Anda di halaman 1dari 22

Integrated Management of

Childhood Illness (IMCI)/ MTBS:


Strategi untuk meningkatkan Asuhan
Keperawatan Anak

Hj. Ns.Tisnawati, SSt, M.Kes


Data WHO
Tahun
Tahun 2013
2013 (Dunia)
(Dunia) :: Angka
Angka kematian
kematian balita
balita 6,3
6,3 Juta:
Juta:
15%
15% (PNEMONIA),
(PNEMONIA), 9%
9% (DIARE),
(DIARE), 7%
7% (MALARIA)
(MALARIA)

PNEMONI
PNEMONI PENYEBAB
PENYEBAB KEMATIAN
KEMATIAN PLG
PLG TINGGI
TINGGI :: 935.000
935.000 JIWA
JIWA
BALITA
BALITA
Tahun
Tahun 2015
2015 (Dunia)
(Dunia) :: 5,9
5,9 juta
juta anak
anak meninggal
meninggal sebelum
sebelum usia
usia 5
5 tahun
tahun
(16.000/hari).
(16.000/hari).

a.
a. TIGA
TIGA DARI
DARI EMPAT
EMPAT BALITA
BALITA SAKIT
SAKIT :: MEMILIKI
MEMILIKI BBRP
BBRP KELUHAN
KELUHAN YG
YG MENYERTAI
MENYERTAI
PENYAKIT
PENYAKIT
TERSERING
TERSERING PD
PD BALITA
BALITA YG
YG MENJADI
MENJADI FOKUS
FOKUS MTBS.
MTBS.
b.
b. DI
DI DUNIA
DUNIA TAHUN
TAHUN 2015
2015 PENYAKIT
PENYAKIT PNEUMONIA
PNEUMONIA MERUPAKAN
MERUPAKAN PENYEBAB
PENYEBAB DARI
DARI 16%
16%
KEMATIAN BALITA, YAITU DIPERKIRAKAN SEBANYAK 920.136 BALITA.
KEMATIAN BALITA, YAITU DIPERKIRAKAN SEBANYAK 920.136 BALITA.
Distribusi angka kematian anak balita di seluruh dunia
Angka kematian anak di Indonesia

kematian anak.
Penyebab kematian pada anak balita
Hampir
Hampir separoh
separoh penyebab
penyebab kematian
kematian
tersebut,
tersebut, merupakan
merupakan akibat
akibat dari
dari penyakit
penyakit
yang
yang dapat
dapat dicegah
dicegah dan
dan diobati:
diobati:
-Pneumonia
-Diare
-Malaria
-Penyakit infeksi
-Trauma
-Malnutrisi, dengan komplikasi
Kematian dapat dicegah bila anak-anak ini
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat
dan tidak terlambat
Sebagian Besar Anak Menderita Lebih dari
Satu Gejala pada Satu Waktu
20.5%
18.6%
16.9%
15.3%
13.7%

7.6%

4.1%
2.3%
0.7% 0.2%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Gejala

(Penelitian di Bangladesh, tahun 2000; n= 1302)


Source: Arifeen S, et al. MCE-Bangladesh baseline household health and morbidity survey, ICDDR,B, 2000. Not yet published.
Bagaimana Cara Memperbaiki Kesehatan
Anak di Dunia?
1. Memperbaiki manajemen kasus anak sakit
2. Memperbaiki gizi
3. Meningkatkan cakupan imunisasi
4. Mencegah trauma (fisik, psikologis, seksual) AG
5. Mencegah komplikasi penyakit lain
6. Memperbaiki dukungan psikososial
7. Memberikan stimulasi pertumbuhan-
perkembangan
Integrated Management of
Childhood Illness (IMCI)

Manajemen Terpadu Balita Sakit


(MTBS)

Apakah ini?
Masalah yang Mempengaruhi Kualitas
Pelayanan Kesehatan
Petugas kesehatan:
 Pemeriksaan dan konseling yang kurang lengkap
 Kualitas komunikasi yang kurang antara petugas
kesehatan dan ibu/ orang tua
 Penggunaan obat yang tidak rasional
Masalah sistem kesehatan:
 Lokasi pelayanan kesehatan
 Ketersediaan obat dan vaksin
 supervisi/ pembagian kerja/ pengorganisasian pekerjaan
Keluarga dan komunitas:
 Keterlambatan datang ke pelayanan kesehatan
 Ketidaktahuan mengenai kapan anak harus kembali ke
tempat pelayanan kesehatan
 Keterbatasan mencari bantuan yankes yang memadai
 Kekurangpatuhan pada nasehat dan pengobatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Pendekatan yang terintegrasi/terpadu


dalam tatalaksana balita sakit dengan
fokus kepada anak usia 0-59 bulan
secara menyeluruh di unit rawat jalan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar

11
Pelayanan Kesehatan yang Terintegrasi
untuk Anak

Penilaian klinis,
klasifikasi
dan pengobatan

Pengetahuan dan
keterampilan petugas
kesehatan
Kapasitas, struktur dan
fungsi Sistem Kesehatan
MTBS Menterpadukan Semuanya

PERBAIKAN SISTEM KESEHATAN

PERBAIKAN MANAJEMEN KASUS

PRAKTIK KESEHATAN OLEH


KELUARGA DAN MASYARAKAT

HAK ANAK
Keberhasilan Implementasi IMCI

IMCI telah digunakan di lebih dari 100 negara


IMCI terbukti:
 Menurunkan angka kematian balita
 Memperbaiki status gizi
 Meningkatkan pemanfaatan pelayanan
kesehatan
 Memperbaiki kinerja petugas kesehatan
 Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya
yang lebih efisien
Strategi: MTBS/ MTBM

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)


Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)

 MTBS dilakukan pada kelompok usia 2 bulan


sampai 5 tahun.
 MTBS dilakukan pada balita yang sakit

 MTBM dilakukan pada kelompok usia kurang


dari 2 bulan
 MTBM dilakukan pada bayi yang sehat
maupun yang sakit
15
Proses manajemen kasus dalam
MTBS/MTBM
1. Menilai dan membuat klasifikasi
2. Menentukan tindakan/pengobatan
3. Memutuskan seorang anak perlu dirujuk atau tidak
4. Melakukan pengobatan pra rujukan yang penting
5. Melaksanakan tindakan di fasilitas kesehatan dasar
6. Memberi konseling bagi ibu
 Pemberian obat dirumah
 Pemberian makan pada anak sehat/sakit
 Pemberian cairan
 Kunjungan ulang
 Pencegahan cedera pada anak
7. Memberi pelayanan tindak lanjut
16
Penggunaan MTBS pada Berbagai Tingkat
Pelayanan Kesehatan
FASILITAS KESEHATAN RAWAT JALAN TINGKAT SATU FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN
TINGKAT SATU

EMERGENCY DIAGNOSIS DAN


Tanyakan MASALAH ANAK Klasifikasi NASEHATI PENGOBATAN KONDISI
Ibu untuk TRIAGE
Cek TANDA BAHAYA UMUM Merah YANG BERAT
RUJUKAN ASSESSMENT
RUJUKAN AND MONITOR
TREATMENT PERKEMBANGAN
NILAI Gejala Utama (ETAT) PASIEN
BATUK ATAU SUKAR
Klasifikasi
BERNAPAS KONDISI Klasifikasi
DIARE ANAK dan kuning KONSELING
untuk RUMAH
DEMAM Menentu- PENGOBATAN
pengobat-
STATUS HIV kan
an
Tindakan
NILAI KONSELING MEMBERIKAN OBAT ORAL
STATUS GIZI DAN ANEMIA Pemberi-an DAN/ATAU
makan dan
Klasifikasi kapan
MENGOBATI INFEKSI LOKAL
hijau harus
Nilai MASALAH LAIN MANAJEMEN kembali BERI MAKANAN DAN CAIRAN
PERAWATAN
DI RUMAH (Ikuti nasehat pemberian
makan)
KEMBALI KE PETUGAS
Perawatan TINDAK LANJUT saat anak kembali dan bila
KESEHATAN BILA PERLU
perlu, nilai untuk masalah baru
Payung Hukum Pelaksanaan MTBS di Indonesia

1. UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


Pasal 28: “Praktik keperawatan didasarkan pada kode etik,
standar pelayanan, standar profesi dan standar
prosedur operasional”
2. Permenkes RI No. 25 tahun 2014 tentang upaya
kesehatan anak
Pasal 21: Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita dan
Prasekolah sebagaimana dimaksud harus dilakukan
melalui MTBS/MTBM
Pasal 25
(2) MTBS dilaksanakan oleh perawat dan bidan terlatih.
(3) Penyelenggaraan MTBS oleh perawat dan bidan harus
dibawah supervisi dokter yang telah diberikan pelatihan.
Pasal 48
(3) Dalam hal daerah yang sulit akses pelayanan
kesehatan, tenaga nonkesehatan dapat melakukan
pelayanan kuratif terbatas melalui pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat
(MTBS-M).

3. Permenkes RI Nomor 70 tahun 2013: tentang


Penyelenggaraan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Berbasis Masyarakat (MTBS-M)

MTBS-M bertujuan untuk meningkatkan akses


pelayanan Balita sakit di tingkat masyarakat pada
daerah yang sulit akses terhadap pelayanan
kesehatan.
Sebahagian besar petugas kesehatan di pelayanan
kesehatan dasar (terutama Puskesmas, Pustu,
Polindes) di Indonesia sudah mendapatkan pelatihan
MTBS

Pelatihan MTBS langsung terstruktur membutuhkan


waktu dan biaya yang besar
Alternatif pelatihan MTBS:
belajar mandiri, pelatihan secara grup dan
pembelajaran jarak jauh

ICATT
(IMCI Computerized Adaptation and Training Tool)

Catatan:
ICATT masih harus disertai praktik
klinis

Anda mungkin juga menyukai