TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kriteria UMKM
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun
2008 BAB I pasal 1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha
ekonomi produktif milik orang perseorangan dan/atau bahan usaha
perorangan yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha Menengah atau Usaha yang
memenuhi kriteria usaha kecil.
a) Kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta
rupiah)
b) Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c) Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
5
6
b. Tujuan akuntansi
Menyediakan suatu sistem informasi yang mengandung laporan
untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan merupakan salah satu tujuan dari akuntansi
(Warren, 2015:3)
c. Fungsi Akuntansi
“Fungsi dasar akuntansi adalah menyediakan informasi dana
untuk suatu entitas atau unit organisasi.” (Warsono, 2013:1)
Akuntansi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan, yaitu :
1) Fungsi penginputan: akuntansi menyiapkan input secara
memadai. Input akuntansi berupa transaksi (transaction) yaitu
peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana.
2) Fungsi pemrosesan: akuntansi mengolah setiap input dalam
rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar
berupa pencatatan yang terdiri dari penjurnalan (journalizing) dan
pemindah-bukuan (posting).
7
3. Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan dasar dari sistem akuntansi. Dalam
persamaan akuntansi bisa memberikan cerminan secara sederhana antara
hubungan aset, liabilitas dan ekuitas.
Persamaan akuntansi mempunyai rumus sebagai berikut :
2) Akun laba rugi yang biasa disebut juga akun nominal yaitu akun-
akun yang pada akhir periode akan muncul dan dilaporkan di
dalam laporan laba rugi. Contoh dari akun nominal ialah akun-
akun pendapatan dan akun-akun beban.
c. Bentuk Akun
Bentuk akun yang sering digunakan adalah bentuk akun T.
Terdapat 2 argumen penting yang mendasari penggunaan akun format
T. Pertama, akun format T mencerminkan keseimbangan sisi kiri
(debet) dan sisi kanan (kredit) persamaan aljabar. Kedua, akun format
T bentuknya sederhana dan mudah dibuat. (Warsono, 2013:26)
d. Kode Akun
“Kode akun (chart of account) adalah sekumpulan daftar akun
yang akan digunakan dalam proses pencatatan transaksi keuangan.”
(Sasongko, 2016:28)
a) Tujuan Kode
Dalam sistem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi
berbagai tujuan berikut ini:
1) Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
Data akuntansi perlu diberi identifikasi secara unik agar dapat
dilakukan pencatatan, klasifikasi, penyimpnan, dan pengambilan
data tersebut dengan benar.
2) Meringkas data
Kode menjadikan data akuntansi lebih ringkas sehingga
memerlukan lebih sedikit ruang dalam pencatatannya.
11
3) Kode blok
“Akun yang ada dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi
beberapa golongan dan tiap golongan menjadi jenis.
Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi satu
blok nomor kode yang berbeda.” Susilowati (2016:21)
Contoh kode Angka Blok:
13
Kelompok Kode
Harta 100
Piutang 101
Peralatan 150
Kendaraan 151
Utang Usaha 201
Wesel Bayar 202
Utang Obligasi 250
Utang Hipotik 251
Modal 300
Prive 301
Kelompok Kode
S Lancar
Harta 100-149
Harta Tetap 150-199
:
Utang Lancar 200-249
Utang Jangka Panjang 250-299
4) Kode Kelompok
8. Siklus Akuntansi
Periode dalam akuntansi dapat bervariasi baik dalam rentang
waktu minggu, bulan atau tahun. Mayoritas perusahaan menggunakan
periode waktu 1 tahun. Umumnya, awal periode dalam akuntansi
dimulai diawal tahun yaitu di bulan Januari dan tutup buku di bulan
Desember. Dalam satu siklus akuntansi dapat dibagi menjadi dua
kelompok waktu, yaitu :
a. Siklus akuntansi selama periode berjalan : terdiri dari urutan
aktivitas untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama
periode berjalan, dan
b. Siklus akuntansi pada akhir periode : terdiri dari urutan aktivitas
dalam rangka penyusunan laporan keuangan. (Warsono, 2013:2)
16
9. Bukti Transaksi
a. Pengertian Transaksi
Transaksi adalah input dalam akuntansi, transaksi adalah suatu
peristiwa atau kejadian yang menyebabakan terjadinya perubahan
dana. (Warsono, 2013:49)
b. Fungsi pencatatan transaksi
a) Fungsi pengidentifikasian yaitu mengindetifikasi apakah suatu
peristiwa memenuhi syarat sebagai transaksi.
b) Fungsi pengukuran yaitu mengukur suatu transaksi
menggunakan alat ukur tertentu.
c) Fungsi pendokumentasian yaitu merekam transaksi ke dalam
dokumen atau bukti. (Warsono, 2013:49)
c. Jenis-jenis bukti transaksi
“Jika ada transaksi pasti ada bukti yang digunakan untuk
membuktikan bahwa transaksi itu terjadi, bukti tersebut disebut
bukti transaksi.” Sujarweni (2016:15)
Bukti transaksi dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Bukti transaksi internal perusahaan
Adalah bukti transaksi yang dibuat dan beredar
dilingkungan dalam perusahaan. Yaitu bukti kas masuk, bukti
kas keluar, dan memo.
b) Bukti transaksi ekternal perusahaan
Bukti transaksi ekternal perusahaan adalah bukti transaksi
yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan, bukti
transaksi ekternal terdiri dari faktur, kuitansi, nota kontan, nota
debet, nota kredit, dan cek. (Sujarweni, 2016:16)
10. Jurnal
a. Pengertian jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang
terjadi secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya)
18
Keterangan:
a) Kolom Tanggal : Diisi tanggal terjadinya transaksi secara
kronologis (menurut urutan waktu)
b) Kolom nama akun dan deskripsi singkat : Diisi dengan
nama akun yang harus di debet dan akun yang harus di
kredit akibat terjadinya transaksi. Akun yang harus di
debet ditulis lebih dahulu, baru kemudian akun di kredit.
Serta dituliskan keterangan secara singkat akibat
munculnya akun yang harus di debet atau di kredit
19
Debet Kredit
Tanggal No. Termin Deskripsi Tanda Piutang Penjualan
Faktur Cek Dagang
b) Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian secara kredit
20
Debet Kredit
Tanggal Nama Akun dan Tanda
Deskripsi Singkat Cek Pembelian Utang Dagang
Debet Kredit
Tanggal Deskripsi Tanda
Cek Kas Akun Piutang Penjualan Akun
lain-lain Dagang lain-lain
Debet Kredit
Tanggal Deskripsi Tanda
Cek
Pembelian Utang Akun Kas Akun
Dagang lain-lain lain-lain
e) Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi
yang tidak tertampung dijurnal khusus, seperti retur
penjualan dan retur pembelian.
Jumlah
Sumber : Warsono (2013:91)
Perlengkapan Rp xxxx
(Sujarweni, 2016:44)
14. Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Neraca saldo disesuaikan memuat saldo akun-akun yang
telah disesuaikan. Akun-akun di neraca saldo sebelum
penyesuaian diselisihkan dengan akun-akun di jurnal
penyesuaian apabila akun tersebut tercantum dalam jurnal
penyesuaian.
Saldo akun pada neraca saldo setelah penyesuaian akan
sama dengan saldo akun di neraca saldo sebelum penyesuaian
apabila akun tersebut tidak mengalami penyesuaian. (Warsono,
2013:99)
Neraca saldo setelah penyesuaian menunjukkan keadaan
yang benar-benar nyata. Berdasarkan neraca saldo setelah
penyesuaian maka selanjutnya siap untuk dibuat laporan
keuangan.
Contoh Neraca saldo setelah penyesuaian:
Penjualan xxx
Retur & keringanan penjualan (xxx)
Potongan Penjualan (xxx)
Penjualan bersih xxx
Persediaan produk jadi awal xxx
Kos produksi produk jadi (KPrPJ) 1 periode xxx
Kos produk jadi siap dijual xxx
Persediaan produk jadi akhir (xxx)
Kos produksi produk terjual (KPrPT) 1 periode (xxx)
Laba bruto (gross profit) xxx
Beban-beban Operasional :
Beban Pemasaran xxx
Beban administrasi & umum xxx
Total beban operasional (xxx)
Laba dari kegiatan operasional xxx
Beban non operasional : Beban tak terduga (xxx)
Laba sebelum pajak penghasilan xxx
Pajak penghasilan (xxx)
Laba bersih setelah pajak penghasilan xxx
Sumber : Warsono (2019:250)
(Sujarweni, 2016:31)2
18. Laporan Posisi Keuangan
“Laporan posisi keuangan (neraca) menyajikan informasi
keuangan tentang ragam aset (mencerminkan penggunaan dana)
maupun ragam liabilitas dan ekuitas. Akun-akun yang terdapat di
laporan posisi keuangan, yaitu akun-akun aset, liabilitas dan ekuitas
yang biasa disebut akun riil atau akun permanen. Laporan posisi
keuangan menyajikan keseimbangan penggunaan dana dan
pemerolehan danayang harus selalu terjaga sebagai perwujudan dari
hukum dana.” Warsono (2013:117)
33
ENTITAS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20X8
ASET
Kas dan setara kas
Kas xxxx
Giro xxxx
Deposito xxxx
Jumlah kas dan setara kas xxxx
Piutang usaha xxxx
Persediaan xxxx
Beban dibayar dimuka xxxx
Aset tetap xxxx
Akumulasi penyusutan (xxxx)
JUMLAH ASET xxxx
LIABILITAS
Utang usaha xxxx
Utang Bank xxxx
JUMLAH LIABILITAS xxxx
EKUITAS
Modal xxxx
Saldo laba (debit) xxxx
JUMLAH EKUITAS xxxx
21. Penyusutan
Seiring dengan berjalannya waktu aset tetap selain tanah, mulai
kekurangan kemampuannya untuk memberikan jasa. Akibatnya biaya-
biaya aset tetap tersebut perlu dipindahkan ke akun beban secara
sistematis selama masa manfaatnya. Pemindahan biaya ke beban
secara berkala ini disebut penyusutan.
“Tiga metode penyusutan yang seringkali digunakan adalah
Metode Garis Lurus, Metode Unit Produksi, dan Metode Saldo
Menurun.” (Sasongko et.al, 2016:258)
a) Metode garis lurus
Menghasilkan jumlah beban depresiasi yang sama setiap
tahunnya selama masa manfaat asset. Berikut ini adalah rumus
metode garis lurus :
1. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25 % 50 %
Kelompok 2 8 tahun 12,50 % 25 %
Kelompok 3 16 tahun 6,25 % 12,5 %
Kelompok 4 20 tahun 5% 10 %
2. Bangunan Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10 %
Sumber : Waluyo (2012:135)
38
Tabel 2.24
Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek
Judul Penerapan Sistem Analisa Perumusan dan Penerapan Akuntansi Pokok
Akuntansi Pokok Pada Penerapan Sistem Untuk Menyusun Laporan
Perusahaan Tahu Usaha Akuntansi Pada Usaha Keuangan Berdasarkan
Bakti Banjarbaru Kecil Menengah SAK EMKM Tahun 2018
Pada UMKM Annida
Berkah Utama
Objek Perusahaan Tahu Usaha UKM Waroeng Cokelat UMKM Annida Berkah
Penelitian Bakti Banjarbaru Bogor Utama
Lanjutan
Metode Wawancara, Observasi dan Wawancara dan Purposive Penelitian studi kasus
Penelitian Studi Pustaka Sampling