Anda di halaman 1dari 59

TRANSFORMASI KESEHATAN

INDONESIA
27 juni2022

dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS


Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang akan
memuncak di tahun 2030
Populasi Usia Non-Produktif
Populasi Usia Produktif

>50%
Populasi Usia
Produktif
2
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten

Angka harapan
hidup pada 69 71 75 77 79 80 83 Ditambah lagi,
kelahiran (2018),
tahun India Indonesia Asia Timur Turki OECD Australia
dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands
USA

Ke-3 Kasus tuberkulosis


Source: World Bank, WHO Global Health Observatory

tertinggi di dunia
Angka kematian
ibu2 (2015), per 357 305
100,000 kelahiran 221 180 170
69 60 25 24 7
hidup
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak

73% menular, lebih tinggi dari


Asia Tenggara dengan rata- rata
60%
Angka kematian
bayi (2015)2, per 57
1,000 kelahiran hidup 39 27 23 22 15 9 6 7 2

Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
Populasi umur 15 tahun ke

Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13 4
39% atas merokok–prevalensi
tertinggi di antara negara-
negara ASEAN
stunting3 , % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei ( 2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)

3. ASEAN Food and Nutrition Report 2021


Indonesia masih memiliki anggaran belanja kesehatan
yang lebih rendah dibandingkan negara lain
Anggaran belanja untuk kesehatan sebagai persentase dari GDP, %
16.9

12.5

9.3

2.9
3.5 4.1
5.1
Anggaran belanja di
sektor kesehatan kita
Indonesia India Turkey East Asia Australia OECD United States masih sangat rendah
& Pacific1
dibandingkan dengan
Anggaran belanja untuk kesehatan per kapita, dalam Dolar Internasional negara lain
10,623.9

5,004.9 5,279.7
4,320.0

778.0
275.1 375.2

India Indonesia East Asia Japan Australia OECD & Pacific1 United States

1. Excluding high income countries (China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua, East Timor, Pacific islands) 4
Source: 2019/2020 World Bank, WHO
Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif

5
Untuk mencapai itu,
ada beberapa
tantangan besar
yang harus kita selesaikan

6
1
Kurangnya akses ke
layanan primer

7
Angka Kematian Bayi di Prevalensi stunting Akses layanan primer di
Indonesia 6X lebih tinggi Indonesia sangat tinggi daerah timur Indonesia
dibandingkan dengan negara dibandingkan dengan sangat terbatas
maju1 negara lain2
23 30

24 24
22 Papua Barat

13 Papua

7 7

6x 3

Indonesia
United
States

Thailand

Philippines
Malaysia
Cuba

Vietnam
Japan
4

World Bank (2015), mengestimasikan 90% dari 171 Kecamatan yang tidak
Rata-rata Indonesia bahwa Indonesia kehilangan 2-3% dari memiliki puskesmas ada di Papua dan Papua
PDB pertahun akibat stunting.2 Barat
negara maju

per 1,000 populasi

1. Data Bank Dunia, Infant Mortality


2. Data Prospera, Laporan Stunting

Sumber: World Bank, Prospera 8


2
Kurangnya kapasitas
rumah sakit dan tenaga
kesehatan

9
0,4
Dokter per
1,18
Tempat tidur per
1,000 populasi 1,000 populasi

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


1,2 Asia 20 3,2 OECD 3,3 Asia 20 4,8 OECD

Sumber: Kemenkes2019, 2020 physician density data and 2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
10
Rumah sakit masih memiliki antrean yang
sangat panjang untuk operasi penyakit
katastrofik seperti penyakit jantung

~50,000 anak dengan 4-12 bulan


Penyakit Jantung Bawaan Waktu tunggu antri
(PJB) tidak tertangani operasi

11
3
Ketahanan kesehatan kita
masih lemah

12
Kita masih bergantung pada impor, dan
teknologi hasil riset di negara maju

90%
bahan baku obat diimpor1
88% r

transaksi alat kesehatan tahun 2019-


0,2%
total PDB digunakan untuk
2020 diimpor penelitian dan pengembangan.
Angka ini rendah dibandingkan
dengan Amerika Serikat (2,8%) and
Singapura (1,9%)

1. Data Kementerian Kesehatan

Sumber: Kementerian Kesehatan 13


Di samping tantangan, kita juga
memiliki kesempatan besar untuk
melakukan transformasi digital
dan bioteknologi kesehatan.

14
4

Transformasi digital
kesehatan mendekatkan
akses pelayanan kesehatan ke
masyarakat

15
Telemedisin
Telemedisin mendekatkan akses layanan
kesehatan ke masyarakat

>60%
penetrasi
smartphone

170 juta
pengguna
internet dan
masih terus Data kesehatan digital
bertambah Digitalisasi data kesehatan
memberikan manfaat besar:
 Masyarakat dapat dengan mudah
mengakses data kesehatan yang
interoperabel di berbagai
fasyankes, laboratorium, apotek,
maupun wearable devices.

16
5
Bioteknologi:
revolusi teknologi
kesehatan untuk
pencegahan dan terapi
personal yang efektif

17
Potensi Keuntungan Bio-Genome Project untuk Indonesia

Meningkatkan presisi dalam Deteksi dini untuk


pencegahan dan terapi kondisi kesehatan
untuk penyakit tertentu genetik

Studi Kasus TBC


• Genomics testing dapat dilakukan pada Studi Kasus Stroke
patogen untuk mendeteksi resistensi obat dan • Obat stroke yaitu clopidogrel dapat
menggunakan informasi ini untuk personalisasi menimbulkan efek samping mematikan yaitu
terapi iskemik. Sebelum terapi, bio- genome bisa
• Menguatkan pengawasan TB nasional memastikan apakah individu mampu memakai
suatu obat dan berapa dosis yang dibutuhkan.

18
Kita berada dalam
persimpangan yang
sangat menentukan

19
Kita berada dalam
Bertransformasi
persimpangan yang
sangat menentukan

Melanjutkan
Business as Usual

20
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan ketahanan kesehatan
rujukan
a b c d a b
Penguatan
6 Peningkata n Peningkatan Peningkatan
surveilans
kategori akses dan ketahanan
kapasitas berbasis lab
utama mutu layanan sektor
Edukasi Pencegahan Pencegahan dan dan
rujukan farmasi &
Kesehatan Primer Sekunder kapabilitas ketahanan
alat kesehatan
layanan tanggap
primer darurat

4 Transformasi 5 Transformasi Transformasi


6
4 sistem 5 SDM 6 teknologi
pembiayaan Kesehatan kesehatan
kesehatan a Teknologi informasi b Bioteknologi

21
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia memiliki
rumah sakit rujukan untuk
mengobati penyakit katastrofik

22
Pilar 6
Teknologi Kesehatan

Satu platform untuk semua


masyarakat mengakses dokumen
kesehatan dan inovasi bioteknologi
untuk peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat

23
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal

Electronic Personal Resume Medis


Health Record Rujukan

Pelayanan & Sistem Integrasi


penggunaan obat Kewaspadaan Dini
Layanan
Okupansi tempat Telemedisin
Profil Medikasi
tidur rumah sakit

Personalized
Tracing & testing
education

Keuntungan  Kita dapat melihat intervensi


mana saja yang sukses ataupun
dari agregasi gagal
data kesehatan  Kita dapat melakukan
intervensi cepat saat krisis
>93M pengguna: >8M DAU
52
Layanan telemedisin dimulai Dan berhasil menjangkau…
saat pandemi COVID-19
1,075,413 421,211
Pasien menerima WA
Melakukan Triase
Terdapat
1,215,661 39%
Pasien menghubungi
Data Pasien Positif
layanan Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali

397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC

94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B

 Layanan telemedisin dibentuk untuk


mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 373,788
Paket Obat Diterima
 Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 pasien
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk berobat
75% berdomisili di
atau mendapatkan layanan kesehatan Jabodetabek

54
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia memiliki
rumah sakit rujukan untuk
mengobati penyakit katastrofik

26
Tematik Transformasi Kesehatan Rujukan
Program transformasi berfokus pada layanan 9 penyakit katastropik

Perubahan pola penyakit penyebab kematian Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban Banyak WNI yang ke luar negeri
tertinggi selama 10 tahun terakhir pembiayaan besar untuk pengobatan penyakit
berikut:

• AKSES
• MUTU

Sumber: BPJS Kesehatan, 2020 Sumber: Saragih & Jonathan, 2019

Prioritas pada 7 penyakit penyebab kematian tinggi dan berbiaya besar

Stroke Jantung Kanker Diabetes, Maternal Tuberculosis Infeksi


ginjal, & hati neonatal emerging
• Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 27
Sistem pelayanan Kesehatan
PENTINGNYA TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN mengalami perubahan, sejalan
dengan tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang berkualitas

SURVEI KEPUASAN FAKTOR2 YANG MENJADI


PASIEN ALASAN BEROBAT KE LUAR
NEGERI
(40 RS di Jateng)
Provider-based

Kelengkapan fasilitas
• Prosedur Pelayanan
• Persyaratan pelayanan Sikap petugas, tenaga medis dan tenaga kesehatan
• Waktu pelayanan
• Tarif pelayanan Kemudahan pelayanan
• Spesifikasi jenis layanan Kecanggihan teknologi pemeriksaan dan pengobatan
• Kompetensi pelaksana 12% Cost -based
• Perilaku pelaksana layanan Biaya pengobatan 11%
• Maklumat pelayanan
• Penanganan pengaduan, Tingkat keberhasilan pengobatan 10%
saran & masukan Dokter berstandar kualitas dunia 9%

Ketersediaan obat baru 6%

Pelayanan pasca perawatan 6%


0 5 101520253035404550
Value -based

Permenpan RB 14/2017 Survey pasien Indonesia yg pernah beribat ke luar


negeri; Kemenkes RI, 2022
LAYANAN BELUM MERATA : Kompetensi layanan, SDM, Sarana prasarana, mutu

Kompetensi layanan : SDM : Sarana prasarana :


- 19 Provinsi belum mampu - 10 Provinsi belum - 5 Provinsi belum
melakukan operasi bedah mempunyai Dokter mempunyai cathlab
jantung terbuka Neurointervensi/Bedah - 16 provinsi belum
- 16 provinsi belum Syaraf Vaskuler mempunyai alat
mempunyai layanan - 12 Provinsi belum radioterapi
radioterapi mempunyai Sp onkologi
- 3 Provinsi belum radiasi
mempunyai layanan - 11 provinsi belum
kemoterapi mempunyai dokter
- 4 Provinsi belum bedah thoraks
mempunyai layanan kardiovaskuler
hemodialisis
PROGRAM PRIORITAS TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Peningkatan mutu Center of excellence One stop service berbasis Digitalisasi layanan
& keselamatan pasien teknologi digital

• Layanan dg kualitas high • terpadu, multidisiplin, dalam • SIMRS terpadu


• Akreditasi RS standard, setara satu tempat pelayanan • Rekam medik elektronik
• Audit medis internasional sehingga memberikan • Telemedicine :
• PNPK & clinical • Teknologi tinggi kemudahan pada pasien  Antar fasyankes
pathway • Evidence based : (telekonsultasi)
penelitian • Pendaftaran online  Fasyankes dg pasien
• Berjejaring dg RS lain dlm • Rekam medik elektronik
layanan unggulan

Akses & mutu layanan 30


PROGRAM PRIORITAS TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Jejaring pengampuan Academic health system


Sister hospital
layanan prioritas

• • Kerjasama dg RS di Luar Negeri integrasi dari fakultas kedokteran,


Pemetaan kompetensi RS dlm
utk meningkatkan mutu layanan rumah sakit/sarana pelayanan
penanganan penyakit kesehatan, serta institusi pendidikan
• Saling membantu dalam :
prioritas profesi kesehatan lainnya.
 Manajemen Rumah Sakit
• Pengampuan RS utk  Manajemen pelayanan
meningkatkan kompetensi &  Pengembangan layanan
akses layanan unggulan  Pemenuhan SDM kesehatan
 penelitian translasional
• RS vertikal  level paripurna  Peningkatan kompetensi  Peningkatan mutu pelayanan,
• RS Provinsi  level utama SDM Pendidikan dan penelitian
• RS Kab /Kota  level madya  Pendidikan
 Penelitian

Akses & mutu layanan 31


STRATIFIKASI DAN JEJARING PENGAMPUAN LAYANAN PRIORITAS
Identifikasi kompetensi RS dalam pelayanan 9 penyakit prioritas dan pembentukan jejaring pengampuan

Penurunan :
• Kompetensi rumah sakit belum merata
Masalah Kesehatan • Sistem rujukan belum optimal • Angka kesakitan
Prioritas: • Terbatasnya sarpras & alat • Angka kematian
• Jantung • Biaya pelayanan
• Stroke
• Tuberkulosis AKSES DAN MUTU
Peningkatan :
• Kesehatan ibu & anak
• Kanker
• Produktifitas
• Infeksi emerging STRATIFIKASI & PEMBENTUKAN JEJARING • Kualitas hidup
• DM, hepar & ginjal PENGAMPUAN

Pembentukan Meningkatnya
Pemetaan • Penentuan
Penentuan RS jejaring kompetensi RS yg
kompetensi RS target
pengampu pengampuan diampu dalam
ke dalam strata pengampuan
utama sesuai strata penanganan penyakit
kompetensi • Pelaksanaan
kompetensi prioritas

32
STRATIFIKASI RS LAYANAN KARDIOVASKULAR

Pelayanan Penanganan Terpadu


Sp. JP (non
Kateterisasi Bedah Jantung
intervensi) Jantung Terbuka dan Mutahir

Paripurna √ √ √ √

Utama √ √ √ X

Madya √ √ X X

Dasar √ X X X
STRATIFIKASI RS LAYANAN KANKER

Penanganan
Komprehensif dan
Bedah Kemoterapi Radioterapi mutakhir

Paripurna

Utama

Madya

Dasar
Stratifikasi RS Layanan Stroke

Penanganan
Intervensi Vaskular Intervensi Vaskular
Komprehensif &
Trombolisis non Bedah Bedah & pengampu
koordinator pengampuan

Paripurna

Utama

Madya

Dasar
STRATIFIKASI RS LAYANAN PENYAKIT GINJAL

Hemodialisis & CAPD & terapi Transplantasi Robotic surgery &


ESWL keganasan ginjal genetika

Paripurna √ √ √ √
Utama √ √ √ X
Madya √ √ X X

Dasar √ X X X
STRATIFIKASI DAN JEJARING PENGAMPUAN LAYANAN 9 PENYAKIT PRIORITAS

STRATA 5 STRATA 4 STRATA 3 STRATA 2


Paripurna Utama Madya Dasar

RS pengampu utama RS pengampu tambahan RS diampu


• RS vertikal • RSUD Provinsi RS diampu RS diampu
• RS rujukan nasional RSUD Kab/Kota RSUD Kab/Kota
37
metode pengampuan

Daring
1 Sosialisasi
Pemenuhan
2 Pelatihan/peningkatan kompetensi
kebutuhan SDM
3 Diskusi kasus
Pemenuhan
Konsultasi kasus secara daring melalui kebutuhan
4
telemedicine
sarana
prasarana
5 Sistem rujukan terintegrasi
sesuai strata
Luring
6 Pendampingan pelayanan

7 Pendampingan pelaksanaan tindakan Indikator


Pelatihan/ Workshop & Pelatihan utk tenaga yg berhub dg output
peningkatan 8 pelayanan (dokter, perawat dan tenaga Kesehatan
kompetensi lain) Indikator outcome :
clinical outcome
9 Fellowship
38
Jejaring pengampuan layanan Kanker, Jantung, Stroke dan Ginjal
di Indonesia
​Tahap I (2022 – 2024) ​Tahap II (2025 – 2029)
RS Utama di seluruh provinsi + RS Madya di 50% kabupatenRSdengan
Utama di seluruh Provinisi + RS Madya di 100
populasi terbanyak
% Kab/Kota diseluruh Provinsi

​RS Utama  1 provinsi memiliki 1RS Utama,  1 provinsi memiliki 1RS Utama,
(Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS maka harus dipilih (Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS maka harus dipilih
mana yang mau dikembangkan) mana yang mau dikembangkan)

​RS Madya  Dipilih dari 50 % Kabupaten/Kota yang ada di 1 Provinsi  Dipilih dari 50 % sisanya dari Kabupaten/Kota yang ada di
berdasarkan populasi terbesar yang ada 1 Provinsi

 Jika di Kab/Kota dengan 50 % populasi terbanyak  Diambil sisanya


memiliki 1 RS Madya maka harus di pilih hanya 1 RS

 Contoh dari 10 kabupaten di Provinsi A maka pada tahap 1


dipilih 5 kab/kota dengan penduduk terbanyak

39
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM LAYANAN KESEHATAN

• Rekam medik elektronik


• Telemedicine
1. Rekam medik elektronik
PAPER RECORD VS EMR

Pengolahan Data Aksesibilitas Berbagi Data

Cenderung tidak lengkap, User harus menginput data Akses dokter ke berkas, Data bisa di akses kapan saja Berkas harus di print atau fax Data dapat diberikan kapan
Membutuhkan banyak lengkap sebelum diupload ke dibatasi tempat dan jam dan dimana saja dan menghabiskan banyak saja dan dimana saja
ruang sistem kerja waktu

Keuntungan EMR Keuntungan EMR

Input data secara elektronik Informasi dapat diakses dengan EMR menyimpan riwayat penyakit Industri kesehatan menggunakan
meningkatkan Kerincian data mudah di saat genting pasien dan menegah penggunaan banyak kertas dlm setahun,
dan mengurangi waktu obat berlebih di rawat inap menciptakan masalah penyimpanan
pencarian dan kerusakan
Kebutuhan dasar implementasi
n
Sudahka
iki
RS memil
hal-hal
tsb???

INFRASTRUKTUR PERILAKU SDM KONEKTIVITAS PENGOLAH DATA


APLIKASI DATA BASE
JARINGAN MEMANFAATKAN TIK /INTERNET /KOMPUTER
Masalah Penyelenggaraan REKAM MEDIK
​1. Rekam medis masih diselenggarakan secara manual ​3 . Keamanan, perlindungan dan penyimpanan data

Baru 378 RS yang menyelenggarakan RME (desk dg Belum disebutkan tentang Rekam Medis harus
737 RS): memenuhi prinsip keamanan data dan informasi
- 203 RS penerapan lengkap : 6 layanan serta hak akses
- 175 RS penerapan Sebagian (minimal 3 layanan)
Implikasi : memperlambat pelayanan & inefisiensi Implikasi : belum terjaminnya keamanan &
kerahasiaan data RM

​2. Belum ada aturan teknis tentang RME 4. Waktu peralihan

Di permenkes 269 hanya disebutkan bahwa


Belum ada penetapan batas waktu semua
rekam medis harus ditulis secara lengkap atau
fasyankes harus menerapkan RME
elektronik

Implikasi : penerapan RME di fasyankes masih


Implikasi : fasyankes belum merasa perlu
belum seragam, shg mempersulit interoperabilitas untuk mengembangkan RME
& system rujukan

43
Rekam medis harus memenuhi prinsip keamanan data dan informasi :

jaminan keamanan data dan informasi dari


kerahasiaan gangguan pihak internal maupun eksternal
(confidentiality);
jaminan terhadap keakuratan data dan
integritas informasi
HAK AKSES
(integrity);
jaminan data dan informasi yang ada dalam • penginputan data;
ketersediaan Rekam Medis Elektronik dapat diakses dan • perbaikan data;
digunakan • Melihat data.
(availability)
2. TELE MEDICINE

LATAR Telemedicine Manfaat


BELAKANG

• Terbatasnya akses layanan • Berbagai layanan Kesehatan dengan layanan • accessible : Mudah diakses
Kesehatan digital menggunakan internat / telekomunikasi • Affordable (terjangkau )
• Menurunnya akses layanan ke • digital technology : • convenient (nyaman)
fasyankes pd masa pandmei covid- - telepon
19 - text message
• Perlu dicari alternatif model - e mail
layanan yang memudahkan pasien - audiovisual
mendapatkan akses

45
TELEMEDICINE

PROMOTIF- KURATIF REHABILITATIF


PREVENTIF • Diagnostik
• Co :
Terapi
• Sosialisasi • Layanan telerehabilitasi oleh
• Telefarmakoterapi
• Edukasi pekerja sosial, okupasi terapi
• Tele liaison
• Hotline service • Tele supervisi pd rehabilitasi di
rumah
• Training & mentoring pd
persiapan bekerja rehabilitant

METODE : BENEFIT :
 Videoconference, Telephone & Messaging Systems:  Meningkatkan akses
 Web-based Interventions:
 Menurunkan biaya
 Mobile Phone Technology
 Networking via Social Media & Group Discussions:  Fleksibel pada kondisi2 keterbatasan
 Memungkinkan proses interaksi nakes –
pasien
Positioning Pelayanan Kesehatan Konvensional dan Digital

P R
Pelayanan Datang Rujukan
Kesehatan Pasien FKT Primer FKRTL
berobat Fisik
Konvensional
Puskesmas Rumah
& Klinik Sakit

- Kesulitan aksesibilitas pasien -Perlunya kunjungan fisik untuk penanganan kasus


Permasalahan
ke FKTP misal akibat jarak spesialistik pada FKRTL

Jawaban Permasalahan

Telekesehatan Telekesehatan
P R
Pelayanan Faskes - Masyarakat Faskes - Faskes
Kesehatan Antara Nakes dan Pasien Antar Nakes/Dokter
Digital Cth: Start Up, Telemedicine yang Cth: Komen (Tele EKG,
dikembangkan Fasyankes & Tele USG, Tele Radiologi, Tele
Mobile JKN Konsultasi Klinis)

-Kemudahan aksesibilitas faskes -Pasien tidak perlu kunjungan ke faskes rujukan,


Manfaat
bagi pasien via aplikasi telekesehatan cukup dokter yang bertelekonsultasi

Indikator - Berkurangnya rujukan fisik dari


- Jumlah kunjungan online
Kesuksesan FKTP ke FKRTL

PMK No 20 Tahun 2019


KMK No 4829 2021
Regulasi Exsiting (Membahas praktik telemedicine antar
(Terbatas untuk penanganan pandemi Covid-19)
faskes dengan faskes)

Regulasi diperluas konteksnya dari telemedicine ke telekesehatan, & dirancang


untuk mengakomodasi layanan pasien ke faskes
Perluasan Istilah Telemedicine ke Telekesehatan
Perubahan Konteks
Kesehatan Digital Telemedicine Telekesehatan

Dr/Drg/Dr.Sp serta semua


Dokter/dokter gigi umum
Telekesehatan Pelaksana dan spesialis yang memiliki
jenis tenaga kesehatan lain
yang teregistrasi dan/atau
izin praktik
memiliki izin praktik

Promotif, preventif, kuratif,


Promotif, preventif, kuratif,
Telemedicine Jenis layanan
dan rehabilitatif sesuai
dengan peraturan praktik
dan rehabilitatif disertai
pendidikan dan pelatihan
kedokteran yang berlaku
Telekonsultasi Faskes ke Faskes
Jaringan
Faskes ke Masyarakat
Teleradiologi
TeleUSG • PMK 20 tahun 2019
tentang telemedicine
TeleEKG antar faskes
Dalam progres
• KMK 4829 tahun 2019 pengembangan
Telefarmasi Regulasi tentang pedoman
pedoman
pelayanan kesehatan
Telekesehatan
Telepsikiatri melalui telemedicine
pada masa pandemi
Praktik telemedicine lainnya covid-19
IMPLEMENTASI TELEMEDICINE/TELEKONSULTASI

ANTAR FASYANKES DARI FASYANKES KE MASYARAKAT


1. RSUP H. Adam Malik Medan dengan RSUD parapat Kab.
Simalungun (teleradiologi) Memberikan pelayanan konsultasi jarak jauh bagi pasien-
2. RSUD kab biak dengan RSUD kab supiori (tele-radiologi) pasien baru/lama poliklinik rawat jalan, namun jika
3. RSUD kardinah tegal dengan puskesmas tonjong kab brebes (tele-
memerlukan pemeriksaan lanjut maka pasien tetap datang
EKG)
ke RS

Pelayanan konsultasi jarak jauh dari dokter ke dokter melalui NAMA RS PELAYANAN TELEMEDICINE
aplikasi KOMEN (Konsultasi Medis Online) untuk mendapatkan RSUP. DR KARIADI • Klinik Virtual
expertise, diagnose, tatalaksana, dan pengobatan • Virtual Home Care
RSUP DR. SARDJITO Tekon (Telemedicin Konsultasi)
RS PREMIER BINTARO Tele health plus
RS MAYAPADA GROUP Tanya Dokter
RS SILOAM GROUP Aido Health
HOSPITAL BYLAWS

Undang-undang 44 tahun 2009, penjelasan pasal 33 ayat 1


Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan
menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis
yang baik (Good Clinical Governance).

GOVERNING
BODY

TAILOR MADE CORPORATE BYLAWS


DAN
MEDICAL STAFF BYLAWS
DIRECTOR MEDICAL
STAFF

DITETAPKAN PEMILIK LANDASAN ATURAN


PERUSAHAAN/INSTANSI OPERASIONAL

Sumber: KMK 772/2002


Perlunya penyesuaian Hospital Bylaws
terhadap kebijakan pemerintah mengenai
transformasi kesehatan

51
Sumber: Ch3. Fundamentals of strategic planning
HOSPITAL BYLAW
Kepmenkes 772 th 2002
• Acuan pemilik dlm melakukan
pengawasan
• Acuan direktur dalam mengelola RS
• Menjamin efektifitas, efisiensi dan mut
• Perlindungan hukum semua pihak yg
berkaitan dg RS
• Acuan penyelesaian konflik di RS (pemilik,
direktur, staf medis)

Nama, tujuan, filosofi


Pengaturan governing body
Pengorganisasian
Mekanisme pengawasan
Direktur RS
Mekanisme reviu & revisi
Peraturan RS
PENGARUH TRANSFORMASI KESEHATAN TERHADAP HOSPITAL BYLAWS

HOSPITAL BYLAWS
TRANSFORMASI
KESEHATAN

CORPORATE BYLAWS MEDICAL STAFF BYLAWS


• Penyesuaian renstra rumah sakit
• Pemenuhan SDM terkait layanan 9
penyakit prioritas
• Pemenuhan sarana prasarana dan alat
kesehatan terkait layanan 9 penyakit
prioritas ATURAN PELAKSANA RUMAH SAKIT
• Pemenuhan layanan medis khususnya
terkait layanan 9 penyakit prioritas
• Peningkatan kompetensi melalui kegiatan
pengampuan
• Peningkatan mutu layanan medis KOMPETENSI DAN MUTU PELAYANAN SESUAI STANDAR
• peningkatan layanan yang evidence based
melalui penelitian2 translasional
53
Kerangka Tata Kelola Manajemen dan CORPORATE
Klinis (GCG) GOVERNANCE

BoC / Dewan
Apa yang dapat membuat GCG Pengawas
industri kesehatan memiliki novelty/
berbeda?
Diluar hal-hal yang standar diatur
dalam pedoman tata kelola korporasi
CLINICAL
(BoC, BoD, Pengendalian Internal, GOVERNANCE
Audit, Risiko, Investasi, Tahubja,
transparansi, sustainability), terdapat BoD Area Klinis/ Medis
standar mengenai tata kelola
Medis/Klinis yang harus terintegrasi
kedalam standar tata kelola korporasi
Kerangka Tata Kelola Manajemen dan Klinis (GCG)

• mengacu pada regulasi maupun standar tata kelola terkait


medis/klinis seperti UU Kesehatan, UU Rumah Sakit, UU Praktik
Kedokteran, PP 47/2021 tentang Penyelenggaraan bidang
Perumahsakitan, hingga Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit.
Kerangka Tata Kelola Manajemen dan Klinis
(GCG)

Owner
• Berdasarkan pengalaman, dalam manajemen (Pemilik)
perumahsakitan kadang2 terjadi deadlock/
konflik antara Dokter – Manajer – Owner.
• Utk itu, Struktur Organisasi harus mampu
menggambarkan prinsip kesetaraan hubungan
yang dibangun dengan menempatkan
keselamatan pasien/ patient safety sebagai
Manajer Dokter &
prinsip tertinggi. (Manajemen) Nakes lainnya
• Dengan melibatkan dokter secara aktif dalam
struktur organisasi, maka dokter akan memiliki
sense of belonging terhadap organisasi. Kata Kunci: Kesetaraan hubungan dan
keterlibatan setiap aktor dalam Struktur
Organisasi
Harapan pemerintah dalam
peningkatan akses dan perbaikan
layanan RS
 Pengelolaan keuangan yang baik untuk pengembangan fasilitas dan layanan RS secara mandiri

 Peran aktif RS untuk menjalin kerja sama dengan


institusi internasional
– Sister hospital dengan RS luar negeri
– Kerja sama untuk knowledge dan technology transfer
 Peran aktif klinisi dan peneliti untuk melakukan riset
dengan output inovasi layanan dan produk kesehatan
 Kolaborasi erat antara RS, Universitas, dan organisasi profesi untuk penyediaan wahana
pendidikan dalam percepatan produksi dokter dan dokter spesialis
 Perbaikan layanan medis melalui implementasi Clinical pathway/panduan praktik klinik dan audit
medik berkala

57
Bersama kita dapat
membangun Indonesia
yang lebih kuat dan sehat

58
61

Anda mungkin juga menyukai