Anda di halaman 1dari 35

PERAN PROMKES

PASCA PANDEMI COVID 19

dr. Imran Agus Nurali, Sp. KO


DIREKTUR PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten
Harapan hidup pada
kelahiran (2018), 83
69 71 75 77 79 80
tahun Ditambah lagi,

India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia


dan Pasifik1

1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands

Ke 3 Kasus Tuberculosis
Source: W orld Bank, W HOGlobal Health Observatory

tertinggi di dunia
Angka kematian
maternal2 (2015),
per 100,000 kelahiran 357 305
hidup 221 180 170 69 60 25 24 7

Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
jumlah kematian disebabkan
73% oleh penyakit tidak
menular, lebih tinggi dari
Asia Tenggara dengan rata-
Angka kematian 57 rata 60 %
bayi (2015)2, per 39
1,000 kelahiran hidup 27 23 22 15 9 6 7 2

Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore

2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
dari populasi umur 15 tahun

Prevalensi
33,1 32,4 28,8 27,7 26,7 21,8 19,7 19,6
39% ke atas merokok–
prevalensi tertinggi di antara
negara-negara ASEAN
13,3 4,4
stunting, % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2009) (2020) (2019) (2000)
ASEAN Food and Nutrition Report 2021 25
Penyebab kematian akibat faktor risiko di Indonesia

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 28%


2. Merokok : 17,03%
3. Diet tidak sehat : 16,4%
4. Gula darah tinggi (DM) : 15,2%
5. Obesitas : 10,9%
6. Kurang aktivitas fisik : 1,4%

Sumber: IHME (2019)

5
D A M PA K D A N P E L AYA N A N K E S E H ATA N
S E L A M A PA N D E M I C O V I D - 1 9
Jam buka pelayanan: Kegiatan Posyandu: 19,2% Puskesmas Puskesmas mendapatkan bantuan
Dokter keluarga penanganan wabah
72% Puskesmas tetap memberikan Yankes tetap melaksanakan kegiatan Posyandu
Covid 19 : 10% Puskesmas
seperti sebelum wabah COVID-19

Rerata kunjungan pasien:


13,1% jumlah kunjungan pasien tetap Cakupan Imunisasi: 37,8% Puskesmas
seperti biasa cakupan tetap terkendali

Pelaksanaan kunjungan rumah PIS-PK: DETEKSI Peningkatan Kapasitas SDM dalam


16,2% Puskesmas tetap Penanganan COVID-19
melaksanakan kunjungan rumah PIS- • Vicon Dinkes Provinsi & Kab/kota
PK • Pelatihan online Dinkes dan FKTP
• Seminar Online bagi FKTP
PREVENSI RESPON • PKS dengan PDKI untuk
pendayagunaan dokter keluarga di
Puskesmas
Sumber: Hasil sementara Kajian Cepat Peran Puskesmas Dalam Puskesmas telah melaksanakan perannya
Penanganan Wabah COVID-19 di Indonesia, Juni 2020 dalam penanganan COVID-19

Diperlukan optimalisasi pelaksanaan layanan kesehatan pada era new normal dengan tetap memperhatikan penerapan kaidah-
kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta physical distancing secara ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam dan
luar gedung.
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan Penguatan
kesehatan ibu, anak, Pembudayaan sistem kesehatan &
KB, dan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Gerakan pengawasan
reproduksi gizi masyarakat pengendalian Masyarakat Hidup obat dan makanan
penyakit Sehat (Germas)
Penurunan Kematian Penurunan Penguatan pelayanan kesehatan
Ibu dan Bayi dasar dan rujukan
Stunting Pengendalian Pengembangan
Pemenuhan dan peningkatan
Peningkatan KB dan Penyakit Menular lingkungan kompetensi tenaga kesehatan
Kesehatan Reproduksi sehat Pemenuhan dan peningkatan daya
Pengendalian
saing sediaan farmasi dan alat
Penyakit Tidak Penguatan kesehatan
Menular promosi Germas Peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan
Penguatan tata kelola, pembiayaan,
penelitian dan pengembangan
kesehatan
Target dan Strategi Kemenkes

5 prioritias
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan dasar dengan
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
Peningkatan Percepatan Peningkatan Pembudayaan Penguatan
kesehatan ibu, perbaikan gizi pengendalian Gerakan Sistem
anak reproduksi masyarakat penyakit Masyarakat Sehat Kesehatan
17 indikator sasaran pokok pembangunan kesehatan
1 Angka kematian ibu 5 Prevalensi stunting 7 Insidensi HIV (per 10 Persentase merokok 13 % fasilitas kesehatan
(per 100000KH) pada balita (%) 1000 penduduk yang penduduk usia 10-18 FTKP terstandar
tidak terinfeksi HIV) tahun
14 % RS terakreditasi
2 Angka kematian bayi 6 Prevalensi wasting 8 Insidensi TB (per 11 Prevalensi obesitas
(per 1000 KH) pada balita (%) 100.000 penduduk) pada penduduk % puskesmas dengan
15
umur >= 18 jenis tenaga kesehatan
sesuai standar
3 Angka kematian 9 Eliminasi malaria 12 Jumlah
neonatal (per 1000 KH) (kab/kota) kabupaten/kota % puskesmas tanpa
16
sehat dokter
4 % Imunisasi Dasar (kabupaten/kota)
17 % puskesmas dengan
Lengkap pada anak
ketersediaan obat
usia 12-23 bulan
esensial
21st century skills-based
8 areaeducation
reformasi danto strategi
cluster strengthenkunci
education to employment

Pendidikan & Penguatan Peningkatan RS Kemandirian Ketahanan Pengendalian Pembiayaan Teknologi


Penempatan Puskesmas & Yankes di Farmasi dan Alat Kesehatan Penyakit & Kesehatan Informasi &
Nakes DTPK Kesehatan (Health Security) Imunisasi Pemberdayaan
Masyarakat
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Hasil ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
sistem berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi (GERMAS) makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat


Kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan ketahanan sektor ketahanan
program kapabilitas kualitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Mis., kampanye Mis., Vaksinasi dan Mis., pemeriksaan
utama layanan primer sekunder & tersier kesehatan
promosi dan program Imunisasi, kesehatan, tablet Mis., kesiapan tanggap
edukasi penyediaan penambah zat besi bencana kota, kesiapan
Mis., Kedekatan Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Ketersediaan,
makanan sehat di untuk mengurangi rantai pasokan E2E,
fasilitas layanan primer layanan, kapasitas akses, kualitas, dan
sekolah anemia, pengelolaan rencana SDM, menjaga
dan berbasis tempat tidur, kualitas keterjangkauan farmasi
penyakit kronis kualitas layanan selama
masyarakat, kualitas layanan/akreditasi dan peralatan medis,
layanan, jalur ke rumah sakit meningkatkan 1,86 T krisis
layanan sekunder kapabilitas R&D

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
Enabler pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
Mempercepat ketersediaan, kualitas dan
pendanaan untuk sistem, dan akses yang distribusi SDM bidang kesehatan lintas kesehatan digital, meningkatkan pengambilan
adil bagi setiap segmen populasi sistem kesehatan keputusan berdasarkan data

9
Permenkes 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan dan Pengendalian Penyakit
Promosi Kesehatan harus dilaksanakan dalam bentuk:

1 2 3 4 5
Pengembangan Penciptaan Penguatan Pengembangan Penataan kembali
kebijakan publik lingkungan yang gerakan kemampuan arah pelayanan
berwawasan kondusif masyarakat individu kesehatan
kesehatan

Strategi: 01 Pemberdayaan masyarakat Didukung dengan metode


dan media yang tepat,
02 Advokasi data dan informasi,
sumber daya yang
03 Kemitraan optimal
Strategi Promosi Kesehatan

1.
ADVOKASI
Perilaku
mencegah dan
4. METODE mengatasi
3.
DAN PEMBERDAYAAN Masalah
5. MEDIA MASYARAKAT kesehatan
(KIE)

Tatanan
2. 1. Rumah Tangga
KEMITRAAN 2. Tempat Kerja
3. Sekolah / Pendidikan
4. Sarana Kesehatan
5. Tempat Umum
PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL PROMOSI KESEHATAN
12 provinsi prioritas penurunan stunting
7 Provinsi Prevalensi Tertinggi (NTT, Sulbar, Aceh, NTB, Sultra, Kalsel, & Kalbar) & 5 kasus tertinggi (Jabar, Jatim, Jateng, Sumut, Banten)

5 Provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak (Jabar, Jatim, Jateng, Sumut, Banten)

14
Sumber: SSGI 2021
Kementerian Kesehatan mendukung percepatan penurunan stunting dalam koordinasi intervensi
spesifik Intervensi Sensitif
Target (Penyebab tidak langsung)

Intervensi Spesifik 70% pelayanan KB pascapersalinan

Target (Penyebab Langsung) 15,5% kehamilan yang tidak diinginkan

remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)
1 58%
Sebelum Lahir

memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai


bagian pelayanan nikah
2 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan
100% rumah tangga mendapat akses air minum
ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi layak di kab/kota prioritas
3 90%
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air
bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif limbah domestik) layak di kab/kota prioritas
4 80%
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan
5 80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional

90% keluarga berisiko stunting memperoleh


Setelah Lahir

6 90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya pendampingan

10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh


7 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi bantuan tunai bersyarat

balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
8 90% tentang stunting di lokasi prioritas

9 90% balita memperoleh imunisasi dasar lengkap 15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang
menerima bantuan sosial pangan

90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar 15


Sembarangan (BABS)
1

Implementasi Gerakan
Promosi dan edukasi kesehatan yang komprehensif Masyarakat Hidup Sehat
7 kampanye prioritas dengan fokus pada pencegahan untuk 2022-2024
Institusi Pendidikan

Pencegahan 1 Kampanye imunisasi


Perkantoran/Industri
2 Kampanye gizi seimbang

3 Kampanye olah raga Tempat Perbelanjaan

4 Kampanye anti rokok Desa, Kecamatan,


Kampanye sanitasi & kebersihan Kabupaten/Kota
5
lingkungan
Deteksi Dini Dan tempat umum
6 Kampanye skrining penyakit lainnya
Pengobatan 7 Kampanye kepatuhan pengobatan
Program Kesehatan Berdasarkan Siklus Hidup

• Deteksi gangguan
• Promosi Gaya kognitif untuk
Hidup Otak Sehat, mengoptimalkan
• Identifikasi dan mandiri dan kualitas hidup
optimalisasi produktif
• Posyandu Lansia
kecerdasan • KB bagi PUS
• Optimalisasi
kesiapan belajar
majemuk pada • Peningkatan
remaja • PKRT
dan kualitas Hidup
• Deteksi • Deteksi PM dan
pengembangan • Kesehatan Mandiri
pengembangan
Inteligensia dan
model belajar yang reproduksi PTM
efektif • Perlambatan
• Deteksi upaya stimulasi • Konseling gizi • Kesehatan OR
pengembangan Kognitif • UKS HIV/AIDS dan dan kerja proses Degeneratif
Inteligensia dan • SDIDTK NAPZA
• Stimulasi dan nutrisi upaya stimulasi
• Imunisasi
• Imunisasi anak • Kesehatan Jiwa • Kesehatan Jiwa
pengungkit otak pada sensomotorik sekolah • Tablet Fe
janin melalui Ibu Hamil • ASI eksklusif • Gizi
• P4K • Imunisasi dasar • Kolaborasi PAUD, • Penjaringan anak • Konseling Kespro
• Buku KIA
• ANC terpadu
lengkap BKB, dan usia sekolah
• Pemberian makan • PKRT
• Kelas Ibu Hamil Posyandu
• APN • Penimbangan • PMT
• Vit A • Deteksi dan • Kesehatan Jiwa
• RTK
• Kemitraan Bidan Dukun • MTBS Simulasi kognitif • Kesehatan Jiwa
• KB PP • Kesehatan Jiwa • Kesehatan Jiwa
• PONED/ PONEK
• Kesehatan Jiwa

17
Distribusi Kasus Konfirmasi dengan Penyakit Komorbid
Update hingga 13 Januari 2021 Pukul 16.00 WIB

Penyakit Komorbid Pada Pasien Kasus Konfirmasi


1600 1435
1400
1200
993
1000
800
600 505
400
200 147
200 90 56 44 37 28 28
0
HIPERTENSI DIABETES JANTUNG PPOK GINJAL PENYAKIT KEGANASAN GANGGUAN ASMA HATI TBC
PERNAFASAN IMUNOLOGI
LAINNYA

Upcoming
Penyakit Komorbid Deposits
Pada Pasien Kasus Meninggal
300 283 270
250

200 176
150

100 70
53
50 26 15 9 9 8 7
0
HIPERTENSI DIABETES JANTUNG GINJAL PPOK PENYAKIT KEGANASAN GANGGUAN TBC HATI ASMA
PERNAFASAN IMUNOLOGI
LAINNYA
Data dan Fakta
KEMATIAN PASIEN COVID-19 DENGAN KOMORBID PER 27 DESEMBER 2021

Penyakit yang
Dapat Dicegah
melalui Germas
1
3
2

Menjaga jarak, Menggunakan


Mencuci tangan pakai sabun/
Menghindari kerumunan masker
hand sanitizer
Mengurangi mobilitas 3M-5M
PRINSIP PROTOKOL KESEHATAN
4 5

Daya tahan tubuh, istirahat Konsumsi gizi seimbang


cukup, olah raga, kelola stress
7
6
Kelola penyakit comorbid & Perilaku hidup bersih &
memperhatikan kelompok rentan sehat, disinfeksi lingkungan
PROTOKOL KESEHATAN LAINNYA ~ GERMAS

Meningkatkan Mengelola factor Perilaku Hidup Bersih


daya tahan tubuh komorbid pada dan Sehat
kelompok rentan
 Aktifitas fisik  Kurangi / henti
Teratur Hipertensi
rokok
 Istirahat Cukup Diabetes Mellitus
 Bersih2 lingkungan
Peny. Jantung  Edukasi PHBS
 Kelola stress
PPOK (viralkan)
 Konsumsi gizi
seimbang TBC  Ventilasi dan cahaya
Obesitas matahari
GERMAS INPRES 1 TAHUN 2017
MEMBIASAKAN AKTIVITAS FISIK
Aktivitas Fisik dilakukan selama 30 mnt
setiap hari. Kegiatan : Peregangan, Berjalan Kaki,
DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
Jogging, Menari, Menyapu, Mengepel, Bersepeda,
Senam, Olahraga, meningkatkan kebugaran, 2 Ceck up kesehatan lengkap,
menyediakan sarana olahraga dll. 1 Pemeriksaan kesehatan (TD, gula darah,
kolesterol), konseling kesehatan. Kolaborasi
dengan UPK atau klinik kesehatan, serta RS
KONSUMSI PANGAN SEHAT
Konsumsi gizi seimbang (isi piringku),
perbanyak makan buah & sayur, serta
galakkan sarapan pagi. Kegiatan : Snack 3 Inpres 1/2017
EDUKASI PERILAKU SEHAT
rapat buah/jus/ salad, Pemberian
multivitamin, membatasi makanan jajanan dg 5 Edukasi perilaku sehat bagi semua,
KH, lemak, dan gula tinggidll pemasangan poster, standing banner, publikasi
melalui medsos/web kemenkes, satker,
4
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN
Kebersihan diri dan lingkungan komunitas perlu selalu dijaga. Kegiatan : Tidak merokok, Mencuci tangan sesering mungkin,
selalu memakai masker, Pembersihan & Disinfeksi/Dekontaminasi pada Permukaan (meja, kursi, lift, gagang pintu, remote, komputer), memilih
produk dapat daur ulang, tidak memakai botol minum kemasan (pakai tumbler), megurangi bahan sekali pakai, menggunakan file elektronik,
Penambahan Sarana Cuci Tangan, Sabun dan Hand Sanitazer, dll
PEMBUDAYAAN & PENGGERAKKAN NASIONAL
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


adalah upaya yang tak boleh
berhenti, dalam penanganan
penyakit, baik yang menular
maupun tidak menular, bahkan
saat pandemi COVID-19”
Budi G. Sadikin – Menteri Kesehatan RI
pada Advocacy Horizontal Learning Germas, Semarang , 28 November 2021
SASARAN PEMBUDAYAAN GERMAS
76 jt LSM, Ormas, profesi,
akademisi, dll
Jumlah keluarga
Di Indonesia

Lingkungan Klp. Masy, Masyarakat


Individu Keluarga Pemerintah,
Swasta

269 jt Kawasan, Lingkungan


umum, tempat tinggal dll
K/L, Pemda Provinsi,
Pemda Kab/Kota, Dunia
Penduduk Indonesia
Usaha, dll
DI SEMUA TATANAN
RUMAH TANGGA PENDIDIKAN FASYANKES TEMPAT KERJA TEMPAT UMUM
Keluarga, RT, RW, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, RS, Puskesmas, Balai, Kantor Pemerintah, Stasiun, Terminal, Pasar,
Rumah Susun, dll Madrasah-Pesantren, Pustu, Klinik dsb Swasta, dan tempat
Perguruan Tinggi
T4 Ibadah, T4 Wisata dll
Perhatikan Jaga Jarak Berolahraga saat Pandemi Covid-19
KURANGI GGL
1. TINGGI GULA
2. TINGGI GARAM
3. TINGGI LEMAK

TAMBAHKAN
BUAH DAN SAYUR
(TINGGI SERAT)

Dr. IMRAN AGUS NURALI, SpKO


MENSANA IN
CORPORE SANO
Mengapa Perokok Rentan
Terinfeksi Virus Corona ?
• Salah satu kelompok
yang dinilai RENTAN
terinfeksi virus Corona PAPARAN ASAP DARI
tangan akan
adalah PEROKOK. ROKOK tembakau maupun
lebih sering aerosol dari rokok elektrik
bersentuhan dapat melemahkan
• Selain itu, derajat dengan bibir. saluran pernapasan dan
keparahan COVID-19 mengurangi kemampuan
yang dialami perokok sistem imun tubuh

biasanya juga lebih


berat daripada orang
yang tidak merokok.
Merokok
merupakan
• Itulah sebabnya, Berkerumun faktor risiko
kebiasaan merokok dan lebih PTM

perlu segera sering lepas


masker
dihentikan, khususnya
di masa pandemi ini.
Pengembangan
Metodologi dan Pemicuan Perilaku :
Media KIE ‘Saya butuh’
Demand
KEMITRAAN Creation
PENTAHELIX Pemberdayaan
Masyarakat
Dukungan
kebijakan Pemda
PENDEKATAN FASYANKES
3 PILAR dan
PROMOSI POSYANDU

Berbagi KESEHATAN
pembelajaran Enabling Supply SDM KESEHATAN
Environment Creation

Pembiayaan : APBN/D,
Donor, CSR, sumber lain yg LINTAS PROGRAM
tidak mengikat DAN
Monev LINTAS SEKTOR
Sinergi Penta Helix

Menciptakan Ketersediaan
GERMAS
kebutuhan program
masyarakat kesehatan
(Demand Creation) (Supply Creation)

Kemitraan Posyandu
ANC
FASYANKES
Pemicuan
Perilaku Pengembangan STBM /
Pemberdayaan metodologi dan Sanitasi pengobatan
media KIE Imunisasi
Masyarakat STUNTING TBC
Classical
Video Tutorial TTD
(Tablet Tambah
Darah)
PENTAHELIX 1 PENTAHELIX 2 PENTAHELIX 3
• PEMERINTAH PUSAT (SEKTOR • PENDIDIKAN • PRIVATE
KESEHATAN DAN NON DASAR/MENENGAH/TINGGI PENTAHELIX 4
SECTOR / DUNIA
• ORGANISASI
PENTAHELIX 5
KESEHATAN, TERMASUK TNI- • PRAMUKA USAHA / SWASTA • MEDIA MASSA :
POLRI) • MADRASAH / PESANTREN MASYARAKAT SIPIL
• ASOSIASI PEMERINTAH MEDIA CETAK, MEDIA
• PEMERINTAH DAERAH • NEGERI/ SWASTA
ELEKTRONIK, MEDIA
PROVINSI • PENDIDIKAN LAINNYA DAERAH
• ORGANISASI PROFESI DIGITAL
• PEMERINTAH DAERAH
• LSM / NGO • ASOSIASI MEDIA
KAB/KOTA
• ASOSIASI PROFESI
• KECAMATAN/KELURAHAN/ Lingkungan yg Kondusif • FILANTROPI
MEDIA
DESA • CSO AKKOPSI
(Enabling Environment)
APKASI ADINKES
Kebijakan/Peraturan
APEKSI
Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.)
Demand creation

Kelompok 1. Kelompok sasaran ibu hamil


sasaran 2. Kelompok sasaran bayi
3. Kelompok sasaran balita
4. Kelompok sasaran remaja
5. Kelompok sasaran usia produktif
6. Kelompok sasaran lansia

Kebijakan Kebijakan intervensi perubahan perilaku tidak hanya pada


Edukasi program, tetapi pendekatan sasaran lifecycle
Saya Butuh
Aku Tahu , Aku Mau dan Aku Mampu

Edukasi dan Kampanye perubahan perilaku


(Promotif – Preventif)

Tahu dipenuhi dengan berbagai literasi, pengetahuan dan narasi yg baik dan benar

Mau melakukan apa yang sudah diketahui dari berbagai lintas sumber dan menjadi
contoh/ teladan / agent of change

Mampu mengajak orang/ pihak lain untuk memberi tahu dan menjalankannya
KANAL DIGITAL DIT. PROMKES & PM

Diakses
WEBSITE INFORMASI masyarakat dan
 Website Promkes
semua stakeholder

MEDIA SOSIAL
 Facebook Diakses
 Instagram masyarakat dan
KANAL DIGITAL  Twitter semua stakeholder
DIREKTORAT PROMOSI  Youtube
KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN PENGELOLAAN
MASYARAKAT PROMKES
APLIKASI ONLINE
 MOBILE
 Edupro Diakses terbatas,
 Prosehat masyarakat, dunia
 WEBSITE usaha, ormas dan
 Sistem Dunia semua stakeholder
Usaha
 Ormas Online
 Qr Code
 E-Pakpkm
 Lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai