29 September 2022
1. Tantangan akses dan mutu layanan prioritas
2. Pemenuhan kebutuhan farmasi
3. Kebijakan transformasi kesehatan
INDONESIA MASIH MEMILIKI MASALAH KESEHATAN YANG
PERSISTEN
Angka harapan
69 71 75 77 79 80 83 Ditambah lagi,
hidup pada
kelahiran (2018),
tahun India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia
dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands
tertinggi di dunia
Angka kematian
ibu2 (2015), per 357
305
100,000 kelahiran 221 180 170
hidup 69 60 25 24 7
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak
Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
Populasi umur 15 tahun ke
Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 4
39% atas merokok–prevalensi
tertinggi di antara negara-
negaraASEAN
13
stunting3, % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei ( 2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)
Outcome Meningkatkankesehatan ibu, Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat Memperkuat sistem
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder &tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.
8
Utilisasi Biaya Kasus Katastropik Termasuk Obat-Obatan dan
Penunjang
Optimalisasi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban Banyak WNI yang ke luar negeri untuk
tahun terakhir pembiayaan besar pengobatan penyakit berikut:
Jantung
Kanker
Ortopedi
Penyakit saraf
General checkup
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2020 Sumber: Saragih & Jonathan, 2019
15
STRATIFIKASI DAN JEJARING PENGAMPUAN LAYANAN PRIORITAS
Identifikasi kompetensi RS dalam pelayanan 9 penyakit prioritas dan pembentukan jejaring pengampuan
Penurunan :
• Kompetensi rumah sakit belum merata
Masalah Kesehatan • Sistem rujukan belum optimal •Angka kesakitan
Prioritas: • Terbatasnya sarpras & alat •Angka kematian
• Jantung •Biaya pelayanan
• Stroke
AKSES DAN MUTU
• Tuberkulosis Peningkatan :
• Kesehatan ibu & anak
• Kanker
•Produktifitas
• Infeksi emerging STRATIFIKASI & PEMBENTUKAN JEJARING •Kualitas hidup
• DM, hepar & ginjal PENGAMPUAN
Pembentukan Meningkatnya
Pemetaan • Penentuan
Penentuan RS jejaring kompetensi RS yg
kompetensi RS target
pengampu pengampuan diampu dalam
ke dalam strata pengampuan
utama sesuai strata penanganan penyakit
kompetensi • Pelaksanaan
kompetensi prioritas
16
KOMPONEN KEGIATAN :
1. Penyusunan stratifikasi layanan
prioritas di RS berdasarkan
kompetensi RS
TARGET :
2. Penyusunan jejaring pengampuan
layanan prioritas secara berjenjang • Tahun 2022 : RS
• Tahun 2023 : RS
3. Pemenuhan SPA dan SDM sesuai • Tahun 2024 : RS
tingkat kompetensi dalam
stratifikasi
4. Pelaksanaan pengampuan
5. Penyusunan clinical outcome
pengampuan secara digital
TARGET PENGAMPUAN LAYANAN PRIORITAS
LAYANAN INDIKATOR OUTPUT
1. RS di pintu masuk Negara mampu deteksi, prevensi & tata laksana PIE
2. Semua RS mampu deteksi, prevensi & tatalaksana PIE sesuai level kompetensi
3 PIE
1. Ada layanan TB lengkap ( SO, RO, ekstra paru, anak, komorbid, komplikasi,
bedah, rehabilitasi respirasi) tiap provinsi
4 Tuberkulos 2. Semua RS Kabupaten/Kota mampu memberikan Tatalaksana TBC (SO-RO)
is dengan penyulit dan komplikasi
PROVINSI KAB/KOTA
PENYAKIT
NO TARGET PENGAMPUAN CLINICAL OUTCOME
PRIORITAS
PROVINSI KAB/KOTA
5 Kesehatan ibu & Layanan PONEK Subspesialistik Satu RS PONEK 1. Penurunan 40% kematian maternal
anak 2. Penurunan 30% kematian neonatal
6 Diabetes mellitus • 12 Diabetes center strata utama 100 Diabetes center strata 1. Penurunan mortalitas dini akibat diabetes
(penanganan komplikasi Diabetes dasar dengan Layanan : 15%
Melitus lanjut dan terkini) komplikasi diabetes 2. Penurunan komplikasi retinopati : 10 %
• 22 Diabetes center strata madya (Jantung, mata, saraf, ginjal, 3. Penurunan komplikasi penyakit jantung
kaki DM, Hipertensi) coroner : 10%
4. Penurunan angka komplikasi penyakit
ginjal diabetic : 10%
7 Penyakit ginjal • 12 Provinsi Uronefrologi Center Uronefrologi center strata 1. Peningkatan layanan dialisis peritoneal
Strata Utama (Aceh, Sumut, dasar yang mempunyai sebesar 10%
Sumbar, Sumsel, DKI, Jabar, pelayanan: 2. Peningkatan layanan transplantasi ginjal
Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulsel, • CAPD/HD sebesar 10%;
Sulut) • Operasi Batu Ginjal 3. Diagnosis PGK sebesar 20% pada populasi
• 4 Provinsi Uronefrologi Center berisiko
Strata Madya (Riau, Lampung, 4. Peningkatan Tindakan radikal
Maluku, NTT) prostatektomi pd kanker prostat : 50%
100 Kab/Kota Uronefrolgi 5. Peningkatan diagnosis CAKUT pd anak
Center Strata Dasar antenatal : 50%
TARGET PENGAMPUAN DAN CLINICAL OUTCOME
PENYAKIT
NO TARGET PENGAMPUAN CLINICAL OUTCOME
PRIORITAS
PROVINSI KAB/KOTA
8 Penyakit hepar Gastrohepatologi center strata utama Gastrohepatologi center strata 1. Penurunan prevalensi Hepatitis B<8%
yang mempunyai pelayanan Intervensi dasar yang mepunyai 2. Penurunan prevalensi Hepatitis C <2%
Vaskular Hati (TACE), Endoskopi, pelayanan diagnostik USG 3. Peningkatan kesintasan pasien kanker hati
Immune therapy, dan menyelenggarakan Intervensi Dasar, Endoskopi lebih dari 6 bulan
Transplantasi Hati di 3 Provinsi (DKI, Dasar, tindakan laparoskopi 4. Peningkatan kesintasan pasien sirosis hati
DIY, Sumbar) stadium lanjut (CHILD-C) lebih dari 12 bulan
5. Peningkatan frekuensi pasien transplantasi
7 Provinsi Strata Utama mampu hati > 10 kali/tahun
melakukan transplantasi hati (Sumut, 6. Peningkatan Operasi Kasai pada Atresia Bilier
Sumsel, Jabar, Jatim, Jateng, Sulsel, bayi <3 bulan sebesar 10%
Bali)
9 Penyakit infeksi RS di pintu masuk Negara mampu Semua RS mampu deteksi, 1. Terkendalinya kejadian wabah penyakit
emerging deteksi, prevensi & tata laksana PIE prevensi & tatalaksana PIE infeksi emerging
sesuai level kompetensi 2. Penurunan angka kematian akibat
penyakit infeksi emerging
PENUTUP
1. Untuk menjawab tantangan masalah Kesehatan saat ini, Kementerian Kesehatan melakukan
transformasi sistem kesehatan, yang salah satu pilarnya adalah layanan kesehatan rujukan.
2. Transformasi layanan rujukan, diwujudkan diantaranya melalui penguatan tata kelola pelayanan rujukan
dengan penetapan stratifikasi pelayanan penyakit prioritas dan pengembangan jejaring pengampuan di
RS serta melalui pemenuhan dan pemerataan penyediaan SDM, Sarana, Prasarana, Obat -
obatan dan Alat kesehatan (SPA) rumah sakit.
3. Guna mengoptimalkan sumber daya untuk pemenuhan, dilakukan pengaturan pengembangan jejaring
layanan prioritas diantaranya layanan penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit ginjal, Diabetes, Hati,
Maternal Neonatal, TB dan Infeksi emerging
4. Upaya pemenuhan sediaan farmasi harus dilakukan optimalisasi transformasi digital standar mutu
bidang obat, optimalisasi pelayanan dan pengelolaan sediaan farmasi
TERIMA KASIH