Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PEMERINTAH

MENURUNKAN AKI AKB


DAN HARAPAN TERHADAP PROGNAS DALAM AKREDITASI RS

Bambang Wibowo
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

Jakarta, 6 Agustus 2018


LATAR BELAKANG

ISU PENTING

o MASIH TINGGINYA AKI, AKB


DAN MASALAH GIZI
PEMBANGUAN KESEHATAN
o TRANSISI EPIDEMIOLOGI;
2015-2019: MENINGKATNYA PENYAKIT
Akses masyarakat untuk TIDAK MENULAR DISAMPING
PENYAKIT MENULAR
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu o PEMERATAAN AKSES
PELAYANAN KESEHATAN

o UNIVERSAL HEALTH
COVERAGE TAHUN 2019
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA 1991-2015

SUPAS 2015:
120 Proporsi kematian
AKBA 26,29/1000 KH
33% neonatal dibanding
97 AKB 22,23/1000 KH
100 kematian balita
81 37% meningkat Angka Kematian Neonatal
80 68 43% Angka Kematian Bayi
57 58 48% Angka Kematian Balita
60
46 46 44 40
40 32 35 34 32 32
30 26
20 19 19 23
20 14
26,29

0 22,23

1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015

Jumlah Kematian Bayi Tahun 2016 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2017
32.009 Jiwa 23.972 Jiwa
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA
Penyebab kematian 0-59 bulan Penyebab kematian 0-6 hari
Tidak diketahui
Tetanus, 1.5 %
penyebabnya, 5.5 %

Meningtis, 5.1 %
Sebanyak 78,5%
Kelainan
Kongenital4.9 %
kematian
Masalah Neonatal
neonatal terjadi
36 % Pneumonia, 13.2 % usia 0-6 hari.

Diare, 17.2 %
Penyebab
Penyebab kematian 0-11 bulan Penyebab kematian 7-28 hari Kematian
Tidak diketahui Cedera Tetanus Defisiensi
Sindroma
kematian
Sebagian Besar
penyebabnya, Meningtis, 4.5 % lahir 3%
3.7 %
Kelainan 3%
nutrisi
3%
bayi Bisa Dicegah dan
Kongenital, 5.7 % mendadak
Kuning
Sepsis
3% Ditangani
3%
Masalah Neonatal Pneumonia, 22%
46,2 % 12.7 % Prematurita
s/BBLR
14%
Sindrom Malformasi
Diare, gawat Kongenital
Tetanus, 1.7 % 15 % pernafasan Pneumonia 19% Sumber : Riskesdas 2007
14% 16%
AKI TAHUN 2016 - 2017
PENYEBAB AKI
Jumlah Kematian Ibu Tahun 2015 • Perdarahan 31%

4.000 Jiwa
• Lain-lain 28%
• Hipertensi 26%

• Lain-lain 29,7%
Jumlah Kematian Ibu Tahun 2016 9%
• Perdarahan 29,2%
4.912 Jiwa • Hipertensi 25,8%
kematian
disebabkan
tidak
tersedianya
• Lain-lain 30,2%
darah
Jumlah Kematian Ibu Tahun 2017 • Perdarahan 27,1%
4.167 Jiwa • Hipertensi 22,1% Sumber :
Hasil Audit POGI, 2015

Sumber: Data Laporan Rutin Provinsi Kesehatan keluarga


PERMASALAHAN MATERNAL PERINATAL

KUALITAS PRA RUJUKAN KURANG MEMADAI


Terjadi keterlambatan di dalam merujuk pasien (31%)
Ternyata 73% Pasien yang dirujuk dilakukan stabilisasi pasien pra
kematian yang
rujukan yang memadai (9%)
terjadi adalah
kematian yang RUMAH SAKIT
preventable Pengambilan keputusan klinik yang tidak tepat (53%)
(dapat Terlambat dilakukan eksekusi/ operasi (47%)
dicegah)
Pasien meninggal setelah Golden Period dilewati –rujukan
Sumber : Hasil Audit POGI, 2015

terlambat (74%)
POGI & EMAS:11 RSUD dan 1RS swasta di 6 Provinsi
PELAYANAN KESEHATAN

UNIVERSAL MUTU
HEALTH DAN
AKSES
COVERAGE KESELAMATAN
(UHC) PASIEN

KONTRIBUSI AKI, AKB


PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM PENINGKATAN Terwujudnya


AKSES PROGRAM Akses Pelayanan
• SARANA PENINGKATAN MUTU Kesehatan Dasar dan
PRASARANA • AKREDITASI RS Rujukan
• KOMPETENSI SDM • AKREDITASI PKM yang Berkualitas Bagi
• ALAT KESEHATAN Masyarakat

8
PROGRAM INDONESIA SEHAT

STANDAR PENDEKATAN GERAKAN


PELAYANAN KELUARGA MASYARAKAT
MINIMAL HIDUP SEHAT
Pemerintah Pelayanan kesehatan dengan Pelibatan lintas sektor dan
Kabupaten/Kota menjangkau seluruh keluarga seluruh aktor pembangunan
di wilayah kerja puskesmas termasuk masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan
kesehatan
PMK 43/2016
tentang SPM Bidang PMK 39/2016 tentang
Kesehatan dan Program Indonesia
Inpres 1/2017
Peraturan Sehat dengan
tentang GERMAS
Pemerintah No. 2 Pendekatan Keluarga
Tahun 2018
PROGRAM INDONESIA SEHAT

RENSTRA 2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes Pilar 3. JKN

Program Program
Program • Peningkatan Akses terutama pd • Benefit
• Pengarusutamaan FKTP • Sistem pembiayaan:
kesehatan dalam • Optimalisasi Sistem Rujukan
• Peningkatan Mutu asuransi – azas gotong
pembangunan
royong
• Promotif - Preventif
• Kendali Mutu & Kendali
sebagai pilar utama upaya Penerapan pendekatan continuum of
care
Biaya
kesehatan
• Sasaran: PBI & Non PBI
• Pemberdayaan masyarakat
Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)

KELUARGA SEHAT
PENGUATAN RS RUJUKAN NASIONAL, PROVINSI, DAN REGIONAL

Pemenuhan Sumber Daya Kesehatan

*Perpres no.4 / 2017


ttg Wajib Kerja Dr.Sp.1 (WKDS)

Pembiayaan

 DAK REGULER
 DAK PENUGASAN
 DAK AFIRMATIF
14 20 110
RS Rujukan RS Rujukan
RS Rujukan Untuk pemenuhan sarana,
Provinsi Regional
Nasional
prasarana dan alkes
11
PEMENUHAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS

700

600

Sampai dgn 500


April 2018,
400
telah
ditempatkan 300

1.213 dr.Sp. 200

100

0
Sp Peny Sp
Sp Anak Sp Obgyn Sp Bedah
Dalam Anestesi
Σ Kekurangan Spesialis 495 380 422 582 310
Σ Spesialis yang diusulkan 327 283 306 293 291
Σ Spesialis yang ditempatkan 274 303 261 182 193

Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 28 februari 2018 12


STANDAR AKREDITASI RS DAN PUSKESMAS

Kelompok
(ARK,HPK,AP, Administrasi
I. KELOMPOK STANDAR PAP,PAB,PKPO
PELAYANAN BERFOKUS Manajemen
MKE) (7 BAB)
PADA PASIEN

(PMKP,PPI,TKRS, • Upaya Kesehatan Masyarakat


II. KELOMPOK STANDAR MFK, KKS, MIRM) yang Berorientasi Sasaran
MANAJEMEN RS Kelompok Upaya
(6 BAB) Kesehatan
(UKMBS)
STANDAR
Masyarakat • Kepemimpinan dan
AKREDITASI
PUSKESMAS, KLINIK Manajemen Upaya Kesehatan
STANDAR
PRATAMA, TEMPAT Masyarakat (KMUKM)
NASIONAL
AKREDITASI III. SASARAN SKP PRAKTIK MANDIRI • Sasaran Kinerja Upaya
KESELAMATAN PASIEN DOKTER DAN TEMPAT
RUMAH SAKIT Kesehatan Masyarakat *
PRAKTIK MANDIRI
DOKTER GIGI
PONEK
HIV/AIDS
TBC
IV. PROGRAM
PPRA
• Layanan Klinis yang
NASIONAL Kelompok Upaya
GERIATRI Berorientasi Pasien (LKBP) *
Kesehatan
Perorangan • Manajemen Penunjang
Layanan Klinis (MPLK) *
• Peningkatan Mutu Klinis dan
V. INTEGRASI
PENDIDIKAN Keselamatan Pasien (PMKP) *
KESEHATAN DALAM
PELAYANAN
IPKP
*) termasuk program TBC dan Imunisasi
PUSKESMAS DI INDONESIA S/D TAHUN 2017

Perkembangan Jumlah Puskesmas di Indonesia


9825
9754 9767 43%
9731
57%
9655

Tersertifiksasi Akreditasi
Belum Tersertifikasi Akreditasi
2013 2014 2015 2016 2017

NON RAWAT INAP 6366


9.825 4.223
Puskesmas Puskemas
RAWAT INAP 3459
TAHUN 2017 Tersertifikasi Akreditasi

Data per Desember 2017 14


RUMAH SAKIT DI INDONESIA S/D TAHUN 2017
Perkembangan Jumlah RS di Indonesia
2600 2799
2408 2487
2228
2.799
RumahSakit
TAHUN 2017
2013 2014 2015 2016 2017
RS Awal Bros RS Awal Bros

1.598
Eka Hospital

43%
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo

RSUP dr. M. Hoesin RSJPD Harapan Kita


RSUP Fatmawati RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo

RSPAD Gatot Subroto RSUP dr. Kariadi


RumahSakit
57%
25
RSUP dr. Hasan Sadikin RS Premier
RS Awal Bros RSUP dr. Sardjito
Tersertifikasi Eka Hospital RSUP Sanglah
RS Siloam Lippo Village RS Premier Jatinegara RS Siloam
Akreditasi Nasional RS Premier Bintaro RS Pondok Indah

Tersertifiksasi Akreditasi Nasional


RS Siloam Kebon Jeruk RS Puri Indah
RS Mata Kedoya JEC
RS Awal Bros Bekasi
RumahSakit
Belum Tersertifikasi Akreditasi Nasional Tersertifikasi
Data per Desember 2017 RS Swasta Kemenkes TNI
Akreditasi Internasional
PENCAPAIAN AKREDITASI RS RUJUKAN

RS RUJUKAN NASIONAL RS RUJUKAN PROVINSI RS RUJUKAN REGIONAL

20

• Akreditasi Nasional Akreditasi nasional paripurna Akreditasi nasional minimal utama


Paripurna, 13 dari 14 RS 13 dari 20 RS 62 dari 110 RS
• Akreditasi Internasional,
7 dari 14 RS
Data 25 Juni 2018
16
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

PRIORITAS NASIONAL UPAYA DILAKUKAN


PRIORITAS NASIONAL 1. Penurunan Kematian Ibu Peningkatan Kualitas Pelayanan
Peningkatan Kesehatan Ibu di Fasyankes:
1. Pemenuhan kualitas di fasilitas pelayanan
JKN/KIS/Jampersal kesehatan a. Peningkatan kompetensi
pelayanan nakes
2. Penyediaan kesehatan ibu
fasilitas kesehatan b.Pembinaan Kab/ Kota dalam
dan anak
yang berkualitas ANC
(Sarana dan c. Pembinaan Kab/ Kota dalam
prasarana) Pelayanan Persalinan
3. Pemenuhan SDM d.Penguatan Sistim Data dan
kesehatan rujukan
4. Penyediaan dan Peningkatan e. Penguatan Layanan Darah
peningkatan mutu Kesehatan Ibu dan (Quickwins Darah)
sediaan farmasi Anak f. Pembinaaan Kab/ Kota Dalam
dan alat kesehatan Kesehatan reproduksi Calon
pengantin
Peningkatan Perbaikan
akses g. Promosi dan Advokasi
kualitas gizi Ibu
pelayanan dan Anak Kesehatan
kesehatan ibu h.Penguatan Pembiayaan
dan anak Pelayanan maternal Neonatal
PRIORITAS NASIONAL
1. Penurunan Stunting
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
KEGIATAN UNGGULAN DALAM PENURUNAN & “LIFE CYCLE”
AKI DAN AKB 2015 – 2019 BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

REVITALISASI UKS KELUARGA SEBAGAI LOKUS PENDEKATAN


Penguatan Kelembagaan TP UKS
Pemberian PMT AS
Penggunaan Rapor Kesehatan REVITALISASI POS YANDU
Penguatan SDM Puskesmas Penguatan Kelembagaan POKJANAL
Transformasi Buku KIA – KMS
Penguatan Kader Pos Yandu
PMT Balita
PENUNDAAN USIA PERKAWINAN
Penambahan Puskesmas PKPR
Pemberian Tablet Tambah Darah
Pendidikan Kespro di Sekolah

JAMINAN MUTU KN LENGKAP


KONSELING ASI EKSKLUSIF
PELAYANAN KB PASCA
PERSALINAN
Pemberian MP ASI
KONSELING PRA NIKAH
GP2SP – wanita perkerja
Pemberian Imunisasi dan TTD
Konseling KB Pra marital
Konseling Gizi Seimbang

18
JAMINAN MUTU ANC TERPADU
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
PERSALINAN DI FASKES
Konseling IMD & KB Pasca Persalinan
Penyediaan Buku KIA
18
PENYELAMATAN MELALUI 1000 HPK
730 hari
270 hari kehidupan
selama pertama bayi
kehamilan setelah
dilahirkan

Merupakan PERIODE SENSITIF karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi


pada masa ini akan bersifat PERMANEN dan tidak dapat dikoreksi. DAMPAK
tersebut tidak hanya pada PERTUMBUHAN FISIK, tetapi juga pada
PERKEMBANGAN MENTAL dan KECERDASANNYA, yang pada usia dewasa terlihat
dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif
yang berakibat pada rendahnya PRODUKTIVITAS EKONOMI.

BAYI yang mengalami KEKURANGAN GIZI di dalam KANDUNGAN, dan telah


melakukan adaptasi METABOLIK dan ENDOKRIN secara permanen, akan
mengalami KESULITAN untuk BERADAPTASI pada lingkungan ”KAYA GIZI” pasca
lahir, sehingga menyebabkan obesitas dan mengalami gangguan toleransi
terhadap glukosa.
19
INTEGRASI UKM DAN UKP
RUMAH SAKIT

• Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal


• Rujukan balik (Monev Pasca Tindakan)
• Skrining EID dan pengobatan (HIV, Sifilis, Hipotiroid)
• Penguatan Sistem Rujukan (ANC, Persalinan, Nifas,
Neonatal)
• AMP
• Supervisi fasilitatif /Mentoring

PUSKESMAS
• ANC Terpadu
• Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal
• Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
• PWS KIA
Sumber :RISKESDAS 2013 • Supervisi fasilitatif
SIKLUS KEHIDUPAN
Pantau Tumbuh Kembang
Transformasi UKS MASYARAKAT
Imunisasi
Penundaan
usia perkawinan
• Desa Siaga, Suami Siaga
Jaminan Mutu KN Lengkap • P4K
• Pemanfaatan Buku KIA
• Rumah Tunggu Kelahiran
• Kemitraan Bidan Dukun
Jaminan mutu ANC terpadu Peningkatan peran Lansia • Pendampingan Ibu Hamil 20

20
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan 7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke
antenatal sesuai standar. atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan standar.
persalinan sesuai standar. 8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
kesehatan sesuai standar. 9 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar.
kesehatan sesuai standar. 10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
mendapatkan skrining kesehatan sesuai
11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan
standar.
TB sesuai standar.
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan
tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
pemeriksaan HIV sesuai standar.
standar.

(PMK 43/2016 tentang SPM Bidang Kesehatan) 21


INTEGRASI PEMBIAYAAN
UKM UKP

Kemkes Pusat RS Rujukan tersier


APBN, PHLN JKN
DAK Non Fisik & DAK Fisik
Dinkes Provinsi
APBD, Dekonsentrasi Provinsi
RS Rujukan sekunder
APBD Provinsi
Dinkes Kab/Kota JKN
APBD Kab/Kota, DAK Non Fisik & DAK Fisik
DAK Non Fisik (BOK, jampersal) Kabupaten/Kota
DAK Fisik

Puskesmas
Puskesmas APBD Kab/Kota
APBD Kab/Kota DAK Non Fisik (Jampersal)
DAK Non Fisik (BOK) Kecamatan DAK Fisik
DAK Fisik JKN

UKBM
Dana Desa Masyarakat Polindes, Poskesdes
DBHCHT DAK Non Fisik (Jampersal)
(Dana bagi hasil cukai hasil tembakau)

22
HARAPAN

 Memberikan pelayanan yang berkualitas dalam upaya pelaksanaan


program kesehatan Ibu dan Anak
 Membudayakan pelaksanaan SOP dalam pelayanan sebagai sistem
yang terintegrasi
 Membina profesionalisme melalui pendidikan / pelatihan berkelanjutan
serta membina etika profesi
 Perbaikan akses pelayanan kesehatan khususnya RS diikuti dengan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien

23
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id @ditjenyankes

www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes
24

Anda mungkin juga menyukai