Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN KREDENSIAL

TENAGA KLINIS

Disusun oleh :
Tim Kredensial Tenaga Klinis
UPT Puskesmas Kedawung

UPT PUSKESMAS KEDAWUNG


KABUPATEN CIREBON
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan di Puskesmas diselenggarakan oleh tenaga kesehatan

meliputi tenaga medis, paramedis, dan bidan. Mutu tenaga kesehatan sangat

penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu

diperlukan sistem dalam penilaian kompetensi setiap tenaga kesehatan yang

bertugas. Kredensial adalah salah satu upaya untuk melakukan penilaian

kompetensi tersebut.

B. Tujuan

Sebagai acuan dalam melaksanakan proses kredensial tenaga klinis di

Puskesmas Kauman.

C. Sasaran

Adapun sasaran penyusunan pedoman ini adalah seluruh tenaga klinis yang

bertugas dan bekerja di UPT Puskesmas Kedawung dan jaringannya.

D. Ruang Lingkup

Lingkup pedoman ini meliputi pengajuan kredensial oleh tenaga klinis,

penilaian kredensial oleh tim kredensial, pemberian rekomendasi oleh tim

kredensial dan penerbitan surat penugasan klinis oleh Kepala UPT

Puskesmas Kedawung.
Pelaksanaan pedoman kredensial ini adalah pada seluruh unit kerja di UPT

Puskesmas Kedawung.

E. Batasan Operasional

Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan meliputi dokter,

dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, asisten apoteker, analis

kesehatan dan ahli gizi untuk menentukan pemberian kewenangan klinis.

Rekredensial adalah proses evaluasi ulang terhadap tenaga dokter, dokter

gigi, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, asisten apoteker, analis

kesehatan dan ahli gizi yang telah memiliki kewenangan klinis untuk

menentukan kelayakan kewenangan klinis tersebut.

Kewenangan klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan

yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya.

Kewenangan klinis bidan adalah uraian intervensi kebidanan yang dilakukan

oleh tenaga bidan berdasarkan kompetensinya.

Penugasan klinis adalah penugasan kepala Puskesmas kepada tenaga

dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, asisten apoteker,

analis kesehatan dan ahli gizi untuk melakukan pekerjaan berdasarkan

kewenangan klinis di UPT Puskesmas Kedawung.


BAB II

PENGORGANISASIAN

A. Ketenagaan

Proses kredensial dilaksanakan oleh Tim Kredensial yang ditetapkan oleh

Kepala Puskesmas. Terdiri dari:

Pengarah : Kepala UPT Puskesmas Kedawung

Ketua :

Anggota : 1. Perawat / perawat gigi

2. Bidan

3. Analis, dst

B. Uraian Tugas dan Kewenangan

Tim Kredensial UPT Puskesmas Kedawung memiliki uraian tugas sebagai

berikut :

1. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis

2. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial

3. Merekomendasikan kewenangan klinis tenaga klinis

4. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis

5. Melakukan kredensial ulang ( rekredensial ) secara berkala setiap 1

tahun sekali

6. Melaporkan seluruh proses kredensial kepada Kepala Puskesmas

Tim Kredensial memiliki kewenangan untuk memberikan rekomendasi rincian

kewenangan klinis untuk memperoleh Surat Penugasan Klinis.


C. Penyelenggaraan

Proses kredensial dilaksanakan pada semua tenaga dokter, dokter gigi,

perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, asisten apoteker, analis kesehatan

dan ahli gizi yang baru bekerja di UPT Puskesmas Kedawung kemudian

dilakukan re-kredensial setiap 1 (satu) tahun.


BAB III

TATALAKSANA KREDENSIAL TENAGA KLINIS

A. Pengajuan Kewenangan Klinis

- Setiap tenaga dokter, dokter gigi, perawat dan bidan yang baru bekerja

di UPT Puskesmas Kedawung, mengajukan Surat Pengajuan

Kewenangan Klinis kepada Kepala Puskesmas dengan melengkapi

syarat-syarat pengajuan.

- Surat Pengajuan Kewenangan disampaikan kepada Tim Kredensial

untuk dilakukan proses penilaian.

B. Penilaian dan Rekomendasi oleh Tim Kredensial

- Tim Kredensial menerima Surat Pengajuan Kewenangan Klinis

- Tim Kredensial melakukan proses penilaian berdasarkan persyaratan

yang diberikan, pengecekan ke unit kerja, observasi langsung dan

umpan balik penerima layanan.

- Tim Kredensial melakukan penilaian kelayakan dan memberikan

rekomendasi kepada Kepala Puskesmas.

C. Penetapan Kewenangan Klinis

- Kepala Puskesmas menerbitkan Surat Penugasan Kewenangan Klinis

kepada dokter, dokter gigi, perawat dan bidan berdasarkan

rekomendasi dari Tim Kredensial.

D. Perubahan Kewenangan Klinis

Tenaga kesehatan dapat mengajukan penambahan kewenangan klinis

kepada Kepala Puskesmas melalui rekomendasi Tim Kredensial.

E. Proses Re-Kredensial
Proses rekredensial dilakukan dengan mengajukan kembali kewenangan

klinis kepada Kepala Puskesmas


BAB IV

LOGISTIK

Tim Kredensial wajib memastikan logistik proses kredensial terpenuhi dengan

cara melakukan perencanaan kebutuhan, melakukan pengecekan secara berkala

dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan.


BAB V

KESELAMATAN PASIEN

Proses kredensial di UPT Puskesmas Kedawung diselenggarakan dengan

senantiasa memperhatikan keselamatan pasien. Kompetensi dan perilaku tenaga

kesehatan yang mengacupada program keselamatan pasien merupakan salah satu

poin penilaian dan observasi yang dilakukan oleh Tim Kredensial.


BAB VI

KESELAMATAN KERJA PETUGAS

Proses kredensial di UPT Puskesmas Kedawung diselenggarakan dengan

senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.


BAB VII

PENGENDALI MUTU

Sasaran mutu proses kredensial ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas dan

dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu

dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Kepala

Puskesmas.
BAB VIII

PENUTUP

Proses kredensial yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja

Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan UPT Puskesmas

Kedawung.
REFERENSI

Kementrian Kesehatan RI 2011, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 755 Tahun

2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di RumahSakit

Kementrian Kesehatan RI 2013, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 Tahun 2013

tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit

Kementrian Kesehatan RI 2012, Standar kompetensi lulusan diploma III keperawatan

gigi

Kementrian Kesehatan RI 2007, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 369 Tahun

2007 tentang Standar Profesi Bidan

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) 2005, Standar kompetensi perawat

Indonesia

Konsil Kedokteran Indonesia 2012, Standar kompetensi dokter Indonesia

Konsil Kedokteran Indonesia 2006, Standar kompetensi dokter gigi


LAMPIRAN

1. Fomulir pengajuan kewenangan klinis

Perihal : Permohonan Surat Penugasan Kepada Yth :

Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Kepala UPT Puskesmas Kedawung

Lampiran : 1 Berkas di Tempat

Dengan hormat,

Dengan ini kami mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan

Rincian Kewenangan Klinis sebagai staff UPT Puskesmas Kedawung. Bersama ini

kami lampirkan berkas yang terdiri dari masing-masing 1 lembar fotocopy STR, SK,

dan Ijasah.

Demikianlah Permohonan ini kami sampaikan. Atas Perhatiannya diucapkan

terima kasih.

Kedawung, .................

( ................................)
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER GIGI

DISETUJUI
NO KEWENANGAN KLINIS KETERAMPILAN KLINIS
1 2 3 4
1 Pengobatan Gingivitis dan Stomatitis
2 Pencabutan Gigi Tetap dan Gigi Sulung
3 Perawatan Gigi Dewasa dengan Karies Email/Dentin
4 Perawatan Gigi Dewasa dengan Ganggren Pulpa
5 Perawatan Gigi Dewasa Pulpitis Irreversibble
6 Pembersihan Karang Gigi/ Scaling
7 Perawatan Gigi Sulung dengan Karies Email
8 Perawatan Gigi Sulung dengan Karies Dentin
9 Perawatan Gigi Sulung dengan Ganggren/Nonvital
10 Perawatan Gigi Sulung dengan Hiperemi Pulpa
11 Perawatan Gigi Sulung dengan Pulpitis
12 Perawatan Resesi Ginggiva
13 Perawatan Periodontitis

KETERANGAN KETERAMPILAN KLINIS DOKTER GIGI :

Tingkat Keterampilan 1 : Memiliki pengetahuan teoritis

Tingkat Keterampilan 2 : Pernah melihat, atau didemontrasikan keterampilan ini

Tingkat Keterampilan 3 : Menerapkan dibawah supervisi

Tingkat Keterampilan 4 : Mampu menangani problem itu secara mandiri hingga

tuntas
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS BIDAN

DI SETUJUI
NO KEWENANGAN KLINIS
YA TIDAK

A. Kewenangan Normal

1 Pelayanan Kesehatan Ibu

2 Pelayanan Kesehatan Anak

3 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan


Keluarga Berencana

B. Kewenangan Tambahan

1 Pemberian pelayanan alat kontrasepsi suntik, alat


kontrasepsi dalam rahim, memberikan pelayanan alat
kontrasepsi bawah kulit

2 Asuhan antenatal terintegrasi dengan interfensi khusus


penyakit kronis tertentu ( dilakukan di bawah supervise
dokter )

3 Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman


yang ditetapkan

4 Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di hidang


kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah,

5 Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

6 Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan


penyuluhan terhadap Infeksi menular Seksual ( IMS )
termasuk pemberian kondom, dan penyakit lain

7 Pencegahan penyalahgunaan narkotika, Psikotropika, dan


zat aditif lainnya ( NAPZA ) melalui informasi dan edukasi

8 Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program


pemerintah
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS PERAWAT

DI SETUJUI
NO KEWENANGAN KLINIS
YA TIDAK

1 Kewenangan Klinis Perawat Klinik I

2 Kewenangan Klinis Perawat Klinik II

3 Kewenangan Klinis Perawat Klinik III

4 Kewenangan Klinis Perawat Klinik IV

5 Kewenangan Klinis Perawat Klinik V

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER UMUM


DISETUJUI
LEVEL
NO KEWENANGAN KLINIS
KOMPETENSI 1 2 3 4

1 Penanganan Abortus 4A (komplit) / 3B


(inkomplit,
insipiens)
2 Penanganan Akne Vulgaris 4A
Ringan
3 Penanganan Alergi 4A
Makanan
4 Penanganan Anemia 4A
Defisiensi Besi
5 Penanganan Anemia 4A
Defisiensi Besi Pada
Kehamilan
6 Penanganan Angina 3B
Pektoris Stabil
7 Penanganan 4A
Ankilostomiasis (Infeksi
Cacing Tambang)
8 Penanganan Apendisitis 3B
Akut
9 Penanganan Artritis 3A
Reumatoid
10 Penanganan Artritis, 3A
Osteoartritis
11 Penanganan Askariasis 4A
(Infeksi Cacing Gelang)
12 Penanganan Asma Bronkial 4A
(Asma Stabil)
13 Penanganan Astigmatisme 4A
14 Penanganan Bell's Palsy 4A
15 Penanganan Benda Asing 4A
Di Hidung
16 Penanganan Benda Asing 4A
Di Konjungtiva
17 Benda Asing Di Telinga 3A
18 Blefaritis 4A
19 Bronkitis Akut 4A
20 Buta Senja 4A
21 Cardiorespiratory Arrest 3B
22 Cracked Nipple 4A
23 Cutaneus Larva Migran 4A
24 Delirium 3A
25 Demam Dengue Dan 4A
Demam Berdarah Dengue
26 Demam Tifoid 4A
27 Demensia 3A
28 Dermatitis Atopik 4A
29 Dermatitis Kontak Alergi 3A
30 Dermatitis Kontak Iritan 4A
31 Dermatitis Numularis 4A
32 Dermatitis Perioral 4A
33 Dermatitis Seboroik 4A
34 Dermatofitosis 4A
35 Diabetes Mellitus Tipe 2 4A
36 Disentri Basiler Dan Disentri 4A
Amuba
37 Eklamsi 3B
38 Epilepsi 3A
39 Episkleritis 4A
40 Epistaksis 4A
41 Erisipelas 4A
42 Eritrasma 4A
43 Exanthematous Drug 4A
Eruption
44 Faringitis Akut 4A
45 Filariasis 4A
46 Fimosis 4A
47 Fixed Drug Eruption 4A
48 Fluor Albus / Vaginal 4A
Discharge Non Gonore
49 Fraktur Terbuka 3B
50 Fraktur Tertutup 3B
51 Furunkel Pada Hidung 4A
52 Gagal Jantung Akut Dan 3B / 3A
Kronik
53 Gangguan Campuran 3A
Anxietas Dan Depresi
54 Gangguan Psikotik 3A
55 Gangguan Somatoform 4A
56 Gastritis 4A
57 Gastroenteritis (Kolera Dan 4A
Giardiasis)
58 Glaukoma Akut 3B
59 Glaukoma Kronis 3B
60 Gonore 4A
61 Hemoroid Grade 1-2 4A
62 Hepatitis A 4A
63 Hepatitis B 3A
64 Herpes Simpleks 4A
65 Herpes Zoster 4A
66 Hidradenitis Supuratif 4A
67 Hifema 3A
68 Hiperglikemia Hiperosmolar 3B
Non Ketotik
69 Hipermetropia 4A
70 Hipertensi Esensial 4A
71 Hiperurisemia (Gout 4A
Arthritis)
72 Hipoglikemia 4A (ringan)/ 3B
(berat)
73 HIV / AIDS Tanpa 4A
Komplikasi
74 Hordeolum 4A
75 Infark Miokard 3B
76 Infeksi Pada Umbilikus 4A
77 Infeksi Saluran Kemih 4A
78 Influenza 4A
79 Insomnia 4A
80 Intoleransi Makanan 4A
81 Inverted Nipple 4A
82 Kandidiasis Mulut 4A
83 Katarak Pada Pasien 2
Dewasa
84 Kehamilan Normal 4A
85 Kejang Demam 4A
86 Keracunan Makanan 4A
87 Ketuban Pecah Dini (KPD) 3A
88 Kolesistitis 3B
89 Konjungtivitis 4A
90 Laringitis Akut 4A
91 Laserasi Kelopak Mata 3B
92 Lepra 4A
93 Leptospirosis 4A
94 Liken Simpleks Kronik 3A
(Neurodermatitis
Sirkumkripta)
95 Limfadenitis 4A
96 Lipidemia 4A
97 Lipoma 4A
98 Luka Bakar Derajat 1 Dan 2 4A
99 Lupus Eritematosus 3A
Sistemik
100 Malabsorpsi Makanan 3A
101 Malaria 4A
102 Malaria Serebral 3B
103 Malnutrisi Energi Protein 4A
(MEP)
104 Mastitis 4A
105 Mata Kering / Dry Eye 4A
106 Migren 4A
107 Miliaria 4A
108 Miopia Ringan 4A
109 Moluskum Kontagiosum 4A
110 Morbili 4A
111 Napkin Eczema (Dermatitis 4A
Popok)
112 Obesitas 4A
113 Otitis Eksterna 4A
114 Otitis Media Akut 4A
115 Otitis Media Supuratif Kronik 3A
116 Parafimosis 4A
117 Parotitis 4A
118 Pedikulosis Kapitis 4A
119 Pedikulosis Pubis 4A
120 Perdarahan Gastrointestinal 3B
121 Perdarahan Post Partum / 3B
Perdarahan Pascasalin
122 Perdarahan Sub 4A
Konjungtiva
123 Peritonitis 3B
124 Persalinan Lama 3B
125 Pielonefritis Tanpa 4A
Komplikasi
126 PIODERMA (Impetigo, 4A
Furunkel, Karbunkel)
127 Pitiriasis Rosea 4A
128 Pitiriasis Versikolor / Tinea 4A
Versikolor
129 Pneumonia Aspirasi 3B
130 Pneumonia, 4A
Bronkopneumonia
131 Pneumotoraks 4A
132 Polimialgia Reumatik 3A
133 PPOK (Penyakit Paru 3B (eksaserbasi
Obstruksi Kronis) akut)
134 Pre Eklamsia 3B
135 Presbiopia 4A
136 Rabies 3B
137 Reaksi Anafilaktik 4A
138 Reaksi Gigitan Serangga 4A
139 Refluks Gastroesofageal 4A
140 Retinopati Diabetik 2
141 Rinitis Akut 4A
142 Rinitis Alergi 4A
143 Rinitis Vasomotor 4A
144 Ruptur Perineum Tingkat 1- 4A
2
145 Serumen Prop 4A
146 Sifilis 3A
147 Sindrom Steven Johnson 3B
148 Sinusitis (Rinosinusitis) 4A (akut) / 3A
(kronis)
149 Skabies 4A
150 Skistosomiasis 4A
151 Skrofuloderma 4A
152 Status Asmatikus (Asma 3B
Akut Berat)
153 Status Epileptikus 3B
154 Stroke 3B
155 Strongilodiasis 4A
156 Syok 3B
157 Taeniasis 4A
158 Takikardia 3B
159 TB dengan HIV 3A
160 TB Paru 4A
161 Tension Headache 4A
162 Tetanus 4A
163 Tetanus Neonatorum 3B
164 Tirotoksikosis 3B
165 Tonsilitis Akut 4A
166 Transcient Ischemic Attack 3B
(TIA)
167 Trauma Kimia Mata 3A
168 Trikiasis 4A
169 Ulkus Mulut (Stomatitis 4A 
Aftosa Rekuren, Herpes)
170 Ulkus Pada Tungkai 4A
171 Urtikaria 4A (akut) / 3A
(kronis)
172 Vaginitis 4A
173 Varisela 4A
174 Vertigo 4A
175 Veruka Vulgaris 4A
176 Vulnus 4A (Vulnus
laceratum,
punctum) /
3B (Vulnus
perforatum,
penetratum)
177 Vulvitis 4A

KETERANGAN KETERAMPILAN KLINIS DOKTER :


Tingkat Keterampilan 1 : Memiliki pengetahuan teoritis

Tingkat Keterampilan 2 : Pernah melihat, atau didemontrasikan keterampilan ini

Tingkat Keterampilan 3 : Menerapkan dibawah supervisi

Tingkat Keterampilan 4 : Mampu menangani problem itu secara mandiri hingga

tuntas

Anda mungkin juga menyukai