4.40214014 - Bab 2
4.40214014 - Bab 2
A. Kajian Teori
a. Perkembangan Psikologi
1) Pengertian Perkembangan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
2012: 28). Menurut F.J. Monks dkk. (Desmita, 2009: 4), Perkembangan
adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat
diulang kembali atau perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat
diputar kembali.
melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang
yang bergerak maju dalam pola yang terukur sebagai hasil interaksi
10
11
tubuh yang tidak dapat diputar kembali atau bersifat tetap dan
2) Pengertian Psikologi
dan proses mental organisme. Tiga ide penting dalam definisi ini ialah
saintifik, tingkah laku, dan proses mental (Jahja, 2012: 7). Psikologi
berasal dari kata psyche dan logos yang berarti jiwa dan ilmu. Psikologi
Feldelman (Desmita, 2012: 2), tingkah laku adalah segala sesuatu yang
bertanya.
sekitarnya.
b. Ciri-ciri Psikologis
Ciri psikologis yang digunakan oleh Oswald Kroch (Desmita, 2012: 24),
1) Fase anak awal : 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama,
kemauannya itu.
2) Fase keserasian sekolah : umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul
sifat trotz kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka
fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju daripada orang lain,
karena menyadari orang lain pun mempunyai hak yang sama. Masa
menuju kematangan.
1) Perkembangan Sosial
2) Perkembangan Emosional
gradasi afektif mulai dari tingkatan yang kuat (mendalam), seperti tidak
terlalu kecewa dan sangat kecewa. Berbagai emosi dapat muncul dalam
diri seperti sedih, gembira, benci, cinta, marah. Emosi pada umumnya
begitu saja, tetapi masih terus berlangsung dalam jiwa seseorang (ini
keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif ini adalah
sedih, putus asa, terkejut, benci (tidak senang), dan sebagainya (Yusuf,
2011: 115).
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
3) Perkembangan Bahasa
Perkembanga fikiran itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat
Hoffnung (Desmita, 2009: 179), ketika anak masuk kelas satu sekolah
untuk menuntaskan atau menguasai emapt tugas pokok yang satu sama
4) Perkembangan Intelektual
kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu tahapan
5) Perkembanagn Spritual
pengalaman latar belakang (Baharuddin, 2010: 152). Pada usia ini anak
19
177).
a) Makanan
b) Ekonomi
3) Faktor umum
a) Intelegensi
rendah pada usia 34 bulan, sedangkan bagi anak-anak idiot baru bisa
b) Jenis kelamin
22
perkembangan fisik dan mental seorang anak. Dalam hal anak yang
baru lahir, misalnya anak laki-laki sedikit lebih besar daripada anak
c) Kesehatan
e. Pendidikan Prasekolah
1) Pengertian
sebab pendidikan yang dimulai dari usia ini akan membekas dengan
adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia dini
unik, berbeda dan memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar yang
telah ada dalam dirinya untuk dapat berfikir kreatif dan produktif,
bermakna sedini mungkin. Jika potensi pada diri anak tidak pernah
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan kondisi dan stimulus yang
anak usia lima sampai enam tahun. Namun, pada saat yang sama,
lima tahun yang lalu tidaklah sama dengan TK saat ini. TK sedang
masalah.
mendukung anak secara emosi dan sosial dalam belajar menjadi orang
tujuan utama semua tingkatan kelas. Semua negara bagian dan sekolah
anak dapat membaca di kelas tiga. Jadi target membaca untuk TK lebih
260).
f. Peserta Didik
No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, peserta didik diartikan sebagai anggota
2012: 39).
Nasional (Sisdiknas) (Danim 2011: 2), peserta didik adalah sebagai setiap
tertentu.
Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Rahmat
7. Menghormati agama
orang lain.
antisipasi
28
menggunakan berbagai
media.
29
menjadi basah)
5. Menunjukkan inisiatif
permainan (seperti :
30
6. Memecahkan maslah
sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
variasi 3. Mengklasifikasikan
ABCD. Mengurutkan
31
benda berdasarkan
atau sebaliknya.
4. Mengenal pembendaharaan
mengekspresukan ide
6. Melanjutkan sebagian
cerita/dongeng yang
telah diperdengarkan.
3. Menyebutkan
4. Memahami hubungan
bentuk huruf
6. Menulliskan nama
sendiri
(tidak mudah
menyerah). Bangga
8. Menghargai
B. Kajian Pustaka
dengan subjek penelitian terdapat 16 anak usia Sekolah dasar dari keluarga
psikologi anak buruh migran usia sekolah dasar di dusun Palumbungan desa
yang ada pada diri individu, faktor eksternal berupa lingkungan, dan faktor
tidak menempuh jenjang TK, sedangkan penelitian punya Arif Eko Prasetyo
yaitu anak buruh migran usia sekolah dasar. Kemudian tempat pelaksaan
pasif dalam hal mengatasi masalah yang muncul baik kelaurga atau
lain.
37
penelitian kulaitatif, subjek penelitian ini yaitu siswa kelas I (satu) sedangkan
penelitan Euis Kurniati subjek penelitiannya siswa kelas rendah yaitu kelas 1
2011: 13).
Psikologi Anak Usia Dini Korban Broken Home Di POS PAUD Ananda
studi kasus terhadap perkembangan psikologi anak usia dini korban broken
home. Subjek penelitiannya adalah seorang anak pada POS PAUD Ananda
Ananda yang bernama anisa 4 tahun yang merupakan anak korban broken
perlindungan tidak minder, suka berempati, berbagi dengan yang lain serta
kali ini terdapat pada subjek penelitian yaitu anak dari keluarga broken home
sedangkan peneliti subjek yang diambil adalah siswa kelas I SDN Pagojengan
anak yang terdapat lima aspek yaitu sosial, emosional, intelektual, bahasa,
2014: 46).
Pola Asuh Orang Tua dengan Emotional Quotient (EQ) Pada Anak Usia
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi
berjumlah 126 anak dan seluruh orang tua dari anak yang ada di TK Islam
yang tinggi, 29,4 % anak mempunyai EQ yang sedang, dan 17,6 % anak
mempunyai EQ yang rendah. Orang tua yang menerapkan tipe pola asuh
demokratis lebih dari 50 % anak memiliki tingkat EQ yang tinggi, yang dapat
dilihat dari aspek EQ yaitu kemampuan anak memahami emosi diri sendiri,
Sehingga terdapat hubungan antara tipe pola asuh demokratis dan otoriter
meneliti lima aspek yaitu sosial, emosional, intelektual, bahasa, dan spritual
C. Kerangka Berpikir
spritual. Sehingga dalam penelitian ini akan dilihat dari lima aspek
perkembangan psikologis pada siswa kelas I (satu) yaitu yang terdiri dari
siswa yang menempuh jenjang TK dan siswa yang tidak menenmpuh jenjang
anak.
jenjang TK dan ada siswa yang tidak menempuh jenjang TK. Siswa yang
42
interaksi dengan teman sebaya atau gurunya juga baik karena siswa tersebut
sudah terbiasa dengan lingkungan sekolah. Berbeda dengan siswa yang tidak
menempuh jenjang TK, dari segi sosialnya siswa tersebut kurang dalam
Siswa yang
Aspek menempuh
Perkembangan jenjang
psikologis sekolah TK Perbedaan siswa yang
(sosial, TK dengan yang tidak
emosional, TK dari aspek
bahasa, perkembagan
intelegensi, psikologis anak
spritual) siswa Siswa yang
sekolah dasar tidak
kelas I menempuh
jenjang
sekolah TK