Anda di halaman 1dari 61

Prinsip Pengelolaan Program

KIA dan Definisi Operasional


Indikator PWS KIA

Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan KIA


Kementerian Kesehatan RI

Pelatihan PWS KIA Propinsi NTT


Maumere, 12 15 September 2011
1
1. Pendahuluan (Situasi Terkini AKI
dan AKB di Indonesia)
Kematian Ibu dan Kematian Anak (Bayi Baru
Lahir, Bayi dan Anak Balita)
Kematian ibu adalah kematian wanita yang terjadi pada saat
kehamilan, persalinan dan masa nifas yang disebabkan oleh
kehamilan dan persalinannya, bukan oleh kecelakaan.
Dibedakan langsung dan tidak langsung

Kematian bayi adalah kematian sebelum mencapai tepat umur


satu tahun.

Kematian anak adalah kematian antara umur satu tahun sampai


sebelum tepat mencapai umur lima tahun.

Kematian Balita adalah kematian sebelum mencapai tepat umur


lima tahun.
Kondisi saat ini :
Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality
Ratio) masih tinggi : 228/100.000 kh 1
ibu meninggal tiap jam
Angka Kematian Neonatal : 20/1000 kh
9 neonatus meninggal tiap jam
Angka kematian Bayi : 34/1.000 kh 17
meninggal tiap jam
Angka kematian Balita : 44/1.000 kh 22
bayi meninggal tiap jam
Trend Angka Kematian Ibu

Data
Dit. Ibu
119
Th. 2007
Penyebab Kematian Ibu
Perkembangan AKN, AKB & AKBAL dan
target MDG 2015

SDKI
2002 SDKI
2007
Target
MDG ?

32

RPJMN
2009
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
di Indonesia

SDKI 2007 8
Proporsi Kematian 0 5 Th

76% kematian Balita


terjadi pada usia < 1 th
Proporsi kematian 0 - 1 th
40% kematian bayi
terjadi pada usia < 1 bl
Penyebab Kematian Neonatal
Penyebab Kematian < 1 Th
Peny.
Syaraf Sal. Nafas
Tetanus 3% 28%
3%

Diare
9%

Sal. Cerna
4%

Lainnya Perinatal
17% 36%
Menurunkan kejadian gizi kurang, berarti
menurunkan kematian bayi dan balita

Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%

Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32% Sumber: WHO, 2002
Perinatal
18%
54% penyebab kematian bayi dan balita dipengaruhi oleh faktor gizi
2. Mengapa Angka Kematian Ibu dan
Anak Penting?
Target MDG
INDIKATOR: MENURUNKAN
AKABAL : 32/1000 KH AKABAL
AKB : 23/1000 KH SEBESAR 2/3
% Bayi < 1 th di Ant. Th.
Immunisasi campak: 90% 1990 - 2015

MENURUNKAN
AKI
SEBESAR 3/4
Ant. Th.
1990 - 2015

INDIKATOR:
AKI : 102/100.000 KH
Linakes: 90%
Pemakaian Kontrasepsi: 75%
Kecenderungan K4 : 95%
AKABAL & AKI PK : 80%
perlu percepatan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) INDONESIA 2004-2006
Indeks Pembangunan Manusia
Dipengaruhi oleh AKI dan AKB

Pendidikan

Kesehatan Pendapatan
Per Kapita

UHH Dipengaruhi Kematian Ibu dan Bayi, Balita


Masa Investasi yg sangat menentukan
Anak SehatKualitas IPM
Lahir dari Ibu yg Sehat
Investasi terlambat, hasil
Investasi tepat waktu tidak optimal

100%

80%
Pertumbuhan otak

loss generation

Ibu Sehat
Bayi Sehat

lahir 2 th 5 th umur
Dampak Kesehatan Ibu dan Anak serta Gizi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak

Gizi kurang & Gizi cukup &


infeksi sehat

Anak cerdas
Otak Kosong bersifat permanen Mutu SDM
Irreversible loss of opportunity

LOST GENERATION
(Generasi yg.
Penghasilan
hilang/Pekerja kasar) Tinggi

Beban Sumberdaya
Sumberdaya
3. Strategi dan Program Percepatan
Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Anak
1,10xCBRxPenduduk 100% Bumil 90% Bumil
87%
1,05xCBRxPenduduk
Penduduk Ibu Hamil Tercatat Asuhan Antenatal
Linakes

20% Bumil

Komplikasi terdeteksi 90%


30% Komplikasi 1,05xCBRxPenduduk

Asuhan Nifas

70% Komplikasi
100% Linakes
Komplikasi ditangani Komplikasi dirujuk
CBR Nasional (2009) = 18,7% 21
Penduduk Miskin 30%
MAKING PREGNANCY SAFER
TIGA PESAN KUNCI INDIKATOR
Setiap persalinan ditolong K 1
tenaga kesehatan terampil K 4
Setiap komplikasi obstetri dan LINAKES
neonatal ditangani secara P K
adekuat K F
Setiap wanita usia subur CPR
mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan
penanggulangan komplikasi
keguguran

STRATEGI
1.Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di tingkat
Dasar dan Rujukan
2.Membangun kemitraan yang efektif
3.Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga
dan Masyarakat
4.Meningkatkan
Sistem surveilans
Monitoring dan informasi KIA
CHILD SURVIVAL
TIGA PESAN KUNCI
1.Setiap bayi dan balita memperoleh INDIKATOR
pelayanan kesehatan dasar KN1
paripurna. KN Lengkap
2.Setiap bayi dan balita sakit PKn
ditangani secara adekuat. K Bayi
K Anak Balita
3.Setiap bayi dan balita tumbuh dan
P Anak Balita
berkembang secara optimal
Sakit
sesuai MTBS

STRATEGI
1.Menggerakkan & memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat. Termasuk kemitraan dengan LSM potensial.
2.Meningkatkan akses dan akseptabilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3.Meningkatkan sistem surveilans, monitoring informasi
kesehatan.
4.Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Program Utama
Program ditujukan untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
berkualitas. Fokus pada keluarga yang sulit
atau tidak punya akses:
Keluarga Miskin, pastikan 100% ibu dan anak dari
gakin memanfaatkan Askeskin.
Keluarga di daerah terpencil/perbatasan atau tinggal
di daerah kumuh perkotaan.
Ibu dan anak tinggal di daerah tanpa fasilitas atau
tenaga kesehatan.
Ibu dan anak yang tidak memanfaatkan pelayanan
kesehatan karena pelbagai sebab.
Program Utama
Program Utama adalah:
1. Pelayanan Antenatal dan Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terampil
2. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru
lahir (PONED dan PONEK)
3. Pelayanan Nifas (KF) dan Neonatal (KN)
4. Pelayanan Keluarga Berencana
5. Pelayanan Kesehatan Bayi
6. Pelayanan Kesehatan Balita
Prinsip Pengelolaan Program
Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan Antenatal
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang
mencakup minimal :
1. Timbang badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid bila
diperlukan)
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
7. Test laboratorium (rutin : gol. Darah, Hb, protein urin, gula darah dan
khusus : Hep B, HIV, Syphillis, Tb, Malaria, Thalasemia, kecacingan)
8. Tatalaksana kasus
9. Temu wicara/konseling termasuk P4K dan KB pasca salin
Pertolongan Persalinan
Pencegahan infeksi
Metode pertolongan persalinan yang
sesuai standar.
Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata
pada bayi baru lahir.
Pelayanan Nifas
Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam
lainnya.
Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6
bulan.
Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua
kali , pertama segera setelah melahirkan, kedua
diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A
pertama.
Pelayanan KB pasca salin
Pelayanan Kesehatan Neonatal :
Pemeriksaan dan Perawatan BBL :
Perawatan Tali pusat
Inisiasi Menyusu Dini
Injeksi Vitamin K1
Pemberian Salep Mata Antibiotik
Imunisasi Hepatitis B0

Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM


Pemeriksaan tanda bahaya : infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan
rendah dan Masalah pemberian ASI.
Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan
Konseling ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan perawatan BBL di
rumah dengan menggunakan Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Deteksi Faktor risiko dan Komplikasi Kebidanan
dan Neonatus oleh Masyarakat :

Faktor Resiko Kebidanan :


Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun.
Anak lebih dari 4.
Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2
tahun.
Kurang Energi Kronis (KEK)
Anemia : Hemoglobin < 11 g/dl.
Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan
bentuk panggul dan tulang belakang
Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau
sebelum kehamilan ini.
lanjutan
Sedang/pernah menderita penyakit kronis,
Riwayat kehamilan buruk
Riwayat persalinan berisiko
Riwayat nifas berisiko
Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis,
hipertensi dan riwayat cacat kongenital
Kelainan besar janin
Kelainan jumlah janin
Kelainan letak janin < 32 minggu
Komplikasi Kebidanan :
Ketuban pecah dini
Perdarahan pervaginam :
Ante partum : keguguran, plasenta previa, solusio plasenta
Intra partum : robekan jalan lahir
Post partum : atonia uteri, retensio plasenta, plasenta inkarserata,
kelainan pembekuan darah, subinvolusi uteri
Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) sistolik >=140, diastolik >= 90
Kelainan letak & posisi janin
Ancaman persalinan prematur.
Ketuban pecah dini.
Infeksi berat dalam kehamilan : DBD, Typhus, Sepsis
Distosia
Infeksi masa nifas.
Deteksi komplikasi pada neonatus

Tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua


Riwayat Kejang
Bergerak hanya jika dirangsang/Letargis
Frekwensi Napas < = 30 X/menit dan >= 60x/menit
Suhu tubuh <= 35,5 C dan >= 37,5 C
Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
Merintih
Ada pustul Kulit
Nanah banyak di mata
Pusar kemerahan meluas ke dinding perut.
Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat
Timbul kuning dan atau tinja berwarna pucat
Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram
Kelainan Kongenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit.
Komplikasi pada Neonatus :
Prematuritas dan BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr)
Asfiksia
Infeksi Bakteri
Kejang
Ikterus
Diare
Hipotermia
Tetanus neonatorum
Masalah pemberian ASI
Trauma lahir, sindroma gangguan pernapasan, kelainan
kongenital, dll.
Penanganan Komplikasi Kebidanan

Penanganan komplikasi kebidanan di


Puskesmas PONED :
Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan
nifas.
Pencegahan dan penanganan Hipertensi dalam Kehamilan
(pre-eklampsi dan eklampsi)
Pencegahan dan penanganan infeksi.
Penanganan partus lama/macet.
Penanganan abortus.
Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi
rujukan.
Penanganan Komplikasi Neonatus :

Penanganan Komplikasi Neonatus di


Puskesmas PONED :
Pencegahan dan penanganan asfiksia.
Pencegahan dan penanganan hipotermia.
Penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang
neonatus, ikterus ringansedang .
Pencegahan dan penanganan gangguan minum.
Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan
transportasi rujukan
Pelayanan Kesehatan Bayi :
Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4,
DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi 1 tahun.
SDIDTK
Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 - 11 bulan).
Konseling ASI eksklusif, MP ASI, tanda tanda sakit
dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan
Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Pelayanan Anak Balita :
Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun
timbang berat badan anak balita setiap bulan (berat
badan tidak naik 2 bulan berturut-turut atau berat
badan di bawah garis merah rujuk ke sarana
pelayanan kesehatan
SDIDTK minimal 2 kali setahun
Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali
dalam setahun.
Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA
Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan
menggunakan pendekatan MTBS.
Pelayanan KB Berkualitas
Metode Kontrasepsi meliputi :
KB alamiah (sistem kalender, metode
amenore laktasi, coitus interuptus).
Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).
Metode KB non-hormonal (kondom,
AKDR/IUD, vasektomi dan tubektomi).
Indikator Pemantauan Program
Kesehatan Ibu dan Anak
PENGUKURAN INDIKATOR

INPUT/ OUTPUTS OUTCOMES:


PROSES Peningkatan Jumlah berhenti DAMPAK:
Fasilitas keterampilan merokok, MMR
Peralatan Jumlah peserta Cakupan, IMR
Pelatihan penyuluhan, Mutu Pelayanan

SANGAT
SPESIFIK
WAKTU TIDAK
SPESIFIK
Multi-sektor

supervisi monitoring evaluasi


Indikator pemantauan program KIA

Proses dan Output


Di suatu wilayah kerja
Dalam kurun waktu 1 tahun
Denominator berdasarkan wilayah dan
kurun waktu yang sama.
Target Indikator Program KIA
pada tahun 2015

1. Akses pelayanan Antenatal (K1): 100%


2. Cak Pelayanan lengkap antenatal (K4): 95%
3. Cak persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn): 90%
4. Cak pelayanan lengkap nifas (KF): 90%
5. Cak penjaringan ibu hamil dengan faktor resiko/komplikasi oleh
masyarakat : 100%
6. Cak penanganan komplikasi obstetri (PK): 80%
7. Cak Peserta KB aktif (CPR): 75%
8. Cak pelayan pertama Neonatus (KN1): 90%
9. Cak pelayanan lengkap Neonatus (KN lengkap): 90%
10. Cak Penanganan komplikasi Neonatal (PKn): 80%
11. Cak pelayanan bayi (KBy): 90%
12. Cak pelayanan anak Balita: 90%
13. Cak pelayanan anak Balita sakit yang dilayani dengan MTBS: 80%
Denominator sasaran
Dalam periode waktu tertentu
Sensus / cacah jiwa (data riil)
Proyeksi
Berdasarkan rumus :

Ibu hamil :
1,10 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk

Ibu bersalin dan ibu nifas:


1,05 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk

Ibu hamil dengan komplikasi :


20% x jumlah sasaran ibu hamil
Denominator sasaran
Berdasarkan rumus (lanjutan) :
Pus :
17% x Jumlah Penduduk

Bayi dan neonatus (menggunakan rumus yang sama):


angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk

Neonatus dengan komplikasi


15 % x jumlah bayi baru lahir

Balita :

Balita sakit : 25 % jumlah Balita


Definisi Operasional Indikator
Cakupan pelayanan Antenatal (K1)

Jumlah kunjungan ibu hamil pertama (K1)


X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator ini di gunakan untuk mengetahui jangkauan


pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat
Cakupan pelayanan Antenatal lengkap (K4)

Jumlah kunjungan ibu hamil 4 kali (K4)


X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan


antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan
distribusi waktu 1 kali pada triwulan ke 1, 1 kali pada triwulan ke 2
dan 2 kali pada triwulan ke 3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan


menggambarkan kemajuan manajemen atau kelangsungan program
KIA

Merupakan Indikator SPM


Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan (Pn)
Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
X 100 %
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan


oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai
standar.
Indikator ini menggambarkan kemampuan Manajemen program KIA
dalam pertolongan persalinan Sesuai standar
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Pelayanan Nifas oleh Tenaga Kesehatan
(KF)
Jumlah pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan min
3 kali X 100 %
Jumlah sasaran ibu nifas dalam 1 tahun
Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan.
Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai
dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali
dengan distribusi waktu 6 jam 3 hari, 4 28 hari dan 29 42
hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Menggambarkan tingkat perlindungan ibu nifas dan
menggambarkan kemajuan manajemen atau kelangsungan
program KIA
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (Kn1)

Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan 6-48 jam


setelah lahir X 100 %
Jumlah bayi dalam 1 tahun

Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari.

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan


pelayanan sesuai standar pada 6 - 48 jam setelah
lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat di ketahui akses / Jangkauan


pelayanan kesehatan neonatal
Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap (KnL)

Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan minimal 3


kali X 100 %
Jumlah Bayi Dalam 1 Tahun

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan


pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali
dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 48 jam, 1 kali
pada hari ke 3 hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8
hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Menggambarkan efektifitas dan kualitas pelayanan
kesehatan neonatal
Cakupan Penjaringan ibu hamil, bersalin dan nifas dengan
komplikasi oleh masyarakat

Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg tanda


komplikasi yang dapat ditemukan oleh masyarakat X 100 %
20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Menggambarkan peran serta dan keterlibatan


masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas
Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (Pk)

Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg komplikasi


yang ditangani oleh tenaga kesehatan X 100 %
20% dari jumlah sasaran ibu hamil

Adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada


kurun waktu tertentu yang mendapatkan penanganan definitif sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir
untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi
kebidanan.
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada
ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus

Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Jumlah neonatus dengan faktor resiko 15 % dari X 100 %
seluruh bayi

Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani


oleh tenaga kesehatan yang terlatih sesuai standar di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana pelayanan
kesehatan dalam menangani kasus kegawat daruratan
Neonatal, yang kemudian ditindak lanjuti sesuai dengan
kewenangannya atau di rujuk Ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Kunjungan Bayi (Kby)
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan
X 100 %
Jumlah bayi

Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna


minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari 2 bulan, 1 kali
pada umur 3 5 bulan, dan satu kali pada umur 6 8 bulan
dan 1 kali pada umur 9 11 bulan sesuai standar di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA


dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan.

Merupakan Indikator SPM


Cakupan pelayanan anak balita
Jml anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali X 100 %
Jumlah anak Balita

Adalah anak balita (12 59 bulan) yang memperoleh


pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8 x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian
vitamin A 2 x setahun

Merupakan Indikator SPM


Pelayanan anak balita sakit dilayani dengan MTBS

Jumlah balita sakit yang memperoleh pelayanan


sesuai tatalaksanan MTBS di Puskesmas
X 100 %
Jumlah seluruh anak balita sakit yang berkunjung ke
Puskesmas

Adalah cakupan anak balita (umur 12 59 bulan) yang berobat


ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar (MTBS) pada suatu wilayah tertentu pada kurun waktu
tertentu.
Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit
yang datang ke puskesmas(register rawat jalan di Puskesmas).
Jumlah anak balita sakit yang mendapat pelayanan standar
diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan MTBS
Cakupan Peserta KB Aktif
Jumlah PUS yang menggunakan Kontrasepsi
X 100 %
Jumlah seluruh Pasangan Usia Subur

Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih
aktif dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang
masih aktif memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) terus-
menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan
kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami Isteri,
yang istrinya berusia 15 49 tahun.
Merupakan Indikator SPM
Dr. Andy Yussianto
E mail : ayussianto@yahoo.com
Blog : kesibu.wordpress.com
HP : 081319790225

Anda mungkin juga menyukai