Data
Dit. Ibu
119
Th. 2007
Penyebab Kematian Ibu
Perkembangan AKN, AKB & AKBAL dan
target MDG 2015
SDKI
2002 SDKI
2007
Target
MDG ?
32
RPJMN
2009
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
di Indonesia
SDKI 2007 8
Proporsi Kematian 0 5 Th
Diare
9%
Sal. Cerna
4%
Lainnya Perinatal
17% 36%
Menurunkan kejadian gizi kurang, berarti
menurunkan kematian bayi dan balita
Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%
Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32% Sumber: WHO, 2002
Perinatal
18%
54% penyebab kematian bayi dan balita dipengaruhi oleh faktor gizi
2. Mengapa Angka Kematian Ibu dan
Anak Penting?
Target MDG
INDIKATOR: MENURUNKAN
AKABAL : 32/1000 KH AKABAL
AKB : 23/1000 KH SEBESAR 2/3
% Bayi < 1 th di Ant. Th.
Immunisasi campak: 90% 1990 - 2015
MENURUNKAN
AKI
SEBESAR 3/4
Ant. Th.
1990 - 2015
INDIKATOR:
AKI : 102/100.000 KH
Linakes: 90%
Pemakaian Kontrasepsi: 75%
Kecenderungan K4 : 95%
AKABAL & AKI PK : 80%
perlu percepatan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) INDONESIA 2004-2006
Indeks Pembangunan Manusia
Dipengaruhi oleh AKI dan AKB
Pendidikan
Kesehatan Pendapatan
Per Kapita
100%
80%
Pertumbuhan otak
loss generation
Ibu Sehat
Bayi Sehat
lahir 2 th 5 th umur
Dampak Kesehatan Ibu dan Anak serta Gizi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak
Anak cerdas
Otak Kosong bersifat permanen Mutu SDM
Irreversible loss of opportunity
LOST GENERATION
(Generasi yg.
Penghasilan
hilang/Pekerja kasar) Tinggi
Beban Sumberdaya
Sumberdaya
3. Strategi dan Program Percepatan
Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Anak
1,10xCBRxPenduduk 100% Bumil 90% Bumil
87%
1,05xCBRxPenduduk
Penduduk Ibu Hamil Tercatat Asuhan Antenatal
Linakes
20% Bumil
Asuhan Nifas
70% Komplikasi
100% Linakes
Komplikasi ditangani Komplikasi dirujuk
CBR Nasional (2009) = 18,7% 21
Penduduk Miskin 30%
MAKING PREGNANCY SAFER
TIGA PESAN KUNCI INDIKATOR
Setiap persalinan ditolong K 1
tenaga kesehatan terampil K 4
Setiap komplikasi obstetri dan LINAKES
neonatal ditangani secara P K
adekuat K F
Setiap wanita usia subur CPR
mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan
penanggulangan komplikasi
keguguran
STRATEGI
1.Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di tingkat
Dasar dan Rujukan
2.Membangun kemitraan yang efektif
3.Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga
dan Masyarakat
4.Meningkatkan
Sistem surveilans
Monitoring dan informasi KIA
CHILD SURVIVAL
TIGA PESAN KUNCI
1.Setiap bayi dan balita memperoleh INDIKATOR
pelayanan kesehatan dasar KN1
paripurna. KN Lengkap
2.Setiap bayi dan balita sakit PKn
ditangani secara adekuat. K Bayi
K Anak Balita
3.Setiap bayi dan balita tumbuh dan
P Anak Balita
berkembang secara optimal
Sakit
sesuai MTBS
STRATEGI
1.Menggerakkan & memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat. Termasuk kemitraan dengan LSM potensial.
2.Meningkatkan akses dan akseptabilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3.Meningkatkan sistem surveilans, monitoring informasi
kesehatan.
4.Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Program Utama
Program ditujukan untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
berkualitas. Fokus pada keluarga yang sulit
atau tidak punya akses:
Keluarga Miskin, pastikan 100% ibu dan anak dari
gakin memanfaatkan Askeskin.
Keluarga di daerah terpencil/perbatasan atau tinggal
di daerah kumuh perkotaan.
Ibu dan anak tinggal di daerah tanpa fasilitas atau
tenaga kesehatan.
Ibu dan anak yang tidak memanfaatkan pelayanan
kesehatan karena pelbagai sebab.
Program Utama
Program Utama adalah:
1. Pelayanan Antenatal dan Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terampil
2. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru
lahir (PONED dan PONEK)
3. Pelayanan Nifas (KF) dan Neonatal (KN)
4. Pelayanan Keluarga Berencana
5. Pelayanan Kesehatan Bayi
6. Pelayanan Kesehatan Balita
Prinsip Pengelolaan Program
Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan Antenatal
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang
mencakup minimal :
1. Timbang badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid bila
diperlukan)
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
7. Test laboratorium (rutin : gol. Darah, Hb, protein urin, gula darah dan
khusus : Hep B, HIV, Syphillis, Tb, Malaria, Thalasemia, kecacingan)
8. Tatalaksana kasus
9. Temu wicara/konseling termasuk P4K dan KB pasca salin
Pertolongan Persalinan
Pencegahan infeksi
Metode pertolongan persalinan yang
sesuai standar.
Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata
pada bayi baru lahir.
Pelayanan Nifas
Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam
lainnya.
Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6
bulan.
Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua
kali , pertama segera setelah melahirkan, kedua
diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A
pertama.
Pelayanan KB pasca salin
Pelayanan Kesehatan Neonatal :
Pemeriksaan dan Perawatan BBL :
Perawatan Tali pusat
Inisiasi Menyusu Dini
Injeksi Vitamin K1
Pemberian Salep Mata Antibiotik
Imunisasi Hepatitis B0
SANGAT
SPESIFIK
WAKTU TIDAK
SPESIFIK
Multi-sektor
Ibu hamil :
1,10 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk
Balita :
Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih
aktif dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang
masih aktif memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) terus-
menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan
kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami Isteri,
yang istrinya berusia 15 49 tahun.
Merupakan Indikator SPM
Dr. Andy Yussianto
E mail : ayussianto@yahoo.com
Blog : kesibu.wordpress.com
HP : 081319790225