, dll, sehingga akan sepenuhnya menyadari
mengenai pembagian waktu dalam keterlibatan mereka (American College of
Surgeons, 1997). Primary survey perlu terus dilakukan berulang-ulang pada
seluruh tahapan awal manajemen. Kunci untuk perawatan trauma yang baik
adalah penilaian yang terarah, kemudian diikuti oleh pemberian intervensi yang
tepat dan sesuai serta pengkajian ulang melalui
pendekatan AIR (assessment, intervention, reassessment).






Akral dingin : Akral adalah ujung dari ekstremitas (tangan dan kaki), artinya akral merupakan ujung dari
jari-jari kaki dan tangan manusia. Istilah akral sering disebut dalam dunia medis untuk mengetahui
bagaimana perfusi(pengangkutan) oksigen ke jaringan-jaringan perifer (jauh dari sumbu tubuh). Apabila
“Akral Dingin” maka jaringan-jaringan perifer (seperti ujung jari tangan dan kaki) kekurangan oksigen.
Kekurangan oksigen pada bagian akral paling sering disebabkan karena darah yang sampai ke bagian
perifer tidak optimal.


Pertanyaan rumusan masalah
1. Mengapa keluhan sesak napas pasien semakin bertambah?
Sesak napas setelah kecelakaan kemungkinan disebabkan karena memar pada
otot dada atau punggung, mengakibatkan saat menarik napas akan terasa
seperti sesak. Keluhan tersebut akan hilang seiring waktu, apabila keluhan
tersebut bukan disebabkan karena patah tulang iga atau terkena paru-paru

Trauma pada dada : Memar, Patah tulang iga, trauma paru dll.

Sesak setelah kecelakaan bisa terjadi antara lain karena:

• Memar pada otot dada atau punggung, mengakibatkan saat menarik napas
terasa nyeri sehingga terasa seperti sesak
• Patah tulang iga
• Terkena paru-paru

Nyeri dada tengah akibat otot dan tulang

• Kostokondritis

Dalam kondisi ini, tulang rawan di rusuk, terutama tulang rawan yang
menghubungkan tulang rusukke tulang dada, menjadi meradang dan
menimbulkan nyeri.

• Sakit otot

Sindrom nyeri kronis, seperti fibromyalgia, dapat menyebabkan nyeri dada terkait
otot yang terus-menerus. Ketegangan atau tarikan otot terjadi ketika otot
diregangkan atau robek.

Hingga 49 persen, nyeri dada berasal dari apa yang disebut ketegangan otot
interkostal.

Ada tiga lapisan otot interkostal di dada, dan otot-otot ini bertanggung jawab
untuk membantu Moms bernapas dan menstabilkan tubuh bagian atas.
• Tulang rusuk yang terluka

Tulang rusuk yang patah atau memar biasanya disebabkan oleh jatuh, pukulan ke
dada, atau batuk parah.

Mengutip National Health Service gejalanya meliputi: nyeri hebat di area dada,
terutama saat menarik napas. Bengkak atau nyeri di sekitar tulang rusuk yang
terkena. Salah satu yang dapat dirasakan tentu saja nyeri dada tengah.

• Trauma tulang selangka

Tulang selangka terhubung langsung ke tulang dada sehingga ketika cedera,


dislokasi, patah tulang atau trauma lain pada tulang selangka dapat memengaruhi
tulang dada dan menyebabkan nyeri.

Gejala umum trauma tulang selangka, yakni: memar atau benjolan di sekitar area
cedera tulang selangka, rasa sakit yang hebat ketika mencoba menggerakkan
lengan ke atas, pembengkakan atau nyeri di sekitar area tulang selangka, bunyi
letupan, klik, atau gerinda saat mengangkat lengan, dan kendurnya bahu ke
depan yang tidak normal.

• Cedera sendi sternoklavikularis

Sendi sternoklavikula (sendi SC) menghubungkan bagian atas tulang dada


dengan tulang selangka (klavikula).

Cedera pada sendi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di
tulang dada dan di daerah dada bagian atas tempat sendi ini berada.

Pada paru

Berikut adalah penyebabnya:

• Emboli Paru-Paru

Emboli paru-paru terjadi ketika gumpalan darah bersarang di arteri paru-paru,


menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru.

Akibatnya, paru-paru kekurangan darah kaya oksigen dan menyebabkan nyeri


pada bagian dada, baik tengah, kanan, maupun kiri.
Paru-paru yang robek

Ketika udara menumpuk di ruang antara paru-paru dan tulang rusuk, paru-paru bisa
runtuh, menyebabkan sakit dada mendadak saat bernapas. Jika seseorang
mengalami kolaps paru-paru, ia juga akan mengalami sesak napas, kelelahan, dan
detak jantung yang cepat.

• Pleurisi

Jika selaput yang menutupi paru-paru meradang, inilah yang disebut dengan
Pleurisi. Akibatnya, Moms bisa merasakan nyeri dada yang semakin parah saat
menarik napas atau batuk.

• Hipertensi Paru-Paru

Kondisi hipertensi paru-paru adalah ketika seseorang memiliki tekanan darah


tinggi di arteri yang membawa darah ke paru-paru. Alhasil, tekanan darah itulah
yang dapat menyebabkan nyeri dada.

• Bronkitis

Bronkitis terjadi ketika saluran bronkial yang membawa udara ke paru-paru


meradang. Ini sering terjadi ketika Moms terkena flu atau pilek.

Nyeri bronkitis juga bisa membuat tulang dada sakit saat bernapas.

Biasanya, kondisi ini dapat berlangsung hanya sebentar (bronkitis akut) atau
menjadi kondisi jangka panjang (bronkitis kronis) karena merokok atau infeksi.

Gejala bronkitis yang umum meliputi: batuk basah terus-menerus yang


menyebabkan Moms memuntahkan lendir, mengi, sulit bernapas, dan rasa sakit
atau ketidaknyamanan di dada.

Sementara itu, gejala flu atau pilek yang dapat menyertai bronkitis meliputi:
demam tinggi, kelelahan, pilek, diare, dan muntah.

• Pneumonia
Pneumonia terjadi ketika paru-paru terinfeksi oleh virus atau bakteri. Gejala
umum pneumonia meliputi: sulit bernapas, demam tinggi, dan batuk terus-
menerus.


2. Apakah hubungan tidak ada riwayat pingsan/muntah dengan kondisi pasien?

Pasca trauma tumpul seperti kecelakaan, terutama yang mengenai area kepala,
selalu terdapat kemungkinan cedera otak. Mual muntah dan sakit kepala atau
pusing pasca kecelakaan umumnya menandakan terjadinya gegar otak. Gegar
otak diakibatkan oleh benturan pada kepala. Terjadi sembab pada jaringan otak.
Sembab mengakibatkan tekanan dalam tengkorak meningkat, sehingga timbul
gejala seperti yang dijelaskan di atas.

Gegar otak dapat terjadi ringan ataupun berat. Gegar otak ringan umumnya
dapat membaik secara perlahan dan tidak meninggalkan gejala sisa.

Periksa ct scan dan mri

Gejala lain yang bisa mengindikasikan adanya gegar otak pada


korban kecelakaan jalan raya menurut dr Rimawati antara lain
sebagai berikut:

1. Tidak sadarkan diri


2. Mual muntah
3. pingsan
4. Sakit kepala hebat
5. Separuh badan jadi lumpuh seperti stroke

3. Bagaimana hubungan kecelakaan yang dialami pasien dengan keluhan kaki kanan yang tidak
dapat digerakkan?

Kemungkinan yang dapat saja terjadi pada tungkai Anda adalah:

• Dislokasi sendi di daerah paha, panggul, atau lutut. Sehingga tungkai kesulitan
untuk lurus seperti biasanya
• Fraktur atau patah, atau retak, pada tulang di sendi paha, sendi lutut, sendi
pergelangan kaki, tulang paha atau tulang di tungkai bawah Anda.
• Cedera otot tungkai
• Patah tulang akibat kecelakaan, cedera
• Masalah tulang belakang mulai dari cedera saraf tulang belakang hingga adanya
tumor pada tuang belakang
• Masalah kesehatan otak, seperti tumor otak, stroke (baik sroke hemoragic,
ataupun stroke non hemoragic) dan lain sebagainya
• Masalah otot
• Multiple sclerosis
• Kondisi medis lainnya
• Trauma ortopedi adalah cedera yang mengenai tulang, otot, ligamen, atau
tendon. Penyebabnya bisa karena benturan secara langsung seperti kecelakaan,
cedera olahraga, terpeleset, atau jatuh saat bermain. Berhati-hatilah, kesalahan
menangani cedera ortopedi bisa mengakibatkan risiko yang lebih fatal. Namun,
jika ditangani dengan cepat dan tepat, cedera ortopedi bisa pulih.
• jenis trauma ortopedi dapat dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan pada
bagian tubuh yang mengalami cedera yaitu cedera ekstremitas atas, seperti
patah tulang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang rusuk.
• Yang kedua adalah cedera ekstremitas bawah, seperti patah pergelangan kaki,
panggul, atau tungkai kaki, dan yang terakhir adalah cedera jaringan lunak yang
memengaruhi otot, tendon, dan ligamen.
• Di Indonesia, lanjut dr Peterson, jenis cedera ortopedi yang sering ditemui, yaitu
patah tulang yang disebabkan karena osteoporosis dan kecelakaan lalu lintas.

Trauma ortopedi bisa diatasi dengan menggunakan teknik pembedahan dan non-
pembedahan untuk menindak tulang dan jaringan lunak yang terpengaruh. Salah satu
teknik dengan pembedahan, yaitu pembedahan minimal invasif.

Dibandingkan teknik pembedahan konvensional, teknik ini lebih baik karena dilakukan
dengan sayatan yang lebih kecil sehingga risiko infeksi kecil, secara kosmetik lebih
baik, dan rehabilitasi lebih cepat.

Untuk jenis patah tulang tertentu yang melibatkan sendi di mana tulang tersebut sulit
untuk dipertahankan, dibutuhkan tindakan pembedahan dengan cara penggantian
tulang tersebut dengan yang buatan (arthroplasty).


4. Apa saja kemungkinan penyakit yang dapat terjadi pada dada pasien setelah terbentur stang
motor?
tension pneumothoraks, pneumotoraks terbuka, flail chest, hematotoraks, tamponade jantung

5. Apa saja kemungkinan penyakit yang dapat terjadi pada pinggul pasien setelah membentur
trotoar
Hip fracture atau patah tulang pinggul adalah kondisi ketika tulang di sendi
pinggul retak atau patah. Kondisi ini sering terjadi akibat benturan keras di
area pinggul.
Pinggul merupakan persendian yang menghubungkan tulang paha dengan
tulang panggul. Sendi ini berperan penting dalam mengendalikan gerak tubuh
manusia, seperti berjalan, duduk, atau sekadar memutar badan.


6. bagaimana proses terjadinya sesak napas dan nyeri dada kanan serta nyeri perut sebelah kanan atas
dan nyeri di daerah pinggul pasien?


7. bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik pasien?
8. Bacagaimana cara melakukan primary dan secondary survey?
9. Bagaimana kemungkinan hasil dari primary & secondary surveynya?
10. Dari hasil pemeriksaan, apakah terdapat syok pada pasien? Jika iya bagaimana mekanismenya?

Ada tiga faktor yang berkontribusi pada terjadinya syok, yaitu:

• Ketidakmampuan pembuluh darah untuk mengalirkan darah


• Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
• Kurangnya darah untuk dialirkan

Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh
akibat adanya kekurangan volume darah. Kekurangan darah ini umumnya dipicu oleh
pendarahan luar (akibat cedera atau luka benda tajam), dan pendarahan dalam (akibat
infeksi pada saluran pencernaan).

Apabila pendarahan hebat terjadi, secara langsung pasokan darah yang dipompa
jantung akan berkurang drastis, sehingga organ tidak mendapat pergantian zat yang
dibutuhkan. Keadaan tersebut disebut syok hipovolemik dengan gejala utama penurunan
tekanan darah serta suhu tubuh

Terdapat beberapa gejala syok hipovolemik, di antaranya adalah:

• Badan terasa lemas.

• Keluar keringat berlebihan.

• Nyeri pada bagian dada.

• Denyut nadi lemah.

• Jantung berdetak dengan cepat.

• Bibir dan kuku tampak membiru.

• Kulit tampak lemas.

• Tampak bingung dan gelisah.

• Rasa pusing.

• Hilangnya kesadaran.

• Urine tidak ada sama sekali.


cara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi tidak adekuatnya
transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan hemodinamik. Gangguan
hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri,
berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah jantung. Dengan
demikian syok dapat terjadi oleh berbagai macam sebab dan dengan melalui berbagai proses. Secara
umum dapat dikelompokkan kepada empat komponen yaitu masalah penurunan volume plasma
intravaskuler, masalah pompa jantung, masalah pada pembuluh baik arteri, vena, arteriol, venule
atupun kapiler, serta sumbatan potensi aliran baik pada jantung, sirkulasi pulmonal dan sitemik.1,2
Penurunan hebat volume plasma intravaskuler merupakan faktor utama yang menyebabkan gterjadinya
syok. Dengan terjadinya
penurunan hebat volume intravaskuler apakah akibat perdarahan atau dehidrasi akibat sebab lain maka
darah yang balik ke jantung (venous return) juga berkurang dengan hebat, sehingga curah jantungpun
menurun. Pada akhirnya ambilan oksigen di paru juga menurun dan asupan oksigen ke jaringan atau sel
(perfusi) juga tidak dapat dipenuhi. Begitu juga halnya bila terjadi gangguan primer di jantung, bila otot-
otot jantung melemah yang menyebabkan kontraktilitasnya tidak sempurna, sehingga tidak dapat
memompa darah dengan baik dan curah jantungpun menurun. Pada kondisi ini meskipun volume
sirkulasi cukup tetapi tidak ada tekanan yang optimal untuk memompakan darah yang dapat memenuhi
kebutuhan oksigen jaringan, akibatnya perfusi juga tidak terpenuhi.1-3
Gangguan pada pembuluh dapat terjadi pada berbagai tempat, baik arteri (afterload), vena (preload),
kapiler dan venula. Penurunan hebat tahanan tahanan vaskuler arteri atau arteriol akan menyebabkan
tidak seimbangnya volume cairan intravaskuler dengan pembuluh tersebut sehingga menyebabkan
tekanan darah menjadi sangat rendah yang akhirnya juga menyebabkan tidak terpenuhianya perfusi
jaringan. Peningkatan tahanan arteri juga dapat mengganggu sistim sirkulasi yang mengakibatkan
menurunya ejeksi ventrikel jantung sehingga sirkulasi dan oksigenasi.

jaringan menjadi tidak optimal. Begitu juga bila terjadi peningkatan hebat pada tonus arteriol, yang
secara langsung dapat menghambat aliran sirkulasi ke jaringan. Gangguan pada vena dengan terjadinya
penurunan tahanan atau dilatasi yang berlebihan menyebabkan sistim darah balik menjadi sehingga
pengisian jantung menjadi berkurang pula. Akhirnya menyebabkan volume sekuncup dan curah jantung
juga menurun yang tidak mencukupi untuk oksigenasi dan perfusi ke jaringan. Ganguan pada kapiler
secara langsung seperti terjadinya sumbatan atau kontriksi sistemik secara langsung menyebabkan
terjadinya gangguan perfusi karena area kapiler adalah tempat terjadinya pertukaran gas antara
vaskuler dengan jaringan sel-sel tubuh

11. Bagaimana penanganan kegawatdaruratan yang dapat dilakukan oleh dokter sesuai kasus di
skenario?

Anda mungkin juga menyukai