PENDAHULUAN
A. Latar belakang
merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain sumber daya
manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu,
manusia karena mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah satu tujuan penting
dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup
ekonomi karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi selain modal
dan teknologi. Di Indonesia sendiri, dimana jumlah penduduk mencapai 220 juta
orang, mempunyai sumber daya manusia yang sangat besar sekali untuk
didayagunakan. Jumlah penduduk yang besar ini akan menjadi potensi atau modal
mampu menciptakan nilai tambah bagi produksi nasional jika kualitasnya bagus.
kebutuhan pangan, sandang dan papan. Kondisi tingginya jumlah penduduk tetapi
yang memiliki jumlah penduduk cukup tinggi sehingga jumlah angkatan kerja
Dari data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kurun waktu 2016-2020 jumlah
penduduk luwu utara yang bekerja kian meningkat tiap tahun nya. Persentase
peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 1540,400.00 jiwa dan
terendah pada tahun 2016 yaitu 1320,300.00 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang
tinggi berarti jumlah angkatan kerja bertambah sehingga jumlah penduduk yang
berkerja di kabupaten luwu utara juga tinggi. .bisa di lihat pada tabel 1.1 bahwa
PDRB luwu utara mengalami fluktuasi dimana angka tertinggi pada tahun 2020
yaitu sebesar 9.1% dan terendah pada tahun 2016 yaitu sebesar 7,4% dan sisanya
masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak
yang memiliki jumlah penduduk cukup tinggi sehingga jumlah angkatan kerja
sederhana dapat diartikan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas, bisa juga
diartikan bekerja secara efektif dan efisien. Karena itu antara produktivitas, efektif
dan efisien dan kualitas sangat berdekatan artinya. Sumber-sumber ekonomi yang
sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil ataupun
tenaga kerja digambarkan dari rasio PDRB terhadap jumlah tenaga kerja yang
pekerja dalam menghasilkan output. Semakin tinggi output yang dihasilkan oleh
kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern.
Sumber daya manusia seperti inilah yang diharapkan mampu menggerakkan roda
pembangunan ke depan.
Tabel 1.2
Banyaknya penduduk usia 15 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan dan
rata-rata lama sekolah di kabupaten luwu utara tahun 2016-2020
Tahun Jumlah penduduk(jiwa) Rata-rata lama sekolah(%)
mengalami perkembangan yang cukup baik. Jika di lihat dari pertumbuhan setiap
tahunnya maka pada tahun 2020 memuncaki jumlah tertinggi yaitu 14.600 jiwa
dengan rata-rata lama sekolah 7.79% dan paling rendah pada tahun 2017 sebesar
13.658 jiwa namun dengan rata-rata lama sekolah yang lebih unggul dari pada
tahun yang ada di bawahnya yaitu 7,52% sedangkan pada tahun 2016 sebesar
13,824 jiwa dengan rata-rata lama sekolah 7.39% dan selalu mengalami
tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut (Simanjuntak, 2001). Pada
umumnya orang yang mempunyai pendidikan formal maupun informal yang lebih
tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas. Tingginya kesadaran akan
Pada umunya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi, formal atau
informal akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam penghayatan
produktif.
Kondisi ini didukung oleh kurang meratanya kesempatan bagi sebagian
produktivitas tenaga kerja adalah usia (Tanto 2012),dan (Mahendra 2104). Usia
yang masih dalam masa produktif biasanya mempunyai tingkat produktivitas lebih
tinggi di bandingkan dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua sehingga fisik
yang dimiliki menjadi lemah dan terbatas begitupun dengan usia yang belum
masuk dalam usia produktif atau belum matang, apabila usia pekerja beranjak
naik maka tingkat produktivitas dari pegawai tersebut akan meningkat karena
pekerja tersebut berada dalam usia produktif dan apabila usia pekerja menjelang
tua maka tingkat produktivitas pekerja pun akan semakin menurun karena
PTKD adalah defenisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam
manusia atau angkatan kerja dipergunakan dengan baik dalam suatu proses
produksi untuk mewujudkan hasil (output) yang diinginkan. Oleh karena itu,
diperlukan telah tersedia. Tenaga kerja diharapkan dapat bekerja lebih produktif
dan profesional dengan didorong oleh rasa aman dalam melakukan segala
imbalan dalam bentuk uang atau upah. Upah adalah hak pekerja yang diterima
dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha / pemberi
kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan (UU Tenaga Kerja No.13 Tahun 2000, Bab I, pasal 1, Ayat 30). Untuk
Pada tabel 1.3 terlihat bahwa dalam kurun waktu 2016 sampai 2020 , upah
terjadi pada tahun 2018 yaitu 0.10 % dan terendah 2017 yaitu sebesar 0,07 %
Kenaikan upah tersebut terjadi karena biaya hidup layak meningkat akibat harga-
Layak (KHL).
pekerja. Apabila upah yang diberikan oleh suatu perusahaan di rasa sudah sesuai
dengan jasa atau pengorbanan yang diberikan maka karyawan akan tetap bekerja
dan lebih giat dalam bekerja (Setiadi, 2009). Diharapkan dengan tingkat upah
Besar kecil nya upah yang di berikan perusahaan kepada para pekerjanya
(Setiadi, 2009). Saat seorang pekerja merasa nyaman dengan upah diterima maka
produktivitas nya dalam bekerja diharapkan akan meningkat. Upah yang nyaman
dalam bekerja diharapkan akan meningkat. Upah yang nyaman dalam hal ini
judul pengaruh pendidikan, upah, dan usia terhadap produktifitas tenaga kerja
Utara
C. Tujuan penelitian
D, Manfaat penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a) Bagi perushaan