Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 3

LAPORAN LEMBAR KERJA III SIG

DISUSUN OLEH :
NAMA : 1. MUHAMMAD REZKY SETIAWAN
: 2. FARCHANUDIN PATARAI
: 3. M. SHOLDY MAULANA
NIM : 1. A030320023
: 2. A030320008
: 3. A030320028
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
PRODI : TEKNIK GEODESI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR KERJA III
A.STANDAR KOMPETENSI
Nama Pekerjaan : Overlay dengan metode Intersect dan Spatial Join

Jenis Pekerjaan : Praktikum Laboratorium

Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mempraktikan Aplikasi Overlay
dengan
beberapa metode yaitu Intersest dan Spatial Join pada Sistem Informasi Geografis.
C. DASAR TEORI
Analisis spasial merupakan kumpulan – kumpulan dari teknik yang dapat digunakan
untuk melakukan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sangat bergantung
dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Selain itu, analisis spasial juga
bisa diartikan sebagai teknik –teknik yang dapat digunakan untuk meneliti dan juga
mengeksplorasi dari dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan
perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data keruangan atau spasial
dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial.
Analisis spasial adalah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah
fungsi perhitungan serta evaluasi logika matematis yang dapat dilakukan pada data spasial,
dalam rangka untuk memperoleh nilai tambah, ekstraksi serta informasi baru yang
beraspek spasial. Analisis spasial cukup luas ruang lingkupnya. Salah satunya terdapat
pada SIG atau Sistem Informasi Geografis.
Fungsi Analisis Spasial :
Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial yaitu:
1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu kegiatan yang mengklasifikasikan kembali suatu data
hingga pada akhirnya menjadi sebuah data spasial yang baru dan berdasarkan pada kriteria
atau atribut tertentu
2. Jaringan atau Network, yaitu sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data – data spasial
titiktitik ataupun garis – garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana
layer tersebut merupakan hasil dari kombinasi minimal dua layer yang menjadi
masukkannya.
4. Buffering, adalah fungsi yang akan menghasilkan layer spasial baru menghasilkan layer
data spasial baru dengan bentuk poligon serta memiliki jarak tertentu dari unsur – unsur
spasial yang menjadi masukkannya.
5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan presentasi data
spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital.
6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap
sebagai fungsi sebar atau spasial.

Analisis Spasial Dalam SIG (Sistem Informasi Geografi)


Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu SIG. Sistem Informasi
Geografi adalah suatu sistem di dalam komputer (SBIS) yang digunakan untuk memasukan
atau capturing, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan
juga menampilkan data – data yang memiliki hubungan dengan posisi di permukaan bumi.
Selain itu, Sistem Informasi Geografi juga mempunyai arti sebagai sebuah sistem informasi
yang dibuat untuk bekerja dengan menggunakan data yang bereferensi spasial atau memiliki
koordinat geografi. SIG sendiri merupakan salah satu sistem yang cukup kompleks, pada
umumnya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya pada tingkat fungsional
dan juga jaringan atau network.
Analisis dalam SIG mempunyai beberapa metode – metode pendekatan. Secara umum
terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan
kuantitatif. Untuk pendekatan kuantitatif sendiri terbagi menjadi tiga macam cara yaitu secara
binary, berjenjang dan berjenjang tertimbang.
1. Metode Kualitatif Metode pendekatan ini dapat diterapkan sebagai salah satu metode
analisis yang terdapat di SIG. Data yang diperlukan berasal dari data spasial yang mempunyai
klasifikasi data yang bersifat kualitatif. Contohnya dapat berupa peta yang mempunyai
tingkatan data kualitatif yaitu peta penggunaan lahan.
2. Metode Kuantitatif
a. Metode Kuantitatif Binary
Pendekatan ini menggunakan operasi logika AND yang terdapat di dalam
alogaritma. Sehingga dalam pengharkatan terhadap parameter kelas yang digunakan,
hanya dua kelas yaitu nilai 1 (diterima) dan nilai 0 (tidak diterima). Setiap parameter
yang digunakan, terlebih dahulu harus dinilai apakah diterima atau tidak diterima
suatu kelas parameter.
b. Metode Kuantitatif Berjenjang
Pendekatan kuantitatif ini memberikan nilai yang sama untuk setiap
komponen dalam menganalisis. Setiap komponen yang digunakan mempunyai harkat
yang sama untuk dianalisis, dengan berasumsi bahwa setiap komponen memiliki
pengaruh yang sama terhadap objek yang dianalisis. Namun, pendekatan ini
mempunyai faktor – faktor pembatas untuk setiap parameter. Akan tetapi, faktor
pembatas tidak bersifat mutlak namun berjenjang dengan tingkatan kelas dan nilai
yang berbeda – beda.
c. Metode Kuantitatif Berjenjang
Tertimbang Pendekatan ini tetap memberikan nilai pengharkatan, tetapi
menggunakan bobot yang berbeda untuk setiap variabel yang digunakan dalam
menganalisis. Pemberian bobot bergantung pada besar atau kecilnya pengaruh
variabel tersebut yang terdapat pada tema analisis. Metode ini juga memberikan
asumsi, jika setiap variabel mempunyai pengaruh yang berbeda tergantung dari tujuan
objek yang dianalisis.D. KEGIATAN Metode Overlay yang akan digunakan dalam
praktik ini yaitu Intersect dan Spatial Join. 1. Melakukan Intersect a. Buka
ArcToolbox pada file hasil Topology Geodatabase.

D. KEGIATAN
Metode Overlay yang akan digunakan dalam praktik ini yaitu Intersect dan spatial Join.
1. Melakukan Intersect
a. Buka Arc Toolbox pada file Hasil Topology Geodatabase

b. Kemudian pilih Analysis Tools > Overlay > Intersect. Klik 2 Kali pada Intersect.
c. Lakukan Intersect pada Layer “Landuse” dan “Jalan”.
d. Simpan Hasil Intersect dengan nama “LKIII_Intersect_Kelompok 3”

e. Kemudian Klik OK dan Intersect berhasil dilakukan.


f. Selanjutnya Klik Kanan pada hasil Intersect > Open Attribute Table. Kemudian
Klik Kanan pada atribut keterangan > Sort Ascending.
g. Kemudian amati hasil dari Intersect.
h. Pertanyaan : Berapa Landuse yang dilewati oleh jalan Utama? (sebutkan
Klasausednya). ?
Jawaban :
- Jumlah Landuse yang dilewati ada 4
- Klasadusenya = Perkebunan, Pemukiman, Hutan, Kebun Campuran.

2. Melakukan Spatial
a. Buka ArcToolbox > Analysis Tools > Overlay > Spatial Join. Lakukan Spatial Join
dengan Target layer “Administrasi” dan Join adalah layer “ Landuse “
b. Simpan hasil spatial Join dengan nama “ LKIII_Spatial Join_Kelompok 3”

c. Kemudian Layer hasil Spatial Join akan Muncul di Layar ArcMap.


d. Selanjutnya Klik kanan pada Layer Spatial Join > Open Attribute Table.

e. Amati hasil Spatial Join.

f. Pertanyaan : Berapa Luas Permukiman di Kecamatan Sukaramai ?


Jawaban :
Luas Permukiman Kecamatan Sukaramai = 54766,43 m²

Anda mungkin juga menyukai