Anda di halaman 1dari 3

“Manajemen Nyeri Pada Pasien Paliatif”

KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANGAJAL

Di Susun oleh :

Nurul Holisoh

1811020318

7E / Keperawatan S1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2020/2021


1. Nyeri
Asosiasi internasional untuk studi nyeri :
Perasaan tidak menyenangkan sensorik – emosional yang terkait dengan kerusakan
jaringan saat ini atau potensial, atau hal hal yag dijelaskan akibat kerusakantersebut.
a. JenisNyeri
1) NyeriNociceptive
Nyeriyang berasal dari aktivitasnosiseptorpadasemuajaringan,kecuali sistemsaraf.
2) NyeriNeuropati
Akibat dari kerusakan saraf perifer atau SSP.
3) NyeriSomatic
Nyeri yang berhubungan dengan kerusakan tulang, otak, dan sebagainya.
4) NyeriVisceral
Nyeriyangmengenaialatatauorgandalamsepertimetastasishati,pleuritis
dansebagainya
b. Faktor – Faktor Yang Di Nilai UntukNyeri
1) Adanya rasasakit
2) Frekuensi dan jumlah episodeperhari
3) Durasi, dengan waktu dalam hitunganmenit
4) Intensitas dan waktu untuk mencapai puncaknya dalamtingkat keparahan
5) Deskripsi rasanyeri
6) Ada faktorpemicu
7) Riwayat pemberian analgesic sekarang dan saatini
c. Tujuan PenatalaksanaanNyeri
1) Mengurangi intensitas dan durasi keluhannyeri
2) Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi gejala nyeri kronis
yangpersistens
3) Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibatnyeri
4) Meminimalkan reaksi yang tidakdiinginkanatau intoleransi terhadap terapi nyeri
5) Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien
untuk menjalankan aktivitassehari-hari
d. TerapiGagal
1) Dosis yang tidak adekuat atau kesalahanobat
2) Kesalahan pengkajian tipenyeri
3) Kesalahan pengkajian beratnya rasanyeri
e. BilaGagal
1) Penggunaan terapi lebih agresif atau inovatif (coadministration
psychostimulan untuk efek sedasi)
2) Penggunaan intervensi farmakologis untuk mengurangikebutuhan opioid
sistemik (coadministration analgesik adjuvant atau nonopioid).
3) Penggunaan terapiintraspinal
4) Penggunaan intervensi non farmakologis (transkutaneus stimulasi syaraf,
pendekatan kognitif, terapikomplementer)

Anda mungkin juga menyukai